Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi pada Post Operasi Sectio Caesaria Di RSUD. dr.Pirngadi Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sectio Caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).
Sectio caesaria adalah lahirnya janin, melalui insisi di dinding abdomen dan
dinding uterus (Kasdu, 2005).
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah, dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kehidupan sehat. Setiap orang
butuh untuk bergerak. Kehilangan kemampuan untuk bergerak menyebabkan
ketergantungan dan ini membutuhkan tindakan keperawatan. Mobilisasi diperlukan
untuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, memperlambat
proses penyakit khususnya penyakit degeneratif, dan untuk aktualissasi
diri.(Mubarak 2007)
Data yang diperoleh dari RSUD Dr. Pirngadi Medan yang menujukkan
semakin tingginya angka terapi pembedahan abdomen: Laparatomi dan Sectio
Caesaria tiap tahunnya. Jumlah keseluruhan pembedahan yang dilakukan tahun
2010 terdapat 172 bedah abdomen yang terdiri dari: 69 Laparatomi dan 103 Sectio
Caesaria. Tahun 2011 terdapat 412 bedah abdomen yang terdiri dari: 47
Laparatomi dan 365 Sectio Caesaria, dan tahun 2012 terdapat 228 bedah abdomen

yang terdiri dari: 69 Laparatomi 228 bedah abdomen yang terdiri dari: 42
Laparatomi dan 186 Sectio Caesaria terapi pembedahan abdomen (Profil RSUD
Dr. Pirngadi Medan, 2012).
Tindakan operasi akan mengakibatkan penurunan gangguan terhadap
mobilisasi pasien. Oleh karena itu mobilisasi merupakan kegiatan yang penting
pada periode post operasi Sectio Caesaria untuk mencegah komplikasi.
Kemampuan pasien untuk bergerak dan berjalan pada post operasi akan
menentukan kegiatan yang harus dilakukan untuk memberi kesempatan pada
pergerakan yang maksimal. Bergerak dan beraktivitas diatas tempat tidur
membantu mencegah komplikasi pada sistem persarafan, kardiovaskular, mencegah
dekubitus, merangsang peristaltic usus (kasdu, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Mobilisasi mengacu pada kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas dan
Imoblisasi mengacu pada ketidakmampuan seorang untuk bergerak dengan bebas,
Mobilisasi dan Imobilisasi berada pada satu rentang dengan banyak tingkatan
Imobilisasi mutlak dan berlanjut sampai jangka waktu tidak terbatas (Potter dan Perry,
2006).
Berdasarkan hal tersebut saya mengangkat judul KTI yaitu Asuhan Keperawatan

dengan gangguan kebutuhan dasar mobilisasi.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian Karya Tulis Ilmiah adalah sebagai syarat menyelesaikan
program DIII keperawatan

1.3 Manfaat
a. Bagi Praktik Keperawatan
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat asuhan
keperawatan yang sistematis dan sesuai dengan konsep keperawatan.
b. Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil Karya Tulis Ilmiah yang diperoleh dapat dijadikan kontribusi bagi
peningkatan pendidikan keperawatan dan pengembangan ilmu keperawatan.
c. Bagi Kebutuhan Klien
Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi
kebutuhan dasar klien khususnya kebutuhan mobilisasi

Universitas Sumatera Utara