Hubungan Paritas dengan Kejadian Mioma Uteri di RSUP H. Adam Malik Medan Chapter III VI
21
BAB 3
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN
HIPOTESIS
3.1
Kerangka Teori
Usia
Reproduktif
Obesitas
Reseptor
Estrogen
Estrogen
Hormon
Endogen
Matriks
Ekstraseluler
Nullipara
Multipara
remodelling
myometrium
postpartum
Perubahan
Kromosom
dan Gen
Genetik
Mioma
Uteri
Epigenetik
Metilasi
DNA
Gambar 3.1 Kerangka Teori
Universitas Sumatera Utara
3.2
22
Kerangka Konsep
Paritas
Mioma Uteri
Gambar 3.2 Kerangka Konsep
3.3 Hipotesis
Hipotesis penelitian (H1)
: Terdapat hubungan antara paritas dengan mioma
uteri.
Hipotesis nol (H0)
: Tidak terdapat hubungan antara paritas dengan
mioma uteri.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan desain
potong lintang (cross-sectional) untuk mencari hubungan paritas dengan kejadian
mioma uteri di RSUP H. Adam Malik Medan.
4.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1
Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Depatemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan
dan Bagian Rekam Medik RSUP H. Adam Malik Medan.
4.2.2
Waktu penelitian
Penelitian dilakukan untuk periode 1 Januari 2015 - 31 Desember 2015
selama 9 bulan dari Maret 2016 - November 2016.
4.3
Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat inap dan rawat
jalan yang didiagnosis mioma uteri melalui hasil USG di Departemen Kebidanan
dan Penyakit Kandungan di RSUP H. Adam Malik periode 1 Januari 2015 sampai
31 Desember 2015.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2
24
Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode consecutive
sampling. Perhitungan besar sampel menggunakan rumus analitik kategorik tidak
berpasangan :
�=
!" !!"!!" !! !! !!! !!
!
!! !!!
!,!" ! !,!!" (!,!!")!!,!"
!,! !,! ! !,!" (!,!")
!
!,!!!,!"
!,!" !(!.!"#$)!!,!" !,!"!!,!"#$
!
!,!"
!,!" !,!"#$%!!,!" !,!!"#
!
!,!"
!,!" (!,!")!!,!"(!,!") !
!,!"
!,!"#!!,!"#) !
!,!"
=
!,!"! !
!,!"
=93,9= 94
Keterangan
n
= besar sampel
zα
= nilai standar alpha 10%, yaitu 1,64
zβ
= nilai standar beta 20%, yaitu 0,84
P1
= proporsi pajanan pada kelompok kasus berdasarkan penelitian
sebelumnya 0,3
Q1
= 1 - P1 = 1 - 0,3 = 0,7
P1 - P2 = selisih proporsi pajanan yang dianggap bermakna, ditetapkan
sebesar 0,15
P2
= proporsi pajanan pada kelompok kontrol, (P1 - 0,15 = 0,15)
Q2
= 1-P2 = 1 - 0,15 = 0,85
P
= (P1 + P2)/2 = (0,3 + 0,15)/2 = 0,225
Q
= 1 - P = 1 - 0,225 = 0,775
Universitas Sumatera Utara
25
Pemilihan sampel berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
1) Pasien dengan diagnosis menderita mioma uteri
2) Pasien mioma uteri memiliki data yang lengkap dan jelas terbaca pada
rekam medis.
b. Kriteria eksklusi
1) Pasien yang sedang hamil
2) Pasien dengan diagnosis multipel atau penyakit penyerta lain selain mioma
uteri seperti sindroma ovarium polikistik dan penyakit radang panggul
3) Pasien dengan riwayat mengkonsumsi obat atau menggunakan alat
kontrasepsi hormonal.
4.4
Teknik Pengumpulan Data
4.4.1
Metode pengumpulan data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
dikumpulkan dari data pasien yang menderita mioma uteri dari catatan rekam
medis Departemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUP H. Adam Malik
periode 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2015 dengan mencatat data yang
diperlukan sesuai dengan kriteria.
4.4.2
Teknik pengumpulan data
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
consecutive sampling.
4.5
Pengolahan dan Analisa Data
4.5.1
Analisis univariat
Analisis univariat adalah analisis data yang dilakukan secara deskriptif
untuk memperoleh gambaran nilai minimal, maksimal, rata-rata, simpangan baku
dan distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2
26
Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisis yang
digunakan adalah uji statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan 90% (α ≤
0,1). Jika p ≤ 0,1 maka terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat.
4.6
Definisi Operasional
1. Mioma uteri adalah suatu keadaan terdapat tumor jinak otot polos pada uterus.
Skala ukur
: Nominal
Cara ukur
: Hasil USG
Alat ukur
: Rekam medis
Dikategorikan menjadi
: 1. Mioma uteri
2. Non mioma uteri
2. Umur adalah lama waktu hidup seseorang yang dihitung dari tanggal lahirnya.
Skala ukur
: Ordinal
Cara ukur
: Tanggal lahir
Alat ukur
: Rekam medis
Dikategorikan menjadi
: 1. Resiko tinggi (wanita usia subur)
2. Resiko rendah (wanita usia tidak subur)
3. Paritas adalah jumlah persalinan seorang wanita yang melahirkan seorang
ataupun banyak bayi yang hidup maupun meninggal.
Skala ukur
: Ordinal
Cara ukur
: Jumlah persalinan
Alat ukur
: Rekam medis
Dikategorikan menjadi
: 1. Nulipara
2. Primipara
3. Multipara
Universitas Sumatera Utara
4.7
27
Jadwal Penelitian
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
I
II
III
IV
V
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Keterangan:
= Survei awal penelitian
= Pengerjaan proposal penelitian
= Revisi proposal penelitian
= Seminar proposal penelitian
= Pengumpulan data
= Analisis dan pengolahan data, pengerjaan hasil penelitian
= Revisi hasil penelitian
=
= Seminar hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
28
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Penelitian
5.1.1
Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlangsung di RSUP H. Adam Malik yang terletak di Jalan
Bunga Lau No.17 Km.12 Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan,
Provinsi Sumatera Utara dan merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK
Menkes
No.335/Menkes/SK/VII/1990
dan
SK
Menkes
No.502/Menkes/SK/IX/1991.
5.1.2
Deskripsi Data Penelitian
Data penelitian yang digunakan yaitu data sekunder dan diambil dari
rekam medis pasien yang didiagnosis mioma uteri di RSUP H. Adam Malik
Medan. Data rekam medis yang diambil adalah umur dan paritas sebagai variabel
independen dan mioma uteri sebagai variabel dependen. Data diambil sejak
tanggal 1 Januari 2015 - 31 Desember 2015.
Jumlah keseluruhan data, pasien rawat inap dan rawat jalan yang
didiagnosis mioma uteri berjumlah 252 rekam medis. Pengambilan data rekam
medis harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapat sebanyak 94
sampel, 47 sampel pasien mioma uteri dan 47 sampel pasien non mioma uteri.
5.1.2.1 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian
Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk memperoleh besar proporsi
variabel yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Variabel di RSUP H. Adam Malik Medan
Variabel
Frekuensi
Persentase
Mioma
47
50%
Non Mioma
47
50%
Resiko Tinggi
75
79,8%
Resiko Rendah
19
20,2%
Nullipara
33
35,1%
Primipara
15
16%
Multipara
46
48,9%
Total
94
100%
•
•
•
Kejadian Mioma Uteri
Umur
Paritas
Kejadian mioma uteri pada pasien tersebar rata, yaitu 50% pada pasien
mioma uteri dan 50% pada pasien non mioma uteri.
Umur pasien yang dikategorikan resiko tinggi adalah usia reproduktif
yaitu 18-49 tahun. Dari umur pasien, 79,8% termasuk dalam umur resiko tinggi.
