LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LABORATORI

 

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR

HIDROKARBON DAN KIMIA ORGANIK

NAMA
NIM
KELAS
SHIFT
HARI/TANGGAL
ASISTEN
DIPERIKSA OLEH

:
:
:
:
:
:

:

Azi Kurnia Ramadhan
1901526060
LA46/BB46
2
Selasa/ 19 Januari 2016
Devona/Kelvin

LABORATORIUM KIMIA
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
2015
 
 
 
 

I.


TUJUAN
1. Untuk mengamati sifat fisik dan kelarutan senyawa hidrokarbon
2. Untuk Mengamati reaksi yang terjadi pada alkana, alkena, alkuna dan senyawa
aromatik

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Hidrokarbon adalah molekul yang strukturnya teridiri dari atom hidrogen (H) dan karbon
(C). Semua hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom hidrogen yang berikatan dengan rantai
tersebut. Menariknya, hidrokarbon juga membentuk ikatan dengan atom lain dalam rangka
menciptakan senyawa organik(Chang, Raymond.2004).
Karbon merupakan unsur golongan 14 pada periode ke-2 dalam tabel periodik unsur.
Dengan 4 elektron valensi yang dimilikinya, unsur karbon memiliki keunikan tersendiri(Chang,
Raymond.2004).
Keunikan Sifat Atom Karbon
1 Atom karbon dapat berikatan dengan sesama atom karbon.
2 Dapat membentuk empat ikatan kovalen yang kuat.
3 Memiliki kemampuan untuk berikatan rangkap II dan rangkap III

4 Dapat membentuk rantai ikatan yang panjang
Hidrokarbon berkisar dari molekul sederhana seperti metana hingga polimer seperti
polistirena yang terdiri dari ribuan atom. Kemampuan atom karbon berikatan kuat satu sama lain
memungkinkannya membentuk hampir tak terbatas rantai, cincin, dan struktur lainnya yang
menjadi dasar molekul organik. Karena setiap atom karbon dapat membentuk empat ikatan,
unsur lain yang biasanya turut berikatan adalah hidrogen. Senyawa hidrokarbon dikenal mudah
terbakar karena karbon dan hidrogen mudah bereaksi dengan oksigen dalam reaksi
pembakaran(Olah, George.2003)
Atom karbon dikelompokkan berdasarkan kedudukannya pada rantai senyawa hidrokarbon:
5 Atom C yang mengikat 1 atom C langsung disebut Atom C Primer
6 Atom C yang mengikat 2 atom C lainnya disebut Atom C Sekunder
7 Atom C yang mengikat 3 atom C lainnya disebut Atom C Tersier
8 Atom C yang mengikat 4 atom C lain disebut Atom C Kuartener.
Senyawa Hidrokarbon dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu senyawa karbon
Alifatik dan senyawa karbon siklik. :
• Hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrogen dan karbon yang tidak mengandung
cincin benzena. Hidrokarbon alifatik cenderung mudah terbakar. Ada beberapa jenis
hidrokarbon alifatik: alkana, alkena, dan alkuna(Harvey,Ronald.1991).
• Siklik ialah senyawa hidrokarbon yang strukturnya siklis, yaitu rantai karbonnya
melingkar dan tertutup. Golongan ini dibedakan lagi menjadi dua, alisiklik yang

membentuk rantai tertutup, dan aromatik yang merupakan senyawa dengan 6 atom C
melingkar membentuk rantai benzene(Harvey,Ronald.1991)

Hidrokarbon aromatik, atau Arenes, adalah mereka yang memiliki setidaknya satu cincin
benzena di dalamnya. Sebuah cincin benzena adalah cincin enam atom karbon dengan tiga
ikatan ganda. Rumus untuk benzena, yang sederhana Arêne dan struktur dasar untuk yang
lainnya, adalah C6H6. Setiap senyawa dengan cincin benzena disebut senyawa aromatik. Ada
banyak senyawa tersebut, yang cenderung bersifat karsinogen. Mereka juga cenderung memiliki
bau manis bagi mereka, dengan demikian berlabel ‘aromatik’(Berkowitz,Nobertz,1997).
III.

METODOLOGI
A. BAHAN
1. Toluen
2. Sikloheksana
3. KMnO4 1%
4. Minyak goring
5. Minyak tanah
6. Es batu
B. ALAT

1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Kaca arloji

IV.

CARA KERJA
I.

CARA KERJA
1.1 Sifat Fisik Hidrokarbon
1. Memasukkan 10 tetes sikloheksana, toluen dan minyak goreng kedalam 3
tabung reaksi yang berbeda. Menambahkan 10 tetes aquades kedalam 3
tabung reaksi tersebut dan mengamatinya. Mengaduk tabung reaksi agar
larutannya tercampur dan membandingkan dengan hasil percobaan sebelum
diaduk
2. Memasukkan 10 tetes sikloheksana, toluen dan minyak goreng kedalam tiga
tabung reaksi berbeda. Menambahkan 10 tetes minyak tanah kedalam tiga
tabung reaksi tersebut dan mengamatinya. Mengaduk ketiga tabung reaksi

tersebut dan membandingkan dengan hasil percobaan sebelum diaduk.

Tabung Reaksi 1  
10 tetes Toluen + 
10 tetes aquades  

Tabung Reaksi 1  
10 tetes Toluen + 
10 tetes Minyak 
Tanah  

Tabung Reaksi 2  
10 tetes Minyak 
Goreng + 10 tetes 
aquades  

Tabung Reaksi 2  
10 tetes Minyak 
Goreng + 10 tetes 
Minyak Tanah  


Tabung Reaksi 3  
10 tetes 
Sikloheksana + 10 
tetes aquades  

Tabung Reaksi 3 
10 tetes 
Sikloheksana + 10 
tetes Minyak Tanah  

Aduk tabung reaksi  

Membandingkan dengan hasil percobaan sebelum diaduk  

1.2 Sifat Kimia Hidrokarbon
1. Reaksi Pembakaran
Menyiapkan kaca arloji kering, kemudian meneteskan 10 tetes masing – masing sikloheksana,
toluen dan minyak goreng kedalam masing – masing kaca arloji tersebut. Bakar didalam ruang
asam. Setelah membakar secara hati – hati, mengamati mana yang lebih pertama menguap.

10 tetes 
Sikloheksana 

10 tetes Toluen  

10 tetes Minyak 
Goreng  

 

 

 

 
Dibakar dalam 
ruang asam  

Amati yang lebih 
pertama menguap 

2. Reaksi dengan KMnO4
Menyiapkan 3 tabung reaksi dan masukkan 1ml sikloheksana, toluen dan minyak goreng
kedalam tiga tabung reaksi yang berbeda. Menambahkan tetes demi tetes KMnO4 kedalam
tabung reaksi tersebut sambil digoyangkan.

3. Reaksi dengan H2SO4
Memasukkan 1ml sikloheksana, toluen dan minyak goreng kedalam tiga tabung reaksi berbeda.
Menempatkan ketiga tabung reaksi tersebut kedalam penangga es. Menambahkan 10 tetes
H2SO4, sambil mendinginkan sambil digoyangkan. Setelah itu mengamati perubahan yang
terjadi.
1ml 
Sikloheksana  

1 ml Toluen 

1ml Minyak 
Goreng 

 


 

 

 
Masukan kedalam penangga es 

Tambahkan 10 tetes H2SO4 
 
Goyangkan & Amati  

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan dari sifat fisik Hidrokarbon

NO.
1.


BAHAN
10 tetes toluena + 10 tetes air

PENGAMATAN
2 fase, berwarna bening dan putih

2.

10 tetes minyak goreng + air

2 fase, berwarna bening dan kuning

3.

10 tetes sikloheksana + air

2 fase, berwarna bening dan kuning

4.

10 tetes toluene + minyak tanah

2 fase, berwarna bening dan agak kuning

5.

10 tetes minyak goreng + minyak tanah

2 fase berwarna bening dan agak kuning

6.

10 tetes silkoheksana + minyak tanah

2 fase berwarna seperti bening

Tabel 2. Hasil pengamatan dari sifat kimia hidrokarbon
NO.
1.
2.
3.

Bahan (dipanaskan)
Toluena
Minyak goreng
Sikloheksana

Pengamatan
(+) (1)
(+) (+) (+) (3)
(+) (+) (2)

Tabel 3. Hasil pengamatan dari Reaksi dengan KMnO4

NO.
1.

Bahan
Toluena + KMnO4

2.

Minyak goreng + KMnO4

3.

Sikloheksena + KMnO4

PENGAMATAN
1 fase dan berwarna merah

2 fase, berwarna coklat muda dan di bawah berwarna
coklat tua

2 fase, berwarna bening dan hitam

Tabel 4. Hasil pengamatan dari reaksi dengan H2SO4

NO.
1.

Bahan
Toluena dengan H2SO4 (dingin)

Pengamatan
2 fase yang berwarna keruh

2.

Sikloheksana dengan H2SO4 (dingin)

Berwarna bening

3.

Minyak goreng dengan H2SO4 (dingin)

Mengalami endapan yang berwarna coklat

B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita melakukan 4 percobaan, percobaan tersebut
bertujuan untuk mengetahui sifat fisik hidrokarbon, sifat kimia hidrokarbon, dengan
menguji toluena, minyak goreng, dan sikloheksana dengan mereaksikan dengan KMnO4
dan uji rekasi dengan H2SO4
Pada percobaan pertama yaitu menguji sifat fisik hidrokarbon. minyak goreng,
toluene dan sikloheksana dicampurkan dengan air dan menghasilkan 2 fase . Antara air
dan ke-3 larutan tidak tercampur. Percobaan tersebut membuktikan bahwa air bersifat
polar sedangkan sikloheksana, toluene dan minyak goreng merupakan senyawa non
polar. Senyawa non polar dapat bercampur hanya pada senyawa non
polar.(Petrucci.1999) .
Percobaan ke-2 menguji sifat kimia hidrokarbon. Toluena, minyak goreng dan
sikloheksana untuk mengetahui sifat kimia hidrokarbon ke-3 larutan dipanaskan. Setelah
dipanaskan Toluena pertama menguap kemudian Sikloheksana dan yang terakhir
minyak goreng. Toluena pertama kali menguap dikarenakan titik didihnya itu adalah
110,6ºC, titik didih minyak goreng 850C dan titik didih sikloheksana
80,740C(Harvey,Ronald.1991).
Pada percobaan ke-3 menguji reaksi hidrokarbon dengan KMnO4. Toluene di
tetesi KMnO4 menghasilkan warna merah. Minyak goreng di tetesi KMnO4
menghasilkan warna coklat. Dan pada sikloheksana di tetesi KMnO4 menghasilkan 2
fase dengan warna bening dan hitam.
Pada percobaan ke-4 menguji reaksi hidrokarbon dengan H2SO4., larutan
H2SO4 di campur dengan toluene menghasilkan 2 fase, karena toluene termasuk
senyawa aromatic yang bereaksi lambat dengan H2SO4 pekat. Dan pada sikloheksana
di campur dengan H2SO4. Terjadi 2 fase. Dan sedangkan pada minyak goreng terjadi
panas

VI.

KESIMPULAN
Hidrokarbon yang larut dalam minyak tetapi tidak dalam air, dan ditemukan
dalam minyak bumi dan tempat-tempat di alam lainnya. Mereka meminjamkan dirinya
dengan baik untuk membuat molekul lain. Sebagai contoh, alkohol yang dibuat dengan
menambahkan gugus -OH pada hidrokarbon. Banyak senyawa aromatik dapat dibuat
dengan menambahkan gugus molekuler untuk cincin benzena. Gugus alkil seperti metil,
etil dan sebagainya juga dapat ditambahkan untuk membuat senyawa yang berbeda.

VII.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia dasar edisi ke tiga jilid1. Jakarta : Erlanga.
Petrucci, R.H. 1999. Kimia dasar prinsip dan terapan modern.Jakarta : Erlangga
Olah, George. 2003. Hydrocarbons Chemistry. Lisbon : Paul and workers
Publishing
Berkowits, Nobertz. 1997. Hydrocarbons : Chemistry and Engginering. Utrecht :
Kowsevski Cobertz.
Ronald, Harvey. 1991. Aromatic Hydrocarbons. Jakarta : Dian Jaya Putra