UNDUHAN - BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI MINERAL

LAPORAN TAHUNAN
UPT BALAI PENGOLAHAN MINERAL LAMPUNG
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
TAHUN 2013

TIM PENYUSUN
Fajar Nurjaman, Ulin Herlina, Jamhuri,
Fika Rofiek Mufakhir, Taufik Hidayat,Yoka Pramadi

PENANGGUNG JAWAB
Ir. Suharto, MT

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan petunjuknya-Nya, Laporan Tahunan 2013 terselesaikan. Laporan Tahunan UPT Balai
Pengolahan Mineral Lampung (UPT BPML)-LIPI Tahun 2013 memuat rangkuman berbagai

kegiatan UPT BPML-LIPI yang berkaitan dengan organisasi, penelitian dan hasil, kerjasama
dan promosi hasil litbang, kegiatan ilmiah, serta SDM dan anggaran.
Laporan tahunan ini merupakan salah satu media untuk menginformasikan berbagai
kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi UPT BPML-LIPI kepada para pemangku
kepentingan. Pada Tahun 2013, UPT BPML-LIPI telah melaksanakan 6 (enam) kegiatan
penelitian, yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan tematik, 2 (dua) kegiatan Insentif Riset Sistem
Inovasi Nasional (SINas)-KNRT, dan 1 (satu) kegiatan Kompetitif-LIPI. Dalam upaya
meningkatkan SDM, beberapa peneliti maupun staff di lingkungan UPT BPML-LIPI
diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi,
maupun pendidikan non-formal, seperti seminar, diklat, training, dan workshop.
Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Laporan Tahunan 2013. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan. Saran dan kritik bagi perbaikan Laporan Tahunan
selanjutnya sangat diharapkan.

Lampung Selatan, Januari 2014
Kepala UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung – LIPI

Ir. Suharto, M.T.


DAFTAR ISI

Cover

1

Tim Penyusun dan Penanggung Jawab Laporan

2

Kata Pengantar

3

Daftar Isi

4

Struktur Pimpinan UPT BPML-LIPI


5

Summary: Perjalanan Satu Tahun

6

Sekilas UPT BPML-LIPI

8

Kegiatan dan Hasil Penelitian

10

 Tematik UPT BPML-LIPI
 Insentif SINas-KNRT
 Kompetitif-LIPI

12
18

23

Hak Kekayaan Intelektual

25

Publikasi Ilmiah

26

Kerjasama dengan Stakeholders

28

Kegiatan Ilmiah: Pameran & Organisasi

29

SDM UPT BPML-LIPI


31

Anggaran Riset UPT BPML-LIPI

33

Penghargaan

34

Promosi & Pemasyarakatan Iptek

35

Struktur Organisasi UPT BPML-LIPI

37

PENUTUP


38
4

STRUKTUR PIMPINAN
UPT BPML-LIPI
Kepala UPT BPML-LIPI
Ir. Suharto, MT

Ka. Subbag Tata Usaha
Jamhuri, S. Sos

Ka. Sie. Pengolahan Mineral Logam
Fajar Nurjaman, ST, MT

Ka. Sie. Pengolahan Mineral Non-Logam
Kusno Isnugroho, ST

Ka. Sie. Sarana dan Prasarana
Agus Junaedi, S.Si


Ka. Sie. Jasa dan Informasi
Ulin Herlina, ST

Periode Tahun 2013
UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung-LIPI
5

LaporanLaporan
Tahunan
UPT. Balai
Pengolahan
MineralMineral
Lampung
- LIPI - LIPI
Tahunan
UPT.
Balai Pengolahan
Lampung

2013


SUMMARY
Perjalanan Satu Tahun
(Januari 2013-Desember 2013)

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka salah satu bentuk kegiatan UPT BPML-LIPI
adalah melakukan penelitian dibidang pengolahan mineral dalam upaya untuk
meningkatkan nilai tambah mineral tersebut. Pada tahun 2012, UPT BPML-LIPI memiliki 6
buah kegiatan penelitian. Sebanyak 3 buah kegiatan penelitian didanai oleh DIPA UPT
BPML-LIPI (Rp. 624.350.000,-) melalui program kegiatan penelitian Tematik; 2 buah
kegiatan didanai oleh DIPA KNRT (Rp. 700.000.000,-) melalui program Insentif Riset SINas,
dan 1 buah kegiatan didanai oleh DIPA P2 Metalurgi-LIPI (Rp. 260.000.000,-) melalui
program Kompetitif-LIPI.

Berikut ini adalah judul dari kegiatan penelitian tersebut: (1) Rancang Bangun Tungku
Pengolahan Bijih Mangan menjadi Ferromangan, (2) Pengolahan Bijih Mangan Kadar
Rendah Melalui Pelindian Reduktif, Purifikasi dan Elektrowinning, (3) Proses Pengolahan
Mineral Feldspar sebagai Bahan Baku Keramik, (4) Teknik Produksi Sponge Iron dari Bijih
Besi menggunakan Rotary Kiln, (5) Pembuatan Nickel Pig Iron (NPI) dari Bijih Nikel Laterit
Indonesia Menggunakan Blast Furnace, (6) Pengolahan Bijih Mangan Kadar Rendah dengan

memanfaatkan Limbah Industri Pengalengan Nanas dan Tapioka.

Selain kegiatan penelitian, UPT BPML-LIPI juga melakukan beberapa kegiatan dalam
rangka memperoleh anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), diantaranya: (1)
Jasa pengolahan bijih besi dan mineral; meliputi jasa analisa kimia, jasa alat berat, dan jasa
lainnya; (2) Jasa pengolahan mineral non-logam dan sampingan lainnya, meliputi briket
6

LaporanLaporan
Tahunan
UPT. Balai
Pengolahan
MineralMineral
Lampung
- LIPI - LIPI
Tahunan
UPT.
Balai Pengolahan
Lampung


2013

batubara dan jasa pengolahan non-logam lainnya; (3) Jasa pengecoran logam paduan; (4)
Jasa perbengkelan dan permesinan. Dari keempat kegiatan tersebut, total perolehan
anggaran PNBP per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 533.296.896,-. Dari kegiatan
PNBP tersebut di atas, UPT BPML-LIPI telah menghasilkan sebanyak 3 (tiga) buah
kerjasama yang dilakukan antara UPT BPML-LIPI dengan pihak stakeholders dalam bentuk
pemanfaatan hasil riset serta penggunaan sarana dan prasarana. Terealisasinya kerjasama
tersebut, tentunya tidak terlepas dari peran serta UPT BPML-LIPI dalam kegiatan promosi
IPTEK pada Tahun 2013, terkait hasil-hasil kegiatan penelitian, dalam berbagai event
pameran, baik berskala regional (2 buah) maupun nasional (1 buah).

Keberhasilan UPT BPML-LIPI dalam menghasilkan beberapa capaian penting di atas pada
Tahun 2013, sangat ditentukan oleh kualitas SDM UPT BPML-LIPI. Sebanyak 2 buah
penghargaan, 29 buah publikasi ilmiah, serta 1 buah dokumen HKI, telah dihasilkan selama
kurun waktu Tahun 2013. Peningkatan terhadap kualitas SDM UPT BPML-LIPI terus
dilakukan, diantaranya dengan mengikut sertakan pegawai UPT BPML-LIPI ke dalam
berbagai seminar, diklat/training, serta dukungan untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi. Pada Tahun 2013, sebanyak 4 pegawai melanjutkan
pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, 18 pegawai mengikuti berbagai diklat/training,

serta keikutsertaan pegawai pada 20 kegiatan seminar berskala Nasional dan
Internasional.

Total realisasi anggaran UPT BPML-LIPI pada Tahun 2013 adalah sebesar Rp.
7.747.596.119,-. Anggaran tersebut lebih besar dibandingkan dengan anggaran pada Tahun
2012. Kenaikan anggaran ini berdampak positif terhadap peningkatan capaian kinerja UPT
BPML-LIPI (seperti yang telah diuraikan di atas), jika dibandingkan dengan Tahun 2012.
Semoga pada tahun yang akan datang, UPT BPML-LIPI dapat memberikan capaian kinerja/
kegiatan yang lebih baik lagi.

7

Laporan Tahunan UPT.. Bala
Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013
2013

SEKILAS UPT BPML-LIPI
BPML

UPT Balai Pengolahan Mineral
eral Lampung (UPT BPML) adalah
Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengolahan Mineral yang
berada dalam naungan Lembaga
mbaga Ilmu Pengetahuan
Pengetah
Indonesia
(LIPI), berlokasi di Jl. Ir. Sutami Km. 15, Tanjung
Tan
Bintang,
Lampung Selatan.

UPT BPML-LIPI mempunyai tuga
tugas untuk melaksanakan
an kegiatan pengolahan
pengol
mineral
sehingga memiliki
miliki nilai tambah ekonomi yang tinggi.
ggi. Dalam rangka me
melaksanakan
tugasnya tersebut,
ebut, UPT BPML-LIPI
BPML
menyelenggarakan
n fungsinya sebagai berikut: (1)
Persiapan dan penyusunan program dan sarana produksi;
ksi; (2) Pelaksanaan penambangan
dan pengolahan
n mineral logam da
dan mineral bukan logam
am atau produk sam
sampingan yang
memiliki nilai ekonomi tinggi; (3) Pelaksanaan pengembangan
mbangan teknologi, p
proses, desain,
dan rekayasa mineral; (4) Pemb
Pemberian serta pelayanan
n jasa dan informa
informasi di bidang
teknologi mineral. Dalam melaksa
melaksanakan tugas dan fungsinya
ngsinya tersebut, UP
UPT BPML-LIPI
selalu mengacu pada Visi dan Misi LIPI.

Gambar 1. Kantor UPT Balai Pengolahan
Pengol
Mineral Lampung-LIPI
LIPI

8

2013
2013

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

VISI LIPI
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang
berada dalam peringkat kelompok terbaik
dunia dalam menghasilkan IPTEK guna
peningkatan kualitas SDM dan memperkuat
daya saing perekonomian nasional

Gambar 2. Kantor LIPI Pusat, Jakarta

MISI LIPI
Menciptakan “great science” (ilmu pengetahuan
berdampak penting) dan invensi yang dapat
mendorong

inovasi

meningkatkan

daya

dalam
saing

nasional;

Mendorong

pemanfaatan

pengetahuan

rangka

perekonomian
peningkatan
dalam

proses

penciptaan good governance dalam rangka
Gambar 3. Kantor CSC-LIPI , Bogor

memantapkan NKRI;

Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan; Memperkuat peran
Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional; Memperkuat
infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).
VISI LIPISI LIPI

9

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

KEGIATAN DAN HASIL
PENELITIAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya mineral dan batubara. Berbagai
mineral seperti bijih besi, tembaga, nikel, khrom, silika, kapur, emas, dan lain sebagainya
terkandung di perut bumi nusantara. Namun potensi tersebut ternyata tidak mampu
dimanfaatkan secara optimal oleh bangsa Indonesia, yang diindikasikan dengan maraknya
aktivitas ekspor batuan mineral mentah tanpa diolah terlebih dahulu. Kurangnya
penguasaan teknologi di bidang pengolahan mineral, serta biaya investasi pengolahan
mineral yang tinggi menjadi salah satu penyebab hal tersebut di atas. Dukungan
pemerintah untuk menumbuh kembangkan industri sektor pengolahan mineral di
Indonesia, salah satunya dilakukan melalui rencana aksi pemerintah untuk mulai
memberlakukan Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba) No. 4 pada tanggal
12 Januari 2014.

