KEEFEKTIFAN STANDAR PENILAIAN KOMPETENSI. docx
KEEFEKTIFAN STANDAR PENILAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
UNTUK MENGUKUR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Riva Ayuningtyas (1504257)
PGSD FIP UPI
Rivaayuningtyas@gmail.com
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar
Penilaian Pendidikan dalam rangka pengendalian mutu penilaian hasil belajar peserta
didik oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai
standar penilaian pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Ebel (1963, dalam Arikunto,
2009) menyatakan bahwa “Jika hasil pendidikan merupakan sesuatu yang penting tetapi
tidak dapat diukur maka tujuan itu harus diubah”, oleh karena itu dirumuskan suatu standar
penilaian pendidikan, yakni kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta
didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
Penilaian
sikap
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta
didik. Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan,
dan/atau Pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau
dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.
Rubrik penilaian diatur dalam Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya
disebut KKM, yakni kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
Adapun bentuk penilaian secara otentiknya diuji melalui bentuk ulangan maupun ujian
sekolah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi
belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
Daftar Pustaka:
Anderson, et al. (2001). A Taxonomy for Anderson, et al. (2001). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives.
New York: David Mckay Company, Inc.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Elton, L. R. B. (1977). Educational technology: Today and tomorrow. In P. Hills & J. Gilbert
(Eds.), Aspects of educational technology X1(pp. 236-241). London, England: Kogan
Page.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
UNTUK MENGUKUR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Riva Ayuningtyas (1504257)
PGSD FIP UPI
Rivaayuningtyas@gmail.com
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar
Penilaian Pendidikan dalam rangka pengendalian mutu penilaian hasil belajar peserta
didik oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai
standar penilaian pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Ebel (1963, dalam Arikunto,
2009) menyatakan bahwa “Jika hasil pendidikan merupakan sesuatu yang penting tetapi
tidak dapat diukur maka tujuan itu harus diubah”, oleh karena itu dirumuskan suatu standar
penilaian pendidikan, yakni kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta
didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
Penilaian
sikap
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta
didik. Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan,
dan/atau Pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau
dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.
Rubrik penilaian diatur dalam Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya
disebut KKM, yakni kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
Adapun bentuk penilaian secara otentiknya diuji melalui bentuk ulangan maupun ujian
sekolah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi
belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
Daftar Pustaka:
Anderson, et al. (2001). A Taxonomy for Anderson, et al. (2001). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives.
New York: David Mckay Company, Inc.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Elton, L. R. B. (1977). Educational technology: Today and tomorrow. In P. Hills & J. Gilbert
(Eds.), Aspects of educational technology X1(pp. 236-241). London, England: Kogan
Page.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan.