LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA N 1 DEPOK.

(1)

i

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA N 1 DEPOK

Disusun sebagai syarat ujian

Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

Dosen Pembimbing Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan (DPL-PPL)

Dra. SRI ISWANTI, M.Pd.

Disusun Oleh :

DEDI NOVIN SASLANTO

11104241074

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014


(2)

PRAKTIK PENGALAMANLAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SMA N 1 DEPOK

Alamat: Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan Laporan PPL di SMA N 1 DEPOK :

Nama

: Dedi Novin Saslanto

NIM

: 11104241074

Jurusan

: Bimbingan dan Konseling

Fakultas

: Ilmu Pendidikan (FIP)

Benar-benar telah menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) di SMA N 1 DEPOK sejak tanggal 2 Juli 2014 sampai dengan 20 September

2014 Hasil kegiatan laporan PPL tercakup dalam laporan ini.

Yogyakarta, 20 September 2014

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Dra. Sri Iswanti M.Pd.

NIP. 19531223 197803 200 1

Kepala SMA N 1 Depok

Drs. Maskur

NIP 19560601 198403 1 008

Guru Pembimbing,

Dra. Wahyu Srinurjati

NIP 19630521 199103 2 004


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT yang selalu

memberikan kenikmatan, rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga mahasiswa

praktikan dapat menyelesaikan kegiatan PPL dan laporan PPL di SMA N 1 Depok

ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Laporan ini di susun untuk memenuhi tugas akhir PPL yang dilaksanakan

pada semester khusus tahun 2014. Serangkaian kegiatan PPL ini merupakan salah

satu mata kuliah wajib tempuh yang harus diambil oleh mahasiswa program

pendidikan di jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan tersusunnya laporan ini semoga dapat

berguna bagi kami, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dan bagi

peningkatan pengajaran di SMA N 1 Depok.

Dalam penyusunan laporan ini hingga selesai, tentunya tidak lepas dari

berbagai dukungan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penyusun sampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada

:

1.

Allah SWT yang senantiasa dan selalu memberikan bantuan, kemudahan

dan kekuatan sehingga penyusun mampu melaksanakan PPL dengan baik

dan dapat menyusun laporan ini dengan baik dan tepat waktu.

2.

Dr. Rochmat Wahab, M. Pd, M.A, selaku Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta.

3.

Lembaga pengabdian Masyarakat (LPM) dan Unit Program Pengalaman

Lapangan

(UPPL)

Universitas

Negeri

Yogyakarta

yang

telah

menyelenggarakan kegiatan PPL.

4.

Drs. Maskur, selaku Kepala SMA N 1 Depokyang telah memberikan izin

tempat kepada kami.

5.

Dra Sri Iswanti M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL-PPL)

yang telah mendukung, membimbing dan memberikan pengarahan selama

praktikan melaksanakan PPL di SMA N 1 Depok.

6.

Dra. Magdalena Indria Dewi, selaku Koordinator KKN-PPL di SMA N 1

Depok yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama kami


(4)

iv

melaksanakan KKN-PPL di sekolah.

7.

Dra. Wahyu Srinurjati dan Dra. Ekorini Purbowati, selaku Guru

Pembimbing Lapangan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

selama praktikan melaksanakan PPL di sekolah.

8.

Drs. Joko Wuryono dan Eko Yulianto S.Pd yang ikut berperan serta

mengarahkan, dan memberi pengalaman dalam pelaksanaan PPL.

9.

Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMA N 1 Depok yang telah memberikan

dorongan, motivasi pengalaman dan membantu dalam pelaksanaan PPL.

10. Tidak lupa untuk keluargaku tercinta, orang tuaku, saudaraku yang selalu

mendukung dan memotivasi saya.

11. Teman-teman terbaikku, PPL SMA N 1 Depok yang senantiasa bekerja

sama dalam melaksanakan program PPL.

12. Teman-teman prodi BK kelas B yang memberikan motivasi dalam setiap

perkuliahan baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

13. Teman-teman praktikum yang memberikan keceriaan sehingga kelas

praktikum menjadi menyenangkan.

14. Siswa-siswi SMA N 1 Depok yang selalu menunjukkan keramahan dan

keceriaannya.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanakan PPL dan

penyusunan laporan ini, yang tidak bisa praktikan sebutkan satu persatu.

Praktikan menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan

PPL ini masih banyak kekurangan dan perlu belajar banyak untuk menjadi

seorang pendidik dan pengajar yang profesional. Oleh karena itu praktikan

mengharapkan saran dan kritik yang dapat menjadi masukan yang bermanfaat.

Praktikan berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa PPL,

Sekolah, UNY, dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 20 September 2014

Praktikan,

Dedi Novin Saslanto

NIM. 11104241074


(5)

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul

………...

...

Pengesahan

……….………

...

Kata Pengantar

………

...

Daftar Isi...

Abstrak ...

BAB I PENDAHULUAN

A.

Alasan Praktik Pengalaman Lapangan...

...

B.

Maksud dan Tujuan PPL

………

....

………

.

C.

Tempat dan Subjek Praktik...

D.

Materi Praktik yang Akan Dilaksanakan...

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

A.

Praktik Persekolahan...

……….

B.

Praktik Bimbingan dan Konseling di Sekolahan………..

C.

Hambatan dan Solusi

………

.

………...

...

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan……….

...

B.

Saran...

DaftarPustaka……….

...

Lampiran...

Dokumentasi ...

Hal.

i

ii

iii

v

vi

1

2

2

2

6

6

14

25

27

27

29

32

33


(6)

vi

KEGIATAN PPL DI SMA N 1 DEPOK TAHUN 2014

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

OLEH : DEDI NOVIN SASLANTO

ABSTRAK

Kegiatan PPL dilaksanakan secara menyeluruh bagi semua jurusan

pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta, begitu pula dengan Program Studi

Bimbingan dan Konseling. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan

Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan yang bersifat intrakurikurer

sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan

Konseling. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek

kependidikan dan pemberian berbagai bentuk layanan bimbingan yang dapat

diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam rangka memenuhi persyaratan

pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan Bimbingan

dan konseling secara profesional di Sekolah.

Pelaksanaan PPL bersamaan dengan program KKN yang dilaksanakan

pada semester khusus dimulai dari tanggal 2 Juli 2014 sampai 20 Agustus 2014.

Dalam pelaksanaan PPL terdapat beberapa program kerja, antara lain pemberian

layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan dukungan

sistem. Program-program kerja tersebut kemudian di sinkronkan dengan

pemberian layanan yang ada di sekolah. Sebelum tim diterjunkan ke lokasi PPL,

tim melakukan kegiatan seperti observasi terlebih dahulu agar dapat

menyesuaikan dengan sekolah masing-masing yang nantinya menjadi bahan

pertimbangan dalam menyusun program kerja..

Keseluruhan pelaksanaan PPL tahun ini dapat dikatakan lancar dan

terlaksana dengan baik sesuai program yang telah direncanakan. adapun

keberhasilan semua itu tidak lepas dari semua pihak. Pada akhirnya kegiatan PPL

yang telah dilaksanakan sekurang-kurangnya dua setengah bulan ini benar-benar

memberikan manfaat bagi praktikan.


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling. Kegiatan ini dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional.

Kegiatan PPL meliputi kegiatan pra PPL dan PPL. Kegiatan pra PPL meliputi mengikuti kegiatan sosialisasi melalui mata kuliah Praktikum Mikro Konseling, Praktikum Konseling Individual, Praktikum BK Pribadi, Praktikum BK Sosial, PPL 1 dan Observasi di SMA N 1 Depok pada bulan Februari.

Program studi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan ketrampilan yang profesional. Dengan kemampuan tersebut diharapkan alumni program studi bimbingan dan konseling dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tujuan pendidikan.

Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan (guru pembimbing) yang profesional tersebut program studi bimbingan dan konseling membawa mahasiswa kepada proses pembelajaran yang dilakukan baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yang antara lain berupa praktek pengalaman lapangan. Untuk melaksanakan hal tersebut mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati, mengenal dan mempraktekan semua kompetensi yang layak atau wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan.


(8)

2

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

Praktek bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempraktekkan teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga memperoleh ketrampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, praktek bimbingan dan konseling memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan semua kompetensi yang telah dimiliki di bawah arahan guru dan dosen pembimbing.

PPL BK di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman faktual khususnya tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan kependidikan lainnya, sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk profesi konselor di sekolah (guru pembimbing) yang profesional.

