makalah pak ROJALI PENELITIAN II.docx

MODEL PENELITIAN AGAMA ISLAM II

Modern, Filsafat, Pendidikan, Tekstualitas, dan Sejarah Islam

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
INDRI SYAHRAWATI
DEDEK AMBARWATI
DOSEN PENGAMPUH :
Dr. H. Muhammad Rozali, MA

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2017

ISI
Penelitian sebagai kegiatan ilmiah karena menggunakan metode keilmuan. Sedangkan
metode ilmiah sendiri adalah usaha untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta, Sedangkan
penelitian agama sendiri menjadikan agama sebagai objek penelitian yang sudah lama
diperdebatkan. Disin akan dijelaskan mengenai beberapa model penelitian Agama Islam II yaitu

mencakup pemikiran modern, Filsafat Islam, Pendidikan Islam, Tekstualitas, dan Sejarah Islam.
Yang mana pemikiran modern mengungkapkan pemikiran dalam gerakan pembaruan , sehingga
terdapat dualisme dalam kepemimpinan gerakan.
Kemudian filsafat islam membahas tentang Harun Nasution mencoba menyajikan
tentang sejarah timbulnya pemikiran filsafat Islam yang dimulai dengan kontak pertama antara
Islam dan ilmu pengetahuan serta falsafat Yunani. Kemudian pendidikan islam membahas
tentang model problema tentang guru dan siswa. Dan sejarah islam membahas tentang
perbedaan disekitar permasalahan apakah studi islam (Agama) dapat dimasukkan ke dalam
bidang ilmu pengetahuan,mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama
berbeda. perbedaan disekitar permasalahan apakah studi islam dapat dimasukkan ke dalam
bidang ilmu pengetahuan,mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama
berbeda, perbedaan disekitar permasalahan apakah studi islam dapat dimasukkan ke dalam
bidang ilmu pengetahuan,mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama
berbeda.

A. Pemikiran Modern

 Model Penelitian Deliar Noer
Deliar Noer mengungkapkan tentang kepemimpinan dalam gerakan pembaruan, sehingga
terdapat dualisme dalam kepemimpinan gerakan ini, menurutnya, hal ini menimbulkan kesulitan

dalam memilih kepemimpinan masyarakat islam di Indonesia, apalagi pada saat kesatuan dan
persatuan masyarakat tersebut telah tercapai pada masa Indonesia merdeka, sehingga timbul
masalah pilihan kepada siapa kepemimpinan itu diserahkan.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat jelas bahwa Delier Noer telah memberikan model
penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai peneliti sejarah, yang dalam hal ini sejarah
modern islam di Indonesia tahun 1900-1942, dengan kesimpulan yang secara akademis dapat di
pertanggung jawabkan vasilitasnya. Peneliti tersebut walaupun tidak secara eksplisit
mengemukakan latar belakang pemikiran, permasalahan tujuan, metode dan pendekatan serta
kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian, namun secara keseluruhan berbagai aspek
seharusnya ada dalam sebuah penelitian telah tertampung dalam penelitian yang dilakukan
Delier Noer.
 Model penelitian H.A.R. Gibb
Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islam kelihatannya bertolak dari tesisnya
yang mengatakan bahwa islam adalah suatu agama yang hidup dan vital yang menyampaikan
dakwah kepada hati, pikiran, dan suatu pedoman supaya hidup jujur , sungguh-sungguh dan
takwa.
Untuk membuktikan tesisnya, H.A.R. Giib melakukan penelaan terhadap doktrin-doktrik
ajaran islam sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran dan Al- Sunnah dan bukan dari sumbersumber yang sudah tidak sejalan dengan doktrin tersebut. Dengan demikian, penelitian yang
mencoba mendeskripsikan secara mendalam suatu objek dengan menggunakan data-data yang

terdapat dalam kajian pustaka, sedangkan pendekatan yang digunakan bersifat filosofis.
Terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam islam yang dilakukan Giib bersifat
penelitian yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam
sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya.1
B. Filsafat Islam
 Model M. Amin Abdullah
M. Amin Abdullah mengambil bidang penelitiannya pada masalah Filsafat Islam. Hasil
penelitiannya ia tuangkan dalam bukunya berjudul the Idea of University Ethical Norm In
Ghazali and Kant . Dilihat dari segi judulnya, penelitian ini mengambil metode penelitian
1 Mukti Ali. Metode memahami agama islam. Hal 27

kepustakaan yang bercorak deskriptif, yaitu penelitian yang mengambil bahan – bahan kajianya
pada berbagai sumber baik yang ditulis oleh tokoh yang diteliti itu sendiri (sumber primer),
maupun sumber yang di tulis oleh orang lain mengetahui tokoh yang ditelitinya itu (sumber
sekunder). Bahan-bahan

tersebut

selanjutnya


diteliti

keotentikannya

secara

seksama,

diklasifikasikan menurut variabel yang ingin ditelitinya, dalam hal ini masalah etik, bandingkan
antara satu sumber dengan sumber lainnya.
Selanjutnya dilihat dari segi pendekatan yang digunakan, M Amin Abdullah kelihatannya
mengambil pendekatan studi tokoh dengan cara melakukan studi komparasi antara pemikiran
kedua tokoh tersebut (al – Ghozali dan Immanuel Kant), Khususnya dalam bidang etika.
 Model Otto Horrassowitz, Majid Fakhry dan Harun Nasution
Dalam bukunya berjudul History of Muslim Philosophy yang diterjemahkan dan disunting
oleh M. M. Syarif ke dalam bahasa Indonesia menjadi para Filosof Muslim, Otto Horrassowitz
telah melakukan penelitian terhadap seluruh pemikiran filsafat Islam yang berasal dari tokohtokoh filosof abad klasik, yaitu al- Kondi, al-Razi, al-Farabi, Ibnu Miskawaih, Ibnu Sina, Ibnu
Bajjah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd dan Nasir al-Din al-usi. Dari al-Kindi dijumpai pemikiran
filsafat tentang Tuhan , keterhinggaan, ruh dan akal. Dari Ibnu Tufail dikemukakan pemikiran
filsafat tentang akal dan wahyu yang


saling melengkapi,

dikemas dalam novel fiktifnya

berjudul Hay Ibnu Yaqzan yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.2
Tujuan risalah, doktrin tentang dunia, tuhan, kosmologi cahaya, epistomologi, etika,
filsafat dan agama. Selanjutnya dari Ibnu Rusyd, dikemukakan pemikiran filsafat tentang
hubungan filsafat dari agama, jalan menuju Tuhan, jalan menuju pengetahuan, jalan menuju
ilmu, dan jalan menuju wujud, Nasir al-Din Tusi menemukakan pemikiran filsafat tentang akhlak
nasiri, ilmu rumah tangga, politik sumber filsafat praktis, psikologi, metafisika, Tuhan, cretio
exnihilo, kenabian, baik dan buruk, serta logika.
Melalui pendekatan tokoh, Harun Nasution mencoba menyajikan pemikiran filsafat
berdasarkan tokoh yang ditelitinya yang dalam hal ini al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Ghozali
dan Ibnu Rusyd. Sedangkan dengan pendekatan histories, harun Nasution mencoba menyajikan
tentang sejarah timbulnya pemikiran filsafat Islam yang dimulai dengan kontak pertama antara
Islam dan ilmu pengetahuan serta falsafat Yunani.

2 Atho, Mudzhar. Pendekatan Studi Islam.Hal 11


 Model Ahmad Fuad Al-Ahwani
Ahmad Fuad Al-Ahwani termasuk pemikir modern dari Mesir yang banyak mengkaji dan
meneliti bidang filsafat Islam. Salah satu karyanya dalam bidang filsafat berjudul Filsafat Islam.
Dalam bukunya ini ia selain menyajikan sekitar problem filsafat Islam juga menyajikan tentang
zaman, dan filsafat yang berkembang di kawasan masyriqi dan maghribi. Di kawasan maghribi
ia kemukakan nama al-Kindi, al-farabi, dan Ibnu Sina. Sedangkan di kawasan maghribi
kemukakan Ibnu bajjah, Ibnu Tufail dan Ibnu Rusyd. Selain dengan mengemukakan riwayat
hidup serta karya dari masing-masing tokoh filosof tersebut, juga dikemukakan tentang jasa dari
masing-masing filosof tersebut serta pemikirannya dalam bidang filsafat.
Dengan demikian metode penelitian yang ditempuh Ahmad Fuad Al-Ahwani adalah
penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang menggunakan bahan-bahan kepustakaan. Sifat dan
coraknya adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan pendekatannya adalah pendekatan
yang bersifat campuran, yaitu pendekatan histories, pendekatan kawasan dan tokoh. Melalui
pendekatan histories, ia mencoba menjelaskan latar belakang timbulnya pemikiran filsafat dalam
Islam. Sedangkan dengan pendekatan kawasan ia mencoba membagi tokoh-tokoh filosof
menurut tempat tinggal mereka, dan dengan pendekatan tokoh, ia mencoba mengemukakan
berbagai pemikiran filsafat sesuai dengan tokoh yang mengemukakannya.
Adapun untuk lebih jelas mengenai model penelitian pendidikan islam yaitu dengan
beberapa contoh sebagai berikut:
C. Pendidikan Islam

 Model Penelitian Tentang problema Guru
Dalam usaha memecahkan problema guru, Himpunan Pendidikan Nasional (National
Education Association) di Amerika Serikat pernah mengadakan penelitian tentang problema
yang dihadapi guru secara nasional pada tahun 1968.
Produser yang dilakukan dalam penelitian tersebut dilakukan dengan cara pengumpulan
data yang dilakukan oleh Bagian Himpunan Pendidikan Nasional Penelitian (National education
Association) melalui survey pendapat umum guru (opinion survey for teacher) pada musim semi
pada tahun 1968 di kalangan guru-guru sekolah negeri yang dijadikan sampel secara nasional.

 Model Penelitian tentang Lembaga Pendidikan Islam
Salah satu penelitian yang berkenaan dengan pendidikan islam yang berkenaan dengan
lembaga pendidikan islam adalah penelitian yang dilakukan oleh Karel A. steenbrink dalam
bukunya yang berjudul Pesantren, Madrasah dan Sekolah Pendidikan Islam dalam Kurun
Modern yang diterbitkan oleh LP3ES, Jakarta, tahun 1986.
Metode penelitian yang dilakukannya adalah pengamatan (observasi). Sedangkan objek
pengamatannya adalah sejumlah pesantren yang berada di Jawa dan Sumatra.
 Model Penelitian Kultur Pendidikan Islam
Penelitian yang mengambil objek kultur pendidikan Islam khususnya yang ada di
pesantren, antara lain yang dilakukan oleh Mastuhu dan Zamakhsyari Dhofir. Untuk mengenal
model penelitian yang dilakukan oleh kedua peneliti ini dapat dikemukakan sebagai berikut:



Model Penelitian Mastuhu

Penelitian yang bertemakan kultur pendidikan islam yang ada dipesantren dilakukan
Mastuhu pada saat menulis disertai untuk program doktor. Penelitian dimaksud berjudul
Dinamika Sistem Pendidikan pesantren yang diterbitkan oleh Indonesian Netherlands
Coopration in Islamic Studies (INS) pada tahun 1994.3

D. Sejarah Islam
Islam muncul di Semenanjung Arab pada kurun ke-7 masehi apabila Nabi Muhammad
S.A.W mendapat wahyu dari pada Allah S.W.T Selepas wafatnya Rasullullah S.A.W kerajaan

3 Nasution Khoiruddin.Pengantar Studi Islam,Jakarta

Islam berkembang sejauh Lautan Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur. Lama-kelamaan
umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
Walau bagaimanapun kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umaiyyah,
kerajaan Abbasiyyah, kerajaan Seljuk Turki Seljuk, kerajaan Uthmaniyyah Turki Uthmaniyyah,
Empayar Moghul India, dan Kesultanan Melaka telah menjadi antara empayar yang terkuat dan

terbesar di dunia. Tempat pembelajaran ilmu yang hebat telah mewujudkan satu Tamadun Islam
yang agung. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli falsafah dan sebagainya muncul dari negeri-negeri
Islam terutamanya pada Zaman Keemasan Islam.
Dikalangan para ahli masih terdapat perbedaan disekitar permasalahan
apakah studi islam (agama) dapat dimasukkan ke dalam bidang ilmu pengetahuan,mengingat
sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama berbeda, pada dataran studi Islam
masih banyak terbebani oleh misi kagamaan yang bersifat memihak, romantis, dan
apologis, sehingga kadar muatan analisis, kritis, medodologis, historis, empiris,
terutama

dalam

menelaah

teks-teks

atau

naskah-naskah


keagamaan

p r o d u k s e j a r a h t e r d a h u l u kurang begitu ditonjolkan, kecuali dalam lingkungan
para peneliti tertentu yang masih sangat terbatas. 4
Dengan demikian secara sederhana dapat dekemukakan jawabannya bahwa dilihat dari
segi normatif sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran dan hadis, maka Islam merupakan
agama

yang

tidak

dapat

diberlakukan

kepadanya p a r a d i g m a

ilmu


pengetahuan.5
Islam lebih bersifat memihak romantis,apologis, dan subjektif. sedangkan
jika dilihat dari segi historisnya yakni islam dalam arti yang dipraktikkan oleh
manusia serta tumbuh dan berkembang dalam sejarah kehidupan manusia, maka
Islam dapat dikatakan sebagai sebuah disiplin ilmu, yakni ilmu keislaman atau Islam
studies.
Perbedaan dalam melihat islam yang demikian itu dapat menimbulkan perbedaan dalam
menjelaskan islam itu sendiri. Ketika islam dilihat dari sudut normative, islam merupakan agama
yang di dalamnya berisi ajaran dengan urusan akidah dan muamalah, sedangkan ketika Islam

4 Abuddin, Nata. Metodologi Studi islam. Hal 38
5 Abdul Rozak.Metodologi Studi Islam. Hal 68

dilihat dari sudut historis atau sebagaimana yang tampak dalam Islam tampil sebagai sebuah
disiplin ilmu ( IslamicStudies ).6

6

E. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat di simpulkan bahwa, Metodologi adalah
ilmu

cara-

cara

dan

langkah-

langkah

yang

tepat

(untuk

menganalisa

sesuatu)

penjelasan serta menerapkan cara. Studi Islam meliputi kajian agama islam dan
tentang aspek-aspek keislaman masyarakat dan budaya muslim. Menurut
pendapat para ulama objek Studi Islam meliputi islam sebagai doktrin dari
Tuhan, substansi ajaran-ajaran islam dan interaksi sosial.
Adapun beberapa penelitian Agama Islam adalah sebagai Modern,
Filsafat Islam, Pendidikan, dan Sejarah Islam. mendapatkan gambaran
tentang agama islam secara luas, mendalam namun utuh, dan dinamis.
Ada beberapa pendekatan Studi Islam antara lain, pendekatan historis,
filosofis,ilmiah doktriner dan normatif. Selain itu terdapat metode studi islam
yaitu,

metode

ilmu

pengetahuan,diakronis,sinkronis-analistis,

Problem

Solving (hill al-musykilat), Empiris, Deduktif (al-Manhaj al-Isthinbathiyah),
dan Induktif (al-Manhaj al-Istiqraiyah)
Demikianlah makalah ini kami buat. Tentunya masih banyak kesalahan
yang terdapat dalam makalah ini untuk menuju yang lebih baik lagi, kritik
dan saran kami butuhkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Rozak. 2008. Metodologi Studi Islam.Pustaka Setia : Bandung
Atho, Mudzahar.2007. Pendekatan Studi Islam. Pustaka Pelajar : Yogjakarta
Nasution, Khoiruddin.2009.Pengantar Studi Islam.Academia + Tazzafa : Jakarta
Mukti, Ali.1991.Metodologi Memahami Agama Islam. Bulan Bintang : Jakarta
Abuddin, Nata.2012.Metodologi Studi Islam. Rajawali Pres : Jakarta