Studi Analisis Kebutuhan Air Sektor Non-Domestik Kategori Industri Kecil Di Sentra Pengrajin Batik Motif Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi ini sangat memerlukan air
sebagai salah satu sumber daya utama. Adapun dua hal yang meliputi yang
menyangkut kebutuhan air yaitu : kehidupan air sebagai makhluk hayati dan
kehidupan air sebagai makhluk berbudaya. Air untuk makhluk hayati di gunakan
secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung air digunakan dalam proses
metabolisme dalam tubuh. Selain itu air juga berfungsi sebagai pengatur suhu
tubuh, sedangkan air yang digunakan secara tidak langsung antara lain untuk
pertanian, perikanan dan industri. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya
memerlukan air untuk kehidupan sehari-hari misalnya : memasak, mencuci dan
mandi.
Seperti yang kita ketahu, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia
menyebabkan polusi air. Yang penyebab utamanya adalah pencemaran air melalui
limbah pabrik dan limbah rumah tangga yang berupa zat-zat kimia yang
dihasilkan dari kegiatan maunisa lainnya. Hal ini tentu memberi dampak negatif
terhadap lingkungan, bahkan pencemaran air tersebut dapat membunuh makhluk
yang disekitarnya.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Air limbah atau air buangan adalah

sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri, ataupun tempattempat umum lainnya, serta pada umumnya mengandung zat-zat yang dapat

1
Universitas Sumatera Utara

membahayakan bagi kesehatan manusia, mempengaruhi aktivitas makhluk hidup
lainnya, dan dapat merusak lingkungan hidup.
Meskipun dinamakan air sisa, volumenya besar karena kurang lebih 80% dari
air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang
lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya, air limbah ini
akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan kembali oleh
manusia.
Berkembangnya berbagai industri, seperti Usaha Mikro dan Kecil Menengah
(UMKM) pengrajin batik motif Medan yang terdapat di Medan Tembung.
UMKM tersebut meproduksi kain batik khas Sumatera Utara yaitu batik dengan
motif yang disesuaikan dengan lima etnis Batak yang ada di Sumatera Utara yaitu
Mandailing Tapanuli Utara (Toba) Simalungun Karo Pakpak Dairi dan Tapanuli
Tengah.
Proses produksi kain batik terdiri dari tiga tahapan yaitu pewarnaan,
pemberian malam (lilin) pada kain dan pelepasan lilin pada kain. Jika proses

pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses
pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan
terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan
larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan
menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan
dijemur. Proses pembatikan tersebut menghasilkan limbah cair batik yang
menimbulkan masalah pada lingkungan jika tidak dikelola. Limbah cair batik
dibuang begitu saja ke saluran drainase tanpa memikirkan dampaknya.

2
Universitas Sumatera Utara

Keterbatasan air bersih untuk proses pewarnaan dan pelontoran (perebusan)
memerlukan jumlah air yang cukup banyak, hal tersebut akan menambah biaya
produksi. Seperti kita ketahui bahwa UMKM selalu terkendala dengan modal.

Gambar 1. 1 Limbah cair hasil proses pewarnaan dan pelontoran batik

Gambar 1. 2 Limbah cair langsung dibuang ke saluran drainase
Limbah cair batik merupakan bagian dari industri batik yang selama ini

selalu menjadi persoalan karena tergolong dalam limbah B3 (Sarto, 1994). Sudah
menjadi kenyataan, sebagian besar pelaku industri enggan untuk mengolah
limbahnya, hal ini dikarenakan untuk proses pengolahan limbah selalu
dibutuhkan biaya yang tidak murah. Belum lagi kesulitan-kesulitan teknik dalam
proses pengolahan yang terkadang tidak terjangkau pemecahannya bagi pelaku
industri, sehingga mereka memilih untuk tidak mengolah limbah dan membuang

