Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Imunisasi

1. Pengertian

Imunisasi adalah suatu cara untuk memberikan kekebalan kepada seseorang secara aktif terhadap penyakit menular. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kesehatan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpapar antigen yang serupa tidak pernah terjadi penyakit (Lisnawati Lilis, 2011).

Imunisasi merupakan usaha untuk meningkatkan kekebalan aktif seseorang terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin dalam tubuh bayi atau anak. Sedangkan imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapi kadar kekebalan di atas ambang perlindungan yaitu pemberian imunisasi BCG, Hepatitis B, DPT, Polio dan Campak sebelum bayi berusia 1 tahun.

2. Tujuan Imunisasi

Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekbaln kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan olh penyakit yang sering berjangkit. Secara umum tujuan imunisasi, antara lain:

a. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah tersrang penykit menular b. Imunisasi sangat efektif mencegah pnyakit menular

c. Imunisasi menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) pada balita

3. Manfaat Imunisasi

1. Untuk Anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.


(2)

2. Untuk Keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

3. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa kuat dan berakal untukmelanjutkan pembangunan negara (Marimbi, 2010).

4.Efek Samping a. Demam

Atasi segera dengan memberikan kepada anak obat turun panas. Bila demam tidak turun, segera bawa anak ke puskesmas atau sarana pelayanan ksehatan yang lain.

b. Ruam Kulit

Ruam disekitar tempat penyuntikan membengkak dan merah. Biasanya efek ini akan menghilang setelah bberapa hari.

c. Hepatitis

Ini dapat terjadi bila jarum yng digunakan tidk steril atau telah digunakan berkali-kali. Karena itu jangan lupa untuk meminta petugas kesehatan menggunakan jarum suntik yang baru dan steril.

B. Hepatitis B

1. Pengertian Hepatitis B

Penyakit Hepatitis B adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut, menahun yang dapat mengakibatkan terjadinya pengerasan hati (sirosis) atau kanker dan diperkirakan di dunia terdapat 350 juta orang pengidap (carrier) di mana hampir 78% di antaranya tinggal di Asia Tenggara. Dan Indonesia termasuk ke dalam daerah epidemi sedang sampai tinggi, dimana menurut data tahun 1993 angka pengidap berkisar antara 2,5-36,1%.


(3)

2. Cara Penularan

Penularan hepatitis B dapat terjadi secara vertikal yaitu dari ibu pengidap virus Hepatitis B ke bayi yang dikandungnya atau dilahirkan maupun secara horizontal dari pengidap virus melalui hubungan seksual, penggunaan alat suntik yang tercemar, tatto, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan alat cukur, dan sikat gigi secara bersama-sama dan sebagainya (Irianto, dkk,2004).

Sumber penularan Hepatitis B adalah orang yang tertular virus tersebut, baik yang sedang sakit maupun yang sehat. Seoorang yang mengandung virus dalam tubuhnya ttapi tidak sakit disebut carrier atau pengidap.

3. Gejala Hepatitis B

Pada penyakit ini tidak ada gejala khas yang tampak secara kasat mata. Bahkan dokter sekalipun. Ungsi hati kadang tak terganggu meski sudah mengalami serosis. Tidak Cuma itu, anak juga terlihat sehat, nafsu makan juga baik, berat tubuhnya pun naik dengan bagus pula. Penyakitnya baru ketahuan setelah dilakukan pemeriksaan darah. Gejala baru tampak ketika sipenderita tak mampu lagi mempertahankan metabolisme tubuhnya seperti merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu, urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat (Marimbi, 2010).

4.Vaksin Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang telah diinaktivasi dan bersifat noninfectious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi menggunakan teknologi DNA rekombinan. Vaksin ini merupakan suspense berwarna putih yang diproduksi dari jaringan sel ragi yang mengandung gene HBsAg yang dimurnikan dan diinaktivasi melalui beberapa tahap proses fisikokimia seperti ultrasentrifuse, kromatografi kolom, dan perlakuan dengan formaldehid.


(4)

5. Komposisi

Tiap 1,0 ml mengandung 20 mcg HBsAg terabsorpsi pada 0,5 mg alumminium hidroksida. Tiap 0,5 ml mengandung 10 mcg HBsAg terabsorpsi 0,25 mg alumminium hidroksida. Seluruh formulasi vaksin mengandung 0,01 w/v thimerossal sebagai pengawet.

Imunisasi ini diberikan tiga kali pada umur 0-11 bulan melalui injeksi intra muscular. Kandungan vaksinnya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Terdapat vaksin BPID (Prefill Injection Device) yang diberikan sesaat setelah lahir, dapat diberikan pada usia 0-7 hari. vaksin BPID disuntikkan dengan satu buah HB PID. Vaksin ini, menggunakan PID (prefill Injection Device), merupakan jenis alat suntik yang hanya bisa digunakan sekali pakai dan telah berisi vaksin dosis tunggal dari pabrik. Vaksin tidak hanya diberikan pada bayi, vaksin juga diberikan pada anak usia 12 tahun yang dimasa kecilnya belum diberi vaksin hepatitis B. Selain itu orang-orang yang berada dalam rentan resiko hepatitis B sebaiknya juga diberi vaksin ini.

Cara pemakaian:

a. Buka kantong alumminium atau plastic dan keluarkan alat suntik PID

b. Pegang alat suntik PID pada leher dan tutup jarum dengan memegang keduanya diantara jari telunjuk dan jempol, dan dengan gerakan cepat dorong tutup jarum kearah leher. Teruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup jarum dan leher.

c. Buka tutup jarum, tetap pegang alat suntik pada bagian leher dan tusukkan jarum pada anterolateral paha secara intramuscular, tidak perlu dilakukan aspirasi

d. Pijat reservoir dengan kuat untuk menyuntik, setelah reservoir kempis cabut alat suntik.


(5)

6. Efek Samping

Seorang yang terkena penyakit Hepatitis B akan mengalami hal-hal sebagai berikut. a. Meninggal

b. Menjadi carrier (penginap/pembawa dan penyebab penyakit) yang akan menjadi sumber penularan bagi orang banyak.

c. Berkembangnya menjadi sirosis yang dapat berlanjut menjadi kanker hati (Soemoharjo, dkk, 2007).

7. Indikasi

Vaksin Hepatitis B rekombinan diindikasikan untuk imunisasi aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, tidak dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus lainseperti virus Hepatitis A, virus Hepatitis C atau virus lain yang diketahui dapat menginfeksi hati. Dapat diberikan pada semua usia, dan direkomendasikan terutama untuk orang yang mempunyai resiko tinggi terkena infeksi virus Hepatitis B.

8. Kontra Indikasi

Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderitya infeksi berat yang disertai kejang.

C. Karakteristik

1. Defnisi Karakteristik

Depdikbud (1998) mengartikan karakteristik sebagai ciri-ciri khusus yang mempunyai sifat yang khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Adapun ciri-ciri atau karakteristik ibu yang mempunyai bayi brusia 0-7 hari yang mendapatkan imunisasi hepatitis B yang ingin diteliti adalah tingkat pendidikan, umur, pekerjaan dan paritas ibu.


(6)

a. Pendidikan

Pendidikan dalam arti luas yaitu segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan dalam arti sempit yaitu seluruh kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan (Tim dosen KTP FIT IKIP Malang, 1995).

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Dalam pengertian sempit pendidikan atau education berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (Mcleod, 1989).

Sedangkan menurut beberapa ahli salah satunya adalah Dictionory of Education (Dasar-Dasar Kependidikan Ihsan Fuad, 2005), Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga dia dapat memperoleh, mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.

Pendidikan adalah suatu proses yang unsur-unsurnya terdiri dari masukan (input), yaitu sasaran pendidikan, dan keluaran (output) yaitu suatu bentuk perilaku baru atau kemampuan baru dari sasaran pendidikan, proses tersebut dipengaruhi oleh perangkat lunak (soft ware yang terdiri dari kurikulum, pendidikan, metode dan sebagainya serta perangkat keras (hard ware) yang terdiri dari ruang perpustakaan / buku-buku (Notoatmodjo, 2002).


(7)

Menurut Markum (1999), masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi pada umumnya memiliki pengetahuan yang lebih luas, sehingga lebih mudah menerima dan mengatasi masalah kesehatan keluarganya.

1.Pembagian Pendidikan

Pendidikan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang terjadi pada situasi proses belajar mengajar biasanya berlangsung di sekolah. Ciri-ciri pendidikan formal yaitu dibatasi oleh waktu, berorientasi pada kerja, dan memilki tujuan pembelajaran yang jelas. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang biasanya tidak berstruktur, dan pendidikan ini dapat berlangsung pada berbagai situasi, mungkin dalam keluarga, teman sebaya, lingkungan bermain, tempat kerja dan lain-lain (Tim dosen KTP FIT IKIP Malang, 1995).

Pendidikan formal adalah pendidikan terakhir yang ditamatkan dan mempunyai ijazah dengan klasifikasi tamat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi dengan diukur dengan cara dikelompokkan dan dipresentasikan dalam masing-masing klasifikasi (Depdikbud, 1997).

2.Tujuan Pendidikan

Pendidikan untuk membentuk dan atau meningkatkan kemampuan manusia yang cukup cipta (kognisi), rasa (konasi). Kemampuan tersebut harus dikembangkan bersama-sama secara seimbang, sehingga terbentuklah manusia indonesia yang seutuhnya (Notoatmodjo, 1997).

b.Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu umur <20 tahun, 20 – 35 tahun, dan > 35 tahun (Depdikbud, 1997).

Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian hampir semua keadaan


(8)

menunjukkan hubungan dengan umur. Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan atau kematian menurut golongan umur (Notoatmodjo, 2007).

Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut), setiap orang memiliki tiga macam umur yaitu umur secara kronologis, biologis, dan psikologis.

1. Umur kronologis (umur menurut kalender), umur yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang. Ini adalah umur yang umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.

2.Umur biologis. Umur yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh. Hal ini dapat terjadi jika seseorang menjadi tua karena ia merasa tua.

3.Umur psikologis. Umur yang diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan seseorang merasakan dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang sudah berusia 80 tahun tapi merasa lebih muda dari orang yang di bawah umurnya.

Umur merupakan salah satu variabel penting dalam bidang penelitian komunitas. Umur dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit secara langsung atau secara tidak langsung bersama dengan variabel lain sehingga menyebabkan perbedaan diantara angka kesakitan (Budiman, 2008).

c.Pekerjaan

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilka bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan

Pekerjaan diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktifitas pencaharian barang apa saja yang menjadi pokok penghidupan, sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah (Ali, 1999).


(9)

Menurut Siswanto S (2003), pekerjaan adalah sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Istilah pekerjaan sangat erat hubungannya dengan tugas atau kewajiban, tanggungjawab dan pertanggungjawaban.

Hasil pekerjaan dapat berupa pengalaman, imbalan, atau ganjaran baik diperoleh secara langsung (gaji bulanan/mingguan) maupun tidak langsung yaitu jenjang karier (Subroto, 1993).

D. Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengukuran pengetahuan dapat dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan pengetahuan ibu (notoadmodjo, 2007).

2. Tingkat Pengetahuan

Dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berinteraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang terdiri dari 6 (enam) tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall), sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling


(10)

rendah. Kata mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, member contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisi (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sistesis dapat menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungakan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo, 2007).


(11)

3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur atau diketahui dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

a. Pertanyaan subjektif, misalnya jenis pertanyaan essay.

b. Pertanyaan objektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choise), betul salah, dan pertanyaan menjodohkan.

Petanyaan essa disebut pertanyaan subjektif karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu lainnya. Pertanyaan pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan objektif karna pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai pasti oleh penilai (Arikunto, 2006).


(1)

a. Pendidikan

Pendidikan dalam arti luas yaitu segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan dalam arti sempit yaitu seluruh kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan (Tim dosen KTP FIT IKIP Malang, 1995).

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Dalam pengertian sempit pendidikan atau education berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (Mcleod, 1989).

Sedangkan menurut beberapa ahli salah satunya adalah Dictionory of Education (Dasar-Dasar Kependidikan Ihsan Fuad, 2005), Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga dia dapat memperoleh, mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.

Pendidikan adalah suatu proses yang unsur-unsurnya terdiri dari masukan (input), yaitu sasaran pendidikan, dan keluaran (output) yaitu suatu bentuk perilaku baru atau kemampuan baru dari sasaran pendidikan, proses tersebut dipengaruhi oleh perangkat lunak (soft ware yang terdiri dari kurikulum, pendidikan, metode dan sebagainya serta perangkat keras (hard ware) yang terdiri dari ruang perpustakaan / buku-buku (Notoatmodjo, 2002).


(2)

Menurut Markum (1999), masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi pada umumnya memiliki pengetahuan yang lebih luas, sehingga lebih mudah menerima dan mengatasi masalah kesehatan keluarganya.

