Program Acara Televisi dan Persepsi Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan Terhadap Program Acara Junior MasterChef)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia saling berhubungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Cara terpenting dalam berhubungan satu sama lain adalah dengan
komunikasi. Melalui komunikasi manusia dapat saling berinteraksi antara satu
dengan yang lainnya. Dalam interaksi ini manusia saling bertukar pesan guna
memperoleh informasi yang diperlukan. Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, pesan, gagasan, atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan
lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun
nonverbal dari seseorang kepada orang lain.
Berdasarkan paradigma Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan
efek tertentu (Effendy, 2006: 10). Media massa adalah alat yang biasanya
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio
dan televisi (Cangara, 2003: 134). Hingga detik ini media massa masih menjadi
penentu atau pencetus sebuah opini publik yang ada di masyarakat. Media mampu
menjangkau masyarakat luas (khalayak) untuk menikmati sajian pesan/berita atau
program yang di tampilkan.

Media massa televisi merupakan suatu sarana yang sangat efektif dalam
mempengaruhi pola pikir manusia. Menurut hasil survei, dari banyaknya alat-alat
komunikasi

yang

ada,

televisi-lah

yang

mempunyai

kelebihan

dalam

menyampaikan pesan dibanding dengan media lainnya (Nurudin, 2011: 38).
Manusia memperoleh tambahan pengetahuan, informasi terkini dari belahan bumi

lainnnya dengan cepat, serta insipirasi salah satunya adalah akibat dari peranan
televisi. Dengan berbagai program acara yang disiarkan selama ini, televisi selalu
menyajikan tayangan-tayangan untuk dapat dinikmati oleh khalayak baik
kalangan orangtua maupun muda. Berbagai program acara yang ditayangkan

1

Universitas Sumatera Utara

2

seperti sinetron, sinema, komedi, olahraga, berita, talkshow, reality show,
infotainment dan berbagai acara program lainnya.

Televisi mampu mempengaruhi persepsi, sikap, pandagan maupun
perilaku bagi masyarakat dikarenakan televisi saat ini telah menjadi bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Jika di dalam kehidupan nyata
khalayak mampu membuat lingkungannya sama seperti yang ada di tayangan
televisi, itu berarti pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan program acara
tersebut berhasil menghipnotis penonton. Hal ini merupakan salah satu bentuk

psikologis dari televisi yang sudah mempengaruhi penonton, yang seolah-olah
penonton tersebut berada di lingkungan dari tayangan televisi itu sendiri.
Televisi ini sendiri sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Apalagi
hampir 90% rumah tangga di Indonesia memiliki televisi di rumahnya. Hingga
saat ini, aktivitas yang banyak dilakukan anak-anak pada waktu senggangnya
adalah menonton televisi. Menonton televisi adalah hiburan yang murah dan
mudah. Tidak heran jika jumlah yang menonton televisi di kalangan anak-anak
lebih banyak dibandingkan dengan jam belajar di sekolah. Rata-rata anak-anak
menghabiskan waktu menonton televisi sekitar 4-6 jam per hari (Pemakalah
Konferensi nasional literasi media, 2011: 50).
Beberapa survei mengenai pola menonton televisi pada anak (YPMA,
2008) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1997
berdasarkan data dari Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, rata-rata anak usia
SD menonton TV 3-4 jam perhari. Pada 2006, rata-rata anak usia SD menonton
TV 4-5 jam perhari pada hari biasa dan 7-8 jam perhari di hari minggu (kumpulan
makalah literasi media di Indonesia, 2011: 3)
Berdasarkan penelitian tersebut terlihat televisi itu sangat membawa
dampak besar bagi kehidupan anak-anak. Adanya unsur hiburan yang semakin
beragam, kreatif dan menarik dalam acara televisi merupakan salah satu daya tarik
utama, sehingga banyak anak-anak yang menggemarinya. Televisi, sesuai dengan

fungsinya untuk mempengaruhi pemirsanya, diharapkan mampu memberikan
pencerahan dan inspirasi baru bagi semua khalayaknya, salah satunya adalah
khalayak anak-anak.

