Implementasi Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria) di Kabupaten Tapanuli Utara
ABSTRAK
Judul
Nama
NIM
: Implementasi Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria)
di Kabupaten Tapanuli Utara (Studi Pada Kantor BPN Kabupaten
Tapanuli Utara)
: Utomo P Purba
: 110903072
Secara umum permasalahan yang terjadi di dalam Program PRONA
(Proyek Operasi Nasional Agraria) adalah banyaknya Tanah Hak Milik Adat yang
diwariskan secara turun-temurun yang kepemilikannya merupakan kepemilikan
bersama dan diwariskan secara Lisan sehingga tidak alas hak yang membuktikan
bahwa tanah tersebut merupakan kepemilikan sendiri, permasalahan lain yang
menjadi penghambat di dalam Program PRONA (Proyek Operasi Nasional
Agraria) adalah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK-44//Menhut-II//2005
tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Pelaksanaan Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria) di Kabupaten
Tapanuli Utara dan untuk menggambarkan apa itu Program PRONA (Proyek
Operasi Nasional Agraria)
Bentuk penelitian yang akan digunakan oleh peneliti di dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang mengemukakan gejala/keadaan/peristiwa/masalah sebagaimana
adanya secara lengkap dan diikuti dengan pemberian analisa dan interpretasi.
Pelaksanaan program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria) dapat
dikatakan berjalan dengan baik di dalam membantu masyarakat berpenghasilan
rendah membuat sertipikat tanah khususnya kepada masyarakat yang
mendaftarkan tanahnya pertama kali. Dari ke-enam faktor ada dua faktoryang
masih terpenuhi dengan baik di dalam pelaksanaan Program PRONA (Proyek
Operasi Nasional Agraria) yaitu : faktor komunikasi dan faktor sumber daya
manusia. Dari faktor komunikasi yang menjadi masalah adalah masyakat belum
mengerti betul mengenai Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria),
masyarakat hanya mengetahui tentang tujuan dari Program PRONA (Proyek
Operasi Nasional Agraria) sedangkan untuk persyaratan, prosedur, dan biaya
banyak masyarakat yang belum mengerti. Sedangkan dari segi faktor sumber
daya, dari pihak pelaksana berdasarkan kuantitas masih sangat kurang sehingga
seluruh pegawai/staff Kantor Pertanahan Tapanuli Utara terlibat di dalam
pelaksanaan Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria) dan dapat
dipastikan adanya penumpukan tugas yang terjadi.
Kata Kunci : PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria), Pendaftaran
Tanah
Universitas Sumatera Utara
Judul
Nama
NIM
: Implementasi Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria)
di Kabupaten Tapanuli Utara (Studi Pada Kantor BPN Kabupaten
Tapanuli Utara)
: Utomo P Purba
: 110903072
Secara umum permasalahan yang terjadi di dalam Program PRONA
(Proyek Operasi Nasional Agraria) adalah banyaknya Tanah Hak Milik Adat yang
diwariskan secara turun-temurun yang kepemilikannya merupakan kepemilikan
bersama dan diwariskan secara Lisan sehingga tidak alas hak yang membuktikan
bahwa tanah tersebut merupakan kepemilikan sendiri, permasalahan lain yang
menjadi penghambat di dalam Program PRONA (Proyek Operasi Nasional
Agraria) adalah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK-44//Menhut-II//2005
tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Pelaksanaan Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria) di Kabupaten
Tapanuli Utara dan untuk menggambarkan apa itu Program PRONA (Proyek
Operasi Nasional Agraria)
Bentuk penelitian yang akan digunakan oleh peneliti di dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang mengemukakan gejala/keadaan/peristiwa/masalah sebagaimana
adanya secara lengkap dan diikuti dengan pemberian analisa dan interpretasi.
Pelaksanaan program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria) dapat
dikatakan berjalan dengan baik di dalam membantu masyarakat berpenghasilan
rendah membuat sertipikat tanah khususnya kepada masyarakat yang
mendaftarkan tanahnya pertama kali. Dari ke-enam faktor ada dua faktoryang
masih terpenuhi dengan baik di dalam pelaksanaan Program PRONA (Proyek
Operasi Nasional Agraria) yaitu : faktor komunikasi dan faktor sumber daya
manusia. Dari faktor komunikasi yang menjadi masalah adalah masyakat belum
mengerti betul mengenai Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria),
masyarakat hanya mengetahui tentang tujuan dari Program PRONA (Proyek
Operasi Nasional Agraria) sedangkan untuk persyaratan, prosedur, dan biaya
banyak masyarakat yang belum mengerti. Sedangkan dari segi faktor sumber
daya, dari pihak pelaksana berdasarkan kuantitas masih sangat kurang sehingga
seluruh pegawai/staff Kantor Pertanahan Tapanuli Utara terlibat di dalam
pelaksanaan Program PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria) dan dapat
dipastikan adanya penumpukan tugas yang terjadi.
Kata Kunci : PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria), Pendaftaran
Tanah
Universitas Sumatera Utara