Pengenalan dan Pelestarian Budaya Seni T (1)

PENGENALAN DAN PELESTARIAN BUDAYA SENI TARI
SEJAK DINI
Oleh : Yeni Wira Putriana

Pendahuluan

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan lokal, kebudayaan nasional, maupun
kebudayaan asing/internasional. Budaya Indonesia merupakan budaya yang harus kita
lestarikan sejak dini. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Karena
dengan kita melestarikan budaya, itupun juga sudah termasuk memiliki rasa kepedulian kita
terhadap Negara Tanah Air yaitu Indonesia. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Berbagai macam kebudayaan di Indonesia yaitu adat istiadat, karya seni, dan lain-lain. Setiap
provinsi juga memiliki kebudayaan masing-masing, baik itu karya seni tari, musik maupun
rupa. Dengan adanya perbedaan kebudayaan itu, kita bisa mempelajarinya. Namun, saat ini
kebudayaan Indonesia semakin tenggelam. Oleh karena itu, geraklah untuk melestarikan
budaya, khususnya budaya seni tari. Seni tari merupakan gerak tubuh seseorang untuk
mengungkapkan perasaan, pikiran dan maksud tertentu yang dilakukan secara berirama.
Fungsi seni tari tersebut yaitu sebagai hiburan, upacara adat, pertunjukan, maupun lainnya.
Pada zaman sekarang, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa terdapat kurangnya
pelestarian budaya. Terutama pada budaya seni yaitu seni tari. Disini saya sebagai penulis
akan membahas tentang pelestarian budaya seni tari. Banyak hal yang perlu diketahui dan

dipahami oleh semua orang, terutama siswa/siswi untuk mengetahui dan memahami budaya
seni tari yang ada di Indonesia, sekaligus melestarikannya.

Landasan Teori

Pendidik atau guru perlu mengetahui kebutuhan setiap anak untuk mengembangkan
otot-otot besar dan otot-otot kecil anak pada setiap tingkatan usia. Kemampuan motorik yang
dimiliki setiap anak berbeda-beda tergantung pada karakteristik masing-masing anak.
Kemampuan motorik anak perlu dikembangkan, karena dapat mendorong kemampuan
keterampilan anak. Perkembangan motorik dapat dirangsang dengan kegiatan menari. Setiap
anak yang menari akan menggerak-gerakan tubuh, sehingga anak jadi terlihat aktif.
Keterampilan motorik anak secara tidak langsung dapat dikembangkan melalui pelajaran tari
dan musik.
Taman Kanak-kanak memiliki kurikulum yang didalamnya berisi pelajaran seni tari
sebagai upaya pengembangan kemampuan dasar motorik anak. Siswa diarahkan untuk
menggerakkan seluruh badan pada saat pembelajaran seni tari sebagai upaya melatih
kemampuan dasar motorik anak. Setiap gerakan yang siswa lakukan memiliki manfaat
khususnya untuk kerja otot-otot, disinilah otot-otot selalu dilatih sehingga kemampuan dasar
motorik anak berubah. Semakin berkembangnya kemampuan motorik siswa semakin menjadi
lebih terampil.

Pengelolaan kelas dan pengajaran adalah dua kegiatan yang sangat erat hubungannya
namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Pengelolaan
pengajaran mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai
tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry behavior peserta didik, menyusun
rencana pelajaran, member informasi, bertanya dan menilai), maka pengelolaan kelas
menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar (Rohan 1995: 116).

Pembahasan

Pengertian seni tari adalah sebuah gerak tubuh, baik itu mimik wajah maupun tingkah laku
seseorang yang diselaraskan dengan ketepatan irama gending pada suatu waktu dan tempat
tertentu. Beberapa fungsi seni tari yaitu seni sebagai hiburan, pertunjukan maupun upacara
adat. Dari fungsi itulah kita bisa melestarikan budaya seni tari. Karena pada zaman sekarang
kurangnya apresiasi tentang seni tari.
Pelestarian budaya seni tari merupakan suatu wujud rasa kepedulian kita terhadap Indonesia.
Budaya seni tari merupakan warisan dari leluhur kita, jadi kita wajib melestarikannya, agar
tidak hilang dan tenggelam. Dan agar budaya tersebut tetap ada dan selalu ada.
Dengan adanya pelestarian budaya seni tari, sekolah juga bisa menambahkan mata pelajaran
terkhusus atau ekstrakurikuler. Karena akan menambah pengetahuan pendidikan seni tari,

minat seorang siswa maupun bakat yang dimiliki siswa. Dengan dilakukannya tersebut,
sekolah semakin mengenal seni dan bisa meningkatkan minat dan bakat siswa terhadap seni
tari. Sekaligus menciptakan kreativitas, apresiasi, ekspresi dan inovatif siswa.
Dilakukannya ekstra tari diatas, maka akan membentuk sebuah kelenturan tubuh yang bagus
dan baik. Dan akan menambah kekuatan otot pada tubuh. Karena sebelum menari biasanya
melakukan pemanasan atau yang disebut dengan olah tubuh.
Anak-anak sejak dini lebih baik dikenalkan pada budaya tradisi, entah itu menari, berbicara
bahasa jawa, ataupun nguri-nguri tradisi yang ada dilingkungannya. Karena pada dasarnya,
mencintai dan melestarikan budaya termasuk kepedulian kita terhadap Indonesia.

Penutup
Saran

Disini saya sebagai penulis menyarankan sekaligus mengingatkan kepada anak-anak, remaja
maupun dewasa, agar lebih mencintai budaya kita sendiri dan melestarikannya dengan baik.
Supaya budaya kita tidak diambil oleh negara asing. Pelestarian budaya sangatlah penting,
karena itu juga merupakan warisan dari leluhur kita atau nenek moyang kita, jadi wajib kita
lestarikan dan kita jaga selalu kebudayaan Indonesia.

Kesimpulan

Dengan ditulisnya makalah ini, dapat disimpulkan bahwa pelestarian budaya seni tari itu
penting. Apalagi dilakukan dari taman kanak-kanak, pastilah dia sudah bisa memahami dan
mengetahui tentang kesenian tradisional. Para remaja maupun dewasa juga jangan sampai
tertinggal sama yang masih kanak-kanak. Pengetahuan, pembelajaran, maupun pelatihan
proses seni tari dapat dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Diluar sekolah
semisal di tempat sanggar atau privat di guru tari maupun yang lainnya. Dari situlah kita bisa
berapresiasi, berkreativitas tentang seni.

DAFTAR PUSTAKA

Kusumastuti, eny “Pengembangan Kemampuan Dasar Motorik Anak Usia Dini Melalui
Pembelajaran Seni Tari” academia.edu
Kusumastuti, eny “Kedudukan Pendidikan Seni Dalam Peta Ilmu Pengetahuan”
academia.edu
Kusumastuti, eny “Pelatihan Pembelajaran Seni Tari Pada Anak Usia Dini Melalui
Pendekatan Ekspresi Bebas Bagi Guru Taman Kanak-kanak Wilayah Kecamatan Gajah
Mungkur Semarang” academia.edu