isi asli

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity). Karena mempelajari dan menganalisis sifat manusia dalam pemenuhan kebutuhan, maka Ilmu ekonomi akan selalu mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya. Di dalam Ilmu ekonomi sendiri terdapat banyak aliran-aliran dan madzhab-madzhab. Aliran-aliran ekonomi terdiri dari aliran ekonomi pra-klasik, aliran ekonomi klasik, aliran ekonomi modern. Pada pembahasan makalah kami kali ini akan membahas mengenai aliran ekonomi klasik yang dicutaskan oleh.

The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era aliran ekonomi klasik. Aliran ini mengemuka hingga pertengahan abad ke-19 dan kemudian digantikan oleh ekonomi neoklasik, yang lahir di Britania Raya pada tahun 1870. Definisi ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar, terutama pada periode 1830–1870-an dan keberlanjutannya ke ekonomi neoklasik. Istilah "ekonomi klasik" awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian – aliran ekonomi yang dikembangkan oleh David


(2)

Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Namun, penggunaan istilah ini kemudian diperluas untuk merujuk pada semua pengikut Ricardo.

Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar. Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya terdapat pada Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri – artinya, produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana riwayat hidup Adam Smith? 2. Apa karya terbesar Adam Smith?

3. Apa masalah yang terdapat pada pemikiran Adam Smith? 4. Apa sumbangan pokok Wealth dan Nations?

5. Bagaimana peran pemerintah pada pemikiran Adam Smith? C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui riwayat hidup Adam Smith. 2. Untuk mengetahui karya terbesar Adam Smith.

3. Untuk mengetahui masalah yang terdapat pada pemikiran Adam Smith.

4. Untuk mengetahui sumbangan pokok Wealth dan Nations.


(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Riwayat Hidup Adam Smith

Jhon Adam Smith lahir pada lahir pada tanggal 5 juni 1723 di Kirkcaldy, Scotlandia. Dia adalah putra seorang hakim pengacara Scotlandia dan juga seorang pengawas keuangan adat. Dia memperoleh pendidikan di Universities of Glasgow dan Universities of Oxford dan


(4)

menjadi profesor petama di bidang logic philosophy dan kemudian di bidang moral philosophy di Glasgow.

Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, di mana dia belajar filosofi moral di bawah Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugerahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakan, “Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan mana pun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur hidupnya,” dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746. Dalam Buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia. Komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-kampus Oxford dan Cambridge, di mana membuat pemasukan dari para profesor tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman dari menteri di Church of England.

Tahun 1748 Smith memulai kuliah umum di Edinburgh di bawah bimbingan Lord Kames. Sebagian dari perkuliahannya menyinggung retorika dan belles-letters, tetapi nantinya dia akan mengambil subyek dari “kemajuan dari kesejahteraan,” dan nantinya, di pertengahan atau akhir abad dua puluh, di mana dia pertama kalinya mengemukakan filosofi ekonomi dari “sistem yang jelas dan sederhana dari kebebasan alamiah”


(5)

dimana dia menyatakan hal tersebut ke khalayak dalam buku karangannya The Wealth of Nations. Pada sekitar tahun 1750 dia bertemu filusuf David Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan kesamaan opini yang dapat ditemukan dalam detail dari tulisan mereka mencakup sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama menandakan bahwa mereka berdua memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan persahabatan dibanding orang lain yang mana akan memerankan peran penting selama Pencerahan di Skotlandia, dia merutinkan The Poker Club dari Edinburgh.

Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow, dipindahkan tahun 1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah ditinggali oleh gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup etika, retorika, jurispundens, politik ekonomi, dan “polisi dan keuntungan”. Tahun 1759 dia menerbitkan Teori dari Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di Glasgow.

Smith sekarang memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan ekonomi di dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya tentang moral. Kesan yang didapatkan sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh Edwin Cannan, dan membentuk apa yang Scott, penemu dan penerbitnya, mendeskripsikannya sebagai “Bagian dari Draft Wealth of Nations”, yang bertanggal sekitar 1763. Karya Cannan muncul sebagai Kuliah dalam Keadilan, Polisi, Pajak


(6)

dan Senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai Kuliah dalam Jurispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.

Setelah tiga belas tahun mengajar di bidang akademmik, dia melakukan perjalanan selama dua tahun di Perancis sebagai guru untuk Duke of Buccleuch, yang darinya Smith memperoleh pensiun yang membuatnya bisa menghabiskan waktu untuk menulis.

Pada tahun 1778, Smith menerima sebuah appointment sebagai Commissioner of Custom, dimana pada tahun tersebut merupakan tahun peringatan serta tahun yang bermakna baginya dalam seumur hidupnya. Smith meninggal pada tahun 1790.

2.2 Tiga Karya Adam Smith

Adam smith banyak sekali membuat karangan yang sangat bermanfaat yang dicurahkan dalam bentuk tulisan atau Fiterature yang sangat bermanfaat bagi manusia dalam mempelajari ilmu ekonomi yang sudah ada sejak lama namun berguna sampai saat ini. Berikut beberapa hasil dari karya Adam Smith diantaranya :

a. The Theory of Moral Sentiments (1759) berisi tentang, pandangan Adam Smith bahwa setiap manusia sangat menyukai hidup sebagai warga masarakat, dan tidak menyukai hidup yang individualistik dan mementingkan diri sendiri. Adam Smith memiliki pemikiran bahwa setiap orang secara natural akan saling menghargai (rasional) sehingga dia menganggap manusia adalah makhluk bebas yang dengan sendirinya tahu nilai-nilai kemasyarakatan. Pemikiran semacam ini sangat berbahaya karena pada kenyataannya manusia tidak seperti anggapan Adam Smith (rasional, ada beberapa manusia yang irasional). Tanpa adanya peraturan manusia akan saling makan dan


(7)

menindas yang berlaku adalah hukum rimba. Smith yang menghargai sifat natural manusia dan kecewa pada dampak merkantilisme membenci campur tangan pemerintah tetapi tanpa ada campur tangan pemerintah, kehidupan dalam bernegara tidak akan dapat berjalan dengan sendirinya.

b. An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), mengemukakan tentang mengemukakan filosofi ekonomi dari ”sistem yang jelas dan sederhana dari kebebasan alamiah.

c. Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976) berisi tentang pengembangan ide-ide Adam Smith pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang diedit oleh Edwin Cannan dan diterbitkan tahun 1976.

2.3 Masalah Adam Smith

Dalam The Wealth of Nations Smith mengklaim kalau kepentingan pribadi sendiri (dalam pengaturan institusional yang berimbang) bisa menuju pada hasil yang menguntungkan dari segi sosial. Tetapi di dalam Teory of Moral Sentiments-nya Smith berpendapat kalau simpati dibutuhkan untuk mencapai hasil yang secara sosial menguntungkan. Didalam permukaannya hal itu berwujud keadaan kontradiksi.

Ekonom August Oncken menghubungkan kedua hal ini di Jerman sebagai das ‘Adam Smith-Problem. Ekonom Austria Joseph Schumpeter juga memberi perhatian tentang ini cenderung kontradiksi dengan karya Smith dalam komentarnya.

Adam Smith sendiri tidak melihat adanya kontradiksi, sejak ia memproduksi sebuah edisi yang sudah direvisi dari Moral Sentiments setelah publikasi dari Wealth of Nations. Keduanya dalam kisaran idenya


(8)

bisa ditemukan di Lectures of Jurispundence. Di tahun belakangan kebanyakan murid dari karya Adam Smith bersilang pendapat bahwa tidak ada kotradiksi yang terjadi. Didalam Theory of Moral Sentiments, Smith mengembangkan sebuah teori dari psikologi dimana tiap perorangan dalam masyarakat menemukannya didalam kepentingan pribadi mereka untuk mengembangkan simpati sebagaimana mereka mencari penghargaan dari apa yang ia sebut “penonton imparsial”. Kepentingan pribadi yang ia sebut bukanlah keegoisan sempit tetapi sesuatu yang melibatkan simpati.

