Modul Bi Smt 1 Dan 2 Soal Kunci Jawaban Komplit

MODUL 1
BAHASA INDONESIA
MEMBACA INTENSIF DAN MENULIS

Kelas X11 Semester 1

OLEH :
DRS.TEDI SUJADAT

PEMERINTAHAN KOTA TASIKMALAYA
DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYA
Jalan R.E Martadinata no.261 Tlp (0265) 331331 Tasikmalaya
Website : www. Smun2-tsm.sch..id E- mail : info@smun-tsm-sch.id

DAFTAR ISI

Halaman
PENGANTAR ............................................................................................................


1

MEMBACA INTENSIF
Kegiatan 1 : Paragraf Berpola Induktif dan Deduktif .................................................

2

Uraian Materi ...............................................................................................................

2

Rangkuman

..................................................................................................................

4
Kegiatan 2 : Membaca Cepat Teks 300-350 KPM ....................................................

5


Uraian Materi ..............................................................................................................

5

Rangkuman

...................................................................................................................

10
Kunci Tugas
Tugas 1 .......................................................................................................................

11

Tugas 2 .......................................................................................................................

11

MENULIS RESENSI
Kegiatan Pembelajaran ..............................................................................................


12

Uraian Materi ............................................................................................................

12

Rangkuman ................................................................................................................

16

Tugas .........................................................................................................................

16

Daftar Pustaka ..........................................................................................................

17

PENGANTAR

Selamat bertemu dalam modul Bahasa Indonesia. Modul ini merupakan modul
pertama yang dipersiapkan untuk siswa kelas XII semester ganjil di SMA Negeri 2
Tasikmalaya. Tujuannya supaya para siswa mampu belajar mandiri selain belajar secara
tatap muka dengan guru di kelas sehingga dapat menghasilkan belajar yang maksimal.
Belajar dengan sistem modul tentu saja berbeda dengan belajar tatap muka.
Dengan modul, Anda dituntut untuk belajar lebih rajin dan disiplin. Jika tidak demikian,
tentu saja Anda akan sia-sia memiliki modul ini. Karena itu, mempelajarinya lebih dalam,
bacalah semua petunjuk dan ikuti dengan penuh disiplin dan jujur.
Dengan modul ini Anda dapat memiliki wawasan, keterampilan, dan sikap yang
seseuai dengan tuntutan SK dan KD dengan syarat rajin, tekun, disiplin, dan jujur. Dengan
demikian, selain memperoleh wawasan, keterampilan, dan sikap yang baik, belajar dengan
modul akan memberikan manfaat lain yaitu melatih kedisiplinan dan kejujuran diri.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah supaya Anda memiliki
keterampilan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbagai
tujuan, kegiatan, dan suasana. Tujuan inilah yang dituntut oleh kurikulum yang berlaku saat
ini.
Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu keterampilan menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek ketrampilan itulah yang harus Anda
kuasai. Unsur-unsur kebahasaan diajarkan secara integrasi ke dalam keempat aspek
keterampilan tersebut.

Sebagai suatu keterampilan, berbahasa tentu saja tidak akan berhasil hanya
dengan belajar. Yang terpenting adalah melatih diri menggunkan keempat aspek
keterampilan berbahasa tersebut. Tidak akan ada suatu keterampilan yang Anda miliki
tanpa berlatih. Karena itu, berlatihlah terus berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar
tujuan pembelajaran bahasa Indonesia tercapai.
Modul ini mencakup keterampilan membaca dan menulis yang terdiri atas dua
Standar Kompetensi dan tiga Kompetensi Dasar . Pelajarilah semua penjelasan dan ikuti
semua petunjuk modul dengan disiplin dan jujur agar Anda bisa menguasai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang tercakup dalam modul ini.
Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Anda selesaikan dengan baik,
segeralah minta penilaian kepada guru.
Bila ada kesulitan untuk menyelesaikan modul ini, jangan segan-segan
mendiskusikan dengan teman-teman, atau langsung bertanya kepada guru.

SELAMAT BEKERJA
MEMBACA INTENSIF
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan 1

: Paragraf berpola induktif dan deduktif


1. Standar Kompetensi
Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif
2. Kompetensi Dasar
Menentukan kalimat kesimpulan ( ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi,
deduksi dengan membaca intensif.
3. Indikator
a. Menemukan paragraf yang berpola induktif.
b. Mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif.
c. Menemukan paragraf yang berpola deduktif
d. Mengidentifikasi ciri –ciri paragraf yang berpola deduktif
e. Mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung
4. Materi Pokok
Paragraf berpola induktif dan deduktif
5. Uraian Materi
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari perbedaan paragraf berpola
induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif. Membaca intensif merupakan
kegiatan membaca secara teliti sebuah bacaan. Tujuan membaca intensif adalah
mendapatkan pemahaman mendalam serta terperinci dari sebuah bacaan. Pemahaman
tersebut meliputi pemahaman terhadap pengertian-pengertian, alasan-alasan yang logis,

perincian-perincian, urutan-urutan penggunaan bahasa penulis, serta pemahaman terhadap
sikap dan tujuan penulis.
Selain itu, membaca intensif juga bertujuan untuk menentukan jenis paragraf
yang digunakan dalam teks dan menemukan permasalahan yang dibahas dalam teks yang
dibaca.
Menemukan Gagasan Utama dan Gagasan Penjelas Setiap Paragraf
Sebuah paragraf memiliki gagasan utama dan gagasan penjelas/pendukung.
Gagasan utama dituangkan dalam kalimat utama atau kalimat topik, sedangkan gagasan
penjelas dituangkan dalam kalimat penjelas/pendukung.
Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf atau paragraf yang
dimulai dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelassan secara khusus
disebut paragraf deduktif. Sebaliknya, paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir atau

paragraf yang diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum sebagai simpulan disebut paragraf induktif. Paragraf yang letak kalimat
utamnya di awal dan di akhir disebut paragraf deduktif-induktif ( campuran ).
Bacalah paragraf berikut secara intensif!
Kompleksitas Masalah TKI
Jika kita membicarakan masalah TKI tidak akan pernah habis. Silih berganti
kejadian dan peristiwa yang menimpa TKI di luar negeri diberitakan secara kuas di media

massa. Peristiwa tersebut di antaranya penganiayaan TKI, pemulangan secara paksa (oleh
pemerintah Malaysia), ancaman hukuman mati atas TKI seperti terjadi di Arab Saudi.
Berdasarkan kasus-kasus yang menimpa para TKI maka dapat dianalisa secara seksama:
Mengapa permasalahan TKI selalu mencuat ke permukaan? Mengapa penyelesaian masalah
TKI cenderung berlarut-larut? Sejauh mana kompleksitas permasalahan TKI ini?
Pertama, terbatasnya lapangan kerja di dalam negeri menyebabkan banyak
tenaga kerja Indonesia mencari pekerjaan ke luar negeri. Mereka takmemikirkan lagi risiko
selama bekerja di negeri orang, termasuk risiko nyawa jika tertimpa masalah. Hal yang
terpenting bagi mereka adalah dapat bekerja di luar negeri dan mendapatkan penghasilan
yang layak. Ini terjadi karena sektor industri di Indonesia belum mampu menyerap seluruh
tenaga kerja. Di samping itu, banyak perusahaan yang bangkrut karena kondisi krisis
ekonomi berkepanjangan. Hal ini berdampak pada PHK dalam jumlah besar. Keadaan ini
mengakibatkan semakin banyak pengangguran di dalam negeri.
Kedua, nilai upah buruh yang terlalu kecil di dalam negeri. Berdasarkan survei
tentang masalah tenaga kerja, diketahui bahwa upah buruh di Indonesia paling murah jika
dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Upah yang sangat kecil tentu saja tidak
dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Sementara itu, hampir semua harga barang-barang
kebutuhan pokok selalu naik setiap tahunnya.
Ketiga, faktor oknum nakal PJTKI. Banyak PJTKI yang tidak mendapat izin dari
Depnaker. Hal ini menyebabkan aliran TKI ke luar negeri sulit terkontrol. Dampaknya

adalah banyak kasus pemulangan TKI karena tidak memiliki kelengkapan surat-surat
identitas diri sebagai TKI resmi hingga muncullah istilah TKI ilegal. Akan tetapi, yang
perlu dicermati, keberadaan PJTKI ilegal ini karena ada oknum-oknum aparat negara yang
ikut bermain dalam masalah ini. Oleh karena itu, keberadaan PJTKI ilegal tetap hidup dan
dapat beroperasi.
Keempat, kurangnya perhatian dari pemerintah. Sejauh ini, sangat kurang
perhatian pemerintah terhadap nasib para TKI di luar negeri. Perhatian tersebut baru
dirasakan sekitar tahun 2000-an. Karena itu sejak tahun 2000-an, di media massa banyak
mencuat kasus TKI yang dihukum mati di Arab Saudi. Selain itu, deportasi besar-besaran
terhaap tenaga kerja Indonesia oleh pemerintah Malysia.

..............................................................................................
Paragraf 1
Jenis paragraf :
paragraf induktif (khusus –umum)
Gagasan utama :
analisis mengeni permasalahan, penyelesaian, dan

kompleksitas TKI


Gagasan penjelas / pendukung :
1. pembicaraan mengenai masalah TKI yang tidak akan pernah habis
2. kasus pemberitaan TKI di luar negeri
Paragraf 2
Jenis paragraf :
paragraf deduktif (umum-khusus)
Gagasan utama :
terbatasnya lapangan kerja di Indonesia menyebabkan tenaga kerja Indonesia mencari
pekerjaan ke luar negeri.
Gagasan penjelas / pendukung :
1. mereka tak memikirkan lagi risiko selama bekerja.
2. sektor industri di Indonesia belum mampu menyerap seluruh tenaga kerja
3. banyak perusahaan yang bangkrut
Apabila Anda sudah memahami iraian di atas, kerjakan tugas berikut.
RANGKUMAN
Pengembangan pola paragraf :
-

Paragraf pola deduktif adalah paragraf yang dibangun dengan mengemukakan gagasan
pokok terlebih dulu disusul uraian terinci sebagai penjelas gagasan pokok.


-

Paragraf pola induktif adalah pengembangan paragraf dengan mengemukakan
argumentasi atau penjelasn terlebih dulu kemudian di akhiri dengan penyimpulan.

-

Paragraf pola campuran adalah pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan
gagasan pokok kemudian dilanjutkan dengan uraian penjelas dan diakhiri dengan
penegasan trhadap gagasan utama.

-

Ciri-ciri paragraf deduktif :
a. Kesimpulan / hal umum terdapat di awal paragraf
b. Disusul uraian terinci sebagai gagasan penjelas

-

Ciri-ciri paragraf induktif :
a. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus.
b. Kemudian menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus.

c. Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
6. Tugas 1
a. Bacalah kembali wacana berjudul “Kompleksitas Masalah TKI”!
b. Tentukan jenis paragraf 3, 4, dan 5!
c.

Identifikasilah gagasan utama dan gagasan pendukung paragraf tersebut!

Kegiatan 2 : Membaca cepat teks 300 – 350 kpm
1. Standar Kompetensi
Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif
2. Kompetensi Dasar
Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300 – 350 kata per menit.
3. Indikator
a. Menemukan ide pokok
b. Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia
4. Materi Pokok
Membaca cepat teks 300 – 350 kata per menit
5. Uraian Materi
Salah satu tujuan membaca cepat adalah mencari informasi penting dalam
bacaan. Membaca jenis ini sering kita lakukan, misalnya ketika kita membaca koran,
membaca makanan di restoran, mencari nomor telepon tertentu dalam buku telepon,
mencari barang tertentu yang ditawarkan dalam buku daftar barang di pusat perbelanjaan,
dan sebagainya. Kecepatan membaca diukur dengan banyaknya waktu yang digunakan
untuk membaca bacaan itu dan memahami isinya dengan baik. Sebagai seorang pelajar,
Anda perlu memiliki keterampilan membaca cepat ini. Dalam membaca cepat ini, usahakan
mampu membacabacaan yang berjumlah 300 kata per menit. Secara otomatis ketika kita
sedang membaca cepat seperti ini mulut kita tidak bersuara. Mengapa tidak bersuara?
Karena saat kita membaca dituntut kecepatan menemukan informasi penting dari bacaan
yang kita baca. Manfaat membaca cepat adalah memperoleh suatu iformasi dan memahami
gagasan penulis dengan cepat dan tepat.
Ada enam hal yang membantu kita dalam berlatih membaca cepat. Keenam hal
itu adalah :
1) Perhatikan hubungan kata demi kata dalam setiap kalimat pada setiap paragraf.
2) Perhatikan hubungan kalimat demi kalimat dalam setiap paragraf.
3) Tentukan ide pokok dan pikiran-pikiran penjelasnya dalam setiap paragrafnya.
4) Tentukan fakta dan data yang tertuang dalam setiap paragraf.

5) Tentukan sistematika atau cara pengungkapan isi karangan secara keseluruhan
6) Pahami dan ketahuilah kemungkinan ada hal-hal yang di luar isi bacaan, tap masih ada
hubungannya dengan isi bacaan.
Sekarang Anda telah mengetahui apakah itu mempaca cepat. Hal yang perlu
Anda ingat bahwa dalam membaca cepat tidak hanya mempertimbangkan kecepatan tetapi
pemahaman terhadap pemahaman isi bacaan pun perlu diperhatikan. Pemahamanmu akan
menjadi sempurna apabila setelah membaca wacana mampu mengugkapkan ide pokoknya.
Hal ini penting kamu lakukan karena tujuan membaca yang sesungguhnya adalah
menangkap isi gagasan yang tertuang dalam bacaan yang dibaca.
Agar lebih jelas pemahamanmu, bacalah wacana di bawah ini dengan cepat!
Transportasi Pedesaan
Transportasi berarti pengangkutan barang atau apa saja di suatu tempat ke
tempat lain. Guna memudahkan pengangkutan barang dan menghemat tenaga maka
dibutuhkan alat transportasi. Salah satu transportasi adalah kendaraan. Kendaraan bisa
bergerak di darat dan di air maupun di udara. Kendaraan di darat, misalnya : gerobak, sado,
cikar, mobil, sepeda, dan sebagainya. Kendaraan yang bergerak di air kita kenal sebagai
kapal api atau perahu dalam berbagai bentuk. Sedangkan yang bergerak di udara, yakni
pesawat terbang.
Alat-alat transportasi itu sangat diperlukan membantu kelancaran pembangunan.
Oleh karena itu, pemerintah kita terus memperbaiki dan membangun sarana transportasi.
Ini bisa dilihat dengan adanya perbaikan dan pembuatan jalan, baik di pedesaan maupun di
perkotaan. Di samping itu, pemerintah terus menyediakan kendaraan angkutan. Walaupun
demikian, jumlah kendaraan itu belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat
diperbolehkan untuk menyelenggarakan angkutan, baik umum maupun pribadi. Masyarakat
di pedesaan mempergunakan kesempatan ini untuk menciptakan alat angkutan yang tepat
guna.
Bentuk dan kegunaan alat transportasi di pedesaan beragam. Ini disesuaikan
dengan keadaan alamnya. Masyarakat di desa yang dipisahkan oleh lautan sudah tentu
menggunakan perahu. Demikian halnya desa-desa yang memiliki sungai-sungai besar
seperti di Kalimantan, masyarakatnya menggunakan bus air dan berjenis perahu.
Sebaliknya, penduduk desa yang daratannya lebih luas dan tak bersunga akan
menggunakan jasa angkutan darat. Kendaraan yang digunakan yakni, mobil, sepeda motor,
dan berjenis angkutan tradisional. Jenis kendaraan transportasi yang banyak digunakan
yakni, berbagai bentuk gerobak. Gerobak dapat digerakkan dengan tenaga manusia atau
hewan. Gerobak yang ditarik kerbau di Jawa Barat disebut gotrok atau pedati. Gerobak
jenis ini di Bali di tarik oleh du ekor sapi.

Gerobak lainnya, yakni dokar. Dokar dirancang khusus untuk mengangkut
penumpang dan barang belanja. Ini ditarik oleh kuda. Dokar banyak di Pulau Jawa,
Madura, dan Lombok. Di Jakarta, Tangerang, Bekasi dokar disebut andong. Di Lombok
disebut Cidomo. Khusus di Jepara disebut dokar kerangkeng.
Dokar dapat berjalan lebih cepat bila dibandingkan cikar. Cikar ditarik oleh dua
ekor sapi. Cikar banyak digunakan di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jwa Timur. Jenis
barang yang diangkut cikar, yakni : bambu, kayu, tebu , dan barang keperluan sehari-hari.
Dengan kendaraan tepat guna itulah masyarakat desa mampu mengtasi kesulitan
transportasi. Dengan demikian, masyarakat dapat dengan mudah membawa dan menjual
hasil panennya. Keberhasilan ini jelas mendukung pembangunan nasional. Oleh karena itu,
sangat diharapkan pula agar pemerintah menambah jumlah kendaraan bermotor di
pedesaan.
(dirangkum dari berbagai sumber)
Jika Anda perhatikan, bacaan di atas terdiri dari tujuh paragraf. Setiap paragraf
terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan. Sekarang bagaimana Anda
memahami isinya secara keseluruhan. Tentu Anda telah menempuh enam langkah seperti
diuraikan di awal.
Baiklah, kita mulai dengan langkah pertama dengan memperhatikan hubungan
kata demi kata dalam kalimat pada setiap paragraf. Perhatikan paragraf pertama. Paragraaf
pertama terdiri atas tujuh kalimat. Kalimat 1 terdiri atas 3 belas kata. Hubungan antarkata
itu berkaitan erat dengan maksud kalimat, yaitu tentang arti istilah transportasi. Arti
transportasi dijelaskan melalui hubungan kata demi kata yang membentuk kelompok kata:
pengangkutan barang, orang atau apa saja dari satu tempat ke tempat lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut, kalimat itu bertumpu pada kata transportasi. Jadi,
tranportasi sebagai kata kunci (inti) dalam kalimat ke satu. Selanjutnya, perhatikan
hubungan kata demi kata dalam kalimat kedua.
Maksud kalimat kedua adalah dibutuhjannya alat-alat trnportasi. Ini dijelaskan
oleh hubungan kata-kata : guna memudahkan dan pengangkutan barang dan menghemat
tenaga. Jadi, kata kunci kalimat kedua adalah dibutuhkannya alat transportasi. Lakukan hal
yang sama untuk kalimat berikutnya.
Setelah menentukan hubungan kata demi kata, cara kedua adalah menentukan
hubungan kalimat satu dengan lainnya pada satu paragraf.. Coba periksa isi pembicaraan
(intinya) pada setiap kalimatnya! Baiklah , mari kita buktikan apakah kalimat kesat sampai
ketujuh saling berhubungan isinya?

Paragraf 1 terdiri atas 7 kalimat, yaitu :
Kalimat
1

Inti kalimat
arti istilah transportasi

2

dibutuhkan alat-alat transportasi

3

salah satu alat transportasi ( kendaraan )

4

kendaraan bergerak di

5

kendaraan di darat

6

kendaraandi air

7

kendaraan di udara

Berdasarkan hubungan isi kalimat 1 hingga kalimat 7 di atas, kita dapat
menentukan ide pokok paragraf 1. Langkah ketiga adalah kita dapat menentukan ide pokok
paragraf 1. Perhatikan isi kalimat 1 hingga kalimat 7. Berdasarkan hubungan isi
kalimatnya, ide pokok paragraf 1 adalah pengertian istilah transportasi.
Langkah keempat, kita harus menemukan fakta-fakta yang ada dalam paragraf.
Untuk langkah kelima dan keenam dapat ditentukan setelah menguraikan (memahami)
seluruh paragraf. Jadi uraian selanjutnya adalah analisis paragraf 1 – 7 berdasarkan empat
langkah seperti halnya cara yang ditempuh dalam paragraf 1.
Baiklah, jangan kemana-mana dulu sebab Anda harus menganalisis paragraf 2
sampai 7.
Ide pokok paragraf 2 : alat transportasi membantu kelancaran pembangunan
Ide pokok paragraf 3 : ragam alat transportasi di pedesaan
Ide pokok paragraf 4 : angkutan darat digunakan di desa yang luas daratannya
Ide pokok paragraf 5 : dokar
Ide pokok paragraf 6 : cikar
Ide pokok paragraf 7 : agar pemerintah menambah kendaraan bermotor di pedesaan
Sebenarnya, hingga uraian isi paragraf ketujuh, Anda telah dapat memahami
seluruh isi bacaan. Akan tetapi belum lengkap jika belum Anda ketahui urutan
penyajiannya atau sistematikanya (langkah keenam).
Wacana tersebut terdiri dari 7 paragraf. Isinya menceritakan kendaraan yang
digunakan di pedesaan. Dalam menguraikan hal ini, bacaan di atas menggunakan dua
paragraf sebagai pendahuluan, yaitu paragraf 1 dan 2. Dalam pendahuluan dijelaskan arti
kata transportsi yang diadakan pemerintah hingga yang diadakan masyarakat.
Bagian pendahuluan belum berisi urain transportasi di pedesaan. Namun, secara
selintas telah disinggung. Ini maksudnya sebagai pengantar terhadap isi bacaan.
Selanjutnya, barulah diuraikan isi karangan yang dituang dalam paragraf 3 hingga 6.
Keempat paragraf ini berisi tentang uraian kendaraan yang digunakan di pedesaan.
Kendaraan tersebut ada di darat, air, udara. Di darat kendaraan bermotor dan berjenis

gerobak, sedangkan di air digunakan bus air. Setelah uraian isi, pada paragraf 7 dipertegas
kembali pentingnya transportasi di pedesaan kemudian disusul agar pemerintah membantu
masyarakat pedesaan.
Isi bacaan di atas mudah dipahami bukan? Ya, apalagi ditambah dengan
pengalaman dalam membaca bacaan berhubungan dengan transportasi. Mengapa begitu?
Anda harus menjdi pembaca yang baik. Artinya, Anda harus selalu siap dan sering
membaca bacaan apa saja yang baik. Akan tetapi, hal-hal ini masih berhubungan dengan isi
wacana. Misalnya Ada pertanyaan, “Mengapa di pedesaan perlu ditambahkan jumlah
kendaraan bermotor?” Pertanyaan itu tidak di luar isi wacana, tentu Anda dapat
menjawabnya.
Jawabanmu tentu didasari 1) perbandingan jumlah kendaraan bermotor di desa
dan di kota, 2) kendaraan transportasi telah ikut memajukan rakyat.
YA! Lengkaplah uraian langkah membaca cepat. Sekarang teslah kemampuan
membaca cepatmu. Berapa menit Anda dapat membaca wacana di atas? Dengan
berlatihsecara berkelanjutan, diharapkan kecepatan membaca semakin meningkat meskipun
teks yang dibaca berbeda-beda, termasuk tingkat kesulitannya.
Untuk menghitung kecepat membaca, gunakan rumus yang sudah dikenal
Jumlah kata dibaca
---------------------------------- x 60 = jumlah kata permenit
Jumlah waktu membaca

Cara menghitung jumlah kata :
a. Hitung jumlah kata dalam lima baris awal.
b. Jumlah kata tersebut dibagi lima sehingga diketahui rata-rata jumlah kata per baris
c. Hitung baris teks yang akan dibaca lalu kalikan dengan rata-rata tersebut.
Untuk menghitung kecepatan membaca, lakukan kegiatan berikut!
1) Cari teman untuk membentuk pasangan
2) Satu orang berperan sebagai pembaca, satu orang sebagai pencatat waktu
3) Ingat, saat membaca, hilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk, misalnya membaca
dengan bibir bergerak, bersuara, menunjuk dengan jari/alat lain, gerakan mata
menyamping, dan lain-lain.
4) Hitunglah kecepatan membacamu dengan menerapkan rumus yang ada.

AYO MULAI !

Tulislah waktu mulai : pukul ....., ..... menit ...... detik
RANGKUMAN
Latihan membaca cepat dapat dilaksanakan dengan cara :
1) Perhatikan hubungan kata demi kata dalam setiap kalimat pada setiap paragraf.
2) Perhatikan hubungan kalimat demi kalimat dalam setiap paragraf.
3) Tentukan ide pokok dan pikiran-pikiran penjelasnya dalam setiap paragrafnya.
4) Tentukan fakta dan data yang tertuang dalam setiap paragraf.
5) Tentukan sistematika atau cara pengungkapan isi karangan secara keseluruhan
6) Pahami dan ketahuilah kemungkinan ada hal-hal yang di luar isi bacaan, tap masih ada
hubungannya dengan isi bacaan.
6. Tugas 2
Berdasarkan catatan yang telah Anda buat, hitunglah kecepatan membaca Anda dengan
rumus yang telah dipelajari! Kemudian untuk mengukur pemahaman, jawabalah pertanyaan
berikut!
1) Sebutkan istilah pengertian transportasi!
2) Mengapa jumlah kendaraan bermotor di pedesaan lebih sedikit dibandingkan
di kota?
3) Jelaskan peranan transportasi dalam menunjang pembangunan!
4) Sebutkan ussaha pemerintah dalam meningkatkan sarana ( alat) transportasi!
5) Sebutkan perbedaan dokar dan cikar
6) Jelaskan perbedaan alat transportasi di pedesaan yang banyak dialiri sungai
dan daratan!
PENUTUP
Anda telah menguasai materi modul tentang membaca intensif dengan baik.
Semakin banyak membaca dan berlatih, semakin meningkat keterampilan dalam
menemukan gagasan.
Jangan lupa membaca rangkuman dari setiap akhir kegiatan dan mengerjakan
tugas-tugas yang ada. Cocokkan dengan jawaban teman Anda, atau bukalah kunci tugas .

KUNCI TUGAS

Tugas 1
Paragraf 3
Jenis paragraf : deduktif
Gagasan utama : nilai upah buruh di Indonesia terlalu kecil
Gagasan pendukung : berdasarkan survei , upah buruh di Indonesi paling murah jika
dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.
Paragraf 4
Jenis paragraf : Induktif
Gagasan utama : keberadaan PJTKI ilegal tetap hidup dan dapat terus beroprasi
Gagasan pendukung : banyak PJTKI ilegal yang tidak mendapat izin Depnaker
Paragraf 5
Jenis paragraf : Deduktif
Gagasan utama : Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah TKI
Gagasan pendukung : Sejauh ini, sangat kurang perhatian pemerintah terhadap nasib para
TKI di luar negeri
Tugas 2
1) Transportasi berarti pengangkutan barang atau apa saja.
2) Jumlah kendaraan di pedesaan lebih sedikit dibanding di kota karena :
a. penduduk desa lebih sedikit
b. kegiatan ekonomi di desa tidak sebanyak di kota
c. masyarakat desa masih mengandalkan kendaraan tradidional
d. jalan di desa belum begitu banyak
e. gerobak dan dokar tetap diandalkan di pedesaan karena mampu menjelajah jalan –
jalan kecil dan belum beraspal
3) Transportasi sangat menunjang pembangunan karena jika barang-barang produksi cepat
sampi di tempat tujuan, perekonomian akan lancar, pembangunan pun lancar.
4)

Usaha pemerintah dalam meningkatkan sarana transportasi : pemerintah terus
memperbaiki dan membangun sarana transportasi. Ini bisa dilihat dengan adanya
perbaikan dan pembuatan jalan, baik di pedesaan maupun perkotaan.

5) Perbedaan cikar dan dokar :
dokar = kerera beroda yang ditarik oleh kuda
cikar = kereta beroda yang ditarik oleh lembu / sapi
MENULIS RESENSI

Kegiatan pembelajaran.
Resensi Buku Pengetahuan
1. Standar Kompetensi
Mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi.
2. Kompetensi Dasar
Menulis esensi buku pengetahuan berdasarkan format buku.
3. Indikator
a. Mencatat identitas buku
b. Mendaftar pokok-pokok buku
c. Mencatata keunggulan dari isi buku
d. Mencatat kekurangan dari isi buku
e. Menulis resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi
4. Materi Pokok
Resensi buku pengetahuan
5. Uraian Materi
Anda tentu pernah mendengar istilah resensi. Jika Anda suka membaca koran,
terutama edisi Minggu, Anda akan menemukan halaman yang khusus memuat resesensi.
Istilah yang digunakan selain resensi adalah timbangan, neraca, ulasan, dan sebagainya.
Biasanya yang diresensi merupakan buku terbita baru. Inti dari resensi adalah memberi tahu
kepada calon pembaca tentang keunggulan dan kelemahan buku, sekaligus saran kepada
calon pembaca mengenai perlu atau tidaknya buku itu dibaca.
Untuk membuat sebuah resensi yang baik, penulis harus menetapkan sasaran
dalam menilai sebuah buku atau hasil karya sebagai berikut :
1) Sasaran Resensi, yang meliputi :
a. Latar Belakang. Bagian ini menyajikan tema secara singkat ditambah dengan
deskripsi mengenai buku tersebut. Deskripsi mengenai buku tidak hanya
menyangkut isinya, tetapi juga identitaas bukunya.
b.

Jenis Buku. Penulis resensi perlu menunjukkan kepada calon pembaca mengenai
jenis buku yang diresensinya; roman, bibliografi, buku filsafat, buku ilmu
pengetahuan, cerita detektif, dan sebagainya.
c.

Keunggulan buku. Ada empat hal yang digunalan penulis resensi untuk

menunjukkan keunggulan buku, yakni ;

 Organisasi

Maksudnya adalah kerangka buku itu. Apakah hubungan antara satu bagian
dengan bagian yang lainnya harmonis, jelas, dan memperlihatkan perkembangan
yang masuk akal atau tidak.
 Isi
Mempersoalkan bagaimana isi buku tersebut; apakah pengarang memberikan
detail, teliti, memberikan sugestinya atau tidak.
 Bahasa
Menili bahasa yang digunakan dalam buku itu. Bahasa yang digunakan untuk
buku ilmiah dan buku sastra jelas berbeda. Bahasa untuk karya ilmiah harus
bersifat denotatif, hanya boleh menimbulkan satu penafsiran, sedangkan bahasa
sastra memungkinkan orang mengembangkan imajinasinya sehingga dapat
menimbulkan konotasi.
 Perwajahan Buku
Mengulas perwajahan buku ( lay out ), misalnya apakah terdapat salah cetak.
Demikian pula tentang keserasian tata letak, gambar, ddan kulit buku dapat
diulas di sini.
2) Aktualisasi Buku
Bukan hanya buku baru, buku lama pun layak diresensi jika temanya masih atau
kembali relevan. Misalnya buku karya Bung Karno “Di bawah Bendera Revolusi”
diresensi orang pada awal revormasi, padahal buku ini dilarang beredar di masa orde
baru. Pada awal revormasi, masyarakat perlu mengetahui sejarah pergerakan bangsa
masa lalu yang terangkum dalam buku tersebut.
3) Menjernihkan Ilmu Pengetahuan
Peresensi yang berpenglaman akan segera tahu keunggulan sebuah buku, apakah buku
itu asli dari penulis atau kutipan dari penulis lain. Bila ia menyebutkan dalam
resensinya, berarti ia telah menyelamatkan dunia ilmu pengetahuan dari kejahatan
intelektual.
Sebuah resensi kadang-kadang di dalamnya memuat struktur/unsur resensi
secara lengkap, tetapi ada juga yang tidak lengkap, seperti contoh di bawah.

Perhatikan contoh resensi berikut dan perhatikan strukturnya!
Judul Buku

: Does It Matter? Information Technology and the Corrosion of Competitive
Avantage.

Pengarang

: Nicholas G. Carr

Penerbit

: Harvard Business School Press

Jumlah Halaman : xvii + 193 halaman
1. Identitas Buku

Seiring dengan adanya klaim bahwa dunia kita sedang memasuki babak abad
informasi, banyak akhli yang berpendapat bahwa teknologi informasi (TI ) akan berperan
dalam banyak hal dan menentukaan keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Bahkan,
sering dikatakan, keberhasilan atau kegagalan perusahaan di masa depan sangat ditentukan
oleh mereka dalam mengelola TI. Dalam suasana euforia TI dewasa ini, tidak salah jika
banyak orang yang masih mendewa-dewakan aspek ini. Seakan-akan segala problem yang
dihadapi perusahaan dapat mudah diselesaikan oleh “makhluk” bernama TI ini.
Padahal, dalam tiga tahun terakhir ini para ahli mulai mempertanyakan
kemujaraban TI dalam mendukung daya saing perusahaan. Apalagi, setelah terjadinya
kematian banyak perusahaan dotcom

beberapa tahun silam. Skeptisisme (keraguan)

terhadap TI mulai meningkat dan buku Nicholas G. Carr ini adalah salah satu dari sekian
banyak buku yang mempertanyakan kedigjayaan TI dewasa ini.
1. Pengantar Isi

Hal utama yang hendak dikemukakan dalam buku ini adalah walaupun kekuatan
dan kehadiran TI di berbagai perusahaan di dunia meningkat tetapi relevansi strategisnya
dlam mendukung tingkat daya saing perusahaan ketika berhadapan dengan perusahaan lain,
cenderung menurun. TI, seperti halnya bentuk teknologi lainnya telah mengalami
transformasi dari sumber keunggulan kompetitif perusahaan menjadi barang komoditas,
yang dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh perusahaan lainnya.
Menurut Carr, apakah suatu teknologi memiliki keunggulan kompetitif atau
tidak, tergantung pada faktor kelangkaan. Benar, bahwa ketika teknologi itu masih langka
(hanya sedikit perusahaan yang menggunakannya) teknologi itu merupakan sumber
keunggulan kompetitif. Akan tetapi, ketika teknologi itu telah tersebar luas (faktor
kelangkaannya berkurang), faktor keunggulan kompetitifnya mulai sirna. Contohnya,
ketika sebuah bank memiliki jaringan ATM yang luas, jaringan ATM yang dimilikinya
merupakan keunggulannya. Akan tetapi, ketika semua bank telah memiliki jaringan ATM,
jaring ATM tersebut menjadi hilang keunggulannya karena perbedaan antara bank satu dan
bank lainnya menjadi berkurang. Hal ini yang sering tidak disadari oleh para pelaku bisnis.
2. Ringkasan Isi
Buku ini memberikan argumentasi yang masuk akal tentang berbagai
perkembangan di dalam TI yang tidak mengarah kepada pertumbuhan, tetapi bahkan

penurunan. Ini berbeda dengan anggapan yang berlaku hingga saat ini, bahwa TI akan
membawa keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang mengadaptasinya. Bagi operasional
perusahaan, TI tetaplah merupakan faktor yang penting, tetapi kita harus berhati-hati dalam
mengimplementasikannya. Pemaparan bahasa dalam buku ini, ditulis dengan bahasa yang
kompleks dan terstruktur ddalam kaidah tata bahasa Inggris yang sangat fasih. Dengan
demikian, pembaca dapat menerjrmahkan dan menyimpulkannya dengan mudah.
4. Kelebihan buku

