| BKD Cilacap JKK-JKM BKD
Jaminan KECELAKAAN KERJA ( JKK )
dan Jaminan KEMATIAN ( JKM )
bagi Pegawai ASN
Rapat Koordinasi Kepegawaian
Tahun 2016
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
Rapat Koordinasi Kepegawaian
Tahun 2016
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
(2)
DASAR HUKUM
UU No. 5 Tahun 2014 Ttg. A S N Psl.92 ayat (1)
(“Pemerintah wajib memberikan perlindungan
berupa Jaminan kesehatan, Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Kematian, dan bantuan hukum”)
PP No.70 Tahun 2015 Ttg. Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai ASN
Perka BKN No. 5 Tahun 2016 Ttg. Ketentuan
Pelaksanaan PP No. 70 Tahun 2015
UU No. 5 Tahun 2014 Ttg. A S N Psl.92 ayat (1)
(“
Pemerintah wajib memberikan perlindungan
berupa Jaminan kesehatan, Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Kematian, dan bantuan hukum”)
PP No.70 Tahun 2015 Ttg. Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai ASN
Perka BKN No. 5 Tahun 2016 Ttg. Ketentuan
Pelaksanaan PP No. 70 Tahun 2015
(3)
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
( JKK )
Perlindungan atas risiko
kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja
berupa perawatan,
santunan, dan tunjangan
cacat
Perlindungan atas risiko
kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja
berupa perawatan,
santunan, dan tunjangan
cacat
(4)
JAMINAN KEMATIAN ( JKM )
Perlindungan atas risiko
kematian bukan akibat
kecelakaan kerja
berupa santunan
kematian
Perlindungan atas risiko
kematian bukan akibat
kecelakaan kerja
berupa santunan
(5)
PESERTA dan KEPESERTAAN
JKK-JKM
Peserta: Calon PNS - PNS - PPPK
Kepesertaan :
Dimulai
sejak tanggal pengangkatan dan
gajinya dibayarkan,
Berakhir
apabila peserta diberhentikan
sbg PNS atau sbg PPPK
Peserta: Calon PNS - PNS - PPPK
Kepesertaan :
Dimulai sejak tanggal pengangkatan dan
gajinya dibayarkan,
Berakhir apabila peserta diberhentikan
sbg PNS atau sbg PPPK
(6)
KECELAKAAN KERJA
Adalah kecelakaan yg terjadi
:
a.
Dalam menjalankan tugas kewajiban;
b.
Dlm keadaan lain yg ada hubungannya dg
dinas shg kecelakaan itu disamakan dg
kecelakaan yg terjd dlm menjalankan tugas
kewajibannya;
c.
Krn perbuatan anasir yg tdk bertggjwb
ataupun sbg akibat tindakan thd anasir itu
dlm melaks tugas;
d.
Dlm perjalanan dr rumah menuju tempat
kerja atau sebaliknya;
e.
Yang menyebabkan penyakit akibat kerja
a.Dalam menjalankan tugas kewajiban;
b.
Dlm keadaan lain yg ada hubungannya dg
dinas shg kecelakaan itu disamakan dg
kecelakaan yg terjd dlm menjalankan tugas
kewajibannya;
c.
Krn perbuatan anasir yg tdk bertggjwb
ataupun sbg akibat tindakan thd anasir itu
dlm melaks tugas;
d.
Dlm perjalanan dr rumah menuju tempat
kerja atau sebaliknya;
(7)
Kriteria KECELAKAAN KERJA
(KK)
1.
KK dalam menjalankan tugas kewajiban:
a. KK dlm menjalankan tgs jabatan dan/atau tgs kedinasan lainnya di lingkungan kerja:1) melaks tgs tggjwb ssi kewenangan dan/atau melaks tgs dinas lain yg diperintahkan scr tertulis oleh pimpinan.
2) melaks tgs ssi peraturan per –UU-an
b. KK dlm menjalankan tgs jabatan dan/atau tgs kedinasan lainnya di luar lingkungan kerja:
1) melaks tgs tggjwb ssi kewenangan dan/atau melaks tgs dinas lain yg diperintahkan scr tertulis oleh pimpinan.
