ANALISIS PROSES PEMBUATAN MOTIF TRADISIONAL BATAK DENGAN TEKNIK BATIK CAP SEBAGAI PRODUK FASHION BATIK DI PENGRAJIN ARDHINA BATIK MEDAN.

(1)

ANALISIS PROSES PEMBUATAN BATIK CAP DENGAN

MOTIF TRADISIONAL BATAK SEBAGAI PRODUK FASHION

DI PENGRAJIN ARDHINA BATIK MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SATRIYUANA FEBRIYANTI SIMBOLON

NIM 2113351024

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Satriyuana Febriyanti Simbolon NIM. 2113351024. Analisis Proses Pembuatan

Motif Tradisional Batak Dengan Teknik Batik Cap Sebagai Produk Fashion Batik Di Pengrajin Ardhina Batik Medan. Skripsi. Medan Fakultas Bahasa dan

Seni UNIMED.

Penelitian ini bertujuan untuk: “ Mengetahui proses pembuatan motif tradisional Batak dengan teknik batik cap sebagai produk fashoin batik di pengrajin Ardhina Batik Medan, serta mengetahui motif – motif apa saja yang dihasilkan di pengrajin Ardhina Batik Medan”.

Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Jadi sampel pada penelitian ini adalah 15 motif tradisional Batak dengan teknik batik cap di pengrajin Ardhina Batik Medan. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, observasi serta wawancara sehingga dapat diketahui proses pembuatan motif tradisional Batak dengan teknik batik cap dan motif – motif yang ada di Ardhina Batik Medan

Metode yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yaitu mengumpulkan data secara fakta yang diperoleh melalui hasil wawancara selanjutnya mengklasifikasi data yang penting dan disusun secara sistematis.

Dari hasil penelitian dapat diketahui proses pembuatan motif tradisional Batak dengan teknik batik cap dan motif – motif tradisional Batak yang ada di Ardhina Batik Medan. Proses pembuatan batik cap dimulai dari pengecapan lalu ke pewarnaan I setelah pewarnaan motif ditutup dengan lilin (malam) atau disebut juga dengan pemblokan setelah itu pewarnaan II diberikan warna yang lebih tua dari warna pertama selanjutnya adalah penghilangan lilin atau pelorotan lalu terakhir kain dikeringkan dan kain batik telah selesai.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “ Analisis Proses Pembuatan Batik Cap Dengan Motif Tradisional Batak Sebagai Produk Fashion Di Pengrajin Ardhina Batik Medan“. Penulis mengucapkan terima kasih Kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum., Wakil Dekan I Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan dan sekaligus Dosen Penguji.

4. Drs. Basyaruddin, M.Pd., Wakil Dekan II Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan

5. Dr. Marice, M.Hum, Wakil Dekan III Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan

6. Drs. Mesra, M.Sn., Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Medan.

7. Drs. Gamal Kartono, M.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Medan.

8. Drs. Sri Wiratma, M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi yang sangat sabar membimbing dan mengajari sampai penyusunan Skripsi selesai.


(8)

iii

10.Drs. Nelson Tarigan, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

11.Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni.

12.Rohayat Edy Gunawan, SE., yang telah membantu dalam penelitian Skripsi penulis.

13.Kedua orang tua penulis, Bapak J. Simbolon,SH dan Ibu E br. Sihotang terima kasih atas kasih sayang dan doa juga memberi motivasi terbesar kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi.

14.Adik – adik Munardi Simbolon, Andre Geovani Simbolon dan Noni Ro Bintang br Simbolon terima kasih buat doa – doanya.

15.Allen R. S Sinurat, SH terima kasih buat doa dan motivasinya dan yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

16.Yutika S.Pd, Vera Ompusunggu S.Pd serta seluruh teman-teman Seni Rupa 2011 yang telah banyak memberi bantuan dan semangat buat penulis.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik isi, bahan maupun tata bahasa untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Penulis

Satriyuana Febriyanti Simbolon NIM. 2113351024


(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Pengertian Analisis ... 8

2. Pengertian Teknik ... 9

3. Pengertian Batik ... 10

4. Jenis – Jenis Teknik Membatik ... 10


(10)

v

b. Teknik Batik Cap ... 11

c. Teknik Batik Printing ... 13

5. Perlengkapan Bahan Dalam Pembuatan Batik Cap ... 13

6. Proses dalam Pembuatan Batik Cap ... 14

7. Pengertian Ornamen ... 15

8. Pengertian Produk ... 24

9. Pengertian Fashion ... 25

B. Kerangka Konseptual ... 26

1. Gambar Kerangka Konseptual ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Waktu Penelitian ... 29

C. Metode penelitian ... 30

D. Populasi Penelitian . ... 31

E. Sampel Penelitian ... 32

F. Instrumen Penelitian ... 33

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

H. Teknik Analisis Data.... ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 A. Hasil Analisis Penelitian ... 37


(11)

vi

1. Proses Pembuatan Batik Dengan Teknik Batik Cap ... 40

2. Alat Yang Digunakan Dalam Membuat Batik Cap ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

Lampiran I Wawancara ... 78

Lampiran II Gambar ... 82


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian... 30

Tabel 4.1 Motif – Motif Tradisional Batak ... 76

Tabel Hasil Wawancara Dengan Pemilik Usaha ... 88


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 (Pola Berbentuk Geometris) ... ... ... 17

Gambar 2.2 (Pola Berbentuk Tumbuh – Tumbuhan)... ... 19

Gambar 2.3 (Pola Berbentuk Binatang Unggas) ... ... 20

Gambar 2.4 (Pola Berbentuk Sosok Manusia) ... ... 22

Gambar 2.5 (Pola Berbentuk Alam) ... ... 24

Gambar 2.6 (Pola Berbentuk Hias Benda) ... ... 26

Gambar 4.1 Proses Pengecapan ... ... 42

Gambar 4.2 Proses Pengecapan ... ... 43

Gambar 4.3 Kain Batik Selesai Di Cap ... ... 44

Gambar 4.4 Kain Batik Yang Akan Di Warnai ... ... 45

Gambar 4.5 Proses Pewarnaan I ... ... 46

Gambar 4.6 Proses Pewarnaan I ... ... 47

Gambar 4.7 Proses Pemblokan Motif ... ... 49

Gambar 4.8 Proses Pemblokan Motif ... ... 50

Gambar 4.9 Proses Pewarnaan II ... ... 52

Gambar 4.10 Proses Pewarnaan II ... ... 53

Gambar 4.11 Proses Pelorotan ... ... 55

Gambar 4.12 Proses Pelorotan ... ... 56

Gambar 4.13 Kain Batik Selesai ... ... 58

Gambar 4.14 Meja Untuk Pengecapan ... ... 60

Gambar 4.15 Lilin / Malam ... ... 61

Gambar 4.16 Canting Cap ... ... 62

Gambar 4.17 Loyang Dan Kompor ... ... 63


(14)

ix

Gambar 4.19 Neraca / Timbangan ... ... 65

Gambar 4.20 Sarung Tangan ... ... 66

Gambar 4.21 Panci ... ... 67

Gambar 4.22 Tempat Pewarnaan Batik ... ... 68

Gambar 4.23 Canting ... ... 68


(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Hasil Wawancara ... 78 Lampiran II Foto ... 81 Lampiran Biodata Narasumber ... 85


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap dikenal baru setelah usai Perang Dunia I atau sekitar 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.

Kain batik yang diidentikkan sebagai kain Nusantara kini berkembang menjadi industri modern. Konsekuensi dari masuknya batik ke dalam industri modern, batik dituntut mengikuti perkembangan zaman, sesuai perkembangan mode dan dengan tuntutan pasar. Perkembangan batik yang mengikuti perkembangan zaman dari tahun ke tahun akhirnya menunjukkan dinamika beragam corak yang menghadirkan ragam hias. Banyak pengrajin batik kini mulai mengadopsi bentuk-bentuk ragam hias daerah masing-masing untuk mengeksitensikan kembali icon corak ragam hias daerahnya yang hampir hilang.

Pengrajin batik mengalami perkembangan hampir di setiap kota di Indonesia mempunyai home industry tentang batik, beragam corak ragam hias budaya daerah menjadi icon tersendiri. Salah satunya yang ada di Medan, yaitu pengrajin Ardhina


(17)

2

Batik Medan, yang beralamat di Jl. Bersama Gg musyawarah No. 2 Medan Tembung. R. Edy Gunawan selaku pemilik home industry mendirikan usahanya sejak tahun 2010. Di tahun 2010 Edy masih menggunakan batik tulis dengan motif – motif dari Jawa. Di tahun 2011 R. Edy Gunawan selaku pemilik home industry Ardhina Batik telah meninggalkan motif dari Jawa dan menghadirkan corak batik khas Sumatera Utara, antara lain Batak Toba, Karo, Melayu, Simalungun, dll yang ada di Sumatera Utara, dengan proses teknik batik cap. Karya batik motif Batak Edy dengan teknik batik cap menghasilkan produksi yang sangat meningkatkan pemasaran hingga sampai ke daerah Jawa dan Kalimantan. (wawancara dari R.Edy Gunawan pada 15 Agustus 2015, 15:00).

Proses yang dilakukan oleh pengrajin Ardhina Batik Medan dilakukan dengan teknik batik cap, proses ini sangat efektif mengingat cara dan pengerjaannya terbilang mudah dan cepat, karena tidak perlu lagi memakai peralatan canting yang diisi dengan lilin, karena teknik cap hanya memakai bentuk yang sudah ada seperti mall yang terbuat dari logam kuningan yang berbentuk seperti motif ( salah satunya motif Batak Toba, Karo, Melayu, Simalungun, dll ) pada ujung logam tersebut, sehingga pemakaiannya hanya dicelupkan kedalam lilin yang sudah tersedia dan dicetak di atas kain mori, sesuai dengan motif pesanan.

Teknik batik cap ini tidak seperti batik tulis, yang dibuat terlebih dahulu pola atau sketsa yang akan dicanting, batik cap hanya memakai bentuk perulangan pada setiap motifnya sehingga mengurangi kesalahan pada saat mencanting, dan kelebihan dari


(18)

3

teknik batik cap ini adalah kerapian dari line art motif tersebut. Dengan adanya pembuatan teknik ini memudahkan para pengrajin mengerjakan pekerjaannya. Apakah benar pengrajin Ardhina Batik Medan hanya memakai teknik batik cap saja ataukah ada teknik batik tulis, jadi peneliti ingin mengkaji proses pembuatan motif tradisional Batak dengan batik cap yang ada di pengrajin Ardhina Batik Medan.

Berbicara tentang busana, batik tidak terlepas dari fashion, karena batik bisa menyatu dengan alur mode yang sedang berkembang di zamannya, tidak seperti zaman dahulu batik hanya dipakai dalam upacara adat tertentu saja. Tetapi di zaman ini batik diubah menjadi bentuk fashionable, dimana fashion menyerap corak ragam hias daerah yang dihadirkan kembali lewat bentuk busana. Fashion mendapatkan satu

resistensi dari eksistensi batik sebagai simbol fashion Indonesia. Batik banyak

digunakan dalam pegelaran maupun busana sehari-hari seperti di kantor, busana seragam guru, busana sekolah dan Indonesia mewajibkan memakai busana batik bercorakkan ragam hias daerah pada hari Jumat.

Kini Ardhina Batik sudah merambah kedunia trand setter Mengangkat bahan tersebut menjadikan sesuatu yang berbeda dengan fashion lainnya. Menunjukan corak ragam hias daerah menjadi kreatifitas fashion, dengan sesuatu yang berbeda dan dipamerkan, kemudian diperagakan / fashion show di depan pengamat fashion. Arti

fashion show sendiri adalah sebuah pentas seni peragaan dari perkembangan dunia fashion di Indonesia.


(19)

4

Dari latar belakang yang sudah dikemukan oleh peneliti dan dari hasil wawancara dari seorang pengrajin batik yaitu R.Edy Gunawan pada 15 Agustus 2015 maka peneliti semakin tertarik untuk mengangkat teknik batik cap dengan motif tradisional Batak sebagai produk fashion untuk dianalisa / diteliti lebih mendalam dalam sebuah tugas akhir. Dengan latar belakang yang telah dikemukakan, Maka peneliti mengambil judul

“Analisis Proses Pembuatan Batik Cap dengan Motif Tradisional Batak sebagai Produk Fashion pada Pengrajin Ardhina Batik Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah di paparkan pada latar belakang masalah di atas agar sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka penulis perlu melakukan penelitian studi, objek yang diteliti, dan melakukan observasi dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi. Berbagai permasalahan yang sudah diketahui, maka peneliti mengemukakan yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian peneliti, adapun berbagai penelitian permasalahan yang ditemukan pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Proses pembuatan motif tradisional Batak dengan teknik batik cap di pengrajin Ardhina Batik Medan.


(20)

5

2. Motif yang dipakai pada teknik batik cap pada pengrajin Ardhina Batik Medan.

3. Kesulitan menggunakan teknik batik cap pada pengrajin Ardhina Batik Medan.

4. Waktu yang digunakan dalam proses pembuatan Motif tradisional Batak dengan teknik batik cap.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti perlu membatasi masalah yang menjadi dasar analisa dalam menyusun skripsi untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, yaitu: Peneliti hanya fokus kepada Proses Pembuatan Motif Tradisional Batak Dengan Teknik Batik Cap.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Proses pembuatan Batik cap dengan Motif Tradisional Batak di Pengrajin Ardhina Batik Medan?

2. Motif - motif tradisional Batak apa saja yang digunakan pada Pengrajin Ardhina Batik Medan?


(21)

6

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini ialah:

1. Mengetahui proses pembuatan batik cap dengan motif tradisional Batak syang ada pada pengerajin Ardhina Batik Medan

2. Mengetahui motif tradisional Batak yang digunakan pada pengrajin Ardhina Batik Medan

F. Manfaat Penelitian

Berikut adalah beberapa manfaat dari dilakukannya penelitian ini :

a) Bagi peneliti :

1. Sebagai sumber informasi mengenai teknik Batik Cap

2. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai produk Fashion Batik Motif Tradisional Batak

b) Bagi kalangan Institusi :

1. Sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa seni rupa mengenai Teknik Batik Cap

2. Sebagai referensi bagi mahasiswa seni rupa.

3. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa seni rupa mengenai Pengrajin Ardhina Batik Medan.


(22)

7

c) Bagi kalangan umum :

1. Sebagai sumber informasi mengenai Teknik Batik Cap 2. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai Produk Fashion 3. Sebagai sumber informasi bagi kalangan umum mengenai


(23)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah data diperoleh, diolah, dan dianalisis kemudian diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Proses pembuatan batik dilakukan dengan memilih motif yang diinginkan lalu dibuat ke dalam bentuk tembaga atau dicetak selanjutnya canting motif yang sudah dibuat di tembaga diaplikasikan di atas kain mori lalu dicap sesuai pola yang kita inginkan lalu proses pewarnaan I selanjutnya pemblokan dan di beri warna II lagi dan selanjutnya pelorotan dan setelah itu kain telah siap untuk dipasarkan.

2. Motif – motif ornamen dengan teknik cap yang dibuat di Ardhina Batik Medan adalah motif Gimbang, motif Sijobang, motif Bunga

Bongbong, motif Iran – Iran, motif Burangir dll.

3. Proses pembuatan batik dengan teknik cap lebih dominan di produksi di Ardhina Batik Medan karena pengerjaannya lebih cepat dan efisien.