Bagi perusahaan-perusahaan yang memerlukan sentuhan teknologi tinggi, Carr
berpendapat bahwa dalam menghadapi situasi perkembangan TI, perusahaan jangan
bertindak terlalu cepat (menjadi pionir tidak selalu bagus), jadilah pengikut. Jangan
memimpin, lakukan inovasi hanya jika tingkat resikonya rendah dan lebih melihat
hambatan daripada peluang. Saran yang diberikan Carr akan terasa sangat konservatif
(kolot), dibanding apa yang diyakini para pelaku bisnis saat ini. Dalam berbisnis,
khususnya jika menghadapi masalah yang berkaitan dengan TI, lebih baik menjadi pemain
dengan tipe bertahan daripada menjadi bertipe menyerang. Seperti dalam permainan sepak
bola, bermain menyerang belum tentu menghasilkan kemenangan. Akan tetapi, permainan
bertahan yang disertai sikap waspada, hati-hati dan disiplin sering mendatangkan
kemenangan yang diinginkan.
5. Penutup

Penulis resensi : Eko Widodo
Bila semua hal telah diresapi, tidak ada alasan untuk menunda membuat resensi
buku. Ikutilah langkah-langkah berikut :
a. Kenali latar belakang buku yang akan diresensi
b. Bacalah seluruh isi buku sampai tuntas, termasuk kata pengantar baik dari penerbit
atau dari pakar
c. Jangan sekali-kali hanya membaca daftar isi dan menganggap dari daftar isi sudah
diketahui tema, isi, pesan utama yang akan disampaikan pengarang
d. Buatlah ringkasan tentang buku yang akan diresensi, catatan seperlunya; bagian
mana yang akan mendapat sorotan, akan dikutip, dan sebagainya
e. Buatlah penilaian tentang keseluruhan isi yang dianggap menonjol mengungkapkan
keunggulan dan kekurangan isi buku.
f. Tulislah resensi dan jangan lupa dilengkapi saran kemudian kirim ke media masa
yang tepat
RANGKUMAN
1) Unsur-unsur resensi :

 Identitas buku
 Pengantar isi
 Ringkasan Isi
 Kelebihan / keunggulan buku
 Kelemahan / kekuranganbuku
 Penutup / kesimpulan
2) Seorang penulis resensi / resentator harus memilikibekal sebagai berikut :


Pengeahuan tentang teori sastra



Memahami tujuan resensi



Memahami tujuan pengarang



Memiliki wawasan mengenai kriteria penilaian

6. Tugas
Ambil buku pengetahuan yang menurutmu menarik! Kemudian bacalah sampai tuntas!
Buatlah resensinya yang lengkap! Periksakan kepada gurumu!
PENUTUP
Berat keuletan Anda, akhirnya selesai juga modul awal ini. Karena ini hanya
sebagai percobaan dan awal saja. Sampai jumpa lagi di modul berikutnya yang lebih
lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Akhdiah, Sabarti, dkk. 1996. Materi Pokok Menulis II. Jakarta : Karunia U.T.
Badudu, J.S. 1990. Pintar Berbahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka.
Djuharmi, Eko. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesi untuk SMA dan MA kelas XII. Bandung :
Epsilon Group.
Mafrukhi, dkk. 2008. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII. Jakarta :
Erlangga.

MODUL ll
BAHASA INDONESIA
MEMBERIKAN KRITIK ARTIKEL DAN MERANGKUM INFORMASI

Kelas X Semester 2

OLEH :
MGMP BAHASA INDONESIA

PEMERINTAHAN KOTA TASIKMALAYA
DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYA
Jalan R.E Martadinata no.261 Tlp (0265) 331331 Tasikmalaya
Website : www. Smun2-tsm.sch..id E- mail : info@smun-tsm-sch.id

DAFTAR ISI

PENGAJARAN MEMBACA DAN MENULIS
1. Pengantar
2. Standar Kompetensi ......................................................................................
3. Kompetensi Dasar .........................................................................................
4. Indikator .........................................................................................................
5. Proses Pembelajaran ......................................................................................
5. 1 Proses Pembelajaran I
5.1.1 Uraian Materi .............................................................................
5.1.2 Rangkuman Materi ....................................................................
5.1.3 Pelatihan 1 ..................................................................................
5.1.4 Kunci Jawaban Pelatihan 1 ...........................................................
5.2 Proses Pembelajaran ll
5.2.1 Uraian Materi .............................................................................
5.2.2 Rangkuman Materi ....................................................................
5.2.3 Pelatihan 2 ................................................................................
5.2.4 Kunci Jawaban ...........................................................................
5.2.5 Pelatihan 3 ................................................................................
5.2.6 Kunci Jawaban Pelatihan 3 ...........................................................
5.2.7 Pelatihan 4 ..................................................................................
5.2.8 Kunci Jawaban Pelatihan 4 .........................................................
5.3 Proses Pembelajaran lll
5.3.1 Uraian Materi ............................................................................
5.3.2 Rangkuman Materi ....................................................................
5.3.3 Pelatihan 5 ..................................................................................
5.3.4 Kunci Jawaban Pelatihan 4 .........................................................
6. Evaluasi Pembelajaran
6.1 Butir Evaluasi ..........................................................................................
6.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................
7. Kunci Jawaban Evaluasi ...............................................................................
8. Referensi ..........................................................................................................

1
1
2
2
2
4
4
5
5
6
7
7
7
7
7
8
8
10
10
11
11
15
16
17

PENGAJARAN MEMBACA DAN MENULIS
Aku Harus
Berhasil!

I. Pengantar
Modul ini merupakan modul pertama yang dipersiapkan untuk siswa kelas X Kh 1
dan Kh 2, SMAN 2 Kota Tasikmalaya. Tujuannya supaya para siswa mau dan mampu
belajar mandiri selain belajar secara tatap muka dengan guru di kelas sehingga meraih hasil
pembelajaran yang maksimal.
Belajar dengan sistem moduler tentu saja berbeda dengan belajar tatap muka.
Dengan modul, Anda dituntut untuk belajar lebih rajin dan berdisiplin. Jika tidak demikian,
tentu saja Anda akan sia-sia memiliki modul ini. Karena itu, sebelum mempelajarinya lebih
dalam, bacalah semua petunjuk dan ikuti dengan penuh berdisiplin dan kejujuran.
Dengan modul ini Anda bisa memiliki wawasan, keterampilan dan sikap yang
sesuai dengan tuntutan SK dan KD dengan syarat rajin, disiplin, dan jujur. Dengan
demikian, selain memperoleh wawasan, keterampilan, dan sikap yang baik, belajar dengan
modul akan memberikan manfaat lain yaitu melatih kedisiplinan dan kejujuran diri.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah suapaya Anda memiliki keterampilan
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbagai tujuan, kegiatan,
dan suasana. Tujuan inilah yang dituntut oleh kurikulum yang berlaku saat ini.
Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu keterampilan menyimak atau
mendengarkan, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan
menulis. Keempat aspek keterampilan itulah yang harus Anda kuasai. Unsur-unsur
kebahasaan diajarkan secara terintegrasi ke dalam keempat aspek keterampilan tersebut.
Sebagai suatu keterampilan, berbahasa tentu saja tidak akan berhasil hanya dengan
belajar. Yang terpenting adalah melatih diri menggunakan keempat aspek keterampilan
berbahasa tersebut.Tidak akan ada suatu keterampilan Anda miliki tanpa berlatih. Karena
itu, berlatihlah terus berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia tercapai.
Modul I ini mencakup keterampilan membaca dan menulis yang terdiri atas dua
standar kompetensi dan empat kompetensi dasar. Pelajarilah semua penjelasan dan ikutilah
semua petunjuk modul ini dengan disiplin dan jujur agar Anda bisa menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang tercakup modul ini.
1. Standar Kompetensi
Siswa memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai.
Siswa mampu mengungkapkan informasi melalui kegiatan menulis paragraf dan teks
pidato.
2. Kompetensi Dasar

1. Siswa mampu merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik
kedalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.
3.2.1. Siswa mampu menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk
paragraf argumentatif.
3.3.1. Siswa mampu menulis gagasan-gagasan untuk meyakinkan atau mengajak
pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuatif.
3.4.1. Siswa mampu menyusun teks pidato.
4. Indikator
4.1.1 Siswa dapat mengungkapkan secara lisan atau tertulis isi tabel atau grafik yang
terdapat dalam bacaan ke dalam beberapa kalimat yang baik dan benar.
4.1.2 Siswa dapat merangkum isi informasi dari suatu tabel atau grafiks ke dalam
beberapa kalimat yang baik dan benar.
4.2.1 Siswa dapat mendaftarkan topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi
paragraf argumentatif dengan tepat.
4.2.2 Siswa dapat menyusun kerangka paragraf argumentatif dengan tepat.
4.2.3 Siswa dapat mengembangkan kerangka paragraf yang dibuatnya menjadi sebuah
paragraf argumentatif yang baik.
4.2.4 Siswa dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, oleh
sebab itu, dengan demikian, dll.) dengan tepat dalam paragraf argumentatif.
4.2.5 Siswa dapat menyunting dengan tepat paragraf argumentatif yang ditulis teman.
4.2.6 Siswa dapat mendaftarkan topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi
paragraf persuatif.
4.3.2 Siswa dapat menyusun kerangka paragraf persuatif dengan tepat.
4.3.3 Siswa dapat mengembangkan kerangka paragraf yang dibuatnya menjadi
paragraf persuatif yang baik.
4.3.4 Siswa dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (karena, jika, kalau,
seperti, dll.) dengan tepat ke dalam paragraf persuatuif.
4.3.5 Siswa dapat menyunting dengan tepat paragraf persuatif yang ditulis teman.
4.4.1 Siswa dapat menjelaskan tujuan berpidato dengan benar.
4.4.2 Siswa dapat menjelaskan metoda pidato dengan benar.
4.4.3 Siswa dapat menyusun kerangka pidato dengan baik.
4.4.4 Siswa dapat menyusun teks pidato berdasarkan kerangka yang dibuatnya dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
4.4.5 Siswa dapat menyunting teks pidato yang ditulis teman.
5. Proses Pembelajaran
5.1 Proses Pembelajaran I
5.1.1 Uraian Materi (Membaca tabel dan grafik)
Pengertian dan Manfaat Tabel/Grafik
Dalam kegiatan sehari-hari, baik perseorangan maupun lembaga atau organisasi
sering memiliki data tentang sesuatu. Data tersebut sangat banyak dan perlu diarsipkan atau
diinformasikan kepada orang atau lembaga lain. Jika data tersebut harus diuraikan atau
dijelaskan memerlukan waktu yang banyak maka orang atau lembaga tersebut
menyajikannya dalam bentuk lain yang lebih singkat, yaitu dalam bentuk tabel atau grafik.
Tabel merupakan daftar data yang berupa angka atau bilangan yang disajikan secara
sistematis dalam bentuk kolom-kolom. Dengan tabel tersebut pembaca akan lebih mudah
memahami data yang dibaca atau diinformasikan. Sedangkan grafik adalah daftar keadaan
turun naiknya suatu data atau fakta yang sistematis dalam bentuk garis atau gambar.
Berdasarkan pengetian di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang ada dalam tabel
atau grafik berasal dari data yang diuraikan secara bahasa yang panjang lebar atau bentuk

ringkas dari data tersebut. Dengan demikian, suatu tabel atau grafik bisa dikembalikan ke
dalam bentuknya semula, yaitu berupa uraian. Perhatikan contoh berikut!
1. Orgasisasi ekstrakurikuler dekresi yang terdiri atas seni tradisional, seni modern,
dan teater, tahun ini mempunyai anggota sejumlah 120 orang yang tediri atas laki-laki dan
perempuan. Anggota sejumlah itu berasal dari kelompok seni tradisional 25 orang, lakilaki 15 orang, perempuan 10 orang; seni modern 75 orang, laki-laki 30 orang perempuan
45 orang; seni teater 25 orang, laki-laki 5 orang, perempuan 20 orang.
Jika data tersebut diubah bentuknya ke dalam bentuk tabel atau grafik, akan tampak
seperti berikut.

