T0__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Game Edukasi Pengenalan Angka dan Huruf untuk Anak Pendidikan Usia Dini T0 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat
memberikan pengaruh
yang kuat
pada berbagai
bidang
kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan.
Dalam
bidang pendidikan ini komputer merupakan alat yang sudah tidak
asing lagi untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Dari
beberapa penelitian dapat diketahui bahwa dengan penggunaan
media yang melibatkan komputer ini dapat meningkatkan prestasi
dan motivasi belajar anak.
Dengan menggunakan media
komputer tidak mengakibatkan siswa akan lebih cepat bosan,
dengan adanya game edukasi diharapkan siswa akan belajar
sambil bermain sehingga mereka akan lebih merasa senang dan
bersemangat dalam belajar.
Citra game di masyarakat masih dipandang sebagai media
yang menghibur dibanding sebagai media pembelajaran. Sifat
dasar game yang menantang (challenging), membuat ketagihan
(addicted) dan menyenangkan (fun) bagi mereka yang menyukai
permainan modern ini dapat berdampak negatif apabila yang
dimainkan adalah game yang tidak bersifat edukasional. Untuk
itu perlu dikembangkan sebuah game edukasi yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat memotivasi
anak agar tertarik dalam belajar.
1
2
Dengan beragam game, orang tua harus berhati–hati dalam
mengawasi buah hatinya khususnya untuk anak–anak, game yang
dimainkan oleh anak-anak seharusnya game yang bersifat
mendidik, karena selain menimbulkan kesenangan juga dapat
melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak.
Dengan
kefokusan anak saat memahami dan memainkan game itu berarti
dapat melatih kemampuan konsentrasi anak. Daya ingat anak
juga akan lebih baik, karena anak akan berhadapan langsung dan
mencernanya dalam dirinya.
Game edukasi ini dibuat untuk mempermudah pengenalan
konsep angka dan huruf untuk anak usia dini.
Cara
memainkannya tidak sulit sehingga anak tidak akan kebingungan
dalam memainkan game ini. Score yang diperoleh dari object
yang telah dimakan, berarti score akan bertambah sesuai score
angka atau huruf yang termakan. Pada Game ini nyawa aktor
akan berkurang apabila tertabrak oleh musuh, dimana anak tidak
akan naik level berikutnya apabila anak belum selesai
menyelesaikan misi level yang mencari angka dan huruf beserta
bonus. Setiap angka atau huruf yang telah termakan oleh aktor,
maka akan ada efek suara sesuai dengan nama angka ataupun
huruf tersebut.
Sehingga anak akan lebih mudah dalam
pemahaman konsep angka dan huruf.
Setelah aktor sudah
memakan semua angka dan huruf maka akan masuk ke level
berikutnya.
3
Pada game ini orang tua
juga dapat mengetahui
perkembangan anaknya melalui permainan yang dilakukan.
Perkembangan yang dapat diketahui merupakan perkembangan
kognitif dan motorik anak dengan melalui report di akhir level
game.
Setiap akhir game terdapat report hasil belajar anak
melalui game ini, seberapa perkembangan kognitif dan motorik
anak dalam permainan game ini. Perkembangan motorik dan
kognitif anak dapat dilihat dari proses dan hasil anak bermain.
Dengan
terciptanya
game
tersebut
semoga
akan
mempermudahkan anak dalam mengenal angka dan huruf secara
berurutan dan memudahkan orang tua dalam mengetahui
perkembangan kognitif dan motorik anak.
4
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mengarahkan anak usia dini untuk bermain game
edukasi pengenalan konsep angka dan huruf.
2. Memudahkan anak usia dini dalam pemahaman konsep
angka dan huruf.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Merancang sebuah game yang dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep angka dan huruf untuk
anak usia dini.
2. Membuat game yang menarik dan mendidik untuk anak
usia dini dalam pengenalan konsep angka dan huruf.
3. Untuk meningkatkan minat belajar anak usia dini dalam
pengenalan angka dan huruf melalui media game
berbasis desktop.
1.3
Manfaat
Game edukasi pengenalan angka dan huruf ini mempunyai
manfaat untuk pendidikan anak usia dini seperti :
1. Pengenalan angka dan huruf yang didesaign menarik untuk
pembelajaran anak sehingga anak akan tertarik untuk belajar.
2. Pembelajaran sambil bermain membuat anak tidak mudah
bosan.
3. Menginformasikan
hasil
belajar
anak
selama
memainkan,memberi report yang dapat menilai kognitif dan
motorik anak.
5
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang dan membuat game edukasi yang dapat
meningkatkan pemahaman bagi anak usia dini dalam
mengenal konsep angka dan huruf yang berurutan.
2. Bagaimana mendesain tampilan game yang menarik bagi
anak–anak agar tertarik dan tidak merasa bosan dalam
memainkannya.
1.5
Batasan Masalah
1.5.1 Game edukasi ini bersifat game Adventure
1.5.2 Game ini di desaign untuk anak usia dini sehingga
petunjuk permainan game disampaikan dengan sebuah
cerita yang dalam penyampaiannya merupakan sebuah
epilog yang mengajak anak untuk bermain.
1.5.3 Game ini terdiri dari 3 level.
1. Level 1 : pengenalan angka 1- 20, aktor akan berjalan
mencari angka 1-20. Setiap angka termakan maka akan
ada efek suara sesuai dengan nama angka tersebut.
Selain
mencari
angka
dalam
game
ini
juga
mengumpulkan buah-buahan untuk penambahan scor
sebagai bonus.
Untuk melanjutkan level selanjutnya
maka harus menghabiskan angka 1-20 terdahulu.
2. Level 2 : pengenalan huruf
a-z, aktor akan berjalan
mencari huruf a-z. Setiap huruf termakan maka akan
ada efek suara sesuai dengan nama huruf tersebut.
Selain
mencari
huruf
dalam
game
ini
juga
6
mengumpulkan buah-buahan untuk penambahan scor
sebagai bonus.
Untuk melanjutkan level selanjutnya
maka harus menghabiskan huruf a-z terdahulu.
3. Level 3 : Pada level ini anak akan belajar membaca kata,
setiap huruf yang termakan akan timbul efek suara
sesuai nama huruf dan huruf yang sudah termakan akan
tersusun menjadi kata.
1.6
Metodelogi
Metodelogi yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan
melakukan sebuah analisis yang mempunyai tujuan untuk
mengetahui mengenai kemampuan yang terdapat dalam game ini
sesuai dengan kebutuhan pengguna yaitu anak usia dini. Adapun
metode yang dilaksanakan adalah :
Observasi : Sebelum merancang sebuah game edukasi
sebelumnya melakukan sebuah observasi yang berguna dalam
mengetahui latar belakang permasalahan sebuah game edukasi.
Dalam observasi langsung ke pendidikan anak usia dini,
penyampaian materi pembelajaran pengenalan konsep angka dan
huruf kurang menarik, sehingga berkurangnya ketertarikan anak
dalam minat belajar pemahaman konsep angka dan huruf. Anak
cenderung senang dengan gambar–gambar yang menarik, oleh
karena itu dalam pembelajaran anak usia dini memanfaatkan
pembelajan yang berbasis multimedia selain lebih menarik
tampilannya juga terdapat suara–suara yang menstimulasi minat
anak dalam belajar.
Anak cenderung belajar secara realistis
7
sehingga anak lebih mudah dalam memahami konsep angka dan
huruf dengan secara langsung dilakukan oleh anak.
Kesimpulan dari observasi yang telah ditinjau ada
kekurangan dalam penyampaian materi pembelajaran pengenalan
konsep angka dan huruf, hal–hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang sebuah game edukasi perlu memperhatikan :
1. Gambar menarik dan sesuai dalam proses pembelajaran.
2. Suara yang mudah dipahami anak dan menstimulasi minat
belajar anak.
3. Alur
cerita
yang
sangat
menyenangkan
dan
tidak
membosankan.
Anak belajar secara realistis maka game yang dirancang bersifat
adventure.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat
memberikan pengaruh
yang kuat
pada berbagai
bidang
kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan.
Dalam
bidang pendidikan ini komputer merupakan alat yang sudah tidak
asing lagi untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Dari
beberapa penelitian dapat diketahui bahwa dengan penggunaan
media yang melibatkan komputer ini dapat meningkatkan prestasi
dan motivasi belajar anak.
Dengan menggunakan media
komputer tidak mengakibatkan siswa akan lebih cepat bosan,
dengan adanya game edukasi diharapkan siswa akan belajar
sambil bermain sehingga mereka akan lebih merasa senang dan
bersemangat dalam belajar.
Citra game di masyarakat masih dipandang sebagai media
yang menghibur dibanding sebagai media pembelajaran. Sifat
dasar game yang menantang (challenging), membuat ketagihan
(addicted) dan menyenangkan (fun) bagi mereka yang menyukai
permainan modern ini dapat berdampak negatif apabila yang
dimainkan adalah game yang tidak bersifat edukasional. Untuk
itu perlu dikembangkan sebuah game edukasi yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat memotivasi
anak agar tertarik dalam belajar.
1
2
Dengan beragam game, orang tua harus berhati–hati dalam
mengawasi buah hatinya khususnya untuk anak–anak, game yang
dimainkan oleh anak-anak seharusnya game yang bersifat
mendidik, karena selain menimbulkan kesenangan juga dapat
melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak.
Dengan
kefokusan anak saat memahami dan memainkan game itu berarti
dapat melatih kemampuan konsentrasi anak. Daya ingat anak
juga akan lebih baik, karena anak akan berhadapan langsung dan
mencernanya dalam dirinya.
Game edukasi ini dibuat untuk mempermudah pengenalan
konsep angka dan huruf untuk anak usia dini.
Cara
memainkannya tidak sulit sehingga anak tidak akan kebingungan
dalam memainkan game ini. Score yang diperoleh dari object
yang telah dimakan, berarti score akan bertambah sesuai score
angka atau huruf yang termakan. Pada Game ini nyawa aktor
akan berkurang apabila tertabrak oleh musuh, dimana anak tidak
akan naik level berikutnya apabila anak belum selesai
menyelesaikan misi level yang mencari angka dan huruf beserta
bonus. Setiap angka atau huruf yang telah termakan oleh aktor,
maka akan ada efek suara sesuai dengan nama angka ataupun
huruf tersebut.
Sehingga anak akan lebih mudah dalam
pemahaman konsep angka dan huruf.
Setelah aktor sudah
memakan semua angka dan huruf maka akan masuk ke level
berikutnya.
3
Pada game ini orang tua
juga dapat mengetahui
perkembangan anaknya melalui permainan yang dilakukan.
Perkembangan yang dapat diketahui merupakan perkembangan
kognitif dan motorik anak dengan melalui report di akhir level
game.
Setiap akhir game terdapat report hasil belajar anak
melalui game ini, seberapa perkembangan kognitif dan motorik
anak dalam permainan game ini. Perkembangan motorik dan
kognitif anak dapat dilihat dari proses dan hasil anak bermain.
Dengan
terciptanya
game
tersebut
semoga
akan
mempermudahkan anak dalam mengenal angka dan huruf secara
berurutan dan memudahkan orang tua dalam mengetahui
perkembangan kognitif dan motorik anak.
4
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mengarahkan anak usia dini untuk bermain game
edukasi pengenalan konsep angka dan huruf.
2. Memudahkan anak usia dini dalam pemahaman konsep
angka dan huruf.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Merancang sebuah game yang dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep angka dan huruf untuk
anak usia dini.
2. Membuat game yang menarik dan mendidik untuk anak
usia dini dalam pengenalan konsep angka dan huruf.
3. Untuk meningkatkan minat belajar anak usia dini dalam
pengenalan angka dan huruf melalui media game
berbasis desktop.
1.3
Manfaat
Game edukasi pengenalan angka dan huruf ini mempunyai
manfaat untuk pendidikan anak usia dini seperti :
1. Pengenalan angka dan huruf yang didesaign menarik untuk
pembelajaran anak sehingga anak akan tertarik untuk belajar.
2. Pembelajaran sambil bermain membuat anak tidak mudah
bosan.
3. Menginformasikan
hasil
belajar
anak
selama
memainkan,memberi report yang dapat menilai kognitif dan
motorik anak.
5
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang dan membuat game edukasi yang dapat
meningkatkan pemahaman bagi anak usia dini dalam
mengenal konsep angka dan huruf yang berurutan.
2. Bagaimana mendesain tampilan game yang menarik bagi
anak–anak agar tertarik dan tidak merasa bosan dalam
memainkannya.
1.5
Batasan Masalah
1.5.1 Game edukasi ini bersifat game Adventure
1.5.2 Game ini di desaign untuk anak usia dini sehingga
petunjuk permainan game disampaikan dengan sebuah
cerita yang dalam penyampaiannya merupakan sebuah
epilog yang mengajak anak untuk bermain.
1.5.3 Game ini terdiri dari 3 level.
1. Level 1 : pengenalan angka 1- 20, aktor akan berjalan
mencari angka 1-20. Setiap angka termakan maka akan
ada efek suara sesuai dengan nama angka tersebut.
Selain
mencari
angka
dalam
game
ini
juga
mengumpulkan buah-buahan untuk penambahan scor
sebagai bonus.
Untuk melanjutkan level selanjutnya
maka harus menghabiskan angka 1-20 terdahulu.
2. Level 2 : pengenalan huruf
a-z, aktor akan berjalan
mencari huruf a-z. Setiap huruf termakan maka akan
ada efek suara sesuai dengan nama huruf tersebut.
Selain
mencari
huruf
dalam
game
ini
juga
6
mengumpulkan buah-buahan untuk penambahan scor
sebagai bonus.
Untuk melanjutkan level selanjutnya
maka harus menghabiskan huruf a-z terdahulu.
3. Level 3 : Pada level ini anak akan belajar membaca kata,
setiap huruf yang termakan akan timbul efek suara
sesuai nama huruf dan huruf yang sudah termakan akan
tersusun menjadi kata.
1.6
Metodelogi
Metodelogi yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan
melakukan sebuah analisis yang mempunyai tujuan untuk
mengetahui mengenai kemampuan yang terdapat dalam game ini
sesuai dengan kebutuhan pengguna yaitu anak usia dini. Adapun
metode yang dilaksanakan adalah :
Observasi : Sebelum merancang sebuah game edukasi
sebelumnya melakukan sebuah observasi yang berguna dalam
mengetahui latar belakang permasalahan sebuah game edukasi.
Dalam observasi langsung ke pendidikan anak usia dini,
penyampaian materi pembelajaran pengenalan konsep angka dan
huruf kurang menarik, sehingga berkurangnya ketertarikan anak
dalam minat belajar pemahaman konsep angka dan huruf. Anak
cenderung senang dengan gambar–gambar yang menarik, oleh
karena itu dalam pembelajaran anak usia dini memanfaatkan
pembelajan yang berbasis multimedia selain lebih menarik
tampilannya juga terdapat suara–suara yang menstimulasi minat
anak dalam belajar.
Anak cenderung belajar secara realistis
7
sehingga anak lebih mudah dalam memahami konsep angka dan
huruf dengan secara langsung dilakukan oleh anak.
Kesimpulan dari observasi yang telah ditinjau ada
kekurangan dalam penyampaian materi pembelajaran pengenalan
konsep angka dan huruf, hal–hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang sebuah game edukasi perlu memperhatikan :
1. Gambar menarik dan sesuai dalam proses pembelajaran.
2. Suara yang mudah dipahami anak dan menstimulasi minat
belajar anak.
3. Alur
cerita
yang
sangat
menyenangkan
dan
tidak
membosankan.
Anak belajar secara realistis maka game yang dirancang bersifat
adventure.