Peran Program Tabulin (tabungan ibu bersalin) Terhadapa Kemampuan Pembiayaan Kesehatan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut Kota Lhokseumawe Tahun 20015

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 sebagaimana dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2007 tentang RencanaPembangunan
Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 adalah “Indonesiayangmandiri,maju,adil
dan makmur”. Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8 (delapan) arah
pembangunan jangka panjang, yang salah satunya adalah mewujudkan bangsa yang
berdaya saing. Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia
sebagai warga masyarakat yang ikut merealisasikan tercapainya Millenium
Development Goals (MDGs). DalamMDGs tersebut, kesehatan dapat dikatakan
sebagai unsur dominan, karena dari 8 agenda MDGs lima diantaranya berkaitan
langsung

dengan

kesehatan,


dan

tiga

yang

lain

berkaitan

secara

tidak

langsung(Kemenkes, 2010).
Dalam estimasi dan indikator - indikator utama kependudukan dan kesehatan
adalah angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi (ABI) tetapi di Indonesia
angka ini masih tinggi, dalam SDKI -2012 menyebutkan sepanjang priode 2007 –
2012 kasus kematian ibu melonjak cukup tajam, AKI mencapai 359 per 100.000

penduduk atau meningkat sekitar 57 % di bandingkan dengan tahun 2007 yang hanya
sebesar 228 per 100.000 penduduk (SDKI, 2012).

1

1

Universitas Sumatera Utara

2

Banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak
terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinannya,tetapiyang di
sebabkan karena kehamilannya atau pengelolaanpembiayaan persalinan adalah
100.000 per kelahiran hidup (BKKBN, 2011).
Pembiayaan kesehatan dalam system kesehatan nasional , subsistem
pembiayaan kesehatan merupakan bentuk dan cara penyelenggara berbagai upaya
penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya yang bertujuan tersediannya pembiayaan

kesehatan dalam jumlah yang mencukupi, teraloksi secara adil, merata dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna (SKN, 2012).
Dalam Perpres No 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
.Pembiayaan kesehatan pada dasarnya merupakan tanggung jawab bersama
pemerintah, masyarakat dan swasta. Alokasi dana berasal dari pemerintah untuk
upaya kesehatan di lakukan melalui penyususnan anggaran pendapatan dan belanja
baik pusat maupun daerah sekurang-kurangnya adalah 15 % dari total anggaran
pendapatan dan belanja setiap tahunnya. Pembiayaan kesehatan di peruntukan khusus
orang miskin dan tidak mampu yang merupakan tanggung jawab pemerintah.
Ada 4 (empat) strategi utama departemen kesehatan dalam pembangunan
kesehatan yang strategi salah satunya adalah meningkatkan pembiayaan kesehatan
dengan tujuan utama adalah seluruh desa menjadi Desa Siaga, yang setiap orang
miskin mendapat pelayanan yang bermutu, bayi, anak, ibu hamil dan kelompok

Universitas Sumatera Utara

3

masyarakat yang beresiko tinggi terlindung dari penyakit serta tersediannya tenaga
kesehatan yang kompeten.

Kemenkes, 2011. mengatakan pada dasarnya, pembiayaan kesehatan
diarahkan untuk melindungi ibu dan anak dari ancaman ketidakmampuan
membiayaai dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Beberapa program yang sudah
berkembang adalah tabulin (tabungan ibu bersalin), tabungan ini sifatnya insidensial,
keberadaannya terutama pada saat mulainya kehamilan dan dapat berakhir pada saat
seorang ibu sudah melahirkan, tabungan ini akan sangat membantu bagi ibu hamil
dan keluarganya pada saat menghadapi persalinan terutama kendala dalam hal biaya
sudah dapat teratasi, hal ini juga sangat berdampak pada psikologis ibu, ibu hamil
akan merasa tenang saat menghadapi persalinannya kelak.
Tabulin ini dikelola oleh kader desa siaga dan petugas kesehatan, maka hal
ini akan menjamin akses ibu kepada petugas kesehatan, perlindungan pembiayaan
kesehatan sendiri seharusnya dimiliki setiap orang pada setiap fase kehidupannya.
Tujuan dari pada tabungan ibu bersalin (tabulin) adalah untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi di Indonesia, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
terutama ibu hamil, memotivasi masyarakat terutama ibu hamil, menyisihkan
sebagian dananya untuk ditabung sebagai persiapan persalinan dan pasca persalinan
Peran kader disini adalah menyarankan atau memotivasi ibu-ibu agar
mempunyai persiapan persalinan.Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu
penentu indikator kependudukan dan pembangunan manusia. Peningkatan status
kesehatan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yang bertanggung jawab berbagai