2) KK terjd pd waktu & tempat tujuan ssi dg surat perintah/ tgs atau pd waktu & tempat lain sepanjang ada alasan yg dpt dibenarkan,
3) melaks tgs ssi peraturan per –UU-an
1.
KK dalam menjalankan tugas kewajiban:
a. KK dlm menjalankan tgs jabatan dan/atau tgs kedinasan lainnya di lingkungan kerja:1) melaks tgs tggjwb ssi kewenangan dan/atau melaks tgs dinas lain yg diperintahkan scr tertulis oleh pimpinan.
2) melaks tgs ssi peraturan per –UU-an
b. KK dlm menjalankan tgs jabatan dan/atau tgs kedinasan lainnya di luar lingkungan kerja:
1) melaks tgs tggjwb ssi kewenangan dan/atau melaks tgs dinas lain yg diperintahkan scr tertulis oleh pimpinan.
2) KK terjd pd waktu & tempat tujuan ssi dg surat perintah/ tgs atau pd waktu & tempat lain sepanjang ada alasan yg dpt dibenarkan,
(8)
Kriteria KECELAKAAN KERJA
(KK)
2. KK dlm keadaan lain yg ada
hubungannya dg dinas shg kecelakaan
itu disamakan dg kecelakaan yg terjd
dlm menjalankan tugas kewajiban.
Kasus
:
Rahmadi-PNS sdg tgs belajar di
UGM. Saat ikut tour program akademis ke
Borobudur mengalami kecelakaan, perlu
dirawat di RS. ---
Rahmadi memenuhi
kriteria KK
2. KK dlm keadaan lain yg ada
hubungannya dg dinas shg kecelakaan
itu disamakan dg kecelakaan yg terjd
dlm menjalankan tugas kewajiban.
Kasus
:
Rahmadi-PNS sdg tgs belajar di
UGM. Saat ikut tour program akademis ke
Borobudur mengalami kecelakaan, perlu
dirawat di RS. ---
Rahmadi memenuhi
kriteria KK
(9)
Kriteria KECELAKAAN KERJA
(KK)
3. KK krn perbuatan anasir yg tdk
bertggjwb ataupun sbg akibat tindakan
thd anasir itu dlm melaks tugas
kewajiban;
Kasus
:
Reva Haikal –PNS Ka Kelurahan sdg
berlibur di pantai Teluk Penyu dianiaya sso
yg merasa dirugikan akibat keputusan
pembebasan lahan oleh Lurah tsb shg luka
dan perlu dirawat di RS.
--- Reva Haikal
memenuhi kriteria KK
3. KK krn perbuatan anasir yg tdk
bertggjwb ataupun sbg akibat tindakan
thd anasir itu dlm melaks tugas
kewajiban;
Kasus
:
Reva Haikal –PNS Ka Kelurahan sdg
berlibur di pantai Teluk Penyu dianiaya sso
yg merasa dirugikan akibat keputusan
pembebasan lahan oleh Lurah tsb shg luka
dan perlu dirawat di RS.
--- Reva Haikal
memenuhi kriteria KK
(10)
Kriteria KECELAKAAN KERJA
(KK)
4. KK dlm perjalanan dr rumah
menuju tempat kerja atau
sebaliknya.
Kasus :
Syahrini-PNS sdg berangkat
menuju kantor dan mengalami
kecelakaan lantas shg luka dan perlu
perawatan RS.---
Syahrini
memenuhi kriteria KK
4. KK dlm perjalanan dr rumah
menuju tempat kerja atau
sebaliknya.
Kasus
:
Syahrini-PNS sdg berangkat
menuju kantor dan mengalami
kecelakaan lantas shg luka dan perlu
perawatan RS.---
Syahrini
(11)
Kriteria KECELAKAAN KERJA
(KK)
5.
KK yg menyebabkan penyakit akibat kerja
apabila penyakit tsb disebabkan pekerjaan
dan/atau lingk kerja dg ketentuan:
a. dinyatakan dg surat dokter;
b. penyakit bukan disebabkan penyakit
bawaan;
Kasus
:
Bambang-PNS bertugas sbg pengelola
perangkat nuklir di BATAN. Ybs menderita batuk.
Dari diagnosa dokter ybs menderita riwayat
bronsitis sejak kecil dan perlu perawatan RS.
---
Bambang tidak memenuhi kriteria KK
5.
KK yg menyebabkan penyakit akibat kerja
apabila penyakit tsb disebabkan pekerjaan
dan/atau lingk kerja dg ketentuan:
a. dinyatakan dg surat dokter;
b. penyakit bukan disebabkan penyakit
bawaan;
Kasus
:
Bambang-PNS bertugas sbg pengelola
perangkat nuklir di BATAN. Ybs menderita batuk.
Dari diagnosa dokter ybs menderita riwayat
bronsitis sejak kecil dan perlu perawatan RS.
---
Bambang tidak memenuhi kriteria KK
(12)
MANFAAT J K K
a.
Perawatan;
b.
Santunan;
c.
Tunjangan cacat.
*(PNS yg telah berhenti krn pensiun dan PPPK yg
berhenti dg hormat BERHAK atas manfaat JKK
apabila didiagnosis menderita penyakit akibat
kerja berdsrkan surat keterangan dokter, dan hak
tsb diberikan jika penyakit akibat kerja timbul dlm
waktu paling lama 5 th sejak tgl pemberhentian)
a.
Perawatan;
b.
Santunan;
c.
Tunjangan cacat.
*(PNS yg telah berhenti krn pensiun dan PPPK yg
berhenti dg hormat BERHAK atas manfaat JKK
apabila didiagnosis menderita penyakit akibat
kerja berdsrkan surat keterangan dokter, dan hak
tsb diberikan jika penyakit akibat kerja timbul dlm
waktu paling lama 5 th sejak tgl pemberhentian)
(13)
MANFAAT PERAWATAN
a. Pemeriksaan dasar dan penunjang;
b. Perawatan tk pertama dan lanjutan;
c.Rawat inap kls I RS pemerintah & RS swasta yg setara;
d. Perawatan intensif;
e. Penunjang diagnostik;
f. Pengobatan;
g. Pelayanan khusus;
h. Alat kesehatan dan implant;
i. Jasa dokter/medis;
j. Operasi;
k. Transfusi darah;
l. Rehabilitasi medik.
(
diberikan sampai peserta sembuh
) a. Pemeriksaan dasar dan penunjang;b. Perawatan tk pertama dan lanjutan;
c.Rawat inap kls I RS pemerintah & RS swasta yg setara;
d. Perawatan intensif;
e. Penunjang diagnostik;
f. Pengobatan;
g. Pelayanan khusus;
h. Alat kesehatan dan implant;
i. Jasa dokter/medis;
j. Operasi;
k. Transfusi darah;
l. Rehabilitasi medik.
(14)
TEMPAT PERAWATAN
1.
Rumah Sakit Pemerintah, RS Swasta,
atau Fasilitas Perawatan terdekat ;
2.
Rumah Sakit lain dalam wilayah Negara
RI (bila point 1 tidak bisa dipenuhi) ;
3.
Rumah Sakit luar negeri (bila point 2
tidak bisa dipenuhi).
*(perawatan sbgmana dimaksud point 2
& 3 dilakukan berdasarkan kebutuhan
medis yg diterapkan dokter
1.
Rumah Sakit Pemerintah, RS Swasta,
atau Fasilitas Perawatan terdekat ;
2.
Rumah Sakit lain dalam wilayah Negara
RI (bila point 1 tidak bisa dipenuhi) ;
3.
Rumah Sakit luar negeri (bila point 2
tidak bisa dipenuhi).
*(perawatan sbgmana dimaksud point 2
& 3 dilakukan berdasarkan kebutuhan
medis yg diterapkan dokter
(15)
SANTUNAN KK
a. Penggantian biaya pengangkutan peserta ke dan dari RS dan/atau ke rumah, termasuk biaya
pertolongan pertama;
b. Santunan sementara akibat KK ;
c. Santunan cacat sebagian anatomis, cacat sebagian fungsi, dan cacat total tetap ;
d. Penggantian biaya rehabilitasi (alat bantu/orthese, alat ganti/porthese)
e. Penggantian biaya gigi tiruan ;
f. Santunan kematian kerja ;
g. Uang duka tewas ;
h. Biaya pemakaman ;
i. Bantuan beasiswa.
a. Penggantian biaya pengangkutan peserta ke dan dari RS dan/atau ke rumah, termasuk biaya
pertolongan pertama;
b. Santunan sementara akibat KK ;
c. Santunan cacat sebagian anatomis, cacat sebagian fungsi, dan cacat total tetap ;
d. Penggantian biaya rehabilitasi (alat bantu/orthese, alat ganti/porthese)
e. Penggantian biaya gigi tiruan ; f. Santunan kematian kerja ;
g. Uang duka tewas ; h. Biaya pemakaman ; i. Bantuan beasiswa.
(16)
BESARAN SANTUNAN
a. Penggantian biaya pengangkutan peserta ke dan
dari RS termasuk biaya pertolongan pertama;
Besaran= Rp.1,3 jt (darat/sungai/danau); Rp.1,95 jt (laut); Rp.3.25 jt (udara)
b. Santunan sementara ;
Besaran= 100% x Gaji terakhir (diberikan tiap bln sampai ybs dinyatakan mampu bekerja kembali)
c. Santunan cacat sebagian anatomis;
Besaran= % sesuai tabel x 80 x Gaji terakhir
Santunan Cacat sebagian fungsi;
Besaran= penurunan fungsi x % sesuai tabel x 80 x gaji terakhir
Santunan Cacat total tetap ;
Besaran = 70% x 80 x gaji terakhir + Rp.250 rb/bln selama 24 bln
a. Penggantian biaya pengangkutan peserta ke dan dari RS termasuk biaya pertolongan pertama;
Besaran= Rp.1,3 jt (darat/sungai/danau); Rp.1,95 jt (laut); Rp.3.25 jt (udara)
b. Santunan sementara ;
Besaran= 100% x Gaji terakhir (diberikan tiap bln sampai ybs dinyatakan mampu bekerja kembali)
c. Santunan cacat sebagian anatomis;
Besaran= % sesuai tabel x 80 x Gaji terakhir
Santunan Cacat sebagian fungsi;
Besaran= penurunan fungsi x % sesuai tabel x 80 x gaji terakhir
Santunan Cacat total tetap ;
Besaran = 70% x 80 x gaji terakhir + Rp.250 rb/bln selama 24 bln
(17)
BESARAN SANTUNAN (
lanjutan
)
d. Penggantian biaya rehabilitasi (alatbantu/orthese, alat ganti/porthese);
Besaran= sesuai standar Pusat Rehabilitasi RS Pem + 40% harga tsb ; biaya rehab maks= Rp,2,6 jt
e. Penggantian biaya gigi tiruan ;
Besaran= Rp.3,9 jt (maks untuk tiap kasus)
f. Santunan kematian kerja (untuk yg tewas);
Besaran= 60% x (80 x gaji terakhir); (dibayar sekaligus)
g. Uang duka tewas ;
Besaran= 6 x gaji terakhir; (dibayar sekaligus)
h. Biaya pemakaman ;
Besaran= Rp. 10 jt;
d. Penggantian biaya rehabilitasi (alat bantu/orthese, alat ganti/porthese);
Besaran= sesuai standar Pusat Rehabilitasi RS Pem + 40% harga tsb ; biaya rehab maks= Rp,2,6 jt
e. Penggantian biaya gigi tiruan ;
Besaran= Rp.3,9 jt (maks untuk tiap kasus)
f. Santunan kematian kerja (untuk yg tewas);
Besaran= 60% x (80 x gaji terakhir); (dibayar sekaligus)
g. Uang duka tewas ;
Besaran= 6 x gaji terakhir; (dibayar sekaligus)
h. Biaya pemakaman ;
(18)
BESARAN SANTUNAN (
lanjutan
)
i. Bantuan beasiswa ;
SD = Rp. 45 jt
SLTP = Rp. 35 jt
SLTA = Rp. 25 jt
D3/S1 = Rp. 15 jt
Diberikan kpd 1 anak dg ketentuan ;
-Masih sekolah/kuliah,
-Usia maks 25 th,
-Belum pernah menikah,
-Belum bekerja.
i. Bantuan beasiswa ;
SD = Rp. 45 jt
SLTP = Rp. 35 jt
SLTA = Rp. 25 jt
D3/S1 = Rp. 15 jt
Diberikan kpd 1 anak dg ketentuan ;
-Masih sekolah/kuliah,
-Usia maks 25 th,
-Belum pernah menikah,
-Belum bekerja.
(19)
Pengertian T E W A S
Meninggal dunia
dlm menjalankan tugas
kewajibannya
;
Meninggal dunia
dlm keadaan yg ada
hub nya dg dinas
, sehingga kematiannya
disamakan dg meninggal dunia dlm
menjalankan tgs kewajibannya;
Meninggal dunia
krn perbuatan anasir
yg tdk bertggjwb atau sbg akibat
tindakan thd anasir itu dlm menjalankan
tgs kewajibannya
Meninggal dunia
dlm menjalankan tugas
kewajibannya
;
Meninggal dunia
dlm keadaan yg ada
hub nya dg dinas
, sehingga kematiannya
disamakan dg meninggal dunia dlm
menjalankan tgs kewajibannya;
Meninggal dunia
krn perbuatan anasir
yg tdk bertggjwb atau sbg akibat
tindakan thd anasir itu dlm menjalankan
tgs kewajibannya
(20)
Penerima SANTUNAN KEMATIAN
KERJA dan UANG DUKA TEWAS
Isteri/suami yg sah;
Anak (jika tdk meninggalkan
isteri/suami sah);
Orang tua (jika tdk
meninggalkan isteri/suami
sah atau anak)
Isteri/suami yg sah;
Anak (jika tdk meninggalkan
isteri/suami sah);
Orang tua (jika tdk
meninggalkan isteri/suami
sah atau anak)
(21)
Penerima BIAYA PEMAKAMAN
Isteri/suami yg sah;
Anak (jika tdk meninggalkan
isteri/suami sah);
Orang tua (jika tdk meninggalkan
isteri/suami sah atau anak);
Ahli waris lain ssi ketentuan
peraturan per-UU (jk tdk
meninggalkan isteri/suami sah, anak
atau orang tua)
Isteri/suami yg sah;
Anak (jika tdk meninggalkan
isteri/suami sah);
Orang tua (jika tdk meninggalkan
isteri/suami sah atau anak);
Ahli waris lain ssi ketentuan
peraturan per-UU (jk tdk
meninggalkan isteri/suami sah, anak
atau orang tua)
(22)
TUNJANGAN CACAT
Diberikan kpd peserta yg mengalami
cacat, dan diberhentikan dg hormat
sbg PNS/PPPK krn cacat;
Besaran tunjangan cacat sesuai tabel;
Diberikan sejak keputusan
pemberhentian sbg PNS/PPPK krn
cacat sampai dg ybs meninggal
dunia;
Diberikan kpd peserta yg mengalami
cacat, dan diberhentikan dg hormat
sbg PNS/PPPK krn cacat;
Besaran tunjangan cacat sesuai tabel;
Diberikan sejak keputusan
pemberhentian sbg PNS/PPPK krn
cacat sampai dg ybs meninggal
(23)
Persentase
TUNJANGAN CACAT
Diberikan tiap bulan dg ketentuan:
1) 70%xgaji terakhir bila hilang fungsi:
a. Penglihatan pd kedua belah mata,
b. Pendengaran pd kedua belah telinga,
c . Kedua belah kaki dr pangkal paha atau dr lutut
ke bwh.
2) 50%xgaji terakhir bila hilang fungsi:
a. Lengan dari sendi bahu ke bawah,
b. Kedua belah kaki dr mata kaki ke bawah.
3) 40%xgaji terakhir bila hilang fungsi:
a. Lengan dari atau dari atas siku ke bawah,
b. Sebelah kaki dr pangkal paha.
Diberikan tiap bulan dg ketentuan:
1) 70%xgaji terakhir bila hilang fungsi:
a. Penglihatan pd kedua belah mata,
b. Pendengaran pd kedua belah telinga,
c . Kedua belah kaki dr pangkal paha atau dr lutut
ke bwh.
2) 50%xgaji terakhir bila hilang fungsi:
a. Lengan dari sendi bahu ke bawah,
b. Kedua belah kaki dr mata kaki ke bawah.
3) 40%xgaji terakhir bila hilang fungsi:
a. Lengan dari atau dari atas siku ke bawah,
b. Sebelah kaki dr pangkal paha.
(24)
Persentase
TUNJANGAN CACAT
4) 30%xgaji terakhir bila hilang fungsi:
a. Penglihatan dr sebelah mata,
b. Pendengaran dr sebelah telinga,
c. Tangan dari atau dari atas pergelangan ke bawah, d. Sebelah kaki dr mata kaki ke bawah.
5) 30% sampai 70% dr gaji terakhir menurut tk kecelakaan yg atas pertimbangan tim penguji
kesehatan dpt dipersamakan dg sbgmana yg dimaksud pd angka 1 sd 4, untuk kehilangan fungsi atas sebagian atau seluruh badan atau ingatan yg tidak termasuk pd angka 1 sd 4
6) Dalam hal terjd bbrp cacat, mk besarnya tunjangan cacat ditetapkan dg menjumlahkan persentase dr tiap cacat, dg ketentuan paling tinggi 100% dr gaji terakhir
4) 30%xgaji terakhir bila hilang fungsi:
a. Penglihatan dr sebelah mata,
b. Pendengaran dr sebelah telinga,
c. Tangan dari atau dari atas pergelangan ke bawah, d. Sebelah kaki dr mata kaki ke bawah.
5) 30% sampai 70% dr gaji terakhir menurut tk kecelakaan yg atas pertimbangan tim penguji
kesehatan dpt dipersamakan dg sbgmana yg dimaksud pd angka 1 sd 4, untuk kehilangan fungsi atas sebagian atau seluruh badan atau ingatan yg tidak termasuk pd angka 1 sd 4
6) Dalam hal terjd bbrp cacat, mk besarnya tunjangan cacat ditetapkan dg menjumlahkan persentase dr tiap cacat, dg ketentuan paling tinggi 100% dr gaji terakhir
(25)
JAMINAN KEMATIAN
Diberikan kpd peserta yg
wafat
(
meninggal dunia bukan akibat
kecelakaan kerja
);
Berupa santunan kematian yaitu:
a. santunan sekaligus,
b. uang duka wafat,
c. biaya pemakaman,
d. bantuan beasiswa.
Diberikan kpd ahli waris
Diberikan kpd peserta yg
wafat
(
meninggal dunia bukan akibat
kecelakaan kerja
);
Berupa santunan kematian yaitu:
a. santunan sekaligus,
b. uang duka wafat,
c. biaya pemakaman,
d. bantuan beasiswa.
(26)
Besaran SANTUNAN KEMATIAN
Santunan sekaligus sebesar Rp. 15 jt;
Uang duka wafat sebesar 3 x gaji
terakhir;
Biaya pemakaman sebesar Rp.7,5 jt;
Bantuan beasiswa sebesar Rp.15 jt
(anak masih sekolah, usia maks 25 th,
belum pernah nikah, belum kerja,
kepesertaan min. 3 th)
Santunan sekaligus sebesar Rp. 15 jt;
Uang duka wafat sebesar 3 x gaji
terakhir;
Biaya pemakaman sebesar Rp.7,5 jt;
Bantuan beasiswa sebesar Rp.15 jt
(anak masih sekolah, usia maks 25 th,
belum pernah nikah, belum kerja,
(27)
Persyaratan Penetapan KK
Wajib melampirkan:a. Keputusan pengangkatan pertama sbg CPNS/PNS
b. Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
c. Surat perintah tgs bagi Pegawai ASN yg
mengalami KK di luar wilayah kerja/lingk kantor,
d. Surat Ket dokter/tim penguji kesehatan bagi Pegawai ASN yg mengalami KK
e. BA yg dikeluarkan Kepolisian bg Pegawai ASN yg mengalami kecelakaan lalu lintas,
f. Laporan kronologis ttg kejadian KK dibuat oleh pimpinan unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb administrator dibuat sesuai format.
Wajib melampirkan:
a. Keputusan pengangkatan pertama sbg CPNS/PNS
b. Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
c. Surat perintah tgs bagi Pegawai ASN yg
mengalami KK di luar wilayah kerja/lingk kantor,
d. Surat Ket dokter/tim penguji kesehatan bagi Pegawai ASN yg mengalami KK
e. BA yg dikeluarkan Kepolisian bg Pegawai ASN yg mengalami kecelakaan lalu lintas,
f. Laporan kronologis ttg kejadian KK dibuat oleh pimpinan unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb administrator dibuat sesuai format.
(28)
Persyaratan Penetapan CACAT
Wajib melampirkan:
a.
Keputusan pengangkatan pertama sbg
CPNS/PNS
b.
Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
c.
Surat perintah tgs bagi Pegawai ASN yg
mengalami cacat,
d.
Srt Ket tim penguji kesehatan bagi Pegawai
ASN yg mengalami Cacat,
e.
Laporan kronologis ttg kejadian KK yg
menyebabkan cacat dibuat oleh pimpinan
unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb
administrator dibuat sesuai format.
Wajib melampirkan:
a.
Keputusan pengangkatan pertama sbg
CPNS/PNS
b.
Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
c.
Surat perintah tgs bagi Pegawai ASN yg
mengalami cacat,
d.
Srt Ket tim penguji kesehatan bagi Pegawai
ASN yg mengalami Cacat,
e.
Laporan kronologis ttg kejadian KK yg
menyebabkan cacat dibuat oleh pimpinan
unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb
administrator dibuat sesuai format.
(29)
Persyaratan Penetapan PENYAKIT
AKIBAT KERJA
Wajib melampirkan:
a. Keputusan pengangkatan pertama sbg
CPNS/PNS atau Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
b. Surat Keterangan Dokter/tim penguji kesehatan bagi Pegawai ASN yg mengalami penyakit
akibat kerja,
c. Laporan kronologis ttg kejadian KK yg
menyebabkan penyakit akibat kerja dibuat oleh pimpinan unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb administrator dibuat sesuai format.
Wajib melampirkan:
a. Keputusan pengangkatan pertama sbg
CPNS/PNS atau Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
b. Surat Keterangan Dokter/tim penguji kesehatan bagi Pegawai ASN yg mengalami penyakit
akibat kerja,
c. Laporan kronologis ttg kejadian KK yg
menyebabkan penyakit akibat kerja dibuat oleh pimpinan unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb administrator dibuat sesuai format.
(30)
(1)
JAMINAN KEMATIAN
Diberikan kpd peserta yg wafat
(meninggal dunia bukan akibat
kecelakaan kerja);
Berupa santunan kematian yaitu:
a. santunan sekaligus,
b. uang duka wafat,
c. biaya pemakaman,
d. bantuan beasiswa.
Diberikan kpd ahli waris
Diberikan kpd peserta yg
wafat
(
meninggal dunia bukan akibat
kecelakaan kerja
);
Berupa santunan kematian yaitu:
a. santunan sekaligus,
b. uang duka wafat,
c. biaya pemakaman,
d. bantuan beasiswa.
(2)
Besaran SANTUNAN KEMATIAN
Santunan sekaligus sebesar Rp. 15 jt;
Uang duka wafat sebesar 3 x gaji
terakhir;
Biaya pemakaman sebesar Rp.7,5 jt;
Bantuan beasiswa sebesar Rp.15 jt
(anak masih sekolah, usia maks 25 th,
belum pernah nikah, belum kerja,
kepesertaan min. 3 th)
Santunan sekaligus sebesar Rp. 15 jt;
Uang duka wafat sebesar 3 x gaji
terakhir;
Biaya pemakaman sebesar Rp.7,5 jt;
Bantuan beasiswa sebesar Rp.15 jt
(anak masih sekolah, usia maks 25 th,
belum pernah nikah, belum kerja,
(3)
Persyaratan Penetapan KK
Wajib melampirkan:
a. Keputusan pengangkatan pertama sbg CPNS/PNS b. Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
c. Surat perintah tgs bagi Pegawai ASN yg
mengalami KK di luar wilayah kerja/lingk kantor, d. Surat Ket dokter/tim penguji kesehatan bagi
Pegawai ASN yg mengalami KK
e. BA yg dikeluarkan Kepolisian bg Pegawai ASN yg mengalami kecelakaan lalu lintas,
f. Laporan kronologis ttg kejadian KK dibuat oleh pimpinan unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb administrator dibuat sesuai format.
Wajib melampirkan:
a. Keputusan pengangkatan pertama sbg CPNS/PNS
b. Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
c. Surat perintah tgs bagi Pegawai ASN yg
mengalami KK di luar wilayah kerja/lingk kantor,
d. Surat Ket dokter/tim penguji kesehatan bagi Pegawai ASN yg mengalami KK
e. BA yg dikeluarkan Kepolisian bg Pegawai ASN yg mengalami kecelakaan lalu lintas,
f. Laporan kronologis ttg kejadian KK dibuat oleh pimpinan unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb administrator dibuat sesuai format.
(4)
Persyaratan Penetapan CACAT
Wajib melampirkan:
a.
Keputusan pengangkatan pertama sbg
CPNS/PNS
b.
Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
c.
Surat perintah tgs bagi Pegawai ASN yg
mengalami cacat,
d.
Srt Ket tim penguji kesehatan bagi Pegawai
ASN yg mengalami Cacat,
e.
Laporan kronologis ttg kejadian KK yg
menyebabkan cacat dibuat oleh pimpinan
unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb
administrator dibuat sesuai format.
Wajib melampirkan:
a.
Keputusan pengangkatan pertama sbg
CPNS/PNS
b.
Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
c.
Surat perintah tgs bagi Pegawai ASN yg
mengalami cacat,
d.
Srt Ket tim penguji kesehatan bagi Pegawai
ASN yg mengalami Cacat,
e.
Laporan kronologis ttg kejadian KK yg
menyebabkan cacat dibuat oleh pimpinan
unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb
administrator dibuat sesuai format.
(5)
Persyaratan Penetapan PENYAKIT
AKIBAT KERJA
Wajib melampirkan:
a. Keputusan pengangkatan pertama sbg
CPNS/PNS atau Surat perjanjian kerja sbg PPPK, b. Surat Keterangan Dokter/tim penguji kesehatan
bagi Pegawai ASN yg mengalami penyakit akibat kerja,
c. Laporan kronologis ttg kejadian KK yg
menyebabkan penyakit akibat kerja dibuat oleh pimpinan unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb administrator dibuat sesuai format.
Wajib melampirkan:
a. Keputusan pengangkatan pertama sbg
CPNS/PNS atau Surat perjanjian kerja sbg PPPK,
b. Surat Keterangan Dokter/tim penguji kesehatan bagi Pegawai ASN yg mengalami penyakit
akibat kerja,
c. Laporan kronologis ttg kejadian KK yg
menyebabkan penyakit akibat kerja dibuat oleh pimpinan unit kerja atau pjb lain paling rendah pjb administrator dibuat sesuai format.
(6)