MENGEMBANGKAN BISNIS BERAS SINGKONG BEKO

MENGEMBANGKAN BISNIS BERAS SINGKONG
(BEKONG) DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN
EKONOMI KREATIF BERBASIS KEUNGGULAN
POTENSI DAERAH
ABSTRAK
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan
untuk mendapatkan hasil atau keutungan yang diharapkan dengan cara memproduksi,
menjual atau menyewakan suatu produk atau jasa. Di era global sekarang ini keadaan
ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun sebagai anak bangsa kita tidak
boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit, kita harus berusaha, kreatif,
inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri. Salain itu, indonesia juga menghadapi mesalah serius mengenai ketahanan
pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia, dimana ketersediaan bahan makanan pokok
yaitu beras mengalami penurunan pemasokan.Salah satu upaya untuk berkontribusi terhadap
penyelesaian permasalahan tersebut adalah dengan mengangkat kesuksesan warga kampung
Cireundeu dalam mengkonsumsi beras singkong sebagai bahan makanan pokok. Maka dari
itu, kami memutuskan untuk mengkomersialisasi kan beras singkong (bekong) kemasyarakat
yang lebih luas agar masalah ketahanan pangan di Indonesia dapat teratasi.

Kata kunci : beras singkong, ketahanan pangan, masalah ekonomi


1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat memperlambat laju
pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya
dan kesejahteraan masyarakat. Dalam mempertahankan hidupnya manusia tidak lepas dari
masalah-masalah upaya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia
yang tidak terbatas, selalu tumbuh dan berkembang dalam ragam dan bentuknya selaras
dengan perkembangan budaya manusia itu sendiri.
Masalah perekonomian Indonesia akhir-akhir semakin hangat, dan banyak ahli
ekonomi kita malah semakin pesimis dengan program pemulihan ekonomi Indonesia dapat
tercapai dalam waktu dekat. Mulai dari masalah pengangguran hingga inflasi sudah sangat
memprihatinkan dan harus langsung ditindak lanjuti.
Bukan hanya permasalahan ekonomi Indonesia saat ini memang sedang
memprihatinkan, selain itu ada juga masalah lain yang dihadapi oleh bangsa Indonesia yakni
keterbatasan kesediaan pangan pokok terutama beras. Pada dasarnya, permasalahan
ketahanan pangan di Indonesia sebenarnya tidak perlu dijadikan masalah. Hal ini
dikarenakan, Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan yang sangat banyak dan subur,

maka seharusnya pangannya terbilang surplus. Namun, pada kenyatannya yang terjadi adalah
ketahanan pangan di Indonesia menjadi masalah serius.
Ketergantungan masyarakat terhadap beras sangat tinggi sehingga mencukupi
kebutuhan nasional maka pemerintah Indonesia berencana akan mengimpor beras sebanyak 2
juta ton pada tahun 2016 [ CITATION Ano16 \l 1057 ]. Hal ini bila dibiarkan akan menjadi
masalah yang serius di masa yang akan datang. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah
dengan cara diversifikasi makanan pokok. Pemerintah harus berani mengubah cara pandang
masyarakat kita yang beranggapan jika belum makan nasi maka belum disebut makan.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik mengkaji tentang beras
singkong (bekong) yang dirasa bisa menjadi pengganti bahan makanan pokok. Hal ini
dilatarbelakangi oleh permasalahan bangsa Indonesia yang selalu mengimpor beras tiap
tahunnya. Bahkan karena dilatarbelakangi hal yang sama, penulis berinisiatif untuk
mengkomersialisasikan beras singkong (bekong) ini sebagai perencanaan bisnis yang
berpotensi mengatasi permasalah pangan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah proses pembuatan beras singkong (bekong)?
2. Apa yang menjadi kendala pada proses pembuatan beras singkong (bekong)?
3. Apa saja langkah yang dilakukan untuk mengkomersialisasikan beras singkong
(bekong) dan olahan lain yang terbuat dari singkong?

4. Apa saja kemungkinan kendala yang akan dihadapi setelah
mengkomersialisasikan beras singkong (bekong) tersebut ke masyarakat yang
lebih luas?

2

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini. Secara khusus tujuan penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Karya tulis ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembuatan beras singkong
(bekong)
2. Karya tulis ini bertujuan untuk memahami lebih lanjut tentang apa saja kendala
yang dihadapi saat pembuatan beras singkong dan cara alternatif untuk dijadikan
cara mengurangi kendala tersebut.
3. Karya tulis ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah yang
dilalui untuk mengkomersialisasikan beras singkong tersebut dari produksi hingga
pemasaran
4. Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi masyarakat umum dan
pemerintah dalam memecah permasalahan ketahanan pangan Indonesia khususnya
masalah kekurangan beras secara nasional.

5. Karya tulis ini bertujuan untuk mensosialisasikan wacana kewirausahaan pemuda
sebagai motor penggerak perekonomian bangsa, dan menjadi alternatif solusi
mengatasi pengangguran, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat

3

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian tentang Permasalahan Ekonomi dan Pangan di Indonesia
Permasalahan[ CITATION Hed13 \l 1057 ] ekonomi di Indonesia saat ini memang
sangat memprihatinkan, beberapa permasalahan ekonomi Indonesia sebagai berikut.
a. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia sering
terkendala masalah modal dan investasi.Idonesia masih bergantung pada modal
dari investasi pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga
minyak dunia. Kenaikan harga minyak duni merupakan akibat langkanya minyak
mentah. Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan inyak serta terhambatnya
distribusi minyak. Kenaikan harga minya menyebabkan harga barang pokok lain
ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi berkurang dan terjadi

penurunan kegiatan ekonomi masyarakat.
b. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian,
tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat
berkurangnya pendapat masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami
penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya,
masyarakat tidak dapat hidu p secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.
c. Pengangguran
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak
bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan
beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah
angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja atau
kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap
dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulka pengangguran.
d. Kesenjangan penghasilan
Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu
menimbulkan permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu,
diperlukan peran pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi
pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam

menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan
penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburuan sosial
masyarakat.
e. Inflasi
Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan.
Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan
jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah,
dan ketidakstabilan perekonomian negara.
4

f. Hutang luar negeri
Indonesia memiliki hutang luar negeri yang sangat banyak yakni lebih
dari USD 100 miliar. Setiap kementrian mempunyi hutang. Indonesia adalah
negara dengan hutang luar negeri terbesar ke-3 di dunia setelah Brasil dan
Meksiko. Hutang yang terus menumpuk tersebut menybabkan terjadinya
berbagai masalah perekonomian seperti nilai mata uang rupiah yang terus
menurun
g. Defisit anggaran
Defisit adalah saat ketika anggaran belanja lebih tinggi dari anggaran

pendapatan. Itulh salah satu alasn kenapa hutang terus menumpuk. Penyebab
utamanya adalah korupsi, perilaku pemerintah yang sangat boros anggaran, dan
subsidi yang tidak tepat sasaran.
h. Ketidakmampuan industrial
Indonesi memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
sangat besar. Namun, karena kita tidak dapat mengelola dengan baik, maka kita
harus memita bantuan asing. Akibatnya, sebagian keuntungan dibawa ke luar
negeri sedangkan Indonesia hanya mendapatkan pendapatan dari pajak dan
upah-upah saja.
i. Ketidak mampuan mengelola sumber daya manusia
Indonesia selalu kekurangan para ahli dan harus mendatangkannya dari
luar negeri. Sedangkan kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri
hanya bisa menjadi pembantu saja.
j. Penguasaan iptek yang kurang
Penguasaan iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini disebabkan
karena jumlah tenaga ahli di Indonesia masih sangat sedikit. Penguasaan iptek
yang kurang menyeabkan Indonesia tidak bisa mengelola kekayaan alamnya
sendiri.
k. Korupsi
Korupsi menjadi masalah serius di negeri ini hampir di semua bidang

terjadi korupsi dan suap-menyuap baik itu “kelas teri” pamupun “kelas kakap”
akibatnya, bermacam-macam mulai dari program pemerintah yang menjadi
kacau, penegak hukum menjadi lemah, dan pemborosan anggaran
l. Pembangunan yang cenderung tersentralisasi
Indonesia memang sedang pesat-pesatnya membangun. Tertapi yang
disayangkan adalah kenapa hanya kawasan tertentu saja yang dibangun
sedangkan daerah lain ditinggalkan begitu saja. Hal ini menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial dan daerah perkotaan menjadi semakin padat.
Masalah[ CITATION ari16 \l 1057 ] pangan di Indonesia sebernarnya tidak akan
terjadi jika tidak terjadi kelangkaan pangan. Seperti yang diketahui masalah komoditi pangan
utama masyarakat Indonesia adalah karena kelangkaan beras atau nasi. Sebenarnya dulu
kelangkaan ini tidak terjadi karena tiap semua daerah di Indonesia tidak mengkonsumsi
beras. Makanan utama di beberapa daerah Indonesia juga berbeda-beda. Bahan makanan
utama masyarakat Madura dan Nusa tenggara adalah jagung. Masyarakat Maluku dan Irian
Jaya mempunyai makanan utamanya sagu. Dan beras adalah makanan utama untuk
masyarakat Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Walaupun ada juga yang menjadikan
5

singkong, ubi, dan sorgum seagai bahan makanan utama tetapi seluruh hal tersebut berubah
total setelah pemerintah orde baru dengan swasembada berasnya secara tidak langsung

memaksa orang yang biasa mengkonsumsi bahan makanan non beras untuk mengkonsumsi
beras.
Yang terjadi selanjutnya adalah muncul lonjakan konsumsi atau kebutuhan beras
nasional sampai sekarang hingga memaksa untuk impor beras.masalah pangan ini harus
segera diatasi karena menyangkut dengan kebutuhan semua orang terutama di Indonesia.
Selain itu, masalah-masalah lainyang terkait dengan pangan ini juga diperlukan solusi agar
nantinya dapat menunjang kelancaran.
2.

Kajian tentang kewirausahaan
Kewirausahaan [ CITATION mob16 \l 1057 ] adalah kemampun kreatif dan inovatis
yang dijadikan dasar, kiat dan sumer daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yag baru dan berbeda dengan
yang sudah ada di pasaran memaliui berfikir kreatif dan inovatif. Kewirausahaan juga
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber

daya yang efisien.
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
a. Skill (Kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha,
kaena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa
berwirausaha. Dengan kata lain, skill (kemampuan) ini adalah modal utama
dalam berwirausaha.
b. Tekad
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa
ada tekad atau kemauan yang kuat untuk berwirausaha maka kemampuan
berwirausaha itu akan sia-sia saja karena tidak dapat disalurkan.
c. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad. Tetapi, di era
modern seperti sekarang ini modal tidak hanya berupa uang, bahkan smartphone
atau laptop pun bisa dijadikan modal untuk usaha dropship atau sebagainya.
d. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha makan harus bisa
menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila terget dan tujuan
pemasarannya tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin

dapat bertahan dalam waktu yang lama.
e. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat
menunjang dalam hal wirausaha dan bisa dijadikan suatu bahan pertimbangan
6

oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang djalankan. Tempat ini bisa
berupa kios, rumah, lapak, pasar, dan sebagainya.
Kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara
baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi, kreatifitas adalah kemampuan
untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan
untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
Jiwa dan sikap kewirausahaan juga dibutuhkan untuk memulau suatu wirausaha,
beberapa ahli telah megemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:
1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas
atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak
ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan,
karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan
berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah wirausaha yang mandiri dan
percaya diri.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan kerja keras.
3. Keberanian ambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha yang leih menantang
untuk mencapa kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang
menantang.
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan
keteladanan dalam setiap proses produksi maupun pemasaran.
5. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya
dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang
ada sekarang.
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri:
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan kewirausahaan
adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru.
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi
yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang
meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan atau kegiatan.
Beberapa keterampilan yang harus dimiliki antara lain:
7

a.
b.
c.
d.

Managerial skil
Conceptual skill
Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil
keputusan)
e. Time managerial skill (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)

3. Kajian tentang Singkong
Singkong dinilai mengandung gizi yang lebih baik daripada nasi, karena singkong
memiliki vitamin A dan C , sedangkan nasi tidak.mengenal manfaat singkong, kandungan
nutrisi dan khasiatnya untuk kesehatan. Singkong merupakan tanaman umbi-umbian yang
memiliki beberapa nama seperti ketela pohon atau umbi kayu. Ketela pohon, ubi kayu, atau
singkong memiliki nama latin manihot utilisima dari suku euphorbiaceae. Singkong dikenal
sebagai alternatif makanan pokok sumber karbohidrat selain beras. Daun singkong biasa
dijadikan sayuran atau lalapan. Selain sebagai umber karbohidrat yang baik, singkong juga
mengandung serat yang tinggi.
Singkong di tanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia
Belanda) pada sekitar tahun 1080, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada
abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil. Berbagai olahan makanan dengan bahan dasar singkong
mulai bermunculan, seperti tape, keripik dan roti.
Hasil penelitian singkong aman digunakan sebagai bahan makanan utama. Hal ini
dikarenakan singkong cukup mengandung gizi yang baik. Dalam salah satu website ada yang
menyebutkan kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:
a. Kalori (kcal) 159 kalori
b. Jumlah lemak 0,3 g
1) Lemak jenuh 0,1 g
2) Lemak tak jenuh ganda 0,1 g
3) Lemak tak jenuh tunggal 0,1 g
c. Kolesterol 0 mg
d. Natrium 14 mg
e. Kalium 271 mg
f. Jumlah karbohidrat
1) Serat pangan 1,8 g
2) Gula 1,7 g
g. Protein 1,4 g
h. Vitamin A 13 IU
i. Kalsium 16 mg
j. Vitamin D 0 IU
k. Vitamin B12 0 g
l. Vitamin C 20,6 mg
m. Zat besi 0,3 mg
n. Vitamin B6 0,1 mg
o. Magnesium 21 mg
4. Kajian tentang Proses Pembuatan Beras Singkong (bekong)

8

BEKONG atau beras singkong adalah salah satu inovasi baru dalam diversivikasi
pangan, dilihat dari ketersediaan pangan yang minim di Indonesia dan membuat harganya
pun melambung tinggi maka inovasi beras singkong ini menjadi alternatif yang bisa dijadikan
sebagai pengganti beras yang merupakan bahan makanan pokok masyarakat di Indonesia.
Proses pembuatan bekong ini tergolong cukup mudah dan murah. Singkong yang
berumur sekitar 12 bulan di panen. Singkong yang sudah dipanen tersebut lalu dikupas,
detelah dikupas singkong ini lalu di cuci. Setelah dicuci bersih lalu digiling kasar. Setelah
selesai digiling, singkong yang sudah halus itu pun diperas untuk diambil hampasnya dan sari
patinya digunakan untuk diolah lagi menjadi aci. Hampas lalu dikeringkan selama kira-kira 3
hari jika musim kemarau, jika musim hujan pengeringan ini bisa selama satu minggu. Jika
hampasnya sudah kering, maka harus ditumbuk kasar kembali dan jadilah bekong. Bekong
inilah yang ditanak menjadi nasi singkong.
Cara untuk menanak bekong ini bereda dengan cara membuat nasi dari beras. Mulamula bekong kering harus dicampur dengan sedikit air, asal dibasahkan saja. Dan
pembasahannya ini harus merata, jika tidak akan menghasilkan nasi singkong yang masih
mentah di beberapa bagiannya. Setelah itu dikukus selama kurang lebih setengah jam jika
hanya menggunakan satu kilogram bekong ini.
Bila ingin dijadikan tepung singkog, cukup tumbuk dan giling halus hampas yang
sudah kering utuk mendapatkan butiran sehalus tepung.
5. Kajian tentang Mengkomersialisasikan suatu produk, khususnya Beras singkong
dan olahan lain dengan bahan dasar singkong
Peluang [ CITATION nan13 \l 1057 ]pasar di Indonesia terbuka lebar asalkan produk
yang ditawarkan orisinal dan belum ada sebelumnya. Kunci keberhasilan produk untuk
diterima di pasaran tentu saja memerlukan sejumlah faktor lain yang ikut menentukan
bagaimana produk lokal dengan brand baru bisa diterima pasar, seperti:
a. Berani mengambil risiko
Risiko menjadi faktor yang ditempatkan paling depan dalam memulai bisnis.
Karena sebelum memulai suatu bisnis, pelaku bisnis tersebut harus mengetahui
bagaimana sisi positif dan negatif dari permintaan pasar. Dengan
mengedepankan risiko, pelaku bisnis menjadi siap menerima jika ternyata
produk tak menarik minat pasar.
Nyatanya, orisinalitas dan kesiapan atas risiko justru membuat produk semakin
laris dan mendapat pelanggan tetap dari satu kali promosi.
b. Intensitas waktu
Merintis bisnis dengan produk yang baru dikenal pasar membutuhkan
perhatian khusus. Perlu minimal satu tahun untuk memperkenalkan produk.
Orisinalitas dan kemampuan pebisnis menangkap kebutuhan dan peluang pasar
memang memegang peranan. Konsisten pada bisnis dari segi waktu dan
komitmen menentukankeberhasilan bisnis.
c. Fokus pada bisnis yang sedang di bangun
Keterlibatan langsung pemilik dalam membangun bisnis menjadi kunci
penting. Keterlibatan ini harus ada mulai dari pengenala produk, menjual

9

langsung, hingga pada pengembangan produk kepada konsumen lebih besar,
personal, maupun koorporatif.
d. Aktif berpromosi
Mengikuti berbagai ajang promosi, seperti pameran atau bentuk kerjasama
lainnya, sangat menunjang keberhasilan produk menjaring pasar. Pebisnis perlu
mengambil resiko , meski dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk berpromosi.
e. Membangun kepercayaan kepada pelanggan
Kepercayaan konsumen muncul dari bagaimana cara pebisnis membangun
relasi. Hal utamanya terletak pada kepuasan pada produk tersebut, dan pelayanan
dari pemilik usaha. Pebisnis juga perlu memahami apa yang diinginkan
pelanggan.komunikasi yang baik juga menentukan bagaimana kepercayaan
terbangun dengan relasi bisnis.
Penjual yang paling sukses tidak selalu yang paling pintar, mereka adalah yang selalu
melakukan test untuk memperoleh metode yang paling baik tanpa pernah menyerah. Robert
Kiyosaki sang penulis buku “Rich Dad Poor Dad” mengatakan bahwa jika ingin menjalankan
suatu bisnis, anda tidak boleh lupa denga prinsip yang satu ini “Anda boleh memiliki ide atau
produk terhebat, tetapi hanya akan sukses kalau anda mempunyai jaringan untuk memberi
tahu orang tentangnya dan jaringan distribusi untuk menjualnya.” Inilah bukti nyata bahwa
seseorang mendapatkan kesuksesan di dalam berbisnis tidak selalu orang yang cerdas, sarjana
atau strategi bisnis paling canggih[ CITATION wir15 \l 1057 ].
Khusunya[ CITATION ano \l 1057 ] untuk mengkomersialisasikan beras singkong ini,
penulis melakukan berbagai tahapan-tahapan, yaitu:
1. Pemunculan gagasan (idea generation)
Pengembangan suatu produk baru akan dimulai dengan penelitian berbagai
gagasam produk baru. Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha dan
konsumen sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk mencari gagasangagasan produk baru.
Dengan dilatarbelakangi rasa keprihatinan terhadap negara Indonesia yang tengah
dilanda krisisnya ketahanan bahan makanan pokok, maka penulis mulai
menggagaskan untuk diversifikasi pangan dengan harga yang terjangkau, agar semua
orang dari berbagai golongan tidak akan merasa kelaparan.
lapisan dan golongan masyarakat tidak merasa dibeda-bedakan.
2. Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan dari penyaringan gagasan ini adalah mengurangi banyaknya gagasan
dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
Dengan menampung berbagai gagasan dari berbagai pihak, dengan memikirkan
banyaknya risiko yang akan terjadi. Maka penulis merasa dengan diversivikasi
pangan ini, bukan hanya menyelamatkan bangsa Indonesia dari krisis pangan tetapi
membuat orang-orang yang tadinya pengangguran menjadi petani singkong, dan para
ibu rumah tangga bahu-membahu membuat berbagai olahan dari singkong untuk
dijual dengan harga yang masih terjangkau tetapi masih bisa untuk mengisi
dompetnya.
3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)

10

4.

5.

6.

7.

8.

Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya dikembangkan
menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini, konsep produk berbeda
dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi
kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu
konsep produk adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah konsumen
yang punya arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang
diperoleh dari produk nyata atau calon produk.
Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development)
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan
produk ke pasar.
Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar sasaran,
penempatan produk yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran
keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun pertama.
Bagian kedua dari penyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk yang
direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama.
Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta
sasaran keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
Analisis usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran,
perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha tersebut. Manajemen harus
menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah mereka telah
memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa bergerak maju ke
langkah pengembangan produk.
Pengembangan produk (product development)
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju riset
dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dkembangkan menjadi produk fisik dari
konsep produk dn dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
Pengujian pasar (marketing testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran
diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui
bagaimana konsumen dan menyalur mengelola,memakai , dan membeli ulang produk
itu dan seberapa luas pasar yang dimilikinya.
Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi
peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan suatu
produk, perusahaan harus memutuskan : kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana
produk baru tersebut akan diluncurkan ke pasar.

Hal yang harus diperhatikan pula dalam pengenalan awal suatu produk baru adalah
penentuan strategi harga produk tersebut. Dimana strategi harga diperlukan untuk
memiimalisir resiko produk tersebut di tolak di pasar, karena terlalu mahal atau bahkan
terlalu murah. Berikut ada dua cara bagaimana menentukan harga dari produk baru:
1) Penentuan harga mengambil sebagian pasar
Untuk mengambil hanya sebagian pasar yakni pasar kelas atas, maka harga
yang diterapkan menjadi melambung tinggi. Ketika untuk mengambil sebagian
pasar yakni pasar kelas bawah, maka harga akan secara otomatis diturunkan.
11

2) Penetapan harga penetrasi pasar
Selain menetapkan harga yang tinggi untuk mengambilsebagian pasar.
Sebagian perusahaan justru menggunakan harga penetrasi pasar. Dimana mereka
memberikan harga yang relatif murah, sehingga penjualan produkpun
meningkat. Tujuannya untuk bisa menembus pasar secara cepat dan menarik
banyak pembeli.
Produk baru perusahaan mengalami rentang usia yang terbatas dan harus digantikan
oleh produk yang lebih baru. Suatu perusahaan harus piawai dalam mengembangkan dan
mengelola produk baru. Semua produkpasti mengalami siklus hidup mulai dariproduk
dilahirkan, melalui beberapa fase, dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru yang
datang dan produk baru itu dapat melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus
hidup ini menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena semua produk pada akhirnya
mengalami penurunan, perusahaan harus mampu mengembangkan produk baru untuk
menggantikan produk lama (tantangan pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan
harus mampu menyesuaikan strategi pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera,
teknologi, dan persaingan ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup (tantangan
strategi siklus hidup produk).
Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan
menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai dengan
pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendah ketika produk didistribusikan ke pasar. Jika
berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan penjualan
yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan
penjualan melambat dan laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana
penjualan dan laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali
penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau
menyingkirkan produk.
Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih startegi peluncuran yang
konsisten dengan positioning produk yang di maksudkan. Banyak uang yang dibutuhkan
untuk menarik distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen
tentang produk baru dan mendapatlkan percobaan. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan
terus mendidik konsumen dan distributor potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha untuk
tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat dengan
meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model produk baru, mengubah iklan
dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembelian
produk,dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli baru.
Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terus berinvestasiuntuk mendewasakan produk
dan mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Ketika
12

memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan konsumsi produk. Ketika
memodifikasi produk, perusahaan mengubah beberapa karakteristik produk seperti kualitas,
fitur, atau gaya untuk menarik pengguna baru dan menginspirasi lebih banyak penggunaan.
Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaan berusaha meningkatkan penjualan
dengan mengubah satu atau lebih elemen bauran pemasaran. Setelah perusahaan menyadari
bahwa produk telah memasuki tahap penurunan, manajemen harus memutuskan apakah
mereka akan mempertahankan produk tanpa perubahan, berharap perusahaan pesaing akan
keluar dari pasar,menjualnya ke perusahaan lain atau melikuidasi produk pada harga sisa
Berdasarkan hal-hal yang sudah dipaparkan diatas, penulis akan melakukan langkahlangkah trsebut dalam upaya mengkomersialisasikan beras singkong agar bisa diketahui oleh
banyak orang dan menyelamatkan Indonesia dari krisis pangan. Selain menyelamatkan
Indonesia dari sisi ketahanan pangannya, dengan beras singkong ini penulis berharap bisa
menekan angka diabetes dan obesitas yang cukup merajalela di negeri ini.
Penulis bukan hanya ingin mengenalkan beras singkong kepada masyarakat luas,
tetapi juga ingin memperkenalkan berbagai olahan yang terbuat dari singkong. Misalnya
dendeng kulit singkong, engkong (eggroll singkong), pakong (opak singkong), simsam
(simping sampeu [singkong]), dan berbagai makanan lain yang terbuat dari singkong.
6. Kajian tentang kemungkinan kendala yang aka dihadapi dalam
mengkomersialisalikan produk dan setelah di komersialkan
Dalam merintis suatu bisnis pasti akan selalu muncul kendala untuk mencapai
kesuksesan. Hal ini yang menimbulkan ketakutan pada banyak orang yang memulai usaha.
Kendala dan hambatan tersebut tidak semestinya menjadi alasan untuk menunda suatu bisnis,
melainkan menjadi tantangan untuk tetap maju dan berinovasi untuk mengatasi
permasalahan-perlasalahan yang muncul. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untk
mengatasi kendala yang mungkin dapat muncul dalam menjalankan bisnis:
1. Mengatasi masalah modal
Bagi banyak orang, permasalahan modal menjadi kendala utama dalam
merintis usaha. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, masih terdapat banyak
peluang yang dapat dimanfaatkan. Bisa dengan mencari partner kerja atau
mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan. Hal yang perlu diingat sebelum
mengajukan pinjaman adalah memproyeksikan peluang dari bisnis yang akan
dijalankan dan membuat proposal usaha dengan rincian modal yang dibutuhkan.
Sehingga calon partner kerja maupun pihak yang ingin memberikan bantuan
modal, lebih percaya serta tidak ragu lagi dengan usaha yang akan dijalankan.
2. Mengatasi masalah skill
Selain permasalahan modal, kurangnya skill ataupun pengalaman menjadikan
seseorang tidak percaya diri untuk memulai bisnis. Untuk menambah rasa percaya diri,
bisa dengan meningkatkan kemampuan dengan belajar dari buku, belajar dri orang yang
lebih ahli atau bisa juga dengan mengikuti kursus. Jika skill yang dimiliki dirasa masih
kurang , tidak perlu berkecil hati, karena dengan mencari partner atau mencari SDM
yang terampil dan sudah ahli di bidang tersebut.

3. Mengatasi permasalahan pemasaran
13

Setelah bisnis mulai dirintis, kendala yang sering muncul berikutnya adalah
masalah kurangnya jaringan sehingga pemasaran yang dilakukan pun terbatas.
Sebaiknya untuk membangun relasi harus dimulai denga orang-orang yang
berinteraksi langsung dengan pebisnis, seperti rekan kerja, kerabat, maupun
relasi kerja yang pernah menjadi partner dalam berbisnis.
4. Mengatasi rasa takut gagal
Kegagalan dan kerugian merupakan hal yang di takutkan leh setiap olang
ketika akan mulai merintis usaha. Jika pebisnis tidak dapat melawan ketakutan
tersebut, maka selamanya pebisnis tersebut tidak akan berkembang. Alangkah
baiknya jika pebisnis melawan segala rasa ketakutan tersebut danjalankan usaha
dengan fokus dan ketekunan, karena segala tantangan dan hambatan dalam
menjalankan usaha dapat diselesaikan dija pebisnis fokus dalam menjalankan
usahanya.
5. Ketidakmampuan manajemen
Kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan
keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemiliknya kurang
mempunyai jiwa kepemimpnan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
membuat bisnisnya berjalan
6. Kurang pengalaman
Calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang memadai
(pengalaman kerja mengenai pengoprasian fisik bisnis dan kemampuan konsep
yang mencukupi) kemampuan visualisasi, mengkoordinasi, dan
mengintergrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergis
7. Lemahnya kendalikeuangan
Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang yang
dibutuhkan untukmasuk kedalam bisnis. Sebagai akibatnya, mereka memulai
usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tampaknya permodalan yang
memadai tidak akan pernah tercapaimengingat perusahaan mereka
memerlukansemakin banyak uang untuk mendanai kebutuhannya
8. Gagal mengembangkan perencanaan strategis
Kegagalan perencanaan biasanya mengkibatkan kegagalan dalam bertahan
hidup dan ini berlaku untu usaha besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu
strategi yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang
berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di
pasar
9. Pertumbuhan tak terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh
semua perusahaan. Idealnya, perkembangan harus didanai dari laba ditahan atau
ditambahkan modal pemiliknya, tetapi sebagai pinjaman paling tidak untuk
investasi modalnya.
10. Lokasi yang buruk
Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan
suatu seni—dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering lokasi bisnisdipilih
tanpa penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Akibat

14

ketidaktepanan lokasi ini, penjualan tidak berkembang dan bisnis tersebut
terancam gagal
11. Pengendalian persediaan yang tidak baik
Investasi terbesar yang harus dilakukan manajer bisnis adalah dalam
persediaan , namun pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab
manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan yang tidaak
mencukupi akan mengakibatkan kekuangan dan kehabisan stok, yang akhirnya
mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi
12. Ketidakmampuan membuat transisi kewirausahaan
Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan gaya
manajemen yang secara drastis berbeda. Kemampuan-kemampuan yang tadinya
membuat seorang wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan
ketidakefektifanmanajerial. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk
mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan pengendalia seharihari—
sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh banyak wirausahawan

15

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Masalah [ CITATION Suw15 \l 1057 ]adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Jadi, semakin banyak pula harapan yang mungkin tidak terkabul. Hal inilah yang
menimbulkan masalah eknonom yaitu kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya sedangkan
alat pemuas kebutuhan sangat terbatas.
Di Indonesia bukan hanya masalah kekurangan alat pemuas kebutuhan, tetapi
masalah dari segi pengangguran, kemiskinan, sampai hutang luar negeri yang menumpuk.
Kondisi Indonesia saat ini memang sangat memprihatinkan, apa kita sebagai anak bangsa
akan diam saja melihat tanah air tercinta sedang mengalami krisis yang sangat
memprihatinkan? Tentu TIDAK! Dalam hal ini kami mencoba berfikir dan berkreasi apa
yang seharusnya dilakukan dalam permasalahan yang melanda Indonesia. Salah satu cara
yang terfikirkan adalah dengan mengkomersialkan beras singkong (bekong) dalam upaya
mengembangkan ekonomi kreatif berbasis keunggulan potensi daerah.
B. SARAN
Dalam hal ini kita sebagai penerus bangsa harus mampu dan terus bersaing dalam
mewujudkan Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya, harga diri bangsa Indonesia adalah
cintai dan menjaga aset negara untuk dijadikan simpanan untuk anak cucu kelak. Dalam
proses permbangunan bangsa ini harus bisa menyatukan pendapat demi kesejahteraan
masyarakat umum. Dengan divesifikasi pangan, yang memiliki harga lebih murah
dibandingkan beras menjadi sesuatu yang baru bagi masyarakat agar ketergantungan terhadap
nasi bisa dikikis perlahan.

16

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2016). Diversifikasi Pangan, Solusi Mengurangi Ketergantungan
Terhadap Beras. Retrieved 12 2, 2016, from
http://bkppij.gorontaloprov.go.id/indekx.php/informasi-publik/berita-terkini/78diversivikasi-pangan-solusi-mengurangi-ketergantungan-terhadap-beras.html.
anonim. (2013, 04 01). manajemen pemasaran. Retrieved 12 02, 2016, from
pengembangan produk baru: manajemenpemasaran2011.blogspot.co.id/2013/04/pengembangan-produk-baru-kelompok3.html?m=1
arikahayu. (2016, 4 13). permasalahan pangan di indonesia beserta alternative
pemecahan masalah. Retrieved 12 2, 2016, from
essyarikahayu.blogspot.co.id/2016/04/permasalahan-pangan-di-indonesia.html?
m=1
mobelos. (2016, mei 20). contoh makalah/karya tulis ilmiah kewirausahaan.
Retrieved 12 2, 2016, from makalah kewirausahaan:
mobelos.blogspot.co.id/2016/05/contoh-makalah-karya-tulis-ilmiah.html?m=1
nana. (2013, 02 12). cara memperkenalkan dan memasarkan produk baru.
Retrieved 12 2, 2016, from kotabumi-lampura.blogspot.co.id/2013/02/caramemperkenalkan-dan-memasarkan.html?m=1
Noberti, S. (2015, 6 12). makalah permasalahan pokok ekonomi. Retrieved 12 2,
2016, from nobertisuwenti27.blogspot.co.id/2015/06/makalah-permasalahanpokok-ekonomi.html?m=1
Sasrawan, H. (2013, 10 4). 13 permasalahan Ekonomi di Indonesia. Retrieved 12
2, 2016, from https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/02/permasalahanekonomi-di-indonesia.html?m=1
wira. (2015, 1 22). inspirasi wirausaha. Retrieved 12 2, 2016, from tips cara
komersialisasi produk: www.tabloidwirausaha.com/2015/01/tips-carakomersialisasi-produk.html?m=1

17