S SEJ 1003003 Abstract
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Batavia Baru di Weltevreden (Suatu Kajian Historis
Pemindahan Pusat Kota Batavia pada Abad ke-19)”. Hal yang melatarbelakangi
penelitian ini adalah ketertarikan peneliti terhadap Weltevreden yang menjadi
pusat kota pada abad ke-19 menggantikan Benteng Batavia. Weltevreden
mengalami pembangunan serius sebagai pusat kota semenjak masa pemerintahan
Daendels. Jejak pembangunan Weltevreden tersebut masih dapat ditemukan
dalam tatakota dan bangunan peninggalan kolonial di wilayah Jakarta Pusat
sekarang. Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Bagaimana
perkembangan kota dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Weltevreden
dan sekitarnya pada abad ke-19?”. Masalah utama tersebut kemudian disusun ke
dalam empat pertanyaan penelitian, yaitu (1) Bagaimana latar belakang
pemindahan pusat kota Batavia ke Weltevreden pada abad ke-19? (2) Bagaimana
proses pemindahan pusat kota Batavia ke Weltevreden pada abad ke-19? (3)
Bagaimana Pemerintah Hindia-Belanda mengembangkan tatakota di Weltevreden
dan sekitarnya pada abad ke-19? (4) Bagaimana kehidupan sosial-ekonomi
masyarakat setelah kepindahan pusat kota ke Weltevreden pada abad ke-19?
Metode yang digunakan adalah metode historis dengan melakukan empat langkah
penelitian yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sedangkan teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu studi literatur dengan mengkaji
sumber-sumber literatur dan peta yang berhubungan dengan permasalahan yang
dikaji. Berdasarkan hasil penelitian, Weltevreden merupakan sebuah wilayah di
selatan Benteng Batavia yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai kawasan
perkebunan dan tempat orang-orang kaya di Batavia membangun villa
peristirahatan mereka. Pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels (18081811), pusat kota dipindahkan ke Weltevreden karena Benteng Batavia, sebagai
pusat kota sebelumnya mengalami masalah kesehatan yang serius serta rawan
terhadap serangan Inggris. Kepindahan pusat kota ini juga didukung oleh
perpindahan penduduk yang mencari tempat tinggal yang lebih sehat di luar
Benteng Batavia. Sebagai sebuah pusat kota yang baru, Weltevreden didukung
dengan pembangunan berbagai fasilitas penunjang kegiatan masyarakat kota,
seperti gedung-gedung pemerintahan, pusat pertahanan militer, tempat ibadah, dan
lain sebagainya. Keseharian masyarakat sangat dipengaruhi oleh keberadaan
pelapisan sosial, dimana masyarakat di Weltevreden dan sekitarnya terbagi dalam
golongan orang Eropa, Timur Asing, dan pibumi. Aspek sosial-ekonomi
masyarakat di Weltevreden dan sekitarnya terlihat dari penataan pemukiman,
interaksi antar kelompok masyarakat, serta mata pencahariannya.
Kata Kunci : pusat kota, Batavia, Weltevreden, pelapisan sosial masyarakat
Mega Destatriyana, 2015
Batavia baru di Weltevreden
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This paper is titled “New Batavia in Weltevreden (A Historical Study of Batavia
City Center Displacement in 19th Century).” The matter which is back grounded
this study is researcher’s interest toward Weltevreden which become center of
city in 19th century replacing Benteng Batavia. Weltevreden experience serious
development as center of city since Daendels’s rule period. The trace of
Weltevreden development is still found in city arrangement and colonial relic
building in Central Jakarta area today. The main problem which is posed in this
paper is “How the development of city and social-economy life of community in
Weltervreden and its surrounding in 19th century? That main problem then
arranged into four research questions, namely (1) How the background of Batavia
city center displacement to Weltevreden in 19th century? (2) How the process of
Batavia city center displacement to Weltevreden in 19th century? (3) How Indies
– Netherlands Government develop city arrangement in Weltevreden and its
surrounding in 19th century? (4) How social-economy life of community after city
center displacement to Wektevreden in 19th century? The method which is used is
historical method by implementing four steps of research, namely heuristic, critic,
interpretation and historiography. As for technique which is used in data
collection that is literature study by studying literature sources and map which is
related with the problem studied. Based on result of study, Weltevreden is an area
in south Benteng Batavia which is utilized before as plantation and place of rich
people in Batavia to build their villa. In Herman Willem Daendels’s rule period
(1808-1811), the center of city is displaced to Weltevreden because Benteng
Batavia, as center of city before experience seriously health problem and troubled
by British attack. The displacement of this city center also supported by
population migration who searched residence which is healthier outside Benteng
Batavia. As a new city center, Weltevreden is supported by development of
various facilities supporting activity of urban community, such as government
buildings, center of military defense, place of religious service, etc. Community
daily is very influenced by the existence of social layering, in which community
in Weltervreden and its surrounding are divided into groups of European, Foreign
Easterner, and indigenous people. The social-economy aspect of community in
Weltevreden and its surrounding is seen from arrangement of settlement,
interaction among community groups, and their living.
Mega Destatriyana, 2015
Batavia baru di Weltevreden
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords: city center, Batavia, Weltevreden, community social layering.
Mega Destatriyana, 2015
Batavia baru di Weltevreden
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi ini berjudul “Batavia Baru di Weltevreden (Suatu Kajian Historis
Pemindahan Pusat Kota Batavia pada Abad ke-19)”. Hal yang melatarbelakangi
penelitian ini adalah ketertarikan peneliti terhadap Weltevreden yang menjadi
pusat kota pada abad ke-19 menggantikan Benteng Batavia. Weltevreden
mengalami pembangunan serius sebagai pusat kota semenjak masa pemerintahan
Daendels. Jejak pembangunan Weltevreden tersebut masih dapat ditemukan
dalam tatakota dan bangunan peninggalan kolonial di wilayah Jakarta Pusat
sekarang. Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Bagaimana
perkembangan kota dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Weltevreden
dan sekitarnya pada abad ke-19?”. Masalah utama tersebut kemudian disusun ke
dalam empat pertanyaan penelitian, yaitu (1) Bagaimana latar belakang
pemindahan pusat kota Batavia ke Weltevreden pada abad ke-19? (2) Bagaimana
proses pemindahan pusat kota Batavia ke Weltevreden pada abad ke-19? (3)
Bagaimana Pemerintah Hindia-Belanda mengembangkan tatakota di Weltevreden
dan sekitarnya pada abad ke-19? (4) Bagaimana kehidupan sosial-ekonomi
masyarakat setelah kepindahan pusat kota ke Weltevreden pada abad ke-19?
Metode yang digunakan adalah metode historis dengan melakukan empat langkah
penelitian yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sedangkan teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu studi literatur dengan mengkaji
sumber-sumber literatur dan peta yang berhubungan dengan permasalahan yang
dikaji. Berdasarkan hasil penelitian, Weltevreden merupakan sebuah wilayah di
selatan Benteng Batavia yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai kawasan
perkebunan dan tempat orang-orang kaya di Batavia membangun villa
peristirahatan mereka. Pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels (18081811), pusat kota dipindahkan ke Weltevreden karena Benteng Batavia, sebagai
pusat kota sebelumnya mengalami masalah kesehatan yang serius serta rawan
terhadap serangan Inggris. Kepindahan pusat kota ini juga didukung oleh
perpindahan penduduk yang mencari tempat tinggal yang lebih sehat di luar
Benteng Batavia. Sebagai sebuah pusat kota yang baru, Weltevreden didukung
dengan pembangunan berbagai fasilitas penunjang kegiatan masyarakat kota,
seperti gedung-gedung pemerintahan, pusat pertahanan militer, tempat ibadah, dan
lain sebagainya. Keseharian masyarakat sangat dipengaruhi oleh keberadaan
pelapisan sosial, dimana masyarakat di Weltevreden dan sekitarnya terbagi dalam
golongan orang Eropa, Timur Asing, dan pibumi. Aspek sosial-ekonomi
masyarakat di Weltevreden dan sekitarnya terlihat dari penataan pemukiman,
interaksi antar kelompok masyarakat, serta mata pencahariannya.
Kata Kunci : pusat kota, Batavia, Weltevreden, pelapisan sosial masyarakat
Mega Destatriyana, 2015
Batavia baru di Weltevreden
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This paper is titled “New Batavia in Weltevreden (A Historical Study of Batavia
City Center Displacement in 19th Century).” The matter which is back grounded
this study is researcher’s interest toward Weltevreden which become center of
city in 19th century replacing Benteng Batavia. Weltevreden experience serious
development as center of city since Daendels’s rule period. The trace of
Weltevreden development is still found in city arrangement and colonial relic
building in Central Jakarta area today. The main problem which is posed in this
paper is “How the development of city and social-economy life of community in
Weltervreden and its surrounding in 19th century? That main problem then
arranged into four research questions, namely (1) How the background of Batavia
city center displacement to Weltevreden in 19th century? (2) How the process of
Batavia city center displacement to Weltevreden in 19th century? (3) How Indies
– Netherlands Government develop city arrangement in Weltevreden and its
surrounding in 19th century? (4) How social-economy life of community after city
center displacement to Wektevreden in 19th century? The method which is used is
historical method by implementing four steps of research, namely heuristic, critic,
interpretation and historiography. As for technique which is used in data
collection that is literature study by studying literature sources and map which is
related with the problem studied. Based on result of study, Weltevreden is an area
in south Benteng Batavia which is utilized before as plantation and place of rich
people in Batavia to build their villa. In Herman Willem Daendels’s rule period
(1808-1811), the center of city is displaced to Weltevreden because Benteng
Batavia, as center of city before experience seriously health problem and troubled
by British attack. The displacement of this city center also supported by
population migration who searched residence which is healthier outside Benteng
Batavia. As a new city center, Weltevreden is supported by development of
various facilities supporting activity of urban community, such as government
buildings, center of military defense, place of religious service, etc. Community
daily is very influenced by the existence of social layering, in which community
in Weltervreden and its surrounding are divided into groups of European, Foreign
Easterner, and indigenous people. The social-economy aspect of community in
Weltevreden and its surrounding is seen from arrangement of settlement,
interaction among community groups, and their living.
Mega Destatriyana, 2015
Batavia baru di Weltevreden
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords: city center, Batavia, Weltevreden, community social layering.
Mega Destatriyana, 2015
Batavia baru di Weltevreden
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu