Kunci jawaban Modul Memperbaiki Sistem Rem

Kunci jawaban tes formatif 1
PG :
1.

b

11.

e

2.

c

12.

b

3.

b


13.

e

4.

c

14.

c

5.

a

15.

a


6.

c

16.

c

7.

b

17.

e

8.

d


18.

b

9.

b

19.

d

10.

e

20.

d


ESAI :
1. Prinsip dasar rem adalah memperlambat putaran roda dengan proses gesekan ( gaya
gesek ).
2. Cara kerja rem kaki tipe hidrolis adalah apabila pedal rem diinjak maka pada master
silinder rem akan terjadi tekanan dan diteruskan ke silinder roda, kemudian silinder roda
tersebut mendorong sepatu rem dan terjadilah pengereman.
3. Cara kerja master silinder tandem kerja normal pada kendaraan tipe FR
a. Saat rem tidak bekerja
Piston cup 1 dan 2 berada di antara inlet port dan compensating port ( saluran
penyeimbang ), sehingga saluran dari reservoir tank terbuka terhadap silinder. Piston
2 terdorong oleh adanya pegas pembalik akan tetapi tidak penuh karena adanya baut
penahan.

b. Saat pedal rem diinjak
Piston 1 bergerak ke kiri sehingga piston cup menutup compensating port dan aliran
yang menuju ke reservoir tank tertahan. Apabila pedal ditekan lebih dalam, hal ini
akan mengakibatkan tekanan hidraulis pada silinder piston 1 meningkat dan tekanan
ini diteruskan melalui pipa-pipa rem ke silinder roda belakang. Dan bila tekanan
hidraulis yang sama menekan piston 2, maka tekanan tersebut akan diteruskan pada

silinder roda pada roda bagian depan.
4. Komponen – komponen rem kaki :
1. Pedal rem
2. Master silinder
3. Pegas pengikat ( spring retainer )
4. Tangki penampungan ( reservoir tank )
5. Katup balik keluaran ( outlet check valve )
6. Booster rem
7. Katup pengimbang ( proportioning valve )
5. Cara kerja outlet check valve : Saat pedal rem ditekan, akan terjadi tekanan hidraulis pada
chamber ( ruang master silinder ) M dan menyebabkan slit terbuka, minyak rem dari
chamber M akan dengan mudah mengalir ke chamber H. Tekanan hidraulis tersebut
diteruskan sampai ke seluruh silinder roda.

Kunci jawaban tes formatif 2
PG :
1.

a


6.

a

2.

c

7.

d

3.

c

8.

d


4.

b

9.

d

5.

a

10.

c

ESAI :
1. Komponen penting dalam sistem rem tromol :
1. Backing plate ( pelat tromol )
2. Wheel cylinder ( silinder roda )

3. Brake shoe dan brake lining ( sepatu rem dan kanvas rem )
4. Brake drum ( tromol rem )
2. Langkah – langkah dalam penyetelan pada rem tromol : Putar roda gigi penyetel pada
silinder roda sampai habis melalui lubang penyetel pada backing plate ( sampai roda
tidak berputar ) dan kemudian kembalikan gigi penyetel tersebut berkisar antara 3 – 6
gigi. Lakukan hal tersebut pada setiap roda.
3. Pada rem piringan, air akan terlempar keluar karena adanya gaya sentrifugal. Hal inilah
yang dapat membantu mengurangi air dan dapat meningkatkan efisiensi pengereman
serta water recovery yang baik.
4. Langkah – langkah dalam membuang udara yang terjebak di dalam master silinder
adalah :
1. Pasangkan selang penampung minyak yang tembus pada nipel pembuang udara.
2. Tekan atau pompa pedal rem beberapa kali sampai terasa keras dan tahan pedal rem
tersebut dengan tekanan penuh.

3. Longgarkan dan kencangkan kembali baut nipel pembuang udara dengan kunci
khusus dalam waktu yang singkat, yakinkan cairan minyak rem dan gelembung udara
telah keluar.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga anda yakin minyak rem keluar tanpa gelembung.
5. Pekerjaan ini dilakukan oleh dua orang.