TABEL KEADAAN ANGGOTA DEKRESI
TAHUN PELAJARAN 2006/2007
Nomo
r
1
2
3

Jenis Seni
Tradisional
Modern
Teater
Jumlah Total

Anggota
Laki-laki Peremp
uan
15
10
30
45
5
20
50

75

Jumlah

Keterangan

25
75
25
125

Dari tabel di atas, kita dapat membuat berbagai pernyataan dan simpulan, misalnya:
1. Jenis seni yang paling banyak diminati di dekresi adalah seni modern;
2. Jumlah anggota dekresi yang berjenis kelamin perempuan sama dengan jumlah anggota
seni modern secara keseluruhan, yaitu 75 orang;
3. dsb.
2. Anggota dekresi dari tahun ke tahun mengalami pasang surut atau naik turun. Diperoleh
data sebagai berikut: Tahun 2002, sebanyak 75 orang; tahun 2003 sebanyak 128 orang,
tahun 2004 sebanyak 120 orang, tahun 2005 sebanyak 175 orang, dan tahun 2006
sebanyak 125 orang. Jika keadaan tersebut digambarkan dalam bentuk grafik, akan
tampak sebagai berikut.
GRAFIK ANGGOTA DEKRESI
RAHUN 2003 – 2006

Dari grafik di atas dapat dikemukakan beberapa pernyataan atau kesimpulan,
misalnya:
1. Dari tahun ke tahun, anggota dekresi mengalami naik turun;
2. Selama periode 2002 – 2006, anggota dekresi paling banyak adalah tahun 2005;
3. Anggota dekresi pada tahun 2004 hampir sama dengan tahun 2006.
4. dsb.
Hal yang harus diperhatikan agar Anda dapat menafsirkan tabel atau grafik:
1. judul tabel/grafik;
2. tulisan/judul tiap kolom pada tabel;
3. angka-angka
Setiap tulisan atau angka dalam tabel atau grafik mempumyai makna yang luas.
5.1.2 Rangkuman Materi
Tabel merupakan daftar data yang berupa angka atau bilangan yang disajikan dalam
bentuk kolom-kolom sedangkan grafik merupakan gambaran turun naiknya suatu data yang
disajikan dalam bentuk garis atau gambar-gambar. Tabel dan grafik dapat diterjemahkan
atau diuraikan ke dalam bentuk bahasa uraian atau penjelasan.
5.1.3 Pelatihan 1
Perhatikanlah tabel dan grafik berikut kemudian kerjakan soal-soal di bawahnya!
UDANG IMPOR JEPANG TAHUN 2001 -2004
Negara Asal

2001

2002

2003

2004

Indonesia

55.617

53.608

52.367

16.669

Vietnam
India
China
Thailand
Negara lain
Jumlah

35.664
42.991
14.926
20.574
75.276
245.048

41.516
34.795
19.598
18.987
80.338
248.842

47.626
28.191
20.494
16.806
167.763
233.251

13.568
9.707
5.629
4.771
19.611
69.955

1. Ungkapkanlah pernyataan Anda yang berhubungan dengan tabel di atas, minimal 3
pernyataan!
2. Buatlah kesimpulan isi tabel di atas!
PENILAIAN TERHADAP BUKU TERBITAN KAMPUS DI PULAU JAWA

1. Kemukakanlah pernyataan Anda tehadap grafik penilaian buku di atas, minimal tiga
pernyataan!
2. Kemukakanlah kesimpulan Anda terhadap isi grafik tersebut!
5.1.4 Kunci jawaban pelatihan 1
Tabel
1. Kata kunci:
- Indonesia, tiap tahun turun;
- Vietnam naik, kecuali 2004
- China naik, kecuali 2004;
- China 2002, hampir sama dengan negara lain 2004
2. Simpulan:
Impor udang Jepang tiap tahun turun
Grafik
1. Kata kunci:
- baik, 30 persen
- buruk 8,8 persen
- tidak tahu 62,2 persen
2. Simpulan
Buku kampus kurang diketahui kualitasnya oleh masyarakat
5.2 Proses Pembelajaran II
5.2.1 Uraian Materi (Menulis Paragraf Argumentasi, Persuasi)
Jenis paragraf dilihat dari segi isi dan tujuan dapat digolongkan menjadi lima jenis,
yaitu eksposisi, deskripsi, narasi, pesuasi, dan argumentasi. Khusus pada modul ini akan
dibahas paragraf persuasi dan argumentasi.
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi informasi sesuatu yang ditunjang
dengan bukti dan contoh-contoh yang menarik dengan tujuan agar pembaca tertarik
sehingga mau mengikuti apa yang diinginkan penulis. Paragraf argumentasi adalah
paragraf yang berisi informasi atau pernyataan-pernyataan yang ditunjang dengan alasanalasan yang logis dengan tujuan agar pembaca yakin akan kebenaran informasi yang
disampaikan penulis. Dalam paragraf persuasi akan terasa halus dan tidak bersifat
memaksa sedangkan dalam argumentasi akan terasa tegas bahkan bersifat memaksa.
Paragraf persuasi memiliki ciri antara lain: bukti-bukti, contoh-contoh yang
menarik, bahasanya sopan dan menarik, diakhiri dengan saran dan ajakan. Biasanya juga
ditandai dengan hadirnya kata penghubung antarkalimat oleh karena itu, oleh sebab itu,
dengan demikian, dsb. Sedangkan paragraf agumentasi memiliki ciri-ciri antara lain: ada
bukti, setiap pernyatan diikuti alasan, kalimat-kalimatnya bersifat hubungan sebab akibat,
bahasanya tegas dan denotatif. Biasanya ditandai dengan hadirnya kata penghubung
antarkalimat oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dsb.

Topik-topik yang dapat dikembangkan dengan paragraf persuasi sama dengan
paragraf agumentasi. Bedanya dalam penguraian dan tujuannya saja. Kalau dalam persuasi,
pembaca diharapkan mau melaksanakan sesuatu baik dengan keyakinan maupun tidak,
sedangkan dalam argumentasi pembaca menjadi yakin tentang kebenaran sesuatu itu.
Apakah mau melaksanakan atau tidak, tidak menjadi masalah. Topik-topik yang biasa
dikembangkan antara lain: pentingnya belajar, pentingnya menjaga kesehatan, masalah
yang berhubungan dengan hukum, agama, dan kebenaran-kebenaran lainnya.
Agar paragraf yang dibuat tersusun sistematis, sebaiknya Anda terlebih dulu
membuat kerangka paragraf. Setelah itu, baru kerangka itu dikembangkan menjadi
paragraf yang baik. Kerangka paragraf berupa daftar ide pokok dan ide penjelas yang
disusun secara sistematis.
Perhatikan contoh berikut!
Persuasi
Topik: Peminta sumbangan
Kerangka
Ide pokok : Masyarakat harus berhati-hati terhadap oknum peminta sumbangan
Ide penjelas : - Bencana sering dijadikan sarana untuk meminta sumbangan.
- Organisasi atau kelompok orang tak bertanggung jawab minta
sumbangan.
- Mereka beroprasi di atas bus, stopan atau pinggir jalan.
- Mereka mengatasnamakan departemen sosial.
Bila kerangka paragraf di atas dikembangkan, akan tampak paragraf seperti berikut.
”Bencana alam sudah sering terjadi di negara kita. Ternyata bencana tersebut
sering dijadikan sarana untuk memungut sumbangan dari masyarakat. Tidak sedikit
organisasi atau sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab meminta sumbangan
untuk masyarakat yang terkena bencana alam tersebut. Biasanya mereka malakukan
kegiatannya di bus-bus kota, di lampu-lampu stopan, atau di