MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, IPK, DAN PEKERJAAN ORANGTUA

  

MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK

MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU

DARI JENIS KELAMIN, IPK, DAN PEKERJAAN ORANGTUA

  

(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :

  ERLINA YOSHEFA NIM : 061334029

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011 ii  

iii  

iv  

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini sebagai ucapan syukur dan

terimakasih kepada:

  

 

Tuhan Jesus dan bunda Maria

Kedua orangtuaku

  

Kakak dan adikku

Teman-teman, keluargaku, dan

almamaterku

  

MOTTO

  Apa saja yang Kau minta dalam Doa, percayalah bahwa Kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan padaMu †Markus 11:24

  

 

 

  Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang ≈Thomas J.Watson≈

  Manusia tidak dapat melakukan segala yang Baik, tetapi selalu dapat melakukan sesuatu yang

  Baik, dan inilah yang harus dilakukan FX. Prajasuta MSF v   vi  

vii  

ABSTRAK MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, IPK, DAN PEKERJAAN ORANGTUA

  (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

  Erlina Yoshefa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin (2) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK (3) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua.

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. yang berjumlah 635 orang. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi angkatan 2007, 2008, dan 2009 sejumlah 100 responden. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik

  Proportionate Stratified dan Convenience Sampling . Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda mean (uji t) dan analisis Varian (ANOVA).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin (sig 0,172 > 0,05), (2) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK (sig 0,829 > 0,05), (3) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua (sig 0,145 > 0,05). viii  

  

ABSTRACT

THE INTEREST OF ACCOUNTING STUDENTS TO FOLLOW

TEACHER’S PROFESSIONAL EDUCATION PERCEIVED FROM SEX,

GPA AND PARENTS’ OCCUPATION

  A Case Study on University Students of Accounting 2007-2009 batch Faculty of Economics Sanata Dharma University

  

Erlina Yoshefa

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

  The purpose of this study is to find out the different interest of the Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from: (1) gender, (2) commulative GPA, (3) and parents’ occupation.

  The population of this study was 635 University Students of Accounting Faculty of Economics Sanata Dharma University. The samples were 100 students of 2007, 2008, and 2009 batch. The samples were drawn by applying

  

Proportionate Stratified and Convenience Sampling technique. The data were

analysed by the mean difference test (t test) and Varian analisisys (ANOVA).

  The result shows that: (1) there isn’t any different interest of Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from gender (sig 0,172 > 0,05), (2) there isn’t any different interest of Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceive from commulative GPA (sig 0,829 > 0,05), (3) there isn’t any different interest of Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from parents’ occupation (sig 0,145 > 0,05).

       ix  

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, IPK, DAN PEKERJAAN ORANGTUA”.

  Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan, arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, kritik maupun saran untuk kesempurnaan skripsi ini; x  

  5. Ibu Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. selaku Wakil Rektor I, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

  6. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, Akt., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

  7. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, kritik, maupun saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  8. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, kritik, maupun saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  9. Dosen-dosen pengampu mata kuliah Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah meberikan banyak pengetahuan dalam proses perkuliahan;

  10. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu proses kelancaran belajar selama ini;

  11. Kedua orangtuaku yang aku sayangi, terimakasih atas bantuannya baik spiritual maupun materiil, sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga;

  12. Kakakku tercinta mbk Titin, terimakasih telah memberikan motivasi dan doa;

  13. Adikku Lukas yang tercinta dan yang paling aku sayangi, dan Hendrik (sepupuku) terimakasih telah memberikan banyak semangat, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan juga; xi  

  14. Keluargaku: Simbahku yang tercinta yang selalu mendoakan aku supaya cepat lulus... (semoga simbah (bude) selalu sehat...dan diberi umur panjang).

  Dan terimakasih buat semua Bude, Pakde, Om, tante, dan adik-kakak (sepupuku) yang selalu menberikan motivasi;

  15. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungannya dan kebersamaannya...semangat kita semua pasti Bisa;

  16. Teman-teman seperjuangan waktu pendadaran: Yosef, Sisil, Beni, Daru, Mbk Ratna, Mas Acong, Mas Lutvi, terimakasih atas dukungannya dan informasinya sehingga kita bisa lulus sama-sama, selain itu buat Tika, Ninin, Nita, Niken, Priska, Johan, Tio, Feri, wahyu, Ardi, Feri CB, terimakasih atas dukungan serta bantuannya dalam memberikan kritik maupun saran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan (cepet nyusul ya..);

  17. Sahabat-sahabatku: ™ Retno, Mela, Deta, Inggit, Robin, Umi, Eris, Yupita, Siska kecil, Dwi gedhe (horre akhirnya aku bisa menyusul kalian dan Good Luck buat kita semua, (semoga kita bertemu kembali saat wisuda...kangen jalan- jalan bareng)

  ™ Mbk Dwi dan Mbk Rini (ayo semangat kalian pasti bisa Doa dan Usaha itu adalah kuncinya cepet nyusul ya)

  ™ Lena dan Yosafat (ayo berjuang menyelesaikan skripsi, cepet nyusul ya);

  18. Teman-temanku: Rara, Suci, Suster Eno, Alin, Jinong, Arni, Ira, mbk Marsya, mbk Opi, terimakasih atas doa dan dukungannya, serta bantuannya dalam memberikan kritik maupun saran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan; xii   xiii  

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABTRACT ....................................................................................................... ix

  

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................  

  1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................

  1 B. Batasan Masalah .........................................................................

  5 C. Rumusan Masalah .......................................................................

  6 D. Tujuan Penelitian ........................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ......................................................................

  7 xiv  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................

  8 A. Tinjauan Teoritik ........................................................................

  8 1. Minat ......................................................................................

  8 2. Pendidikan Profesi Guru ........................................................

  13 3. Minat terhadap Pendidikan Profesi Guru ..............................

  21 4. Jenis Kelamin ........................................................................

  22 5. IPK .........................................................................................

  23 6. Pekerjaan Orangtua ................................................................

  25 B Kerangka Berpikir ......................................................................

  26 C Hipotesis Penelitian ....................................................................

  31 BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................

  32 A. Jenis Penelitian ........................................................................... 32

  B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 32 C. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................

  32 D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ..................................

  33 E. Variabel Penelitian .....................................................................

  35 F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

  39 G. Pengujian Instrumen ...................................................................

  39 1. Uji Validitas ..........................................................................

  39 2. Uji Reliabilitas ......................................................................

  42 H. Teknik Analisis Data ..................................................................

  44 xv  

  BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .....................................

  52 A. Deskripsi Data .............................................................................

  54 B. Analisis Data ..............................................................................

  61 C. Pembahasan ................................................................................

  68 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN .....................

  75 A. Kesimpulan .................................................................................

  75 B. Keterbatasan ...............................................................................

  76 C. Saran ........................................................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  78 LAMPIRAN ..................................................................................................

  81

   

  xvi  

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis Kompetensi Lulusan S1 Kependidikan dan Non Kependidikan ..............................................................................

  19 Tabel 2.2 Kerangka Kurikulum untuk Lulusan S1 Kependidikan dan Non Kependidikan .............................................................................

  20 Tabel 3.1 Rancangan Strata Proporsional ...................................................

  35 Tabel 3.2 Operasionalisasi Minat ............................................................... 36

Tabel 3.3 Skor Variabel Minat .................................................................... 38Tabel 3.4 Operasionalisasi Jenis Kelamin .................................................. 38Tabel 3.5 Operasionalisasi IPK ................................................................... 38Tabel 3.6 Operasionalisasi Pekerjaan Orangtua .......................................... 39Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas ....................................................................... 41Tabel 3.8 Pedoman Reliabilitas Instrumen ................................................. 43Tabel 3.9 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas............................................... 43Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin ............................ 54Tabel 4.2 Interprestasi IPK Mahasiswa ...................................................... 55Tabel 4.3 Distribusi Responden menurut Pekerjaan Orangtua ................... 55Tabel 4.4 Intreprestasi Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti

  Pendidikan Profesi Guru ............................................................. 56

Tabel 4.5 Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan

  Profesi Guru ditinjau dari Jenis Kelamin .................................... 57 xvii  

Tabel 4.6 Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan

  Profesi Guru ditinjau dari IPK .................................................... 58

Tabel 4.7 Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan

  Profesi Guru ditinjau dari Pekerjaan Orangtua ........................... 60

Tabel 4.8 Hasil Rangkuman Pengujian Normalitas Jenis Kelamin ............ 61Tabel 4.9 Hasil Rangkuman Pengujian Normalitas IPK ............................. 62Tabel 4.10 Hasil Rangkuman Pengujian Normalitas Pekerjaan Orangtua ... 63Tabel 4.11 Hasil Rangkuman Pengujian Homogenitas ............................... 64Tabel 4.12 Hasil Pengujian ditinjau dari Jenis Kelamin ............................... 65Tabel 4.13 Hasil Pengujian ditinjau dari IPK ............................................... 66Tabel 4.14 Hasil Pengujian ditinjau dari Pekerjaan Orangtua ...................... 67

     

  xviii  

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Kuesioner ...................................................................................

  81 Lampiran 2. Validitas Dan Reliabilitas ........................................................... 87 Lampiran 3. Data Induk Penelitian ................................................................ 94 Lampiran 4. Deskripsi Data dan Variabel Penelitian ..................................... 100 Lampiran 5. Normalitas dan Homogenitas ..................................................... 108 xix  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting

  bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan layak dalam kehidupan masyarakat serta tidak menyusahkan orang lain. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa pendidik atau guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota masyarakat. Berdasarkan sistem pendidikan nasional saat ini, harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Maka tujuan pendidikan nasional sangat bergantung pada unsur-unsur yang berkaitan dengan sistem pendidikan, LPTK, Guru, kurikulum, dan lainnya yang saling berkaitan erat satu sama lain. Misalnya murid yang berkualitas ditentukan oleh guru yang berkualitas pula yang memiliki kompetensi layaknya seorang guru profesional yang telah ditetapkan dalam UU No. 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1 tentang Guru dan Dosen bahwa kompetensi Guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dan untuk mendapatkan guru dengan kualifikasi seperti di atas tentunya sangat ditentukan juga oleh kualitas LPTK yang menghasilkan guru-guru tersebut. Guru sebagaimana kita kenal merupakan

  2 sebuah jabatan profesional yang tentunya untuk menuju hal tersebut harus melalui jalur pendidikan yang sesuai, yakni kependidikan dan keprofesian.

  Sehingga ke depan kebutuhan akan guru yang memang memiliki jiwa pendidik dapat terpenuhi dan tentu akan memberikan pengaruh yang sangat positif di dunia pendidikan. Tetapi sering kita temui di sekolah-sekolah adanya guru yang hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, atau kasus lain adanya guru yang monoton dalam hal pengajaran, metode, dan informasi yang diberikan cenderung tidak disenangi murid serta tidak mampu menambah informasi baru bagi muridnya, hal ini karena sangat sedikit guru yang mau mengembangkan kemampuannya, ada guru yang menjadikan profesinya itu hanyalah sebuah pelarian karena tidak mampu memiliki pekerjaan sesuai dengan bidangnya yang dapat dengan mudah mengikuti program akta, sehingga orang yang tidak memiliki jiwa pendidik pun bisa menjadi guru dengan mudahnya. Dan banyak lagi permasalahan-permasalahan yang ada terkait dengan kualitas dan profesionalitas guru di negeri ini.

  Dalam era globalisasi ini, Pemerintah telah menyelenggarakan suatu program mengenai pendidikan profesi yaitu dikenal dengan istilah PPG (Pendidikan Profesi Guru). Pendidikan ini ditujukan untuk mahasiswa yang berbasis kependidikan dan non kependidikan (FKIP dan Non FKIP). Menurut buku Panduan Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan atau PPG adalah sebagaimana diatur dalam UU No. 20 / 2003 tentang SPN, bahwa Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1 Kependidikan dan S1/D-IV non Kependidikan yang memiliki bakat

  3 dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

  Dengan adanya informasi baru tersebut, maka akan menambah peluang baru bagi mahasiswa Non FKIP untuk ikut berperan serta dalam dunia kerja yang menyangkut tentang kependidikan dan dapat dijadikan sebagai informasi yang penting bagi mahasiswa yang nantinya berminat akan mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru, sehingga diharapkan dapat menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan nasional dan memiliki kompetensi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dengan adanya minat serta berbagai faktor yang mendukung seperti perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan dalam hal perhatian, pandangan, cara berpikir dan perasaan akan berpengaruh terhadap profesi guru (Gilarso, 1995:5). Sehingga dari pendapat tersebut akan mempengaruhi perbedaan minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru. Sedangkan menurut Hurlock (1980:220), besarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan, kalau remaja mengharapkan pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi maka pendidikan akan dianggap sebagai batu loncatan. Selanjutnya dalam

  4 mengarahkan minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru tidak lepas dari diri mahasiswa itu sendiri yang dapat dilihat dari prestasi belajar berupa Indeks Prestasi Komulatif (IPK) serta tidak lepas dari faktor keluarga yaitu yang terkait dengan pekerjaan orangtua.

  Faktor IPK menjadi tolak ukur kecerdasan akademik seseorang dalam bidang tertentu di kampus. IPK yang tinggi pun menjadi sasaran utama mahasiswa agar memiliki akses yang lebih mudah dalam berbagai hal, dari melamar beasiswa, program pertukaran pelajar, lamaran kerja di perusahaan yang bagus, melanjutkan jenjang lanjut hingga untuk “memuaskan” diri sendiri dan orangtua. Oleh karena itu pekerjaan orangtua merupakan salah atu faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru, dimana bapak atau ibunya ada yang menjadi seorang guru sehingga mahasiswa ingin mengikuti jejak orangtuanya atau mahasiswa suka dengan anak-anak sehingga hal tersebut mendorong seseorang untuk menjadi guru. Dari penelitian yang dilakukan oleh Wens Tanlain disebutkan beberapa alasan kenapa berminat menjadi calon guru yaitu: ikut membantu negara, merupakan tugas mulia, masa depan baik, menyukai anak, dan tidak banyak menyita waktu. Selain itu juga banyak hal yang bisa mempengaruhi siswa menjadi guru yaitu dikarenakan peluang kerja menjadi guru masih banyak, tenaga guru masih dibutuhkan dan ingin mendidik anak-anak.

  Tidak jarang peran serta orangtua juga berpengaruh terhadap pilihan dan keinginan mahasiswa, karena dukungan dari orangtua adalah modal mencapai tujuan yang baik. Menjadi guru merupakan tugas mulia yang masih

  5 menjadi panutan dan masih dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengembangkan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan yang ada, sehingga bagi mahasiswa Non FKIP yang memiliki bakat dan minat menjadi guru mereka dapat mengikuti Pendidikan Profesi Guru dengan tujuan agar menjadi guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005). Dari realita tersebut maka diperlukan sebuah dukungan dari orangtua akan masa depan anaknya dalam meneruskan pendidikan yang lebih tinggi agar bisa menghadapi persaingan global. Berdasarkan pada uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai ”MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, IPK, DAN PEKERJAAN ORANGTUA”.

B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini, penulis hanya melakukan penelitian tentang minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan orangtua.

  6

  C. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin?

  2. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK?

  3. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua?

  D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan:

  1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin.

  2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK.

  3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua.

  7

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak antara lain:

  1. Bagi Mahasiswa: Khususnya mahasiswa Pendidikan Akuntansi dan Jurusan Akuntansi yakni dapat dijadikan sebagai pengetahuan mengenai Program Pendidikan Profesi Guru.

  2. Bagi Universitas: Penulis berharap laporan penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi Universitas, selain itu juga menambah referensi perpustakaan.

  3. Bagi LPTK: Penulis berharap LPTK untuk terus memberikan informasi yang jelas tentang program Pendidikan Profesi Guru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik 1. Minat

  a. Pengertian Minat Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

  Menurut Mulyasa (2003:39) minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.

  Winkel (1984:25) menyebutkan minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif, seperti rasa puas, rasa gembira, dan rasa simpati. Sedangkan penilaian yang negatif akan terungkap dalam ”perasaan tidak senang” (rasa enggan, rasa benci, dan rasa takut).

  Sehingga minat mengandung unsur keinginan untuk mengetahui dan mempelajari obyek yang diinginkan itu sebagai wawasan pengetahuan bagi dirinya, orang tersebut akan melakukan tindakan yang nyata untuk mengetahui dan mempelajari dari sesuatu yang diinginkannya itu sebagai kebutuhannya. Oleh karena itu, minat atau disebut juga keinginan seseorang terhadap sesuatu yang ia cita-

  9 citakan, merupakan hasil kesesuaian antara kondisi dan situasi dengan kebutuhan yang ia harapkan.

  Menurut Fudyartanta (2002:36) minat adalah kesadaran seseorang bahwa sesuatu objek, seseorang, suatu soal, atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

  Berdasarkan beberapa definisi di atas tentang minat maka disimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan menetap yang didorong oleh perasaan senang atau ketertarikan seseorang pada suatu objek yang disertai dengan perhatian yang lebih dan partisipasi pada kegiatan yang berkaitan dengan objek tersebut.

  b. Macam-macam Minat Ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan minat (Carl

  Safran, B.Sc., M.Ed, Ed.D., th.1985, hal. 4) dalam Dewa Ketut (1988: 61): 1) Minat yang diekspresikan (Expressed interest)

  Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. Misalnya seseorang mungkin mengatakan bahwa ia/dia tertarik dalam menciptakan suatu model pesawat udara, dalam mengumpulkan perangko, dan mengumpulkan mata uang logam. 2) Minat yang diwujudkan (Manifest interest)

  Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif

  10 dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya siswa dapat ikut serta menjadi anggota klub musik, drama, sains, matematika.

  3) Minat yang diinventarisasikan (Inventoried interest) Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini sering disebut inventori minat.

  c. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Menurut Giyatama (1990:6) minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

  1) Secara Intrinsik Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, dan intelegensi.

  (a) Sikap Sikap adalah kencenderungan dalam subyek menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, sebagai obyek yang berharga/baik. Dalam sikap terhadap aspek kognitif dan aspek afektif (winkel, 1984:30).

  11 (b) Persepsi

  Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris (Walgito, 2005:99).

  (c) Prestasi belajar Prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel, 1986:48). Menurut Syah (1997:141), prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

  (c) Bakat Setiap individu memiliki bakat yang berbeda. Bakat merupakan kemampuan anak yang dibawa sejak lahir (Suryabrata 1989:142).

  12 (d) Jenis kelamin

  Jenis kelamin adalah suatu komponen yang kritis dalam identitas seseorang, yaitu laki-laki dan perempuan (Mahmud, 1990:63). (e) Intelegensi

  Kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi yang di dalamnya berpikir main peranan (winkel, 1984:24).

  2) Secara Ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orangtua, dan teman sebaya. (a) Latar belakang ekonomi

  Keadaan sosio-ekonomis menunjuk pada kemampuan finansial siswa dan perlengkapan material yang dimiliki siswa, keadaan ini dapat bertaraf baik-cukup-kurang. Keadaan sosio-ekonomis keluarga yang baik dapat menciptakan kondisi siswa yang menghambat dalam belajar; siswa berpikir “mengapa belajar rajin, semua kebutuhan toh akan dipenuhi” sebaliknya siswa yang berasal dari lingkungan yang lemah ekonominya kerap kali jauh lebih; namun ada pula siswa yang merasa bila belajar

  13 bersama dengan anak-anak yang kaya minder (winkel, 1984:32).

  (b) Minat orangtua Sikap orangtua mempengaruhi sikap anak terhadap pekerjaan dalam dua hal. Pertama, orangtua mendesak anak untuk tertarik pada pekerjaan yang mereka anggap bagus dan bergengsi, tanpa mempedulikan minat dan sikap anak, dan kedua, mereka menganjurkan anaknya untuk menghindari pekerjaan tertentu karena dianggap tidak menguntungkan (Elizabeth B. Hurlock, 1978:144). (c) Minat teman sebaya

  Semua anak menemukan bahwa suatu kondisi yang sangat membantu penerimaan sosial adalah minat yang sama dengan anggota kelompok teman sebaya (Elizabeth B. Hurlock, 1978:144).

2. Pendidikan Profesi Guru (PPG)

  a. Pengertian Profesi Guru Menurut Uno (2007:15) guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang

  14 pendidikan. Sedangkan menurut Suparlan (2006:31) bahwa guru memiliki tugas yang paling sulit, karena pekerjaannya membuat peserta didik memahami, Suparlan membedakan pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih secara terminologis akademis sebagai berikut: 1) Mendidik

  Dalam mendidik, guru lebih berperan sebagai panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladan siswa. Sikap dan perilaku guru baik di dalam maupun di luar kelas secara tidak langsung merupakan alat pendidikan yang akan membentuk kepribadian siswa di masa mendatang. Contoh dan keteladanan dalam bersikap dan berperilaku, berbudi pekerti luhur, dan berakhlak mulia seperti jujur, tekun, mau belajar, amanah, sosial, dan sopan santun terhadap sesama menjadi bahan ajar yang akan ditiru oleh siswanya. 2) Membimbing

  Dalam membimbing, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk membimbing siswa, memberikan dorongan psikologis agar siswa dapat menepikan faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mengganggu proses pembelajaran di dalam dan di luar sekolah, serta memberikan arahan dan pembinaan karir siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa.

  15 3) Mengajar

  Dalam mengajar, guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang diampu untuk ditransfer kepada siswa.

  Guru harus menguasai materi, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas, dan dasar-dasar pendidikan. 4) Melatih

  Dalam melatih, guru diharapkan memberikan banyak kesempatan pada siswa untuk menerapkan konsep atau teori dalam praktik yang akan digunakan langsung dalam kehidupan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk mempraktikkan berbagai jenis keterampilan yang mereka butuhkan.

  Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleknya, maka profesi ini memerlukan persyaratan antara lain dikemukakan sebagai berikut (Usman Uzer, 1995:15): 1) Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.

  2) Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

  3) Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

  16 4) Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.

  5) Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. (Drs. Moh. Ahli, 1985).

  Menurut Nurdin (Sudarman, 2008:101), profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang mensyaratkan persiapan spesialisasi akademik dalam waktu yang relatif lama di perguruan tinggi, baik dalam bidang sosial, eksakta maupun seni, dan pekerjaan itu lebih bersifat mental intelektual daripada fisik manual, yang dalam mekanisme kerjanya dikuasai oleh kode etik. Sedangkan pekerjaan profesional adalah pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi tingkat pendidikan yang harus dipenuhinya, maka semakin tinggi pula derajat profesi yang diembannya. Tinggi rendahnya pengakuan profesioanalisme sangat bergantung kepada keahlian dan tingkat pendidikan yang ditempuh.

  b. Pengertian Pendidikan Profesi Guru Menurut UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

  Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian maka Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1 Kependidikan dan S1/D-IV non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi

  17 guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

  d. Tujuan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Mengacu pada UU No. 20/2003 Pasal 3, tujuan umum program

  PPG adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan tujuan khusus program PPG seperti yang tercantum dalam Permendiknas No 8 Tahun 2009 Pasal 2 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik, serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

  e. Kurikulum Pendidikan Profesi Guru Menurut Panduan PPG, dalam menyusun kurikulum PPG perlu diperhatikan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 10

  18 UU no 14/2005 tentang Guru dan Dosen, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Namun demikian pengelompokan kompetensi ini tidak dapat dijadikan sebagai pengelompokan mata kuliah, oleh karena kompetensi ini merupakan hasil akhir dari proses pendidikan, dan kompetensi-kompetensi itu dapat tertampung dalam beberapa mata kuliah, misalnya mata kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa indonesia, dan bahasa inggris dapat menampung kompetensi kepribadian dan sosial.

  Dengan demikian dalam penyusunan kurikulum PPG kompetensi yang ingin dicapai dapat disederhanakan menjadi kompetensi akademik dan kompetensi profesional. Kompetensi akademik adalah seluruh bekal yang bersifat basis keilmuan dari kegiatan mendidik yang akan diaplikasikan secara otentik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di lapangan. Sedangkan kompetensi profesional adalah seluruh kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip keilmuan dalam praktik nyata di sekolah yang memiliki struktur, yang terdiri atas orientasi, latihan terbimbing, latihan mandiri, mengatasi masalah-masalah belajar siswa, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan non mengajar yang terjadi di sekolah.

