Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah

LAMPIRAN

  PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

  NOMOR 29 TAHUN 2011

TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

  BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta

  Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan

DIPERBANYAK OLEH :

  KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

  [Type text]

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

  BUKU I : Prioritas Pembangunan, serta

  Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan

DAFTAR TABEL

  Tabel2.1 Perkembangan Produksi Pangan Tahun 2009-2011 ...........................

  I.2-7

  Tabel 2.2 ProduksiKonsumsi Beberapa Jenis Energi ............................................

  I.2-12

  Tabel 2.3 Kemajuan Pembangunan Daerah Tertinggal ..........................................

  I.2-15

  Tabel 2.4 Perkembangan Pembangunan Kepariwisataan .....................................

  I.2-19

  Tabel 2.5 Sasaran Utama Pembangunan Nasional Tahun 2012 ..........................

  I.2-46

  Tabel 3.1 Gambaran Ekonomi Makro Tahun 2011-2012 ......................................

  I.3-10

  Tabel 3.2 Gambaran Neraca Pembayaran Tahun 2011-2012 ..............................

  I.3-10

  ii

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

  Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berdasarkan Pancasila. Pencapaian tujuan ini dilaksanakan secara bertahap, mulai dari tahapan yang bersifat jangka panjang, menengah, dan tahunan. Melalui Undang-undang nomor 17 tahun 2007, ditetapkan bahwa

  Visi Indonesia tahun 2025 adalah I NDONESIA YANG M ANDIRI , M AJU , A DIL DAN M AKMUR yang

  dibagi ke dalam 4 (empat) tahap pembangunan jangka menengah dan tahapan pertama telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004-2009. RPJMN 2004-2009 memuat 3 (tiga) agenda pembangunan yakni: (1) Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai; (2) Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis; dan (3) Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia. Sebagai kesinambungan RPJMN 2004-2009, maka sejak tahun 2010 pelaksanaan pembangunan diarahkan untuk mencapai Visi Indonesia tahun 2014 yaitu I NDONESIA YANG S EJAHTERA ,

  D EMOKRATIS DAN B ERKEADILAN yang penjabarannya dituangkan dalam RPJMN 2010-2014.

  Visi Indonesia tahun 2025 lebih dikonkritkan yaitu untuk mencapai tingkat kesejahteraan dengan PDB perkapita yang setara dengan Korea saat ini. Untuk itu, tantangan yang dihadapi cukup berat baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari lingkungan global. Pembangunan yang dilaksanakan secara biasa-biasa saja diyakini tidak mampu mewujudkan visi tersebut. Untuk itu, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, diperlukan langkah-langkah terobosan (breakthrough), bukan langkah-langkah biasa (Bussiness As Usual). Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi harus dibangun tersebar di seluruh Indonesia. Arahan ini dituangkan dalam Masterplan Percepatan dan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) 2011-2025.

  Di samping pandangan visioner di atas, penyusunan rencana kerja tahun 2012 juga mempertimbangkan perubahan-perubahan yang terjadi baik lingkungan internal maupun di lingkungan eksternal (global). Perubahan tersebut dapat berwujud kesempatan maupun tantangan yang perlu diantisipasi dan direspon dengan tepat langkah, tepat sasaran dan tepat waktu.

  Ditengah pemulihan perekonomian global, yang masih dibayang-bayangi ketidakpastian, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Beberapa indikator ekonomi utama, seperti pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran, nilai tukar, tingkat inflasi, dan kinerja pasar modal, menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 mencapai 6,1, dan pada kuartal I 2011 mencapai 6,5. Posisi neraca pembayaran, baik transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial, mengalami perbaikan sehingga pada akhir April 2011 cadangan devisa mencapai lebih dari US113,8 miliar. Nilai tukar rupiah stabil dan bahkan akhir-akhir ini mengalami penguatan. Kestabilan nilai tukar rupiah ini terutama akibat semakin kuatnya kepercayaan para pelaku pasar terhadap kinerja perekonomian

  RKP 2012

  I.1-1

  Indonesia dan pengelolaan ekonomi makro yang dilaksanakan. Seiring dengan itu, penilaian berbagai lembaga pemeringkat internasional terus membaik, dari persepsi stabil menjadi positif dan sekarang berada pada satu level di bawah peringkat investasi. Sejalan dengan terpeliharanya kestabilan nilai tukar rupiah, laju inflasi selama tahun 2011 secara berangsur-angsur terus menurun.

