Hubungan Antara Penilaian Skor Trauma dan Kematian Pada Trauma Toraks di RSUP H. Adam Malik Medan Chapter III VI

10

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross
sectional.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan diRSUP H. Adam Malik Medan. Waktu penelitian
dilaksanakan setelah proposal disetujui, dengan mengumpulkan sampel dari
rekam medik.

3.3.

Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita trauma toraks yang dirawat
di RSUP H. Adam Malik Medan pada kurun waktu Januari 2012 sampai

Desember 2014.

3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel

penelitian

adalah

penderita

trauma

toraks

yang

memenuhi

criteriainklusiyang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan.


26

Universitas Sumatera Utara

3.4. Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus:
2

2

��+��
1.96+0.842
n= �
� +3
1+� � + 3 = �

0,5 ln�1+0.41
0,5 ln�1−��
1−0.41


= 51
Maka n = 51 Orang
Keterangan:
n

= jumlah sampel



= deviat baku α (tingkat kesalahan tipe I) = 5 %, maka Zα = 1,96



= deviat baku β (tingkat kesalahan tipe II) = 20 %, maka Zβ = 0,842

r

= 0.41 ( berdasarkan hasil penelitian sebelumnya)


3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi: Penderita trauma toraks di RSUP H. Adam Malik Medan yang masuk
melalui Intalasi Gawat Darurat (IGD) periode Januari 2012 sampai dengan Desember
2014.
Kriteria eksklusi: Data rekam medis yang tidak lengkap, meliputi tidak adanya data
mengenai salah satu komponen skor trauma (Usia, SKG, FP, TDS, AIS, jenis trauma
toraks)

Universitas Sumatera Utara

28
3.6. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Cara kerja
Penderita Trauma Toraks

Kriteria Inklusi dan
Eksklusi

Penentuan Faktor Risiko


Kematian Pada Trauma
Toraks

Analisis Univariat, Bivariat,
Multivariat

3.7. Definisi Operasional
1. Trauma toraks adalah trauma yang mengenai rongga toraks
2. Mortalitas adalah angka kematian pasien pada penderita trauma toraks.
3. Injury Severity Score (ISS) adalah penjumlahan kuadrat dari tiga nilai AIS tertinggi di
setiap tiga area tubuh yang mendapat trauma paling berat.

4. Skala Koma Glasgow (SKG) adalah penilaian sistem fisiologis berupa
penjumlahan dari respon membuka mata, respons verbal, dan respon motorik.
Nilainya berkisar antara 3- 15.
5. Revised Trauma Score (RTS) adalah sebuah skor fisiologis keparahan trauma.
Data yang diperoleh terdiri dari Skala Koma Glasgow (SKG), Tekanan Darah
Sistolik (TDS), dan Frekuensi Pernapasan (FP).

Universitas Sumatera Utara


29
6. Trauma Related Injury Severity Score (TRISS) adalah Sistem penilaian kombinasi
digunakan untuk mengatasi kelemahan sistem anatomis dan fisiologis. Sistem ini
menggabungkan usia, ISS, mekanisme trauma, dan komponenRTS, penelitian
untuk menghitung kemungkinan hidup.

3.8. Kerangka Konsep
Gambar 3.2 Kerangka Konsep
• Injury Severity Score (ISS),
• Skala
Koma
Glasgow
(SKG),
• Revised Trauma Score
(RTS),
• Trauma Related Injury
Severity Score (TRISS)

KematianpadaTrauma

Toraks

Hidup padaTrauma Toraks

3.9. Analisa Data
Data yang sudah dikumpulkan, diolah, dan dianalisis melaui statistik dan disajikan
secara deskriptif dalam bentuk tabel dan diagram serta ditentukan korelasi dari
masing-masing faktor risiko dengan kejadian kematian pada trauma toraks secara
bivariat dan multivariat. Nilai titik potong yang memiliki spesifisitas dan sensitivitas
tertinggi bagi ISS, SKG, RTS, dan TRISS akan diperoleh dengan metode Receiver
Operating Characteristic (ROC).

Universitas Sumatera Utara

30
BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Sampel Penelitian
Sebanyak 113 pasien penderita trauma toraks yang 102 (90,3%) diantaranya bertahan

hidup hingga selesai masa rawatan di RSUP HAM diikutkan dalam penelitian. Pasien
memiliki median (range) usia 40 (76) tahun dan mayoritas berjenis kelamin laki-laki
(81,4%). Jenis trauma terbanyak adalah trauma tumpul (75,2%) dengan median
(range) masa rawatan 17 (133). Nilai masing-masing skor trauma dan data lengkap
karakteristik pasien tersaji dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1. Karakteristik Sampel Penelitian
Karakteristik
Usia (median (range))
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jenis Trauma
Tajam
Tumpul
Vital Sign (median (range))
TD (sistolik)
TD (diastolik)
Frekuensi nadi
Frekuensi napas


N
40 (76)

%

92
21

81,4
18,6

28
85

24,8
75,2

120 (140)
70 (100)
87 (145)

24 (80)

Skor Trauma (median (range))
SKG
ISS
RTS
TRISS

13 (11)
8 (53)
7,55 (6,32)
0,98 (0,97)
17 (134)

Lama Rawat

30

Universitas Sumatera Utara


31
Mortalitas
Hidup
Meninggal

102
11

90,3
9,7

4.2. Analisis Bivariat
Dilakukan analisis bivariat terhadap masing-masing karakteristik pasien dengan
insidensi mortalitas. Tidak dijumpai perbedaan yang secara statistik bermakna antara
usia, jenis kelamin, jenis trauma, tanda-tanda vital, dan lama rawatan terhadap angka
mortalitas pasien dengan trauma toraks. Perbedaan secara statistik bermakna terlihat
pada setiap skor trauma. Data lengkap analisis bivariat tersaji dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2. Karakteristik Pasien berdasarkan Angka Mortalitas
Karakteristik
Usia

Hidup
40,5 (76)

Meninggal
20 (61)

p
0,720*

84 (91,3%)
18 (85,7%)

8 (8,7%)
3 (14,3%)

0,426**

Jenis Trauma
Tajam
Tumpul

27 (96,4)
75 (88,2)

11 (3,6)
10 (11,8)

0,287**

Vital Sign (median (range))
TD (sistolik)
TD (diastolik)
Frekuensi nadi
Frekuensi napas

120 (140)
70 (100)
86 (145)
24 (68)

110 (70)
70 (35)
90 (39)
28 (36)

0,720*
0,318*
0,165*
0,548*

17 (133)

16 (61)

0,587*

14 (7)
8 (9)

7 (5)
41 (30)