(24)

74

B. Saran

1. Di Ardhina Batik memilik banyak motif Batak dengan kekayaan budaya, terlebih akan motif tradisional Bataknya namun karya – karya yang dihasilkan kurang diperhatikan pemerintah, harapan penulis melalui batik cap dengan menggunakan motif Batak dan hasil temuan penulis melalui penelitian ini diharapkan bagi pemerintah maupun masyarakat Batak, dan masyarakat setempat, agar penerapan motif tradisional Batak pada batik cap perlu pengembangan yang positif karena motif tradisional Batak merupakan salah satu warisan kebudayaan di Indonesia.

2. Pengembangan kebudayaan merupakan tanggung jawab dari setiap generasi yang sadar akan pentingnya melestarikan peninggalan-peninggalan kebudayaan nenek moyang kita yakni seperti motif tradisional Batak pada batik cap yang mempunyai nilai keindahan yang cukup tinggi.

3. Kepada masyarakat Batak hendaklah tetap memelihara serta melestarikan bentuk motif tradisional Batak yang merupakan ciri khas daerah, dan kebudayaan masing-masing.

4. Kepada pihak pemerintah perlu memberi perhatian yang khusus tentang motif tradisional Batak pada batik cap sebagai salah satu hasil dan aset kebudayaan yang harus tetap dipertahankan dan dikembangkan, sehingga nilai-nilai kebudayaan yang terdapat di daerah tidak hilang begitu saja


(25)

75

mengingat banyaknya kebudayaan asing yang masuk dan berkembang pada saat ini.

5. Agar penelitian ini tidak hanya sampai disini saja diharapkan adanya

penelitian lanjutan lagi supaya seni budaya itu sendiri semakin disukai dan diminati untuk dikembangkan..


(26)

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Jakarta : Rineka Cipta.

Ali, Mohammad. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Amani.

Hamzuri, 1989. “Batik Klasik” (“ Classical Batik ”). Jakarta : Djambatan Kusumawardhani, Reni. 2012. How To Wear Batik. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama

Krisnawati, Andriana. 2005. TRIPs-WTO dan Hukum HKI Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Meyer, Sales Franz, 1957, Handbook of Ornament, New York: Dover

Publications Inc.

Misgiya dan Wahyu Tri Atmojo. 2008. Penerapan Ornamen Tradisional

Batak dalam Teknik Batik Untuk Menciptakan Industri Kerajinan Batik di Sumatra Utara. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed. 5 (No. 2)

Nazir, Muhammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Retnoningsih, A., dan Suharso. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV. Widya Karya.

Riyanto, Didik (1993). Proses Batik, Batik Tulis, Batik Cap, Batik Printing Solo : CV. Aneka.

Sirait, Baginda. 1980. Desain Ornamen Tradisional di Sumatera Utara. IKIP: Medan

Simmel, F. 2003. Fashion. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sunarno, Agung. 2011. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka

Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara kajian Khusus Tentang Ornamen


(27)

77

Tirta, Irwan. 2005. Pengertian Batik dan Jenis – jenis Batik. Jakarta : PT

Rineka Cipta

https://id.wikipedia.org/wiki/Produk/ 03 september 2015/ 13:05 http://id.wikipedia//wiki/Batik/25 September 2015/11:50

http://tjokrosuharto.com/id/content/20-perlengkapan-proses-batik-cap/15 November 2015/14:30


(1)

c) Bagi kalangan umum :

1. Sebagai sumber informasi mengenai Teknik Batik Cap 2. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai Produk Fashion 3. Sebagai sumber informasi bagi kalangan umum mengenai


(2)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah data diperoleh, diolah, dan dianalisis kemudian diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Proses pembuatan batik dilakukan dengan memilih motif yang diinginkan lalu dibuat ke dalam bentuk tembaga atau dicetak selanjutnya canting motif yang sudah dibuat di tembaga diaplikasikan di atas kain mori lalu dicap sesuai pola yang kita inginkan lalu proses pewarnaan I selanjutnya pemblokan dan di beri warna II lagi dan selanjutnya pelorotan dan setelah itu kain telah siap untuk dipasarkan.

2. Motif – motif ornamen dengan teknik cap yang dibuat di Ardhina Batik Medan adalah motif Gimbang, motif Sijobang, motif Bunga Bongbong, motif Iran – Iran, motif Burangir dll.

3. Proses pembuatan batik dengan teknik cap lebih dominan di produksi di Ardhina Batik Medan karena pengerjaannya lebih cepat dan efisien.


(3)

B. Saran

1. Di Ardhina Batik memilik banyak motif Batak dengan kekayaan budaya, terlebih akan motif tradisional Bataknya namun karya – karya yang dihasilkan kurang diperhatikan pemerintah, harapan penulis melalui batik cap dengan menggunakan motif Batak dan hasil temuan penulis melalui penelitian ini diharapkan bagi pemerintah maupun masyarakat Batak, dan masyarakat setempat, agar penerapan motif tradisional Batak pada batik cap perlu pengembangan yang positif karena motif tradisional Batak merupakan salah satu warisan kebudayaan di Indonesia.

2. Pengembangan kebudayaan merupakan tanggung jawab dari setiap generasi yang sadar akan pentingnya melestarikan peninggalan-peninggalan kebudayaan nenek moyang kita yakni seperti motif tradisional Batak pada batik cap yang mempunyai nilai keindahan yang cukup tinggi.

3. Kepada masyarakat Batak hendaklah tetap memelihara serta melestarikan bentuk motif tradisional Batak yang merupakan ciri khas daerah, dan kebudayaan masing-masing.

4. Kepada pihak pemerintah perlu memberi perhatian yang khusus tentang motif tradisional Batak pada batik cap sebagai salah satu hasil dan aset kebudayaan yang harus tetap dipertahankan dan dikembangkan, sehingga nilai-nilai kebudayaan yang terdapat di daerah tidak hilang begitu saja


(4)

75

mengingat banyaknya kebudayaan asing yang masuk dan berkembang pada saat ini.

5. Agar penelitian ini tidak hanya sampai disini saja diharapkan adanya penelitian lanjutan lagi supaya seni budaya itu sendiri semakin disukai dan diminati untuk dikembangkan..


(5)

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Jakarta : Rineka Cipta.

Ali, Mohammad. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Amani.

Hamzuri, 1989. “Batik Klasik” (“ Classical Batik ”). Jakarta : Djambatan Kusumawardhani, Reni. 2012. How To Wear Batik. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama

Krisnawati, Andriana. 2005. TRIPs-WTO dan Hukum HKI Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Meyer, Sales Franz, 1957, Handbook of Ornament, New York: Dover

Publications Inc.

Misgiya dan Wahyu Tri Atmojo. 2008. Penerapan Ornamen Tradisional Batak dalam Teknik Batik Untuk Menciptakan Industri Kerajinan Batik di Sumatra Utara. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed. 5 (No. 2)

Nazir, Muhammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Retnoningsih, A., dan Suharso. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV. Widya Karya.

Riyanto, Didik (1993). Proses Batik, Batik Tulis, Batik Cap, Batik Printing Solo : CV. Aneka.

Sirait, Baginda. 1980. Desain Ornamen Tradisional di Sumatera Utara. IKIP: Medan

Simmel, F. 2003. Fashion. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sunarno, Agung. 2011. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka

Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia, Semarang: Dhara Prize


(6)

77

Tirta, Irwan. 2005. Pengertian Batik dan Jenis – jenis Batik. Jakarta : PT Rineka Cipta

https://id.wikipedia.org/wiki/Produk/ 03 september 2015/ 13:05 http://id.wikipedia//wiki/Batik/25 September 2015/11:50

http://tjokrosuharto.com/id/content/20-perlengkapan-proses-batik-cap/15 November 2015/14:30