Makalah sejarah dan dinamika perkembanga

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan kurikulum sebagai suatu disiplin ilmu dewasa ini berkembang secara
pesat, baik secara teoritis maupun praktis. Jika dahulu kurikulum tradisional lebih banyak
terfokus pada mata pelajaran dengan sistem penyampaian penuangan, maka sekarang
kurikulum lebih banyak diorientasikan pada dimensi-dimensi baru, sperti kecakapan hidup,
pengembangan diri, pembangunan ekonomi dan industri, era globalisasi dengan berbagai
permasalahannya, politik, bahkan dalam praktiknya telah menyentuh dimensi teknologi
terutama teknologi informasi dan komunikasi. Disiplin ilmu kurikulum harus membuka diri
terhadap kekuatan-kekuatan eksternal yang dapat memengaruhi dan menentukan arah dan
intensitas proses pengembangan kurikulum.
Dalam dunia pendidikan, salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan adalah
kurikulum pendidikannya. Karena pentingnya maka setiap kurun waktu tertentu
kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan dimensi-dimensi baru
seperti yang telah diungkapkan diatas.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi, pengetahuan dan metode
belajar semakin lama semakin maju pesat. Oleh karena itu, tidak mungkin dalam suatu
instansi pendidikan tetap mempertahankan kurukulum lama; hal ini dikhwatirkan akan
mengakibatkan suatu instansi sekolah tidak dapat sejajar dengan sekolah-sekolah yang lain.
Pengembangan kurikulum sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia sebagai instrument yang membantu
praktisi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
Pengembangan kurikulum merupakan alat untuk membantu guru melakukan tugasnya
mengajar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengembangan kurikulum tidak pernah
berhenti, ia merupakan proses yang berkelanjutan dan terus menerus sejalan dengan
perkembangan dan tuntutan jaman dan perubahan yang terjadi didalam masyarakat.

1
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Prof. Dr. Engkoswara, guru besar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung telah
membuat 4 (empat) rumus pengertian kurikulum, lengkap dengan visualisasinya. Pertama,
kurikulum adalah jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Kedua, kurikulum adalah sejumlah
mata pelajaran. Keiga, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran dan kegiata-kegiatan yang
harus dilakukan oleh peserta didik. Keempat, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran dan
kegiatan-kegiatan, serta segala sesuati yang akan berpengaruh dalam upaya pencapaian
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Rumus ini memudahkan kita untuk memahami
pengertian kurikulum. Rumus ini sama sekali tidak melenceng dari definisi yang telah
dikemukakan para ahli, misalnya Hilda Taba menjelaskan dengan amat singkat bahwa
“curriculum is a plan of learning”. Demikian juga bila dibandingkan dengan pengertian

kurikulum dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menyebutkan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia ?
2. Bagaimana dinamika perkembangan kurikulum di Indonesia ?
3. Jelaskan macam – macam kurikulum yang berkembang di Indonesia ?

C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah dan
perkembangan kurikulum-kurikulum di Indonesia sampai sekarang.

D. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai patokan bagi
Pengajar, Siswa, Mahasiswa dan semua yang berada di ruang lingkup pendidikan untuk
selalu siap mengembangkan pendidikan di Indonesia.

2

Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM
Dalam perjalanan sejarah sebelum kemerdekaan, kurikulum sering dijadikan alat
politik oleh pemerintah. Misalnya, ketika Indonesia masih di bawah penjajahan Belanda dan
Jepang, kurikulum harus disesuaikan dengan kepentingan politik kedua negara tersebut.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, kurikulum sekolah diubah dan disesuaikan
dengan kepentingan politik bangsa Indonesia yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur bangsa
sebagai cerminan masyarakat Indonesia.
Pasca kemerdekaan, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu
pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013. Perubahan
tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial
budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Semua kurikulum
nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945,
perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya.

B. DINAMIKA PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN

Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia telah menetapkan tujuan yang jelas
kemana NKRI akan dibawa. Dasar negara telah ditetapkan sejak prakemerdekaan, yakni
Pancasila, lengkap dengan lambang negara, motto, lagu kebangsaan, dan bahkan konstitusi
yang di dalamnya telah memuat empat tujuan negara yang akan dicapai. Salah satu tujuan
itu dirumuskan dengan sangat tepat, yakni “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”, dan ternyata
konsep “mencardaskan” itu telah dijelaskan oleh Horard Gardner setelah dua puluh delapan
tahun kemudian, dalam bukunya berjudul Frames od Mind: the Tehory of Multiple
Intelligences yaitu tentang tujuh tipe kecerdasan manusia. Singkatnya, bukan hanya
kecerdasan intelektual (otak kiri) tetapi juga kecerdasan spiritual, emosional, bahkan juga
kinestetiknya.

3
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Salah satu faktor yang mendorong untuk mengembangkan kurikulum adalah amanat
Undang-Undang tentang Sitem Pendidikan Nasional. Kurikulum pertama di Indonesia telah
lahir sebagai penjabaran amanat dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang
Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1954, UU
Nomor 22 Tahun 1961, UU Nomor 2 Tahun 1989, dan akhirnya UU Nomor20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di samping itu, tuntutan globalisasi, dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi juga ikut mendorong terjadinya perbaikan dan
pengembangan kurikulum.

C. KURIKULUM RENCANA PELAJARAN (1947-1968)
Isi yang terkandung dalam kurikulum Rencana Pelajaran : Kurikulum pertama yang
lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan. Dalam bahasa Belanda, artinya
rencana pelajaran, lebih popular ketimbang curriculum (bahasa Inggris). Kurikulum yang
dipakai oleh Bangsa Indonesia pada tahun 1947 adalah Rencana Pelajaran 1947. Sejumlah
kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum 1950.
Bentuknya memuat dua hal pokok, yaitu (1) daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya,
(2) garis-garis besar pengajaran.
Kurikulum ini boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda
dan kurikulum ini tujuannya tidak menekankan pada pendidikan pikiran, tetapi yang
diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Sedangkan
materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan
pendidikan jasmani.

D. RENCANA PELAJARAN TERURAI 1952
Pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran pada masa Mr.


Soewandi sebagai

Menteri PP dan K (Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan) adalah dalam rangka
mengubah sistem pendidikan kolonial ke dalam sistem pendidikan nasional. Salah satu hasil
panitia tersebut yang menyangkut kurikulum adalah bahwa setiap rencana pelajaran pada
setiap tingkat pendidikan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Depdikbud,
1979:108): a). Pendidikan pikiran harus dikurangi b). Isi pelajaran harus dihubungkan
terhadap kesenian c). Pendidikan watak d). Pendidikan jasmani e). Kewarganegaraan dan

4
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

masyarakat. Silabus mata pelajarannya jelas sekali, seorang guru mengajar satu mata
pelajaran. Fokusnya pada pengembangan Pancawardhana (five principles of development),
yaitu :a) Daya cipta, b) Rasa, c) Karsa, d) Karya, e) Moral.

E. KURIKULUM 1964
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah
bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik
untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program

Pancawardhana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral
(Hamalik, 2004). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral,
kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani. Pendidikan dasar
lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis. TAP MPRS XXVI
tahun 1966 menentukan bahwa pendidikan haruslah diarahkan pada (a) mempertinggi
mental-moral-budi pekerti dan memperkuat keyakinan beragama, (b) mempertinggi
kecerdasan dan ketrampilan, dan (c) membina/ memperkembangkan fisik yang kuat dan
sehat.

F. KURIKULUM 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya
perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 bertujuan bahwa
pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan
sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan
keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Isi dari kurikulum 1968 ialah mempertinggi mental-moral-budi pekerti dan
memperkuat


keyakinan

beragama,

mempertinggi

kecerdasan

dan

keterampilan,

membina/memperkembangkan fisik yang kuat dan sehat. Kurikulum 1968 menekankan
pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar,
dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya Sembilan.

5
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

G. KURIKULUM 1975

Lahirnya kurikulum 1975 bertujuan untuk mencapai tujuan instruksional umum,
tujuan instruksional khusus, dan berbagai rincian lainnya. Adapun ciri-ciri lebih lengkap
kurikulum ini adalah sebagai berikut: 1). Berorientasi pada tujuan. 2). Menganut pendekatan
integratif dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang
kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif. 3). Menekankan kepada efisiensi dan
efektivitas dalam hal daya dan waktu. 4). Menganut pendekatan sistem instruksional yang
dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang
senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan
dalam bentuk tingkah laku siswa. 5). Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan
menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).

H. KURIKULUM 1984
Sebelum pemberlakuan kurikulum 1984, yaitu pada tahun 1983 mata pelajaran
Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) ditetapkan sebagai mata pelajaran wajib.
Dengan demikian maka pendidikan idiologi dilakukan melalui Pendidikan Pancasila yang
memiliki komponen Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4), Pendidikan
Moral Pancasila (PMP), dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB).
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan
pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut
“Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Ciri-Ciri umum dari Kurikulum CBSA adalah: 1).

Berorientasi pada tujuan instruksional. 2). Pendekatan pembelajaran adalah berpusat pada
anak didik; Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). 3). Pelaksanaan Pendidikan
Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). 4). Materi pelajaran menggunakan pendekatan spiral,
semakin tinggi tingkat kelas semakin banyak materi pelajaran yang di bebankan pada peserta
didik. 5). Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. 6). Konsepkonsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan
latihan setelah mengerti.