5. Macam – macam rem parkir :
1. Tipe rem roda belakang : Mekanisme tipe rem parkir ini digabung dengan rem kaki,
sepatu rem akan mengembang oleh tuas sepatu rem dan shoe strut.
2. Tipe rem parkir centre brake : Tipe ini merupakan satu dari tipe tromol, namun
mekanisme pemasangannya antara bagian belakang transmisi dengan propeller shaft.
3. Tipe rem parkir devoted : Pada tipe ini, konstruksi rem parkir dipasang antara backing
plate dengan piringan ( disc brake ), bagian dalam piringan berfungsi sebagai tromol
rem parkir.

Kunci jawaban tes formatif 3
PG :
1.

c

11.

d

2.


b

12.

d

3.

e

13.

e

4.

a

14.


b

5.

c

15.

d

6.

d

16.

a

7.

e

17.

b dan e

8.

b

18.

b

9.

a

19.

e

10.

b

20.

d

( Port A, No.2 CV, port B No.4 CV, dan Orifice )
ESAI :
1. Sistem ABS sangat diperlukan untuk :
1. Menghindari terjadinya penguncian pada roda – roda saat dilakukan pengereman
secara mendadak.
2. Menstabilkan pengendalian kendaraan pada kondisi jalan yang tidak rata.
3. Menjamin terjadinya pengereman yang handal antara roda – roda dengan jalan dan
kestabilan kemudi pada pengereman jarak dekat.
4. Meningkatkan kemampuan kendaraan untuk beradaptasi secara baik pada kondisi
jalan kering serta pada jalan berlumpur yang licin.
5. Menstabilkan kendaraan saat dilakukan pengereman pada jalan yang membelok.

2. - Electronic Control Unit ( ECU ), berfungsi untuk mengatur tekanan minyak rem pada
roda kendaraan.
-

Hydraulic Control Unit, berfungsi untuk mengubah perintah ABS ECU dari bentuk
sinyal menjadi perintah fisik seperi perubahan tekanan hidrolis.

-

Wheel Speed Sensor, berfungsi untuk mendeteksi terjadinya akselerasi atau deselerasi
pada masing - masing roda kendaraan.

3. Apabila piringan sensor berputar melewati sensor, maka medan magnet akan berubah
secara teratur. Oleh karena itu, pada sensor terjadi tegangan induksi yang rendah dan
dikirimkan berupa sinyal kecepatan roda pada ECU ( Electronic Control Unit ). Frekuensi
sinyal sesuai dengan kecepatan roda dan unit kontrol menggunakan sinyal – sinyal
tersebut untuk menentukan pengurangan kecepatan yang dapat mengurangi slip.
4. Sistem ABS aktif jika dalam keadaan pengereman mendadak.
5. a. Metode pengurangan tekanan :
-

Kondisi aktuator pada saat pengereman secara mendadak.
No. 1 PHV : On, port A : Close
No. 1 PHV : Off, port B : Open
PRV : On, port C : Open

-

Kondisi aktuator pada Pressure Reduction Rear saat pengereman secara mendadak.
No. 1 PHV : On, port A : Close
No.1 PHV : On, port B : Close
PRV : On, port C : Open

b. Metode Pressure Holding :
No. 1 PHV : On, port A : Close
No. 1 PHV : Off, port B : Open
PRV : Off, port C : Close
c. Metode Low Pressure Increase :
Ada dua cara untuk melakukan metode ini, yaitu :
-

Penambahan tekanan bagian belakang :
No. 1 PHV : On, port A : Close
No. 1 PHV : Off, port B : Open
PRV : Off, port C : Close

-

Penambahan tekanan bagian belakang :
No. 1 PHV : On, port A : Close
No. 1 PHV : On, port B : Close
PRV : Off, port C : Close

d. Metode Rapid Pressure Increase :
No. 1 PHV : On, port A : Open
No. 1 PHV : On atau Off, port B : Open / Close
PRV : Off, port C : Close

Kunci jawaban evaluasi III
PG :
1.

c

11.

a

2.

b

12.

c

3.

e

13.

d

4.

a

14.

b

5.

b

15.

a

6.

c

16.

e

7.

d

17.

e

8.

a

18.

a

9.

a

19.

c

10.

e

20.

b