Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kemampulabaan dan Capital Gain Saham Pada Perusahaan Perbankan Terbuka di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu
ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan
pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus. Lembaga perbankan merupakan
salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara baik secara mikro maupun
secara makro, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai perantara antara
pemilik modal (fund supplier) dengan penguna dana (fund user). Bank harus
mempertahankan dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam
manajemen bank, dan berusaha untuk lebih baik dengan menemukan sesuatu yang
baru dalam persaingan dunia usaha perbankan.
Fenomena yang berkembang saat ini menggambarkan bahwa sektor
perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global
semakin terasa. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai saat ini kondisi
kesehatan bank secara umum masih bagus. Dari 120 bank, sebagian besar
memiliki rating II atau bagus dan hanya sekitar 10 % yang rating III atau standar.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Irwan Lubis dalam siaran pers di
Jakarta mengatakan, industri perbankan pada Juni 2015 masih tumbuh. Kredit
tumbuh 4,18%, dana tumbuh sekitar 4,5 %. Masih terdapat pertumbuhan

walaupun tidak secepat semester I 2015, melambat karena pengaruh kondisi
ekonomi. (Kompas, 2015).

Universitas Sumatera Utara

Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan
kepercayaan masyarakat, maka bank harus mampu menunjukkan kredibilitasnya
sehingga akan semakin banyak masyarakat yang bertransaksi di bank tersebut,
salah satunya melalui peningkatan profitabilitas. Profitabilitas dapat dikatakan
sebagai salah satu indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu
perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat menjadi
tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.
Perkembangan laba bersih pada perusahaan perbankan di Indonesia dari
tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut:

Laba Bersih
120000
108707

100000

80000

112160

104628

92830
75007

60000
Laba Bersih
40000
20000
0
2011

2012

2013


2014

2015

*Dalam miliar rupiah
Sumber :Statistik Perbankan Indonesia, data diolah

Gambar 1.1
Laba Bersih Perusahaan Perbankan Tahun 2011 – 2015
Berdasarkan Gamabr 1.1 menunjukkan laba perusahaan perbankan
mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2014 sedangkan pada tahun
2015 laba perusahaan perbankan mengalami penurunan. Dapat dilihat kenaikan
laba tertinggi terjadi pada tahun 2014, yaitu sebesar Rp. 112.160 dan penurunan

Universitas Sumatera Utara

laba terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 75.007. Namun peningkatan
laba bersih perusahaan perbankan tidak sejalan dengan perolehan rasio
profitabilitas atau kemampulabaan yang diukur melalui Return on Assets (ROA).
Perkembangan rasio Return on Assets (ROA) pada perusahaan perbankan tahun

2011-2015 dapat dilihat di Gambar 1.2 sebagai berikut:

ROA
4

3,03

3,11

3

3,08

2,85
2,32

2
1

ROA


0
2011

2012

2013

2014

2015

Sumber :Statistik Perbankan Indonesia, data diolah

Gambar 1.2
Grafik Perkembangan ROA Industri Perbankan
Berdasarkan Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa ROA perbankan dalam
perkembangannya mengalami fluktuasi, selama tahun 2011 sampai 2012 ROA
perbankan mengalami peningkatan 0,08%, tetapi pada tahun sampai 2013
mengalami penurunan 0,03% demikian juga selama tahun 2013 sampai 2014 juga

mengalami penurunan 0,23% dan pada tahun 2014 sampai 2015 juga mengalami
penurunan 0,53%. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunanan kinerja
perusahaan atas pertumbuhan ROA, sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi ROA agar dapat diambil langkah perbaikan kinerja perusahaan
untuk meningkatkan ROA perbankan selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Selain hal tersebut dalam menghadapi persaingan dan menjaga
eksistensinya, perusahaan-perusahaan seharusnya dapat mengubah strategi
bisnisnya, yaitu dari bisnis yang berbasis tenaga kerja (labor-based business)
menjadi bisnis berbasis pengetahuan (knowledge-based business), yang akan
membuat karakter utama perusahaan menjadi berbasis ilmu pengetahuan. Dalam
penerapan knowledge-based business, penciptaan nilai perusahaan akan berubah.
Berkembangnya bisnis perusahaan akan bergantung pada bagaimana kemampuan
manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan untuk menciptakan nilai
sehingga

akan


memberikan

keunggulan

kompetitif

perusahaan

yang

berkelanjutan.
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran
knowledge asset (aset pengetahuan) adalah Intellectual Capital (IC) yang telah
menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang, baik manajemen, teknologi
informasi, sosiologi, maupun akuntansi. Modal intelektual telah menyebabkan
pergeseran dalam paradigma melakukan bisnis, sumber kekuatan akan bergeser
dari modal fisik menjadi sumber daya manusia, dari sumber daya alam menuju
sumber daya pengetahuan, dari posisi sosial seseorang menjadi proses hubungan,
dan dari kekuatan pemegang saham menjadi kekuatan pelanggan. Kini perusahaan
mengakui pentingnya modal intelektual yang bersifat abstrak dan tidak nyata

untuk dijadikan penggerak utama dalam pengembangan bisnis. Oleh karena itu,
modal intelektual telah menjadi aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis
modern.

Universitas Sumatera Utara

Fenomena intellectual capital di Indonesia berkembang setelah munculnya
PSAK No.19 (revisi 2009) mengenai aktiva tidak berwujud. Walapun tidak
dinyatakan secara eksplisit sebagai intellectual capital, tetapi kurang lebih
intellectual capital telah mendapatakan perhatian. Menurut PSAK No.19, aktiva
tidak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
administratif (IAI, 2002 dalam Purnomosidhi, 2006). Walapun dalam PSAK 19
(revisi 2009) secara implisit menyinggung mengenai intellectual capital, tetapi
penelitian mengenai kinerja intellectual capital di Indonesia masih terhitung baru
dan dalam dunia bisnis praktik intellectual capital masih belum diperkenalkan
secara luas di Indonesia. Sebab sampai dengan saat ini, perusahaan-perusahaan di
Indonesia cenderung menggunakan conventional based dalam membangun
bisnisnya, sehingga produk yang dihasilkannya masih miskin teknologi. Selain itu

perusahaan-perusahaan tersebut belum memberikan perhatian lebih terhadap
human capital structural capital, dan customer capital. Semestinya hal tersebut
harus diperhatikan oleh perusahaan karena semua itu merupakan elemen
pembangun intellectual capital bagi perusahaan.
Pemanfaatan dan pengelolaan intellectual capital yang maksimal serta
seimbang dapat meningkatkan nilai perusahaan yang nantinya akan berdampak
pula pada meningkatnya kinerja perusahaan. Dengan kinerja perusahaan yang
semakin

meningkat,

maka

tingkat

kepercayaan

pemangku

kepentingan


(stakeholder) khususnya investor akan keberlangsungan (going concern)

Universitas Sumatera Utara

perusahaan juga meningkat. Bagi investor, perusahaan tersebut dapat berpotensi
mendapat profit tinggi di masa depan sehingga tingkat pembelian atas saham
perusahaan juga meningkat. Jika permintaan saham pada perusahaan tersebut
naik, maka harga saham di pasar juga akan ikut naik sehingga return saham
meningkat dan memberi pengaruh pada capital gain (selisih dari nilai pasar dan
nilai par/harga pembelian saham) yang diperoleh investor.
Perkembangan harga saham pada perusahaan perbankan dari tahun 2011
sampai tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 1.3 sebagai berikut:

Harga Saham
2500
2000
1500

1923

1650

1894
1705

1599

harga saham

1000
500
0
2011

2012

2013

2014

2015

Sumber : www.idx.co.id, data diolah

Gambar 1.3
Grafik Pegerakan Harga Penutupan Saham Perusahaan Perbankan
Tahun 2011- 2015
Berdasarkan Gambar 1.3, dapat dilihat pergerakan harga saham penutupan
perusahaan perbankan secara garis besar mengalami fluktuasi dari tahun 2011
samapi 2015. Kenaikan harga saham tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu
sebesar 1894 sedangkan penurunan harga saham terjadi pada tahun 2013 yaitu
sebesar 1.599. Berdasarkan data tersebut, terdapat banyak faktor yang

Universitas Sumatera Utara

mempengaruhi pergerakan harga saham. Para investor perlu melakukan analisis
yang tepat guna mengetahui perubahan tersebut sebagai signal baik atau buruk.
Dikatakan memberi sinyal positif apabila terdapat kenaikan harga saham yang
nantinya berpengaruh pada besarnya return sehingga memberi pengaruh juga pada
capital gain yang diperoleh investor. Dalam hal ini pengungkapan informasi
intellectual capital sangat dibutuhkan bagi investor dalam pertimbangan
keputusan berinvestasi, apalagi jika perusahaan tersebut mampu mengungkapkan
informasi intellectual capital yang baik. Hal ini menyebabkan kepercayaan
investor terhadap keberlangsungan perusahaan kedepannya pun meningkat,
dengan begitu permintaan saham atas perusahaan akan naik.
Pengakuan terhadap modal intelektual yang merupakan penggerak nilai
perusahaan dan keunggulan kompetitif makin meningkat, meskipun demikian
pengukuran yang tepat atas modal intelektual masih terus dicari dan
dikembangkan (Chen et al. 2005). Karena sulitnya mengukur intellectual capital
secara langsung tersebut, Pulic (1998) mengusulkan pengukuran secara tidak
langsung terhadap intellectual capital (IC) dengan suatu ukuran untuk menilai
efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan
(Value Added Intellectual Coefficient–VAIC™). Chen et al. (2005) menggunakan
model Pulic (VAIC™) untuk menguji pengaruh antara intellectual capital (IC)
dengan nilai pasar dan kinerja keuangan, dimana hasilnya menunjukkan bahwa
intellectual capital berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar dan kinerja
perusahaan. Selanjutnya penelitian Appuhami (2007), dengan subyek perusahaan
bergerak di sektor bank, keuangan dan asuransi yang menguji pengaruh

Universitas Sumatera Utara

Intellectual Capital diproksikan dengan VAICTM terhadap capital gain on share,
menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara value added
intellectual coefficient (VAICTM) dengan capital gain on share. Sementara
penelitian yang dilakukan Gan dan Saleh (2008), yang menguji pengaruh
Intellectual Capital diproksikan dengan VAICTM terhadap kinerja perusahaan,
yaitu profitabilitas (ROA), produktivitas (ATO), dan Market To Book Value
(M/B) menyimpulkan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh terhadap
Market To Book Value (M/B) namun intellctual capital mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap ROA dan ATO.
Penelitian di Indonesia yang berkaitan dengan IC diantaranya adalah
penelitian Wijayanti (2013) yang mengambil perusahaan sektor perbankan
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Intellectual Capital (VAICTM)
dan kinerja keuangan baik melalui ROE maupun EPS. Selanjutnya Sianipar
(2009) yang mengambil sampel dari 22 perusahaan perbankan dan 10 perusahaan
asuransi, hasilnya menunjukkan bahwa IC tidak memberikan pengaruh positif
terhadap rasio profitabilitas dan capital gain saham sektor perbankan, namun
memberikan pengaruh positif cukup signifikan pada profitabilitas dan capital gain
saham perusahaan perasuransian.
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa variabel yaitu, variabel
independen yang dipakai adalah Intellectual Capital yang diukur dengan
menggunakan model VAIC™. Pemilihan model VAIC™ sebagai proksi atas
Intellectual Capital dan variabel dependen yang digunakan adalah Return on
Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Capital Gain. Pemilihan indikator

Universitas Sumatera Utara

tersebut mengacu pada penelitian) Chen et al. (2005), Appuhami (2007), Gan dan
Saleh (2008), Appuhami (2007), serta Sianipar (2009). Jenis perusahaan pada
penelitian ini adalah industri perbankan, karena pasa umumnya industri perbankan
merupakan industri yang menawarkan bidang penelitian intellectual capital yang
ideal. Dimana layanan pelanggan sangat bergantung pada intelek/akal/kecerdasan
modal manusia.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dituangkan dalam sebuah karya
tulis ilmiah berbentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Intellectual Capital
Terhadap Kemampulabaan dan Capital Gain Saham Pada Perusahaan
Perbankan Terbuka di Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Intellectual Capital (Value Added Capital Employed, Value Added
Human Capital, Structural Capital Value Added) berpengaruh terhadap
Return on Assets (ROA) pada perusahaan perbankan terbuka di Indonesia
baik secara parsial dan simultan?
2. Apakah Intellectual Capital (Value Added Capital Employed, Value Added
Human Capital, Structural Capital Value Added) berpengaruh terhadap
Return on Equity (ROE) pada perusahaan perbankan terbuka di Indonesia
baik secara parsial dan simultan?

Universitas Sumatera Utara

3. Apakah Intellectual Capital (Value Added Capital Employed, Value Added
Human Capital, Structural Capital Value Added) berpengaruh terhadap
Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap Capital gain saham pada
perusahaan perbankan terbuka di Indonesia baik secara parsial dan
simultan?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalis pengaruh Intellectual Capital (Value Added Capital
Employed, Value Added Human Capital, Structural Capital Value Added)
terhadap Return on Assets (ROA) pada perusahaan perbankan terbuka di
Indonesia baik secara parsial dan simultan.
2. Untuk menganalis pengaruh Intellectual Capital (Value Added Capital
Employed, Value Added Human Capital, Structural Capital Value Added)
terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan perbankan terbuka di
Indonesia baik secara parsial dan simultan.
3. Untuk menganalis pengaruh Intellectual Capital (Value Added Capital
Employed, Value Added Human Capital, Structural Capital Value Added)
terhadap Capital Gain saham ada perusahaan perbankan terbuka di Indonesia
baik secara parsial dan simultan.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian mengenai Intellectual Capital (IC) ini diharapkan
dapat memberikan manfaat, antara lain:

Universitas Sumatera Utara

1.

Bagi Peneliti
Dapat menjadi tambahan referensi dan bahan pengembangan penelitian
selanjutnya

mengenai

pengaruh

Intellectual

Capital

(IC)

terhadap

kemampulabaan dan Capital Gain saham perusahaan perbankan.
2.

Bagi Perusahaan
Sebagai pertimbangan dan masukan bagi perusahaan perbankan untuk
menciptakan nilai tambah perusahaan dengan menggunakan Intellectual
Capital.

3. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat memberikan kejelasan dari teori-teori mengenai kinerja
Intellectual Capital dan seberapa besar pengaruhnya dalam meningkatkan
kemampulabaan dan Capital Gain saham perusahaan.

Universitas Sumatera Utara