Universitas Sumatera Utara

3

Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat
persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Tingginya
persaingan itulah yang membuat mereka takut kehilangan pemirsa setianya,
sehingga mendorong setiap stasiun televisi untuk mampu mempertahankan
eksistensinya dengan memproduksi acara-acara baru, lebih menarik, cepat, tetapi
tetap tidak lepas dari keinginan pasar. Dengan kenyataan ini, televisi tumbuh
menjadi sebuah industri yang memperoleh keuntungan dari aktifitas “jual beli”
informasi dan hiburan.
Belakangan ini sering kita jumpai di berbagai stasiun televisi yang
menyajikan tayangan reality show yang menyajikan beragam tema dan tampilan.
Seiring dengan penyiarannya, reality show ini memperoleh tanggapan yang
berbeda-beda dari khalayak pemirsa. Tanggapan tersebut diekspresikan dalam

bentuk persepsi.Dari beberapa program acara reality show yang kini tayang di
stasiun televisi nasional Indonesia, peneliti tertarik untuk menganalisis tayangan
paling menyegarkan dan fenomenal di tahun ini yang di sponsori oleh
FremantleMedia yang bekerja sama dengan RCTI, Junior MasterChef Indonesia.
Sebuah Talent Search memasak anak–anak terbesar pertama kali di Indonesia
yang diikuti oleh anak–anak berusia 8–13 tahun yang memiliki passion memasak.
Junior MasterChef Indonesia kini memasuki season 2. Tema pada Junior
MasterChef Indonesia Season 1 adalah “Delicious Dream”, dimana anak–anak
bisa mewujudkan mimpi mereka di bidang kuliner dan merasakan bagaimana
menjadi kontestan Masterchef Indonesia (versi dewasa) seperti yang mereka lihat
sebelumnya di televisi. Junior MasterChef Indonesia menyebut ini dengan
Experiencing The Gallery MasterChef. Serta tema pada Junior MasterChef Season

2 adalah “The Sweet Adventure” dimana para peserta akan merasakan tantangan
yang lebih seru, lebih variatif dan lebih menegangkan.
Acara ini pertama kali dimulai tahun 2014 pada season 1. Berisi acara
yang berhubungan dengan memasak dan mengudara selama 2 jam (120 menit).
Dimulai sejak 6 April2014, acara ini tayang pada hari Sabtu dan Minggu pada
pukul 16.30 WIB sampai dengan 18.00 WIB. Eliminasi dilaksanakan setiap hari
Minggu, sedangkan tayangan ulang (re-run) pada hari Kamis dan Jumat, pukul

15.15 WIB sampai dengan 17.15 WIB. Namun, pada season 2 yang mulai sejak

Universitas Sumatera Utara

4

Desember 2014 hingga Maret 2015 acara ini mengudara selama 90 menit setiap
hari minggu pukul 16.00 WIB dengan dikemas dalam jumlah 15 episode.
Program acara tersebut menampilkan adu kemampuan memasak bagi
kalangan anak-anak, sehingga seharusnya mampu memberikan inspirasi bagi
semua kalangan dan anak-anak tentunya. Junior Masterchef menyajikan tiga sesi,
yaitu sesi pertama (babak kapten), sesi kedua (babak peserta eliminasi), sesi
ketiga (babak eliminasi) dan memiliki tantangan setiap episodenya yang membuat
persaingan sangat ketat sehingga sangat menarik perhatian pemirsa dan antusias
untuk terus mengikuti. Ditayangkan setiap hari Minggu pada pukul 16.00 sore,
jam tayang tersebut memberikan ruang dan waktu yang cukup banyak bagi anakanak untuk menonton tayangan tersebut. Tayangan dengan durasi yang cukup
lama (90 menit) seharusnya membuat pemirsanya puas dengan isi atau content
acara tersebut. Program acara ini sendiri tentunya memberi pengaruh terhadap
persepsi serta pemahaman anak-anak untuk mengikuti tayangan per-episodenya.
Persepsi itu sendiri merupakan pemberian makna terhadap orang atau subjek

tertentu yang prosesnya mempengaruhi lingkungan penonton setianya.
SMP St. Yoseph Pemuda Medan merupakan sekolah yang mempunyai
kegiatan ekstrakulikuler, salah satunya adalah ekstrakulikuler memasak.
Berdasarkan hasil penelusuran peneliti, SMP St. Yoseph Pemuda Medan telah
menggelar pentas seni siswa (pensi) di Grand Aston City Halltahun kemarin.
Acara mereka dibagi dalam dua kategori, yaitu panggung dan stan. Untuk stanstan terbagi dalam beberapa segmen, yakni tata boga, art and creativity, dan stan
foto. Untuk stan art and creativity menampilkan karya siswa St Yoseph seperi
lukisan dan keterampilan tangan. Sementara untuk tata boga, menampilkan
ekstrakurikuler memasak (http://medan.tribunnews.com/2013/10/02/siswa-smp-styoseph-medan-gelar-pensi). Dalam penelitian ini, siswa SMP St. Yoseph Medan
dipilih sebagai objek penelitian karena dinilai siswa tersebut berada pada hobi dan
minat yang sama yaitu menyukai kegiatan memasak.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka peneliti terdorong untuk
mengadakan penelitian mengenai bagaimana persepsi khalayak siswa SMPSt.
Yoseph Medan terhadap program acara reality show Junior MasterChef Indonesia
di RCTI.

Universitas Sumatera Utara

5


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahansebagai berikut: “Bagaimanakah persepsi khalayak siswa SMP St.
Yoseph Pemuda Medan terhadap tayangan program acara relaity show Junior
MasterChef di RCTI?”

1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka
peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah agar menjadi lebih jelas,
yaitu:
a. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu tentang persepsi siswa
SMP St. Yospeh Pemuda Medan terhadap tayangan Junior MasterChef
Indonesia di RCTI.
b. Objek penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler memasak SMP St.
Yoseph Pemuda Medan.
c. Waktu penelitian dimulai pada bulan April 2015 sampai dengan selesai.

1.4 Tujuan Penilitian
Adapun yang menjadi tujuan penilitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui persepsi khalayak siswa SMP St. Yoseph Pemuda

Medan terhadap tayangan program acara reality show Junior MasterChef
di RCTI.
2. Untuk mengetahui bagaimana daya tarik tayangan Junior MasterChef
Indonesia.
3. Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa SMP St. Yoseph Pemuda
Medanmelihat tayangan program acara reality show Junior MasterChef di
RCTI.

1.5 Manfaat Penilitian
Adapun yang menjadi manfaat penilitian ini adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

6

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
dan memperdalam pemahaman mengenai bidang kajian komunikasi,
khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.
2. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan
pengetahuan peneliti dan mahasiswa lainnya mengenai bidang kajian

komunikasi media massa dan riset khalayak.
3. Secara Praktis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
bagi media televisi mengenai pengembangan/improvisasi tayangan reality
show yang membawa pencerahan bagi audiensnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Program Acara Televisi dan Persepsi Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan Terhadap Program Acara Junior MasterChef)

4 91 109

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI (Studi Kasus Tentang Persepsi Pencinta Airsoftgun Terhadap Program Acara Target Dan Strategi Di Televisi).

0 14 12

PENDAHULUAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI (Studi Kasus Tentang Persepsi Pencinta Airsoftgun Terhadap Program Acara Target Dan Strategi Di Televisi).

0 6 18

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LOKALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI SWASTA LOKAL Persepsi Masyarakat Terhadap Lokalitas Program Acara Televisi Swasta Lokal (Studi Kasus Persepsi Masyarakat Kota Madiun terhadap Lokalitas Program Acara Dagelan Tembang Jawa (D’T

0 3 16

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LOKALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI SWASTA LOKAL Persepsi Masyarakat Terhadap Lokalitas Program Acara Televisi Swasta Lokal (Studi Kasus Persepsi Masyarakat Kota Madiun terhadap Lokalitas Program Acara Dagelan Tembang Jawa (D’

0 2 15

Program Acara Televisi dan Persepsi Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan Terhadap Program Acara Junior MasterChef)

0 0 16

Program Acara Televisi dan Persepsi Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan Terhadap Program Acara Junior MasterChef)

0 0 2

Program Acara Televisi dan Persepsi Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan Terhadap Program Acara Junior MasterChef)

0 0 30

Program Acara Televisi dan Persepsi Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan Terhadap Program Acara Junior MasterChef)

0 0 2

Program Acara Televisi dan Persepsi Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan Terhadap Program Acara Junior MasterChef)

0 0 13