Hubungan Pengan Karies dan PUFA dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Anak Usia 12-14 Tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor

1

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Karies gigi telah menjadi masalah kesehatan yang umum terdapat di seluruh
dunia, tanpa memandang usia, bangsa ataupun keadaan ekonomi; hanya kira-kira 5%
penduduk yang imun terhadap karies gigi.1,2 Karies merupakan suatu penyakit pada
jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin, dan sementum yang disebabkan aktivitas
jasad renik yang ada dalam suatu demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti
dengan kerusakan bahan organiknya.3,4
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevalensi
karies di Indonesia mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan
dengan negara berkembang lainnya.3 Kelompok usia 12 tahun merupakan indikator
kritis karena sekitar 76,97% karies menyerang pada usia tersebut.3 Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia
menunjukkan 67,2% masyarakat Indonesia berusia 12 tahun ke atas memiliki
pengalaman karies dan 43,4% merupakan karies aktif (karies yang belum
tertangani).5 Menurut RISKESDAS 2013, indeks DMFT yaitu indeks yang
menunjukkan pengalaman karies di Indonesia untuk anak berusia 12-14 tahun adalah

sebesar 1,4.6 Penelitian Monse et al (2010) pada kelompok anak usia 12 tahun
mendapatkan rerata PUFA mencapai 1.1
Pada negara - negara yang sedang berkembang, karies gigi merupakan
penyakit utama yang membawa dampak buruk pada anak - anak karena sering tidak
dirawat (Naidoo & Myburgh, 2007).1,7 Konsekuensi klinis yang terjadi apabila karies
gigi tidak dirawat dapat menjadi keadaan lebih serius, meliputi keterlibatan pulpa dan
abses gigi yang dapat ditentukan dengan menggunakan indeks PUFA/pufa.8,9
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa karies tidak dirawat dapat memengaruhi
pertumbuhan dan kesehatan umum dari anak, sehingga seringkali menimbulkan
konsekuensi berupa berat badan kurang dan pertumbuhan yang kurang baik.9

Universitas Sumatera Utara

2

Mishu et al (2012) melakukan penelitian tentang hubungan karies gigi yang
tidak terawat dengan berat badan dan tinggi badan pada anak usia 6-12 tahun di
Bangladesh. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa karies tidak terawat memiliki
dampak terhadap malnutrisi dan berat badan kurang.10
Studi yang dilakukan Prashanth et al (2011) yang membandingkan hubungan

karies gigi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu standar pengukuran yang
digunakan untuk mengukur berat badan yang disesuaikan tinggi badan untuk melihat
tumbuh kembang anak. Pada penelitian anak - anak di sekolah negeri dan swasta itu,
dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah anak memiliki berat badan normal dan
berat badan kurang mempunyai rata-rata karies yang lebih banyak dibandingkan
dengan anak dengan IMT normal dan diatas normal.11
Beberapa penelitian terdahulu dilakukan kebanyakan menggunakan indeks
DMFT dan masih sedikit yang menggunakan indeks PUFA. Judul ini dipilih karena
peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan karies gigi dengan atau tanpa
infeksi odontogenik menggunakan indeks PUFA dan juga indeks DMFT terhadap
IMT pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
Menurut WHO (1997), kelompok usia 12 tahun adalah usia yang penting,
karena pada usia tersebut anak akan meninggalkan sekolah dasar, dan di banyak
negara usia tersebut merupakan kelompok yang mudah dijangkau melalui sistem
sekolah. Semua gigi permanen, kecuali molar tiga, sudah tumbuh pada usia 12 tahun.
Berdasarkan ini, umur 12 tahun ditetapkan sebagai usia pemantauan global (global
monitoring age) untuk karies.3,12 Sekolah-sekolah di kecamatan tersebut dipilih oleh
peneliti karena akses lebih mudah bagi peneliti.

Rumusan Masalah

Umum
1. Apakah ada perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 2 kelompok anak
usia 12-14 tahun yang memiliki DMFT tanpa PUFA dengan kelompok yang memiliki
PUFA di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor?

Universitas Sumatera Utara

3

2. Berapakah besar korelasi antara rerata indeks DMFT tanpa PUFA dengan
rerata Indeks Massa Tubuh (IMT) pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan
Polonia dan Medan Johor?
3. Berapakah besar korelasi antara rerata indeks PUFA dengan rerata Indeks
Massa Tubuh (IMT) pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan
Medan Johor?
Khusus
1. Apakah ada perbedaan indeks DMFT tanpa PUFA berdasarkan usia pada
murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor?
2. Apakah ada perbedaan indeks PUFA berdasarkan usia pada murid usia 1214 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor?
3. Apakah ada perbedaan indeks DMFT tanpa PUFA berdasarkan jenis

kelamin pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan
Johor?
4. Apakah ada perbedaan indeks PUFA berdasarkan jenis kelamin pada murid
usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor?

Tujuan Penelitian
Umum
1. Mengetahui perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 2 kelompok anak
usia 12-14 tahun yang memiliki DMFT tanpa PUFA dengan kelompok yang memiliki
PUFA di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
2. Mengetahui korelasi rerata indeks DMFT tanpa PUFA dengan rerata Indeks
Massa Tubuh (IMT) pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan
Medan Johor.
3. Mengetahui korelasi rerata indeks PUFA dengan rerata Indeks Massa
Tubuh (IMT) pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan
Johor.

Universitas Sumatera Utara

4


Khusus
1. Mengetahui perbedaan indeks DMFT tanpa PUFA berdasarkan usia pada
murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
2. Mengetahui perbedaan indeks PUFA berdasarkan usia pada murid usia 1214 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
3. Mengetahui perbedaan indeks DMFT tanpa PUFA berdasarkan jenis
kelamin pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan
Johor.
4. Mengetahui perbedaan indeks PUFA berdasarkan jenis kelamin pada murid
usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

Hipotesis Penelitian
Mayor :
1. Ada perbedaan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 2 kelompok anak
usia 12-14 tahun yang memiliki DMFT tanpa PUFA dengan kelompok yang memiliki
PUFA di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
2. Ada korelasi antara rerata indeks DMFT tanpa PUFA dengan rerata Indeks
Massa Tubuh (IMT) pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan
Medan Johor.
3. Ada korelasi antara rerata indeks PUFA dengan rerata Indeks Massa Tubuh

(IMT) pada murid usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
Minor :
1. Ada perbedaan indeks DMFT tanpa PUFA berdasarkan usia pada murid
sekolah usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
2. Ada perbedaan indeks PUFA berdasarkan usia pada murid sekolah usia 1214 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
3. Ada perbedaan indeks DMFT tanpa PUFA berdasarkan jenis kelamin pada
murid sekolah usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
4. Ada perbedaan indeks PUFA berdasarkan jenis kelamin pada murid
sekolah usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

Universitas Sumatera Utara

5

Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat :
Memberikan informasi terutama bagi orang tua dan guru sekolah tentang
hubungan indeks DMFT tanpa PUFA dan indeks PUFA dengan Indeks Massa Tubuh
(IMT) agar mereka lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
2. Bagi pengelola program kesehatan :

Menginformasikan kepada Dinas Kesehatan agar dapat memberikan
penyuluhan kepada murid sekolah tentang kesehatan gigi dan mulut dan sebagai
bahan informasi mengenai perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT) antara kelompok
indeks DMFT tanpa PUFA dengan kelompok indeks PUFA dalam perkembangan
Ilmu Kedokteran Gigi Anak.
3. Bagi peneliti :
Sebagai data bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai indeks DMFT tanpa PUFA dan indeks PUFA dengan Indeks Massa Tubuh
(IMT).

Universitas Sumatera Utara