Sebagian pembaca dari The Wealth of Nations mengasumsikan bahwa ketika Smith berbicara mengenai “kepentingan pribadi” dia memaksudkan hal tersebut sebagai keegoisan. Walaupun pada konteks tertentu, seperti membeli dan menjual, simpati secara umum tidak harus dimasukkan, Smith membuat hal tersebut jelas dimana dia melihat keegoisan sebagai suatu hal yang tak pantas, jika tidak amoral, dan pelaku kepentingan pribadi memiliki simpati ke orang lain. Dalam Theory of Moral Sentiments Smith berpendapat kalau kepentingan pribadi dari pelaku manapun termasuk kepentingan dari bagian lain dari masyarakat, karena opini yang diperbagus secara sosial dari tidakan yang pantas dan tidak pantas pentingnya mempengaruhi kepentingan dari individu sebagai anggota dari masyarakat. Konteks ini juga juga berguna karena Adam Smith melawan ide dari korporasi, atau “perusahaan saham gabungan”.

Dalam kasus manapun, Adam Smith sepertinya percaya kalau sentimen moral dan kepentingan pribadi akan menambah pada hal yang sama. Satu garis yang mungkin dari alasan tersebut dia mungkin telah


(9)

sampai pada tahap kesimpulan seperti: tangan-tangan tak terlihat tidak bisa beroprasi jika tidak ada masyarakat, untuk mengawali sebuah konstruksi awal pembagian sosial dari buruh, dan, efisiensi yang datang dengan manifestasinya. Sekarang untuk masyarakat untuk eksis, keadilan merupakan kondisi yang dibutuhkan (yang mana disebut dalam karya Smith Theory of Moral Sentiments). Untuk keadilan berada didalam latar sosial manapun, individu harus mematri keinginan dari penghargaan dan kemarahan yang dikendalikan oleh rasa menghargai dan tidak menghargai juga nyaris secara eksklusif dihasilkan oleh simpati manusia. Kesimpulannya, tangan-tangan tak terlihat dari pasar adalah, pada tingkat tertentu, diwakilkan atas kemampuan dari manusia untuk bersimpati: kepentingan pribadi dari Smith merupakan harmoni dengan opini dari simpati.

2.4 Sumbungan Pokok Wealth dan Nations

The Wealth of Nations dianggap sebagai sebuah maha karya dalam bidang ekonomi, oleh karenanya sumbangan dari karya Adam Smith tersebut sangat luas dan banyak, diantara sekian banyak pengaruhnya yaitu:

a. Kemajuan Ekonomi

Pada awal tahun 1800-an sesudah publikasi The Wealth of Nations, dunia barat mulai berkembang pesat, seperti mesin pemintal, perkakas tenun, mesin uap semua itu beberapa penemuan penting yang menghemat waktu dan uang untuk para pengusaha dan warga Negara. Revolusi industri mulai berjalan, upah riil mulai naik dan standard hidup semua orang, baik kaya maupun miskin mulai meningkat terus


(10)

menerus, saat ini di mulainya ekonomi modern dan orang-orang dari berbagai latar mulai muncul ke pentas sejarah.

b. Terbentuknya Sumber Kemaakmuran

The wealth of nations bukan hanya sekedar risalah tentang perdagangan bebas tetapi juga gagasan tentang kemakmuran. Sang professor skotlandia ini mengajukan argument yang kuat yakni produksi dan perdagangan adalah kunci untuk membuka “kemakmuran Negara” Dengan kata lain sumber kemakmuran bukan pengumpulan emas dan perak dengan mengorbankan Negara lain, Adam smith mengatakan “kemakmuran sebuah bangsa bukan hanya berasal dari emas dan peraknya, tetapi juga dari tanahnya gedung gedungnya dan segala macam barang barang yang dapat dikonsumsi. Kemakmuran harus diukur berdasarkan seberapa baik rumah, baju dan makanan yang dimiliki oleh penduduk. Kemakmuran sebuah Negara terjadi jika semua kebutuhan dan fasilitas untuk hidup tersedia dengan harga murah.

