LAPORAN KEGIATAN PPL DI SMK NEGERI 2 KLATEN JAWA TENGAH Senden Ngawen Klaten.
Praktik Mengajar Mata Pelajaran Produktif Dengan Kompetensi Kejuruan
“Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik”
Di SMK NEGERI 2 KLATEN
Senden, Ngawen, Klaten
Disusun Oleh :
Ari Fonix
11518241035
PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
(2)
ii
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan dibawah ini, kami pembimbing kegiatan KKN-PPL UNY
di SMK Negeri 2 Klaten, Jawa Tengah. Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
mahasiswa dibawah ini :
Nama
: ARI FONIX
NIM
: 11518241035
Jurusan
: PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Fakultas
: TEKNIK
Telah melaksanakan KKN-PPL di SMK N 2 Klaten dari tanggal 1 Juli s.d. 17
September 2014. Hasil dari seluruh laporan tercakup dalam laporan ini.
Yogyakarta, 1 Oktober 2014
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing Jurusan
Totok Heru T., M.Pd
NIP. 19680406 199303 1 001
Guru Pembimbing
Ngadino, A.Md
NIP. 19610307 199103 1 007
Mengetahui,
Kepala
SMK N 2 Klaten
Drs. Wardani Sugiyanto, M.Pd
NIP. 19640311 198910 1 001
Koordinator PPL
SMK N 2 Klaten
Drs. Sri Purwono
NIP. 19590627 198603 1 011
(3)
iii
Alhamdulilahirobbil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, serta sholawat serta salam
tercurahkan untuk junjungan Nabi Muhammad SAW. Tidak ada daya dan upaya
melainkan atas segala kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Klaten tanpa ada halangan yang
berarti hinga tersusun dan terselesaikanya laporan ini. Tujuan penyusunan laporan
kegiatan PPL ini untuk memberikan gambaran secara luas tentang keseluruhan
rangkaian kegiatan PPL di SMK N 2 Klaten yang telah kami laksanakan.
Dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) serta dalam
penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa telah mendapatkan banyak bantuan
dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak,
maka untuk itu perkenankan kami menyampaikan ucapan terimaksih kepada :
1. Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd, MA selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Totok Heru T., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta,
yang telah
memberikan arahan, bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan PPL.
3. Drs. Wardani Sugiyanto, M.Pd., selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Klaten
yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan PPL di SMK Negeri 2 Klaten.
4. Drs. Sri Purwono, selaku kordinator PPL di SMK Negeri 2 Klaten yang senantisa
memberikan arahan dalam melakasanakan program kerja.
5. Sutarjo, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk dan fasilitas baik secara moril maupun materi
kepada kami dalam melaksanakan program kerja jurusan.
6. Ngadino, A.Md, selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
masukan dan petunjuk dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 2 Klaten.
7. Bapak, Ibu Guru Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik, yang telah memberikan
bimbingan, petunujuk dan masukan kepada kami dalam melaksanakan PPL.
8. Para siswa SMK Negeri 2 Klaten yang telah membantu kelancaran PPL.
9. Teman – teman mahasiswa PPL UNY 2014 di SMK Negeri 2 Klaten yang telah
bekerjasama.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan PPL yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.
(4)
iv
Banyak sekali pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapat selama
melaksanakan PPL. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan PPL masih jauh
sekali dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang terkait.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi mahasiswa,
SMK Negeri 2 Klaten dan Universitas Negeri Yogyakarta serta semua pembaca.
Amiin.
Klaten, 17 September 2014
(5)
v
HALAMAN JUDUL...
i
HALAMAN PENGESAHAN...
ii
KATA PENGANTAR ...
iii
DAFTAR ISI...
v
DAFTAR GAMBAR ... ...
vi
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
ABSTRAK ...
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi...
1
B. Perumusan Program Kegiatan PPL... 13
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan PPL ... 15
B. Pelaksanaan PPL ... 22
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ... 27
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ... 32
B. Saran ... 32
DAFTAR PUSTAKA
31
(6)
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Ruang Kepala Sekolah ...
3
Gambar 2.
Ruang Tata Usaha ...
4
Gambar 3.
Ruang GSB ...
4
Gambar 4.
Ruang Teori Adaptif ...
5
Gambar 5.
Ruang Perpustakaan ...
5
Gambar 6.
Ruang Administrasi ...
6
Gambar 7.
Ruang Bimbingan Konseling ...
6
Gambar 8.
Ruang Kurikulum ...
7
Gambar 9.
Ruang OSIS ...
9
Gambar 10. Ruang UKS ...
9
Gambar 11. Masjid SMK N 2 Klaten ... 10
Gambar 12. Kantin SMK N 2 Klaten ... 10
Gambar 13. Lapangan Olahraga ... 12
Gambar 14. Lapangan Upacara ... 12
Gambar 15. Toilet ... 13
(7)
vii
Tabel 1.
Jadwal Mengajar ...
24
Tabel 2.
Kompetensi Dasar Mengoperasikan Sistem Kendali
Elektromagnetik ...
24
(8)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Kartu Bimbingan
2.
Administrasi Guru
3.
Materi Ajar
4.
Matriks PPL
5.
Laporan mingguan
6.
Dokumentasi
(9)
ix ABSTRAK
Ari Fonix NIM. 11518241035
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan gelar sebagai sarjana pendidikan selain tugas akhir skripsi di Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan dilaksanakannya Praktik Pengalaman Langsung adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran dan manajerial di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan.
Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 2 Klaten Jawa Tengah dilaksanakan mulai 1 Juli 2014 sampai 17 September 2014. Selama kegiatan PPL penyusun diberikan tugas oleh guru pembimbing lapangan membawakan materi dan mendampingi praktik kompetensi kejuruan “Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik”. Kegiatan yang dilakukan selama PPL antara lain: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Menyusun materi ajar, Praktik mengajar terbimbing dan mandiri, menyusun dan mengembangkan alat evaluasi, menerapkan inovasi pembelajaran, mempelajari dan melaksanakan administrasi guru, serta berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan dalam hal kependidikan. Beberapa contohya yakni tentang bagaimana menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik sesuai dengan ketentuan di SMK N 2 Klaten, Penyusunan Materi Ajar, pengembangan media dan alat evaluasi, melaksanakan administrasi guru, menerapkan inovasi pembelajaran dan masih banyak pengalaman yang berguna di kemudian hari. Kualitas bimbingan dari guru pembimbing juga mempengaruhi mahasiswa PPL, sehinngga setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa dapat benar-benar siap menjadi tenaga pendidik.
(10)
1
PENDAHULUAN
Salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu perwujudan dari pengabdian kepada masyarakat yang dikemas dalam bentuk mata kuliah.
Mata Kuliah PPL di Universitas Negeri Yogyakarta memiliki sasaran utama yaitu masyarakat sekolah dan lembaga. Dalam hal ini dikhususkan pada masyarakat sekolah dengan kegiatan sebagai seorang pendidik berupa kegiatan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Bagi mahasiswa, PPL berfungsi sebagai sarana pengembangan potensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga kependidikan. Sementara bagi sekolah, PPL berfungsi sebagai wahana untuk memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta IPTEK dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan sekolah.
Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Klaten. Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu melakukan observasi dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi tempat pelaksaaan PPL baik secara fisik maupun non fisik. Kemudian hasil observasi digunakan sebagai acuan dalam perumusan program kerja PPL.
A. Analisis Situasi
1. Kondisi dan Potensi Sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah yang digunakan untuk lokasi PPL Universitas Negeri Yogyakarta. Data yang diperoleh dari bagian tata usaha bahwa siswa di SMK Negeri 2 Klaten yang terdiri dari kelas X, kelas XI, kelas XII dan kelas XIII berjumlah 1730 siswa. Sedangkan jumlah kelas di SMK Negeri 2 Klaten yaitu 31 ruang kelas teori dan 8 ruang praktik.
Visi SMK Negeri 2 Klaten adalah menjadi SMK bertaraf Internasional yang unggul, cerdas, bermartabat, dan cinta lingkungan. Misi SMK Negeri 2 Klaten ialah (1) Mewujudkan tamatan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, cerdas dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya, (2) Mengembangkan instuisi dengan menerapkan sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan suplemen ISO 9004:2000 ISO 14000 dan ISO 16000 secara konsisten, (3) Mengembangkan kurikulum nasional bersama pengguna tamatan serta memvalidasi sesuai tuntutan pasar kerja dan perkembangan IPTEK, (4)
(11)
Melaksanakan diklat dengan pendekatan Competency Based Training dan Production Based Training untuk memberi peluang tamatan berwirausaha atau bekerja di industri, (5) Menjalin kerjasama dengan DUDI, Perguruan Tinggi, Instansi terkait untuk mewujudkan pengembangan pendidik, tenaga kependidikan, kurikulum implementasi, prakerin, dan pemasaran tamatan, (6) Mengembangkan sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas, ramah lingkungan, serta mengendalikan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Tujuan sekolah adalah (1) Mengembangkan organisasi sekolah yang tersistem untuk menjadi lembaga diklat yang bermutu professional serta supaya selalu mengutamakan peningkatan kualitas sumber daya manusia ( SDM ) dan etos kerja sesuai perkembangan IPTEK, (2) Menyiapkan tamatan yang memiliki iman dan taqwa berkepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri dengan pengembangan diklat bertaraf international, (3) Menghasilkan tamatan yang kompeten, profesional dan mampu mandiri untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja baik tingkat lokal, nasional maupun internasional, (4) Menjadi salah satu sumber informasi IPTEK bagi industry-industri lokal, khusunya industry-industri kecil dan menegah, (5) Mengembangkan kemitraan dan kerja sama yang saling menguntungkan dengan institusi pasangan dan masyarakat dalam bisnis dan unit produksi.
2. Kondisi Fisik SMK N 2 Klaten a. Nama Instansi
SMK Negeri 2 Klaten b. Alamat
Senden, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah. c. Luas Area
Luas tanah 26.220 m², dengan luas bangunan 9.643 m². d. Guru dan Karyawan
Tenaga pengajar di SMK Negeri 2 Klaten sebanyak 133 guru dan 26 sebagai karyawan.
e. Siswa
Jumlah siswa kelas X, kelas XI, kelas XII dan kelas XIII sebanyak 1730 siswa.
f. Fasilitas
(12)
terlepas dari adanya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, adapun beberapa bangunan yang terdapat di SMK Negeri 2 Klaten antara lain:
1) Ruang Teori
2) Bengkel Bangunan kayu dan beton 3) Bengkel Elektronika
4) Bengkel Listrik 5) Bengkel Mesin 6) Bengkel Otomotif 7) Perpustakaan 8) Lab. Bahasa
9) Lab.Information Communication Technology(ICT) 10) Ruang Audio Video
11) Ruang Komputer 12) Lapangan Olahraga 13) Gedung Serba Guna
14) Ruang Bimbingan Konseling 15) Ruang Bursa Kerja Khusus 16) Ruang Gambar Autocad
g. Ruangan yang Tersedia 1) Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah memiliki ukuran cukup luas yang terletak di sebelah ruang guru, di dalam ruang tersebut terdapat meja kerja dan meja kursi untuk menerima tamu. Sebagian besar aktifitas kepala sekolah berada di dalam ruangan tersebut.
(13)
2) Kantor Tata Usaha
Terletak didekat ruang kepala sekolah, dengan luas ruangan
kurang lebih mencapai 466 m2. Ruangan ini digunakan staf dan karyawan sekolah untuk mengelola semua administrasi yang berhubungan dengan siswa dan semua tata usaha yang ada di sekolah.
Gambar 2. Ruang Tata Usaha
3) Gedung Serba Guna
Bangunan ini biasanya digunakan untuk acara sekolah seperti rapat, penerimaan tamu sekolah, MOS, seminar, dan pelepasan siswa serta acara lain yang membutuhkan tempat pertemuan didalam ruangan (indoor) yang cukup luas. Luas bangunan mencapai ±564 m2, didalam ruangan ini terdapat berbagai perlengkapan penunjang seperti LCD, White board, meja, dan kursi.
Gambar 3. Ruang GSB
(14)
bangunan kurang lebih mencapai 5.459 m2.
Gambar 4. Ruang Teori Adaptif 5) Gedung Perpustakaan
Perpustakaan dilengkapi dengan koleksi buku yang cukup memadai seperti buku-buku pelajaran, buku cerita fiksi dan non fiksi, buku paket, dan majalah. Gedung perpustakaan ini merupakan bangunan yang tergolong baru.
Gambar 5. Gedung Perpustakaan
Kondisi perpustakaan SMK Negeri 2 Klaten secara umum adalah sebagai berikut:
a) Pendataan pengunjung masih manual.
b) Koleksi buku lengkap namun sebagian besar sudah tua.
c) Terdapat berbagai macam fasilitas yaitu komputer, ruang baca, lemari tas, dan TV.
6) Ruang Administrasi
Kondisi administrasi karyawan dan sekolah di SMK Negeri 2 Klaten sudah tersistem dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
(15)
Gambar 6. Ruang Administrasi
7) Bimbingan Konseling
Bimbingan untuk siswa kurang maksimal karena siswa enggan ke BK disebabkan masih berpandangan bahwa siswa yang masuk ke BK adalah siswa yang bermasalah atau nakal. Untuk masalah yang dihadapi dan ditangani oleh BK sendiri sangat kompleks, diantaranya masalah keluarga, lingkungan, pergaulan, kesulitan belajar dan lain-lain yang tentunya berkaitan dengan siswa. Tempat yang dilakukan untuk bimbingan tidak hanya di ruang BK, akan tetapi bisa dimana saja menyesuaikan situasi dan kondisi dan juga jumlah siswa yang mengikuti bimbingan.
BK berupaya menanamkan pandangan bahwa BK bukan polisi sekolah namun hanya pendamping siswa. Cara-cara penanganan siswa bermasalah pihak BK menggunakan alur tahapan pemanggilan siswa, pemanggilan orang tua hingga tiga (3) kali, home visit. Kendala BK SMK Negeri 2 Klaten yaitu kekurangan jumlah guru BK, sehingga setiap guru BK harus mengampu jumlah siswa yang melebihi batas ideal. Saat ini guru BK berjumlah empat (4) orang.
(16)
8) Kurikulum
SMK Negeri 2 Klaten merupakan sekolah kejuruan 4 tahun. Pada tahun ajaran 2014/2015 menggunakan kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI. Sedangka untuk kelas XII masih menggunakan kurikulum KTSP.
Kelebihan SMK 4 tahun dibanding SMK 3 tahun adalah siswa lebih siap dalam menghadapi ujian nasional baik teori maupun praktik (uji kompetensi). Selain itu lulusan SMK 4 tahun lebih cepat diterima di dunia kerja, hal ini dikarenakan pengetahuan dan keterampilan yang lebih dimiliki oleh siswa SMK 4 tahun. Disamping itu siswa lebih matang dalam menerima materi pelajaran karena durasi waktu pembelajaran yang lebih lama.
Setiap sekolah tentu memiliki kekurangan. Adapun kekurangan dari SMK 4 tahun adalah durasi belajar yang lebih panjang, sehingga waktu lulus siswa SMK lebih lama dibanding siswa SMK 3 tahun.
Dalam penilaian terhadap siswa, tidak hanya dilakukan penilaian secara akademis tetapi juga dinilai sikap/karakter dari siswa. Hal ini untuk melatih siswa mempunyai karakter yang baik karena nantinya siswa akan berada di dunia industri yang tidak hanya dilihat kemampuan pengetahuan dan keterampilannya saja akan tetapi juga melihat sifat dan karakter individu.
Dalam penyusunan kurikulum, pihak sekolah selalu bekerjasama dengan pihak industri agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Masukan-masukan dari industri kepada sekolah ditambahkan ke kurikulum untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki sehingga lulusan memiliki kriteria yang dibutuhkan oleh pihak industri.
(17)
9) Bengkel
a) Bengkel Kayu
Digunakan untuk praktik proses KBM jurusan teknik konstruksi bangunan dengan luas ± 528 m2.
b) Bengkel Otomitif
Digunakan untuk praktik dan proses KBM jurusan Teknik Otomotif dengan luas ±588 m2.
c) Bengkel Pengeboran dan CNC
Terletak di bagian Selatan sekolah sebelah parkir siswa dengan luas ±810 m2. Digunakan untuk praktik jurusan Teknik Pemesinan.
d) Bengkel Kerja Pelat/Las
Terletak di jurusan Teknik Pemesinan dengan luas ± 600 m2. e) Bengkel Mesin Perkakas
Terletak di jurusan Teknik Pemesinan dengan luas ± 632 m2. f) Bengkel Batu Beton
Terletak di bagian barat jurusan bangunan dengan luas ± 81 m2. g) Bengkel Gambar
Digunakan untuk praktik proses KBM jurusan teknik gambar bangunan dengan luas ± 81 m2.
h) Bengkel Elektronika
Digunakan untuk praktik proses KBM jurusan Teknik Audio Video dengan luas ±144 m2.
i) Bengkel Listrik
Terletak di sebelah utara jurusan elektronika. Bengkel listrik ini tidak hanya digunakan untuk praktik saja, akan teapi bisa juga digunakan untuk pembelajaran teori.
10) Ruang OSIS
Ruang OSIS disediakan dan merupakan fasilitas sekolah untuk kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan berhubungan dengan OSIS. Letak ruangan OSIS berada di sebelah timur ruang pertemuan. Struktur organisasi OSIS terdiri atas 8 anggota yaitu ketua umum, ketua, wakil ketua, sekretaris 1, sekretaris 2, bendahara 1, bendahara 2, dan Koordinator SekBid. Terdapat fasilitas pendukung didalamnya yaitu alat tulis, LCD, almari, meja
(18)
untuk memperlancar kegiatan OSIS.
Gambar 9. Ruang OSIS
11) Ruang UKS
UKS sebagai miniatur rumah sakit di sekolah memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan para siswa sekaligus mekanisme kontrol kualitas gizi siswa, yang dilengkapi dengan 2 buah kasur yang biasa digunakan untuk tempat istirahat siswa yang sakit. Fasilitas lainnya adalah obat- obatan untuk P3K.
Gambar10. Ruang UKS
12) Masjid
Bangunan tersebut terletak di sebelah selatan ruang guru. Dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, antara lain mimbar, mukena, Al-Quran, sajadah, tempat wudhu, KM putra, KM putri, dan sound system.
(19)
Gambar11. Masjid SMKN 2 Klaten 13) Kantin
Kantin ditempatkan di sebelah utara ruang kelas teori dan sebelah selatan jurusan permesinan, dengan luas bangunan keseluruhan mencapai ± 321 m2 pada masing-masing kantin.
Gambar 12. Kantin SMKN 2 Klaten
14) Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMK Negeri 2 Klaten, antara lain:
a) OSIS b) Pramuka c) PMR d) Paskibra e) Rohis f) Futsal g) Bola Basket
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler memungkinkan siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga hoby dan potensi yang dimiliki oleh para siswa dapat tersalurkan secara optimal. Selain fasilitas seperti di atas, SMK
(20)
15) Potensi Guru
SMKN 2 Klaten memiliki 133 orang guru yang terdiri dari 113 guru CPNS dan PNS, serta 20 orang guru tidak tetap. Keseluruhan guru terbagi dalam lima bagian, yakni guru normatif, adaptif, produktif, BK, serta tenaga pengajar. Tenaga pengajar sangat kurang terutama di kompetensi keahlian Teknik Pengecoran Logam, Teknik Instalasi Listrik dan Teknik Komputer Jaringan.
16) Potensi Siswa
Potensi siswa cukup bagus dan sangat potensial untuk dikembangkan.
Kedisiplinan siswa dapat digambarkan sebagai berikut: a) Jam masuk/pelajaran dimulai adalah pukul 07.00 WIB
b) Kedisiplinan siswa masih perlu ditingkatkan karena masih ada beberapa siswa berseragam sekolah kurang rapi.
c) Saat praktikum, ada beberapa siswa yang belum memiliki kesadaran untuk menggunakan wearpack.
SMKN 2 Klaten pada tahun ajaran 2014/2015 tercatat memiliki siswa sebanyak 1730 siswa yang terbagi kedalam delapan kompetensi keahlian.
17) Potensi Karyawan
Potensi karyawan di SMK Negeri 2 Klaten masih cukup potensial untuk dibina dan dikembangkan. SMKN 2 Klaten memiliki 26 orang karyawan yang terdiri dari 24 orang karyawan tetap yayasan belum PNS dan dua orang karyawan PNS.
18) BKK (Bursa Kerja Khusus)
Tempat untuk siswa yang akan segera selesai dan ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan bakatnya. Tempat BKK ini sama dengan ruang BK .
19) Kesehatan Lingkungan
Secara keseluruhan sudah baik. Belum ada tempat pengolahan limbah. Penggunaan tempat sampah kurang optimal. Sanitasi di belakang kantin kurang bersih.
(21)
20) Fasilitas KBM dan Media
Sarana pembelajaran digunakan di SMK Negeri 2 Klaten cukup mendukung bagi tercapainya proses PBM, karena ruang teori dan praktik terpisah serta ada ruang teori di dalam bengkel (untuk teori pelajaran praktik). Sarana yang ada SMK Negeri 2 Klaten meliputi: laboratorium, perpustakaan dan sarana media pembelajaran lainnya.
21) Lain-lain
Lapangan olahraga dan lapangan upacara sudah ada. Terdapat pula parkiran untuk kendaraan dan toilet.
a) Lapangan Olah Raga
Lapangan ini memiliki luas 4900 m2digunakan untuk olahraga siswa SMK N 2 klaten meliputi : futsal, basket, serta jenis olahraga lainnya.
