S IND 1100341 Chapter5
154
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, terdapat
beberapa kesimpulan yang diperolah dari penelitian ini.
1. Terdapat perbedaan representasi antara Hidayatullah.com dan Tempo.co
terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com
merepresentasikan beritanya dalam bentuk tindakan dalam upaya menolak
pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI. Hal tersebut merupakan cara
Hidayatullah.com untuk memarginalkan Ahok dan para pendukungnya,
sedangkan Tempo.co merepresentasikan kontroversi pelantikan Ahok sebagai
Gubernur DKI Jakarta sebagai sebuah peristiwa. Tempo.co banyak
menampilkan sisi positif Ahok, jasa Ahok terhadap Jakarta atau prestasiprestasi yang pernah diraih Ahok. Hal tersebut Tempo.co lakukan guna
membangun citra baik untuk Ahok.
2. Dalam
dimensi
Hidayatullah.com
relasi
terdapat
dan
Tempo.co.
perbedaan
yang
Hidayatulloh.com
digunakan
lebih
oleh
banyak
menempatkan hubungan dengan pihak penolak pelantikan Ahok agar dapat
diterima masyarakat, sedangkan Tempo.co lebih menonjolkan hubungannya
dengan pihak pendukung pelantikan Ahok.
3. Dalam dimensi identitas, Hidayatullah.com menempatkan dirinya dalam pihak
penolak pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com
juga mengidentifikasi Ahok dan pihak pendukungnya sebagai seseorang yang
harus dilawan oleh khalayak demi kebaikan umat Islam, sedangkan Tempo.co
mengidentitaskan teksnya sebagai pihak yang mendukung Ahok dan tidak
setuju dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan FPI.
4. Hidayatullah.com dan Tempo.co memiliki cara berbeda dalam menyajikan
teks beritanya yang dilakukan dengan penggunaan kalimat ironi yang dipilih
Hana Okki Yuliani, 2015
IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
155
kedua media. Kedua media menggunakan kalimat ironi untuk menyindir pihak
lawannya.
5. Hidayatullah.com yang berpihak terhadap para penolak pelantikan Ahok lebih
memilih menyinggung adanya perbedaan ras dan keyakinan antara Ahok
dengan mayoritas masyarakat Jakarta. Tempo.co lebih memilih membahas
prestasi-prestasi Ahok dan sikap juga sifat positif yang dimiliki Ahok saat
memimpin DKI Jakarta.
6. Berdasarkan penggunaan bahasa baik dalam isi atau judul beritanya,
Hidayatullah.com menilai pelantikan Ahok sebagai hal yang tidak pantas.
Hidayatullah.com lebih sering menggunakan kosakata untuk memojokan
Ahok dan pendukungnya, sedangkan Tempo.co menilai pelantikan Ahok
sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hal baik. Sebab dalam penggunaan
kosakatanya Tempo.co selalu memunculkan kebaikan dan memuji Ahok.
B. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti memberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut.
1. Masyarakat sebagai pengkonsumsi berita diharapkan dapat bersikap kritis
dalam menanggapi sebuah berita yang dimunculkan media. Masyarakat yang
memiliki sikap kritis tidak akan mudah percaya dan tidak mudah terpengaruh
oleh isi berita.
2. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut hingga memasuki dimensi
praktik
wacana
dan
dimensi
praktik
sosiokultural.
Sehingga
akan
menghasilkan suatu penelitian yang lebih mendalam tentang pemberitaan
kontroversi pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
3. Penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap objek berita lain yang membahas
pengisian jabatan dalam pemerintahan negara yang lebih tinggi, misal
pengisian jabatan presiden Indonesia. Penganalisisan juga dapat melibatkan
berita di harian umum cakupan nasional atau pun internasional sebagai objek
penelitiannya.
Hana Okki Yuliani, 2015
IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, terdapat
beberapa kesimpulan yang diperolah dari penelitian ini.
1. Terdapat perbedaan representasi antara Hidayatullah.com dan Tempo.co
terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com
merepresentasikan beritanya dalam bentuk tindakan dalam upaya menolak
pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI. Hal tersebut merupakan cara
Hidayatullah.com untuk memarginalkan Ahok dan para pendukungnya,
sedangkan Tempo.co merepresentasikan kontroversi pelantikan Ahok sebagai
Gubernur DKI Jakarta sebagai sebuah peristiwa. Tempo.co banyak
menampilkan sisi positif Ahok, jasa Ahok terhadap Jakarta atau prestasiprestasi yang pernah diraih Ahok. Hal tersebut Tempo.co lakukan guna
membangun citra baik untuk Ahok.
2. Dalam
dimensi
Hidayatullah.com
relasi
terdapat
dan
Tempo.co.
perbedaan
yang
Hidayatulloh.com
digunakan
lebih
oleh
banyak
menempatkan hubungan dengan pihak penolak pelantikan Ahok agar dapat
diterima masyarakat, sedangkan Tempo.co lebih menonjolkan hubungannya
dengan pihak pendukung pelantikan Ahok.
3. Dalam dimensi identitas, Hidayatullah.com menempatkan dirinya dalam pihak
penolak pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com
juga mengidentifikasi Ahok dan pihak pendukungnya sebagai seseorang yang
harus dilawan oleh khalayak demi kebaikan umat Islam, sedangkan Tempo.co
mengidentitaskan teksnya sebagai pihak yang mendukung Ahok dan tidak
setuju dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan FPI.
4. Hidayatullah.com dan Tempo.co memiliki cara berbeda dalam menyajikan
teks beritanya yang dilakukan dengan penggunaan kalimat ironi yang dipilih
Hana Okki Yuliani, 2015
IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
155
kedua media. Kedua media menggunakan kalimat ironi untuk menyindir pihak
lawannya.
5. Hidayatullah.com yang berpihak terhadap para penolak pelantikan Ahok lebih
memilih menyinggung adanya perbedaan ras dan keyakinan antara Ahok
dengan mayoritas masyarakat Jakarta. Tempo.co lebih memilih membahas
prestasi-prestasi Ahok dan sikap juga sifat positif yang dimiliki Ahok saat
memimpin DKI Jakarta.
6. Berdasarkan penggunaan bahasa baik dalam isi atau judul beritanya,
Hidayatullah.com menilai pelantikan Ahok sebagai hal yang tidak pantas.
Hidayatullah.com lebih sering menggunakan kosakata untuk memojokan
Ahok dan pendukungnya, sedangkan Tempo.co menilai pelantikan Ahok
sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hal baik. Sebab dalam penggunaan
kosakatanya Tempo.co selalu memunculkan kebaikan dan memuji Ahok.
B. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti memberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut.
1. Masyarakat sebagai pengkonsumsi berita diharapkan dapat bersikap kritis
dalam menanggapi sebuah berita yang dimunculkan media. Masyarakat yang
memiliki sikap kritis tidak akan mudah percaya dan tidak mudah terpengaruh
oleh isi berita.
2. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut hingga memasuki dimensi
praktik
wacana
dan
dimensi
praktik
sosiokultural.
Sehingga
akan
menghasilkan suatu penelitian yang lebih mendalam tentang pemberitaan
kontroversi pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
3. Penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap objek berita lain yang membahas
pengisian jabatan dalam pemerintahan negara yang lebih tinggi, misal
pengisian jabatan presiden Indonesia. Penganalisisan juga dapat melibatkan
berita di harian umum cakupan nasional atau pun internasional sebagai objek
penelitiannya.
Hana Okki Yuliani, 2015
IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu