Bahan Bimbingan Teknologi CPPBT

Hasil Penelitian, Pengembangan
Produk Berbasis Inovasi, dan
CPPBT
Oleh:
Manaek Simamora*, Kunto Ismoyo, M. Bhustomi
*)Koordinator Cibinong Science and Technology Park
Pusat Inovasi LIPI
Jl. Raya Bogor KM. 47, Cibinong
E-mail: manaek.smr@gmail.com manaek@yahoo.com

Disampaikan pada
Koordinasi Inovasi Prospektif di Perguruan Tinggi dan Pembahasan
Sistem Pelaporan Program Insentif CPPBT dari Perguruan Tinggi
diselenggarakan oleh Direktorat PPBT Kemenristekdikti
Jakarta, 18 September 2017
1

Outline
 Pengantar
 Konsep Komersialisasi KI/teknologi baru
 Strategi Komersialisasi Aset KI






Tiga faktor kritis
Praktek-praktek terbaik
Kendala-Kendala
Pembiayaan dan Valley of Death
 Alternatif sumber-sumber pembiayaan

 Tahapan Pengembangan Produk Baru Berbasis
Inovasi dan Komersialisasi KI
 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)/Stage-Gate Process
 Contoh kasus sederhana

 Penutup
2

Pengantar

 “the test of an innovation, after all,
lies not in its novelty, its scientific
content, or its cleverness. Its lies in
the success in the marketplace...”
Peter F. Drucker (1993)
 nilai suatu inovasi ditentukan di pasar

3

Mengapa komersialisasi kekayaan
intelektual/teknologi penting?
 Penciptaan lapangan pekerjaan baru
 Bisa juga mengeliminasi lapangan kerja
langsung tetapi menciptakan lapangan kerja di
rantai nilai lainnya.

 Pembangunan ekonomi
 Peningkatan daya saing nasional dan global
 Meningkatkan pendapatan dan keuntungan
perusahaan

 Pajak bagi negara—dana pembangunan untuk
kesejahteraan masyarakat

 Memotivasi para pelaku riset
 mendapatkan reward yang sepadan
4

5

Gambar 3.
Alih Pengetahuan-Teknologi dan Proses Difusi Inovasi

Hasil
Lab/Litbang
- HKI
- Know-how
- Prototip

Intermediasi
-Klinik HKI

- Pusat Inovasi
-Inkubator
- BIC
- BDS
-LI lainnya

Alih Pengetahuan/Teknologi

Perusahaan/
investor/mitra

Pengguna/
Pasar

Difusi Inovasi Teknologi

= Aliran alih pengetahuan/teknologi
= Dampak umpan balik yg meningkatkan pembelajaran dan kapasitas serap

Sumber: Diadaptasi dari Coccia, 2008

6

Gambar 5. Proses Inovasi-Dari Ide ke Pasar
Pemerintah
Dll.

Rp.

Peneliti/
Litbang
IP
IDE

Rp.

Pemasar
Produk

IP


Rp.

Rp.

Inovator
Produk
Rp.

Rp.

Rp.

PASAR

Rp.

Pengguna
Canggih

Rp.


Rp.
Rp.

Rp.

Rp.

Seed
Capital

Start up
Capital

Dev’t
Capital

Sumber: Diadaptasi dari LIPI, 2000
7


Gambar 6
Proses Inovasi-Dari Ide ke Pasar-Contoh APJS
Pemerintah

Rp.

Peneliti
LIPI
A
PJ
S

Grindi
ng tech

Rp.
Rp.
Lis

Rp.

Rp.

Rp.

RSPPAD

P.I&
BPI
Rp.

PASAR:
RS/Puskesmas/
klinik/bidan…

PT.

Rp.

Rp.
Rp.


Rp.

Rp.
Rp.

Seed
Capital-PI

Start up
Capital-PT/
PIUMKM

Bank/
publik

8

Kotak 2.
Beberapa terminologi yang sering ditemukan dalam pengembangan produk

dan/atau tahap awal komersialisasi teknologi baru
Proof of concept merupakan bukti yang menunjukkan bahwa suatu ide atau model
layak (mungkin dan dapat dibuat atau dikerjakan).
Seed capital adalah modal atau uang yang disediakan untuk investasi awal dalam
suatu proyek atau perusahaan yang baru berdiri (startup company). Dana pada tahapan
ini dimaksudkan untuk membuktikan suatu konsep, riset pasar, dan/atau
pengembangan produk pada tahap awal.
Start-up Capital adalah modal atau uang untuk membiayai perusahaan baru atau
relative muda yang belum menjual produknya secara komersial. Dengan demikian
berbagai jenis resiko masih tinggi. Hal ini disebabkan misalnya kehandalan produk
yang mungkin belum teruji di pasar dalam kurun waktu tertentu, pengalaman
manajememn perusahaan yang masih terbatas, dan berbagai faktor lainnya. Dengan
status perusahaan seperti ini, sumber pembiayaan konvensional seperti dari sektor
perbankan masih sulit diperoleh. Oleh karena itu, perusahaan pada umumnya mencari
sumber-sumber pendanaan alternatif seperti modal ventura, pengusaha, atau business
angel (investor perorangan). Selain sumber-sumber tersebut, berbagai sumber
pendanaan dari sektor pemerintah yang dimaksudkan untuk mendorong lahirnya
perusahaan-perusahaan baru berbasis teknologi juga tersedia dan dapat menjadi
alternatif pembiayaan bagi perusahaan.
9

Opsi-opsi jenis komersialisasi
KI-1


Inkubasi produk dan usaha baru




Lisensi teknologi ke entitas bisnis yang sudah ada




Proses inkubasi diusahakan sudah melibatkan pihak yang akan
mengelola kegiatan usaha ke depan. Jadi tidak hanya peneliti
dan teknisi lembaga, sudah harus melibatkan pihak yang
diharapkan akan melanjutkan usaha tersebut. Entrepreneur.
Sering hal ini kurang disadari pemilik KI
dimana suntikan dana APBN yang disalurkan melalui lembaga
diperlakukan sebagai pinjaman lunak (dapat dengan syarat
tertentu, mis. asuransi teknologi).

lisensi teknologi ke entitas bisnis baru (spin of)


Dalam skema ini lemlit dapat memberikan tiga macam
bantuan sesuai dengan keperluan, misalnya bantuan SDM,
teknologi, dan pendanaan dengan syarat yang disepakati.

10

Opsi-opsi jenis komersialisasi
KI-2
 Kerjasama dengan perusahaan tertentu
yang mempunyai ikatan khusus dengan
pemilik teknologi


misalnya sahamnya dimiliki oleh (beberapa)
karyawan lembaga; kemitraan strategis, dll.

 memulai sendiri manufaktur dan
pemasaran produk yang didasarkan pada
invensi (perusahaan baru berbasis
teknologi),
 menjual hak paten, atau
 kombinasi dari setiap hal di atas.
11

Tiga faktor kritis dalam
Komersialisasi
 Milestones: diperlukan untuk
akselerasi, momentum, pantau track
 Sumberdaya: diperlukan untuk mesin
pertumbuhan
 Kendala: yang diantisipasi dan tidak
diantisipasi

12

Siap untuk lisensi/CPPBT?



Beberapa aspek berikut perlu mendapat perhatian agar tingkat
keberhasilan komersialisasi KI/teknologi dapat lebih tinggi:
Pengembangan produk sudah selesai






Keuntungan yang akan dicapai dapat diterima









Invensi melakukan apa yang akan dilakukan;
Proses manufaktur telah disempurnakan ke dalam rancangan
detil;
Prototip telah diuji dengan layak.
Harga produksi per unit:
Biaya buruh dan bahan baku langsung
Overhead (biaya tidak langsung)
Harga jual per unit:
Riset pasar
Margin untuk distributor

Besar pasar harus mencukupi



Pangsa pasar yang wajar
Pasar sasaran mendukung volume produksi

13

Insentif Pembiayaan (CPPBT)
dan Valley of Death

14

Gambar 8. Rantai Inovasi

Sales

Profit

Phase / Activity/ Time
Sumber: Diadaptasi dari Rocket Builder, 2004

CPPBT

15

Gambar 9.
Valley of Death of Technology Commercialization

Commercialization

Research

Research Grants,
self funding,
friends, family,
etc.

Product Dev

Valley of Death

CPPBT

Market Dev

Venture
Capital

Sumber: Diadaptasi dari Rocket Builder, 2004

Jasa inkubator dan program insentif dapat
mengurangi jebakan lembah kematian

16

Gambar 10. Tahapan Komersialisasi Teknologi
Value

Idea

CPPBT

Start up

Seed

Sumber: Rocket Builder, 2004

Development

Venture Capital

Growth

Mezzanine

Maturity

IPO

Stage of Development
17

Alternatif Sumber-sumber Pembiayaan
Komersialisasi Hasil Riset
 Program insentif Kemenristekdikti





Insentif
Insentif
Insentif
Insentif

Insinas
CPPBT
PPBT
PPTI

 Program insentif Berbagai K/L
 Dana CSR: non bankable startups



Hibah
Dana Kemitraan (bunga rendah)

18

Faktor Penyebab Kegagalan
Produk Baru Berbasis Teknologi-1
Faktor-faktor
pada tahap
awal

Pertimbangan kritis yang tidak mencukupi. Misalnya belum
dilakukan analisis tujuan sosio-ekonomis dari riset.
Pemahaman yang buruk terhadap kebutuhan pengguna
Definisi dan pemahaman yang buruk tentang persaingan.
Bahkan tidak jarang terjadi aspek kompetisi ini bahkan baru
disadari ketika produk prototip sudah dibuat.
Ekspektasi tidak realistis dan tidak dapat dipenuhi
Visi yang tidak jelas atau bahkan tidak ada
Mengabaikan atau tidak memahami proses inovasi

Faktor-faktor
pada tahap
riset dan
pengembangan

Kegagalan dalam melakukan analisis (SERP)
Secara teknis desain tidak sesuai dengan keinginan
pengguna/pasar
Riset pasar yang tidak memadai
Kurangnya keunggulan bersaing
Konsep produk yang buruk

19

Faktor Penyebab Kegagalan
Produk Baru Berbasis Teknologi-2
Faktor-faktor
prakomersialisasi

Kurangnya modal
Perencanaan finansial yang tidak memadai
Perencanaan pemasaran strategis yang buruk
Kegagalan perencanaan jangka menengah dan
jangka panjang
Penentuan harga dan biaya yang tidak akurat
Kegagalan dalam uji pasar

Faktor-faktor
pada fase
komersialisasi

Layanan pengguna tidak memadai
Margin tidak memadai
Strategi promosi tidak memadai
Keseimbangan yang tidak wajar antara ’push’ dan
’pull’
Rencana sasaran distribusi yang terlalu ambisius
Pemilihan waktu (timing) yang tidak tepat/buruk
Peluncuran produk yang tidak wajar.
20

Tahapan Pengembangan
Produk dan Komersialiasi Hak
Kekayaan Intelektual

21

Peringkat Tingkat Kesiapan
Teknologi (TKT)

Sumber: Peraturan Kepala BPPT (2012) Panduan Pengukuran Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)

22

Peringkat Tingkat Kesiapan
Teknologi (TKT)

Sumber: Peraturan Kepala BPPT (2012) Panduan Pengukuran Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)

23

Alur Proses Pengukuran TKT

24
Sumber: Peraturan Kepala BPPT (2012) Panduan Pengukuran Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)

Voice of
Customer
Research

Gambar 11. PRODUCT CREATION STAGE-GATE PROCESS

Advanced
Technology
Capabilities

Ongoing
Market
Sensing

CONCEPT
DEVELOPMENT

IDEATION

Tollgates:

Idea
Screen

Project
Funding

Project
Funding

LAUNCH

Launch
Readiness

Concept
Selection

CPPBT

Funding
Milestones:

DESIGN &
BUILD

Lessons
Learned

PPBT
Project
Funding

Corporate Planning/Budgeting Process

Melewati dua tahap pertama AKAN memperlancar komersialisasi.
Kom. KI. fokus pada kedua tahapan

25

Tahap Validasi Ide (Ideation)
 Beberapa capaian utama
(deliverables) yang ingin dicapai pada
tahapan ini adalah:
 Gambaran jelas kebutuhan pengguna
yang menarik
 Potensi pasar
 Model bisnis secara kasar
 Teridentifikasi konsep persyaratan
pengembangan sumberdaya
26

Isu-Isu dalam Tahapan Validasi Ide
 Potensi pasar yang tidak mencukupi;
 Potensi imbal hasil tidak menjustifikasi
sumber daya investasi yang akan
ditanamkan;
 Ide tidak mendapat dukungan dari institusi
atau tidak sesuai dengan mandat organisasi
atau bahkan atau citra organiasi; dan
 Keunggulan pesaing terlalu sulit untuk
ditaklukkan
27

Pertanyaan pada Pintu
Penyaringan Ide -1
Apa







saja kebutuhan dan manfaat yang menarik bagi pengguna?
Apakah produk tersebut memberikan solusi bagi kebutuhan pengguna?
Apa kekuatan pesaing dilihat dari produk dan kapabilitias mereka?
Manfaat baru atau yang berbeda apa yang dapat diberikan oleh produk tersebut?
Apakah produk sesuai dengan strategi bisnis atau citra perusahaan?
Apakah konsep tersebut bagian dari suatu kecenderungan eksternal global?
Apakah konsep mempunyai nilai strategis?

Dapatkah kita memiliki suatu keunggulan bersaing?
Bagaimana kita dapat masuk ke pasar dengan cepat?
Adakah potensi untuk keunggulan bersaing yang bekelanjutan?
Apa saja kekuatan dan kelemahan dari pesaing saat ini atau pesaing potensial?
Dapatkah kita mempunyai keunggulan distribusi atau perdagangan?
Adakah peluang untuk mendapatkan statu pembelian (kontrak) atau peluang lisensi

28

Pertanyaan pada Pintu
Penyaringan Ide -2
Apa




manfaat bisnis potensial dari ide?
Seberapa besar pasar akan dapat bertumbuh?
Bagaimana pertumbuhan pendapatan baru yang diharapkan?
Adakah diperlukan infrastruktur baru sebagai persyaratan produk bisa masuk ke
pasar? Misalnya, produk Hidrogen untuk transportasi memerlukan stasiun-stasiun
pengisian agar produk hidrogen dapat dipasarkan ke industri transportasi darat;
pembuatan CD tanpa membuat CD player?



Seperti apa potensi margin (keuntungan)?





Investasi utama apa yang diperlukan?
Apakah peluang menarik secara finansial?
Bagaimana proyek sesuai dengan strategi portofolio produk kita?

Apakah kita memahami resiko?
Sumberdaya apa yang diperlukan untuk fase pengembangan konsep?
Eksperimen dini apa yang dapat meningkatkan pemahaman kita atas konsep?
Apakah ini suatu ‘sekarang atau kehilangan peluang’ (“all or nothing” bet)?
Apakah kita mempunyai kompetensi yang sesuai untuk mengeksploitasi peluang ini?
Apakah kita mempunyai teknologi di dalam?
Apakah kapabilitas basis pasokan kita saat ini mendukung konsep ini?

29

Tahap Pengembangan Konsep
 Sasaran yang ingin dicapai ( deliverables)
pada fase ini, antara lain, adalah:
 Validasi manfaat bagi pengguna;
 Kajian pasar lengkap;
 Verifikasi kapabilitas untuk memproduksi atau
mengadakan produk;
 Pengujian prototip konsep dalam lingkungan
penggunaan nyata;
 Finalisasi kasus bisnis atau rencana bisnis awal;
dan
 Identifikasi desain dan kebutuhan sumberdaya
untuk produksi
30

31

Contoh Kasus 1:
Alat Penghancur Jarum Suntik
 Status Teknologi:
Paten terdaftar
 Sumber Teknologi:
UPT BPI LIPI
 Blue Ocean
 Not taking over
existing SMEs
market with the
same innovation!
 Customers have
choices!
32

33

34

Contoh Kasus: Pengolah Limbah Cair
RS, Industri, Hotel berbasis dengan
Teknologi Ozon

35

Pengguna Potensial Alat Pengolah Limbah Cair Berbasis Ozon Generator
NO.
Segmen pasar
Jumlah
Ket.
RS&Puskesmas
1. Rumah Sakit
536
Butuh lebih dari 1 unit
2. Puskesmas
3363
Industri
3
Batu baterai sekunder
4. Bahan kimia dan barang kimia lainnya
5. Bahan farmasi
6. Tekstil, kecuali untuk pakaian jadi
7. Tekstil untuk keperluan kesehatan
8. Barang dari kulit
9. Batik
10 Cat, pernis dan lak
11. FArmasi
12. Kertas berharga
13 Kertas industri
Kimia dasar organic dari minyak dan
14.
gas bumi
Kimia
dasar
organic
yang
15.
menghasilkan bahan kimia khusus
16 Penyamak kulit
17. Dll.
36

Proyeksi Pendapatan Bersih Penjualan APLC Ozon dari Segmen RS&Puskesmas
Harga Per
Target
Net Profit
Unit
Sales Rev
(Rp/Unit)
Mkt
RS (2 each)
536
300.000.000
15%
24.120.000.000 15% 3.618.000.000
Puskesmas
3.363
150.000.000
10%
50.445.000.000 15% 7.566.750.000

Put quantitative figure on the table—See the response

37

Dari Seleksi CPPBT 2017: Penuhi
Kriteria CPPBT?
Probiotik anti patogen—
tambah udang

Glucometer—ukur kadar gula
darah non invasif

38

Tinggi

Kerangka Investasi
Riset/Komersial
memperlihatkan bahwa
Mikorisa (T) dan
Teknologi Oksidasi
pengolah limbah (F)
merupakan dua
kandidat investasi
komersial

Investasi Riset
Investasi Komersial

Rendah

Investasi Atas
permintaan

Rendah

Tinggi

Kuadran II
menunjukkan portofolio
investasi riset LIPI yang
dengan dampak
nasional bahkan
internasional shg
secara bertahap dapat
masuk ke kuadaran IV

Note: Adanya dampak nasional berimplikasi pada perlunya investasi yang
signifikan pula—BHAG (baik pada tahap riset-Kuadaran III maupun tahap
komersial-kuadran IV. Can LIPI do this???
Legend teknologi/topik: lihat next slide

39

A. Alat Penghancur Jarum Suntik
B. Alat Fototerapi Menggunakan
Lampu TL UVB
C. Sistem dan Alat Pengusir
Burung
D. Alat uji meter air
E. Alat Pencetak Pelet
F. Reaktor Air Berozon (Pengolah
Limbah)
G. Antenna penerima TV
beraneka arah
H. Proses Pembuatan Poliblen
Pesicorn Plastik yang dapat
Terurai oleh Mikroorganisme
I. Monascus: bahan baku jamu
penurun kolesterol
J. Human Erythropoeitin (hEPO)-obat bagi pembentukan sel
darah merah

K. Hydrogen untuk sistem
kelistrikan dan sistem
transport
L. Fuel Cell sebagai pembangkit?
M. Alat Meningkatkan Kinerja
Motor Bakar (Irit BBM-EFT)
N. Sel Surya (Solar Cell)
O. Tungku Siklon-Turbulen
Pembakaran Batubara Muda
P. Produksi Minyak kelapa
Menggunakan Ragi Tempe
(VCO)
Q. Pembuatan Makanan Beku
Menggunakan Bahan Baku
Tempe (es krim tempe)
R. Surfaktan berbasis sawit
S. Sitem Penggerak Mobil Listrik
(Marlip)
T. Pupuk Organik
Hayati/Starter**)

40

Karakteristik Komersialisasi KI
berwujud vs. tidak berwujud/konsep
Hasil riset/KI tidak
berwujud/konsep
resiko tinggi, tidak ada produk
dan jauh dari pasar
fokus pada definis produk
posisi paten/teknologi belum
jelas, kurang penting
biaya lisensi relatif rendah
universitas/lembaga riset ke
perusahaan, jasa broker lisensi,
aktifitas kolaborasi.

KI yang telah
dikembangkan dalam
bentuk produk
Resiko relatif rendah--ada
produk, dan pasar diketahui
Fokus pada produksi
(manufaktur) dan pemasaran
Posisi paten/teknologi jelas dan
penting
Biaya lisensi biasanya tinggi
Antar perusahaan, kantor alih
teknologi
Peran LPPM

41

Penutup
 CPPBT memiliki karakteristek utama:


Inovasi Teknologi membedakannya (keunggulan) dengan yang
lain


masih mangandung resiko seingga perlu divalidasi





Insentif cppbt untuk menurunkan resiko

Potensi pasar dan PERTUMBUHAN yang tinggi dan dpt
diprediksi tumbuh dengan cepat
Pada umummya terdiri dari tim kecil dan berusia muda

 Untuk tumbuh dengan cepat dan dengan
sumberdaya yang terbaas, (C) PPBT perlu fokus
pada pengembangan produk dan validasi pasar
(bisnis inti) menggunakan sedapat mungkin
sumber daya dari pihak ketiga dan/atau mitra
 100% dari nihil VS. 15% dari 100 miliar!
42

Strategi Komersialisasi Aset KI-1



Lakukan analisis kebutuhan pasar / identifikasi peluang
Lakukan audit KI/teknologi yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar atau untuk mengeksploitasi peluang
(market pull)





Atau cari peluang pasar bagi KI/teknologi yang sudah ada
(technology push)
Wujudkan teknologi dalam bentuk prototip yang fungsional
sehingga dapat diuji langsung oleh pengguna





Internal dan eksternal (open innovation)

Hitung ongkos produksi per unit produk/jasa yang
menggunakan KI/teknologi
Hitung estimasi harga jual per unit produk/jasa yang akan
menggunakan KI/teknologi

Kedua hal ini dapat menunjukkan secara gamblang dan
sederhana keuntungan per unit (gross margin); dikalikan
dengan kapasitas produksi dan daya serap pasar
memberikan gambaran daya tarik investasi awal




Pengenalan kepada para mitra potensial melalui berbagai
komunikasi dan interaksi yang sesuai.
Bangun hubungan dan tindak lanjut dari kontak yang
dilakukan
Buat rencana bisnis yang kredibel
43

Terima Kasih!

44