Yayasan YARSI yayasan yarsi

Yayasan YARSI

YAYASAN YARSI didirikan untuk memenuhi persyaratan pendirian sebuah perguruan tinggi,
sebagaimana diamanatkan oleh UU no. 22 tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi. Ide pendirian
FAKULTAS KEDOKTERAN dicetuskan oleh empat dosen Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS
INDONESIA oleh: Dr. H. Ali Akbar, dosen I. Faal; Prof. Dr. Asri Rasad, MSc, PhD; Drs. Med.
Maksum Saleh Nasution, dosen Anatomi, dan Prof. Dr. Jurnalis Uddin, dosen Anatomi.
Keempat pionir itulah pada tahun 1965 mulai berbincang-bincang tentang kemungkinan
mendirikan sebuah fakultas kedokteran yang dikelola oleh lembaga Islam. Waktu itu memang
sudah ada di Jakarta Fakultas kedokteran dibawah payung UNIVERSITAS IBNU KHALDUN,
dimana keempat pendiri juga membantu sebagai dosen tidak tetap. Namun sayang sekali
sekolah tsb tidak kelola secara profesional.
Tahun 1965-1966 merupakan tahun gejolak politik luar biasa, dimana terjadi upaya coup d etat
oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan pembunuhan beberapa jenderal TNI pada tanggal
30 September 1965. Namun TNI yang tidak menerima pembunuhan tsb segera melakukan
serangan balik. Dipimpin oleh Jenderal Suharto, terjadilah peralihan kekuasaan dari Orde Lama
pimpinan Presiden Sukarno ke Orde Baru yang dipimpin oleh Suharto. Peralihan kekuasaan tsb
tidak mulus malah penuh gejolak. Hampir tiap hari sepanjang tahun 1966 terjadi demonstrasi
menuntut penggulingan Sukarno.
Sementara itu pada penghujung 1966, terjadi kerancuan akademik dalam Fakultas kedokteran
UNIVERSITAS IBNU KHALDUN yang menyebabkan seluruh dosen yang berasal dari Fakultas

Kedokteran UNIVERSITAS INDONESIA berhenti secara serentak. Hal ini menimbulkan
kevakuman dalam kegiatan akademik. Para mahasiswa mendesak agar mereka ditampung
dalam sebuah wadah baru. Ini menjadi pendorong keempat pendiri untuk mewujudkan
pendirian fakultas kedokteran yang telah lama dibahas.
Badan hukum YAYASAN didirikan untuk memenuhi persyaratan pendirian sebuah perguruan
tinggi, sebagaimana diamanatkan oleh UU no. 22 tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi. Untuk
memenuhi ketentuan peraturan perundangan tsb, maka pada tanggal 11 April 1967 didirikanlah
YAYASAN YARSI dengan pembuatan akta pendirian oleh Notaris A. Gewang. Selain keempat
pendiri yang telah disebutkan diatas: Dr. H. Ali Akbar; prof. Dr. Asri Rasad, MSc, PhD; Drs.
Med. Maksum Saleh nasution dan Prof. Dr. Jurnalis Uddin, ditambah dua orang aktivis
mahasiswa eks Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS IBNU KHALDUN yaitu: Drs. Med. Malimar
Soeloet dan E. Wirjatmo dan seorang pengusaha H. Abdul Karim Oey, sehingga seluruh pendiri
yang tercantum dalam akta pendirian adalah ketujuh orang tsb.
Pada tanggal 15 April 1967 Yayasan YARSI resmi mendirikan Perguruan Tinggi Kedokteran
YARSI. Sesuai dengan tuntutan UU no. 22 tahun 1961, nama tsb kemudian pada tahun 1969
diubah menjadi SEKOLAH TINGGI KEDOKTERAN YARSI. Dengan dibukanya 3 fakultas lain
pada tahun 1989: Hukum, Ekonomi dan Teknologi Informasi, maka berubah lagi namanya
menjadi UNIVERSITAS YARSI.
Berdirinya Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI tak lepas dari bantuan penuh Fakultas
Kedokteran UNIVERSITAS INDONESIA baik oleh Dekan waktu itu: Prof. Dr. Jamaluddin, SpB


1/2

Yayasan YARSI

maupun para dosennya disemua bagian. Tanpa bantuan tsb tak mungkin Sekolah Tinggi
Kedokteran YARSI dapat dikelola dan dikembangkan. Dukungan tsb al dalam bentuk
pemakaian semua ruang kuliah dan laboratorium dengan peralatannya  dikampus Fakultas
kedokteran UNIVERSITAS INDONESIA jl. Salemba no 6 Jakarta. Hal ini berlansung sampai
tahun 1970. Barulah pada tahun 1971 kampus pindah ke jl. Letjen. Suprapto Cempaka Putih
dan terus berkembang sebagaimana yang terlihat saat ini.  

2/2