Universitas Sumatera Utara

4

pihak dan jika ditinjau dari aspek pengguna dan penyedia pelayanan kesehatan maka
ada tanggung jawab masyarakat, swasta dan pemerintah yang berkaitan dengan
kebijakan, sistem pembiayaan dan sosial budaya serta perilaku yang berlaku pada
masyarakat (Ismawati dkk, 2010).
Manfaat tabulin adalah untuk

keberhasilan pemberdayaan perempuan di

sektor kesehatan, juga terlihat pada indikator persalinan yang di tolong medis.
Intervensi yang dilakukan adalah mengiatkan penyuluhan masyarakat , khususnya di
pedesaan dan menyediakan lebih banyak lagi pusat “pelayanan kesehatan
masyarakat“ bersama tenaga medisnya. Pemberdayaan perempuan di sektor
kesehatan telah berhasil meningkatkan usia harapan hidup perempuan, salah satu
kegiatan ini adalah membuat tabungan ibu bersalin (tabulin).
Tabulin adalah salah satu program kesehatan yang dinilai sangat positif

karena langsung menyentuh masyarakat, tabungan yang bersifat sosial ini sangat
membantu warga, terutama yang ekonominya lemah. Program ini sangat tepat dan
efektif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya pada keluarga
yang tingkah pendapatannya menengah kebawah, sehinggawarga tidak akan merasa
terbebani pada saat persiapan proses persalinan dan pasca persalinan. Penggalangan
dana tabungan ini di lakukan melalui pola jimpitan (sejenis iuran sukarela) dan sesuai
dengan kesepakatan bersama melalui proses musyawarah di desa, adapun manfaat
lain dari tabulin adalah sebagai tabungan atau simpanan itu yang digunakan untuk
biaya persalinan atau sesudah persalinan, ibu dan keluarga tidak merasa terbebani
terhadap biaya persalinan (Safaruddin,2012).

Universitas Sumatera Utara

5

Keberhasilan pemberdayaan perempuan di sektor kesehatan juga terlihat
padaindikator persalinan yang ditolong oleh tenaga medis.Intervensi yang dilakukan
ialahmenggiatkan penyuluhan ke tengah masyarakat, khususnya di pedesaan
danmenyediakan lebih banyak lagi pusat “pelayanan kesehatan masyarakat”, bersama
tenaga medisnya. Pemberdayaan perempuan di sektor kesehatan telah berhasil

meningkatkan usia harapan hidup perempuan.Salah satu kegiatan ini adalah membuat
tabungan ibu bersalin (tabulin) (Hamidah,2012).
Kepesertaan tabulin ini dibentuk pada setiap desa yang kegiatannya dibantu
oleh kader yang di pilih pada saat awal pembentukan desa siaga tersebut dibawah
koordinasi tenaga kesehatan dari puskesmas dan dibawah pengawasan dinas
kesehatan kabupaten kota masing-masing, jenis kegiatan dari program desa siaga
tersebut dapat disesuaikan menurut kebutuhan masyarakat desa tersebut selain
program yang telah ditetapkan oleh menteri kesehatan antara lain tabulin, dosalin,
donor darah, ambulan desa.Peran aktif kader desa siaga dalam memonitoring semua
ibu hamil yang menjadi peserta desa siaga, kemudian menyiapkan tetangga yang bisa
mengantar pada saat terjadinya persalinan secara tiba-tiba. Hal ini bisa menginspirasi
banyak masyarakat agar di masa mendatang tabulin dapat tersosialiasai dengan baik
di masyarakat (Safaruddin,2012).
Tahapan dari tabungan ibu bersalin adalah ibu yang sudah mengetahui
kehamilannya, diminta mulai menabung untuk persalinannya,tabulin merupakan
tabungan keluarga, bukan tanggung jawab ibu yang harus menyisihkan uang untuk

Universitas Sumatera Utara

6


persalinannya, akan tetapi suami juga harus menabung untuk dana persalinan.
Terutama bagi keluarga yang penghasilannya tunggal (suami yang berpenghasilan).
Maka dari itu perlu ada kesepakatan dengan suami, jika ibu hamil mengalami
kesulitan menyampaikan kepada suami, maka kader desa siaga dan didampingi oleh
koordinator desa siaga dalam memberikan penjelasan tentang manfaat dari tabulin
tersebut dengan para suami yang dilakukan dalam pertemuan bulanan desa yang
jadwalnya telah ditentukan dan disepakati pada awal pembentukan desa siaga yang
dihadiri oleh para bapak, ibu-ibu di desa tersebut, ataupun pendekatan secara
individual, sehingga pada waktu perkiraan persalinan sudah diketahui oleh ibu atau
keluarga kapan dana akan digunakan. Jika simpanan tidak berupa uang, ibu dan
keluarga harus bisa memperkirakan kapan simpanan bisa diuangkan, misalnya
menjual hasil panen, menjual ternak dan sebagainya, yang disimpan melalui kader
desa siaga yang ditunjuk sebagai pengelola dana tabulin yang dititipkan pada saat
pemeriksaan kehamilan(Syarifudin,2013).
Hasil penelitian di Kabupaten Bulungan provinsi Kalimantan Utara tahun
2009 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 76,9 % dimana
penyebab adalah belum tercapainya target pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan


dan masih ada masyarakat yang menggunakan jasa pertolongan oleh

tenaga non kesehatan (dukun bersalin) yang disebabkan tidak tersedianya jaminan
pembiayaan kesehatan di daerah tersebut (Rundupadang, 2009).
Permenkes RINo 75, 2014tentang Puskesmas.Upaya kesehatan masyarakat
yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

Universitas Sumatera Utara

7

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Terdapat beberapa
prinsip penting yang merupakan tugas dan fungsi dari puskesmas salah satunya
adalah berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat sebagaimana dimaksud,
puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh puskesmas kawasan perkotaan
memiliki karakteristik sebagai berikut: a. memprioritaskan pelayanan UKM; b.
pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat; c.

pelayanan UKP dilaksanakan oleh puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat; d. optimalisasi dan peningkatan
kemampuan jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan;
dan e. pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan . Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, upaya kesehatan sebagaimana dimaksud harus
dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan hal diatas merupakan salah
satu hal yang sangat penting dalam konteks upaya kesehatan (Permenkes RI No
75,2014).
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi: a. pelayanan promosi
kesehatan; b. pelayanan kesehatan lingkungan; c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana; d. pelayanan gizi; dan e. pelayanan pencegahan dan

Universitas Sumatera Utara

8

pengendalian penyakit. Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan
oleh setiap puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal

(Permenkes RI No 75,2014).
Di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebelum terbentuknya program desa
siaga , di tahun 2004 di bentuk gerakan sayang ibu(GSI), setelah terjadinya bencana
Tsunami di NAD program tersebut bergantinama dengan gampong siaga (GSI) yang
bertujuan untuk menangani berbagai persoalan yang di alami oleh ibu hamil,
memberi stimulasi kepada keluarga dan masyarakatsehingga terciptannya lingkungan
yang lebih ramah bagi ibu hamil dan menyusui. Pada tahun 2008program gampong
siaga kembali mengalami perubahan nama menjadi Desa Siaga (Profile Dinkes Aceh,
2009).
Begitu juga untuk program desa siaga dan tabulin di wilayah kerja Puskesmas
Blang Cut sendiri, program ini sudah di bentuk dan partisipasi masyarakat untuk ikut
serta dalam tabulin tersebut sangat tinggi, semua ibu hamil aktif menjadi peserta
tabulin.Akan tetapi dalam kurun waktu dari tahun 2012 ampai dengan saat ini terus
mengalami penurunan jumlah partisipasi masyarakat atau ibu hamil untuk ikut serta
dalam tabulin. Pada tahun 2012 yang mengikutiprogram tabulin 45%, dan pada tahun
2013 turun menjadi 40%, sedangkan pada tahun 2014 terus turun menjadi 30%
(Profil Puskesmas Blang Cut,2014).
Berdasarkan data dari Puskesmas Blang Cut tahun 2014- 2015 jumlah ibu
hamil sebanyak 186, sedangkan pada tahun tersebut jumlah bayi yang meninggal ada
2 bayi, dan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi sebanyak 37 orang, berdasarkan
hasil survey yang dilakukan oleh peneliti pada bulan januari 2015,dan melakukan

Universitas Sumatera Utara

9

wawancara kepada ibu-ibu hamil,

padaumumnya mereka adalah keluarga yang

tergolong ekonomi menengah kebawah, dimana mereka kurang pemahaman dan
pengetahuan tentang program tabulin tersebut , yang menyebabkan partisipasi
masyarakat menurun terhadap program tabulin tersebut
1.2

Permasalahan
Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan

kajian penelitian tentang Peran Program Tabulin (tabungan ibu bersalin) Terhadap
Kemampuan Pembiayaan Kesehatan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut
Kota Lhokseumawe Tahun 2015.
1.3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Peran Program Tabulin

(tabungan ibu bersalin) Terhadap Kemampuan Pembiayaan Kesehatan Ibu Di
Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut Kota Lhokseumawe Tahun
1.4

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi :

1. Sebagai bahan masukan bagi

Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawetentang

program yang berkaitan atau sama.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak Puskesmas Blang Cut Kota Lhokseumawe
selaku pelaksana lapangan.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya untuk menjadi rujukan dengan
judul yang hampir sama.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Ibu Dengan Peran Petugas Kesehatan dalam Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Namorambe Kecamatan Delitua Tahun 2012

6 127 73

Pengaruh Faktor Predisposisi Pemungkin dan Kebutuhan Ibu Bersalin terhadap Pemanfaatan Program Jaminan Persalinan di Desa Bandar Khalifah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan

1 70 148

Pengaruh Ketimpangan Gender dalam Keluarga dan Karakteristik Ibu terhadap Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar

0 30 110

Studi Kasus Pelaksanaan Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) dan Dana Sosial Ibu Bersalin (Dasolin) Dalam Program Desa Siaga Di Desa Gunung Sari Kabupaten Subang Periode Juni-Juli 2009.

8 34 54

Peran Program Tabulin (tabungan ibu bersalin) Terhadapa Kemampuan Pembiayaan Kesehatan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut Kota Lhokseumawe Tahun 20015

0 6 18

Peran Program Tabulin (tabungan ibu bersalin) Terhadapa Kemampuan Pembiayaan Kesehatan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut Kota Lhokseumawe Tahun 20015

0 0 2

Peran Program Tabulin (tabungan ibu bersalin) Terhadapa Kemampuan Pembiayaan Kesehatan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut Kota Lhokseumawe Tahun 20015

0 1 26

Peran Program Tabulin (tabungan ibu bersalin) Terhadapa Kemampuan Pembiayaan Kesehatan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut Kota Lhokseumawe Tahun 20015

0 3 4

Peran Program Tabulin (tabungan ibu bersalin) Terhadapa Kemampuan Pembiayaan Kesehatan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut Kota Lhokseumawe Tahun 20015

0 0 31

Peningkatan Peran Aktif Petugas Program Kesehatan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Duren Kecamatan Balung Kabupaten Jember

0 0 5