Evaluasi sistem pengendalian intern penjualan kredit : studi kasus pada perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro Yogyakarta - USD Repository

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT

  

Studi Kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro

Yogyakarta

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  

FRANSISKA ASISI HARYANTI

NIM: 042114008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT

  

Studi Kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro

Yogyakarta

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  

FRANSISKA ASISI HARYANTI

NIM: 042114008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

  i ii

  

SKRIPSI

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT

Studi Kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro

Yogyakarta

  

Oleh : iii

  MOTTO & PERSEMBAHAN “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

  (Filipi 4: 13)  

  Be  thankful for the difficult times.  During  those times you grow.    Be  thankful for your limitations.  Because  they give you opportunities for improvement.    Be  thankful for new challenge.  Because  it will build your strenght and character.    Be  thankful for your mistakes.  They  will teach you valuable lessons.    (pravsworld.com)  

     

  Kupersembahan karya ini untuk Tuhan Yesus Kristus & Bunda Maria sumber pengharapan dan kekuatanku.

  Simbah, Bapak (†) & Ibuku Kakakku

  Saudara-saudaraku Sahabat-sahabatku

  Almamaterku tercinta iv

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penjualan Kredit (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 31 Maret 2011 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 31 Maret 2011 Yang membuat pernyataan,

  (Fransiska Asisi Haryanti) v

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransiska Asisi Haryanti

  NIM : 042114008 Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penjualan Kredit (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro)”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberi royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal: 31 Maret 2011 Yang menyatakan, (Fransiska Asisi Haryanti) vi

KATA PENGANTAR

  vii

  Terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas kasih, karunia dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Skripsi dengan judul ”Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penjualan Kredit (Studi Kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro)” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tak lepas dari dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan diri.

  b. Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  c. Drs. Yusef Widya Karsana, M. Si., Akt selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  d. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

  e. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt. atas saran dan masukan- masukan yang telah diberikan. f. Eduardus Maryarsanto P., S.E., Akt., QIA atas saran dan masukan- masukan yang telah diberikan.

  g. Staf Pengajar Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas pengetahuan dan pelajaran hidup yang telah diberikan.

  h. Semua pegawai Perpustakaan Universitas Sanata Dharma. i. Br. Petrus Sutimin, FIC selaku Pimpinan Perusahaan Pertenunan Santa

  Maria yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. j. Mbak Ani dan Mas Antok selaku karyawan Perusahaan Pertenunan

  Santa Maria, atas informasi, waktu dan bantuan selama proses pembuatan skripsi. k. Simbah, Bapak (†), Ibu, Lek Kas, kakak dan saudara-saudaraku, atas doa, perhatian, pengorbanan, dan dukungan yang telah diberikan. Maaf jika tak seperti yang kalian harapkan. l. Teman-teman kost: Siwi, Ika, Dessy dan Ida, atas doa, kebersamaan, dukungan dan canda tawa yang mampu memulihkan semangat. Senang bisa mengenal kalian.. m. Florie, Lina, Pampam, Lia, Elkana, Angga, Nciz, atas kebersamaan, doa, dukungan, bantuan dan semangatnya. Semuanya sangat berarti... n. Teman-teman MPT dan teman-teman Akuntansi angkatan 2004. viii o. Teman-teman OMK Lingkungan Santo Lukas, Wilayah III Santo Yohanes, dan Paroki Santa Theresia Lisieux Boro, atas kebersamaan dengan kalian. p. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 31 Maret 2011 (Fransiska Asisi Haryanti) ix

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................ v HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI .......................................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvii ABSTRAK .............................................................................................. xviii

  

ABSTRACT .............................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .........................................................

  1 B. Rumusan Masalah...................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................

  3 D. Manfaat Penelitian ..................................................................

  3 E. Sistematika Penulisan .............................................................

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................

  6 A. Pengertian Sistem dan Prosedur .............................................

  6 B. Sistem Pengendalian Intern ....................................................

  6 x

  xi 1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern .............................

  3. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ................................................................

  33 F. Review Penelitian Terdahulu ..................................................

  33 3. Discovery Sampling ...........................................................

  31 2. Stop-Or-Go Sampling ........................................................

  31 1. Fixed-Sample-Size Attribute Sampling ..............................

  27 E. Pengujian Kepatuhan ..............................................................

  26 6. Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit .................

  25 5. Unsur Pengendalian Intern Penjualan Kredit .....................

  4. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ...............................................

  21

  17

  6 2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern ...................................

  19 2. Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penjualan Kredit .....

  1. Fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit .................................................................................

  16

  15 D. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ........................................

  12 3. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi .........................

  13 2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi ..........................................

  13 1. Pengertian Sistem Akuntansi .............................................

  7 C. Sistem Akuntansi ....................................................................

  7 3. Unsur Sistem Pengendalian Intern .....................................

  34

  BAB III METODA PENELITIAN ........................................................

  40 A. Jenis Penelitian .......................................................................

  40 B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................

  40 1. Tempat Penelitian ..............................................................

  40 2. Waktu Penelitian ................................................................

  40 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................

  40 1. Subjek Penelitian ..............................................................

  40 2. Objek Penelitian ...............................................................

  41 D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................

  41 1. Wawancara .......................................................................

  41 2. Kuesioner ..........................................................................

  41 3. Dokumentasi .....................................................................

  41 E. Data yang Diperlukan .............................................................

  42 G. Teknik Analisis Data ..............................................................

  42 1. Analisis Deskriptif ..........................................................

  42 2. Pengujian Kepatuhan ......................................................

  43 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................

  54 A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro ............................................................................

  54 B. Letak Perusahaan ...................................................................

  55 C. Struktur Organisasi ................................................................

  56 D. Personalia ..............................................................................

  62 E. Produksi .................................................................................

  63 xii

  F. Pemasaran ..............................................................................

  66 G. Bagan Alir (Flowchart) Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

  67 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  A. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Perusahaan Pertenunan Santa Maria ...........................................................................

  70

  1. Fungsi-fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria

  70

  2. Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria ...........................

  72

  3. Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria ......................................................................

  74

  4. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria ......................................................................

  75 B. Unsur-unsur Pengendalian Intern Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria .....................................

  77

  1. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional secara Tegas ..................................................

  77 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ......................

  79 3. Praktik yang Sehat...........................................................

  82 xiii

  C. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penjual- an Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria ................. 83 D. PEMBAHASAN ..................................................................... 104

  BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 114 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 115 C. Saran ....................................................................................... 115 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 116 LAMPIRAN ............................................................................................ 118 xiv

  

DAFTAR TABEL

  Tabel III. 1 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan

  44 Tabel III. 2 Tabel Stop-or-Go Decision .............................................

  47 Tabel III. 3 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go

  Sample Sizes and Upper Precission Limit of Population Accurrence Rate Based on Sample Results ....................

  47 Tabel III. 4 Penentuan Besarnya Sampel: Keandalan, 95 Persen ......

  51 Tabel III. 5 Evaluasi Hasil Keandalan, 95 Persen ..............................

  53 Tabel V. 1 Rangkuman Analisis Fungsi-fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Perte- nunan Santa Maria ..........................................................

  71 Tabel V.

  2 Rangkuman Analisis Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria .....................................................................

  73 Tabel V.

  3 Rangkuman Analisis Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria ...............................

  75 Tabel V.

  4 Rangkuman Analisis Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria ...............................

  76 Tabel V. 5 Rangkuman Analisis Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas xv

  dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria ...............................

  78 Tabel V. 6 Rangkuman Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria ...............................

  80 Tabel V. 7 Rangkuman Analisis Praktik yang Sehat dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria .....................................................................

  82 Tabel V. 8 Hasil Pemeriksaan Attribute pada Masing-masing Sampel .............................................................................

  83 Tabel V. 9 Hasil Pemeriksaan Attribute pada Masing-masing Sampel Tambahan ...........................................................

  88 Tabel V. 10 Tabel Stop-or-Go-Decision .............................................

  92 Tabel V. 11 Penentuan Besarnya Sampel dari Tabel Statistik ............

  95 Tabel V. 12 Hasil Pemeriksaan Attribute pada Masing-masing Sampel .............................................................................

  95 xvi

  xvii

  DAFTAR GAMBAR Gambar II. 1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit ...............................

  28 Gambar IV. 2 Bagan Organisasi Perusahaan Pertenunan Santa Maria ..

  61 Gambar IV. 3 Bagan Alir Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Perusahaan Pertenunan Santa Maria ...............................

  67 Gambar V. 4 Rancangan Bagan Alir Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Perusahaan Pertenunan Santa Maria .................... 108

  

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT

  Studi Kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro Yogyakarta

  Fransiska Asisi Haryanti NIM: 042114008

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah pelaksanaan sistem akuntansi penjualan kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria sudah baik, (2) mengetahui apakah sistem pengendalian intern penjualan kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria sudah efektif. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan objek penelitian Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, kuesioner dan dokumentasi.

  Analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan sistem penjualan kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria kemudian membandingkannya dengan sistem akuntansi penjualan kredit menurut landasan teori. Langkah selanjutnya adalah mengambil kesimpulan dari hasil perbandingan tersebut. Metode yang digunakan untuk menguji efektivitas sistem pengendalian intern penjualan kredit adalah pengujian kepatuhan dengan menggunakan metode stop-

  

or-go-sampling dan fixed sample size attribute sampling, dengan tingkat

  keandalan (Confidence Level) 95% dan Desired Upper Precision Limit (DUPL) 5%. Analisa efektivitas sistem pengendalian intern dilakukan dengan membandingkan AUPL dengan DUPL.

  Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan kredit pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria belum baik, terlihat dari dari adanya perangkapan tugas pada beberapa fungsi, serta nota penjualan dan dokumen pendukungnya yang tidak diberi nomor urut tercetak. Analisis kedua menggunakan metode stop-or-go sampling menunjukkan hasil AUPL > DUPL. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern penjualan kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria tidak efektif. xviii

  

ABSTRACT

AN EVALUATION OF CREDIT SALES

INTERNAL CONTROL SYSTEM

  A Case Study at Santa Maria Weaving Company Boro Yogyakarta

  Fransiska Asisi Haryanti NIM: 042114008

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2011 The research was aimed to (1) identify if the credit sales accounting system at Santa Maria Weaving Company had been done well, (2) identify if the credit sales internal control system at Santa Maria Weaving Company had been done effectively. This research was case study; the object of this research was Santa Maria Weaving Company. The techniques data collecting were interview, questionnaires and documentation.

  The data were analyzed by describing the credit sales accounting system at Santa Maria Weaving Company then comparing that implementation with theory of credit sales accounting system. The next step was taking a conclusion from that comparison. The method used to test the effectiveness of credit sales internal control system was compliance test using stop-or-go-sampling and fixed sample size attribute sampling methods, based on Confidence Level of 95% and Desired Upper Precision Limit of 5%. The analysis of credit sales internal control system was conducted by comparing the AUPL and DUPL.

  The result of descriptive analysis showed that the credit sales accounting system at Santa Maria Weaving Company was not already good, as could be seen from the responsibilities duplication in some functions, sales notes and the supporting documents were without printed serial numbers. The second analysis using stop-or-go sampling method showed the result AUPL>DUPL. Based on that result, it could be concluded that credit sales internal control system at Santa Maria Weaving Company was not effective. xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen perusahaan dituntut untuk menjaga keamanan harta milik

  perusahaan dan mencegah terjadinya kecurangan atau penggelapan. Sistem pengendalian intern memiliki peranan yang penting untuk memenuhi kepentingan tersebut. Sistem pengendalian intern yang baik dapat memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan perusahaan, dan ini sangat mempengaruhi jalannya perusahaan dan eksistensi perusahaan.

  Menurut AICPA (1947) dalam Haryono Jusup (2001: 249-250), ada beberapa faktor pendorong atas semakin luasnya pengakuan tentang pentingnya pengendalian intern. Pertama, lingkup dan besarnya perusahaan sudah menjadi sedemikian kompleks dan meluas sehingga manajemen tidak mungkin lagi memimpin perusahaan secara langsung. Untuk mengatasi hal itu, manajemen mengandalkan pada sejumlah laporan dan analisis agar dapat mengendalikan perusahaan secara efektif. Kedua, pengecekan dan review yang melekat pada suatu sistem pengendalian intern yang baik, akan dapat melindungi perusahaan dari kelemahan manusiawi dan mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan.

  Sebuah sistem pengendalian yang efektif merupakan komponen kritis dari manajemen dan dasar bagi kegiatan operasi yang aman dan sehat dalam sebuah perusahaan (Tampubolon, 2005: 31). Suatu perusahaan yang bergerak

  1 dalam bidang apapun tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern mendukung didapatkannya keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya, serta mendukung adanya efesiensi dan efektivitas pelaksanaan sistem akuntansi dalam suatu perusahaan.

  Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi suatu kesatuan usaha serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang suatu kesatuan usaha tersebut. Sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan jaminan yang memadai bahwa transaksi yang dicatat adalah sah, telah diotorisasi, telah dicatat, telah dinilai dan diklasifikasi secara wajar, telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah diringkas dengan benar (Mulyadi, 1992: 76).

  Salah satu sistem akuntansi dalam perusahaan manufaktur adalah sistem akuntansi penjualan. Penjualan merupakan sumber pendapatan utama bagi perusahaan untuk terus melangsungkan usahanya dan berkembang. Transaksi penjualan terdiri dari dua macam, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit.

  Transaksi dalam siklus penjualan kredit memiliki risiko yang lebih tinggi daripada penjualan tunai, salah satunya adalah risiko tidak tertagihnya piutang.

  Jika tidak dikontrol dengan baik hal ini akan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, oleh karena itu pengendalian intern yang dirancang harus dapat diandalkan dan dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan.

  Sistem pengendalian intern yang baik harus dievalusi secara terus menerus untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga diperlukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

  B. Rumusan Masalah

  1. Apakah pelaksanaan sistem akuntansi penjualan kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria sudah baik? 2. Apakah sistem pengendalian intern penjualan kredit di Perusahaan

  Pertenunan Santa Maria sudah efektif? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui pelaksanaan sistem akuntansi penjualan kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria.

  2. Untuk menguji efektivitas sistem pengendalian intern penjualan kredit di Perusahaan Pertenunan Santa Maria.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu Perusahaan Pertenunan Santa Maria dalam mengetahui efektivitas sistem pengendalian intern penjualan kredit yang telah dilaksanakan.

  2. Bagi Universitas Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, wawasan dan pengetahuan baik bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma maupun pihak lain yang berkepentingan.

  3. Bagi Penulis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan melatih kemampuan penelitian. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan untuk menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah.

F. Sistematika Penulisan

  Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

  Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang pengertian sistem dan prosedur, pengertian sistem pengendalian intern, tujuan sistem pengendalian intern, unsur sistem pengendalian intern, pengertian sistem akuntansi, tujuan pengembangan sistem akuntansi, fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan kredit, jaringan prosedur sistem akuntansi penjualan kredit, dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kerdit, unsur pengendalian intern penjualan kredit, pengujian kepatuhan, bagan alir dokumen (flowchart) sistem penjualan kredit, review penelitian terdahulu.

  Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, teknik pengumpulan data, data yang diperlukan, teknik analisis data.

  Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri atas lokasi perusahaan, sejarah dan perkembangan, struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang, produksi, sumber daya manusia dan pemasaran produk.

  Bab V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang tahap penelitian yang telah dilengkapi dengan data hasil penelitian, deskripsi dan penilaian sistem akuntansi penjualan kredit, dan pembahasan mengenai efektivitas sistem pengendalian intern penjualan kredit.

  Bab VI : Penutup Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran-saran bagi perusahaan dan peneliti berikutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Nugroho Widjajanto (2001: 2), “Sistem adalah sesuatu yang

  memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output.” Mulyadi (2001: 5) dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi” menyatakan bahwa:

  Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

  Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.

B. Sistem Pengendalian Intern

  1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Mulyadi (2001: 163) mendefinisikan sistem pengendalian intern sebagai berikut:

  Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

  6

  2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern Tujuan sistem pengendalian intern, yaitu: a. Menjaga kekayaan organisasi.

  b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

  c. Mendorong efesiensi.

  d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

  3. Unsur Sistem Pengendalian Intern Mulyadi (2001: 164-171) mengemukakan unsur pokok sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut:

  Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional a.

  Secara Tegas Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual produk. Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen produksi, departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan umum. Departemen-departemen ini kemudian dibagi lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.

  Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini: 1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dan fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misalnya pembelian). Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. 2)

  Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

  b.

  Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan Cukup terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan dan Biaya

  Dalam organisasi, transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui adanya transaksi tersebut, oleh karena itu harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Formulir merupakan media yang digunakan untuk merekam penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi dalam organisasi. Penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi. Di lain pihak, formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya (reliability) yang tinggi. Sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit c.

  Organisasi Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:

  1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi, maka pengendalian pemakaiannya dengan menggunakan nomor urut tercetak, akan dapat menetapkan pertanggungjawaban terlaksananya transaksi.

  2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. Jika dalam suatu organisasi dilaksanakan pemeriksaan mendadak terhadap kegiatan- kegiatan pokoknya, hal ini akan mendorong karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

  3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. Karena setiap transaksi dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain, sehingga terjadi

  internal check

  terhadap pelaksanaan tugas setiap unit organisasi yang terkait, maka setiap unit organisasi akan melaksanakan praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugasnya. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan

  4) secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan di antara mereka dapat dihindari.

  5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

  Karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya. Selama cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan untuk sementara oleh pejabat lain, sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan, diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikannya untuk sementara tersebut.

  6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya, secara periodik harus diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara kekayaan secara fisik dengan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan kekayaan tersebut.

  7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.

  Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya d.

  Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya sangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Di antara empat unsur pokok pengendalian intern tersebut di atas, unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur sistem pengendalian intern yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efesien dan efektif, meskipun hanya sedikit unsur sistem pengendalian intern yang mendukungnya. Di lain pihak, meskipun tiga unsur sistem pengendalian intern yang lain cukup kuat, namun jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak kompeten dan tidak jujur, empat tujuan sistem pengendalian intern seperti yang telah diuraikan di atas tidak akan tercapai. Namun, karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya tidak cukup menjadi satu-satunya unsur sistem pengendalian intern untuk menjamin tercapainya tujuan sistem pengendalian intern.

  Manusia memiliki kelemahan yang bersifat manusiawi, seperti misalnya bosan, tidak puas, memiliki masalah pribadi yang mengganggu pelaksanaan tugasnya, atau tujuan pribadinya berubah sehingga bertentangan dengan tujuan perusahaan.Untuk mengatasi kelemahan yang bersifat manusiawi inilah tiga unsur sistem pengendalian intern yang lain diperlukan dalam suatu organisasi, agar setiap karyawan yang melaksanakan sistem terhindar dari godaan, sehingga tujuan sistem pengendalian intern dapat terwujud. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut ini dapat ditempuh:

  1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan yang sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut.

  2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

C. Sistem Akuntansi

  1. Pengertian Sistem Akuntansi Mulyadi (2001: 3) mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut:

  Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

  Menurut Howard F. Stettler dalam Zaki Baridwan (1990: 4) sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut: Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur- prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

  2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Suatu sistem akuntansi memiliki beberapa unsur pokok sebagai berikut (Mulyadi, 2001: 3-5): a. Formulir

  Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kali sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti kas keluar dan cek. Dengan faktur penjualan misalnya, direkam data mengenai nama pembeli, alamat pembeli, jenis dan kuantitas barang yang dijual, harga barang, tanda tangan otorisasi dan sebagainya. Dengan demikian faktur penjualan digunakan untuk mendokumentasikan transaksi penjualan.Informasi yang tercantum dalam faktur penjualan tersebut kemudian dicatat dalam jurnal penjualan dan buku pembantu piutang. Dengan demikian faktur penjualan tersebut merupakan media pencatatan ke dalam jurnal dan media posting ke dalam buku pembantu piutang. Jurnal b.

  Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

  c. Buku Besar Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatatat sebelimnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. d. Buku Pembantu Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

  e. Laporan Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi 3.

  Pwee Leng dan Febri Widyanti Hudiono (2001) mengungkapkan beberapa tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut: Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

  a.

  Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini.

  b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

  c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

  Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi sehingga pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik. Pengembangan sistem akuntansi dapat pula ditujukan untuk memperbaiki pengecekan intern agar informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat dipercaya.

  d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya. Informasi merupakan barang ekonomi. Untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan sumber ekonomi yang lain.

  Oleh karena itu, dalam menghasilkan informasi perlu dipertimbangkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan.

D. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

  Penjualan kredit dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli selalu didahulukan dengan analisis terhadap dapat atau tidaknya pembeli tersebut diberi kredit. Umumnya perusahaan manufaktur melakukan penjualan produknya dengan sistem penjualan kredit ini.

  1. Fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Fungsi organisasi yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan kredit adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2001: 211-213): a. Fungsi Penjualan

  Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk : 1) Menerima surat order pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengirimandan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman. Membuat “back order” pada saat diketahui tidak tersedianya

  2) persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.

  Fungsi Kredit b.

  Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. Karena hampir semua penjualan perusahaan manufaktur merupaakan penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan dipenuhi, harus lebih dahulu diperoleh otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit. Jika penolakan pemberian kredit seringkali terjadi, pengecekan status kredit perlu dilakukan sebelum fungsi penjualan mengisi surat order penjualan. Untuk mempercepat pelayanan kepada pelanggan, surat order pengiriman dikirim langsung ke fungsi pengiriman sebelum fungsi penjualan memperoleh otorisasi kredit dari fungsi kredit. Namun, tembusan kredit harus dikirimkan ke fungsi kredit untuk mendapatkan persetujuan kredit dari fungsi tersebut. Dalam hal otorisasi kredit tidak dapat diberikan, fungsi penjualan memberitahu fungsi pengiriman untuk membatalkan pengiriman barang kepada pelanggan.