Sebagian besar dari pasien termasuk dalam kategori paritas multipara yaitu
48,9% menunjukkan bahwa sebagian besar pasien telah melahirkan sedikitnya 2
kali, dan yang paling sedikit termasuk dalam kategori primipara atau yang pernah
melahirkan 1 kali yaitu 16%.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Variabel Tipe Mioma Uteri di RSUP H. Adam
Malik Medan
Klasifikasi
Frekuensi
Persentase
Subserosa
6
12,8%
Intramural
25
53,2%
Submukosa
16
34%
Total
47
100%
Universitas Sumatera Utara
30
Pada tabel 5.2 tipe mioma uteri yang paling banyak ditemukan adalah tipe
intramural yaitu 25 orang (53,2%). Kemudian diikuti oleh tipe submukosa yaitu
16 orang (34%), dan yang paling sedikit yaitu mioma intramural yaitu 25 orang
(53,2%).
Tabel 5.3 Distribusi Penderita Mioma Uteri dan Non-Mioma Uteri
Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur
(Tahun)
Mioma
Non-Mioma
Total
P Value
3
3,2%
3
3,2%
6
6,4%
0,953
16
17,0%
11
11,7%
27
28,7%
41-50
22
23,4%
22
23,4%
44
46,8%
>50
6
6,4%
11
11,7%
17
18,1%
Total
47
100%
47
100%
94
100%
21-30
31-40
Umur penderita berkisar antara 22-74 tahun. Tabel 5.3 menunjukkan umur
41-50 tahun adalah kelompok umur dengan jumlah paling banyak baik mioma
maupun non mioma yaitu 44 orang (46,8%) dengan jumlah yang sama yaitu 22
orang (23,4%). Pada kelompok umur 31-40 tahun dari 27 orang (28,7%),
penderita mioma lebih banyak dibandingkan non mioma yaitu 16 orang (17%).
Pada kelompok umur >50 tahun, dari 17 orang (18,1%), pasien mioma berjumlah
6 orang (6,4%) dan non mioma berjumlah 11 orang (11,7%). Kelompok umur 2130 tahun merupakan kelompok umur dengan jumlah paling sedikit dengan jumlah
6 orang (6,4%), pasien mioma dan non mioma juga berjumlah sama yaitu 3 orang
(3,2%).
Universitas Sumatera Utara
31
Hasil yang didapatkan menunjukkan p value 0,953. Nilai p>0,1 sehingga
didapat kesimpulan tidak terdapat hubungan antara kelompok umur dengan
kejadian mioma uteri di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2015.
5.1.2.2 Hubungan Paritas dengan Kejadian Mioma Uteri
Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square untuk melihat hubungan
antara variabel yang diteliti.
Tabel 5.4 Hubungan Paritas dengan Kejadian Mioma Uteri
Paritas
Mioma
Non-Mioma
Total
P Value
Nullipara
25
53,2%
8
17%
33
35,1%
0,001
Primipara
7
14,9%
8
17%
15
16%
Multipara
15
31,9%
31
66%
46
48,9%
Total
47
100%
47
100%
94
100%
Tabel 5.5 menunjukkan kelompok wanita multipara paling banyak yaitu
46 orang (48,9%) dengan jumlah penderita non mioma lebih banyak yaitu 31
orang (66%) dibandingkan penderita mioma yaitu 15 orang (31,9%). Kategori
nullipara dengan jumlah 33 orang (35,1%) lebih banyak yang menderita mioma
uteri daripada non mioma. Sedangkan kategori primipara dengan jumlah paling
sedikit yaitu 15 orang (16%) lebih banyak penderita non mioma yaitu 8 orang
(17%) daripada mioma dengan jumlah 7 orang (14,9%). Dari penderita mioma
paling banyak yang termasuk kategori nullipara, sedangkan non mioma
menunjukkan paling banyak pada kategori multipara.
Berdasarkan hasil pengujian, nilai p didapat 0,001, yaitu p