c. Smith Menemukan Kunci Pembuka Kemakmuran

Disepanjang The Wealth of Nations Smith mendukung kebebasan alamiah, kebebasan orang untuk melakukan apa yang di inginkannya tanpa campur tangan Negara. Ini berarti kebebasan aliran perpindahan tenaga kerja, modal, uang dan barang. Smith mengatakan kebebasan ekonomi bukan hanya akan menghasilkan kehidupan material yang lebih baik tetapi juga merupakan hak asasi manusia. Menurut Smith melarang banyak orang melakukan apa-apa yang biasa mereka lakukan


(11)

dalam bidang produksi,atau melarang orang-orang menggunakan modal dan industri dengan cara yang mereka nilai paling menguntungkan bagi mereka sendiri adalah sebuah pelanggaran nyata terhadap hak asai manusia yang paling luhur.

d. Penerimaan Karya Klasik Smith Diseluruh Dunia

Dukungan smith terhadap kebebasan alamiah menimbulkan pemikiran baru dikalangan generasi yang kemudian. Kata-katanya mengubah arah politik. Membebaskan belenggu manusia. Sebagian besar negeri diseluruh dunia yang mulai bergerak menuju perdagangan bebas bisa dikatakan dipengaruhi oleh karya Adam smith. The wealth of nations adalah dokumen ideal untuk melengkapi revolusi industri dan hak-hak politik manusia.

2.5 Peranan Pemerintah

Smith dalam mekanisme pasar bebas, menghendaki dengan pemerintah sedapat mungkin tidak terlalu banyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan lancar tanpa campur tangan pemerintah. Nanti akan ada suatu tangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. Dengan membawa prekonomian pada suatu keseimbangan yang efesien, smith mengekspresikannya dalam suatu paragraph, yaitu : walaupun tiap orang mengerjakan sesuatu didasarkan kepada kepentinagn pribadi, tetapi hasilnya bias selaras dengan tujuan masyarakat. Dampaknya justru lebih baik dibanding dengan tiap orang berusaha memajukan masyarakat. Di samping itu smith juga menulis : Smith tidak percaya dengan maksud baik versus baik dari orang-orang, perorangan, bahkan


(12)

dari pemerintah sehubungan ini smith juga memperingatkan, bahwa maksud-maksud baik akan masuk kejalan neraka.

Pandangan-pandangan smith kemudian telah menandai suatu perubahan yang sangat revolusioner dalam pemikiran ekonomi. Dimasa sebelumnya, yaitu masa merkantilis, Negara ditempatkan diatas individu. Sebaliknya, menurut ajaran klasik&fisiokrat kepentingan individulah ynag mesti diutamakan.


(13)

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jhon Adam Smith lahir pada lahir pada tanggal 5 juni 1723 di Kirkcaldy, Scotlandia. Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, di mana dia belajar filosofi moral di bawah Francis Hutcheson, dan Tahun 1748 Smith memulai kuliah umum di Edinburgh di bawah bimbingan Lord Kames. Pada tahun 1778, Smith menerima sebuah appointment sebagai Commissioner of Custom, dimana pada tahun tersebut merupakan tahun peringatan serta tahun yang bermakna baginya dalam seumur hidupnya. Smith meninggal pada tahun 1790.

Tiga karya Adam Smith yang paling besar dan berpengaruh terhadap perekonomian yaitu The Theory of Moral Sentiments (1759), An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), dan Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976).

Masalah yang ada dalam pemikiran Adam Smith yaitu dalam The Wealth of Nations Smith mengklaim kalau kepentingan pribadi sendiri (dalam pengaturan institusional yang berimbang) bisa menuju pada hasil yang menguntungkan dari segi sosial. Tetapi di dalam Teory of Moral Sentiments-nya Smith berpendapat kalau simpati dibutuhkan untuk mencapai hasil yang secara sosial menguntungkan. Didalam permukaannya hal itu berwujud keadaan kontradiksi.

Ada beberapa sumbangan pokok The Wealth of Nations yaitu kemajuan ekonomi, terbentuknya sumber kemakmuran, Smith


(14)

menemukan kunci pembuka kemakmuran dan penerimaan karya klasik Smith di seluruh dunia.

Dalam teori ekonomi Adam Smith tidak dikehendaki campur tangan pemerintah yang terlalu banyak dibidang ekonomi karena Smith berpendapat Nanti akan ada suatu tangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. 3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan didalam bab sebelumbanya, maka sebaiknya dalam menjalankan perekonomian tetap melibatkan campur tangan pemerintah agar perekonomian dapat berjalan secara adil dan teratur sehingga tidak ada masyarakat yang mementingkan diri sendiri dan merugikan orang lain, tetapi masyarakat dapat menjalankan perekonomian dengan baik dan saling menguntungkan satu sama lain.


(1)

sampai pada tahap kesimpulan seperti: tangan-tangan tak terlihat tidak bisa beroprasi jika tidak ada masyarakat, untuk mengawali sebuah konstruksi awal pembagian sosial dari buruh, dan, efisiensi yang datang dengan manifestasinya. Sekarang untuk masyarakat untuk eksis, keadilan merupakan kondisi yang dibutuhkan (yang mana disebut dalam karya Smith Theory of Moral Sentiments). Untuk keadilan berada didalam latar sosial manapun, individu harus mematri keinginan dari penghargaan dan kemarahan yang dikendalikan oleh rasa menghargai dan tidak menghargai juga nyaris secara eksklusif dihasilkan oleh simpati manusia. Kesimpulannya, tangan-tangan tak terlihat dari pasar adalah, pada tingkat tertentu, diwakilkan atas kemampuan dari manusia untuk bersimpati: kepentingan pribadi dari Smith merupakan harmoni dengan opini dari simpati.

2.4 Sumbungan Pokok Wealth dan Nations

The Wealth of Nations dianggap sebagai sebuah maha karya dalam bidang ekonomi, oleh karenanya sumbangan dari karya Adam Smith tersebut sangat luas dan banyak, diantara sekian banyak pengaruhnya yaitu:

a. Kemajuan Ekonomi

Pada awal tahun 1800-an sesudah publikasi The Wealth of Nations, dunia barat mulai berkembang pesat, seperti mesin pemintal, perkakas tenun, mesin uap semua itu beberapa penemuan penting yang menghemat waktu dan uang untuk para pengusaha dan warga Negara. Revolusi industri mulai berjalan, upah riil mulai naik dan standard hidup semua orang, baik kaya maupun miskin mulai meningkat terus


(2)

menerus, saat ini di mulainya ekonomi modern dan orang-orang dari berbagai latar mulai muncul ke pentas sejarah.

b. Terbentuknya Sumber Kemaakmuran

The wealth of nations bukan hanya sekedar risalah tentang perdagangan bebas tetapi juga gagasan tentang kemakmuran. Sang professor skotlandia ini mengajukan argument yang kuat yakni produksi dan perdagangan adalah kunci untuk membuka “kemakmuran Negara” Dengan kata lain sumber kemakmuran bukan pengumpulan emas dan perak dengan mengorbankan Negara lain, Adam smith mengatakan “kemakmuran sebuah bangsa bukan hanya berasal dari emas dan peraknya, tetapi juga dari tanahnya gedung gedungnya dan segala macam barang barang yang dapat dikonsumsi. Kemakmuran harus diukur berdasarkan seberapa baik rumah, baju dan makanan yang dimiliki oleh penduduk. Kemakmuran sebuah Negara terjadi jika semua kebutuhan dan fasilitas untuk hidup tersedia dengan harga murah.

c. Smith Menemukan Kunci Pembuka Kemakmuran

Disepanjang The Wealth of Nations Smith mendukung kebebasan alamiah, kebebasan orang untuk melakukan apa yang di inginkannya tanpa campur tangan Negara. Ini berarti kebebasan aliran perpindahan tenaga kerja, modal, uang dan barang. Smith mengatakan kebebasan ekonomi bukan hanya akan menghasilkan kehidupan material yang lebih baik tetapi juga merupakan hak asasi manusia. Menurut Smith melarang banyak orang melakukan apa-apa yang biasa mereka lakukan


(3)

dalam bidang produksi,atau melarang orang-orang menggunakan modal dan industri dengan cara yang mereka nilai paling menguntungkan bagi mereka sendiri adalah sebuah pelanggaran nyata terhadap hak asai manusia yang paling luhur.

d. Penerimaan Karya Klasik Smith Diseluruh Dunia

Dukungan smith terhadap kebebasan alamiah menimbulkan pemikiran baru dikalangan generasi yang kemudian. Kata-katanya mengubah arah politik. Membebaskan belenggu manusia. Sebagian besar negeri diseluruh dunia yang mulai bergerak menuju perdagangan bebas bisa dikatakan dipengaruhi oleh karya Adam smith. The wealth of nations adalah dokumen ideal untuk melengkapi revolusi industri dan hak-hak politik manusia.

2.5 Peranan Pemerintah

Smith dalam mekanisme pasar bebas, menghendaki dengan pemerintah sedapat mungkin tidak terlalu banyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan lancar tanpa campur tangan pemerintah. Nanti akan ada suatu tangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. Dengan membawa prekonomian pada suatu keseimbangan yang efesien, smith mengekspresikannya dalam suatu paragraph, yaitu : walaupun tiap orang mengerjakan sesuatu didasarkan kepada kepentinagn pribadi, tetapi hasilnya bias selaras dengan tujuan masyarakat. Dampaknya justru lebih baik dibanding dengan tiap orang berusaha memajukan masyarakat. Di samping itu smith juga menulis : Smith tidak percaya dengan maksud baik versus baik dari orang-orang, perorangan, bahkan


(4)

dari pemerintah sehubungan ini smith juga memperingatkan, bahwa maksud-maksud baik akan masuk kejalan neraka.

Pandangan-pandangan smith kemudian telah menandai suatu perubahan yang sangat revolusioner dalam pemikiran ekonomi. Dimasa sebelumnya, yaitu masa merkantilis, Negara ditempatkan diatas individu. Sebaliknya, menurut ajaran klasik&fisiokrat kepentingan individulah ynag mesti diutamakan.


(5)

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jhon Adam Smith lahir pada lahir pada tanggal 5 juni 1723 di Kirkcaldy, Scotlandia. Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, di mana dia belajar filosofi moral di bawah Francis Hutcheson, dan Tahun 1748 Smith memulai kuliah umum di Edinburgh di bawah bimbingan Lord Kames. Pada tahun 1778, Smith menerima sebuah appointment sebagai Commissioner of Custom, dimana pada tahun tersebut merupakan tahun peringatan serta tahun yang bermakna baginya dalam seumur hidupnya. Smith meninggal pada tahun 1790.

Tiga karya Adam Smith yang paling besar dan berpengaruh terhadap perekonomian yaitu The Theory of Moral Sentiments (1759), An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), dan Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976).

Masalah yang ada dalam pemikiran Adam Smith yaitu dalam The Wealth of Nations Smith mengklaim kalau kepentingan pribadi sendiri (dalam pengaturan institusional yang berimbang) bisa menuju pada hasil yang menguntungkan dari segi sosial. Tetapi di dalam Teory of Moral Sentiments-nya Smith berpendapat kalau simpati dibutuhkan untuk mencapai hasil yang secara sosial menguntungkan. Didalam permukaannya hal itu berwujud keadaan kontradiksi.

Ada beberapa sumbangan pokok The Wealth of Nations yaitu kemajuan ekonomi, terbentuknya sumber kemakmuran, Smith


(6)

menemukan kunci pembuka kemakmuran dan penerimaan karya klasik Smith di seluruh dunia.

Dalam teori ekonomi Adam Smith tidak dikehendaki campur tangan pemerintah yang terlalu banyak dibidang ekonomi karena Smith berpendapat Nanti akan ada suatu tangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. 3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan didalam bab sebelumbanya, maka sebaiknya dalam menjalankan perekonomian tetap melibatkan campur tangan pemerintah agar perekonomian dapat berjalan secara adil dan teratur sehingga tidak ada masyarakat yang mementingkan diri sendiri dan merugikan orang lain, tetapi masyarakat dapat menjalankan perekonomian dengan baik dan saling menguntungkan satu sama lain.