ProdukHukum BankIndonesia

FREQ U EN TLY ASKED Q U ESTIO N S (FAQ S)
PBI N O . 10/2/PBI/2008 TAN GGAL 4 FEBRU ARI 2008
TEN TAN G
BAN K IN D O N ESIA – SRIPLESS SECU RITIES SETTLEM EN T SYSTEM

1.

Q.
A.

Apakah f ungsi BI-SSSS?
BI-SSSS dapat digunakan sebagai sarana unt uk melakukan kegiat an Transaksi
Dengan Bank Indonesia, penat ausahaan Transaksi Dengan Bank Indonesia dan
penat ausahaan Surat Berharga

2.

Q.
A.

Apakah f ungsi Bank Indonesia dalam BI-SSSS ?

Bank Indonesia berf ungsi sebagai :
1) Penyelenggara yang melaksanakan dan menjaga kelancaran penyelenggaraan
BI-SSSS;
2) Penyelenggara yang melakukan f ungsi sebagai Cent ral Regist ry unt uk
melakukan penat ausahaan Surat Berharga unt uk kepent ingan Bank, SubRegist ry dan pihak lain pemilik Rekening Surat Berharga di BI-SSSS;
3) Penyelenggara yang menyelenggarakan Transaksi Dengan Bank Indonesia
dalam rangka kegiat an OPT, Fasilit as Pendanaan, t ransaksi SBN unt uk dan at as
nama pemerint ah dan/at au t ransaksi lainnya melalui BI-SSSS; dan
4) Pesert a BI-SSSS yang melakukan kegiat an t ransaksi OPT secara bilat eral dengan
Bank dan sebagai pemilik Surat Berharga.

3.

Q.
A.

Pihak-pihak m ana saja yang dapat m enjadi Pesert a BI-SSSS?
Pihak-pihak yang dapat menjadi Pesert a BI-SSSS adalah :
(1) Bank Indonesia;
(2) Depart emen Keuangan;

(3) Bank;
(4) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
(5) Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valut a Asing;
(6) Perusahaan Ef ek; dan
(7) lembaga lain yang diset ujui oleh Bank Indonesia
dimana pihak-pihak dimaksud bert indak sebagai :
1) Penerbit Surat Berharga;
2) Pesert a OPT;
3) Pesert a Fasilit as Pendanaan;
4) Pesert a Lelang SBN; dan/at au
5) Pemilik Rekening Surat Berharga di Cent ral Regist ry.
Pihak-pihak t ersebut dapat menjadi Pesert a set elah memenuhi persyarat an yang
dit et apkan oleh Bank Indonesia.

1

4.

Q.
A.


5.

Q.
A.

6.

Q.
A.

Apakah kew ajiban Pesert a? Dan apakah konsekuensinya apabila Pesert a
t idak m elaksanakan kew ajiban dim aksud?
Pesert a memiliki kew ajiban sebagai berikut :
a. menjaga kelancaran dan keamanan dalam penggunaan BI-SSSS;
b. bert anggungjaw ab at as kebenaran t ransaksi, inst ruksi t ransaksi dan/at au
set elmen, sert a seluruh inf ormasi yang dikirim Pesert a kepada Penyelenggara
melalui BI-SSSS;
c. memenuhi ket ent uan Bank Indonesia dan ket ent uan t erkait ; dan
d. memenuhi Perjanjian Penggunaan BI-SSSS ant ara Penyelenggara dengan

Pesert a maupun kesepakat an t ert ulis ant ar Pesert a (Bye-Law s) dengan t et ap
mengacu kepada Perat uran Bank Indonesia ini.
Dalam hal Pesert a t idak memenuhi kew ajiban dimaksud maka Penyelenggara
mengenakan sanksi administ rasi berupa t eguran t ert ulis t erhadap Pesert a yang
bersangkut an.
Selain kew ajiban sebagaimana t ersebut di at as, bagi Pesert a yang melakukan
kegiat an sebagai Sub-Regist ry juga berkew ajiban unt uk melaksanakan ket ent uan
penat ausahaan sebagaimana dit et apkan oleh Bank Indonesia. At as pelanggaran
t erhadap kew ajiban t ersebut Sub-Regist ry dapat dikenakan sanksi administ rasi
berupa t eguran t ert ulis at au pencabut an at as perset ujuan sebagai Sub-Regist ry.
Bagaim anakah kepesert aan dalam BI-SSSS bagi Bank yang m elaksanakan
kegiat an sebagai Sub-Regist ry?
Dalam hal Bank melaksanakan kegiat an Sub-Regist ry maka kepesert aan Bank
t ersebut sebagai Sub-Regist ry harus dipisahkan dari kepesert aan Bank. Dengan
demikian, apabila Bank yang t elah menjadi Pesert a akan melakukan kegiat an
sebagai Sub-Regist ry maka yang bersangkut an harus mengajukan kembali
permohonan sebagai Pesert a. Hal ini dimaksudkan unt uk memisahkan kepemilikan
asset Surat Berharga at as nama Bank dengan asset Surat Berharga nasabah.
Apakah st at us kepesert aan dalam BI-SSSS dapat berubah dan dalam hal
apa st at us t ersebut berubah ?

St at us kepesert aan dalam BI-SSSS t erdiri dari: akt if , dibekukan dan dit ut up.
St at us dimaksud dapat berubah dari st at us akt if menjadi dibekukan at au dit ut up
sert a dibekukan menjadi akt if at au dit ut up.Pihak yang berw enang mengubah
st at us Pesert a adalah Penyelenggara berdasarkan :
a. permint aan t ert ulis dan/at au keput usan lembaga yang berw enang melakukan
pengaw asan t erhadap kegiat an usaha Pesert a;
b. keput usan pengadilan yang t elah berkekuat an hukum t et ap yang dapat
mengakibat kan perubahan st at us kepesert aan; at au
c. permint aan t ert ulis dari Pesert a yang bersangkut an.

2

7.

Q.

A.

8.


Q.
A.

9.

Q.
A.

10.

Q.
A.

11.

Q.
A.

Dalam hal Pesert a adalah pesert a Sist em BI-RTGS, apakah st at us
kepesert aan dalam BI-SSSS t erkait dengan st at us kepesert aan dalam

Sist em BI-RTGS?
Ket erkait an ant ara st at us kepesert aan dalam BI-SSSS dengan Sist em BI-RTGS diat ur
sebagai berikut :
a. perubahan st at us menjadi dibekukan at au dit ut up pada kepesert aan BI-SSSS
t idak menyebabkan perubahan st at us kepesert aan dalam Sist em BI-RTGS;
b. perubahan st at us menjadi dit angguhkan dalam kepesert aan Sist em BI-RTGS
t idak menyebabkan perubahan st at us kepesert aan BI-SSSS;
c. perubahan st at us menjadi dibekukan at au dit ut up pada kepesert aan Sist em
BI-RTGS menyebabkan perubahan st at us yang sama dalam st at us kepesert aan
BI-SSSS.
Apakah st at us dit angguhkan dalam Sist em BI-RTGS berpengaruh t erhadap
kegiat an operasional Pesert a akt if dalam BI-SSSS?
Dalam hal st at us Pesert a akt if namun st at us Pesert a yang bersangkut an dalam
Sist em BI-RTGS dit angguhkan maka Pesert a yang bersangkut an t idak dapat
melakukan pembelian Surat Berharga secara DVP.
Apakah kegiat an Transaksi Dengan Bank Indonesia dapat dilakukan oleh
Pesert a dengan m enunjuk Pesert a lain sebagai perant ara (broker)?
Pesert a melakukan kegiat an Transaksi Dengan Bank Indonesia baik secara
langsung maupun dengan menunjuk Pesert a lain sebagai perant ara (broker) sesuai
ket ent uan Bank Indonesia yang berlaku. Kegiat an Transaksi Dengan Bank

Indonesia melalui Pesert a lain (broker) t idak dapat dilakukan ant ara lain unt uk
t ransaksi Fasilit as Pendanaan dan jual beli secara bersyarat (repo).
Dalam hal menunjuk broker, Pesert a yang bersangkut an menet apkan bat as
maksimal nominal penaw aran (broker bidding limit ) per hari bagi broker yang
dit unjuk dan diat ur dalam perjanjian t ersendiri ant ara Pesert a dengan broker.
Kegiat an apa saja yang t ercakup di dalam Penat ausahaan Transaksi
Dengan Bank Indonesia?
Penat ausahaan Transaksi Dengan Bank Indonesia mencakup kegiat an
penat ausahaan
Inst rumen
OPT,
penat ausahaan
Fasilit as
Pendanaan,
penat ausahaan t ransaksi SBN unt uk dan at as nama Pemerint ah sert a
penat ausahaan t ransaksi lainnya melalui BI-SSSS.
Apakah perbedaan ant ara Cent ral Regist ry dengan Sub-Regist ry dalam
sist em penat ausahaan Surat Berharga secara t w o t ier syst em ?
Perbedaan ant ara Cent ral Regist ry dan Sub-Regist ry dalam Penat ausahaan Surat
Berharga adalah sebagai berikut :

a. Cent ral Regist ry melakukan Penat ausahaan Surat Berharga unt uk kepent ingan
Bank, Sub-Regist ry dan pihak lain pemilik Rekening Surat Berharga di BI-SSSS.

3

b. Sub-Regist ry melakukan Penat ausahaan Surat Berharga unt uk kepent ingan
nasabah.
12.

Q.
A.

Apakah pihak-pihak yang t idak m em iliki rekening Surat Berharga pada
Cent ral Regist ry dapat m elakukan t ransaksi Surat Berharga?
Pihak-pihak yang t idak memiliki rekening Surat Berharga di Cent ral Regist ry dapat
melakukan t ransaksi Surat Berharga melalui BI-SSSS dengan t erlebih dahulu
menunjuk Sub-Regist ry unt uk melakukan penat ausahaan Surat Berharga yang
dimilikinya.

13.


Q.
A.

Pihak-pihak m ana saja yang dapat m enjadi Sub-Regist ry?
Pihak-pihak yang dapat menjadi Sub-Regist ry adalah Bank, Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, dan Perusahaan Ef ek.
Pihak-pihak yang dapat menjadi Sub-Regist ry adalah Bank, Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, dan Perusahaan Ef ek yang t elah memenuhi persyarat an yang
dit et apkan oleh Bank Indonesia.

14.

Q.

Jenis t ransaksi apa saja yang set elm ennya m elalui BI-SSSS dapat dilakukan
secara Free of Payment (FOP)?
Set elmen t ransaksi Surat Berharga yang dapat dilakukan secara FoP t erdiri dari :
a. pemindahbukuan yang dilakukan oleh pemilik Surat Berharga dengan ident it as
yang sama;

b. perpindahan kepemilikan Surat Berharga dalam rangka hibah, w arisan,
pelunasan kew ajiban, t ukar menukar, pengalihan karena penet apan
pengadilan, dan pinjam meminjam; dan
c. t ransaksi lainnya misalnya penerbit an Surat Berharga dalam rangka penyert aan
modal (privat e placement ) at au Exchange Traded Fund, sepanjang t elah
memperoleh perset ujuan dari lembaga at au inst ansi yang berw enang (ant ara
lain Depart emen Keuangan, Bapepam-LK unt uk t ransaksi t erkait Pasar M odal
at au Bank Indonesia unt uk t ransaksi t erkait perbankan).

A.

15.

Q.
A.

16.

Q.

A.

Apa art i ” set elm en t ransaksi Surat Berharga m elalui BI-SSSS bersif at
f inal” ?
Art inya Penyelenggara t idak mengakomodasi pembat alan set elmen (unw inding)
at as t ransaksi Surat Berharga yang t elah dilakukan set elmennya di BI-SSSS.
Apakah Pesert a dapat m em int a kepada Penyelenggara unt uk t idak
m eneruskan set elm en t ransaksi repo yang belum jat uh w akt u dalam hal
salah sat u pihak yang bert ransaksi m engalam i def ault at au w anprest asi?
Penyelenggara berw enang unt uk t idak meneruskan t ransaksi Surat Berharga di
Pasar Sekunder yang belum jat uh w akt u (early t erminat ion) unt uk t ransaksi Surat
Berharga yang memiliki dua proses set elmen yait u set elmen t ransaksi pert ama
(f irst leg) dan set elmen t ransaksi kedua (second leg). Transaksi t ersebut ant ara lain
t ransaksi jual beli secara bersyarat (repo) dan pencat at an agunan (pledge).

4

Penyelenggara dapat t idak meneruskan set elmen t ransaksi dimaksud berdasarkan :
a. permint aan Pesert a yang dapat dikabulkan oleh Penyelenggara hanya jika
Pesert a yang mengajukan permint aan dapat menunjukkan adanya pemberian
kuasa kepada Pesert a dimaksud unt uk membat alkan t ransaksi dari pihak law an
t ransaksinya; at au
b. berdasarkan keput usan lembaga pengaw as yang berw enang, keput usan
pengadilan dan/at au lembaga arbit rase yang t elah memiliki kekuat an hukum
yang t et ap.
17.

Q.

A.

18.

Q.

A.

Apakah Pesert a dapat m engajukan perm ohonan perpanjangan jam
operasional BI-SSSS dan apakah dikenakan biaya at as perm ohonan
dim aksud?
Pesert a dapat mengajukan permohonan perpanjangan jam operasional BI-SSSS
kepada Penyelenggara pada saat jam operasional berlangsung dengan prosedur
sebagaimana diat ur dalam Surat Edaran Bank Indonesia mengenai BI-SSSS.
Pengajuan permohonan perpanjangan jam operasional BI-SSSS menyebabkan
perpanjangan jam operasional Sist em BI-RTGS, sehingga t erhadap Pesert a yang
bersangkut an akan dikenakan biaya perpanjangan jam operasional sesuai
ket ent uan Sist em BI-RTGS.
Dalam hal t erjadi perbedaan ant ara dat a t ransaksi dan set elm en pada
Pesert a dengan dat a yang ada pada Penyelenggara, dat a yang m ana
dianggap benar?
Dat a yang ada pada Penyelenggara.

5