1.Pembagian Pendidikan

Pendidikan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang terjadi pada situasi proses belajar mengajar biasanya berlangsung di sekolah. Ciri-ciri pendidikan formal yaitu dibatasi oleh waktu, berorientasi pada kerja, dan memilki tujuan pembelajaran yang jelas. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang biasanya tidak berstruktur, dan pendidikan ini dapat berlangsung pada berbagai situasi, mungkin dalam keluarga, teman sebaya, lingkungan bermain, tempat kerja dan lain-lain (Tim dosen KTP FIT IKIP Malang, 1995).

Pendidikan formal adalah pendidikan terakhir yang ditamatkan dan mempunyai ijazah dengan klasifikasi tamat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi dengan diukur dengan cara dikelompokkan dan dipresentasikan dalam masing-masing klasifikasi (Depdikbud, 1997).

2.Tujuan Pendidikan

Pendidikan untuk membentuk dan atau meningkatkan kemampuan manusia yang cukup cipta (kognisi), rasa (konasi). Kemampuan tersebut harus dikembangkan bersama-sama secara seimbang, sehingga terbentuklah manusia indonesia yang seutuhnya (Notoatmodjo, 1997).

b.Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu umur <20 tahun, 20 – 35 tahun, dan > 35 tahun (Depdikbud, 1997).

Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian hampir semua keadaan


(3)

menunjukkan hubungan dengan umur. Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan atau kematian menurut golongan umur (Notoatmodjo, 2007).

Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut), setiap orang memiliki tiga macam umur yaitu umur secara kronologis, biologis, dan psikologis.

1. Umur kronologis (umur menurut kalender), umur yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang. Ini adalah umur yang umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.

2.Umur biologis. Umur yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh. Hal ini dapat terjadi jika seseorang menjadi tua karena ia merasa tua.

3.Umur psikologis. Umur yang diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan seseorang merasakan dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang sudah berusia 80 tahun tapi merasa lebih muda dari orang yang di bawah umurnya.

Umur merupakan salah satu variabel penting dalam bidang penelitian komunitas. Umur dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit secara langsung atau secara tidak langsung bersama dengan variabel lain sehingga menyebabkan perbedaan diantara angka kesakitan (Budiman, 2008).

c.Pekerjaan

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilka bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan

Pekerjaan diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktifitas pencaharian barang apa saja yang menjadi pokok penghidupan, sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah (Ali, 1999).


(4)

Menurut Siswanto S (2003), pekerjaan adalah sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Istilah pekerjaan sangat erat hubungannya dengan tugas atau kewajiban, tanggungjawab dan pertanggungjawaban.

Hasil pekerjaan dapat berupa pengalaman, imbalan, atau ganjaran baik diperoleh secara langsung (gaji bulanan/mingguan) maupun tidak langsung yaitu jenjang karier (Subroto, 1993).

D. Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengukuran pengetahuan dapat dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan pengetahuan ibu (notoadmodjo, 2007).

2. Tingkat Pengetahuan

Dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berinteraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang terdiri dari 6 (enam) tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall), sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling


(5)

rendah. Kata mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, member contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisi (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sistesis dapat menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungakan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo, 2007).


(6)

3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur atau diketahui dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

a. Pertanyaan subjektif, misalnya jenis pertanyaan essay.

b. Pertanyaan objektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choise), betul salah, dan pertanyaan menjodohkan.

Petanyaan essa disebut pertanyaan subjektif karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu lainnya. Pertanyaan pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan objektif karna pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai pasti oleh penilai (Arikunto, 2006).


Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Lingkungan Sosial Budaya Terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi 0 - 7 Hari Di Kabupaten Langkat

4 66 131

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

1 34 74

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

0 0 10

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

0 0 1

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

0 0 4

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

0 0 1

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013 Appendix

0 0 29

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Hepatitis B Dan Imunisasi Hepatitis B Serta Jadwal Pemberian Vaksinasinya Pada Bayi Di Puskesmas Padang Bulan, Medan

1 1 15

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Hepatitis B Dan Imunisasi Hepatitis B Serta Jadwal Pemberian Vaksinasinya Pada Bayi Di Puskesmas Padang Bulan, Medan

0 0 2

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Hepatitis B Dan Imunisasi Hepatitis B Serta Jadwal Pemberian Vaksinasinya Pada Bayi Di Puskesmas Padang Bulan, Medan

0 0 4