  Namun demikian, situasi perekonomian dunia masih belum menentu. Sebagian beberapa negara di Eropa masih terus berupaya untuk memulihkan kembali ekonomi pascakrisis. Laju inflasi dunia cenderung meningkat sejalan dengan pemulihan perekonomian dunia yang mendorong kenaikan harga-harga komoditas global, dan inflasi mitra dagang utama Indonesia. Perubahan iklim yang ekstrim juga telah berdampak pada menurunnya produksi pangan dan meningkatnya harga pangan dunia. Stabilitas politik dan keamanan yang terganggu di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara telah mendorong meningkatnya harga minyak bumi dan gas, serta mengancam ketahanan energi di banyak Negara. Selain itu perlu juga diantisipasi memanasnya perekonomian emerging countries, terutama China, yang dapat mempengaruhi kondisi perdagangan dunia.

  Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dari dalam negeri, utamanya terkait perbaikan kesejahteraan rakyat. Angka kemiskinan telah berhasil diturunkan dari 16,66 persen pada tahun 2004 menjadi 13,33 persen pada tahun 2010. Namun demikian jumlah orang miskin yaitu 31,02 juta jiwa pada tahun 2010 masih cukup tinggi. Demikian juga dengan tingkat pengangguran dipandang masih cukup tinggi, meskipun telah berhasil diturunkan dari 11,24 persen pada tahun 2005 menjadi 7,14 persen pada bulan Agustus 2010. Walau sudah membaik, jumlah daerah tertinggal yang tersebar di berbagai wilayah masih cukup tinggi. Tantangan internal lainnya adalah kondisi infrastruktur yang belum memadai baik dalam hal ketersediaan, kehandalan, maupun kualitasnya, serta efektivitas birokrasi yang belum optimal. Pembangunan nasional pada saat ini jelas masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan yang masih lebar.

  Indonesia harus siap menghadapi situasi yang dinamis dan penuh tantangan tersebut. Indonesia terus menjaga momentum pertumbuhan yang telah dicapai, bahkan mempercepat dan memperluas pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif serta berkeadilan. Pertumbuhan ekonomi tersebut pada gilirannya harus dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, dan pada gilirannya mempercepat pengurangan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi juga jangan sampai mengorbankan pelestarian lingkungan dan harus sejalan dengan upaya-upaya mengatasi perubahan iklim. Pembangunan yang meningkat harus dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat Indonesia di berbagai wilayah, sehingga kemiskinan dapat diturunkan dan kesenjangan dikurangi. Karena itu, pembangunan Indonesia dijalankan berlandaskan 4 jalur strategi pembangunan yaitu mendorong pertumbuhan (pro-growth), memperluas kesempatan kerja (pro-job), menanggulangi kemiskinan (pro-poor), serta ramah pelestarian lingkungan hidup (pro-environment).

  Gabungan antara pemikiran visioner baik dalam RPJPN, RPJMN, maupun dalam MP3EI dan tanggapan terhadap kesempatan dan tantangan dari perubahan yang diuraikan di atas, dirumuskan dalam bentuk prakarsa-prakarsa baru (new initiatives) di dalam RKP 2012 (lihat Gambar 1.1).

  I.1-2

  RKP 2012

  GAMBAR 1.1 RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL - JANGKA PANJANG, MENENGAH, DAN TAHUNAN (RKP)

  RPJPN 2005-2025 UU NO. 17 TAHUN 2007 INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

  RPJMN 2004-2009

  RPJMN 2010-2014

  Arahan Presiden

  Dengan Visi

  Perlu TEROBOSAN

  INDONESIA YANG

  Bukan BUSSINESS AS USUAL

  SEJAHTERA, DEMOKRATIS

  DAN BERKEADILAN

  Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

  RKP 2011

  Indonesia (MP3EI)

  RKP 2012

  KESEMPATAN DAN TANTANGAN

  Dengan Tema

  DARI INTERNAL MAUPUN GLOBAL YANG DIPERKIRAKAN TAHUN 2012

  PERCEPATAN DAN PERLUASAN

  PERTUMBUHAN EKONOMI

  YANG INKLUSIF DAN

  PRAKARSA BARU

  BERKEADILAN BAGI

  1. MP3EI

  PENINGKATAN

  2. PERCEPATAN PEMBANGUNAN

  KESEJAHTERAAN RAKYAT

  PAPUA PAPUA BARAT DAN NTT 3. PROGRAM KLASTER KE-4 4. PANGAN, TRANSPORTASI KOTA BESAR, LAPANGAN KERJA

1.2. TUJUAN

  Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2012 merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 yang memuat

  langkah-langkah untuk mendukung tercapainya Visi Indonesia 2014 yaituT ERWUJUDNYA

  I NDONESIA YANG S EJAHTERA , D EMOKRATIS , DAN B ERKEADILAN . Sesuai dengan visi tersebut dan

  menanggapi situasi kekinian, maka tema RKP 2012 adalah P ERCEPATAN DAN P ERLUASAN

  P ERTUMBUHAN E KONOMI YANG I NKLUSIF DAN B ERKEADILAN B AGI P ENINGKATAN K ESEJAHTERAAN R AKYAT .

  Berdasarkan peraturan-perundangan, RKP tahun 2012 merupakan pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2012, di mana kebijakan APBN ditetapkan secara bersama-sama oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah. Di samping itu, RKP 2012 juga merupakan pedoman pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah PusatDaerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam rangka mencapai tujuan bernegara yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

1.3. PRIORITAS NASIONAL DAN PRAKARSA BARU

  Untuk menjaga kesinambungan pembangunan, RKP 2012 disusun dengan mencermati keberhasilan pembangunan yang diperoleh dalam tahun 2010 dan perkiraan pencapaian hasil pembangunan pada tahun 2011, serta mempertimbangkan permasalahan dan tantangan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2012. Perpaduan berbagai faktor ini

  RKP 2012

  I.1-3 I.1-3

  Sebagai penjabaran RPJMN 2010-2014, RKP 2012 meliputi 11 Prioritas Nasional dan

  3 Prioritas Lainnya, termasuk didalamnya prakarsa-prakarsa baru yang terintegrasi dengan RPJMN dan RKP untuk menanggapi situasi kekinian dan menjaga momentum positif yang telah dicapai sebagai hasil pembangunan selama ini. Prakarsa-prakarsa baru tersebut menunjukkan bahwa Indonesia selalu siap dalam mengantisipasi dan merespon berbagai perkembangan yang terjadi serta melakukan perubahan untuk mencapai kemajuan dan hasil pembangunan yang lebih baik.

  Prakarsa-prakarsa baru dalam RKP 2012 dimaksudkan sebagai pengungkit dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat, yang terdiri dari :

  Pertama adalah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

  (MP3EI) tahun 2011-2025. Masterplan ini memuat: (i) peningkatan potensi ekonomi wilayah melalui pengembangan 6 (enam) koridor ekonomi, yaitu: koridor Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku-Papua, Bali dan Nusa Tenggara;(ii) penguatan konektivitas nasional; dan (iii) penguatan kemampuan SDM dan Iptek;

  Kedua

  adalah percepatan pembangunan Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur; Ketiga adalah adalah 6 (enam) program penguatan upaya penanggulangan kemiskinan

  yang disebut sebagai klaster keempat, sebagai tambahan dari 3 (tiga) klaster program-program penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan. Keenam program dari klaster keempat tersebut adalah: (1) Program Rumah Sangat Murah; (2) Program Kendaraan Angkutan Umum Murah; (3) Program Air Bersih Untuk Rakyat; (4) Program Listrik Murah dan Hemat; (5) Program Peningkatan Kehidupan Nelayan; dan (6) Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan.

  Keempat adalah peningkatan langkah-langkah dalam rangka mencapai ketahanan pangan

  dimana surplus beras 10 juta ton per tahun harus dicapai dalam waktu 5-10 tahun, perluasan lapangan kerja, serta penanganan transportasi kota-kota besar, khususnya Jakarta.

  Keberhasilan pembangunan nasional adalah keberhasilan dari semua prioritas dan program pembangunan yang dilaksanakan secara nyata oleh semua pemangku kepentingan, termasuk keberhasilan dari implementasi berbagai prakarsa baru tersebut. Semuanya secara utuh mengacu kepada RPJMN dan pelaksanaannya secara terpadu dan sinergis dalam RKP pada Pemerintah Pusat dan RKPD pada pemerintah Daerah.

1.4. SISTEMATIKA

  Sebagai penjabaran RPJMN, maka RKP 2012 memuat 3 (tiga) buku yang merupakan satu kesatuan yang utuh dengan masing-masing memuat hal-hal sebagai berikut:

  Buku I

  memuat Tema Pembangunan tahun 2012 dan Prioritas Nasional yang terdiri dari 11 (sebelas) Prioritas Nasional dan 3 (tiga) Prioritas Lainnya dari RPJMN

  I.1-4

  RKP 2012

  2010-2014 serta kegiatan prioritas nasional menuju terwujudnya Visi, Misi dari Presiden-Wakil Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

  Buku II

  memuat rencana pembangunan di semua bidang-bidang kehidupan masyarakat sebagaimana yang tertuang dalam RPJPN 2005—2025dalam rangka mewujudkan sasaran RKP 2012 yang tercantum dalam Buku I.

  Buku III memuat rencana pembangunan kewilayahan dalam rangka mewujudkan

  sasaran RKP 2012 yang tercantum dalam Buku I.

  Dalam rangka menjabarkan Tema Pembangunan ke dalam rencana aksi berupa program dan kegiatan yang menjadi Prioritas Nasional tahun 2012, Buku I disusun dengan sistematika sebagai berikut:

  Bab I Pendahuluan yang memuat tujuan, uraian singkat tentang hal-hal yang baru

  dalam RKP 2012, dan sistematika RKP 2012. Bab II Tema dan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2012 menguraikan kondisi

  umum berupa pencapaian tahun 2010 dan perkiraan capaian tahun 2011, permasalahan dan tantangan yang diperkirakan dihadapi pada tahun 2012, tema pembangunan tahun 2012, sasaran utama pembangunan yang hendak dicapai tahun 2012, dan prioritas pembangunan nasional sertasasaran dan arah kebijakan masing-masing prioritas, arah kebijakan pembangunan menurut bidang-bidang pembangunan, dan kebijakan pembangunan kewilayahan.

  Bab III Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan yang memuat

  kondisi umum perekonomian, sasaran pertumbuhan ekonomi tahun 2012 beserta kerangka ekonomi makronya, dan arah kebijakan tetang pendanaan melalui transfer ke daerah.

  Bab IV Kaidah Pelaksanaan

  Lampiran (Rencana Aksi): Matriks program dan kegiatan untuk mendukung pencapaian

  sasaran masing-masing prioritas nasional. Rencana aksi diuraikan menurut: program, kegiatan, indikator, sasaran, anggaran, serta kementerianlembaga yang bertanggung jawab yang diselaraskan dengan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen anggaran.

  RKP 2012

  I.1-5