Unduh BRS Ini

BPS PROV I N SI SU M AT ERA SELAT AN
No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG
DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR
MIKRO KECIL TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG
SUMATERA SELATAN TRIWULAN III TAHUN 2015 SEBESAR 3,39 PERSEN

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar Sedang (IBS) Sumatera Selatan
Triwulan III Tahun 2015 sebesar 3,39 persen, sedikit menurun dibandingkan
pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,40 persen.
 IBS dengan pertumbuhan tertinggi adalah Industri Karet, Barang dari Karet dan
Plastik sebesar 3,29 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada Industri
Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
Sejenisnya sebesar 1,28 persen.
 Secara nasional, pertumbuhan produksi IBS pada Triwulan III Tahun 2015 sebesar
1,04 persen, sedikit menurun dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya
sebesar 2,34 persen.
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL

SUMATERA SELATAN TRIWULAN III TAHUN 2015 SEBESAR MINUS 3,98 PERSEN

 Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil (IMK) Sumatera Selatan Triwulan III Tahun
2015 mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar minus 3,98 persen, lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar minus 6,07 persen.
 Pertumbuhan produksi tertinggi terjadi pada Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas
Kaki sebesar 4,01 persen, sedangkan pertumbuhan produksi terendah terjadi pada
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan sebesar minus 13,91 persen.
 Pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan Triwulan III Tahun 2015 masih lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan nasional yang juga menunjukkan nilai negatif
sebesar minus 1,31 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015

I.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Triwulan III Tahun
2015 Sumatera Selatan

Produksi industri manufaktur besar sedang Sumatera Selatan pada triwulan III tahun

2015 mengalami pertumbuhan sebesar 3,39 persen. Pertumbuhan produksi ini lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,40 persen.
Pertumbuhan produksi tertinggi terjadi pada industri karet, barang dari karet dan
plastik (KBLI 22) yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,29 persen, disusul dengan
pertumbuhan produksi industri makanan (KBLI 10) sebesar 2,55 persen, dan industri kayu,
barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI 16)
dengan pertumbuhan terendah sebesar 1,28 persen. Secara keseluruhan, pertumbuhan ketiga
jenis IBS ini sama-sama mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan pada triwulan
sebelumnya. Perbandingan pola pertumbuhan produksi IBS antar triwulan II dan triwulan III
tahun 2015 dapat diamati pada Grafik 1.
Grafik 1
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan
Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2015 (Persen)

8,62

9,00
8,00
7,00
Persen


6,00

5,42

5,00
3,29

4,00
2,55

3,00

TW II
TW III

1,97
1,28

2,00

1,00
0,00
10

16

22

Kode KBLI

Secara y-on-y atau dengan membandingkan angka produksi di triwulan yang sama
pada tahun sebelumnya, pertumbuhan IBS Sumatera Selatan pada triwulan III tahun 2015
adalah sebesar 4,71 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
pada triwulan II sebesar 13,96 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada industri kayu, barang
dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 9 persen,
dan sebaliknya pertumbuhan terendah terjadi pada industri minuman dengan pertumbuhan
sebesar 3,92 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015


Tabel 1
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan
Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2015 (Persen)
q-to-q
TW II TW III

y-on-y
TW II TW III

KBLI

Jenis Industri

(1)

(2)

(3)

(4)


(5)

(6)

10
16

Industri Makanan - Manufacture of food products
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk
Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
Sejenisnya - Manufacture of wood and of products of wood
and cork, except furniture; manufacture of articles of straw and
plaiting materials, bamboo, rattan and the like
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - Manufacture of
rubber and plastic products
Industri Besar Sedang (IBS)

5.42


2.55

14.00

3.92

1.97

1.28

13.21

9.00

8.62

3.29

-0.96


4.51

5.40

3.39

13.96

4.71

22

II.

Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Triwulan
III Tahun 2015 Sumatera Selatan dan Nasional

Pada triwulan III tahun 2015, produksi IBS Sumatera Selatan mencatat pertumbuhan
sebesar 3,39 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 1,04 persen.
Jika pertumbuhan produksi IBS tertinggi di Sumatera Selatan dimiliki oleh industri karet, barang

dari karet dan plastik, maka secara nasional pertumbuhan IBS ini justru menunjukkan
pertumbuhan negatif sebesar minus 2,80 persen, tidak berbeda jauh dengan industri kayu,
barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya yang juga
tumbuh sebesar minus 2,28 persen, lebih rendah dari pertumbuhannya di Sumatera Selatan
sebesar 1,28 persen.
Selanjutnya dapat diamati pula perbandingan pertumbuhan produksi dari industri
makanan, di mana selama triwulan III tahun 2015, IBS ini sama-sama menunjukkan angka
positif dalam pertumbuhannya, meskipun angka nasional sebesar 0,30 persen masih lebih
rendah dibandingkan dengan angka Sumatera Selatan sebesar 2,55 persen. Adapun
perbandingan trend pertumbuhan ketiga IBS yang ada di Sumatera Selatan dengan nasional
dapat dilihat pada Grafik 2.

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015

Grafik 2
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan
dan Nasional Triwulan III Tahun 2014 (Persen)

4,00
3,00


3,29
2,55

Persen

2,00

1,28

1,00

Sumsel

0,30

Nasional

0,00
10


16

22

-1,00
-2,00
-2,28

-3,00

-2,80

Kode KBLI

Secara y-on-y, produksi IBS nasional mengalami pertumbuhan sebesar 4,22 persen,
tidak jauh berbeda dari pertumbuhan Sumatera Selatan sebesar 4,71 persen. Sebagai
perbandingan, jika industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari
bambu, rotan dan sejenisnya Sumatera Selatan secara y-on-y menunjukkan pertumbuhan
sebesar 9 persen, maka pertumbuhan IBS ini secara nasional justru menunjukkan
pertumbuhan negatif sebesar minus 1,65 persen. Sebaliknya industri makanan yang secara
nasional mampu mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 7,09 persen, di Sumatera
Selatan hanya mampu tumbuh sebesar 3,92 persen.
Tabel 2
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang
Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan III Tahun 2015 (Persen)
KBLI

Jenis Industri

(1)

(2)

10
16

22

Industri Makanan - Manufacture of food products
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak
Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu,
Rotan dan Sejenisnya - Manufacture of wood and of
products of wood and cork, except furniture;
manufacture of articles of straw and plaiting materials,
bamboo, rattan and the like
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of rubber and plastic products
Industri Besar Sedang (IBS)

q-to-q
Sumsel Nasional
(3)

(4)

y-on-y
Sumsel Nasional
(5)

(6)

2.55

0.30

3.92

7.09

1.28

-2.28

9.00

-1.65

3.29

-2.80

4.51

5.28

3.39

1.04

4.71

4.22

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015

III.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan III Tahun 2015
Sumatera Selatan

Pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan pada triwulan III tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar minus 3,98 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada
triwulan II yang juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 6,07 persen. Kenaikan
pertumbuhan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan positif dari industri kulit, barang
dari kulit dan alas kaki serta industri minuman yang keduanya masih mampu menunjukkan
pertumbuhan positif selama triwulan III. Meskipun demikian, penurunan produksi masih terus
terjadi di jenis IMK lainnya, terutama disebabkan oleh kemarau panjang yang menyebabkan
semakin langka dan tingginya harga bahan baku sehingga membuat para penggiat usaha
industri mikro kecil mengurangi produksi bahkan memilih untuk menutup usahanya.
Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2015 (VIMK-15) yang
dilakukan secara panel setiap triwulan, terdapat sembilan belas jenis IMK di Sumatera Selatan
yang dapat dirilis angka pertumbuhannya. Adapun dua jenis industri yang mampu bertahan
dan mengalami pertumbuhan positif selama triwulan III tahun 2015 adalah :
o Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) tumbuh sebesar 4,01 persen,
o Industri minuman (KBLI 11) tumbuh sebesar 2,63 persen.
Sebaliknya, tiga jenis industri yang mengalami pertumbuhan produksi terendah pada
triwulan III tahun 2015 adalah :
o Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (KBLI 33) melambat sebesar
minus 13,91 persen,
o Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21) melambat sebesar
minus 9,65 persen, dan
o Industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) melambat sebesar minus 8,50 persen.
Grafik 3
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan
Triwulan III Tahun 2015 (Persen)
6
4

4,01
2,63

2

Persen

0
10 11 12 13 14
15 16 17 18
21 22 23 25
28 29 30 31
-2,62 -2,89
32 33
-4
-2,1
-3,2
-3,64
-6
-3,43
-4,28
-3,6
-5,86
-4,03
-5,23
-5,77
-8
-5,28

-2

-10
-12

-7,67
-9,65

-8,5

-14

Kode KBLI

-13,91

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015

Senada dengan pertumbuhan produksi IMK q-to-q, secara y-on-y produksi IMK di
Sumatera Selatan pada triwulan III tahun 2015 juga mengalami pertumbuhan negatif hingga
mencapai minus 10,31 persen, sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II
sebesar minus 11,86 persen. Pertumbuhan tertinggi dimiliki oleh industri karet, barang dari
karet dan plastik (KBLI 22) sebesar 17,94 persen. Sebaliknya IMK dengan pertumbuhan
produksi terendah adalah industri pengolahan tembakau (KBLI 12) dengan pertumbuhan
sebesar minus 29,64 persen.
Secara lebih detail, pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan baik dengan
membandingkan angka produksi dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) maupun dengan
membandingkan angka produksi dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya ( y-on-y)
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil
Sumatera Selatan Triwulan III Tahun 2015 (Persen)
KBLI

Jenis Industri

q-to-q

y-on-y

(1)

(2)

(3)

(4)

10
11
12
13
14
15
16
17
18
21
22
23
25
28
29
30
31
32
33

Industri Makanan
Industri Minuman
Industri Pengolahan Tembakau
Industri Tekstil
Industri Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan
Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
Sejenisnya
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Industri Barang Galian Bukan Logam
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
Industri Kendaraan bermotor , Trailler dan Semi Trailer
Industri Alat Angkutan Lainnya
Industri Furnitur
Industri Pengolahan Lainnya
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
Industri Mikro dan Kecil (IMK)

-2.62
2.63
-2.89
-3.20
-5.86
4.01
-5.77

-0.05
-13.46
-29.64
-3.28
-15.71
13.34
-2.46

-3.64
-4.28
-9.65
-7.67
-5.28
-2.10
-5.23
-3.60
-8.50
-4.03
-3.43
-13.91
-3,98

8.36
-18.69
8.68
17.94
-19.73
-22.61
-0.13
-19.66
14.58
3.63
13.83
-27.77
-10,31

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015

IV.

Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan
III Tahun 2015 Sumatera Selatan dan Nasional

Seperti telah diketahui sebelumnya, pertumbuhan produksi IMK triwulan III tahun 2015
Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan sebesar minus 3,98 persen. Angka pertumbuhan
ini lebih rendah dari angka pertumbuhan nasional yang juga mengalami penurunan
pertumbuhan dengan hanya mampu mencatat nilai sebesar minus 1,31 persen.
Secara nasional, pertumbuhan produksi IMK tertinggi pada triwulan III tahun 2015
terjadi pada industri pengolahan tembakau (KBLI 12) yang tumbuh sebesar 32,66 persen,
bertolak belakang dengan pertumbuhan negatif yang dialami industri ini di Sumatera Selatan.
Sebaliknya sejalan dengan pertumbuhannya di Sumatera Selatan, adalah jasa reparasi dan
pemasangan mesin dan peralatan (KBLI 33) yang juga menunjukkan pertumbuhan produksi
terendah secara nasional dengan perlambatan pertumbuhan sebesar minus 7,69 persen.
Perbandingan pola pertumbuhan produksi IMK per jenis industri Sumatera Selatan dan
Nasional dapat diamati pada Grafik 4.
Grafik 4
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil
Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan III Tahun 2015 (Persen)
40,00

30,00

Persen

20,00

10,00

0,00
10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 25 28 29 30 31 32 33

-10,00

-20,00

KBLI
Sumsel

Nasional

Selanjutnya dapat diamati pula perbandingan pertumbuhan produksi IMK triwulan III
secara y-on-y, di mana pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan y-on-y juga menunjukkan
angka pertumbuhan yang jauh lebih rendah dari pertumbuhan nasional. Jika produksi IMK
Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 10,31 persen, maka
produksi IMK y-on-y secara nasional mampu tumbuh sebesar 6,87 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015

Secara keseluruhan, bertolak belakang dengan pertumbuhan negatif di Sumatera
Selatan, pertumbuhan produksi nasional IMK y-on-y tertinggi pada triwulan III tahun 2015 justru
terjadi pada industri pengolahan tembakau dengan angka pertumbuhan sebesar 19,17 persen.
Sebaliknya IMK dengan pertumbuhan produksi terendah secara nasional terjadi pada industri
kayu, barang dari kayu, anyaman rotan (KBLI 16) yang pertumbuhannya melambat sebesar
minus 5,88 persen.
Tabel 4
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil
Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan III Tahun 2015 (Persen)
KBLI

Jenis Industri

(1)

(2)

10
11
12
13
14
15
16
17
18
21
22
23
25
28
29
30
31
32
33

Industri Makanan
Industri Minuman
Industri Pengolahan Tembakau
Industri Tekstil
Industri Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan
Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
Sejenisnya
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
Industri Farmasi, Produks Obat Kimian dan Obat
Tradisional
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Industri Barang Galian Bukan Logam
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer
Industri Alat Angkutan Lainnya
Industri Furnitur
Industri Pengolahan Lainnya
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
Industri Mikro dan Kecil (IMK)

q-to-q
y-on-y
Sumsel Nasional Sumsel Nasional
(3)

(4)

(5)

-2.62
2.63
-2.89
-3.20
-5.86
4.01

-3.19
2.21
32.86
-7.17
-4.72
-3.53

-0.05
-13.46
-29.64
-3.28
-15.71
13.34

7.36
11.05
19.17
5.72
7.75
5.19

-5.77

-3.82

-2.46

-5.88

-3.64
-4.28

-7.58
2.35

8.36
-18.69

11.63
12.75

-9.65

2.81

8.68

13.56

-7.67
-5.28
-2.10
-5.23
-3.60
-8.50
-4.03
-3.43
-13.91
-3.98

-0.82
0.63
-7.27
-0.48
-1.94
0.07
-3.35
-2.42
-7.69
-1.31

17.94
-19.73
-22.61
-0.13
-19.66
14.58
3.63
13.83
-27.77
-10.31

-1.70
2.15
-2.68
19.12
-1.53
-1.77
5.82
6.55
-1.83
6.87

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 62/11/16 Th.XVII, 2 November 2015

(6)