S PKN 1103953 Chapter5

87

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN UMUM
Secara umum, masyarakat desa Mekarjaya memiliki lahan pertanahan
berupa rumah, sawah maupun kebun yang berasal dari sistem pewarisan maupun dari
hibah dan bentuk pemberian lain yang masih tradisional. Faktor kenyamanan hidup
bermasyarakat tanpa konflik yang menyangkut pertanahan ini mendukung
ketidakinginan masyarakat membuat sertifikat tanah. Selain didukung oleh faktor lain
seperti anggapan masyarakat bahwa pembuatan sertifikat tanah itu mahal dan
memerlukan waktu yang lama, status kependudukan antara masyarakat pribumi dan
masyarakat pendatang juga memberikan dukungan bagi meningkatnya pembuatan
sertifikat tanah.
Hal inilah yang menyebabkan masyarakat desa Mekarjaya belum memiliki
keinginan untuk mengurus kelengkapan administrasi pertanahan mereka maupun
melaporkan pembaharuan data pertanahan yang mereka miliki saat ini. Kurangnya
upaya kerjasama dan pencerdasan masyarakat seperti sosialisasi dan bentuk lainnya
yang dilakukan aparat desa Mekarjaya dan Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung
Barat terkait dalam masalah pertanahan ini menyebabkan penegakkan hukum juga

mengalami kelemahan.

B. SIMPULAN KHUSUS
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN
HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

88

1. Kepemilikan atas tanah dan bangunan di wilayah desa Mekarjaya masih
didominasi oleh kepemilikan pribumi secara turun temurun melalui tatacara
pewarisan dari orang tua kepada anak. Rendahnya konflik yang terjadi
mengakibatkan belum satu pun masyarakat di desa Mekarjaya membuat
sertifikat tanah.
2. Kesadaran hukum masyarakat desa Mekarjaya dalam pembuatan sertifikat
tanah masih jauh panggang dari api. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat
membuat mereka tetap bersikukuh berada di zona nyaman dan tidak
mengubah cara pandang mereka akan kepentingan membuat kelengkapan
administrasi pertanahan hingga sampai pada pembuatan sertifikat tanah.

3. Beberapa faktor penyebab rendahnya kesadaran hukum masyarakat desa
Mekarjaya adalah faktor internal dari dalam masyarakat itu sendiri berupa
faktor ekonomi, faktor mata pencaharian/profesi, tingkat pendidikan dan
pengetahuan terhadap hukum, dan status kependudukan masyarakat.
Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar masyarakat berupa
kurangnya pencerdasan hukum kepada masyarakat, penegakkan hukum yang
belum cukup tegas, serta kurang maksimalnya kinerja aparatur pemerintahan
dari lembaga yang terkait.
4. Kinerja aparatur desa Mekarjaya dan Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung
Barat dinilai masih rendah karena implikasi dari kinerjanya belum terasa
sampai kepada masyarakat. Masyarakat tidak merasakan adanya pengaruh
dari upaya dan peran yang dilakukan aparat Desa maupun dari Kantor
Pertanahan Kabupaten Bandung Barat. Sosialisasi maupun acara lainnya yang
bisa mendukung tercapainya tujuan seluruh masyarakat bisa membuat
sertifikat tanah masih belum dilaksanakan. Begitupun sebaliknya, pihak
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN
HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


89

Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat tidak berupaya menjemput bola
langsung terjun ke masyarakat dengan alasan ada aparatur desa yang harusnya
melakukan tugas tersebut.
5. Upaya dan peran pemerintah belum mengalami peningkatan yang signifikan,
karena melihat dari hasil tahun-tahun sebelumnya tidak diperoleh jumlah
peningkatan masyarakat dalam membuat sertifikat tanah yang besar. Sehingga
upaya dan peran yang mereka lakukan tetap jalan ditempat dan belum maju ke
arah yang lebih baik

