MPH 2: Lapisan Ilmu Hukum dan Metode Penelitian | Muchamad Ali Safa'at
Muchamad Ali Safa’at
- Ketidaktahuan
- Keragu-raguan
- Ketidaksesuaian
- Pertentangan
- Temuan Baru
- Pengetahuan yang benar
- Penyelesaian Masalah
Metode
Apa yang ingin
diperoleh/
ditemukan/
dicari/dijawab.
(konsep)
- Bagaimana cara
menjawab
- Dimana jawaban dapat
diperoleh:
a. Jawaban siap pakai
b. Materi yang harus
diolah
- Sikap kritis, obyektif,
dan aktif
Kesimpulan yang
tidak hanya
menjawab masalah,
tetapi juga berlaku
umum
Ilmu hukum yang dikembangkan
◦ Jurisprudence, reine rechtlehre, rechts-geleerheid
◦ Legal science
Lapisan-lapisan ilmu hukum
◦
◦
◦
◦
◦
Filsafat Hukum
Teori Hukum
Dogmatik Hukum
Praktik Hukum (Hukum Positif)
Kenyataan Hukum
Proposisi hukum positif hasil positive
judgements, bukan hasil observasi.
Aliran idealisme: Kebenaran yang berada dan
berawal dalam alam abstrak
Asumsi dasar: Premis yang digunakan hasil
judgements otoritas yang berkewenangan ipso
jure.
Silogisme deduksi dan induksi.
Seni berpikir guna menemukan aturan-aturan
yang dapat diterapkan in concreto dari dalam
sistem peraturan yang disusun secara logis,
koheren, dan berjenjang.
Law as what it is in the books.
Proposisi didapat dari hasil amatan kenyataan
(generalisasi empiris)
Aliran empirisme: Kebenaran sebagai sesuatu
yang berada dan berawal dalam alam
pengalaman dan pengamatan inderawi
Asumsi dasar: Premis merupakan hasil amatan
ipso facto.
Silogisme induksi.
Refleksif dan interpretatif kualitatif.
Law as what it is functioning in society. Life of
law is not logic, but experience.
Internal Meluasnya profesi hukum
Hukum sebagai fenomena sosial Sosiologi
dan anthropologi
Hukum sebagai instrumen sosial Teknokrat
Apakah keduanya masuk dalam wilayah ilmu hukum?
FILSAFAT HUKUM
DOGMATIK
TEORI HUKUM
KONKLUSI HIPOTETIS
DOGMATIK HUKUM
GENERASILASI EMPIRIS
PRAKTIK HUKUM
EMPIRIS
HUKUM
SOSIOLOGIS
Hukum dikonsepsikan sebagai asas dan ajaran moral
Doktrin hukum alam
◦ Hukum sebagai ius, berasal dari ranah kodrati bukan dari
manusia.
Hukum sebagai kaidah perundang-undangan
(positivisme)
◦ Legitimasi hukum tidak lagi pada kandungannya, tetapi
pada kepastian yaitu bentuk dan sumbernya (perintah
eksplisit)
◦ Hukum sebagai lex atau lege.
Hukum sebagai keputusan hakim in concreto
(fungsionalisme realis)
◦ Common law stare decisis
◦ Searching for what the judge will decide as law.
◦ induktif
Sosiologi of law, sociological jurisprudence
Kajian hukum sosiologis, socio-legal
research.
Hukum sebagai kenyataan yang teramati di
alam pengalaman.
Faktor-faktor non hukum yang
mempengaruhi hukum.
Hukum sebagai institusi sosial yang obyektif
terukur efektivitas.
- Ketidaktahuan
- Keragu-raguan
- Ketidaksesuaian
- Pertentangan
- Temuan Baru
- Pengetahuan yang benar
- Penyelesaian Masalah
Metode
Apa yang ingin
diperoleh/
ditemukan/
dicari/dijawab.
(konsep)
- Bagaimana cara
menjawab
- Dimana jawaban dapat
diperoleh:
a. Jawaban siap pakai
b. Materi yang harus
diolah
- Sikap kritis, obyektif,
dan aktif
Kesimpulan yang
tidak hanya
menjawab masalah,
tetapi juga berlaku
umum
Ilmu hukum yang dikembangkan
◦ Jurisprudence, reine rechtlehre, rechts-geleerheid
◦ Legal science
Lapisan-lapisan ilmu hukum
◦
◦
◦
◦
◦
Filsafat Hukum
Teori Hukum
Dogmatik Hukum
Praktik Hukum (Hukum Positif)
Kenyataan Hukum
Proposisi hukum positif hasil positive
judgements, bukan hasil observasi.
Aliran idealisme: Kebenaran yang berada dan
berawal dalam alam abstrak
Asumsi dasar: Premis yang digunakan hasil
judgements otoritas yang berkewenangan ipso
jure.
Silogisme deduksi dan induksi.
Seni berpikir guna menemukan aturan-aturan
yang dapat diterapkan in concreto dari dalam
sistem peraturan yang disusun secara logis,
koheren, dan berjenjang.
Law as what it is in the books.
Proposisi didapat dari hasil amatan kenyataan
(generalisasi empiris)
Aliran empirisme: Kebenaran sebagai sesuatu
yang berada dan berawal dalam alam
pengalaman dan pengamatan inderawi
Asumsi dasar: Premis merupakan hasil amatan
ipso facto.
Silogisme induksi.
Refleksif dan interpretatif kualitatif.
Law as what it is functioning in society. Life of
law is not logic, but experience.
Internal Meluasnya profesi hukum
Hukum sebagai fenomena sosial Sosiologi
dan anthropologi
Hukum sebagai instrumen sosial Teknokrat
Apakah keduanya masuk dalam wilayah ilmu hukum?
FILSAFAT HUKUM
DOGMATIK
TEORI HUKUM
KONKLUSI HIPOTETIS
DOGMATIK HUKUM
GENERASILASI EMPIRIS
PRAKTIK HUKUM
EMPIRIS
HUKUM
SOSIOLOGIS
Hukum dikonsepsikan sebagai asas dan ajaran moral
Doktrin hukum alam
◦ Hukum sebagai ius, berasal dari ranah kodrati bukan dari
manusia.
Hukum sebagai kaidah perundang-undangan
(positivisme)
◦ Legitimasi hukum tidak lagi pada kandungannya, tetapi
pada kepastian yaitu bentuk dan sumbernya (perintah
eksplisit)
◦ Hukum sebagai lex atau lege.
Hukum sebagai keputusan hakim in concreto
(fungsionalisme realis)
◦ Common law stare decisis
◦ Searching for what the judge will decide as law.
◦ induktif
Sosiologi of law, sociological jurisprudence
Kajian hukum sosiologis, socio-legal
research.
Hukum sebagai kenyataan yang teramati di
alam pengalaman.
Faktor-faktor non hukum yang
mempengaruhi hukum.
Hukum sebagai institusi sosial yang obyektif
terukur efektivitas.