PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(1)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

OCTA NILAM LUKKITA AGA B 200 120 177

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015


(2)

(3)

ABSTRAK

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menginvestigasi hubungan antara efisiensi dari value added komponen-komponen utama yang berbasis pada sumber daya perusahaan (yaitu physical capital, human capital dan structural capital) dan empat dimensi tradisional kinerja keuangan perusahaan: ROA, ATO, GR dan ASR. Data diperoleh dari 81 perusahaan perbankan di Indonesia selama tiga periode, 2012-2014. Penelitian ini menguji tiga elemen dari VAICTM dan ukuran-ukuran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan partial least squares (PLS) untuk analisis data. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif physical capital (VACA) terhadap kinerja keuangan perusahaan, terdapat pengaruh positif human capital (VAHU) terhadap kinerja keuangan perusahaan, terdapat pengaruh positif structural capital (STVA) terhadap kinerja keuangan perusahaan dan intellectual capital (VAICTM) terhadap kinerja keuangan perusahaan. Temuan empiris penelitian ini menyatakan bahwa Physical Capital (VACA), Human Capital (VAHU), Structural Capital (STVA), ATO dan GR merupakan indikator yang signifikan untuk VAICTM dan kinerja keuangan perusahaan.

Kata Kunci : Intellectual Capital, Physical Capital, Human Capital, Structural Capital, Value Added Intellectual Coefficients (VAICTM), Kinerja Keuangan Perusahaan, Perbankan Indonesia, dan Partial Least Squares.


(4)

ABSTRACT

The principal purpose of this study was to investigate the association between the efficiency of value added major components based on the company's resources ( physical capital, human capital and structural capital) and four traditional dimensions of financial companys performance: ROA, ATO, GR and ASR. Data were drawn from 81 banking in Indonesia for three periods, 2012-2014. This study examined the three elements of VAICTM and measures financial performance by using partial least squares (PLS) for data analysis. The findings of this study indicate that there is a positive effect of physical capital (VACA) the financial performance of the company, there is a positive effect of human capital (VAHU) the financial performance of the company, the positive effect of structural capital (STVA) on the performance of the company's financial and intellectual capital (VAICTM) the financial performance of the company. The empirical findings of this study stated that the Physical Capital (VAIC), Human Capital (VAHU), Structural Capital (STVA), ATO and GR is a significant indicator for VAICTM and financial performance.

Keywords : Intellectual Capital, Physical Capital, Human Capital, Structural Capital, Value Added Intellectual Coefficients (VAICTM), Company Financial Performance, Bank Indonesia, and Partial Least Squares.


(5)

A. LATAR BELAKANG

Konsep modal intelektual (Intellectual Capital/IC) awalnya mulai muncul dalam pers populer pada awal 1990-an (Stewart, 1991; 1994). Modal intelektual telah mendapat perhatian lebih, bagi para akademisi, perusahaan maupun para investor. Modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam pembentukan, kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan (Stewart, 1997). Masalah sebenarnya dengan modal intelektual yaitu terletak pada pengukurannya. Para peneliti berusaha menemukan cara yang dapat diandalkan untuk mengukur aktiva tak berwujud dan modal intelektual.

Di Indonesia sendiri intellectual capital berkembang sejak PSAK No 19 (revisi 2010) tentang aset tidak berwujud yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Menurut PSAK No. 19 aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI, 2002).

Beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, di mana pada umumnya penelitian-penelitian tersebut dilakukan di luar negeri. Beberapa penelitian tersebut di antaranya adalah :

Penelitian Khani et al. (2011), menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap market to book ratio, return on asset, dan asset turnover. Penelitian tersebut menggunakan 52 perusahaan di Kurdestan Iran,


(6)

kemudian penelitian Clarke et al. (2011) menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA, ROE, pertumbuhan laba dan produktivitas karyawan. Penelitian dilakukan di Australia dengan sampel sebanyak 2161 perusahaan-perusahaan yang go public di Australian Stock Exchange selama tahun 2004-2008, sedangkan penelitian Chan (2009) menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang go public di Hongkong Stock Exchange selama tahun 2001-2005, yang tergabung Hang Seng Index. Jumlah perusahaan sampel sebanyak 156 perusahaan.

Berdasarkan perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, maka peneliti-peneliti tertarik mengambil judul: “PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”.

B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Stakeholder Theory

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Tanpa stakeholder perusahaan bukanlah apa-apa, karena perusahaan bergantung pada dukungan stakeholder, semakin kuat stakeholder maka semakin


(7)

besar usaha perusahaan untuk dapat bersaing. Kelompok stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan atau tidak mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan.

2. Legitimacy Theory

Teori legitimasi berhubungan erat dengan teori stakeholder. Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di masyarakat (Deegan, 2004 dalam Ulum). Menurut Deegan (2004) dalam perspektif teori legitimasi, suatu perusahaan akan secara sukarela melaporkan aktifitasnya jika manajemen menganggap bahwa hal ini adalah yang diharapkan komunitas. Teori legitimasi sangat erat berhubungan dengan pelaporan IC dan juga erat hubungannya dengan penggunaan metode content analysis sebagai ukuran dari pelaporan tersebut. Perusahaan sepertinya lebih cenderung untuk melaporkan IC mereka jika mereka memiliki kebutuhan khusus untuk melakukannya. 3. Intellectual Capital

Menurut Warno (2011) intellectual capital dapat didefinisikan sebagai jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi (human capital, structural capital, costumer capital) yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi. Zéghal dan Maaloul (2010) menyatakan bahwa saat ini beberapa perusahaan


(8)

menginves-tasikan dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan, hubungan pelanggan, sistem komputer dan administrasi, dll. Investasi ini sering disebut sebagai intellectual capital yang bertumbuh dan bersaing dengan investasi modal fisik dan keuangan.

4. Modal Intelektual Sebagai Aset Perusahaan

Warno (2011) berpendapat bahwa modal intelektual hanya dapat dianggap sebagai aset dan belum dapat diperlakukan sebagai aset seperti aset-aset lainnya yang dapat diukur dan dilaporkan dalan laporan keuangan perusahaan karena sulitnya pengukuran terhadap aset ini.

5. Komponen Intellectual Capital a. Human Capital

Human capital merepresentasikan individual knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan oleh karyawannya (Bontis et al dalam Ulum, 2008). Contohnya seperti pengetahuan, skill, dan pengalaman yang dibawa pegawai ketika meninggalkan perusahaan yang meliputi pengetahuan individu suatu organisasi yang ada pada pegawainya yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan kecerdasan intelektual.

b. Structural Capital

Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara


(9)

keseluruhan, (Sawarjuwono, 2003). Contohnya seperti sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan.

c. Physical Capital

Physical Capital adalah orang-orang yang berhubungan dengan perusahaan yang menerima pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut (Ulum, 2008). Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata, contohnya yaitu relational capital. Relational capital merupakan hubungan yang harmonis/association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. 6. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™)

Metode VAIC™, dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000), didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). VA adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan


(10)

kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value creation). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input (Ulum et al., 2008). 7. Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja menurut Simanjuntak (2011) adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono, 1997 dalam Wahdikorin 2010).

a. Return on Assets (ROA)

Return on Assets adalah profitabilitas kunci yang mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap aset yang dimiliki perusahaan.

b. Assets Turn Over (ATO)

ATO merupakan rasio yang menujukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu.

c. Growth Revenue (GR)

Growth Revenue adalah ukuran yang paling tradisional yang menunjukkan pertumbuhan organisasi (Maditinos et al. 2011).


(11)

Pertumbuhan dapat dilihat dari pendapatan yang diperoleh tahun sekarang dengan membandingkan pendapatan tahun lalu.

d. Annual Stock Return (ASR)

Annual Stock Returnn (ASR) mengukur perubahan harga saham termasuk dividen dan disesuaikan untuk setiap saham yang bervariasi.

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 123 perusahaan, dengan sampel 81 perusahaan. Pengambilan sampel mnggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian melalui dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS), sedangkan uji Outer model digunakan untuk mengetahui hubungan antar indikator ke kostruk dan Inner model digunakan untuk mengetahui hubungan antara konstruk ke konstruk lain.

D. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengujian PLS uji Outer Model diketahui bahwa hipotesis pertama VACA sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Compa ny P er for ma nce. Hipotesis kedua VAHU sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Compa ny P erfor ma nce. Hipotesis ketiga STVA


(12)

sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Compa ny P erfor ma nce. VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Compa ny P erfor ma nce. Pada uji Inner Model diketahui bahwa nilai R-square adalah 0.427, sehingga variabel VAICTM dapat menjelaskan variabel Company Performance sebesar 42,7% sisanya dijelaskan oleh variabel yang lain.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Physical capital (VACA) sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan . 2. Human capital (VAHU) sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan . 3. Structural capital (STVA) sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan . 4. Intellectua l Ca pita l (VAIC™) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan

F. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang di ambil peneliti maka dapat diajukan saran sebagai berikut :


(13)

berbeda agar mendapat hasil penelitian yang lebih baik dan dapat digeneralisasikan.

2. Peneliti selanjutnya disarankan dapat mengembangkan sampel penelitian dalam sektor industri lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel dependen selain

Return on Asset (ROA), Asset Turn Over (ATO), Growth Revenue (GR), Annual Stock Return (ASR) sebagai variabel dependen yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan seperti Market to Book Value Ratio (MB), Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE) dan lain sebagainya.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Bontis, N., W.C.C. Keow., S. Richardson. 2000. Intellectual capital and business performance in Malaysian industries. Journal of intellectual Capital. Bontis, N. 1998a. “Intellectual capital questionnaire”. Available online at:

www.bontis.com. (accessed November 2006).

_________. 1998b. “Intellectual capital: an exploratory study that develops

measures and models”. Management Decision. Vol. 36 No. 2. p. 63. Clarke, M., Seng, D. and Whiting, R.H. 2011. "Intellectual capital and firm

performance in Australia". Journal of Intellectual Capital, Vol. 12 No. 4, pp. 505-530.

Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Book Company. Sydney.

Ghozali, Imam dan Hengky Latan. 2012. Partial Least Squares:Konsep, Teknik dan Aplikasi SmartPLS 3.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19. Salemba Empat. Jakarta

Khani, A.H.A, Ahmadi, F., and Homayouni, G. 2011. "The Impact of Intellectual Capital on performance of Iranian food firms". Institute of Interdisciplinary Business Research, February , Vol 2, No 10, pp. 315- 326.

Maditinos, Dimitrios, et al. 2011. The Impact of Intellectual Capital on Firms’ Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, MIBES Transaction, Vol 5, Issue 1, Spring 2011.

Pulic, A. 1998. “Measuring the performance of intellectual potential in knowledge

economy”. Paper presented at the 2nd McMaster Word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential.

_______. 1999. Basic information on VAIC™”. available online at: www.vaicon. net. (accessed November 2006).


(15)

_______. 2000. “VAICTM – an accounting tool for IC management”. available online at: www.measuring-ip.at/Papers/ham99txt.htm (accessed November 2006).

Sawarjuono, Tjipthohadi & Agustine priharin Kadir. 2003. “ Intellectual Capital ; Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research).” Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol.5, No.1.3-15.

Stewart, T. A. 1991. “Brainpower: How Intellectual Capital is Becoming

America’s Most Valuable Asset,” Fortune, (June): 44-60.

Ulum, Ihyaul. 2007.Thesis.”Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Perbankan Di Indonesia”.

Ulum et al. 2008. Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares. SNA XI Pontianak. _________. 2008. Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di

Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, November, halaman 77-84.

_________. 2009. Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Warno.”Intellectual Capital :Perspektif Pengakuan, Pengukuran &

Implementasi”. Jurnal STIE Semarang, Vol 3, No 3, Edisi Oktober 2011. Zeghal, D. and Maaloul, A. (2010)."Analysing value added as an indicator of

intellectual capital and its consequences on company performance". Journal of Intellectual Capital, Vol. 11 No. 1, pp. 39-60.

Wahdikorin, Ayu. 2010. Skripsi.“Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007-2009.” Universitas Diponegoro Semarang.


(1)

kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value creation). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input (Ulum et al., 2008). 7. Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja menurut Simanjuntak (2011) adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono, 1997 dalam Wahdikorin 2010).

a. Return on Assets (ROA)

Return on Assets adalah profitabilitas kunci yang mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap aset yang dimiliki perusahaan.

b. Assets Turn Over (ATO)

ATO merupakan rasio yang menujukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu.

c. Growth Revenue (GR)

Growth Revenue adalah ukuran yang paling tradisional yang menunjukkan pertumbuhan organisasi (Maditinos et al. 2011).


(2)

Pertumbuhan dapat dilihat dari pendapatan yang diperoleh tahun sekarang dengan membandingkan pendapatan tahun lalu.

d. Annual Stock Return (ASR)

Annual Stock Returnn (ASR) mengukur perubahan harga saham termasuk dividen dan disesuaikan untuk setiap saham yang bervariasi.

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 123 perusahaan, dengan sampel 81 perusahaan. Pengambilan sampel mnggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian melalui dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS), sedangkan uji Outer model digunakan untuk mengetahui hubungan antar indikator ke kostruk dan Inner model digunakan untuk mengetahui hubungan antara konstruk ke konstruk lain.

D. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengujian PLS uji Outer Model diketahui bahwa hipotesis pertama VACA sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Compa ny P er for ma nce. Hipotesis kedua VAHU sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Compa ny P erfor ma nce. Hipotesis ketiga STVA


(3)

sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Compa ny P erfor ma nce. VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Compa ny P erfor ma nce. Pada uji Inner Model diketahui bahwa nilai R-square adalah 0.427, sehingga variabel VAICTM dapat menjelaskan variabel Company Performance sebesar 42,7% sisanya dijelaskan oleh variabel yang lain.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Physical capital (VACA) sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan . 2. Human capital (VAHU) sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan . 3. Structural capital (STVA) sebagai indikator VAIC™ mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan . 4. Intellectua l Ca pita l (VAIC™) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan

F. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang di ambil peneliti maka dapat diajukan saran sebagai berikut :


(4)

berbeda agar mendapat hasil penelitian yang lebih baik dan dapat digeneralisasikan.

2. Peneliti selanjutnya disarankan dapat mengembangkan sampel penelitian dalam sektor industri lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel dependen selain

Return on Asset (ROA), Asset Turn Over (ATO), Growth Revenue (GR), Annual Stock Return (ASR) sebagai variabel dependen yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan seperti Market to Book Value Ratio (MB), Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE) dan lain sebagainya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bontis, N., W.C.C. Keow., S. Richardson. 2000. Intellectual capital and business performance in Malaysian industries. Journal of intellectual Capital. Bontis, N. 1998a. “Intellectual capital questionnaire”. Available online at:

www.bontis.com. (accessed November 2006).

_________. 1998b. “Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models”. Management Decision. Vol. 36 No. 2. p. 63. Clarke, M., Seng, D. and Whiting, R.H. 2011. "Intellectual capital and firm

performance in Australia". Journal of Intellectual Capital, Vol. 12 No. 4, pp. 505-530.

Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Book Company. Sydney.

Ghozali, Imam dan Hengky Latan. 2012. Partial Least Squares:Konsep, Teknik dan Aplikasi SmartPLS 3.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19. Salemba Empat. Jakarta

Khani, A.H.A, Ahmadi, F., and Homayouni, G. 2011. "The Impact of Intellectual Capital on performance of Iranian food firms". Institute of Interdisciplinary Business Research, February , Vol 2, No 10, pp. 315-326.

Maditinos, Dimitrios, et al. 2011. The Impact of Intellectual Capital on Firms’ Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, MIBES Transaction, Vol 5, Issue 1, Spring 2011.

Pulic, A. 1998. “Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy”. Paper presented at the 2nd McMaster Word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for IntellectualPotential.

_______. 1999. Basic information on VAIC™”. available online at: www.vaicon. net. (accessed November 2006).


(6)

_______. 2000. “VAICTM – an accounting tool for IC management”. available online at: www.measuring-ip.at/Papers/ham99txt.htm (accessed November 2006).

Sawarjuono, Tjipthohadi & Agustine priharin Kadir. 2003. “ Intellectual Capital ; Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research).” Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol.5, No.1.3-15.

Stewart, T. A. 1991. “Brainpower: How Intellectual Capital is Becoming America’s Most Valuable Asset,” Fortune, (June): 44-60.

Ulum, Ihyaul. 2007.Thesis.”Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Di Indonesia”.

Ulum et al. 2008. Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares. SNA XI Pontianak. _________. 2008. Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di

Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, November, halaman 77-84.

_________. 2009. Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Warno.”Intellectual Capital :Perspektif Pengakuan, Pengukuran & Implementasi”. Jurnal STIE Semarang, Vol 3, No 3, Edisi Oktober 2011. Zeghal, D. and Maaloul, A. (2010)."Analysing value added as an indicator of

intellectual capital and its consequences on company performance". Journal of Intellectual Capital, Vol. 11 No. 1, pp. 39-60.

Wahdikorin, Ayu. 2010. Skripsi.“Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007-2009.” Universitas Diponegoro Semarang.