C. Tempat dan Subjek Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan

Konseling

Pelaksanaan PPL Bimbingan dan Konseling di sekolah ditempatkan di sekolah-sekolah di dalam koordinasi Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengaturan tempat PPL lebih rinci dikelola oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling, sedangkan penempatan mahasiswa ditentukan sendiri oleh mahasiswa bersangkutan melalui sistem on line di bawah koordinasi UPPL. Berdasarkan hasil tersebut, praktikan ditempatkan di SMA N 1 Depok sebagai tempat diselenggarakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kemudian subjek praktik adalah siswa-siswi SMA N 1 Depok.

Waktu pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mulai tanggal 2 Juli – 20 September 2014.

D. Materi Praktik yang Akan Dilaksanakan

Berdasarkan analisis situasi dan need assessment yang telah dilakukan pada bulan Februari 2014 maka dapat dirumuskan rancangan program kerja yang akan dilaksanakan praktikan selama PPL berlangsung. Program kerja PPL program studi bimbingan dan konseling yang direncanakan adalah sebagai berikut:


(9)

3

1. Praktik Persekolahan

Berdasarkan hasil observasi, praktikan melaksanakan beberapa kegiatan praktik persekolahan secara tidak langsung berhubungan dengan kegiatan Bimbingan dan Konseling. Praktik persekolahan tersebut antara lain terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), pengarsipan berkas siswa baru, pengolahan data siswa yang bersifat administratif, dan sebagainya.

2. Praktik Bimbingan dan Konseling

Program kerja PPL program studi bimbingan dan konseling yang direncanakan adalah sebagai berikut:

a. Layanan Dasar

Pelayanan Dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini.

1) Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal memungkinkan praktikan memberikan bimbingan kepada sejumlah siswa pada suatu kelas. Dalam memberikan bimbingan ini menggunakan materi yang umum dan mambahas masalah yang banyak dialami oleh siswa dalam kelas tersebut.

2) Layanan Orientasi

Layanan Orientasi bertujuan agar peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama lingkungan sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Materi layanan orientasi yang dilakukan yaitu mengenai pengenalan dan pemahaman tentang lingkungan baru di SMA N 1 Depok, layanan orientasi ini diperuntukkan bagi siswa kelas X.

3) Layanan Informasi

Materi Layanan Informasi yang disampaikan secara tidak langsung adalah: a) Empat Cara Agar Disenangi (terlampir 04)


(10)

4

Materi “Empat Cara Agar Disenangi” ini disampaikan melalui media papan

bimbingan. Materi ini bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai orang yang disenangi oleh teman-temannya dan tidak dikucilkan..

b) Empat Pedoman Esensial Meningkatkan Kreativitas

Materi layanan dengan cara penyampaian secara tidak langsung yang

kedua yaitu “Empat pedoman Esensial Meningkatkan kreativitas”. Tujuan dari

layanan ini adalah agar siswa mengerti dan memahami bagaimana cara meningkatkan kreativitas.

c) Bimbingan Kelompok

Praktikan akan memberikan layanan bimbingan kelompok berdasarkan kebutuhan sekolah. Bimbingan kelompok bersifat preventif.

d) Pelayanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa berada pada posisi yang tepat yaitu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan karier/pekerjaan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya. Tujuannya agar siswa memperoleh posisi yang sesuai dengan potensi dirinya baik yang menyangkut bakat, minat, pribadi, kecakapan, kondisi fisik, kondisi psikis, dan sebagainya.

e) Layanan Pengumpulan Data

Layanan pengumpulan data dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (baik secara individual maupun kelompok) guna membantu praktikan dalam memberikan layanan, keterangan tentang lingkungan peserta didik ini dilaksanakan melalui:

a) Media Lacak Masalah

Media lacak masalah akan dilakukan di awal, hasilnya akan digunakan sebagai acuan penyusunan program layanan BK. Dalam layanan ini praktikan akan menggunakan metode Daftar Cek Masalah dan Sosiometri.

b) Data Pribadi Siswa

Data pribadi siswa dikumpulkan saat awal siswa masuk sekolah. Data pribadi siswa memuat informasi-informasi siswa yang akan digunakan untuk membantu penyusunan program Bk dan kelancaran proses bimbingan dan konseling

b. Layanan Responsif

Layanan Responsif merupakan pemberian batuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan


(11)

5

segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan.

1) Konseling Individual

Praktikan akan memberikan layanan konseling individual mengenai empat bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar, dan karir. Hal ini menyesuaikan kebutuhan dan masalah yang dihadapi siswa.

2) Konseling Kelompok

Konseling kelompok dilakukan dengan berdasarkan kebutuhan dan masalah yang hampir sama yang dihadapi sejumlah siswa. Konseling kelompok dimaksudkan agar sesama konseli bisa berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain.

Sedangkan layanan responsif lain seperti referal, home visit, konferensi kasus, kolaborasi dengan orang tua, kolaborasi dengan pihak luar sekolah akan dilakukan oleh praktikan menyesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh konseli.

c. Perencanaan Individual

Layanan perencanaan individual yang akan diberikan cenderung kepada layanan dalam bentuk konsultasi terkait penjurusan dan kelanjtan studi.


(12)

6

BAB II

PELAKSANAAN PPL

A. Praktik Persekolahan

Pada program PPL 2014 penulis ditempatkan pada lokasi pelaksanaan program KKN-PPL UNY 2014 di SMA Negeri 1 Depok.

1. Analisis Situasi

Alamat Lengkap Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Depok b. Jalan : Jl.Babarsari

c. Desa/Kelurahan : Catur tunggal d. Kecamatan : Depok

e. Kabupaten/Kota : Sleman f. Propinsi : Yogyakarta g. Nomor Telepon : (0274) 485794 h. Web : smababarsari.com

SMA N 1 Depok resmi di buat untuk tempat belajar mengajar sejak 17 Januari 1997. Surat Keputusan Pendidirian Sekolah ini ditetapkan pada 25 Oktober 1997 pada awalnya merupakan SMA Negeri 2 Sleman, namun terhitung sejak 7 Maret 1997 berubah nama menjadi SMA N 1 Depok. SMA N 1 Depok merupakan salah satu sekolah favorit yang telah banyak menorehkan perestasi baik dibidang akademik maupun kesiswaan.

SMA Negeri 1 Depok menempati tanah seluas 7939 m2. Terdiri dari 8 unit

bangunan. Kondisi fisik bangunan di SMA Negeri 1 Depok cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar dan memiliki tata letak gedung yang efisien. Terdapat fasilitas olahraga seperti lapangan basket dan lapangan voli. Adapun Lapangan upacara yang cukup luas menampung seluruh warga sekolah. Beberapa ruangan masih baru dan terlihat rapi. Namun sebagian ruangan ada yang kurang pencahayaan sehingga kelas kurang menunjang kegiatan KBM. Terdapat ruang workshop yang biasa digunakan untuk acara tertentu maupun kegiatan KBM.

SMA N 1 Depok memliliki wilayah yang cukup strategis, mudah di jangkau siswa baik dari kabupaten Sleman wilayah timur maupuan dari siswa yang tinggal di wilayah kota Yogyakarta karena SMA ini berada tepat pada perbatasaan Sleman dengan Yogyakarta di sebelah timur. Lokasi SMA N 1 Depok yang terjangkau dan strategis ini juga nampak dari akses jalan Raya Janti yang padat serta potensi fisik


(13)

7

lain yang ada disekitar sekolah SMA N 1 Depok yang menunjung proses pembelajaran seperti dekat dengan SD Negeri 1 Babarsari, SMP Negeri 4 Depok, Kampus Atma Jaya, Kampus Sanata Dharma, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Balai Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), serta wilayah pemukinan padat penduduk.

Analisis situasi SMA N 1 Depok yang telah kami lakukan ini mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek yang telah diamati di SMA N 1 Depok Sleman Yogyakarta. Hasil observasi dapat dikatakan bahwa baik sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar dan mengajar tidak ditemukan adanya permasalahan yang dapat mengganggu kegiatan belajar dan mengajar. Permasalahan-permasalahan yang muncul adalah mengarah pada belum teroptimalkannya penggunaan beberapa fasilitas fisik sekolah. Prioritas program kerja yang kami rancang pada akirnya akan lebih banyak mengarah pada upaya mengoptimalkan sarana fisik belajar dan meningkatkan kualitas dari siswa baru dengan berbagai kegiatan yang mendorong solidaritas dan pengetahuan para siswa SMA N 1 Depok Sleman.

Adapun uraian dari kondisi fisik, potensi siswa, guru, dan karyawan, serta kegiatan ekstrakurikuler di SMA N 1 Depok adalah sebagai berikut:

a. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Depok

Dalam hal peningkatan kualitas pendidikan maka SMA Negeri I Depok memiliki visi dan misi dalam pencapaiannya yang meliputi:

VISI

Berprestasi Tinggi, Berkepribadian, Kreatif dan Berwawasan Global

MISI

1) Melakukan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga standar minimal terkuasai serta mengoptimalkan penerapan program sekolah efektif yakni efektivitas yang berorientasi pada semangat keunggulan.

2) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut peserta didik sehingga menjadi dasar terbentuknya kepribadian yang mantap serta arif dan bijaksana dalam berperilaku.

3) Mendorong membantu peserta didik untuk mengenal potensi diri sehingga dapat mengembangkannya secara optimal

4) Mendorong dan membantu penguasaan Teknologi Informasi serta Bahasa Asing untuk pengembangan diri peserta didik.


(14)

8 b. Kondisi Fisik Sekolah

1) Ruang Administrasi

Ruang administrasi terdiri dari beberapa ruang. Adapun ruang-ruang tersebut antara lain:

a) Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah berukuran sedang yang terletak didekat pintu masuk, bersebelahan dengan ruang TU yang di dalamnya terdapat meja dan kursi untuk menerima tamu yang dibatasi dengan almari sebagai pemisah antara ruang tamu dan ruang kerja.

b) Ruang Guru

Ruang guru berada dilantai dua dan memiliki luas ruangan yang cukup besar yang menampung semua guru mata pelajaran kelas X, XI dan XII dengan pembagian tempat masing-masing satu meja dan kursi. Penataan ruangan ini cukup rapi, ruang guru ini berada dekat dengan ruang kelas tentunya hal ini sanggat tepat mengingat memudahkan akses antar ruang kelas dengan ruang guru serta gru dapat mengawasi kegiatan siswa meskipun saat istirahat berlangsung. Ruang guru terdapat kursi dan meja tamu, serta dilengkapi dengan beberapa unit komputer sebagai penunjang kinerja guru.

c) Ruang Tata Usaha

Ruang tata usaha terletak bersebelahan dengan ruang Kepala Sekolah yang berada di lantai 1. Ruang tata usaha ini dilengkapi dengan meja, kursi, almari, TV, LCD, komputer, mesin fotokopi dan dispenser.

d) Ruang Bimbingan dan Konseling

SMA Negeri 1 Depok sudah memiliki ruang khusus untuk bimbingan dan konseling yang tentunya sangat mendukung keterlaksanaan proses bimbingan konseling personal siswa maupun guru. Ruangan BK dilengkapi dengan instrumen bimbingan seperti alat penyimpanan data mekanisme pelayanan konseling, satu unit komputer, telefon, dan sebagainya. Ruang konseling bersebelahan langsung dengan ruang guru BK. Hal tersebut akan mempermudah kerja yang dilakukan oleh guru pembimbing.

2) Ruang Pembelajaran

Ruang pengajaran terdiri dari 20 ruang kelas untuk proses belajar mengajar dan 5 laboratorium yang terdiri dari laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, Komputer,


(15)

9

Bahasa. Adapun pembagian ruang pengajaran yang berupa ruang kelas tersebut adalah sebagai berikut :

a) Kelas X terdiri atas 6 kelas dari kelas IIS 1, IIS 2, IIS 3, dan MIA 1, MIA 2, MIA 3

b) Kelas XI terdiri atas 6 kelas dari kelas IIS 1, IIS 2, IIS 3, dan MIA 1, MIA 2, MIA 3

c) Kelas XII terdiri atas 8 kelas dari kelas IPS 1, IPS 2, IPS 3, IPS 4 dan IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPA 4

Sedangkan ruang laboratorium terdiri dari: a) Laboratorium Fisika

Laboratorium Fisika berada di Lantai dua gedung sebelah timur lapangan basket atau selatan ruang OSIS. Laboratorium ini dapat menampung ±34 peserta didik. Ruang Laboratorium ini terbagi dalam dua bagian dimana satu bagian merupakan ruang penyimpanan dan ruang yang lain merupakan ruang praktek.

b) Laboratorium Kimia

Laboratorium kimia ini terdiri dari tiga ruang. Lokasi laboratorium kimia berada di sebelah barat lapangan basket. Tiga ruang yang ada terdiri dari ruang praktikum, ruang penyimpanan alat dan ruang kepala laboratorium. Peralatan laboratorim yang ada masih baik dan dapat digunakan. Bahan kimia yang ada terdiri dari bahan padat yang berjumlah 180 botol dan yang cair berada 100 botol.

c) Laboratorium Biologi

Laboratorium Biologi terletak di barat lapangan basket atau sebelah selatan laboratorium kimia. Ruang ini dapat menampung ±34 siswa. Ruang Laboratorium ini terbagi dalam dua bagian dimana bagian pertama digunakan untuk menyimpan alat praktikum sedang sisi yang lain digunakan untuk praktikum.

d) Laboratorium Komputer

Laboratorium komputer ini terdapatdua ruang yang pertama ruang untuk guru dan yang satu untuk guru. Komputer yang ada di laboratorium ini ±20 unit

e) Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa terletak di timur lapangan basket atau sebelah utara studio music. Ruang laboratorium bahasa ini terbagi dalam dua bagian diaman bagian pertama diguanakan untuk penyimpanan dokumen dan alat- alat lain


(16)

10

sedangkan bagian yang lain digunakan untuk ruang praktek siswa yang di dalamnya terdapat sekat- sekat pembatas antar satu siswa dengan siswa yang lain dan dilengkapi dengan earphone.

3) Ruang Penunjang

Ruang penunjang terdiri dari ruang perpustakaan, ruang keterampilan, ruang UKS, ruang OSIS, mushola, koperasi, ruang agama dan tempat parkir, gudang, kamar mandi, ruang piket, tempat parkir guru dan siswa, dan pos satpam.

a) Ruang perpustakaan

Perpustakaan dilengkapi dengan koleksi buku seperti buku-buku pelajaran, buku cerita fiksi dan non fiksi, buku paket, majalah, dan koran serta dilengkapi dengan dua unit komputer sebagai tempat penyimpanan data maupun mencari tugas. Sehingga, hal ini menumbuhkan minat siswa untuk selalu berkunjung perpustakaan.

b) Ruang Seni Musik

Ruang seni musik terletak di timur lapangan basket atau selatan laboratorium bahasa. Ruang musik terbagi menjadi dua ruang, dimana satu ruang berisi alat-alat musik yang lengkap dan satu ruang studio yang kedap suara berisi seperangkat alat band.

c) Ruang UKS

UKS di SMA N 1 Depok terbagi mejadi dua bagian yaitu ruang UKS khusus putri dan ruang UKS khusus putra. Kelengkapan perabotan UKS dapat dilihat dari adanya tempat tidur, meja, kursi, almari obat-obatan, kotak obat, stetoskop dan tandu.

d) Ruang OSIS

Ruang OSIS merupakan kantor resmi untuk kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS dan dilengkapi dengan meja, kursi, almari penyimpanan seragam tonti dan marching band, papan proker, dan papan struktur organisasi.

e) Mushola

Mushola berada di lantai dua tepatnya diatas ruang workshop yang letaknya berada di sebelah utara lapangan basket. Mushola terdapat ruang penyimpanan perlengkapan shalat. Ruang Mushola ini disediakan mukena untuk menunjang kelancaran shalat.


(17)

11

Ruang ini digunakan untuk mengajar agama non Islam. Terletak disebelah barat kelas XD untuk agama kristen sedangkan ruang agama katholik berada di depan kelas XI MIA 3.

g) Ruang Kantin

Kantin menyediakan berbagai jenis makanan dengan harga yang terjangkau bagi siswa. Terdapat dua katin di unit I. Di kantin sekolah sudah disediakan beberapa meja dan kursi makan. Selain itu di kantin unit I juga turut mendukung kebersihan dan kehigienisan tempat makan dengan telah tersedianya tempat sampah dan wastafel untuk cuci tangan.

f) Kamar Mandi dan WC

Terdapat beberapa kamar mandi dan WC, yang dibagi untuk para guru dan siswa secara terpisah. Kamar mandi siswa sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu di sisi barat dan sisi timur. Kamar mandi dan WC di sekolah kebersihannya cukup bersih.

g) Tempat parkir

Terdapat tiga tempat parkir kendaraan yaitu tempat parkir kendaraan untuk siswa serta tempat parkir untuk kendaraan guru, karyawan dan tamu.

h) Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA N 1 Depok antara lain: pramuka, tonti, basket, futsal, cherrs, teater, amanogawa (teater jepang), BBHC, Paduan Suara, karya ilmiah, PMR dan lain–lain. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler memungkinkan siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga hobi dan potensi yang dimiliki oleh para siswa dapat tersalurkan secara optimal. Meskipun fasilitas sudah cukup lengkap, observer menjumpai beberapa hal yang perlu dibenahi serta potensi-potensi yang perlu dioptimalkan.

4) Infrastruktur

Infrastruktur yang dimiliki terdiri dari pagar, taman sekolah dan listrik serta lapangan Basket dan lapangan futsal. Lapangan yang cukup luas ini tentunya menjadi salah satu alasan sehingga kegiatan kesiswaan, olah raga serta upacara bendera dapat terlaksana dengan lancar.

c. Analisis Kondisi Personalia 1) Potensi Siswa

Penerimaan siswa baru tahun ajaran 2014/2015, SMA Negeri 1 Depok menerima siswa SMP dengan jumlah nilai ujian terendah 34,50.


(18)

Prestasi-12

prestasi yang diperoleh siswa SMA Negeri 1 Depok sangatlah banyak, pada tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional. Prestasi yang diperoleh pada tingkat provinsi diantaranya cheerleader dan pasukan pengibar bendera pada upacara 17 Agustus. Pada tingkat nasional yang kerap sekali memperoleh juara adalah dalam bidang karate.

2) Potensi Guru dan Karyawan

Kepala sekolah bernama Drs. H. Maskur. Sekolah memiliki 54 tenaga pengajar yang terdiri dari 44 guru tetap, 1 DPK, dan 9 guru tidak tetap. Hampir seluruh tenaga pengajar adalah lulusan kependidikan dengan jenjang S1 serta terdapat 2 tenaga kependidikan dengan pendidikan jenjang S2. Masing-masing guru mengajar satu Mata Pelajaran. Guru pengajar disediakan oleh dinas pendidikan kabupaten sesuai kebutuhan sekolah.

3) Fasilitas KBM dan Media Pembelajaran

Sekolah memiliki fasilitas dan media pembelajaran yang cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut meliputi :

a) Ruang Kelas

Ruang kelas sebanyak 20 ruang dengan 35-40 kursi siswa dan 18-20 meja. Tersedia white-board, papan presensi, LCD, layar LCD, meja dan kursi guru.

b) Laboratorium

Sekolah memiliki Laboratorium Fisika, Laboratorium Biologi, Laboratorium Kimia, Laboratorium Bahasa, dan Laboratorium TI.

c) Lapangan olahraga

Sekolah memiliki lapangan basket dan lapagan voli. d) Perpustakaan

Perpustakaan berukuran 6 x 5 m2 dengan 8 rak buku yaitu 5 rak besar dan

3 rak kecil.

e) Bimbingan Konseling

Ruang BK untuk konseling bagi siswa, ruangan cukup luas berada di lantai 2, di atas hall SMA 1 Depok.

f) Tempat Ibadah

g) Ruang Workshop atau aula

Ruang workshop atau aula yang ada di SMA N 1 Depok ini dapat menampung ±250 orang.


(19)

13

Memiliki media pembelajaran komputer dan beberapa media pembelajaran lain yang menyesuaikan kebutuhan tiap mata pelajaran.

4) Bidang Akademik

Kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMA N 1 Depok Yogyakarta. Proses belajar mengajar berlangsung dari pukul 07.00-13.30 baik pelajaran teori maupun praktek. Siswa Kelas X terdiri dari 6 kelas.

Untuk Kelas XI dibagi menjadi 2 bidang penjurusan yaitu IPA dan IPS, masing-masing jurusan terdiri dari 3 kelas. Kelas XII, hampir sama dengan Kelas XI, terdiri dari 8 kelas yang dibagi menjadi 2 penjurusan yaitu IPA dan IPS, masing- masing jurusan terdiri dari 4 & 4 kelas. Jumlah rata-rata siswa per kelas adalah 36 siswa.

5) Kegiatan Siswa

Dalam pengembangan potensi siswa selain akademik dikembangkan pula potensi siswa dari segi Non-akademik. Beberapa kegiatan Ekstrakurikuler dibentuk untuk menampung berbagaimacam potensi siswa SMA N 1 Depok Yogyakarta. Terdapat 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.

Ekstrakurkuler wajib tersebut antara lain : a) Pramuka

Ekstrakurkuler pilihan tersebut antara lain : a) Basket

b) Futsal c) Cheerleader

d) BBHC/ Pencinta Alam e) Amanogawa (teater Jepang) f) Teater

g) Jurnalistik

h) Karya Ilmiah Remaja i) Rohis

j) Paduan Suara

6) Permasalahan Terkait Proses Belajar Mengajar

Setelah melakukan observasi KBM, terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi, diantaranya kondisi siswa yang cukup ramai hampir di setiap kelas dan sebagian siswa kurang bisa aktif jika diajak untuk berdiskusi.


(20)

14

Selain itu siswa juga tidak mempunyai buku sumber selain LKS untuk penunjang materi pembelajaran. Tantangan bagi guru dalam hal ini adalah bagaimana pengelolaan kelas yang baik dan penyampaian materi dengan kondisi siswa seperti yang sudah disebutkan.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional yang didominasi dengan ceramah dimana siswa berperan sebagai penerima materi. Media pembelajaran ada, namun belum maksimal digunakan. Agar siswa lebih berminat lagi dalam mengikuti pembelajaran, guru harus pandai menggunakan strategi pembelajaran yang menarik dan tepat dalam penyampaian materi, khususnya dalam pelajaran ekonomi yang sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang cukup sulit.

B. Praktik Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Selama melakukan praktik di SMA N 1 Depok, praktikan melaksanakan bimbingan langsung berupa bimbingan klasikal, konseling individu, layanan orientasi, layanan informasi, dan bimbingan tidak langsung.

1. Layanan Dasar

Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan persiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.

a. Bimbingan Kelas

Bimbingan kelas adalah bimbingan yang diberikan praktikan kepada peserta didik secara langsung di kelas. Bimbingan dengan cara ini memungkinkan praktikan memberikan bimbingan kepada sejumlah siswa dalam satu kelas. Siswa yang diampu oleh guru pembimbing praktikan sebanyak 151 siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu kelas X IIS 3, XI MIA 1, XI MIA 3, XII IPA 3 dan XII IPS 1.

Bimbingan dan konseling klasikal di SMA N 1 Depok baru terjadwal tanggal 1 September 2014. Akan tetepi diminggu pertama pembelajaran pada jam terakhir belum bisa berjalan dikarenakan kelas digunakan untuk acara OSIS. Sehingga pada minggu pertama bimbingan klasikal hanya terlaksana satu kali di kelas XII IPA 3.


(21)

15

Secara keseluruhan praktikan melakukan bimbingan klasikal sebanyak 9 kali. Berikut ini bimbingan klasikal yang telah terlaksana :

1) Bimbingan kelas 1

Metode : Brainstorming, Ceramah, Tanya jawab, diskusi. Sasaran : Siswa kelas XII IPA 3

Materi : Menemukan dan Mengembangkan Bakat Pelaksanaan : Kamis, 4 September 2014 di kelas XII IPA 3

Kamis, 11 September 2014 di kelas XII IPA 3 Media : Laptop, poster slogan, LCD

Penghambat : Ada siswa yang kurang memperhatikan. Solusi : Menyelipkan sesi permainan ditengah-tengah

pemberian layanan. 2) Bimbingan klasikal 2

Metode : Diskusi, game

Sasaran : Siswa kelas XI MIA 3 dan XII IPS 1 Materi : Mengmbangkan Imajinasi

Pelaksanaan : Selasa, 9 September 2014 Sabtu, 13 September 2014 Media : -

Penghambat : Ada siswa yang kurang bisa menyampaikan cerita dengan baik.

Solusi : Praktikan membantu siswa merangkai kata-kata sehingga teman-teman lain mengerti..

3) Bimbingan klasikal 3


(22)

16

Sasaran : Siswa kelas XII IPA 3 Materi : Konsentrasi Dalam Belajar Pelaksanaan : Kamis, 18 September 2014 Media : Laptop, LCD

Penghambat : - Solusi : - 4) Bimbingan klasikal 4

Metode : Brainstorming, Tanya jawab, games

Sasaran : Siswa kelas XII IPA 3

Materi : Mengetaui Diri Sendiri untuk Meraih Cita-cita Pelaksanaan : Senin, 15 September 2014

Selasa, 16 September 2014 Media : Kertas

Penghambat : Suasana diluar kelas cukup ramai dikarenakan kelas lain sudah selesai

Solusi : Menutup pintu dan meminta siswa diluar kelas agar tidak membuat suara gaduh.

5) Bimbingan klasikal 5

Metode : Brainstorming, Tanya jawab, games

Sasaran : Siswa kelas X IIS 3

Materi : Mengenal Kelebihan Teman Pelaksanaan : Kamis, 11 September 2014 Media : Kertas


(23)

17

Penghambat : Suasana diluar kelas cukup ramai dikarenakan kelas lain sudah selesai

Solusi : Menutup pintu dan meminta siswa diluar kelas agar tidak membuat suara gaduh.

6) Bimbingan klasikal 6

Metode : Brainstorming, Ceramah, Tanya jawab, diskusi Sasaran : Siswa kelas XI MIA 1

Materi : Orientasi Bimbingan dan Konseling Pelaksanaan : Kamis, 11 September 2014

Media : LCD, Laptop.

Penghambat : Suasana diluar kelas cukup ramai dikarenakan kelas lain sudah selesai

Solusi : Menutup pintu dan meminta siswa diluar kelas agar tidak membuat suara gaduh.

Dalam pemberian layanan bimbingan dan koseling kelas praktikan menemukan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan bimbingan. Akan tetapi siswa kadang mengeluh diawal kegiatan bimbingan dikarenakan kelas yang lain sudah pulang.

Setiap kesempatan melakukan bimbingan klasikal di kelas praktikan menawarkan layanan konseling individu bagi siswa yang ingin berbagi masalah dengan praktikan maupun konselor sekolah. Hambatan yang sering ditemukan saat bimbingan klasikal adalah kondisi di luar kelas yang sering ramai. Hal ini dikarenakan Bimbingan dan Konseling masuk kelas pada jam ke-8 atau jam ke-9 disaat kelas yang lain sudah selesai kegiatan belajar mengajar.

b. Layanan Orientasi

Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut. Layanan orientasi ini diberikan selama tiga hari dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang dilaksanakan pada tanggal 14-16 Juli 2014. Dalam kegiatan ini peserta didik


(24)

18

diperkenalkan berbagai hal tentang sekolah. Selain itu ada juga seminar anti vandalism. Dengan adanya seminar ini diharapkan dapat mengantisipasi adanya kegiatan coret-mencoret baik itu dilingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

c. Layanan Informasi

Maksud dari layanan informasi adalah suatu materi kegiatan yang berupa informasi atau keterangan yang akan disampaikan kepada siswa yang dipandang bermanfaaat bagi peserta didik. Layanan informasi yang dibuat oleh praktikan merupakan bentuk layanan BK yang tidak langsung dengan menggunakan media papan bimbingan.

Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan yakni sebagai bekal hidup yang dirasakannya kelak.

Materi Layanan informasi yang disampaikan secara tidak langsung adalah: 1) Empat Cara Agar Disenangi

Materi “Empat Cara Agar Disenangi” ini disampaikan melalui media papan

bimbingan. Materi ini bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai orang yang disenangi oleh teman-temannya dan tidak dikucilkan. Materi ini ditempel di papan bimbingan sebelah barat ruang BK. Pemilihan tempat ini dikarenakahn melihat tempat tersebut sangat sering dilewati para siswa.

2) Empat Pedoman Esensial Meningkatkan Kreativitas

Materi layanan dengan cara penyampaian secara tidak langsung yang kedua

yaitu “Empat pedoman Esensial Meningkatkan kreativitas”. Sama seperti materi

layanan yang disampaikan secara tidak langsung, materi ini juga menggunakan media papan bimbingan. Perbedaan layanan ini adalah tempat menempel materi ini. Materi ini ditempel di papan pengumuman di lantai satu sebelah barat lobby

SMA N 1 Depok. Tujuan dari layanan ini adalah agar siswa mengerti dan memahami bagaimana cara meningkatkan kreativitas.

d. Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli/klien. Isi kegiatan bimbingan kelompok


(25)

19

terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.

1) Bimbingan Kelompok

Praktikan melakukan bimbingan kelompok yang diikuti oleh siswa penerima beasiswa Jaminan Pembiayaan Pendidikan (JPPD) dan beasiswa rawan putus sekolah (Rapus) sebanyak 9 peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 September 2014. Tempat pelaksanaan bimbingan kelopok ini adalah ruang BK. Dalam kegiatan ini materi yang diberikan berupa motivasi kepada siswa kurang mampu agar tidak khawatir tentang biaya pendidikan dan dapat mencapai tingat pendidikan tertinggi dengan bantuan beasiswa. Berikut ini daftar nama siswa yang diberikan layanan bimbingan :

No .

Data Siswa Bimbingan Kelompok

Nama

JK

Kelas NIK Ket.

L P

1. Galih Rasita Dewi P XII IPA 3 3304084905970001 Miskin/ JPPD

2. Haisyam Indallah F. P XII IPA 2 3404084705970001 Rentan Miskin

3. Mala Antika Suri P XII IPA 1 3404126810960002 Rentan Miskin

4. Yogi Hasna Mei S. P XII IPA 1 3404074405970001 Rentan Miskin

5. Kartika Mayasari P XII IPS 3 3404107108970002 Rentan Miskin

6. Pawestri Nuli K. P XII IPS 3 3404114502970001 Rentan Miskin

7. Dwi Setyaningrum P XI MIA 3 3404127007970001 Rentan Miskin

8. Lidia Febrianti P XI MIA 3 3404115702980001 Rentan Miskin

9. Ibnu Amaludin L X IIS 3 3404060108980002 Rentan Miskin

e. Layanan Pengumpulan Data

Layanan ini bertujuan untuk menghimpun berbagai informasi tentang siswa untuk memudahkan dalam administrasi maupun kebutuhan tertentu serta untuk memahami siswa lebih dalam.

Layanan penghimpun data ini dilakukan melalui, angket data pribadi siswa, DCM. Selama layanan penghimpunan data ini berlangsung praktikan berkolaborasi serta mendapatkan dukungan dari guru pembimbing dan rekan sesama PPL BK.


(26)

20

Tindak lanjut dari layanan penghimpun data ini digunakan untuk menentukan layanan yang sesuai diberikan kepada siswa.

1) Daftar Cek Masalah

Daftar Cek Masalah (DCM) adalah daftar berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam tingkat perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang dialami oleh individu, dengan merangsang atau memancing individu untuk mengutarakan masalah yang pernah atau sedang dialaminya.

Dalam hal praktikan menggunakan DCM yang terdiri dari 220 butir pernyataan dan 3 butir pertanyaan yang terbagi dalam 4 bidang sesuai dengan bidang bimbingan yakni : pribadi, sosial, belajar dan karir. Beberapa aspek yang berusaha diungkap lewat DCM ini adalah :

1) Kesehatan

2) Keadaan Ekonomi

3) Rekreasi dan Hobi dengan waktu luang 4) Kehidupan Keluarga

5) Agama dan Moral

6) Kehidupan Sosial dan organisasi 7) Pribadi

8) Remaja

9) Penyesuaian Terhadap Sekolah

10) Masalah penyesuaian terhadap kurikulum 11) Masa Depan dan Cita-cita Pendidikan Jabatan

Sebelum memberikan layanan bimbingan dan konseling hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengetahui kebutuhan para siswa. Oleh karena itu mahasiswa PPL menggunakan instrument DCM untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapi para siswa. Selain menggunakan instrument DCM mahasiswa PPL juga melakukakan wawancara dengan beberapa warga sekolah untuk mengetahui kultur sekolah dan permasalahan yang sering muncul.

Daftar Cek Masalah ini diberikan kepada siswa kelas X dalam hal ini praktikan membagi tugas dengan rekan PPL sehingga praktikan mendapat jatah tiga kelas yaitu kelas X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3. Dalam pengambilan data praktikan meminta jam mata pelajaran guru mata pelajaran. Hal ini dilakukan karena jadwal BK masuk


(27)

21

kelas belum ada. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2014 untuk kelas X IIS 1 dan tanggal 27 Agustus 2014 kelas X IIS 2 dan kelas X IIS 3. Hasil Daftar Cek Masalah (Terlampir 06).

Selanjutnya hasil yang didapatkan dari Pengisian DCM digunakan sebagai dasar pembuatan program kerja PPL BK serta guru BK SMA N 1 Depok dalam pembuatan materi yang relevan.

2) Sosiometri

Sosiometri adalah metode pengumpulan data tentang pola dan struktur sosial indifidu-indifidu dalam suatu kelompok, dengan cara menelaah relasi sosial, status sosial. Maka dengan sosiometri kita bisa mengetahui dinamika kelompok, popularitas indifidu dalam sebuah kelompok dan kesulitan hubungan sosial individu dalam kelompok. Layanan ini diberikan kepada kelas X IIS 3. Kegiatan pemberian layanan ini dilaksanakan pada tanggal 5 September 2014. Hasil data sosiometri siswa terlampir.

3) Data pribadi siswa

Data pribadi siswa berbentuk lembar pribadi diberikan kepada seluruh siswa kelas X hingga kelas XII, data berisikan informasi lengkap diri siswa mulai dari nama, nama orang tua, pekerjaan orang tua hingga jarak rumah ke sekolah menuju sekolah..

Data tersebut kemudian dapat digunakan sewaktu-waktu untuk melacak latarbelakang siswa, sehingga dapat dijadikan dasar dalam pemberian layanan. Selain itu adanya nomor telepon keluarga yang dapat dihubungi akan mempermudah dalam layanan kolaborasi orang tua.

f. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran menurut Mulyadi (2006) adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan bakat ,minat, dan kemampuan yang dimiliki oleh individu Layanan penempatan dan penyaluran berusaha mengurangi kondisi ketidaksesuaian (missmatch) pada diri individu sehingga individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal, sehingga individu dapat mendapatkan tempat yang cocok bagi dirinya untuk mengembangkan segala potensi diri yang ada pada diri individu.

Salah satu kegiatan layanan penempatan dan penyaluran adalah program peminatan serta bimbingan kelas dengan materi “menemukan dan


(28)

22

bakat mereka. Selain itu praktikan juga meberikan bimbingan kelas dengan materi

“mengoptimalkan potensi diri untuk meraih cita-cita”.

2. Layanan responsif

Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan, khususnya yang bersangkutan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah.

a. Konseling individual

Tujuan konseling individual adalah membantu siswa mengatasi atau memecahkan masalah pribadinya (secara face to face) dengan menggunakan teknik- teknik konseling yang telah dipelajari oleh praktikan. Harapannya konseli yang mendapatkan layanan ini dapat terpecahkan masalahnya serta menmukan jalan untuk mengatasi masalahnya. Praktikan melakukan konseling individual dengan siswa sebanyak tiga kali yaitu dengan FHP pada tanggal 1 September 2014, DM pada tanggal 13 September 2014, LAP pada tanggal 15 September 2014. (Terlampir)

b. Konseling Kelompok

Tujuan dari konseling kelompok adalah membantu menangani dan membantu konseli menemukan jalan keluar secara bersama- sama. Kelompok konseling terdiri dari anggota yang memiliki masalah yang sama. Namun demikian permasalahan yang mereka miliki dapat menjadi bahan referensi bagi anggota lain serta mereka dapat secara bersamaan memperoleh pemecahan masalah dari penelaahan berbagai kasus tersebut. Praktikan melakukan konseling kelompok satu kali dengan konseli siswa isolir kelas X IIS 3. Konseling ini menggunakan metode expressive drawing dan expresivewriting. (Terlampir)

c. Referal

Kegiatan referal atau alih tangan yaitu kegiatan pendukung BK untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik atau konseli dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerluak kerjasama yang erat antara berbagai pihak yang dapat memberiak bantuan dan atas penanganan masalah tersebut (terutama kerja sama dari ahli lain tempat kasus itu dialih tangankan). Kegiatan ini menuntut agar pelayanan Bimbingan dan Konseling tidak hanya dirasakan adanya pada waktu siswa mengalami masalah dan menghadap pada konselor saja, namun


(29)

23

usaha Bimbingan dan Konseling hendaknya diarasakan serta manfaatnya sebelum dan sesudah siswa menjalani layanan Bimbingan dan Konseling secara langsung. Kegiatan referal menunjuk pada azas alih tangan kasus yaitu azas bimbingan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Praktikan tidak melakukan referal karena sejauh ini belum ada kebutuhan untuk melakukannya.

d. Kolaborasi dengan Orang Tua

Pendampingan kolaborasi dengan orang tua yang pernah praktikan lakukan yaitu ketika melaksanakan melaksanakan konferensi kasus dengan siswa yang terindikasi mengikuti geng BBC.

e. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran/ Wali Kelas

Kolaborasi yang praktikan temui di lapangan adalah saat konferensi kasus. Dalam konferensi kasus tersebut melibatkan perenan guru mata pelajaran dan wali kelas untuk memaparkan sikap siswa yang diduga mengikuti geng BBC ketika kegiatan belajar mengajar.

f. Kolaborasi dengan Luar Sekolah

Kolaborasi dengan pihak luar sekolah sejauh ini dilaksanakan dengan salah Pusat Kesehatan Masyarakat Depok III melakukan kerjasama berupa kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja disekolah. Oleh karena itu SMA N 1 Depok mengadakan kegiatan kolaborasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Depok III.. Kegiatan ini dialaksanakan pada tanggal 13 September 2014.

Penyuluhan kesehatan reproduksi ini dibersamai dengan dr. Novi Emawati dan Jatu Anggraeni S. Psi. materi yang diberikan meliputi fase tumbuh kembang remaja, perubahan fisik pada remaja, penyakit kelamin, pencegahan penyakit menular,serta fungsi dari organ-organ reproduksi. kegiatan ini diikuti 30 siswa kelas X. Dikarenakan kegiatan ini tidak bisa mencakup seluruh kelas maka bagi siswa yang hadir wajib membagikan ilmunya kepada teman-temannya dan menjadi konselor sebaya.

g. Bimbingan Teman Sebaya

Praktikan membuat bimbingan teman sebaya dan memberikan pelatihan kepada siswa yang telah terpilih untuk mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan


(30)

24

reproduksi. Setelah itu para siswa terpilih membagikan ilmu kepada temannya dan membantu teman apabila mengalami masalah dalam kesehatan reproduksi.

h. Layanan konsultasi

Praktikan selalu stand by di ruang BK untuk melayani masyarakat sekolah apabila ingin melakukan konsultasi.

i. Konferensi Kasus

Kegiatan konferensi kasus dilaksanakan praktikan selama melakukan kegiatan PPL di SMA N 1 Depok. Dalam konferensi tersebut membahas masalah siswa yang diduga ikut terlibat dalam kegiatan geng serta mengancam adik kelas agar tunduk dan hormat kepadanya.

j. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah dilaksanakan untuk memperoleh berbagai keterangan-keterangan dan informasi yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa, dan untuk pembahasan serta pengentasan permasalahan siswa tersebut. Selama melakukan PPL di SMA N 1 Depok, praktikan melakukan 2 kali kunjungan rumah yaitu di tempat tinggal siswa Papua. Kunjungan yang pertama adalah menengok salah satu siswa yang sakit dan kunjungan kedua adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan peserta didik serta melihat kegiatan siswa setelah pulang sekolah.

3. Perencanaan Individual

Perencanaan individual dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan, dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Selama PPL layanan perencanaan individual yang diberikan cenderung kepada layanan bimbingan klasikal tentang cara menemukan dan mengembangkan bakat serta bagaimana mengoptimalkan potensi diri untuk meraih cita-cita.

4. Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan


(31)

25

pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli. Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah atau madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek: (a) pengembangan jejaring (networking), (b) kegiatan manajemen, (c) riset dan pengembangan. Dukungan sistem. Dalam kegiatan ini praktikan melakukan kegiatan berupa pembuatan dan pemberian pelatihan cara mengolah blog kepada Guru BK SMA N 1 Depok. Kegiatan ini dilaksanakan agar Guru BK juga mampu memberikan layanan melalui media elektronik.

C. Hambatan dan Solusi

Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling praktikan menghadapi berbagai hambatan, baik hambatan secara teknis maupun nonteknis, tetapi berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat diatasi. Adapun hambatan-hambatan dan cara mengatasinya dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yang dialami praktikan, berikut penjabarannya:

1. Layanan Dasar

a. Bimbingan klasikal

Belum tercantumnya jam pemberian layanan Bimbingan kelas pada bulan Juli dan Agustus membuat prakikan hanya mampu melakukan praktek bimbingan kelas sebanyak 9 kali pada bulan September setelah bimbingan kelas BK dicantumkan. Meskipun BK sudah masuk kelas, akan tetapi adanya sedikit kendala karena BK dijadwalkan di jam tambahan. Hal ini mengakibatkan situasi diluar kelas menjadi ramai karena kelas lain berada di luar kelas.

b. Bimbingan Kelompok

Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok memiliki kendala tentang penentuan jam karena terbentur dengan jam mata pelajaran. Oleh karena itu pada bimbingan kelopok dilakukan dalam beberapa sesi tergantung jadwal siswa yang luang.

2. Layanan Responsif

a. Konseling Individual

Dalam pemberian layanan konseling individual awalnya para siswa kurang tertarik dikarenakan siswa belum mempunyai gambaran tentang proses konseling. Akan tetapi setelah praktikan masuk kelas dan menjelaskan tentang proses konseling siswa-siswa mulai tertarik untuk melakukan konseling individual.


(32)

26

b. Konseling Kelompok

Pemberian layanan konseling kelompok dilakukan praktikan selama satu kali. Kendala dari proses konseling kelompok ini adalah mencari tempat yang nyaman untuk melakukan kegiatan konseling kelompok secara nyaman.

3. Perencanaan Individual

Dalam hal ini, pelaksanaan masih bersifat klasikal sehingga kurang optimal membantu siswa secara perorangan sehingga praktikan menawarkan untuk konsultasi kepada BK apabila membutuhkan bantuan untuk mengambil keputusan. Selain itu, tingkat perencanaan individual siswa SMA N 1 Depok juga tergolong masih rendah.

4. Dukungan Sistem

Dalam hal ini, pelaksanaan dukungan sistem yang berkaitan dengan masalah listrik menjadi problem tersendiri. Sering kali di siang hari listrik tiba-tiba padam sehingga dapat menggangu pekerjaan. Terutama yang kegiatan yang menggunakan media elektronik.


(33)

27

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan PPL BK dilakukan dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional. Kegiatan PPL BK di SMA N 1 Depok berfungsi sebagai tempat untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah didapat selama menjalani proses perkuliahan. Melalui PPL ini praktikan mendapat pengalaman berharga sebagai bekal dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi tenaga pendidik profesional, memiliki nilai, sikap ilmiah serta ketrampilan sesuai bidangnya.

Berdasarkan hasil observasi praktikan melakukan analisis kebutuhan peserta didik SMA N 1 Depok, kemudian menyusun program bimbingan dan konseling. Program yang direncanakan diaplikasikan saat kegiatan PPL berlangsung yaitu pada tanggal 2 Juli sampai dengan 20 September 2014. Selama praktikan melaksanakan PPL di SMA N 1 Depok terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu:

1. Layanan Dasar

a. Bimbingan Kelas

Praktikan telah berhasil memberikan bimbingan klasikal sebanyak sembilan kali yaitu: satu kali di kelas X IIS 3, dua kali di kelas XI MIA 1, dua kali di kelas XI MIA 3, satu kali di kelas XII IPS 1, tiga kali di kelas XII IPA 3.

b. Layanan Orientasi

Materi layanan orientasi diberikan pada saat Masa Orientasi Siswa pada tanggal 14-16 Juli 2014

c. Layanan Informasi

Praktikan membuat papan bimbingan dengan materi “Emapat Cara Agar

Disenangi” dan “Empat Esensial Meningkatkan Kreativas” sebagai salah satu bentuk layanan informasi tidak langsung.

d. Layanan Bimbingan Kelompok

Praktikan melakukan kegiatan Bimbingan Kelompok dengan sebanyak satu kali dengan jumlah peserta didik Sembilan orang penerima beasiswa JPPD dan Rapus.


(34)

28

e. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Salah satu kegiatan layanan penempatan dan penyaluran adalah program peminatan serta bimbingan kelas dengan materi “menemukan dan

mengembangkan bakat” sehingga siswa dapat menentukan karir sesuai dengan bakat mereka. Selain itu praktikan juga meberikan bimbingan kelas dengan materi

“mengoptimalkan potensi diri untuk meraih cita-cita”. f. Layanan Pengumpulan Data

Praktikan melakukan layanan pengumpulan data melalui angket media lacak masalah, data pribadi, dan angket sosiometri.

2. Layanan Responsif

k. Konseling Individual

Praktikan melakukan konseling individual dengan siswa sebanyak tiga kali yaitu dengan FHP, DM, LAP.

l. Konseling Kelompok

Praktikan melakukan konseling kelompok satu kali dengan konseli siswa isolir

kelas X IIS 3. Konseling ini menggunakan metode expressive drawing dan

expresivewriting. m. Referal

Praktikan tidak melakukan referal karena sejauh ini belum ada kebutuhan untuk melakukannya.

n. Kolaborasi dengan Orang Tua

Pendampingan kolaborasi dengan orang tua yang pernah praktikan lakukan yaitu ketika melaksanakan melaksanakan konferensi kasus dengan siswa yang terindikasi mengikuti geng BBC.

o. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran/ Wali Kelas

Kolaborasi yang praktikan temui di lapangan adalah saat konferensi kasus. Dalam konferensi kasus tersebut melibatkan perenan guru mata pelajaran dan wali kelas untuk memaparkan sikap siswa yang diduga mengikuti geng BBC ketika kegiatan belajar mengajar.

p. Kolaborasi dengan Luar Sekolah

Kolaborasi dengan pihak luar sekolah sejauh ini dilaksanakan dengan salah satu puskesmas di Sleman dalam mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi.


(35)

29

Praktikan membuat bimbingan teman sebaya dan memberikan pelatihan kepada siswa yang telah terpilih untuk mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi. Setelah itu para siswa terpilih membagikan ilmu kepada temannya dan membantu teman apabila mengalami masalah dalam kesehatan reproduksi.

r. Layanan konsultasi

Praktikan selalu stand by di ruang BK untuk melayani masyarakat sekolah apabila ingin melakukan konsultasi.

s. Konferensi Kasus

Kegiatan konferensi kasus dilaksanakan praktikan selama melakukan kegiatan PPL di SMA N 1 Depok. Dalam konferensi tersebut membahas masalah siswa yang diduga ikut terlibat dalam kegiatan geng.

t. Kunjungan Rumah

Selama melakukan PPL di SMA N 1 Depok, praktikan melakukan 2 kali kunjungan rumah yaitu di tempat tinggal siswa Papua. Kunjungan yang pertama adalah menengok salah satu siswa yang sakit dan kunjungan kedua adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan peserta didik serta melihat kegiatan siswa setelah pulang sekolah.

3. Perencanaan Individual

Selama PPL layanan perencanaan individual yang diberikan cenderung kepada layanan bimbingan klasikal tentang cara menemukan dan mengembangkan bakat serta bagaimana mengoptimalkan potensi diri untuk meraih cita-cita.

4. Dukungan Sistem

Selama PPL di SMA N 1 Depok, praktikan melakukan kegiatan dukungan sistem yaitu meliputi:

a. Pembuatan Blog untuk Guru BK.

Dalam kegiatan ini praktikan melakukan kegiatan berupa pembuatan dan pemberian pelatihan cara mengolah blog kepada Guru BK SMA N 1 Depok. Kegiatan ini dilaksanakan agar Guru BK juga mampu memberikan layanan melalui media elektronik.

B. SARAN

Demi mewujudkan pelaksanaan program PPL yang akan datang dapat membawa hasil secara maksimal di masa yang akan datang, berikut ada beberapa saran yang perlu untuk diperhatikan:


(36)

30

a. Menjaga nama baik dirinya sendiri sebagai mahasiswa, warga sekolah, dan wakil universitas,

b. Mampu untuk berfikir kreatif dengan melaksanakan program-program yang memiliki tujuan dan manfaat yang jelas,

c. Lebih mempersiapkan layanan menggunakn metode yang komunikatif dan partisipasif.

d. Perlu adanya kesepahaman visi, misi, antar anggota dengan mengesampingkan egoisme diri, sehingga tercipta suasana kerja yang baik. e. Mahasiswa perlu meningkatkan sosialisasi dengan anggota masyarakat

sekolah dan masyarakat sekitar sekolah.

f. Mahasiswa setidaknya mampu menjadikan program PPL sebagai ajang pendewasaan diri dalam hidup bermasyarakat sekolah.

g. Perlu adanya toleransi dan kerjasama diantara mahasiswa demi terciptanya kesuksesan mereka.

h. Dapat menempatkan diri dan menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada di sekolah.

i. Membahas konsep program kerja dengan lebih matang agar pelaksanaannya lebih mudah dijalankan.

2. Untuk Pihak Sekolah, hendaknya:

a. Memberikan masukan secara langsung kepada mahasiswa dalam setiap kegiatan terutama saat melaksanakan program atau kegiatan tertentu sehingga akan tercapai seatu sinergitas yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

b. Meningkatkan hubungan baik antara sekolah dan UNY dengan saling memberi masukan.

c. Disiplin serta meningkatkan koordinasi di kalangan warga sekolah sehingga semua kegiatan pembelajaran dan persekolahan dapat terlaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

d. Sekolah mampu mengkritisi atau memberikan masukan secara langsung dan sportif kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan dan program kerja. e. Hubungan yang sudah terjalin antara pihak universitas dan mahasiswa dengan pihak sekolah hendaknya dapat lebih ditingkatkan dan dapat memberikan umpan balik satu sama lainnya.


(37)

31

3. Untuk Pihak Universitas Negeri Yogyakarta, hendaknya:

a. Mengadakan koordinasi yang jelas dan teratur dengan para mahasiswa PPL, DPL, Sekolah dan pihak lain yang terkait selama PPL berlangsung.

b. Meningkatkan koordinasi antara LPPM, DPL, Dosen Pembimbing mikro dan sekolah tempat mahasiswa PPL melaksanakan PPL.

c. Mengontrol pihak Universitas yang dalam hal ini diwakili oleh DPL hendaknya lebih sering dilakukan.

d. Menciptakan sistem mekanisme PPL yang jelas dan tidak membingungkan mahasiswa.

e. Pihak LPPM hendaknya dapat mengambil inisistif untuk bekerjasama dengan instansi atau lembaga serta perusahaan sehingga dapat membantu pendanaan program PPL dan tidak hanya pemerintah daerah setempat. f. Perlu adanya sosialisasi yang lebih jelas dari pihak LPPM mengenai


(38)

32

DAFTAR PUSTAKA

Muh. Nur Wangid, Sugihartono, Agus Triyanto. 2014. Panduan PPL Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Tim Pembekalan KKN–PPL UNY. 2014. Materi Pembekalan KKN–PPL. Yogyakarta: UNY Tim Penyusun Buku Panduan Pengajaran Mikro. 2014. Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta:

UNY

Tim Penyusun Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/ PPL I. 2014. Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/ PPL I. Yogyakarta: UNY


(39)

32


(1)

e. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Salah satu kegiatan layanan penempatan dan penyaluran adalah program peminatan serta bimbingan kelas dengan materi “menemukan dan mengembangkan bakat” sehingga siswa dapat menentukan karir sesuai dengan bakat mereka. Selain itu praktikan juga meberikan bimbingan kelas dengan materi “mengoptimalkan potensi diri untuk meraih cita-cita”.

f. Layanan Pengumpulan Data

Praktikan melakukan layanan pengumpulan data melalui angket media lacak masalah, data pribadi, dan angket sosiometri.

2. Layanan Responsif k. Konseling Individual

Praktikan melakukan konseling individual dengan siswa sebanyak tiga kali yaitu dengan FHP, DM, LAP.

l. Konseling Kelompok

Praktikan melakukan konseling kelompok satu kali dengan konseli siswa isolir kelas X IIS 3. Konseling ini menggunakan metode expressive drawing dan expresivewriting.

m. Referal

Praktikan tidak melakukan referal karena sejauh ini belum ada kebutuhan untuk melakukannya.

n. Kolaborasi dengan Orang Tua

Pendampingan kolaborasi dengan orang tua yang pernah praktikan lakukan yaitu ketika melaksanakan melaksanakan konferensi kasus dengan siswa yang terindikasi mengikuti geng BBC.

o. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran/ Wali Kelas

Kolaborasi yang praktikan temui di lapangan adalah saat konferensi kasus. Dalam konferensi kasus tersebut melibatkan perenan guru mata pelajaran dan wali kelas untuk memaparkan sikap siswa yang diduga mengikuti geng BBC ketika kegiatan belajar mengajar.

p. Kolaborasi dengan Luar Sekolah

Kolaborasi dengan pihak luar sekolah sejauh ini dilaksanakan dengan salah satu puskesmas di Sleman dalam mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi.


(2)

Praktikan membuat bimbingan teman sebaya dan memberikan pelatihan kepada siswa yang telah terpilih untuk mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi. Setelah itu para siswa terpilih membagikan ilmu kepada temannya dan membantu teman apabila mengalami masalah dalam kesehatan reproduksi.

r. Layanan konsultasi

Praktikan selalu stand by di ruang BK untuk melayani masyarakat sekolah apabila ingin melakukan konsultasi.

s. Konferensi Kasus

Kegiatan konferensi kasus dilaksanakan praktikan selama melakukan kegiatan PPL di SMA N 1 Depok. Dalam konferensi tersebut membahas masalah siswa yang diduga ikut terlibat dalam kegiatan geng.

t. Kunjungan Rumah

Selama melakukan PPL di SMA N 1 Depok, praktikan melakukan 2 kali kunjungan rumah yaitu di tempat tinggal siswa Papua. Kunjungan yang pertama adalah menengok salah satu siswa yang sakit dan kunjungan kedua adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan peserta didik serta melihat kegiatan siswa setelah pulang sekolah.

3. Perencanaan Individual

Selama PPL layanan perencanaan individual yang diberikan cenderung kepada layanan bimbingan klasikal tentang cara menemukan dan mengembangkan bakat serta bagaimana mengoptimalkan potensi diri untuk meraih cita-cita.

4. Dukungan Sistem

Selama PPL di SMA N 1 Depok, praktikan melakukan kegiatan dukungan sistem yaitu meliputi:

a. Pembuatan Blog untuk Guru BK.

Dalam kegiatan ini praktikan melakukan kegiatan berupa pembuatan dan pemberian pelatihan cara mengolah blog kepada Guru BK SMA N 1 Depok. Kegiatan ini dilaksanakan agar Guru BK juga mampu memberikan layanan melalui media elektronik.

B. SARAN

Demi mewujudkan pelaksanaan program PPL yang akan datang dapat membawa hasil secara maksimal di masa yang akan datang, berikut ada beberapa


(3)

a. Menjaga nama baik dirinya sendiri sebagai mahasiswa, warga sekolah, dan wakil universitas,

b. Mampu untuk berfikir kreatif dengan melaksanakan program-program yang memiliki tujuan dan manfaat yang jelas,

c. Lebih mempersiapkan layanan menggunakn metode yang komunikatif dan partisipasif.

d. Perlu adanya kesepahaman visi, misi, antar anggota dengan mengesampingkan egoisme diri, sehingga tercipta suasana kerja yang baik. e. Mahasiswa perlu meningkatkan sosialisasi dengan anggota masyarakat

sekolah dan masyarakat sekitar sekolah.

f. Mahasiswa setidaknya mampu menjadikan program PPL sebagai ajang pendewasaan diri dalam hidup bermasyarakat sekolah.

g. Perlu adanya toleransi dan kerjasama diantara mahasiswa demi terciptanya kesuksesan mereka.

h. Dapat menempatkan diri dan menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada di sekolah.

i. Membahas konsep program kerja dengan lebih matang agar pelaksanaannya lebih mudah dijalankan.

2. Untuk Pihak Sekolah, hendaknya:

a. Memberikan masukan secara langsung kepada mahasiswa dalam setiap kegiatan terutama saat melaksanakan program atau kegiatan tertentu sehingga akan tercapai seatu sinergitas yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

b. Meningkatkan hubungan baik antara sekolah dan UNY dengan saling memberi masukan.

c. Disiplin serta meningkatkan koordinasi di kalangan warga sekolah sehingga semua kegiatan pembelajaran dan persekolahan dapat terlaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

d. Sekolah mampu mengkritisi atau memberikan masukan secara langsung dan sportif kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan dan program kerja. e. Hubungan yang sudah terjalin antara pihak universitas dan mahasiswa dengan pihak sekolah hendaknya dapat lebih ditingkatkan dan dapat memberikan umpan balik satu sama lainnya.


(4)

3. Untuk Pihak Universitas Negeri Yogyakarta, hendaknya:

a. Mengadakan koordinasi yang jelas dan teratur dengan para mahasiswa PPL, DPL, Sekolah dan pihak lain yang terkait selama PPL berlangsung.

b. Meningkatkan koordinasi antara LPPM, DPL, Dosen Pembimbing mikro dan sekolah tempat mahasiswa PPL melaksanakan PPL.

c. Mengontrol pihak Universitas yang dalam hal ini diwakili oleh DPL hendaknya lebih sering dilakukan.

d. Menciptakan sistem mekanisme PPL yang jelas dan tidak membingungkan mahasiswa.

e. Pihak LPPM hendaknya dapat mengambil inisistif untuk bekerjasama dengan instansi atau lembaga serta perusahaan sehingga dapat membantu pendanaan program PPL dan tidak hanya pemerintah daerah setempat. f. Perlu adanya sosialisasi yang lebih jelas dari pihak LPPM mengenai


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Muh. Nur Wangid, Sugihartono, Agus Triyanto. 2014. Panduan PPL Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Tim Pembekalan KKN–PPL UNY. 2014. Materi Pembekalan KKN–PPL. Yogyakarta: UNY Tim Penyusun Buku Panduan Pengajaran Mikro. 2014. Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta:

UNY

Tim Penyusun Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/ PPL I. 2014. Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/ PPL I. Yogyakarta: UNY


(6)