3
Universitas Sumatera Utara

begitu saja tanpa memikirkan dampaknya. Selain itu juga Ketersediaan air baku
untuk proses pewarnaan dan pelontoran juga menjadi masalah. Para pelaku
UMKM hanya mengandalkan pemakaian air dari PDAM,
Industri batik rumahan yang terdapat di wilayah Kelurahan Bantan Medan
Tembung merupakan salah satu dari tiga tempat produsen batik Medan. Dari
ketiga wilayah tersebut sebagian besar masyarakatnya masih tidak nyaman dari
pencemaran limbah batik hasil proses produksi.
Jumlah pengrajin batik di Jalan Bersama Gang Musyawarah ada 10
pengrajin batik. Limbah cair batik di Jalan Bersama, Kelurahan Bantan,
Kecamatan Medan Tembung Kota Medan masih menjadi problem bagi pengrajin

batik dan masyarakat, hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk
mendapatkan hasil analisis kualitas air limbah batik yang meliputi kebutuhan air
dan biaya. Ketersediaan air baku untuk proses pewarnaan dan pelontoran juga
menjadi permasalahan. Para pengrajin batik hanya mengandalkan pemakaian air
PDAM. Pada jam-jam tertentu air yang dialirkan dari PDAM tidak dapat
memenuhi pasokan kebutuhan air untuk proses produksi. Salah satu pengrajin ada
yang masih mengandalkan air sumur yang terkadang tidak mencukupi sehingga
harus menggunakan air PDAM. Hal tersebut tentu akan menambah beban biaya
produksi batik sehingga sulit bagi UMKM batik tersebut untuk berkembang.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut :
1. Permasalahan pengelolaan limbah cair batik.

4
Universitas Sumatera Utara


2. Keterbatasan ketersediaan air baku untuk proses pewarnaan dan
pelontoran pada produksi kain batik.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya hal yang dapat mempengaruhi dalam suatu penelitian,
maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Analisis kebutuhan air dan pengolahan air hanya dilakukan di pengrajin
ardhina batik motif medan
2. Konsep pengolahan limbah berdasarkan metode elektrokoagulasi
3. Proses produksi menggunakan suplai air dari PDAM
1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan air pada sektor non
domestik kategori industri kecil di ardhina batik motif medan.
Tujuan dari penelitian ini :
a. Menghitung jumlah kebutuhan air untuk proses produksi batik
b. Menganalisis pengolahan limbah cair batik dengan proses daur ulang
dengan metode elektrokoagulasis
c. Desain Bak elektrokoagulasi dan Bak pengendap
d. Menghitung perbandingan biaya produksi (simulasi biaya seluruh

kegiatan produksi) dengan pemenuhan kebutuhan air dari:


Suplai air PDAM



Perbandingan suplai air dari PDAM dan proses daur ulang

5
Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian
Hasil

penelitian

ini

secara


umum

diharapkan

dapat

memberikan

informasi masukan sebagai berikut :
a. Memberikan

informasi

mengenai

tingkat

kebutuhan


air

sektor

nondomestik untuk kategori industri kecil atau home industri.
b. Dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai prediksi kebutuhan air di masa mendatang.

1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran mengenai keseluruhan tulisan ini, maka
diuraikan secara singkat mengenai bab - bab yang ada didalamnya

sebagai

berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab yang memberikan uraian singkat mengenai tugas akhir ini
sebelum memasuki tahap pembahasan. Uraian dalam bab ini mencakup latar
belakang, maksud dan tujuan, rumusan dan batasan masalah, metode penulisan,
serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menguraikan tentang tinjauan secara umum mengenai sumber
daya air, manajemen kebutuhan air baku industri kecil dan limbah dari hasil
produksi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian meliputi : gambaran
umum, kerangka dan prosedur penelitian termasuk di dalamnya teknik

6
Universitas Sumatera Utara

pengumpulan dan analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan tentang hasil dan analisa mengenai jumlah
kebutuhan air industri kecil atau home industri di kawasan tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini merupakan penutup dari keseluruhan penulisan yang berisi
kesimpulan dan saran-saran.

1.7. Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 1. 1 Jadwal kegiatan penelitian
Bulan keNo.

Kegiatan
1

1

Pengajuan judul

2

Penyusunan proposal

3

Survey awal

4


Evaluasi proposal

5

Pelaksanaan penelitian

2

3

4

Pengolahan data, analisis
6
dan penyusunan laporan
7

Seminar hasil penelitian

7
Universitas Sumatera Utara