T0 562011048 BAB III
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1
Susunan Tahapan Rancangan Sistem Kontrol suhu
Dalam pembuatan sistem kontrol suhu pada alat
penetasan telur disusunlah beberapa tahapan rancangan
guna mempermudah penyelesaian sebagai berikut:
1. Tahap Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Studi pustaka yang dimaksud di sini yaitu
pengumpulan data dengan cara membaca dan
membandingkan di dalam buku, internet dan artikel –
artikel yang terkait dengan penelitian perancangan
sistem kontrol suhu untuk alat penetas telur ayam.
b. Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan cara wawancara
langsung kepada pihak terkait.
2. Perancangan skema rangkaian sistem kontrol suhu
Dalam tahap perancangan skema rangkaian ini penulis
menggunakan software aplikasi yaitu Express PCB untuk
menggambar jalur rangkaian, di sini dibutuhkan ketelitian
dan pemahaman atau logika dan nilai seni desain yang
bagus, jika ada salah satu jalur ada yang tidak tersambung
dengan baik maka alat tidak akan bekerja, jalur gambar
rangkaian ini berfungsi untuk menyalurkan fungsi –
21
22
fungsi setiap komponen – komponen elektronika yang
dibutuhkan.
3. Pencetak Jalur Rangkaian ke PCB dan Pengeboran
Pada tahap ini akan dilakukan pencetakan atau
penyablonan dari skema rangkaian yang sudah digambar
ke PCB dan nantinya akan dilarutkan
menggunakan
bahan – bahan seperti HCL + H2O2 + air mineral. Setelah
itu mulai untuk pengeboran PCB untuk meletakkan kaki –
kaki komponen elektronika yang dibutuhkan.
4. Persiapan Alat dan Bahan
Dalam tahap ini bertujuan untuk memudahkan
pelaksanaan terhadap pembuatan sistem kontrol suhu
untuk penetasan telur ayam, agar perhitungan biaya alat
dan bahan dapat diperhitungankan dengan benar.
5. Pemasang dan Menyoldir Komponen pada PCB
Dalam tahap ini pemasangan dan penyoldiran
komponen ke PCB dengan alat bantu tenol dan solder
berfungsi untuk menyambungkan kaki – kaki komponen
ke jalur PCB.
6. Perancangan Program Pengontrol Suhu
Dalam tahap ini membuat coding menggunakan
software CVAVR, penggunakan pemrograman bahasa C
dan
memasukkan
program
tersebut
ke
dalam
mikroprosesor ATMega32 dengan menggunakan alat
23
yaitu
AVR
Downloder
yang
digunakan
untuk
menampilkkan perintah program ke dalam LCD.
7. Pembuatan Incubator dan Penataan Hardware
Pembuatan incubator untuk penetasan telur ayam
dengan bentuk yang sederhana dan penataan Hardware
pengontrol suhu dalam mega incubator agar berfungsi
dengan baik dan menarik untuk dilihat.
3.2
Perancangan Alat
Proses perancangan rangkaian ini dibagi menjadi dua
tahapan yaitu permodelan rangkaian
dan pengumpulan
bahan.
3.2.1 Pemodelan rangkaian
Pemodelan rangkaian adalah pembuatan model jalur
rangkaian yang akan dibuat yaitu berupa rangkaian sistem
kontrol suhu berbasis mikrokontroler. Model rangkaian
dicari dari modul referensi dan buku yang didesain kembali
menggunakan software bernama Express PCB. Adapun
rangkaian sistem kontrol suhu berbasis mikrokontroler
dibagi 2 blok rangkaian sebagai berikut :
24
Gambar 3.1 Skema Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu Blok 1
Gambar 3.2 Desain Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu 1
25
Skema Rangkaian Blok 1
JUMPER
LCD 16 X 2
R1
R2
R3
JUMPER
Q1
relay
P5
P1
P2
P4
P3
Gambar 3.3 Skema Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu Blok 2
Gambar 3.4 Desain Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu 2
26
3.2.2 Pengumpulan Bahan
Setelah selesai menggambar blok rangkaian mulailah
mengumpulkan informasi dan bahan – bahan. Komponen
elektronika kami beli di Semarang.
Alat dan Bahan
Solder
Multitester
Tenol
ATMega32
LCD 2 x 16
Crystal 11,0592
Relay
Transistor
Resistor
Kapasitor
Dioda
Kabel jamper pelangi
Saklar Push Button
27
Gambar 3.5 Pemasangan Komponen ke PCB
Gambar 3.6 Penyoldiran Komponen ke PCB
28
3.3
Flowchat Sistem kontrol Suhu Mesin Penetas Telur
Ayam
start
OFF
Daya Listrik
ON
Mengatur batas Maxsimum
suhu untuk penetasan telur
LAMPU DALAM
INKUBATOR mati
TIDAK
YA
Suhu > 39
˚C
Reset
END
FAN dan ALARM
menyala
29
Pada flowchat diatas bisa dijelaskan jalannya Sistem
Pengontrolan Suhu Penetasan Telur adalah sebagai
berikut :
a. Sistem pertama kali dijalankan dengan menekan
tombol saklar ON atau OFF sebagai daya listrik.
b. Sistem meminta untuk mengatur batas maxsimum
suhu berguna untuk pengontrol suhu dalam proses
penetasan telur, dalam sistem ini penulis membuat
batas maxsimum suhu sampai dengan 100˚ C.
c. Jika suhu maxsimum sudah ditentukan, semisal suhu
lebih dari (>) 39˚C, maka FAN atau kipas dan alarm
akan
otomatis
bekerja,
FAN
berguna
untuk
membuang panas yang berlebih dalam incubator,
alarm berguna untuk memberi tanda bahwa suhu
didalam incubator terlalu panas untuk penetasan
telur.
d. Sebaliknya lampu dalam incubator menyala jika
suhu dalam incubator berada pada titik normal tidak
melebihi
batas
maksimum
suhu
yang
telah
ditentukan, ini berfungsi untuk memanaskan atau
menormalkan suhu dalam inkubator.
PERANCANGAN SISTEM
3.1
Susunan Tahapan Rancangan Sistem Kontrol suhu
Dalam pembuatan sistem kontrol suhu pada alat
penetasan telur disusunlah beberapa tahapan rancangan
guna mempermudah penyelesaian sebagai berikut:
1. Tahap Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Studi pustaka yang dimaksud di sini yaitu
pengumpulan data dengan cara membaca dan
membandingkan di dalam buku, internet dan artikel –
artikel yang terkait dengan penelitian perancangan
sistem kontrol suhu untuk alat penetas telur ayam.
b. Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan cara wawancara
langsung kepada pihak terkait.
2. Perancangan skema rangkaian sistem kontrol suhu
Dalam tahap perancangan skema rangkaian ini penulis
menggunakan software aplikasi yaitu Express PCB untuk
menggambar jalur rangkaian, di sini dibutuhkan ketelitian
dan pemahaman atau logika dan nilai seni desain yang
bagus, jika ada salah satu jalur ada yang tidak tersambung
dengan baik maka alat tidak akan bekerja, jalur gambar
rangkaian ini berfungsi untuk menyalurkan fungsi –
21
22
fungsi setiap komponen – komponen elektronika yang
dibutuhkan.
3. Pencetak Jalur Rangkaian ke PCB dan Pengeboran
Pada tahap ini akan dilakukan pencetakan atau
penyablonan dari skema rangkaian yang sudah digambar
ke PCB dan nantinya akan dilarutkan
menggunakan
bahan – bahan seperti HCL + H2O2 + air mineral. Setelah
itu mulai untuk pengeboran PCB untuk meletakkan kaki –
kaki komponen elektronika yang dibutuhkan.
4. Persiapan Alat dan Bahan
Dalam tahap ini bertujuan untuk memudahkan
pelaksanaan terhadap pembuatan sistem kontrol suhu
untuk penetasan telur ayam, agar perhitungan biaya alat
dan bahan dapat diperhitungankan dengan benar.
5. Pemasang dan Menyoldir Komponen pada PCB
Dalam tahap ini pemasangan dan penyoldiran
komponen ke PCB dengan alat bantu tenol dan solder
berfungsi untuk menyambungkan kaki – kaki komponen
ke jalur PCB.
6. Perancangan Program Pengontrol Suhu
Dalam tahap ini membuat coding menggunakan
software CVAVR, penggunakan pemrograman bahasa C
dan
memasukkan
program
tersebut
ke
dalam
mikroprosesor ATMega32 dengan menggunakan alat
23
yaitu
AVR
Downloder
yang
digunakan
untuk
menampilkkan perintah program ke dalam LCD.
7. Pembuatan Incubator dan Penataan Hardware
Pembuatan incubator untuk penetasan telur ayam
dengan bentuk yang sederhana dan penataan Hardware
pengontrol suhu dalam mega incubator agar berfungsi
dengan baik dan menarik untuk dilihat.
3.2
Perancangan Alat
Proses perancangan rangkaian ini dibagi menjadi dua
tahapan yaitu permodelan rangkaian
dan pengumpulan
bahan.
3.2.1 Pemodelan rangkaian
Pemodelan rangkaian adalah pembuatan model jalur
rangkaian yang akan dibuat yaitu berupa rangkaian sistem
kontrol suhu berbasis mikrokontroler. Model rangkaian
dicari dari modul referensi dan buku yang didesain kembali
menggunakan software bernama Express PCB. Adapun
rangkaian sistem kontrol suhu berbasis mikrokontroler
dibagi 2 blok rangkaian sebagai berikut :
24
Gambar 3.1 Skema Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu Blok 1
Gambar 3.2 Desain Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu 1
25
Skema Rangkaian Blok 1
JUMPER
LCD 16 X 2
R1
R2
R3
JUMPER
Q1
relay
P5
P1
P2
P4
P3
Gambar 3.3 Skema Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu Blok 2
Gambar 3.4 Desain Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu 2
26
3.2.2 Pengumpulan Bahan
Setelah selesai menggambar blok rangkaian mulailah
mengumpulkan informasi dan bahan – bahan. Komponen
elektronika kami beli di Semarang.
Alat dan Bahan
Solder
Multitester
Tenol
ATMega32
LCD 2 x 16
Crystal 11,0592
Relay
Transistor
Resistor
Kapasitor
Dioda
Kabel jamper pelangi
Saklar Push Button
27
Gambar 3.5 Pemasangan Komponen ke PCB
Gambar 3.6 Penyoldiran Komponen ke PCB
28
3.3
Flowchat Sistem kontrol Suhu Mesin Penetas Telur
Ayam
start
OFF
Daya Listrik
ON
Mengatur batas Maxsimum
suhu untuk penetasan telur
LAMPU DALAM
INKUBATOR mati
TIDAK
YA
Suhu > 39
˚C
Reset
END
FAN dan ALARM
menyala
29
Pada flowchat diatas bisa dijelaskan jalannya Sistem
Pengontrolan Suhu Penetasan Telur adalah sebagai
berikut :
a. Sistem pertama kali dijalankan dengan menekan
tombol saklar ON atau OFF sebagai daya listrik.
b. Sistem meminta untuk mengatur batas maxsimum
suhu berguna untuk pengontrol suhu dalam proses
penetasan telur, dalam sistem ini penulis membuat
batas maxsimum suhu sampai dengan 100˚ C.
c. Jika suhu maxsimum sudah ditentukan, semisal suhu
lebih dari (>) 39˚C, maka FAN atau kipas dan alarm
akan
otomatis
bekerja,
FAN
berguna
untuk
membuang panas yang berlebih dalam incubator,
alarm berguna untuk memberi tanda bahwa suhu
didalam incubator terlalu panas untuk penetasan
telur.
d. Sebaliknya lampu dalam incubator menyala jika
suhu dalam incubator berada pada titik normal tidak
melebihi
batas
maksimum
suhu
yang
telah
ditentukan, ini berfungsi untuk memanaskan atau
menormalkan suhu dalam inkubator.