POLITIK HUKUM | Muchamad Ali Safa'at

POLITIK HUKUM

PENGERTIAN
Politik hukum berasal dari istilah Belanda

“Rechtspolitiek” yang menurut kamus Van
Der Tas artinya adalah “beleid” (policy),
yaitu kebijakan. Jadi politik hukum adalah
kebijakan mengenai hukum. Kebijakan,
menurut kamu Bahasa Indonesia adalah
“rangkaian konsep dan asas yang menjadi
garis besar dan dasar rencana dalam
pelaksanaan sesuatu”.

PENGERTIAN
Politics of law politics of legal sistem
Menurut Padmo Wahjono: Kebijakan

Dasar yang menentukan arah, bentuk,
maupun isi hukum yang akan
dibentuk.

Arah Isi hukum bisa meliputi: (1) Unifikasi,
(2) Pluralisme, (3) Kodifikasi (pembukuan
bahan-bahan kitab hukum secara lengkap
dan tuntas).

PENGERTIAN
T.M. Radhie: Politik hukum adalah pernyataan

kehendak penguasa negara mengenai hukum
yang berlaku di wilayahnya dan mengenai
arah kemana hukum hendak dikembangkan.
Prof. Soedarto: Politik Hukum merupakan
kebijakan negara melalui badan-badan negara
yang berwenang menetapkan peraturan yang
dikehendaki yang diperkirakan akan
digunakan untuk mengekspresikan yang
terkandung dalam masyarakat untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan.

PENGERTIAN

Satjipto Rahardjo: Aktivitas memilih dan cara

yang hendak dipakai untuk mencapai suatu
tujuan sosial dengan hukum tertentu dalam
masyarakat:
Tujuan apa yang hendak dicapai melalui sistem

itu;
Cara-cara apa yang paling baik untuk mencapai
tujuan;
Kapan dan bagaimana hukum itu diubah;
Dapatkah suatu pola baku dirumuskan untuk
membantu mencapai tujuan dan merumuskan
cara.

ALASAN MEMPELAJARI POLITIK
HUKUM
Hukum tidak hanya sebagai alat untuk memberi legitimasi
atau legalitas atas apa yang terjadi, tetapi hukum juga
mengarahkan atau bahkan dapat mengubah pola yang ada di

masyarakat sesuai dengan ide atau nilai yang menjadi tujuan
dari hukum itu.
DUNIA NILAI

Ide
Nilai
Keadilan
HUKUM

Pengaturan hubungan antar
manusia dan pengalokasian
sumber-sumber daya

DUNIA SEHARIHARI

Tatanan hukum memiliki jarak dengan kenyataan tetapi tidak
sepenuhnya lepas dari kenyataan. Di sisi lain hukum merupakan
upaya membadankan ideal-ideal tertentu dengan tetap berpijak
pada karakteristik kenyataan sosial masyarakatnya. Hukum
disamping harus sesuai dengan nilai ideal juga harus dapat

diterima secara sosiologis.

Ideal
Huku
m

Penerimaan
secara ideal dan
filosofis

Penerimaan
secara Sosiologis

Kenyataan

Ideal
Hukum

Kesusila
an

Kebiasaa
n

Kenyataa
n

TUJUAN
Untuk memahami pemikiran – pemikiran yang melatar

belakangi penetapan ketentuan hukum yang berlaku
hingga mampu menerapkan ketentuan hukum itu sesuai
dengan tujuannya.
Untuk memilih pemikiran – pemikiran yang dapat
menjadi dasar penetapan ketentuan ius constituendum
dari ius constitutum yang berlaku dalam menghadapi
perubahan kehidupan masyarakat hingga mampu
menetapkan ketentuan hukum baru sesuai kebutuhan
kehidupan masyarakat.
Untuk memahami kebijakan yang menggariskan
kerangka dan arah tata hukum yang berlaku hingga

dapat menerapkan dan mengembangkan hukum sesuai
kebutuhan kehidupan masyarakat dalam suatu sistem.

RUANG LINGKUP
Proses penggalian nilai – nilai dan aspirasi yang berkembang

dalam masyrakat oleh penyelenggara negara yang berwenang
merumuskan politik hukum.
Proses perdebatan dan perumusan nilai – nilai dan aspirasi
tersebut ke dalam bentuk sebuah rancangan peraturan
perundang – undangan oleh penyelenggara negara yang
berwenang merumuskan politik hukum.
Penyelenggara negara yang berwenang merumuskan dan
menetapkan politik hukum.
Peraturan perundang – undangan yang memuat politik hukum.
Faktor – faktor yang mempengaruhi dan menentukan suatu
politik hukum, baik yang akan, sedang dan telah ditetapkan.
Pelaksanaan dari peraturan perundang – undangan yang
merupakan implementasi dari politik hukUm suatu negara.


sillabus
Pengertian
Tempat dan Penetapan Politik Hukum
Macam-Macam Politik Hukum
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Politik

Hukum
Hubungan Hukum dan Politik
Studi Kasus Politik Hukum