Tabel 1. Kegiatan Penelitian UPT BPML-LIPI Tahun Anggaran 2013

10

2013

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung (BPML)-LIPI, merupakan salah satu lembaga
litbang

pemerintah

yang

bertugas

untuk

melakukan kegiatan

(penelitian

dan

pengembangan) terkait pengolahan mineral sehingga mempunyai nilai tambah ekonomi
yang tinggi. UPT BPML-LIPI memiliki peran dan tanggung jawab yang besar untuk
mendukung program pemerintah terkait pemberlakuan UU Minerba, salah satunya melalui
penguasaan teknologi pengolahan mineral, khususnya peningkatan nilai tambah dari
batuan mineral berkadar rendah (benefisiasi), serta mengembangkan teknologi
pengolahan mineral berinvestasi rendah. Salah satu bentuk nyata dukungan tersebut
ditunjukkan dengan dilakukannya enam buah kegiatan penelitian di UPT BPML-LIPI pada
Tahun 2013, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1. Sebanyak 3 buah kegiatan penelitian
didanai oleh DIPA UPT BPML-LIPI (Rp. 624.350.000,-) melalui program kegiatan penelitian
Tematik; 2 buah kegiatan didanai oleh DIPA KNRT (Rp. 700.000.000,-) melalui program
Insentif Riset SINas, dan 1 buah kegiatan didanai oleh DIPA P2 Metalurgi-LIPI (Rp.
260.000.000,-) melalui program Kompetitif-LIPI.
Pada Tahun 2013 terjadi peningkatan anggaran untuk kegiatan penelitian tematik yang di
danai oleh UPT BPML-LIPI, namun total keseluruhan anggaran penelitian UPT BPML-LIPI
mengalami sedikit penurunan (Gambar 4). Walaupun demikian, hal tersebut tidak
mengurangi upaya untuk memperoleh hasil/ouput kegiatan penelitian yang optimal.

Gambar 4. Anggaran penelitian UPT BPML-LIPI Tahun 2012-2013

11

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

KEGIATAN TEMATIK 1

Rancang Bangun Tungku Pengolahan Bijih Mangan menjadi
Ferromangan

Peneliti: Fajar Nurjaman
Jabatan: Peneliti Muda
Email: nurjaman_80@yahoo.com

Ferromangan merupakan logam paduan antara mangan dengan besi. Di dalam industri baja,
Ferromangan banyak sekali kegunaanya. Sebagai contoh misalnya untuk deoxidizing agent,
desulfurizing agent, dan sebagai logam pemadu. Penambahann mangan dalam bentuk
ferromangan ke dalam baja biasanya ditujukan untuk memperbaiki sifat-sifat kekuatan dan
keuletan dari baja tersebut. Bahan baku untuk membuat ferromangan yaitu bijih mangan
dan bijih besi cukup tersedia di Indonesia. Namun selama ini bahan baku ini lebih banyak
diekspor dalam keadaan wantah tanpa melalui proses peningkatan nilai tambah secara
berarti. Padahal baru-baru ini pemerintah mengeluarkan Permen ESDM RI No. 7 tahun 2012
tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian
Mineral dimana isinya mengatur batasan produk minimum mineral tambang yang dapat
dijual ke luar negeri yang salah satunya yaitu Mangan dengan produk berupa logam paduan
(Alloy) > 60% Mn atau dapat berupa MnO2 > 98%. Hal ini diperkuat juga dengan INPRES
No.1 Tahun 2012. Kondisi ini menyebabkan pengusaha tentunya membutuhkan teknologi
untuk mengolah hasil tambangnya dalam hal ini bijih mangan agar memperoleh nilai
tambah sehingga dapat dijual.
Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan tungku pengolahan ferromangan dan uji coba
pengolahan bijih mangan Indonesia menjadi ferromangan dengan tungku yang telah dibuat
tersebut. Uji coba proses dilakukan untuk mengetahui performance tungku yang telah dibuat.
Dari hasil penelitian ini diperoleh pilot plant alat pengolahan bijih mangan menjadi
ferromangan dan penguasaan teknologi pengolahan bijih mangan Indonesia menjadi
ferromangan dengan kadar mangan lebih dari 60%.
Kata kunci: Ferromangan, bijih mangan Indonesia, tekno-ekonomi

12

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

Gambar 5. Pilot plant tungku Busur Listrik (Arc Furnace)

Spesifikasi Tungku Arc Furnace untuk Pembuatan Ferro mangan:






Kapasitas produk/Ferromangan: 150 Kg/Batch
Type : 3 Phase, 3 Electrode
Mechanical Tilting
Mechanical Electrode holder
Power: 250 KVa (max.)

13

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

KEGIATAN TEMATIK 2

Pengolahan Bijih Mangan Kadar Rendah Melalui Pelindian Reduktif,
Purifikasi, dan Elektrowinning

Peneliti: Fika Rofiek Mufakhir
Jabatan: Peneliti Pertama
Email: fika_cupiw@yahoo.com

Batuan mangan (Mn) dengan kadar rendah (subekonomis, Mn< 40%) nyaris belum
termanfaatkan dikarenakan terbatasnya pengetahuan mengenai teknologi pengolahannya.
Selama ini batuan mangan kadar rendah ini hanya dipandang sebagai limbah penambangan
yang sama sekali tidak memberikan nilai tambah dan bahkan keberadaannya dalam jangka
panjang mengakibatkan permasalahan lingkungan. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan proses ekstraksi mangan dari batuan berkadar mangan rendah
melalui proses pelindian, purifikasi dan elektrowinning dimana limbah industri lokal
(molasse) akan dimanfaatkan sebagai agen pelindi. Molasse sejauh ini berdasarkan studi di
laboratorium telah terbukti dapat dimanfaatkan sebagai agen pelindi.
Secara teknis teknologi pelindian cukup sederhana serta tidak membutuhkan peralatan dan
suplai energi tinggi dan secara ekonomis lebih murah karena bahan baku limbah industri
yang melimpah dan selalu terbarukan, sehingga dapat diaplikasikan oleh industri
pertambangan mangan skala kecil dan menengah. Pada tahun pertama dilakukan
karakterisasi bijih Mn, dan optimasi proses pelindian, dengan ukuran partikel dan kecepatan
pengadukan dijadikan sebagai variabel tetap sedangkan variabel bebasnya yaitu
penambahan jumlah konsentrasi H2SO4, dosis molasse, persen solid dan suhu. Hasil penelitian
sebagai berikut sampel bijih mangan didapatkan dari tambang Way Kanan yang mempunyai
kadar 18,03% Mn yang berasosiasi dengan mineral ikutan SiO 2 dan termasuk kelompok bijih
Mn kadar rendah. Persen recovery ekstraksi Mn tertinggi 98, 92% tercapai pada kondisi
persen solid =10 %, dosis molasse = 80 gram/liter, kecepatan pengadukan = 300 RPM,
konsentrasi H2SO4 = 3 M, suhu = 85 oC ,ukuran partikel -100 mesh. Sedangkan persen Fe
terlarut tertinggi terjadi 62.17 % pada kondisi persen solid = 10%, konsentrasi H2SO4 = 3 M,
molasse = 80gram/L, kecepatan pengadukan = 300 rpm, suhu = 85 oC , ukuran partikel = -100
mesh.
Kata kunci: mangan kadar rendah, pelindian, purifikasi, electrowinning, hidrometallurgi.

14

2013

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

(a)

(b)

(c)

Gambar 6. (a) Bahan baku bijih mangan kadar rendah, asal way kanan (lampung), (b) proses pelindian bijih
mangan menggunakan molasses, (c) larutan kaya mangan (pregnant solution), recovery 98%.

15

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

KEGIATAN TEMATIK 3

Proses Pengolahan Mineral Feldspart sebagai Bahan Baku Keramik

Peneliti: Muhammad Amin
Jabatan: Peneliti Muda
Email: muha047@lipi.go.id

Feldspart merupakan salah satu bahan baku keramik jenis material industri yang
keberadaannya sangat banyak di Indonesia, akan tetapi dalam penggunaanya harus
dilakukan pengolahan terlebih dahulu agar dapat meningkat kualitas kemurnian dari
feldspart tersebut. Peningkatan kemurnian dari kualitas feldspart di sebut benefisiasi yaitu
menghilangkan oksida pengotor yang ada di feldspart yaitu Fe2O3 dengan dilakukan
perendaman dan pengadukan dengan bahan kimia yaitu HCl 0,1M,0,5M,1,5M,2M,3M,5M,7M
dan H2SO4 0,1M,0,5M,1,5M,2M,3M,5M,7M dengan variabel tingkat kehalusan mesh 100 dan
mesh 120 sehingga akan menghasilkan kandungan Fe2O3< 0,5 %. Pada pembuatan semen
gigi bahan baku yang digunakan adalah Clay atau kaolin, pasir kuarsa dan peldsfart adapun
komposisi untuk pembuatan semen gigi akan dilakukan variabel komposisi yaitu: komposisi I
= feldspart:pasir:kaolin (50%:10%:40%), komposisi II = feldspart:kaolin (50%:50%),
komposisi III = feldspart:kaoloin (67%:33%), komposisi IV = feldspart:pasir kuarsa
(67%:33%) dan akan dilakukan uji kimia metode XRF, uji fisik yaitu: uji kehalusan bahan, uji
susut bakar, dan uji kekerasan.
Kata Kunci : feldspart,kaolin,pasir kuarsa,komposisi,keramik,gigi palsu.

(a)

(b)

16

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

(c)

2013

(d)

Gambar 7. (a) Bahan baku feldsart, (b) bahan baku kaolin, (c) bahan baku silica, (d) proses
leaching HCl dan H2SO4.

Spesifikasi:
Feldspar dengan kandungan Fe2O3 kurang dari 0.5%. Berdasarkan hasil leacing dengan
menggunakan pelarut HCl dan H2SO4 pada ukuran butir felspart mesh 100 dan mesh 120
makadapat di lihat hasil analisis Fe2O3 yang dihasilkan dalam keadaan optimum adalah
sebagai berikut : (1) Untuk leacing dengan pelarut HCl 2 M pada mesh 100 = % Fe2O3 =
0,458, (2) Untuk leacing dengan pelarut H2SO4 1,5 M pada mesh 120 = % Fe2O3 = 0,422.

17

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

KEGIATAN INSENTIF SINAS KNRT 1

Teknik Produksi Sponge Iron dari bijih Besi menggunakan Rotary Kiln

Peneliti: Suharto
Jabatan: Peneliti Muda
Email: harto_berg@yahoo.com

Ketersediaan sumberdaya mineral yang melimpah menjadikan Indonesia sebagai negara
yang berpotensi dalam pengembangan dan pengolahan material. Indonesia memiliki
cagangan material yang berlimpah berupa bijih besi dan material pendukung lainnya. Tetapi
keterbatasan penerapan teknologi menyebabkan ketergantungan Indonesia pada salah satu
impor berupa sponge iron dan besi kasar (pig iron) sebagai bahan baku industri logam masih
tinggi. Proses reduksi pellet bijih besi dalam tungku putar (rotary kiln) telah dilakukan
dengan hasil yang cukup memuaskan. Pada Insentif Riset SINas tahun 2012 ini proses reduksi
dilakukan dalam rotary kiln milik PT Citra Tania Sejahtera sebagai mitra industri untuk
memproduksi sponge iron dengan perolehan Fe metal mencapai 63% dari target minimal Fe
metal 80%. Variabel operasi penting yang menjadi fokus perhatian pada unit rotary kiln
meliputi komposisi umpan pellet bijih besi, ukuran umpan, laju alir umpan, profil temperatur
operasi, kecepatan putar rotary kiln, sudut kemiringan kiln, waktu tinggal, laju alir dan
temperatur burner. Proses reduksi pellet bijih besi dilaksanakan pada temperatur 950 – 1100
oC dilakukan dalam rotary kiln menggunakan pulverized burner dengan bahan bakar batu
bara lokal dan sumber energi lainnya yang berbasis biomassa. Target kualitas sponge iron
komersial yang diharapkan pada tahun ini memiliki kadar Fe metal ≥ 80% dan derajat
metalisasi ≥ 90%.
Pada kegiatan Insentif Riset SINas tahun 2013, masih perlu dilakukan optimalisasi proses
reduksi pellet bijih halus dalam rotary kiln untuk mencapai hasil yang optimal. Sponge iron
yang diperoleh selanjutnya akan dilebur dalam tungku kupola menjadi besi kasar (pig iron)
berkapasitas mencapai 2 ton pig iron per hari. Pada tungku kupola variabel penting yang
akan dikendalikan meliputi, komposisi umpan (rasio besi scrap/cor terhadap sponge iron),
rasio kokas terhadap umpan, laju alir udara, temperatur dan tekanan udara masuk kupola,
temperatur hearth dan jumlah flux yang ditambahkan. Tungku kupola sangat cocok
dikembangkan untuk usaha kecil disamping tidak memerlukan investasi yang besar juga juga
pengoperasiannya relatif mudah. Target contoh produk yang diharapkan berupa pig iron
dengan kualitas kadar Fe minimal 94% sesuai dengan Permen ESDM No. 7 Tahun 2012.
Pada tahap akhir ini, telah berhasil dibuat hasil rancangan dan konstruksi tungku kupola
kapasitas 2 ton per hari dengan dimensi tungku (diameter dalam 45 cm dan tinggi 447 cm,
18

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

termasuk tinggi HE 120 cm). Hasil percobaan peleburan sponge iron dan scrap besi cor
memberikan perolehan pig iron/scrap sebesar 98,6 % dengan rasio konsumsi kokas terhadap
perolehan hot metal sebesar 0,4.
Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat dan keuntungan
bagi pembangunan Indonesia diantaranya menggali dan mengolah potensi lokal berupa
pemanfaatan bijih besi dan batubara, meningkatkan penggunaan bahan bakar lokal (batu
bara lokal dan sumber energi lainnya berbasis biomassa), sangat diharapkan partisipasi
pihak industri untuk dapat berinvestasi dan pada gilirannya berpotensi besar untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kata kunci: bijih besi; tungku kupola; reduksi; rotary kiln; pig iron; sponge iron

(b)

(a)

(c)
Gambar 8. (a) Bahan baku umpan pembuatan pig iron; (b) proses peleburan bahan baku pada
tungku kupola, (c) produk hasil peleburan pig iron.

19

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

Spesifikasi Produk:



Pig Iron min > 94% Fe
Coke-pig Iron/scrap ratio : 0.4

Tabel 2. Hasil analisa produk pig iron menggunakan Spark Oes

Unsur

Kadar (%) Unsur Kadar (%)

C

3,017

W

0,009

Si

0,516

Ti

0,009

S

0,100

Sn

0,014

P

0,061

Al

0,004

Mn

0,125

Pb

0,009

Ni

0,003

Nb

0,004

Cr

0,005

Zr

0,004

Mo

0,004

Zn

0,009

V

0,007

Fe

95,98

20

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

KEGIATAN INSENTIF SINAS KNRT 2

Pembuatan Nickel Pig Iron (NPI) dari Bijih Nikel Laterit Indonesia
menggunakan Blast furnace LIPI di UPT Balai Pengolahan Mineral
Lampung LIPI

Peneliti: Achmad Shofi
Jabatan Peneliti: Kandidat Peneliti
Email: achmadshofi@gmail.com
ashofi_ceo_81@yahoo.com

Indonesia memiliki cadangan bijih nikel laterit yang cukup besar yaitu sekitar 1576 Mt dan
tersebar di beberapa wilayah. Jumlah tersebut merupakan 15% dari cadangan nikel di dunia,
tetapi dengan jumlah yang sebesar itu sebagian besar bijih terutama bijih nikel kadar rendah
masih diekspor dalam bentuk mentah dan sisanya belum dimanfaatkan secara maksimal. Di
China, bijih laterit kadar rendah diolah menjadi nickel pig iron (NPI) sebagai bahan baku
stainless steel. Penggunaan blast furnace untuk membuat NPI dari bijih nikel laterit pada
skala industri telah terbukti berhasil dilakukan di China di mana sebagian besar produksi NPI
dilakukan menggunakan blast furnace. Blast furnace merupakan salah satu jenis tungku
tegak yang digunakan untuk mereduksi sekaligus melebur bijih besi atau bijih nikel laterit
menjadi produk jadi seperti pig iron dan nickel pig iron. Penelitian tentang proses reduksi
bijih nikel laterit menggunakan tungku tegak terus berkembang. Selain blast furnace, tungku
tegak yang lain seperti tungku kupola, tungku kupola yang termodifikasi dan tungku oxicup
terus dikembangkan dengan modifikasi proses. UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung
telah mengembangkan beberapa jenis tungku tegak untuk mencari kondisi terbaik dan
ekonomis dalam pengolahan bijih besi hematit. Hasil ujicoba dan pengembangan yang
dilakukan oleh UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung tersebut dapat digunakan untuk
penelitian pengolahan bijih nikel laterit karena adanya kesamaan komposisi dan bentuk
kristal mineral kedua bijih tersebut. Dengan modal pengalaman dan sarana prasarana yang
ada di UPT BPML - LIPI tersebut serta dukungan dari pihak lain seperti akademisi dan
industri,maka dilakukan kegiatan riset pembuatan NPI dari bijih nikel laterit menggunakan
blast furnace LIPI yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan proses produksi NPI. Sasaran
kegiatan yang akan dicapai pada tahun kedua yaitu tahun 2013 adalah (1) Dilakukan proses
optimasi pembuatan NPI dari bahan baku bijih laterit(saprolit dan limonit) dalam tungku
tegak menyerupai Blast Furnace, yaitu jenis hot blast cupola furnace dengan investasi yang
21

2013

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

jauh lebih murah dibandingkan dengan Blast Furnace; dan (2) Diperoleh produk NPI hasil
optimasi dan peningkatan skala dengan kadar Ni >2%.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1) Bijih limonit yang berasal
dari tambang rakyat di daerah Morowali, Sulawesi Tenggara berpotensi untuk dijadikan
bahan baku pembuatan nickel pig iron (NPI) dengan menambahkan proses sintering dalam
tunnel kiln untuk aglomerasi bahan dan rotary kiln untuk proses reduksi sebelum dilebur
dalam hot blast cupola furnace (2) Rotary kiln dapat digunakan untuk proses reduksi pellet
nikel laterit, dengan temperatur 1100°C dan waktu tahan 1 jam sebagai variasi temperatur
yang paling optimal (3) Hot blast cupola furnace dapat digunakan untuk melebur bijih nikel
saprolit dengan kadar Ni tertinggi diperoleh pada perbandingan 60% srap dan 40% sponge
nikel saprolit sebesar 1,219% Ni, sedangkan pada bijih nikel limonit persentase nikel limonit
tertinggi pada NPI diperoleh dari input 100% sponge nikel limonit sebesar 2,016% Ni dengan
nilai recovery total 58,23%, recovery Ni 89,94% dan Recovery Fe sebesar 70,88%.
Kata kunci: nikel laterit, nickel pig iron (NPI), blast furnace, hot blast cupola furnace,
Indonesia

(a)

(b)

(c)

Gambar 9. (a) Bahan baku pellet komposit bijih nikel, (b) proses peleburan bijih nikel, (c)
produk Nickel Pig Iron (NPI).

Spesifikasi produk:



NPI dengan komposisi 1.678 C – 2.016 Ni
Coke to NPI ratio: 0.3

22

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

KEGIATAN KOMPETITIF-LIPI 1

Pengolahan Bijih Mangan Kadar Rendah dengan memanfaatkan Limbah
Industri Pengalengan Nanas dan Tapioka.

Peneliti: Slamet Sumardi
Jabatan: Peneliti Muda
Email: slumuth@yahoo.com

Bijih mangan merupakan salah satu bahan tambang yang terdapat di Indonesia yang belum
diolah sendiri di dalam negeri menjadi produk yang bernilai tambah. Selain proses ekstraksi
dengan jalur pirometalurgi untuk menghasilkan paduan ferromangan dan silikon-mangan,
alternatif pengolahan bijih mangan adalah dengan jalur hidrometalurgi untuk menghasilkan
beberapa tipe produk seperti serbuk mangan dioksida (MnO2), kalium permanganat
(KMnO4), mangan sulfat (MnSO4) dan Mn murni. Salah satu aspek penting dalam proses
hidrometalurgi bijih mangan yang banyak diteliti adalah pemilihan jenis reduktor yang
efektif dan murah untuk proses pelindian langsung bijih mangan tipe pirolusit. Selama ini
batuan mangan kadar rendah ini hanya dipandang sebagai limbah penambangan yang sama
sekali tidak memberikan nilai tambah dan bahkan keberadaannya dalam jangka panjang
mengakibatkan permasalahan lingkungan. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk
memformulasikan suatu teknologi ekstraksi mangan dari batuan berkadar mangan rendah
melalui proses pelindian (leaching) dimana limbah industri lokal (pengalengan nanas dan
tapioca) akan dimanfaatkan sebagai agen pelindi. Secara teknis teknologi pelindian cukup
sederhana serta tidak membutuhkan peralatan dan suplai energi tinggi dan secara ekonomis
lebih murah karena bahan baku limbah industri yang melimpah dan selalu terbarukan
(renewable), sehingga dapat diaplikasikan oleh industri pertambangan mangan skala kecil
dan menengah. Dalam penelitian tahun 2013 ini akan dilakukan optimasi terhadap variabel
penelitian yang digunakan diantaranya suhu pelindian, konsentrasi asam sulfat sebagai
reagen pelindi,persen solid dan dosis penggunaan limbah nanas dan tapioka.
Kata kunci: mangan kadar rendah, pelindian, hidrometallurgi, limbah nanas, tapioka.

23

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

(a)

2013

(b)

Gambar 10. (a) Pilot plant pengolahan bijih mangan kadar rendah, (b) proses pelindian

24

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang
menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Objek yang diatur
dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual
manusia. Secara garis besar HKI terbagi kedalam dua kelompok, yaitu: (1) Hak Cipta
(copyright), dan (2) Hak kekayaan industri (industrial property rights), yang mencakup:
Paten (patent); Desain industri (industrial design); Merek (trademark); Penanggulangan
praktek persaingan curang (repression of unfair competition); Desain tata letak sirkuit
terpadu (layout design of integrated circuit); Rahasia dagang (trade secret).
Pada Tahun 2013, UPT BPML-LIPI menghasilkan 1 buah HKI berupa paten, yang berasal
dari salah satu kegiatan penelitian Tematik pada Tahun 2013.
Hasil kegiatan berupa paten pada Tahun 2013
No.

Nama Inventor

Judul Paten

No. Pendaftaran

1

Fika Rofiek Mufakhir,
Slamet Sumardi, Erik
Prasetyo, Nurbaiti Marsas
Prilitasari, Karna, Ulin
Herlina, Agus Junaedi

“Proses Pelindian Bijih Mangan
Kadar Rendah menggunakan
Molasses sebagai Pereduksi
dalam Media Asam”

P00201304924

Gambar 10. Surat pendaftaran paten No.
P00201304924

25

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

PUBLIKASI ILMIAH
Salah satu hasil/output yang diharapkan dari suatu kegiatan penelitian adalah berupa informasi
terkait yang disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai media, salah satu diantaranya
adalah dalam bentuk karya tulis ilmiah (jurnal, prosiding, artikel semi popular/surat kabar).
Selama Tahun 2013, UPT BPML-LIPI telah menghasilkan 29 buah karya tulis, yang terdiri dari 22
buah Prosiding Nasional, 2 buah Prosiding Internasional, 4 buah Jurnal Nasional, 1 buah Jurnal
Internasional). Berikut adalah uraian dari keseluruhan publikasi tersebut, yang tersaji dalam
bentuk Tabel di bawah.

Tabel 3. Daftar publikasi KTI Jurnal Nasional pada Tahun 2013

Tabel 4. Daftar publikasi KTI Jurnal Internasional pada Tahun 2013

Tabel 5. Daftar publikasi KTI Prosiding Internasional pada Tahun 2013

26

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung

2013

Tabel 6. Daftar publikasi KTI Prosiding Nasional pada Tahun 2013

27

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013

KERJASAMA
DENGAN STAKEHOLDERS
Salah satu fungsi UPT BPML-LIPI adalah melaksanakan pelayanan jasa dan informasi di bidang
teknologi pengolahan mineral dan pengerjaan material logam, yang terakomodasi dalam bentuk
kegiatan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Hal tersebut tertuang dalam bentuk kerjasama
antara UPT BPML-LIPI dengan pihak industri/stakeholders. Selain itu, kerjasama tersebut ditujukan
dalam rangka untuk memperkuat jaringan antara UPT BPML-LIPI dengan pihak stakeholders dalam
meningkatkan adopsi dan inovasi hasil litbang. Pada Tahun 2013, sebanyak 3 buah kerjasama telah
terjalin dengan beberapa pihak industri/stakeholders, seperti yang tersaji dalam Tabel di bawah ini.

Tabel 7. Kerjasama UPT BPML-LIPI dengan pihak stakeholders

(a)

(c)
Gambar 11. Kerjasama dengan stake holders: (a)
pembuatan tanki tinja, (b) pembuatan
pillow block, (c) penggunaan electrical
furnace.
(b)

28

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013
2013

KEGIATAN ILMIAH
Keikusertaan SDM UPT BPML-LIPI dalam Berbagai Kegiatan Seminar
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM, baik peneliti maupun non-peneliti, yaitu
dengan cara mengikut sertakan pada berbagai kegiatan seminar, sehingga mereka dapat
meningkatkan pengetahuannya dengan cara berinteraksi dan saling bertukar informasi/ilmu
pengetahuan dalam kegiatan seminar tersebut. Pada Tahun 2013, sebanyak 20 kegiatan seminar
telah diikuti oleh beberapa pegawai UPT BPML-LIPI, seperti yang tersaji pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Keikutsertaan SDM dalam kegiatan ilmiah

Gambar 12. Keikutsertaan dalam berbagai kegiatan
ilmiah (seminar Nasional dan Internasional)

29

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013
2013

Keikutsertaan dalam Organisasi Nasional

Peran serta UPT BPML-LIPI dalam memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia, salah satunya
ditunjukkan dengan keikut sertaan dalam organisasi (ilmiah) Nasional dan Internasional. Keikut
sertaan beberapa peneliti UPT BPML-LIPI sebagai anggota Himpenindo (Himpunan Peneliti
Indonesia) pada bulan Oktober 2013 menunjukkan bahwa peneliti UPT BPML-LIPI bersedia untuk
memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan Nasional, khususnya dibidang
pengolahan mineral logam dan bukan logam.

(a)

(b)

Gambar 13. (a) Logo Himpenindo, (b) acara peresmian Himpenindo, Jakarta

30

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013
2013

SUMBER DAYA MANUSIA
UPT BPML-LIPI

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting bagi UPT BPML-LIPI dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Pada akhir Tahun 2013, SDM UPT BPML-LIPI
berjumlah 40 orang. Sebanyak 2 orang pegawai UPT BPML-LIPI pensiun pada Tahun
2013.

SDM UPT BPML-LIPI , didominasi
oleh golongan III, sebanyak 32
pegawai. Jumlah SDM yang
menempati Golongan IV, masih
sangat minim, yaitu sebanyak 1
orang.

Gambar 14. Komposisi SDM berdasarkan Golongan Tahun 2013

Ditinjau dari segi usia, kondisi SDM UPT
BPML-LIPI
cukup
memprihatinkan,
dimana sebanyak 7 orang pegawai
memiliki usia di atas 50 tahun. Hal
tersebut menggambarkan banyaknya
pega-wai yang akan pensiun dalam 3-5
tahun ke depan. Penerimaan CPNS baru
masih perlu terus dilakukan.
Gambar 15. Jumlah SDM berdasarkan Usia Tahun 2013

Pada Akhir Tahun 2013, sebanyak 2
orang CPNS telah bergabung bersama
UPT BPML-LIPI, yaitu Fathan Bahfie
(S1-Teknik Metalurgi) dan Yusup
Hendronursito (S-1 Teknik Mesin)
Fathan Bahfie, ST

Gambar 16. Penerimaan CPNS Tahun 2013

Yusup Hendronursito, ST

31

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013
2013

Jumlah rasio ideal pegawai dalam suatu
lembaga litbang, berdasarkan tingkat
pendidikan pegawai, adalah: 1 (S2) : 2
(S1) : 4 (SLTA/D3/SD). Pada Tahun
2013, rasio pegawai UPT BPML-LIPI
adalah 1 : 2.3 : 2.4, dimana komposisi
tersebut telah mendekati ideal.

Gambar 17. Komposisi SDM berdasarkan pendidikan Tahun 2013

Jumlah pegawai fungsional dalam sebuah
lembaga litbang dapat dijadikan sebagi
tolak ukur kualitas pembinaan SDM serta
output kegiatan litbang. Pada tahun 2013,
pegawai UPT BPML-LIPI terdiri dari 9
fungsional peneliti (22.5%), 2 fungsional
non peneliti (5%), dan 28 non-fungsional
(70%). Tingginya jumlah pegawai nonfungsional perlu dijadikan perhatian oleh
UPT BPML-LIPI.
Gambar 18. SDM berdasarkan jabatan fungsional Tahun 2013

Pada Tahun 2013, pegawai UPT BPMLLIPI yang bekerja sebagai administrasi
dan teknisi masih dominan. Jumlah
peneliti (22.5%) masih rendah. Masih
perlu dilanjutkan kebijakan penerimaan
CPNS untuk dialokasikan sebagai peneliti
di UPT BPML-LIPI. Selain itu pembinaan
para kandidat peneliti untuk menjadi
peneliti perlu ditingkatkan.
Gambar 19. Komposisi SDM berdasarkan pekerjaan Tahun 2013

32

2013

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

ANGGARAN UPT BPML-LIPI
Jumlah anggaran riset UPT BPML-LIPI pada Tahun 2013 adalah berjumlah Rp
9,179,972,000,- yang terdiri dari beberapa sumber anggaran, diantaranya: (1) DIPA
UPT BPML-LIPI (Rp 8,219,972,000,-), DIPA P2 Metalurgi-LIPI untuk anggaran kegiatan
Kompetitif LIPI (Rp. 260.000.000), dan DIPA KNRT berupa anggaran untuk kegiatan
penelitian SINas (Rp 700,000,000,-). Berikut adalah rincian anggaran tersebut. Secara
keseluruhan realisasi anggaran UPT BPML-LIPI pada tahun 2013 adalah 94.85%,
dimana nilai realisasi anggaran tersebut berada diatas nilai rata-rata capaian Nasional,
yaitu sebesar 89.48%.

Tabel 9. Anggaran UPT BPML-LIPI Tahun 2013

No
1

Sumber Dana
DIPA
 Tata kelola
 PNBP

 Tematik

Pagu Anggaran

Penerimaan

8.219.972.000
6.816.136.000

-

779.306.000

563.769.500

624.530.000

-

Realisasi
Rp
%
7.747.596.119 94.25
6.632.269.886 97,30
533.296.896
582.029.337

68,43
93.19

2

Kompetitif

260.000.000

-

260.000.000

100

3

SINas

700.000.000

-

699.927.313

99.99

9.179.972.000

563.769.500

8.690.641.119

94,85

Jumlah total

Gambar 20. Anggaran riset UPT BPML Tahun 2012-2013

Khusus untuk anggaran riset yang
sumber pendanaannya berasal dari
DIPA UPT BPML-LIPI, maka pada
Tahun 2013 terjadi kenaikan
anggaran yang cukup signifikan.
Tingginya anggaran riset pada
Tahun 2013 memberikan dampak
positif terhadap berbagai output
kegiatan penelitian, salah satunya
dalam bentuk
publikasi KTI
Nasional dan Internasional.

33

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013
2013

PENGHARGAAN

Penghargaan yang diberikan oleh pihak luar kepada UPT BPML-LIPI, baik terkait
dengan kegiatan hasil penelitian maupun dalam kegiatan promosi, merupakan salah
satu bentuk pengakuan terhadap eksistensi UPT BPML-LIPI, baik skala Regional
maupun Nasional. Pada Tahun 2013, UPT BPML-LIPI memperoleh 2 buah penghargaan.

Penghargaan atas salah satu hasil kegiatan
penelitian UPT BPML-LIPI, diberikan oleh
Bappeda Provinsi Lampung kepada Sdr. Fajar
Nurjaman ST, MT, sebagai Juara II Lomba TTG
Provinsi Lampung untuk kategori peneliti.

Gambar 21. Penghargaan 1

Penghargaan diperoleh Tim Jasa dan Informasi UPT
BPML-LIPI saat mengikuti ajang pameran Lampung
Fair di kota Bandar Lampung. Penghargaan tersebut
diberikan oleh penyelenggara pameran atas kategori
stand terbaik.

Gambar 22. Penghargaan 2

34

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013
2013

PROMOSI DAN
PEMASYARAKATAN IPTEK
Promosi Iptek merupakan salah satu upaya untuk mendiseminasikan hasil kegiatan penelitian
kepada masyarakat luas, yaitu dengan melakukan kegiatan promosi/pengenalan produk hasil
penelitian kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan Pameran ataupun publikasi melalui media
cetak dan elektronik. Pada Tahun 2013, sebanyak 3 kegiatan pameran teknologi telah diikuti oleh
UPT BPML-LIPI pada Tahun 2013, yang terdiri dari 2 kegiatan pameran berskala lokal (Lampung),
yaitu Lampung Fair dan Pameran Harteknas, serta 1 kegiatan pameran berskala Nasional, yaitu
Pameran TTG Nasional XV di Padang.

(a)

(b)

(c)
Gambar 23. Keikutsertaan UPT BPML –LIPI dalam pameran: (a) Lampung Fair,
Bandar Lampung, (b) Pameran Harteknas, Bandar Lampung, (c)
Pameran TTG XV, Padang.

35

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013
2013

Bentuk lain dari Promosi IPTEK, salah satunya dilakukan melalui publikasi hasil karya
penelitian UPT BPML-LIPI pada media cetak. Pada Tahun 2013, sebanyak 1 buah artikel
hasil kegiatan penelitian telah dipublikasikan pada salah satu media cetak lokal, yaitu
Lampung Post, pada tanggal 28 September 2013.

Gambar 24. Artikel dalam bentuk makalah semi populer

36

37

STRUKTUR ORGANISASI
UPT BPML-LIPI 2013

Laporan Tahunan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung - LIPI

2013

PENUTUP

Selama kurun waktu 2013, UPT BPML-LIPI dalam menjalankan tugas dan fungsinya telah
menghasilkan beberapa capaian penting, diantaranya adalah: (a) 29 buah artikel KTI yang
dipublikasikan pada berbagai jurnal dan prosiding, baik Nasional maupun Internasional;
(b) 1 buah dokmen paten terdaftar; (c) 3 buah kerjasama dengan pihak stake holders; serta
(d) 3 kali ikut serta dalam kegiatan promosi IPTEK. Terealisasinya beberapa capaian
penting di atas tidak terlepas dari faktor SDM UPT BPML-LIPI yang berkualitas, sarana dan
prasarana, serta dukungan anggaran (baik DIPA, maupun Non-DIPA) UPT BPML-LIPI.
Semoga pada tahun yang akan datang, UPT BPML-LIPI dapat menghasilkan capaian yang
lebih baik serta mampu menjawab tantangan dan permasalahan Bangsa, khususnya terkait
bidang pengolahan mineral, baik logam maupun non-logam.

38