  Pada program PPG untuk lulusan S-1 kependidikan perlu diberikan mata kuliah bidang studi dalam bentuk subject specific

  19

  pedagogy (pendidikan bidang studi) dan program pengalaman

  lapangan (PPL) kependidikan, sedangkan pada program PPG pasca S1/D-IV Non kependidikan diberikan mata kuliah mengenai kompetensi akademik pendidikan (pedagogik), bidang studi dalam bentuk subject specific pedagogy (pendidikan bidang studi), dan latihan mengajar atau program pangalaman lapangan (PPL). Hasil analisis itu dapat dikemukakan seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Analisis Kompetensi Lulusan S-1 Kependidikan dan S- 1/D-IV Non Kependidikan

  No Kompetensi

Lulusan S-1

Kependidikan

  Lulusan S-1/D-IV Non kependidikan

  1 Akademik Telah menguasai konsep dan landasan kependidikan

  Memahami peserta didik dengan baik Telah menguasai bidang studi dan mampu mengemas bidang studi untuk pembelajaran Telah menguasai pengetahuan tentang pembelajaran dan segala aspeknya

  Belum menguasai konsep dan landasan kependidikan Belum memahami peserta didik karena tidak diprogramkan dalam pembelajaran Telah menguasai bidang studi secara mendalam tetapi belum mampu mengemas bidang studi untuk pembelajaran Belum menguasai pengetahuan tentang pembelajaran dan segala aspeknya

  2 Profesional Telah memiliki kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan segala aspeknya

  Belum memiliki kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran karena tidak diprogramkan

  20 walaupun belum dalam sempurna pembelajarannya

  Berdasarkan perbedaan kompetensi lulusan S-1 kependidikan dan S-1 /D-IV Non kependidikan tersebut dilakukan kajian kurikulum yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Kerangka Kurikulum untuk Lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan Program Pendidikan Profesi Guru

  

No Kompetensi Lulusan S-1 Lulusan S-1/D-IV

Kependidikan Non kependidikan

  1 Akademik Pengemasan materi Kajian tentang teori bidang studi untuk pendidikan dan pembelajaran bidang pembelajaran studi yang mendidik (subject specific Kajian tentang

  pedagogy ) peserta didik

  Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific

  pedagogy )

  Pembentukan kompetensi kepribadian pendidik

  2 Profesional PPL kependidikan PPL kependidikan

  f. Persyaratan Pendidikan Profesi Guru Adapun persyaratan calon peserta PPG adalah sebagai berikut

  (Tn, 2010 dalam http://sakobere.blogspot.com/2010/04/dibuka-kesem

  atan-pendidikan-profesi.html ) [10 April 2010]:

  1) Memiliki kualifikasi akademik minimal S.1/D.IV yang dibuktikan dengan fotocopy ijazah yang dilegalisasi oleh Perguruan Tinggi

  21 (apabila Perguruan Tinggi jauh dari lokasi guru dapat dilegalisasi oleh kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan kabupaten/kota).

  2) Guru TK/SD/SMP/SMK/SLB baik guru PNS maupun guru bukan PNS yang mengajar di sekolah negeri atau swasta dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah.

  3) Guru bukan PNS adalah guru tetap yayasan dengan masa kerja minimal 5 tahun, dan memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK). 4) Usia maksimum 50 tahun. 5) Diijinkan oleh kepala sekolah dibuktikan dengan Surat Ijin Belajar dan diketahui oleh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.

  6) Tidak ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah. 7) Biaya PPG bagi guru dalam jabatan dibebankan pada para peserta. 8) Tunduk pada peraturan tentang pelaksanaan PPG bagi guru dalam jabatan.

3. Minat terhadap Pendidikan Profesi Guru

  Telah diuraikan di atas bahwa minat adalah suatu kecenderungan menetap yang didorong oleh perasaan senang atau ketertarikan seseorang pada suatu objek yang disertai dengan perhatian yang lebih dan partisipasi pada kegiatan yang berkaitan dengan objek tersebut. Dalam penelitian ini,

  22 minat yang dimaksud adalah perasaan senang atau ketertarikan seseorang, perhatian dan partisipasi pada Pendidikan Profesi Guru, khususnya pada mahasiswa Non FKIP yaitu mahasiswa Jurusan Akuntansi.

  Mahasiswa yang memiliki minat terhadap Pendidikan Profesi Guru tentu memiliki perasaan senang terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru. Winkel (1984:25) menyebutkan minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sehingga mahasiswa yang berminat pada Pendidikan Profesi Guru tentu akan memberikan perhatian yang lebih pada tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam dunia pendidikan. Perhatian nampak dari adanya rasa ingin tahu mahasiswa untuk mempelajari dan memahami bahkan ikut serta dalam kegiatan yang berhubungan dengan bidang pendidikan atau kegiatan mahasiswa baik di dalam maupun di luar yang berhubungan dengan bidang pendidikan.