Gambar 13. Lapangan Olahraga
b) Lapangan Apel
Adalah tempat yang sering digunakan oleh semua warga SMK untuk Apel serta kegiatan-kegiatan lainya seperti gerak jalan, dan sebagainya.
(22)
c) Toilet
Setiap jurusan memiliki toilet sendiri, begitu juga dengan ruang guru dan karyawan.
Gambar 15. Toilet
d) Tempat Parkir
Tempat parkir yang terdapat di SMK Negeri 2 Klaten terdiri dari 5 lokasi. Setiap lokasi dapat menampung sekitar 150 motor.
Gambar 16. Tempat Parkir
B. Rumusan Program Kegiatan PPL
Berdasarkan hasil analisis situasi saat melaksanakan observasi sekolah, penyusun merumuskan program kerja PPL sebagai berikut:
1. Perumusan dan Perancangan Program PPL
Kegitan PPL dilakukan oleh masing-masing individu mahasiswa sebagai pengalaman langsung tentang kenyataan yang terjadi dan harus
(23)
membuat media pembelajaran dan lain sebagainya. Kegiatan PPL mengajar dilaksanakan minimal 8 kali pertemuan tatap muka, setiap pertemuan diisi dengan materi yang di sesuaikan spektrum 2008.
Pada kegiatan PPL dilakukan praktik mengajar pada Program Studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Sesuai dengan mata pelajaran yang diampu oleh guru pembimbing lapangan, maka praktikan diminta mengampu mata pelajaran “Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik” pada kelas XII TITL A dan XII TITL B. Setelah mengetahui silabus yang berisi kompetensi dasar dan standar kompetensi, kemudian membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang selanjutnya dikonsultasikan kepada guru pembimbing lapangan.
Sebelum melaksanakan kegiatan PPL terlebih dahulu masing-masing mahasiswa merencanakan kegiatan yang akan dilakukan dalam program PPL. Adapun rencana pelaksanaan PPL di SMK Negeri 2 Klaten selama kurang lebih dua setengah bulan (1 Juli – 17 September 2014) adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui mata diklat dan kompetensi kejuruan yang akan diajarkan. b. Menyusun RPP yang selanjutnya dikonsultasikan dengan guru
pembimbing.
c. Menyiapkan materi ajar sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi pada silabus.
d. Menyiapkan media pembelajaran e. Melaksanakan praktik mengajar di kelas.
f. Melakukan evaluasi pengajaran dan melakukan ujian.
g. Melakukan penilaian terhadap hasil evaluasi yang telah dilakukan. h. Menyusun laporan PPL.
(24)
15
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan
PPL adalah mata kuliah yang dilaksanakan dengan terjun langsung ke masyarakat, dalam hal ini berupa masyarakat sekolah sehingga diperlukan suatu persiapan khusus agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Sebelum melaksanakan PPL, praktikan terlebih dahulu mempersiapkan mental maupun fisik untuk menghadapi hal-hal atau permasalahan yang mungkin akan timbul selama pelaksanaan PPL. Persiapan ini meliputi :
1. Pengajaran Mikro (Micro Teaching)
Mata kuliah pengajaran mikro adalah mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa yang hendak melaksanakan PPL. Mata kuliah ini khusus diberikan untuk membekali mahasiswa sebelum melaksanakan Praktik Pengajaran Lapangan yang langsung berinteraksi dengan siswa sebenarnya. Sedangkan materi yang diberikan adalah latihan mengajar, menyampaikan materi pelajaran, memberi pertanyaan kepada siswa, membuka dan menutup pelajaran, pengelolaan kelas serta keterampilan lain yang berhubungan dengan kometensi yang harus dmiliki oleh guru/pendidik.
Dalam Pengajaran Mikro dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Pada tiap-tiap kelompok terdiri dari 8 sampai 10 orang karena jumlah ini adalah jumlah yang dianggap ideal dalam suatu praktik pengajaran. Pelaksanaan pengajaran mikro dibimbing oleh seorang dosen dan tiap mahasiswa diberikan waktu selama maksimal 20 menit untuk menyampaikan satu materi. Mahasiswa yang mendapat giliran untuk menyampaikan materi di depan kelas juga diberi kritik saran untuk lebih mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
2. Pembekalan PPL
Pembekalan PPL diadakan sekaligus pada pelaksanaan pengajaran mikro, dimana materi yang disampaikan dalam pembekalan PPL berupa mekanisme pelaksanaan PPL di sekolah, teknik pelaksanaan PPL dan teknik untuk menghadapi sekaligus mengatasi permasalahan yang mungkin akan terjadi selama pelaksanaan PPL.
3. Observasi Sekolah
Observasi lingkungan sekolah pertama dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2014. Kegiatan observasi lingkungan sekolah bertujuan untuk
(25)
mengetahui keadaan sarana prasarana sekolah maupun hubungan antar komponen sekolah yang terdapat di dalamnya. Selain itu observasi ini juga bertujuan untuk mengetahui berbagai macam kegiatan kesiswaan yang ada. Dari observasi ini dapat diperoleh data potensi fisik maupun potensi non-fisik sekolah yang digunakan sebagi acuan dalam penyusunan program kegiatan PPL.
Observasi pertama ini dilakukan setelah penyerahan kelompok PPL kepada pihak sekolah. Observasi di tingkat jurusan bertujuan untuk mengarahkan mahasiswa agar mendapat seorang guru pembimbing yang akan mendampingi mahasiswa selama PPL berlangsung. Dengan adanya guru pembimbing ini diharapkan mahasiswa lebih terarah dan lebih terkontrol dalam melakukan kegiatan PPL yang langsung berinteraksi dengan siswa yang diampunya.
Observasi kelas bertujuan untuk memberikan gambaran nyata tentang proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Diharapakan mahasiswa bisa memperoleh suatu metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran selama kegiatan PPL berlangsung.
Aspek-aspek yang diamati dalam proses pembelajaran di kelas antara lain membuka pelajaran, menarik perhatian peserta didik, penguasaan materi, metode mengaktifkan siswa, metode memotivasi siswa, metode pembelajaran, teknik bertanya, cara menanggapi peserta diklat, cara untuk memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi, penggunaan media, sistematika penyampaian materi, bahasa dan suara, penampilan, penggunaan waktu dan menutup pelajaran.
Dari hasil observasi yang dilakukan ini mahasiswa mendapatkan gambaran utuh tentang pelaksanaan proses pemelajaran yang berlangsung di kelas. Data-data tersebut antara lain:
a. Proses pembelajaran 1) Membuka pelajaran
Pelajaran dibuka dengan salam, do’a dan dilanjutkan dengan presensi kemudian pengecekan pemahaman siswa tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
2) Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berlangsung adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, dan praktik
(26)
sehingga siswa lebih mudah memahami dengan melakukan praktik langsung.
3) Bahan Ajar
Bahan ajar yang digunakan guru berupa buku, modul belajar serta job sheetuntuk mata diklat produktif.
4) Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam proses belajar yang berlangsung adalah Bahasa Indonesia.
5) Penggunaan waktu
Secara keseluruhan penggunaan waktu belajar mengajar sudah efektif, namun karena waktu yang tersedia cukup lama sehingga siswa terkadang merasa bosan.
6) Teknik bertanya
Teknik bertanya yang digunakan guru kepada siswa yaitu setelah selesai diberi penjelasan, guru menanyakan kejelasan siswa secara langsung. Disamping itu juga diberikan soal-soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan.
7) Teknik penguasaan kelas
Proses belajar mengajar di kelas untuk mengendalikan kondisi kelas digunakan cara reward & punishment, yakni bagi siswa berprestasi diberikan penghargaan dan bagi siswa bandel diberikan hukuman.
8) Penggunaan media
Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar berupa papan tulis hitam, papan tulis putih, dan LCD viewer. Peggunaannya tergantung dari kebutuhan dari materi yang disampaikan.
9) Bentuk dan cara evaluasi
Untuk memperolah hasil yang akurat tentang tingkat pemahaman siswa, evaluasi yang dilakukan berupa tes tertulis dan tes praktik.
10) Menutup pelajaran
Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menyimpulkan bersama tentang bahasan materi pada pertemuan tersebut serta
(27)
menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
b. Perilaku siswa
1) Perilaku siswa di dalam kelas
Secara umum perilaku siswa didalam kelas cukup kondusif, namun terkadang mudah merasa bosan terutama saat penjelasan teori.
2) Perilaku siswa di luar kelas
Ketika diluar kelas siswa tetap menjaga sopan santun terhadap warga sekolah.
Selain data-data kelas, mahasiswa juga mendapat data perlengkapan mengar guru diantaranya silabus, job sheet, dan media yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran.
4. Penyusunan RPP
Sebelum praktikan melaksanakan praktik mengajar dikelas, terlebih dahulu praktikan membuat persiapan mengajar dengan materi seperti yang telah ditentukan oleh guru pembimbing yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Jadi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran silabus yang menggambarkan rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan lapangan.
RPP yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun
(28)
komponen-komponen yang harus ada dalam sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
b. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
c. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
d. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator ini dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai kompetensi dasar. f. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
g. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
h. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
(29)
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Adapun beberapa metode mengajar yang sering digunakan oleh seorang pengajar antara lain :
1) Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. (Hafez Al Asad, 2011). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah membuat siswa pasif, mengandung unsur paksaan kepada siswa, dan mengandung daya kritis siswa (Hafez Al Asad, 2011). Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya, sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik, kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata), dan bila terlalu lama membosankan.(Hafez Al Asad, 2011)
Sedangkan kelebihan metode ceramah adalah Guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar dan mudah dilaksanakan (Hafez Al Asad, 2011)
2) Metode Diskusi (Discussion Method)
Hafez Al Asad mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).
Kelemahan metode diskusi antara lain tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar, peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara, biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Hafez Al Asad, 2011)
(30)
Kelebihan metode diskusi antara lain menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan, menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik, dan membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda. 3) Metode Demonstrasi (Demonstration Method)
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Hafez Al Asad, 2011).
Kelemahan metode demonstrasi antara lain anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan, tidak semua benda dapat didemonstrasikan dan sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Hafez Al Asad, 2000).
Kelebihan metode demonstrasi antara lain membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda, memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (Hafez Al Asad, 2011).
4) Metode Mengajar Beregu (Team Teaaching Methode)
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai koordinator.
i. Kegiatan pembelajaran 1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu pendahuluan juga berfungsi sebagai intermezzo agar siswa yang diajar tidak langsung tegang menghadapi materi yang akan diajarkan.
(31)
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan melalui proses mengamati, menanya,mengeksplorasi, mengasosiasi,dan mengkomunikasikan. 3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
j. Alat, bahan dan sumber belajar
Penentuan alat, bahan dan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
k. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
B. Pelaksanaan PPL (Praktik Terbimbing dan Mandiri)
Dalam kegiatan praktik mengajar, mahasiswa praktik secara langsung menjadi tenaga pendidik. Mata diklat yang diajarkan adalah “Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik” pada kelas XII TITL A dan XII TITL B. Jam mengajar untuk mata pelajaran ini untuk tiap pertemuan adalah 5 jam pelajaran. Hitungan alokasi waktu adalah 1 jam pelajaran samadengan 45 menit.
Jam mata pelajaran ini sebenarnya bersamaan dengan jam mengajar 2 mata pelajaran praktik, yakni mata pelajaran “Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik” dan mata pelajaran “PLC (Programable Logic Control)”. Kegiatan pembelajaran teori untuk satu kelas kemudian dilakuka dengan cara membagi jam pelajaran untuk 3 mata pelajaran. Pembagiannya adalah sebagai berikut :
(32)
2. Jam 2 – 3 : Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik 3. Jam 3 : PLC (Programable Logic Control)
Sedangkan untuk kegiatan pembelajaran praktik, peserta didik menjadi 3 kelompok praktik. Pembagiannya adalah sebagai berikut :
1. Kelompok I : Mengoperasikan Sistem Kendali Elektonik 2. Kelompok II : Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik 3. Kelompok III : PLC (Programable Logic Control)
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 05 Agustus 2014 dengan mengampu kompetensi “Melakukan tindakan pengamanan pada Sistem Kendali Elektromagnetik yang mengalami gangguan” kelas XII TITL B. Waktu mengajar dimulai dari jam ke-3 sampai jam ke-4. Sedangkan untuk kelas XII TITL A pada hari sabtu dari jam ke-3 sampai jam ke-4.
1. Praktik Mengajar Terbimbing
Praktik mengajar terbimbing dialakukan praktikan didalam kelas dengan sesekali didampingi oleh guru pembimbing di kelas. Mahasiswa praktikan memberikan materi ajar di depan kelas, sedangkan guru pembimbing melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan praktikan, dan selanjutnya setelah pelajaran berakhir guru pembimbing akan melakukan evaluasi dari apa yang telah dilakukan praktikan sehinga dengan adanya masukan dari guru pembimbing praktikan dapat melakukan perbaikan untuk penampilan mengajar pada hari berikutnya.
2. Praktik Mengajar Mandiri
Praktik mengajar mandiri dilakukan praktikan tanpa didampingi oleh guru pembimbing. Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan mulai awal Juli sampai akhir September 2014.
a. Kegiatan Mengajar Mandiri
Beberapa masukan dan arahan dari guru pembimbing, dijadikan praktikan sebagai pedoman untuk mengajar tanpa didampingi guru pembimbing. Praktik mengajar mandiri bertujuan untuk melatih keterampilan dan kemampuan dalam mengelola kelas serta untuk dapat menjadi tenaga pendidik professional dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Praktik mengajar mandiri ini dilakukan pada kelas XII TITL A dan XII TITL B sejak pertemuan pertama mulai dari pembelajaran teori hingga pembelajaran berupa praktikum.
(33)
b. Umpan Balik dari Guru Pembimbing
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan tidak lepas dari pengawasan dari pembimbing, baik pembimbing dari SMK Negeri 2 Klaten dan pembimbing dari Universtias Negeri Yogyakarta. Untuk pembimbing dari Universitas Negeri Yogyakarta disebut Dosen Pembimbing PPL. Bimbingan oleh Dosen Pembimbing PPL dilakukan di kampus UNY dengan waktu menyesuaikan keadaan.
Guru Pembimbing Lapangan adalah guru SMK Negeri 2 Klaten yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa PPL, satu guru membimbing satu mahasiswa. Guru pembimbing selalu memantau dan mengawasi setiap kegitan PPL yang dilakukan mahasiswa sehinga jika terdapat masalah dan hambatan saat pelaksanaan kegitan PPL, guru pembimbing dapat memberikan masukan dan solusi untuk memecahkan masalah dan hambatan tersebut. Jadwal pelaksanaan kegitan praktik mengajar dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Jadwal Mengajar
No. Hari Kelas Jam Mata
Pelajaran
Ruang Ket.
1. Selasa XII TITL B
1 – 5 (07.00-11.00)
MSKE Ruang P3 Teori & Praktik 2. Sabtu XII
TITL A
1 – 5 (07.00-11.00)
MSKE Ruang P3 Teori & Praktik
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) untuk mata diklat Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik kelas XII pada semester 1 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kompetensi Dasar Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik No. Kompetensi Dasar Indikator 1 Memahami prinsip pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik
Komponen sistem kendali elektromagnetik diidentifikasi
Fungsi komponen sistem kendali elektromagnetik dijelaskan
(34)
elektromagnetik dijelaskan 2 Merencanakan
rangkaian kendali elektromagnetik sederhana
Rencana gambar diagram kendali elektromagnetik sederhana : 1. Kendali start-stop motor 3 fasa
2. Kendali motor 3 fasa putar kanan – kiri 3. Kendali 2 motor 3 fasa kerja berurutan 4. Kendali semiotomatis bintang – segitiga dibuat.
3 Membuat
rangkaian kendali elektromagnetik sederhana
Rangkaian kendali elektromagnetik sederhana :
1. Kendali start-stop motor 3 fasa 2. Kendali motor 3 fasa putar kanan – kiri 3. Kendali 2 motor 3 fasa kerja berurutan 4. Kendali semiotomatis bintang – segitiga dibuat.
4 Mengoperasikan sistem kendali elektromagnetik
Pengoperasian kendali elektromagnetik dipersiapkan
Sistem kendali elektromagnetik dioperasikan sesuai urutan operasi
Operasi sistem kendali shutdown sesuai urutan operasi
5 Memahami data operasi sistem kendali elektromagnetik
Data operasi sistem kendali elektromagnetik :
Arus
Tegangan
Kecepatan motor listrik diukur 6 Melakukan tindakan pengamanan pada sistem kendali elektromagnetik yang mengalami gangguan
Sistem proteksi sistem kendali elektromagnetik sederhana dipasang Gangguan pada sistem kendali
elektromagnetik sederhana diidentifikasi Penanggulangan gangguan/kesalahan (trouble
shooting) sistem operasi kendali elektromagnetik sederhana disusun Perbaikan gangguan kesalahan atau
(35)
dilakukan
Dalam pelaksanaan praktik mengajar, seluruh agenda rancangan yang telah dirumuskan dapat terlaksana dengan cukup baik. Adapun agenda mengajar kelas XII TITL A dan XII TITL B dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Agenda Mengajar Kelas XII TITL A dan XII TITL B No Hari, Tanggal Jam ke- Materi Kelas Kelompok 1. Selasa, 5
Agustus 2014
1 – 2 Perkenalan dan menyampaikan materi tentang “Melakukan tindakan pengamanan pada sistem kendali elektromagnetik yang mengalami gangguan”
XII TITL-B
1,2,3
2. Sabtu, 9 Agustus 2014
1 – 2 Perkenalan dan menyampaikan materi tentang “Melakukan tindakan pengamanan pada sistem kendali elektromagnetik yang mengalami gangguan”
XII TITL-A
1,2,3
3. Selasa, 12 Agustus 2014
1 – 2 Mengulas kembali materi pertemuan sebelumnya dan memberi tugas merencana sistem kendali start-stop motor 3 fasa dengan saklar magnet
XII TITL-B
1,2,3
4. Sabtu, 16 Agustus 2014
1 – 2 Mengulas kembali materi pertemuan sebelumnya dan memberi tugas merencana sistem kendali start-stop motor 3 fasa dengan saklar magnet
XII TITL-A
1,2,3
5. Selasa, 19 Agustus 2014
1 – 5 Mulai kegiatan praktik individu, materi merangkai sistem kendali start-stop motor 3 fasa dengan saklar magnet dan memberi tugas untuk pertemuan
selanjutnya.
XII TITL-B
2
6. Sabtu, 23 Agustus 2014
1 – 5 Mulai kegiatan praktik individu, materi
XII TITL-A
(36)
merangkai sistem kendali start-stop motor 3 fasa dengan saklar magnet dan memberi tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 7. Selasa, 26
Agustus 2014
1 – 5 Mulai kegiatan praktik individu, materi merangkai sistem kendali forward-reverse motor 3 fasa dengan saklar magnet dan memberi tugas untuk pertemuan selanjutnya.
XII TITL-B
2
8. Sabtu, 30 Agustus 2014
1 – 5 Mulai kegiatan praktik individu, materi merangkai sistem kendali forward-reverse motor 3 fasa dengan saklar magnet dan memberi tugas untuk pertemuan selanjutnya.
XII TITL-A
2
9. Selasa, 2 September 2014
1 – 5 Mulai kegiatan praktik individu, materi merangkai sistem kendali start-stop motor 3 fasa dengan saklar magnet dan memberi tugas untuk pertemuan
selanjutnya.
XII TITL-B
1
10. Sabtu, 6 September 2014
1 – 5 Mulai kegiatan praktik individu, materi merangkai sistem kendali start-stop motor 3 fasa dengan saklar magnet dan memberi tugas untuk pertemuan
selanjutnya.
XII TITL-A
1
11. Sabtu, 13 September 2014
1 – 5 Mulai kegiatan praktik individu, materi merangkai sistem kendali forward-reverse motor 3 fasa dengan saklar magnet dan memberi tugas untuk pertemuan selanjutnya.
XII TITL-A
(37)
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Analisis Hasil Pelaksanaan
Setelah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan dengan memberikan beberapa materi kompetensi kejuruan Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik dengan materi “Melakukan tindakan pengamanan pada sistem kendali elektromagnetik”, “kendali start – stop motor listrik 3 fasa” dan “kendali putar kanan – kiri (forward – reverse) motor listrik 3 fasa”, diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Siswa kelas XII TITL SMK Negeri 2 Klaten sangat semangat dalam mengikuti jalannya pelajaran, terlihat dari 15 kali pertemuan tatap muka siswa yang hadir sebanyak 99%, sementara siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit.
b. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas individu berupa praktik, tetapi kurang aktif ketika mengerjakan tugas individu berupa laporan hasil praktik sehingga pengumpulan tugas tidak tepat waktu.
c. Secara umum siswa yang sudah melakukan praktikum memahami materi ajar yang diberikan oleh praktikan, terlihat dari hasil tugas-tugas yang diberikan, tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
2. Hambatan Pelaksanaan PPL
a. Siswa kurang antusias ketika materi pelajaran yang disampaikan berupa teori.
b. Kemampuan pemahaman siswa yang berbeda-beda dalam menerima materi.
c. Ada beberapa siswa yang sulit memahami materi meskipun sudah melaksanakan praktik.
3. Cara Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan PPL
Agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan baik, maka hambatan-hambatan tersebut harus bisa diatasi. Usaha-usaha yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut antara lain :
a. Memahamkan siswa melalui praktik langsung menggunakan alat. b. Mengulang penjelasan materi beberapa kali.
c. Mendampingi siswa ketika melakukan praktikum sambil menjelaskan materi yang sulit dipahami oleh siswa.
(38)
4. Refleksi
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegitan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan pada semester-semester sebelumya ke lapangan secara langsung. Observasi dan latihan mengajar diharuskan bagi mahasiswa jenjang studi S1 kependidikan agar memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan sebelum penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat lainnya.
Praktikan menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki sebagai calon tenaga pendidik yang sedang dalam tahap belajar, banyak kekurangan yang praktikan miliki seperti belum memiliki cukup pengalaman tentang bagaimana mengelola kelas dengan baik. Namun dibawah bimbingan guru pembimbing praktikan dapat belajar mengenai aspek pendalaman materi, metode pembelajaran, maupun belajar tentang bagaimana menjadi guru yang profesional.
Keberhasilan dalam pelaksanaan praktik mengajar yang praktikan laksanakan dapat dilihat dari pengelolaan kelas ketika mengajar praktikum, tanggapan peserta didik yang baik, antusias dalam mengikuti pelajaran praktik, rasa keingintahuan yang tinggi dan semangat untuk bisa menyelesaikan tugas yang diberikan. Untuk membantu tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran baik teori atau praktik hendaknya sarana dan prasarana penunjang berupa media pembelajaran lebih ditingkatkan agar kegitatan pembelajaran dapat berlangsung lebih variatif sehingga siswa lebih mudah memahami konsep atau materi yang dipelajari.
Setelah pelaksanaan PPL praktikan menyadari bahwa menjadi tenaga pendidik membutuhkan kesabaran dan keuletan tinggi. Tenaga pendidik juga harus memiliki dan memegang teguh tanggung jawab moral serta kedisiplinan dalam mencerdaskan peserta didik.
Proses pembelajaran yang dilakukan praktikan pada praktik mengajar mandiri ini adalah :
a. Membuka pelajaran yang diawali dengan salam dan do’a untuk mengkondisikan kelas.
b. Megatur manajemen ruang kelas. c. Mengecek kehadiran siswa.
(39)
d. Untuk pertemuan pertama kali diadakan perkenalan dengan mahasiswa, motivasi dan disambung dengan pengenalan tentang materi sistem pengendali elektromagnetik.
e. Mengecek kepahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
f. Menyampaikan kompetensi/sub kompetensi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan.
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap pertemuan.
h. Dialog dengan siswa untuk mengetahui tingkat kepahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan.
i. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
j. Menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi alat/komponen yang sedang dibahas.
k. Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menarik kesimpulan bersama tentang materi yang disampaikan serta disampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya. Pertemuan diakhiri dengan berdo’a bersama dan salam.
5. Kegiatan Evaluasi Praktek Mengajar Mandiri
Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan menganalisa dan menafsirkan tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematik dan bermakna dalam pengambilan keputusan. Untuk itu dalam mencapai tujuan dan fungsi evaluasi, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) Menyeluruh, artinya dilaksanakan secara bulat dan utuh baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, perilaku, nilai, maupun keterampilan. (b) Berkesinambungan, artinya penilaian harus dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan hasil belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajar mengajar. (c) Berorientasi pada tujuan, artinya hasil belajar siswa diharapkan tercapai dalam kegiatan belajar mengajar suatu mata pelajaran yang telah dirumuskan dalam bentuk tujuan pembelajaran, maka penilaian harus dapat menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. (d) Obyektif, artinya penilaian harus menghindarkan diri dari sifat subyektif sehingga menggambarkan aspek-aspek yang dapat diukur. (e) Terbuka, artinya proses dan hasil penilaian perlu diketahui dan diterima.
(40)
6. Analisis Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat menyesuaikan kebutuhan pertemuan pembelajaran. Karena saat praktikum satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok yang bergantian tiap dua minggu, maka praktikan membuat dan menggunakan empat buah RPP. RPP yang dibuat praktikan mencakup enam Kompetensi Dasar dan digunakan untuk proses pembelajaran selama kurun waktu 2,5 bulan di Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XII.
Dalam penyusunan RPP yang diterapkan di SMK Negeri 2 Klaten tidak jauh berbeda dengan RPP yang digunakan praktikan saat Pengajaran Mikro di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY karena untuk kelas XII di SMK Negeri 2 Klaten pada tahun ajaran 2014/2015 masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
(41)
32
A. Kesimpulan
Setelah selesai melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Klaten, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan logis, yaitu sebagai berikut :
1. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu sarana untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, mental dan keterampilan mahasiswa sebagai seorang calon tenaga pendidik. Dalam kegiatan ini seorang mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk menjalani praktik mengajar sehingga mahasiswa bisa merasakan kondisi sebenarnya dalam dunia pendidikan.
2. Dalam suatu proses pembelajaran perlu adanya kondisi pembelajaran yang kondusif, strategis dan representatif agar transfer of knowledge berjalan dengan lancar. Perlu diingat juga, bahwasannya peranan seorang guru tidak hanya sebagai pengajar namun juga sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab atas siswa yang dididiknya. Selain itu, guru juga bertanggung jawab atas pengembangan diri & kemampuan peserta didiknya agar menjadi manusia cerdas dan berhati nurani yang luhur.
3. Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Profesional dan Sosial harus senantiasa dimiliki setiap guru, guna mendukung segala kewajiban yang diemban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
B. Saran
Saran-saran demi peningkatan dan kemajuan pelaksanaan program PPL di masa yang akan datang dan perbaikan proses pembelajaran dan pendidikan di SMK Negeri 2 Klaten, antara lain:
1. Bagi Mahasiswa PPL
a. Perlunya persiapan mental, fisik dan materi karena situasi sebenarnya memungkinkan jauh berbeda dengan yang biasa dipraktikkan dalam mata kuliah Pengajaran Mikro.
b. Diperlukan suatu komunikasi efektif agar tercipta suasana dan hubungan yang nyaman dengan pihak sekolah maupun dengan sesama rekan kerja. c. Pra PPL sebaiknya mahasiswa benar-benar mempersiapkan diri dengan
(42)
ketika terjun langsung pada Praktik Pengalaman Lapangan, mahasiswa benar-benar siap secara mental maupun materi.
d. Pendekatan terhadap siswa perlu dilakukan agar menambah kenyamanan ketika mengajar.
2. Bagi Pihak Sekolah
a. Bimbingan dan pengarahan bagi mahasiswa PPL sebaiknya lebih diintensifkan lagi, baik itu dari guru pembimbing lapangan maupun dari koordinator PPL di sekolah.
b. Hendaknya pihak sekolah melakukan monitoring secara berkala terhadap proses kegiatan PPL yang berada dibawah bimbingan guru yang bersangkutan.
3. Bagi Pihak UNY
a. Monitoring benar-benar dijalankan di tiap sekolah sehingga pelaksanaan PPL dapat berjalan sesuai tujuan dan mendapatkan hasil maksimal. b. Koordinasi dan komunikasi antara pihak sekolah dan UNY lebih
(43)
DAFTAR PUSTAKA
Tim UPPL. 2014. Panduan KKN-PPL.Yogyakarta: UNY PRESS.
Tim UPPL. 2014. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UNY PRESS. Tim UPPL. 2014. Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UNY PRESS
Tim UPPL. 2014. Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL I. Yogyakarta : UNY PRESS.
(1)
`29
4. Refleksi
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegitan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan pada semester-semester sebelumya ke lapangan secara langsung. Observasi dan latihan mengajar diharuskan bagi mahasiswa jenjang studi S1 kependidikan agar memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan sebelum penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat lainnya.
Praktikan menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki sebagai calon tenaga pendidik yang sedang dalam tahap belajar, banyak kekurangan yang praktikan miliki seperti belum memiliki cukup pengalaman tentang bagaimana mengelola kelas dengan baik. Namun dibawah bimbingan guru pembimbing praktikan dapat belajar mengenai aspek pendalaman materi, metode pembelajaran, maupun belajar tentang bagaimana menjadi guru yang profesional.
Keberhasilan dalam pelaksanaan praktik mengajar yang praktikan laksanakan dapat dilihat dari pengelolaan kelas ketika mengajar praktikum, tanggapan peserta didik yang baik, antusias dalam mengikuti pelajaran praktik, rasa keingintahuan yang tinggi dan semangat untuk bisa menyelesaikan tugas yang diberikan. Untuk membantu tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran baik teori atau praktik hendaknya sarana dan prasarana penunjang berupa media pembelajaran lebih ditingkatkan agar kegitatan pembelajaran dapat berlangsung lebih variatif sehingga siswa lebih mudah memahami konsep atau materi yang dipelajari.
Setelah pelaksanaan PPL praktikan menyadari bahwa menjadi tenaga pendidik membutuhkan kesabaran dan keuletan tinggi. Tenaga pendidik juga harus memiliki dan memegang teguh tanggung jawab moral serta kedisiplinan dalam mencerdaskan peserta didik.
Proses pembelajaran yang dilakukan praktikan pada praktik mengajar mandiri ini adalah :
a. Membuka pelajaran yang diawali dengan salam dan do’a untuk mengkondisikan kelas.
b. Megatur manajemen ruang kelas. c. Mengecek kehadiran siswa.
(2)
d. Untuk pertemuan pertama kali diadakan perkenalan dengan mahasiswa, motivasi dan disambung dengan pengenalan tentang materi sistem pengendali elektromagnetik.
e. Mengecek kepahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
f. Menyampaikan kompetensi/sub kompetensi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan.
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap pertemuan.
h. Dialog dengan siswa untuk mengetahui tingkat kepahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan.
i. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
j. Menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi alat/komponen yang sedang dibahas.
k. Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menarik kesimpulan bersama tentang materi yang disampaikan serta disampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya. Pertemuan diakhiri dengan berdo’a bersama dan salam.
5. Kegiatan Evaluasi Praktek Mengajar Mandiri
Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan menganalisa dan menafsirkan tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematik dan bermakna dalam pengambilan keputusan. Untuk itu dalam mencapai tujuan dan fungsi evaluasi, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) Menyeluruh, artinya dilaksanakan secara bulat dan utuh baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, perilaku, nilai, maupun keterampilan. (b) Berkesinambungan, artinya penilaian harus dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan hasil belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajar mengajar. (c) Berorientasi pada tujuan, artinya hasil belajar siswa diharapkan tercapai dalam kegiatan belajar mengajar suatu mata pelajaran yang telah dirumuskan dalam bentuk tujuan pembelajaran, maka penilaian harus dapat menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. (d) Obyektif, artinya penilaian harus menghindarkan diri dari sifat subyektif sehingga menggambarkan aspek-aspek yang dapat diukur. (e) Terbuka, artinya proses dan hasil penilaian perlu diketahui dan diterima.
(3)
`31
6. Analisis Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat menyesuaikan kebutuhan pertemuan pembelajaran. Karena saat praktikum satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok yang bergantian tiap dua minggu, maka praktikan membuat dan menggunakan empat buah RPP. RPP yang dibuat praktikan mencakup enam Kompetensi Dasar dan digunakan untuk proses pembelajaran selama kurun waktu 2,5 bulan di Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XII.
Dalam penyusunan RPP yang diterapkan di SMK Negeri 2 Klaten tidak jauh berbeda dengan RPP yang digunakan praktikan saat Pengajaran Mikro di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY karena untuk kelas XII di SMK Negeri 2 Klaten pada tahun ajaran 2014/2015 masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
(4)
32 A. Kesimpulan
Setelah selesai melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Klaten, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan logis, yaitu sebagai berikut :
1. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu sarana untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, mental dan keterampilan mahasiswa sebagai seorang calon tenaga pendidik. Dalam kegiatan ini seorang mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk menjalani praktik mengajar sehingga mahasiswa bisa merasakan kondisi sebenarnya dalam dunia pendidikan.
2. Dalam suatu proses pembelajaran perlu adanya kondisi pembelajaran yang kondusif, strategis dan representatif agar transfer of knowledge berjalan dengan lancar. Perlu diingat juga, bahwasannya peranan seorang guru tidak hanya sebagai pengajar namun juga sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab atas siswa yang dididiknya. Selain itu, guru juga bertanggung jawab atas pengembangan diri & kemampuan peserta didiknya agar menjadi manusia cerdas dan berhati nurani yang luhur.
3. Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Profesional dan Sosial harus senantiasa dimiliki setiap guru, guna mendukung segala kewajiban yang diemban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
B. Saran
Saran-saran demi peningkatan dan kemajuan pelaksanaan program PPL di masa yang akan datang dan perbaikan proses pembelajaran dan pendidikan di SMK Negeri 2 Klaten, antara lain:
1. Bagi Mahasiswa PPL
a. Perlunya persiapan mental, fisik dan materi karena situasi sebenarnya memungkinkan jauh berbeda dengan yang biasa dipraktikkan dalam mata kuliah Pengajaran Mikro.
b. Diperlukan suatu komunikasi efektif agar tercipta suasana dan hubungan yang nyaman dengan pihak sekolah maupun dengan sesama rekan kerja. c. Pra PPL sebaiknya mahasiswa benar-benar mempersiapkan diri dengan
(5)
33
ketika terjun langsung pada Praktik Pengalaman Lapangan, mahasiswa benar-benar siap secara mental maupun materi.
d. Pendekatan terhadap siswa perlu dilakukan agar menambah kenyamanan ketika mengajar.
2. Bagi Pihak Sekolah
a. Bimbingan dan pengarahan bagi mahasiswa PPL sebaiknya lebih diintensifkan lagi, baik itu dari guru pembimbing lapangan maupun dari koordinator PPL di sekolah.
b. Hendaknya pihak sekolah melakukan monitoring secara berkala terhadap proses kegiatan PPL yang berada dibawah bimbingan guru yang bersangkutan.
3. Bagi Pihak UNY
a. Monitoring benar-benar dijalankan di tiap sekolah sehingga pelaksanaan PPL dapat berjalan sesuai tujuan dan mendapatkan hasil maksimal. b. Koordinasi dan komunikasi antara pihak sekolah dan UNY lebih
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Tim UPPL. 2014. Panduan KKN-PPL.Yogyakarta: UNY PRESS.
Tim UPPL. 2014. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UNY PRESS. Tim UPPL. 2014. Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UNY PRESS
Tim UPPL. 2014. Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL I. Yogyakarta : UNY PRESS.