Index of /ProdukHukum/kehutanan

LAMPI RAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR : SK.343/ MENHUT-I I / 2004
TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2004

KETENTUAN MENGENAI PELAKSANAAN
USAHA PEMANFAATAN HASI L HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN
PT. ANDALAS LESTARI PERMAI

KETENTUAN I .

TUJUAN USAHA PEMANFAATAN HASI L HUTAN KAYU
PADA HUTAN TANAMAN
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman
bertujuan untuk :
1.
2.
3.

Meningkatkan produktifitas lahan dan kualitas lingkungan
hidup.
Menunjang pengembangan industri hasil hutan dalam

negeri guna meningkatkan nilai tambah dan devisa.
Memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka usaha pemanfaatan
hasil hutan kayu pada hutan tanaman melaksanakan kegiatankegiatan
yang
meliputi
penanaman,
pemeliharaan,
pemungutan, pengolahan dan pemasaran sesuai dengan
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Tanaman menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku
serta berdasarkan azas manfaat, azas kelestarian hutan, dan
azas pemegang izin.

KETENTUAN I I .

PELAKSANAAN
PT..ANDALAS LESTARI PERMAI sebagai pemegang I zin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman yang

untuk selanjutnya disebut “PEMEGANG I ZI N” melaksanakan
kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan
tanaman pada areal kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
A. BI DANG …

-2-

A.

BI DANG PERENCANAAN
1.

Potret Udara/ Landsat, I nventarisasi Hutan
Pengaturan Tata Ruang Hutan Tanaman
a.

dan


Potret Udara atau Citra Landsat
PEMEGANG I ZI N
diwajibkan
menyerahkan
kepada
Departemen
Kehutanan
selambatlambatnya dalam waktu 18.(delapan belas) bulan
setelah
diterbitkannya
Keputusan
Menteri
Kehutanan tentang Pemberian I UPHHK pada
Hutan Tanaman :
1)

2)

3)


Potret udara skala 1 : 20.000 atau Citra
Landsat TM Band 542 skala 1 : 50.000 yang
meliputi seluruh areal kerjanya.
I ndeks
potret udara di atas drafting film
skala 1 : 250.000 atau lebih besar (apabila
tersedia potret udara).
Hasil penafsiran potret udara atau citra
landsat berupa :
a)
b)

c)
d)

b.

Buku laporan hasil penafsiran.
Peta vegetasi skala 1 : 25.000 dan peta
vegetasi kompilasi (gabungan) skala 1 :

50.000 – 1 : 100.000 yang diberi warna
sesuai keadaan hutannya.
Peta garis bentuk skala 1 : 25.000
(apabila tersedia potret udara).
Peta kelas lereng skala 1 : 50.000 – 1 :
100.000
(apabila
tersedia
potr et
udara).

I nventarisasi Hutan
1)

PEMEGANG I ZI N
wajib melaksanakan
inventarisasi hutan yang meliputi parameter parameter lingkungan di dalam dan sekitar
wilayah
kerjanya
untuk

memperoleh
data/ informasi yang akurat dan terbaru
mengenai keadaan lahan, flora dan fauna,
serta sosial budaya masyarakat di dalam dan
di sekitarnya.
2) Dalam …

-32)

2.

3.

Dalam melaksanakan inventarisasi hutan
PEMEGANG I ZI N harus berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.

Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman
a.


PEMEGANG
I ZI N
wajib
membuat
dan
menyampaikan
Rencana
Kerja
Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman (RK-UPHHKHT), Rencana Kerja Lima
Tahun Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman (RKL-UPHHKHT) dan
Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (RKTUPHHKHT), untuk dinilai dan disahkan oleh
Departemen Kehutanan.

b.


RK-UPHHKHT diserahkan kepada Departemen
Kehutanan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun
sejak diterbitkannya Keputusan ini.

c.

RKL-UPHHKHT diserahkan kepada Departemen
Kehutanan selambat-lambatnya 5 (lima) bulan
sejak RK-UPHHKHT disahkan, untuk dinilai dan
disahkan.

d.

RKT-UPHHKHT
diserahkan
kepada
Dinas
Kehutanan setempat selambat-lambatnya bulan
Nopember sebelum dimulainya tahun anggaran
berjalan, untuk dinilai dan disahkan.


Penataan Hutan
PEMEGANG I ZI N wajib mengelola seluruh areal
kerjanya dan membentuk unit-unit kelestarian
pengusahaan
hutan/ kelas
PEMEGANG
I ZI N
berdasarkan RK-UPHHKHT.

B.

BI DANG PEMBI NAAN
1.

Persemaian
a.

PEMEGANG I ZI N harus menyediakan benih dan
bibit melalui persemaian yang baik pada areal

hutan tanaman, dimana saat penanaman selalu
tersedia bibit dengan jumlah cukup, tepat waktu
dan berkualitas tinggi.
b. PEMEGANG …

-4-

2.

b.

PEMEGANG I ZI N harus membuat persemaian
menetap (permanen) pada satu lokasi atau lebih.
Memiliki suatu organisasi yang mapan dengan
personil pelaksana tetap dan memungkinkan
pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara efektif
dan efisien. Persemaian dapat digunakan selama
jangka waktu rotasi tanaman serta dapat
mendukung produksi bibit dalam jumlah besar
untuk

pemenuhan
kebutuhan
penanaman
dengan skala yang luas dan berkesinambungan.

c.

PEMEGANG I ZI N dapat menyiapkan benih dan
bibit
dengan
cara
bekerjasama
dengan
Pemerintah melalui Pusat Persemaian Permanen
yang letaknya tersebar di seluruh I ndonesia. Atau
PEMEGANG I ZI N dapat mengadakan benih
unggul dari yang berlabel dan atau benih yang
berasal dari pohon plus.

d.

PEMEGANG I ZI N dalam awal kegiatan dari
pembuatan
persemaian
harus
mempertimbangkan perencanaan yang mantap,
meliputi :
1)

Pemilihan atau penentuan lokasi persemaian
harus mempertimbangkan : sumber air,
sumber media, kondisi tempat, sarana jalan,
luas persemaian, luas penanaman dan lainlainnya.

2)

Penataan ruang persemaian dalam areal
Hutan Tanaman harus dapat menciptakan
kegiatan yang efisien dan efektif serta
secara langsung akan ikut menentukan
kualitas bibit yang dihasilkan.

Penanaman
a.

PEMEGANG I ZI N harus melaksanakan sistem
silvikultur Tebang Habis dengan Permudaan
Buatan (THPB).

b. Jatah …

-5-

b.

Jatah penanaman ditetapkan sesuai dengan RKUPHHKHT yang dibuat PEMEGANG I ZI N setelah
disahkan oleh Departemen Kehutanan, dikelola
dengan sistem silvikultur THPB yang ditetapkan,
dengan mempertimbangkan kemampuan serta
realisasi PEMEGANG I ZI N dalam melaksanakan
pembuatan
tanaman,
pemungutan
tahun
sebelumnya, sistem silvikultur THPB sesuai
dengan tujuan PEMEGANG I ZI N, jenis tanaman
pokok, rotasi tebangan, potensi (standing stock)
dan pertumbuhan volumenya (riap/ growth).

c.

Pembangunan tanaman pada hutan tanaman
didahulukan pada areal kosong dan/ atau semak
belukar.

d.

PEMEGANG I ZI N harus melaksanakan kegiatan
usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan
tanaman dengan mempergunakan cara- cara
penanaman (pemasangan ajir, jarak tanam,
ukuran lobang tanaman) sesuai dengan keadaan
wilayah kerjanya serta tidak meninggalkan azas
manfaat, kelestarian dan lingkungan.

e.

Semua kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan
kayu pada hutan tanaman dilaksanakan dengan
cara
yang
tidak
mengakibatkan
adanya
pemborosan dan kerugian-kerugian sumber daya
alam.

f.

PEMEGANG I ZI N tidak dibenarkan menebang
jenis kayu yang dilindungi tanpa izin khusus yang
dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan.

g.

PEMEGANG I ZI N
tidak dibenarkan membuka
lahan
(land
clearing)
melampui
jatah
penanaman, pemungutan yang telah ditetapkan
di dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) pada
hutan tanaman.

h.

PEMEGANG I ZI N
dilarang melaksanakan
kegiatan pembangunan hutan tanaman dengan
membuka lahan (land clearing) di luar areal yang
telah ditetapkan di dalam RKT-UPHHKHT yang
telah disahkan.
i. PEMEGANG …

-6-

3.

C.

i.

PEMEGANG I ZI N dilarang melaksanakan kegiatan
penebangan hutan tanaman dengan membuka
lahan (land clearing) dengan cara dibakar.

j.

PEMEGANG I ZI N dilarang melaksanakan kegiatan
usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan
tanaman di luar areal I zin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanamannya.

Pemeliharaan
a.

PEMEGANG
I ZI N
harus
melaksanakan
pemeliharaan tanaman dengan cara penerapan
atau
tindakan
sistem
silvikultur
untuk
menstimulasikan pertumbuhan tanaman dengan
menentukan tempat tumbuh dan ruang tumbuh
yang optimal, mencegah serangan ham a dan
penyakit.

b.

PEMEGANG
I ZI N
wajib
melaksanakan
pemeliharaan
tanaman
pada
tahun
berjalan/ tahun ke 1 (satu) dengan cara
penyulaman,
penyiangan,
pendangiran
pencegahan hama penyakit, tahun ke.2 (dua),
tahun ke 3 (tiga) dengan kegiatan penyiangan,
pendangiran, pencegahan hama penyakit dan
pemeliharaan selanjutnya dengan jenis kegiatan
disesuaikan dengan jenis tanaman sesuai
ketentuan yang berlaku.

BI DANG PEMANFAATAN
1.

Pemanenan atau Penebangan Hutan Kayu
a.

Kegiatan pemanenan atau penebangan hasil
hutan kayu dilaksanakan dengan cara yang tidak
mengakibatkan
adanya
pemborosan
dan
kerugian-kerugian sumber daya alam.

b.

PEMEGANG I ZI N tidak dibenarkan melakukan
kegiatan pemanenan atau penebangan hasil
hutan
kayu
pada areal dengan
tujuan
konservasi/ lindung.
c. PEMEGANG …

-7-

2.

c.

PEMEGANG I ZI N tidak dibenarkan melakukan
kegiatan pemanenan atau penebangan hasil
hutan kayu melampui jatah pemanenan atau
penebangan yang telah ditetapkan dalam RK,
RKL, dan RKT pada hutan tanaman.

d.

PEMEGANG I ZI N tidak dibenarkan melaksanakan
kegiatan budidaya yang dapat mengganggu
fungsi lindung di areal kawasan lindung.

Pengolahan Hasil
PEMEGANG I ZI N wajib berperan serta dalam
penyediaan bahan baku bagi industri pengolahan dan
menjadi
Bapak
Angkat
bagi
industri
pendukung/ terkait.

D.

BI DANG I NVESTASI ,
PERALATAN
1.

KETENAGAKERJAAN,

DAN

I nvestasi
PEMEGANG I ZI N wajib melaporkan pelaksanaan
kegiatan investasi setiap tahun dalam bentuk isian
yang telah ditentukan dan laporan kuangan akhir
tahun yang diaudit oleh Akuntan Publik dengan
berpedoman kepada Pedoman Standar Akutansi
Keuangan (PSAK) No. 32 sesuai Keputusan Menteri
Kehutanan
No.
581/ Kpts-I I / 1994
tanggal
16
Desember 1994 kepada Departemen Kehutanan
selambat-lambatnya pada akhir semester pertama
tahun berikutnya.

2.

Ketenagakerjaan
a.

PEMEGANG I ZI N diwajibkan mempekerjakan
tenaga teknis dan tenaga ahli lainnya sesuai
kebutuhan.

b.

PEMEGANG
I ZI N
diwajibkan
untuk
mempekerjakan tenaga-tenaga ahli kehutanan
yang
memenuhi
persyaratan
di
bidang
perencanaan hutan, silvikultur, dan pengelolaan
sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. PEMEGANG …

-8-

3.

E.

c.

PEMEGANG I ZI N diwajibkan menyelenggarakan
pendidikan dan latihan tenaga kerja I ndonesia
sesuai kebutuhan, disamping itu PEMEGANG I ZI N
diwajibkan mengikutsertakan tenaga kerja pada
setiap pendidikan dan latihan yang dilakukan
oleh Pemerintah sepanjang menyangkut bidang
kegiatannya.

d.

Pada setiap terjadinya pemutusan hubungan
kerja, karyawan harus diperlakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Peralatan
a.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan di areal
kerjanya, PEMEGANG I ZI N diwajibkan untuk
membuat rencana pengadaan/ pemanfaatan dan
laporan realisasi tentang jenis, jumlah serta
keadaan per jenis alat berat yang ada di
lapangan kepada Departemen Kehutanan.

b.

Setiap pemindahan peralatan yang digunakan ke
tempat lain di luar areal kerjanya perlu
mendapatkan persetujuan dari Departemen
Kehutanan.

c.

Setiap peralatan yang tidak dipergunakan lagi
dan direncanakan untuk dihapuskan agar dibuat
Berita Acara sebagai penghapusan peralatan.

BI DANG
PERLI NDUNGAN
PELESTARI AN ALAM
1.

HUTAN

DAN

Perlindungan Hutan
Untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan
hutan PEMEGANG I ZI N wajib :
a.

Mencegah adanya penebangan pohon tanpa izin.

b.

Menyediakan sarana dan prasarana pengamanan
hutan.

c.

I kut
aktif
melaksanakan
pencegahan,
pemadaman, dan penanggulangan kebakaran
hutan di sekitar areal kerjanya.
d. PEMEGANG …

-9-

2.

d.

PEMEGANG
I ZI N
wajib
mencegah
dan
menghindarkan terjadinya tindak pelanggaran
oleh
karyawan
atau
pihak
lain
yang
menyebabkan kerusakan hutan atau lahan hutan
dalam areal kerjanya, antara lain : penggarapan
dan atau penggunaan dan atau menduduki
kawasan hutan secara tidak sah dan perambahan
lahan hutan, pencegahan perburuan satwa liar
dan atau satwa yang dilindungi.

e.

PEMEGANG
I ZI N
wajib
melaksanakan
terselenggaranya fungsi lindung dari kawasan
lindung dan areal kelerengan curam.

f.

PEMEGANG I ZI N segera melaporkan setiap
terjadi gangguan keamanan hutan dan atau
kerusakan akibat bencana, hama dan atau
penyakit terhadap tegakan di areal kerjanya
kepada pihak yang berwajib.

Pelestarian Alam
a.

Perlindungan Flora
PEMEGANG I ZI N tidak dibenarkan menebang
pohon-pohon dan memungut tumbuhan lain yang
ditetapkan sebagai jenis yang dilindungi sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.

b.

c.

Perlindungan Satwa
1)

PEMEGANG I ZI N wajib mencegah terjadinya
perburuan terhadap satwa liar baik yang
dilindungi maupun satwa liar di areal
kerjanya kecuali dengan izin.

2)

PEMEGANG I ZI N perlu menyediakan fasilitas
koridor untuk pergerakan satwa.

Perlindungan Obyek-obyek Bernilai I lmiah dan
Budaya
1)

PEMEGANG I ZI N harus mencegah terjadinya
kerusakan terhadap obyek-obyek yang
bernilai ilmiah dan atau budaya yang
terdapat di areal kerjanya.
2) PEMEGANG …

- 10 -

2)

d.

PEMEGANG I ZI N wajib segera melaporkan
kepada instansi yang terkait apabila
menemukan obyek yang bernilai ilmiah
dan/ atau budaya.

Pengamanan
Kawasan
Lindung,
Kawasan
Pelestarian Alam, dan Kawasan Suaka Alam
1)

Untuk pengamanan obyek-obyek tersebut
PEMEGANG I ZI N wajib membuat daerah
penyangga
dengan
lebar
sekurangkurangnya 500 (lima ratus) meter dari batas
persekutuan/ batas areal kerjanya.

2)

Sarana usaha pemanfaatan hasil hutan kayu
pada hutan tanaman yang diperbolehkan
diadakan pada daerah penyangga hanyalah
pembuatan
jalan
angkutan
setelah
mendapatkan izin Departemen Kehutanan.

3.

Upaya-upaya penanggulangan dampak lingkungan
harus dilaksanakan sesuai hasil AMDAL yang telah
disetujui.

4.

Lain – lain.
Tenaga dan sarana perlindungan hutan dan
pelestarian alam lain yang harus disediakan oleh
PEMEGANG I ZI N, antara lain :
a.
b.
c.

F.

Tenaga Satpam dalam jumlah yang memadai;
Pos jaga di jalan masuk areal kerja;
Rambu-rambu larangan dan peringatan.

BI DANG PENELI TI AN
Dalam rangka mencegah, mengurangi dampak negatif
yang mungkin timbul, dan meningkatkan dampak positif
dari kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada
hutan tanaman, PEMEGANG I ZI N wajib menyediakan
petak permanen (permanen plot) untuk pengamatan
pertumbuhan tegakan (kualitas dan kuantitas) dan erosi.
KETENTUAN …

- 11 -

KETENTUAN I I I .

KEWAJI BAN- KEWAJI BAN LAI N
A.

B.

BI DANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1.

PEMEGANG I ZI N
wajib
memperhatikan
atau
mengambil langkah-langkah secara maksimal untuk
menjamin kesehatan dan keselamatan umum
karyawan dan atau orang lain yang berada di dalam
areal kerjanya.

2.

Dalam hal terjadinya kecelakaan-kecelakaan yang
menimpa karyawan PEMEGANG I ZI N atau orang lain
yang berada di dalam areal kerjanya, maka kepada
mereka harus diperlakukan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.

BI DANG PEMBANGUNAN MASYARAKAT.
1.

Fasilitas Pembangunan Masyarakat
PEMEGANG I ZI N diwajibkan membantu Pemerintah
dalam melaksanakan pembangunan masyarakat di
dalam dan di sekitar areal kerjanya yang antara lain
meliputi :
a.
b.
c.

2.

Pengadaan tempat-tempat ibadah;
Pengadaan fasilitas-fasilitas pendidikan;
Pengadaan fasilitas-fasilitas kesehatan.

Kesempatan Kerja
PEMEGANG I ZI N diwajibkan memberi kesempatan
kerja dan pelatihan kepada masyarakat, baik di
dalam maupun di sekitar areal kerjanya.

3.

Fasilitas Pengobatan
a.

Pemegang izin harus mendirikan klinik dengan
kapasitas minimum 6 (enam) tempat tidur
lengkap dengan tenaga medis yang bekerja
penuh untuk PEMEGANG I ZI N.

b.

PEMEGANG I ZI N harus menyediakan pelayana
pengobatan kepada seluruh karyawannya dan
anak isterinya.
c. Anggota …

- 12 -

C.

c.

Anggota masyarakat setempat walaupun bukan
karyawan
PEMEGANG
I ZI N
dapat
turut
menggunakan fasilitas klinik tersebut dengan
biaya seringan mungkin.

d.

PEMEGANG I ZI N harus menyediakan pos-pos
pertolongan pertama pada tempat- tempat yang
diperlukan.

4.

PEMEGANG
I ZI N
diwajibkan
melaksanakan
pembinaan masyarakat yang ada di dalam/ sekitar
areal kerja I UPHHK pada Hutan Tanaman sesuai
ketentuan yang berlaku.

5.

PEMEGANG
I ZI N
diwajibkan
membina
dan
mengembangkan Koperasi Karyawan dan atau KUD
dan atau Koperasi Primer lainnya yang ada
disekitarnya serta wajib memberikan kesmpatan
kepada Koperasi tersebut untuk memiliki saham
PEMEGANG I ZI N, atau kerja sama usaha pada
segmen kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu pada
hutan tanaman.

BI DANG FASI LI TAS TEMPAT TI NGGAL KARYAWAN
DAN KEGI ATAN USAHA PEMANFAATAN HASI L
HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN
1.

Base Camp.
Dalam pelaksanaan pembangunan Base Camp,
PEMEGANG I ZI N harus memenuhi ketentuanketentuan :

2.

a.

Pembangunan ruang kerja, rumah/ barak untuk
karyawan harus memenuhi kelayakan ruang
tempat yang sehat.

b.

Penggunaan lahan hutan untuk pembangunan
Base Camp harus sesuai dengan kebutuhan.

c.

Pembangunan Base Camp di areal I zin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman lain harus ada persetujuan tertulis dari
Pemegang I zin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Tanaman yang bersangkutan.

Tempat Penimbunan Kayu/ Hasil I UPHHK pada Hutan
Tanaman.
Tempat …

- 13 -

Tempat
penimbunan
kayu/ hasil
I zin
Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman
harus terpisah dari tempat Base Camp.
3.

Bangunan Lainnya.
Bangunan-bangunan lain yang ada dan yang akan
didirikan di dalam areal kerjanya har us mendapatkan
izin Departemen Kehutanan.

D.

BI DANG PERUBAHAN LUAS AREAL KERJA
Perubahan
luas areal
kerja
dimungkinkan
dan
pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

E.

BI DANG HAK- HAK LAI N
PEMEGANG I ZI N tidak mempunyai hak-hak lain selain
yang tercantum di dalam I zin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman dan kelengkapannya.
Hak-hak lain yang dimaksud adalah meliputi hak-hak atas
hasil hutan non kayu, mineral, minyak bumi, gas alam,
bahan-bahan kimia, batu-batu mulia atau setengah mulia
dan sumber -sumber alam lainnya.

KETENTUAN I V.

BI MBI NGAN DAN PENGENDALI AN
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan bimbingan dan
pengendalian
terhadap
pelaksanaan
semua
kegiatan
PEMEGANG I ZI N baik mengenai pelaksanaan fisik usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman maupun
semua administrasi/ pembukuan dan surat-menyurat mengenai
pengelolaannya.

KETENTUAN V.

PELANGGARAN/ SANKSI
1.

Pengertian Pelanggaran
Tidak melaksanakan, tidak mentaati dan/ atau tidak
memenuhi persyaratan/ kewajiban sebagaimana tercantum
dalam peraturan perundangan yang berlaku dan/ atau I zin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman beserta dokumen kelengkapannya.
2. Pengenaan …

- 14 -

2.

Pengenaan Sanksi
Pelanggaran terhadap Ketentuan Keputusan ini dikenakan
sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

KETENTUAN VI .

KONSEKUENSI TERHADAP HAPUSNYA I ZI N USAHA
PEMANFAATAN HASI L HUTAN KAYU ( I UPHHK) PADA
HUTAN TANAMAN
A.

Kewajiban PEMEGANG I ZI N setelah Hapusnya I zin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (I UPHHK) pada Hutan
Tanaman
Dalam hal hapusnya I zin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Tanaman, kepada PEMEGANG I ZI N
tetap dibebankan kewajiban-kewajiban :
1. Melunasi Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
2. Melaksanakan semua ketentuan yang ditetapkan oleh
Menteri dalam rangka hapusnya I zin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman.

B.

Pada saat hapusnya I zin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Tanaman karena habis masa
berlakunya dan atau perpanjangannya, atau penyerahan
kembali sebelum jangka waktu yang diberikan berakhir,
atau karena dicabut oleh Menteri Kehutanan, maka :
1. Melunasi seluruh kewajiban finansial serta memenuhi
kewaj iban-kewajiban lain yang ditetapkan oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
2. Melaksanakan semua ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan berkaitan dengan berakhirnya izin sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Barang tidak bergerak (jalan angkutan, jembatan,
bendungan air, dermaga, base camp, gudang,
perkantoran, rumah kaca, dan sebagainya), dan atau
tanaman yang telah dibangun dan atau ditanam
dalam areal kerjanya menjadi milik negara.
4. Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah tidak
bertanggung jawab atas kewajiban PEMEGANG I ZI N
terhadap pihak ketiga.
5. Areal …

- 15 -

5. Areal hutan yang dibebani I UPHHK pada hutan
tanaman, izin usaha pemanfaatannya kembali kepada
negara.
6. Pemegang I zin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman diwajibkan menyerahkan
semua klise dan bahan-bahan serta peta, gambar gambar ukuran tanah dan sebagainya yang
bersangkutan dengan usaha pemanfaatan hasil hutan
kayu pada hutan tanaman kepada Departemen
Kehutanan dengan tidak menerima ganti rugi.
Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

MENTERI KEHUTANAN,
ttd

I r. S U Y O N O
NI P. 080035380
VGA/ PRO -2/ LAMPI RAN.SK-I UPHHK.HT-PT. ANDALAS LESTARI PERMAI

MUHAMMAD PRAKOSA