I. KURIKULUM 1994

6
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Kurikulum 1994 ini merupakan revisi terhadap kurikulum 1984 tetapi pada dasarnya
keduanya tidak memiliki perbedaan yang prinsipil. Orientasi pendidikan pada pengajaran
disiplin ilmu menempatkan kurikulum sebagai instrumen untuk ”transfer of knowledge”.
Penyempurnaan terjadi pada materi pendidikan sejarah karena materi pendidikan sejarah
yang tercantum dalam kurikulum SMA 1984 (nama baru SMA berdasarkan Undang-Undang
Nomor 2 tahun 1989 adalah SMU) dianggap tidak lengkap, maka kurikulum SMU 1994
menyempurnakannya.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan

sesuai dengan UU no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak
pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke
sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi
tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi
pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan
keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

J. KURIKULUM 2004 (KBK)
Secara singkat dengan KBK ini ditekankan agar siswa yang mengikuti pendidikan di
sekolah memiliki kompetensi yang diinginkan. Kompetensi merupakan perpaduan antara
pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap yang ditunjukkan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak (Mulyasa, E., 2010:37). Sehingga KBK diharapkan dapat mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat siswa agar dapat melakukan
sesuatu dalam bentuk keterampilan, tepat, dan berhasil dengan penuh tanggung jawab.
Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang
diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang
bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya
(Puskur, 2002a). Tujuan yang ingin dicapai menekankan pada ketercapaian kompetensi
siswa baik secara individual maupun klasikal.

K. KURIKULUM 2006 (KTSP)
Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa
7
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang
paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran
sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini
disebabkan kerangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi
dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Tujuan KTSP ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Tujuan Panduan Penyusunan
KTSP ini untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang
akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

L. KURIKULUM 2013
Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menegaskan bahwa
kurikukulum terbaru 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran
kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri kurikulum 2013
yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari
tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari
informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Kesiapan guru
berdampak pada kegiatan guru dalam mendorong siswa melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh setelah menerima materi
pembelajaran. Sedangkan untuk siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab
kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan
berpikir kritis. Tujuannya adalah terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.
Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative memberi kesempatan siswa untuk
mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran. Pelajaran IPA dan IPS
diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

8
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasca kemerdekaan, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan,
yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik,
sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara
Pengembangan kurikulum sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia sebagai instrument yang membantu
praktisi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
Pengembangan kurikulum merupakan alat untuk membantu guru melakukan tugasnya
mengajar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. kurikulum merupakan salah satu alat untuk
membina dan mengembangkan siswa menjadi manusia yang bertakwa, kepada Allah SWT,
berakhlak mulia, sehat, cerdas, berilmu, cakap, kreatif dan mampu menjadi warga Negara
yang bertanggung jawab.
Terdapat berbagai macam pertimbangan atau landasan untuk mengembangkan
kurikulum menjadi yang lebih baik. Diantaranya adalah landasan filosofis, landasan
sosiologis, landasan psikologis, dan organisatoris. Terdapat empat standar kualitas
pendidikan yaitu: 1. Guru, 2. Kurikulum, 3. Atmosfer akademik, dan 4. Sumber keilmuan.
Mutu atau kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas dan komitmen seorang guru.

B. Saran
Makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu
kepada para pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini. Akhirnya kepada Allah jualah
kami memohon taufik dan hidayah. Semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik,
serta mendapat ridho dari Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.

9
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Bambang indriyanto. 2013. Kurikulum 2013: Instrumen Peningkatan Mutu Pendidikan
(online) (http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/artikel-kurikulum-bambang-indriyanto
diakses pada tanggal 14 Oktober 2014)
Burhan Nurgiyantoro. 2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah Sebuah
Pengantar Teoritik Dan Pelaksanaan, Yogyakarta :BPFE Anggota IKAPI
Yana Supriyantna, 2013. Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan, (online)
(http://orangmajalengka.blogspot.com/2012/06/upaya-peningkatan-kualitas-pendidikan.html
diakses pada tanggal 14 Oktober 2014)
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Konsep Dan Inovasi,
Yogyakarta : Teras
Momod. 2013. Kurikulum 2013 Titik Tolak Peningkatan Kualitas Pendidikan. (online)
(http://mpn.kominfo.go.id/index.php/2013/03/06/kurikulum-2013-titik-tolak-peningkatankualitas-pendidikan/ diakses pada tanggal 14 Oktober 2014)
Hamalik, Oemar. 2009. Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja
Rosdakarya

10
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................2
D. Manfaat .........................................................................................................2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Sejarah Perkembangan Kurikulum................................................................3
B. Dinamika Pengembangan Kurikulum Pendidikan.........................................3
C. Kurikulum Rencana Pelajaran (1947 – 1968)................................................4
D. Rencana Pelajaran Terurai 1952....................................................................4
E. Kurikulum 1964.............................................................................................5
F. Kurikulum 1968.............................................................................................5
G. Kurikulum 1975............................................................................................ 6
H. Kurikulum 1984.............................................................................................6
I. Kurikulum 1994............................................................................................ 6
J. Kurikulum 2004 (Kbk)................................................................................. 7
K. Kurikulum 2006 (Ktsp)................................................................................. 7
L. Kurikulum 2013............................................................................................ 8

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

11
ii
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang sejarah dan dinamika perkembangan
kurikulum di Indonesia
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Tanjung, 18 Oktober 2014

Penulis

12
i
Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia