Analisis Penerapan Penyediaan Air Dengan Sumur Renteng Pada Sistem Suplesi Renggung DI Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air mempunyai arti yang penting dalam kehidupan, salah satunya adalah
dalam usaha pertanian. Cara mengaliri air ketanaman yaitu dengan sistem irigasi,
aliran irgasi diLawe Bulan melayani seluas 1.144 ha yang terletak di Kabupaten
Aceh Tenggara Propinsi NAD. Pengaturan eksisting pemberian air di Lawe Bulan
adalah pemberian air selama 5 hari pada setiap 20 hari. Akan tetapi karena
pengaturan pemberian air yang ada tidak dilaksanakan dengan baik maka terjadi
penurunan produksi tanaman yang teralisasi.
Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah
pangan, kususnya dikutacane Kabupaten Aceh Tenggara. Suatu sistem produksi
pertanian khususnya produksi tanaman pangan yang tangguh perlu didukung oleh
suatu sistem irigasi yang tangguh. Suatu sistem irigasi yang tangguh mempunyai
ciri-ciri keterandalan, ketahanan, kemantapan dan keluwesan dalam menangani
berbagai permasalahan yang terjadi, baik dari dalam maupun dari luar sistem
irigasi.
Masyarakat Kutacane kususnya didaerah aliran sungai Lawe Bulan
umumnya petani. Tanaman utama yaitu padi dan jagung, sehingga untuk
meningkatkan pendayagunaan areal irigasi sekaligus untuk melipat gandakan

produksi dalam upaya mencapai kecukupan pangan kesinambungan.

Oleh sebab itu diperlukan suatu setudi guna menyusun alternatif
pemecahan masalah dan perencanaan teknis untuk mendapatkan fungsi dan
manfaat dari sistem pengolahan air yang baik, sehingga roda kehidupan dan
perekonomian masyarakat dapat terpenuhi.
Sumur renteng merupakan salah satu rekayasa irigasi untuk membantu
proses suplesi air. Dimana air dari sungai diambil menggunakan penghubung pipa
dan ditampung terlebih dahulu sebelum dialirkan ketanaman, agar berkelanjutan
dan mudah oprasionalnya. Sumur renteng juga berperan untuk menyimpan air
sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan tanaman baik pada musim hujan
maupun kemarau. Sumur renteng dapat menjadi alternatif pemecah masalah
kekeringan pada areal persawahan didaerah aliran sungai Lawe bulan Kabupatan
Aceh Tenggara.
Pada daerah hulu irigasi ini terdapat Bendung Lawe Bulan yang
dikonstruksikan sebagai pengendali banjir dan untuk meninggikan elevasi muka
air yang akan dialirkan untuk kegiatan irigasi. Perencanaan pola pemberian air
yang dilakukan dengan pengaliran pemberian air dengan sistem golongan.
Daeraha aliran sungai Lawe Bulan dibagi kedalam tiga golongan yaitu hulu,
tengah, dan hilir. Dari pengaturan pemberian air diharapkan dapat meningkatkan

produksi tanaman.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Sistem irigasi permukaan yang ada saat ini tidak cukup untuk menunjang
pola tanam yang direncanakan/ diinginkan pada areal irigasi seluas 1.13
ha.
2. Diperluikan sistem pengairan irigasi yang baru untuk menggantikan/
melengkapi sistem pengairan yang sudah ada saat ini.

1.3 Batasan Masalah
Untuk mempermudah pengerjaan tugas akhir maka perlu dilakukan
pembatasan masalah yaitu :
1. Luas areal yang dimasukkan pada bahasan tugas akhir ini dibahas hanya
untuk daerah irigasi seluas 113 ha yaitu pada lahan jagung.
2.

Praktek pada tanam yang dievaluasi dibatasi hanya berdasrkan praktek

lapangan disisi daerah irigasi.

3. Topik bahasan dibatasi hanya pada suplesi dan bangunan penunjang sumur
renteng.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1. Menunjang pola tanam yang direncanakan.
2. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan Sumber Daya Air
Maanfaat yang diharapkan dari penelitian ini :
1. mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air daerah irigasi Lawe Bulan.
2. Memberikan suplesi atas tambahan air irigasi kepada sistem irigasi
eksisting.
1.5 Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini
adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu metode perhitungan yang didapat dari
data primer atau data langsung dari lapangan yang belum diolah berupa: data
tanah, data tinggi air irigasi, data tinggi air pada tanaman. Dan data sekunder atau
data yang didapat dari instansi tertentu berupa: data curah hujan, data tanaman,
data debit, data klimatologi, peta topografi. Dari data tersebut akan dikompikasi

untuk konstribusi sumur renteng. Setelah data yang sudah ada dianalisa untuk
desain pola tanam dan kebutuhan air. Maka penelitian mengenai Analisis
Penerapan Penyediaan Air Pada Suplaisi Renggung DiLawe Bulan Aceh
Tenggara telah selesai di analisa dan pekerjaan selesai.

1.6 Sistematika Penulisan
Untuk

memahami

lebih

jelas

laporan

penelitian

ini,


dilakukan

pengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan
Masalah, Pembatasan Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Metode Penelitian
dan Sistematika Penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini berisi tinjauan pustaka bagi teori-teori yang mendasari,
relevan dan terkait dengan subyek dan permasalahan yang dihadapi dalam
penyusunan laporan penelitian.
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi penjelasan mengolah data dan penjabaran mengenai
data-data yang ada dilapangan atau yang didapat dari instansi tertentu.
Bab IV Analisis Sistem Suplesi Renggung Lawe Bulan
Pada bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap masalah yang sedang
diteliti, yaitu berupa masalah pengalihan/ suplesi renggung didaerah aliran irigasi
Lawe Bulan.
Bab V Kesimpulan Dan Saran

Bab ini berisikan inti dari pokok pembahasan tugas akhir untuk keperluan
penerapan maupun pengembangan selanjutnya.