C. REKOMENDASI
1. Untuk masyarakat Desa Mekarjaya, seyogyanya mampu,
a. memulai peningkatan kesadaran hukum dari diri sendiri dengan
keikhlasan hati;
b. memberikan dukungan terhadap program pemerintah dengan turut
berpartisipasi aktif;
c. memiliki kerelaan untuk tunduk terhadap hukum yang berlaku dan tidak
memaksakan kehendak pribadi;
d. mengubah pola fikir hidup dan menyadari bahwa mengurus kelengkapan

administrasi pertanahan diperlukan sebagai tameng untuk konflik
pertanahan antar masyarakat yang bisa terjadi kapan saja;
e. memiliki keberanian untuk banyak bertanya mengenai hal-hal penting
menyangkut birokrasi pemerintahan agar semakin peka dan cerdas sebagai
perwujudan warga negara yang baik.
2. Untuk pihak aparat pemerintah Desa Mekarjaya seyogyanya mampu,

Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN
HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

90

a. memberikan kebebasan akses informasi bagi masyarakat melalui berbagai
media, baik itu selebaran artikel, mading desa dan upaya sederhana
lainnya;
b. berupaya lebih persuasif serta memberikan perintah tegas bagi masyarakat
agar mengurus pembuatan sertifikat tanah;
c. lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dan lebih sering melakukan

sosialisasi secara sederhana;
d. meningkatkan kerjasama birokrasi dengan pihak kantor pertanahan
kabupaten bandung barat agar meminimalisir kemungkinan selisih paham
antar lembaga;
e. mengadakan workshop sederhana untuk menunjang proses sosialisasi
pertanahan kepada masyarakat dalam jangka waktu minimal tiga bulan
sekali;
f. memiliki catatan atau dokumen yang mendata kejadian pewarisan tanah
agar memudahkan penelusuran kepemilikan tanah secara legal dan
disaksikan oleh aparat pemerintahan.
3. Pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat seyogyanya mampu,
a. meningkatkan kinerja pelayanan yang lebih maksimal dan menyentuh
seluruh lapisan masyarakat;
b. memberikan penjelasan yang lengkap tentang birokrasi pertanahan
sehingga masyarakat tidak kebingungan dan merasa kesulitan mengurus
kelengkapan administrasi pertanahan;
c. memaksimalkan kerjasama dengan seluruh pemerintah desa agar tujuan
pertanahan nasional dapat tercapai lebih cepat dan efisien;

Ai Siti Nuraisyah , 2015

UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN
HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

d. memperbaharui data pertanahan di kabupaten bandung barat secara
berkala, minimal tiga bulan sekali agar data yang dimiliki kantor
pertanahan selalu mutakhir.
4. Untuk Departemen PKn FPIPS UPI agar mampu,
a. memberikan pendidikan kesadaran hukum secara menyeluruh dalam
perkuliahan, terutama ranah mata kuliah hukum agar kader-kader lulusan
pkn memberikan contoh terbaik yang bisa ditiru oleh masyarakat disekitar
lingkungannya;
b. meningkatkan kualitas dan kredibilitas sebagai departemen pencetak
pendidik moral bangsa yang mampu meningkatkan kualitas karakter moral
dan martabat bangsa indonesia;
c. melakukan banyak kegiatan yang memberikan pencerdasan hukum kepada
masyarakat melalui cara yang menarik dan mudah dipahami.


5. Untuk Guru Mata Pelajaran PKn agar mampu,
a. memberikan tauladan terbaik dalam kegiatan pembelajaran dengan
senantiasa mengingatkan agar selalu menaati peraturan yang ada baik itu
peraturan sekolah, masyarakat maupun hukum nasional;
b. menjadi contoh terbaik dalam berperilaku sehingga peserta didik
diharapkan mampu meniru perilaku baik yang ditampilkan;
c. menyisipkan pendidikan kesadaran hukum dalam setiap bahasan materi
ajar agar peserta didik selalu ingat akan kesadaran hukum setiap hari.
Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN
HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

92

Ai Siti Nuraisyah , 2015
UPAYA BADAN PENERAPAN NASIONAL DAN APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN
HUKUMM MASYARAKAT UNTUK MEMBUAT SERTIFIKAT TANAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu