S PKN 1103953 Chapter3
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, maka pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (Qualitative Research). Pendekatan kualitatif yang dimaksud disini mengikuti pola kerja yang biasa digunakan pada penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2012, hlm. 3) penelitian kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Pendekatan kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai alat penelitian, melakukan analisis data secara induktif, lebih mementingkan proses daripada hasil serta hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti dan subjek penelitian.
Pendekatan kualitatif dikembangkan oleh para ahli antropologi, sosiologi, politik, pendidikan seperti Guba, Bogdan dll. Glaser dan Strauss didalam bukunya yang berjudul The Discovery of Grounded Theory, yang membahas metode umum dengan jelas seperti yang diungkapkan oleh Stuart A. Schlegel 1986 (dalam Danial dan Wasriah, 2009, hlm. 60).
Pengertian lain menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah,
“salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari” (Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm. 1-2).
Sesuai dengan pernyataan tersebut maka peneliti mencoba mengetahui bagaimana upaya dari Kantor Pertanahan dan aparatur desa untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam membuat sertifikat tanah. Alasan penggunaan
(2)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara faktual dan rasional berdasarkan pengalaman sebagai basis ilmu pengetahuan dengan menghimpun fakta-fakta yang terjadi di lapangan dan menjadi sebuah data bagi penelitian ini.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif karena berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan dengan kondisi masa sekarang. Seperti yang diungkapkan oleh Moh.Nazir (dalam Moleong, 2012, hlm. 63), yaitu:
Metode deskriptif adalah satu metoda dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Metode ini sangat cocok dalam penelitian ini karena penelitian ini berusaha mencari gambaran satu kelompok manusia untuk mencapai tujuan kelompok tersebut. Sehingga fenomena kelompok tersebut dapat terungkap secara jelas dan akurat.
Pengertian metode deskriptif lebih ditegaskan lagi oleh Winarno Surakhmad (dalam Moleong, 2012, hlm. 64) dengan mengungkapkan ciri-cirinya sebagai berikut :
Pertama, memusatkan diri pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang atau bersifat sakral (up to date). Kedua, data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan yang kemudian dianalisis (karena ini metode ini sering pula disebut metode analitik).
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitis maka dalam memperoleh data yang sebanyak-banyaknya dilakukan melalui berbagai teknik yang disusun secara sistematis untuk mencari pengumpulan data hasil penelitian yang sempurna. Penulis melakukan penelitian dengan studi deskriptif karena
(3)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan sifat masalah serta tujuan penelitian yang ingin diperoleh dan bukan menguji hipotesis, tetapi berusaha untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang bagaimana kesadaran hukum masyarakat desa Mekarjaya khususnya dalam pembuatan sertifikat tanah.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen utama dalam penelitian adalah penulis sendiri yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari informasi melalui observasi dan wawancara. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Moleong (2012, hlm. 132) bahwa:
“… bagi peneliti kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia
menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor penelitiannya.
Dengan demikian penulis lebih leluasa dalan mencari informasi dan data yang terperinci dari subjek penelitian tentang berbagai hal yang diperlukan dalam penelitian yang sedang dilaksanakan.
B. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah: a. Masyarakat desa Mekarjaya.
b. Aparat desa Mekarjaya khususnya kepala desa. c. Kepala Dusun
d. Petugas/Pejabat Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat e. Camat Cihampelas selaku PPAT.
2. Lokasi Penelitian
Wilayah kajian yang menjadi latar penelitian ini yaitu di wilayah desa Mekarjaya Kec. Cihampelas Kab.Bandung Barat. Peneliti memilih desa Mekarjaya sebagai lokasi penelitian karena lokasi tersebut merupakan wilayah
(4)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tempat tinggal peneliti dimana diduga masih banyak masyarakat yang belum memiliki dokumen lengkap bidang pertanahan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu peneliti melangsungkan penelitian di masyarakat dan mendatangi instansi terkait dalam hal ini kantor desa Mekarjaya dan Kantor Pertanahan Kab. Bandung Barat untuk mendapatkan data yang akurat (data yang diperlukan).
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menempuh beberapa teknik, diantaranya:
1. Observasi
Hadi S (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 145) mengemukakan bahwa,
„Observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.‟ Observasi digunakan untuk mengamati; dengan melihat, mendengarkan, mengikuti, segala hal yang terjadi dengan cara mencatat atau merekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu penomena tertentu. Observasi ini dilaksanakan selama penelitian berlangsung dengan objek data-data faktual yang dimiliki subjek penelitian, sepeerti data profil desa dan data kepemilikan tanah desa Mekarjaya.
Dilihat dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi non partisipan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2014:145) observasi partisipan ialah
proses pengumpulan data dimana “peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.”
Jadi dalam pelaksanaan penelitian, peneliti sebagai observer turut serta melakukan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai sumber data. Dengan observasi
(5)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini maka data yang akan didapat lebih lengkap dan mampu menangkap setiap perilaku yang tampak.
Sementara dalam observasi non partisipan, peneliti hanya menggunakan daya pengamatan dalam melakukan observasi pada sumber data. Tidak secara langsung ikut serta namun hanya mengamati disekitar lingkungan tersebut.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab (D Satori dan A Komariah, 2010, hlm. 130). Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan rumusan masalah dan menggali jawaban dari responden terkait fokus penelitian dan mencatatnya untuk kemudian dianalisis. Wawancara bertujuan untuk “mengetahui apa yang terkandung dalam hati dan pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia yaitu hal-hal yang tidak bisa diketahui melalui
observasi” (Nasution. 2003:73). Tentunya setiap responden akan memberikan pendapat yang berbeda dalam setiap pertanyaan yang diajukan. Maka dari itu pertanyaan yang akan diajukan kepada responden harus tetap disusun dan dicatat sekalipun proses wawancara berlangsung secara informal.
Menurut Lincoln dan Guba (Sugiyono, 2007:76) ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data lapangan dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut:
a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,
b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan,
c. Mengawali atau membuka alur wawancara d. Melangsungkan alur wawancara
e. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan
(6)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara ditujukan kepada masyarakat desa Mekarjaya, kepada aparatur desa Mekarjaya, petugas/pejabat Kantor Pertanahan Kab. Bandung Barat dan kepada Camat Cihampelas sebagai PPAT.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah mengumpulkan dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian (D Satori dan A Komariah, 2010, hlm. 149). Dokumen dijadikan salah satu panduan dalam penelitian yang bisa digunakan sebagai sumber data yang bermanfaat. Dokumen yang didapatkan harus sesuai dengan fokus penelitian seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (Chaedar Alwasiah. 2002:256-257) sebagai berikut:
a. Dokumen merupakan sumber informasi yang lestari, sekalipun dokumen itu tidak lagi berlaku.
b. Dokumen merupakan bukti yang dapat dijadikan dasar untuk mempertahankan diri terhadap tuduhan atau kekeliruan interpretasi.
c. Dokumen itu sumber data yang alami, bukan hanya muncul dari konteksnya, tapi juga menjelaskan konsep itu sendiri.
d. Dokumen itu relatif mudah dan murah dan terkadang dapat diperoleh secara Cuma-Cuma.
e. Dokumen itu sumber data yang non-reaktif. Tatkala responden relatif tidak bersahabat, peneliti dapat beralih ke dokumen sebagai solusi.
f. Dokumen berperan sebagai sumber pelengkap dan pemerkaya bagi informasi yang diperoleh lewat interview atau observasi
Adapun dokumen yang akan dibutuhkan adalah data dari desa dan Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat, foto di lapangan, serta surat-surat dan dokumen lain yang mendukung penelitian.
(7)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Studi Literatur
Adapun menurut Danial dan Wasriah (2009, hlm.80) pengertian studi kepustakaan (literature) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian. Buku tersebut dianggap sebagai sumber data yang akan diolah dan dianalisis seperti banyak dilakukan oleha ahli sejarah, sastra dan bahasa. Adapun yang menjadi literatur dalam penelitian ini adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Undang-Undang-Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan Pertanahan, buku tentang Hukum Pertanahan dan lain-lain.
D. Tahap Penelitian
Tahap penelitian adalah langkah-langkah peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan proses penelitian. Tahap-tahap penelitian harus dipersiapkan secara matang demi kelancaran dan meminimalisir hambatan dalam melakukan penelitian di lapangan. Adapun persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pra Penelitian
Pada tahap ini, peneliti berusaha untuk menyusun rancangan penelitian terlebih dahulu yang dituangkan dalam bentuk proposal penelitian yang berisikan latar belakang masalah, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian serta beberapa rujukan daftar buku dan dokumen yang menunjang penelitian. Setelah itu peneliti mengurus perizinan untuk melaksanakan penelitian dari instansi Universitas. Prosedur yang ditempuh yaitu:
a. Mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian yang ditandatangani oleh ketua Departemen PKn, sebagai surat pengantar kepada instansi yang dituju. Surat tersebut kemudian disahkan oleh pihak Fakultas.
(8)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengirimkan surat izin melakukan penelitian tersebut kepada instansi yang dituju yaitu Desa Mekarjaya dan Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat.
c. Menerima surat balasan dari instansi tersebut yang menyatakan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap pra penelitian diselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan penelitian. Tahap ini dimulai ketika sudah mendapatkan surat izin atau pernyataan izin melaksanakan penelitian dari instansi terkait maka peneliti langsung melakukan kunjungan kepada instansi terkait dan menyampaikan maksud penelitian serta data apa saja yang akan peneliti butuhkan demi kelancaran penelitian.
3. Tahap Pengumpulan dan Pencatatan data
Selanjutnya adalah tahap pengumpulan data dan pencatatan data. Dilakukan dengan cara melaksanakan observasi dan wawancara kepada sumber data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Lalu dihubungkan dengan adanya studi dokumentasi serta studi literatur untuk menambah data akurat yang didapat. Pedoman wawancara yang peneliti susun terdiri dari wawancara kepada masyarakat desa Mekarjaya, Kepala Desa Mekarjaya dan Kepala Dusun, serta kepada Petugas/Pejabat Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat. Segala bentuk data yang didapatkan peneliti catat dalam dokumen terpisah termasuk data-data yang mungkin didapatkan secara mendadak tanpa tercantum dalam pedoman wawancara.
4. Tahap Analisis Data
Setelah tahap pengumpulan data dan pencatatan data dilaksanakan dan peneliti mendapatkan data. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara akurat melalui proses penyusunan data yang kemudian dikategorikan sesuai dengan tujuan dari penelitian. Kemudian mencari hubungan isi dari berbagai data yang didapat dengan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan tujuan penelitian
(9)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan maksud untuk memperoleh maknanya dan dikembangkan menjadi sebuah teori.
E. Teknik Pengolahan Data 1. Analisis Data
Pengolahan dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian, karena dapat memberi makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti. Pengolahan data dan analisis data akan dilakukan melalui suatu proses yaitu menyusun, mengkatagorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya.
Setelah selesai mengadakan wawancara dengan subjek penelitian, menuliskan kembali data-data yang terkumpul ke dalam catatan lapangan dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data dan informasi secara mendetail. Data yang diperoleh dari wawancara disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh hasil observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang peneliti dapatkan, yaitu dari hasil wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan catatan lapangan maka peneliti melakukan prosedur pengolahan dan analisis dari hasil pengumpulan data. Dimana proses analisis data ini dimulai dengan menelaah, memeriksa seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, dokumentasi, dan catatan lapangan. Bila jawaban yang diwawancarai setelah analisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.
Analisis data diakukan saat pengumpulan data berlangsung, sebagaimana diungkapkan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2014 hlm.246), bahwa
”aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.”
(10)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Data Reduction (reduksi data)
Reduksi data adalah proses analisis yang dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan hasil penelitian dengan menfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti, dengan kata lain reduksi data bertujuan untuk memperoleh pemahaman-pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti.
b. Data Display (penyajian data)
Penyajian data (data display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh.
Setelah proses reduksi data selesai, selanjutnya data yang didapat disajikan secara terperinci dan menyeluruh dan dicari bagaimana pola hubungannya. Data yang bertumpuk dan sulit dilihat hubungan detailnya akan sulit juga melihat gambaran keseluruhannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Dalam tahap ini untuk dapat melihat gambaran keseluruhannya maka peneliti akan mengusahakan membuat berbagai macam grafik atau matrik.
c. Conclusion drawing verification (kesimpulan dan verifikasi)
Conclusion drawing verification merupakan upaya untuk mencari arti, makna penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah denga mengacu kepada tujuan penelitian.
(11)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Kesimpulan atau verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami sehingga dapat menyimpulkan bagaimana upaya Kantor Pertanahan dan aparatur desa dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam membuat sertifikat tanah.
2. Validitas Data
Untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian diperlukan sebuah validitas data yang dilakukan melalui:
a. Member check
Menurut Sugiyono (2014, hlm. 276) mengemukakan bahwa
“member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data”.
Dari uraian diatas menjelaskan bahwa apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
b. Triangulasi
Menurut Wiliam Wiersma (dalam Sugiyono 2014, hlm. 273) mengungkapkan bahwa „Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
(12)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.‟ Dengan demikian seperti yang dikemukakan Sugiyono (2013, hlm. 273-274) terdapat triangulasi sumber, teknik pengumpulan data, dan waktu.
Gambar 3.1 Triangulasi dengan tiga sumber pengumpulan data
Sumber: Sugiyono (2014, hal. 273) Gambar 3.2 Triangulasi dengan tiga teknik pengumulan data
Sumber: Sugiyono (2013, hal.273)
Gambar 3.3 Triangulasi dengan tiga waktu pengumpulan data
Sumber: Sugiyono (2013, hal.274)
Teman
Bawahan
Pagi
Siang Sore
Atasan
dokumen
(13)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
(1)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengirimkan surat izin melakukan penelitian tersebut kepada instansi yang dituju yaitu Desa Mekarjaya dan Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat.
c. Menerima surat balasan dari instansi tersebut yang menyatakan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap pra penelitian diselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan penelitian. Tahap ini dimulai ketika sudah mendapatkan surat izin atau pernyataan izin melaksanakan penelitian dari instansi terkait maka peneliti langsung melakukan kunjungan kepada instansi terkait dan menyampaikan maksud penelitian serta data apa saja yang akan peneliti butuhkan demi kelancaran penelitian.
3. Tahap Pengumpulan dan Pencatatan data
Selanjutnya adalah tahap pengumpulan data dan pencatatan data. Dilakukan dengan cara melaksanakan observasi dan wawancara kepada sumber data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Lalu dihubungkan dengan adanya studi dokumentasi serta studi literatur untuk menambah data akurat yang didapat. Pedoman wawancara yang peneliti susun terdiri dari wawancara kepada masyarakat desa Mekarjaya, Kepala Desa Mekarjaya dan Kepala Dusun, serta kepada Petugas/Pejabat Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat. Segala bentuk data yang didapatkan peneliti catat dalam dokumen terpisah termasuk data-data yang mungkin didapatkan secara mendadak tanpa tercantum dalam pedoman wawancara.
4. Tahap Analisis Data
Setelah tahap pengumpulan data dan pencatatan data dilaksanakan dan peneliti mendapatkan data. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara akurat melalui proses penyusunan data yang kemudian dikategorikan sesuai dengan tujuan dari penelitian. Kemudian mencari hubungan isi dari berbagai data yang didapat dengan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan tujuan penelitian
(2)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan maksud untuk memperoleh maknanya dan dikembangkan menjadi sebuah teori.
E. Teknik Pengolahan Data
1. Analisis Data
Pengolahan dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian, karena dapat memberi makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti. Pengolahan data dan analisis data akan dilakukan melalui suatu proses yaitu menyusun, mengkatagorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya.
Setelah selesai mengadakan wawancara dengan subjek penelitian, menuliskan kembali data-data yang terkumpul ke dalam catatan lapangan dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data dan informasi secara mendetail. Data yang diperoleh dari wawancara disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh hasil observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang peneliti dapatkan, yaitu dari hasil wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan catatan lapangan maka peneliti melakukan prosedur pengolahan dan analisis dari hasil pengumpulan data. Dimana proses analisis data ini dimulai dengan menelaah, memeriksa seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, dokumentasi, dan catatan lapangan. Bila jawaban yang diwawancarai setelah analisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.
Analisis data diakukan saat pengumpulan data berlangsung, sebagaimana diungkapkan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2014 hlm.246), bahwa
”aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.”
(3)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Data Reduction (reduksi data)
Reduksi data adalah proses analisis yang dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan hasil penelitian dengan menfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti, dengan kata lain reduksi data bertujuan untuk memperoleh pemahaman-pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti.
b. Data Display (penyajian data)
Penyajian data (data display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh.
Setelah proses reduksi data selesai, selanjutnya data yang didapat disajikan secara terperinci dan menyeluruh dan dicari bagaimana pola hubungannya. Data yang bertumpuk dan sulit dilihat hubungan detailnya akan sulit juga melihat gambaran keseluruhannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Dalam tahap ini untuk dapat melihat gambaran keseluruhannya maka peneliti akan mengusahakan membuat berbagai macam grafik atau matrik.
c. Conclusion drawing verification (kesimpulan dan verifikasi)
Conclusion drawing verification merupakan upaya untuk mencari arti, makna penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah denga mengacu kepada tujuan penelitian.
(4)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Kesimpulan atau verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami sehingga dapat menyimpulkan bagaimana upaya Kantor Pertanahan dan aparatur desa dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam membuat sertifikat tanah.
2. Validitas Data
Untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian diperlukan sebuah validitas data yang dilakukan melalui:
a. Member check
Menurut Sugiyono (2014, hlm. 276) mengemukakan bahwa
“member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data”.
Dari uraian diatas menjelaskan bahwa apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
b. Triangulasi
Menurut Wiliam Wiersma (dalam Sugiyono 2014, hlm. 273) mengungkapkan bahwa „Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
(5)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.‟ Dengan demikian seperti yang dikemukakan Sugiyono (2013, hlm. 273-274) terdapat triangulasi sumber, teknik pengumpulan data, dan waktu.
Gambar 3.1 Triangulasi dengan tiga sumber pengumpulan data
Sumber: Sugiyono (2014, hal. 273) Gambar 3.2 Triangulasi dengan tiga teknik pengumulan data
Sumber: Sugiyono (2013, hal.273)
Gambar 3.3 Triangulasi dengan tiga waktu pengumpulan data
Sumber: Sugiyono (2013, hal.274) Teman
Bawahan
Pagi
Siang Sore
Atasan
dokumen
(6)
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH