BAB I sejarah lubuk

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah bagian dari sistem pendidikan

tinggiyang menempatkan mahasiswa di luar kampus agar mahasiswa hidup ditengahtengahmasyarakat

untuk

membantu

dan

mendampingi

masyarakat

memanfaatkanpotensi Sumber Daya Alam (SDA) lokal dan Sumber Daya Manusia
(SDM) yangada untuk mengatasi permasalahan masyarakat dalam kurun waktu

tertentu (Anonim, 2012).
Lokasi obyek Kukerta adalah di pedesaan dengan tujuan agar mahasiswa
dapat memberikan

tambahan ilmu pengetahuan kepada masyarakat desa sesuai

dengan bidang ilmunya dan juga untuk membantu masyarakat desa memperbaiki
serta membangun sarana dan prasarana. Kegiatan seperti ini juga diikuti oleh
mahasiswa STIFAR Riau yang mana kegiatan ini dilaksanakan secara serentak.
Kegiatan Kukerta ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan penuh dan
mahasiswa diwajibkan bertempat tinggal di lokasi Kukerta masing-masing. Tujuan
dari Kukerta adalah untuk memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang wirausaha dan pendidikan ketrampilan, serta pembinaan
lingkungan untuk membangun kesejahteraan. Mewujudkan kepedulian (empati) dan
partisipasi mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan
potensi SDM dan SDA lokal melalui pembangunan kewirausahaan, peningkatan
pendidikan, ketrampilan, serta pemberdayaan lingkungan guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan


Kukerta

dilaksanakan

secara

ilmiah,

sistematis

dengan

menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titik sentral pembangunan, serta
berkesinambungan. Kukerta kali ini diarahkan dengan tujuan memperkuat
kemampuan keluarga dan masyarakat secara mandiri (Anonim, 2012).

Bagi mahasiswa, Kukerta merupakan wadah untuk berinteraksi secara
langsung kepada masyarakat, sehingga mereka dapat memahami permasalahanpermasalahan yang ada tengah masyarakat dan diharapkan dapat membantuatau
memberikan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang adaditengah
masyarakat. Disamping itu juga, kegiatan ini dapat memberikan pengalaman baru

kepada mahasiswa, sehingga diharapkan setelah mereka selesai mengikuti kegiatan
Kukerta terdapat perubahan karakter yang lebih baik pada diri mahasiswa tersebut
(Penuntun Kukerta Unihaz, 2012).
1.2.

Rumusan Masalah
Dalam kegiatan kukerta yang dilaksanakan di desa Lubuk Bendahara

kecamatan Rokan IV Koto kabupaten Rokan Hulu ini, masalah yang muncul dalam
menentukan program kerja melalui tinjauan dan analisa yang disesuaikan dengan
keadaan masyarakat yang ada, akhirnya kami menyimpulkan beberapa rumusan
masalah, diantaranya: ’Apakah kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat Desa
Lubuk Bendahara ?’, rencana kerja dapat dibuat setelah mengadakan pendekatan dan
observasi pada masyarakat setempat, selanjutnya disusun suatu program kerja dengan
harapan dapat terlaksana dengan baik.Rencana yang merupakan langkah awal dari
suatu kerja ini disusun dan disesuaikan dengan kondisi, situasi serta permasalahan
yang telah diuraikan dalam rumusan masalah pada masyarakat di Desa Lubuk
Bendahara.
1.3.


Tujuan
Kuliah Kerja Nyata Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau bertujuan untuk :

1.

Memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa STIFAR melalui
keterlibatannya

secara

meliputi:menemukan,

langsung

merumuskan,

dalam

kehidupan


memecahkan

dan

masyarakat
menanggulangi

permasalahan pembangunan.
2.

Membantu masyarakat melancarkan pembangunan dilokasi masing – masing

3.

Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya
wawasan mahasiswa

4.

Menerapkan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat guna membantu

meningkatkan taraf kesehatan

5.

Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah,
instansi teknis dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat lebih
berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya dengan
tuntunan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.

1.4.

Pelaksanaan Kukerta
1. Tempat Pelaksanaan KUKERTA

Dusun Tengah, desa Lubuk

Bendahara , Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu,
Provinsi Riau.
2. Tanggal dan Waktu : 5 Juli – 30 Agustus 2017.
1.5.


Manfaat
Adapun manfaat diadakannya Kuliah Kerja Nyata Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi

Riau adalah sebagai berikut:
a.

Untuk Mahasiswa
1.

Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja
secara interdisipliner sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan
kaitan dan kerja sama antar sektor.

2.

Memperdalam

pengertian


dan

penghayatan

mahasiswa

tentang

kemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi
pelaksanaan pembangunan.

3.

Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan.

4.

Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap selukbeluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan

masyarakat.

5.

Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dan melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah secara pragmatis.

6.

Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu dan
teknologi secara interdisipliner atau antar sektor.

b.

Untuk Bagi Masyarakat dan Pemerintah
1.

Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi dan

seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

2.

Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

3.

Mendapatkan pengalaman dalam mengolah serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam
pembangunan.

4.

Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan, memperoleh manfaat
dari

bantuan


pikiran,

gagasan

dan

tenaga

mahasiswa

dalam

melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
c.

Untuk Perguruan Tinggi
1.

Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya
dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga
kurikulum materi perkuliahan dan pembangunan ilmu yang disah di

perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari
pembangunan.
2.

Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan
berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.

3.

Melalui kegiatan mahasiswa dapat menelaah dan merumuskan keadaan/
kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu dan
teknologi.

4.

Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi
serta dinas lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang
melaksanakan kuliah kerja nyata.

BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1.

Demografi Desa

2.2.

Letak, Luas dan Aksebilitas

2.2.1. Luas dan batas wilayah
a.
Luas Desa / Kelurahan
b.
Batas Wilayah
I. Sebelah Utara
II. Sebelah Selatan
III. Sebelah Barat
IV. Sebelah Timur
2.2.2. Jarak Pusat Pemerintahan Desa dengan

2.3.

2.4

:
:
:
:
:

45,5 Km2
Alahan
Suka Damai/Tp.Jaya
Rokan Timur
Lubuk Bendahara Timur

a. Kecamatan

:

21

Km /

1

b. Ibu Kota Kabupaten

:

37

Km /

1 ½ Jam

c. Ibu Kota Propinsi

:

180 Km /

d. Ibu Kota Negara

:

-

Km /

4
-

Jam
Jam

Jam

Kondisi Geografis
a.

Tingkat Pusat Pemerintahan dari Permukaan laut

:

163M

b.

Banyaknya Curah Hujan

:

MM/HM

c.

Topografi (Dataran Rendah,Tgi Pantai

:

MM/MH

d.

Suhu Maximum / minimum

:

32

o

C

Keadaan Perekonomian
Kegiatan Ekonomi Desa Lubuk Bendahara selama ini masih didominasi oleh

sektor perkebunan dan peternakan.
Pekerjaan Masyarakat yang meliputi peternak sapi, pendodos sawit dan
penakik getah yang tingkat pendapatan masyarakat belum seutuhnya mencukupi

kebutuhan hidup karena harga barang tidak sebanding dengan penghasilan yang
mereka dapatkan serta masih minimnya bekal ilmu.
a.

Perkebunan
Jenis tanaman yang ada di desa Lubuk Bendahara :

b.




Kelapa
Kopi

:
:

2 Ha
- Ha

Ton






Ton
Teh
Cokelat
Karet
Cengkeh

:
:
:
:

7
20
-

Ha
Ha
Ha
Ha

- Ton
2 Ton
10 Ton




Ton
Tembakau
Panili

:
:

-

Ha
Ha

-



Ton
Sawit

:

-

Ton
-

4.789 Ha

250Ton

Perikanan
Jenis perikanan yang ada di desa Lubuk Bendahara :






c.

Tambak
Empang / Kolam
Danau
Waduk
Laut

:
:
:
:
:

4
-

Ha
Ha
Ha
Ha
Ha

731
613
225
232
16
67

Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor
Ekor

Peternakan
Jenis peternakan yang ada di desa Lubuk Bendahara :
 Ayam Kampung
:
 Ayam Ras
:
 Itik
:
 Kambing
:
 Domba
:
 Sapi Perah
:
 Sapi Biasa
:






Kerbau
Kuda
Babi
Dan Lain-lain

:
:
:
:

-

Ekor
Ekor
Ekor
Ekor

2.5 Keadaan Sosial, Pemerintahan, dan Kelembagaan
2.5.1 Kependudukan
1. Jumlah Penududuk
a. Laki – laki

:

1.596

Orang

Perempuan

:

1.720

Orang

Jumlah

:

3.316

Orang

b. Kepala Keluarga

:

537

c. Kewarganegaraan

:

I. WNI Laki-laki

:

1.596

Orang

WNI Perempuan

:

1.720

Orang

Jumlah

:

3.316

Orang

II. WNA Perempuan

:

-

Orang

WNA Perempuan

:

-

Orang

Jumlah

:

-

Orang

a. I s l a m

:

3.301

Orang

b. Protestan

:

15

Orang

c. Khatolik

:

-

Orang

d. B u d d h a

:

-

Orang

KK
Orang

2. Jumlah Penduduk Menurut Agama

e. H i n d u

:

-

Orang

f . Penganut Kepercayaan

:

-

Orang

a. 00 – 03 Tahun

:

101

Orang

b. > 03-05 Tahun

:

107

Orang

c. > 05-06 Tahun

:

142

Orang

d. > 06-12 Tahun

:

427

Orang

e. > 12-15 Tahun

:

401

Orang

f . > 15-18 Tahun

:

402

Orang

g. > 18-60 Tahun

:

1.482

Orang

h. > 60

:

247

Orang

3. Jumlah Penduduk Menurut Usia
Kelompok Pendidikan

Tahun

4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat
Pendidikan

a. Lulusan Pendidikan Umum

I. Taman Kanak-Kanak
Orang

:

117

II, Sekolah Dasar

:

598

III. SMP / SLTP

:

1.077

IV. SMA / SLTA

:

1.445

V. Akademi D1-D3

:

18

VI. Sarjana S1-S3

:

22

I. Pondok Pesantren

:

21

II. Madrasah

:

10

III. Pendidikan Keagamaan

:

-

IV. Sekolah Luar Biasa

:

-

V. Kursus Ketrampilan

:

-

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

b. Lulusan Pendidikan Khusus

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

5. Jumlah Penduduk Menurut mata Pencaharian

a. Karyawan
I. Pegawai Negeri Sipil

:

66

II. TNI / POLRI

:

3

III. S w a s t a

:

237

b. Wiraswasta / Pedagang

:

314

c. T a n i

:

2.277

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang
d. Pertukangan
41

:

Orang
e. Buruh Tani

:

271

f . Nelayan

:

11

Orang

Orang

g. Pemulung

:

-

h. J a s a

:

89

I. Laki – Laki

:

2

II. Perempuan

:

4

Jumlah

:

6

I. Laki – Laki

:

2

II. Perempuan

:

4

Jumlah

:

6

Orang

Orang

6. Jumlah Penduduk Menurut Mobilitas Mutasi
Penduduk

a. L a h i r

Orang

Orang

Orang
b. M a t i

Orang

Orang

Orang

c. D a t a n g
I. Laki – Laki

:

-

II. Perempun

:

-

Jumlah

:

-

I. Laki – laki

:

-

II. Perempuan

:

-

:

-

Orang

Orang

Orang
d. P i n d a h

Orang

Orang
Jumlah
Orang

IV. JUMLAH PERANGKAT DESA/KELURAHAN

1. Kepala Urusan

:

4

:

3

Orang
2. Kepala Dusun
Orang

3. S t a f f

:

2

:

12

:

6

:

45

:

15

:

6

:

6

Orang

V . KELEMBAGAAN RT/RW

1. a. Jumlah RT
Orang
b. Jumlah RW
Orang
2. Jumlah Pengurus RT/RW terdaftar
Orang

VI. JUMLAH PELAYANAN MASYARAKAT

1. Pelayanan Umum
Orang
2. Pelayanan Kependudukan
Orang
3. Pelayanan Legalisasi
Orang

VII. PAJAK RETRIBUSI

1. Pajak Bumi Dan Bangunan
a. Jumlah Wajib Pajak (WP)

:

1.007

b. Jumlah SPPT

:

1.007

c. Jumlah Ketetapan

: 41.192.217

d. Jumlah Realisasi

:

Orang

Orang

Rupiah
-

Rupiah

VIII. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

1. Jumlah anggota BPD

:

5

Orang
2. Tanggal,Bulan dan Tahun Pembentukan
Tahun

:

2008

BAB III
TINJAUAN KHUSUS
3.1.

Sejarah Desa Lubuk Bendahara
Pada zaman dahulu ada suatu keluarga sepasang suami istri , suaminya

bernama Datuk Banduawo (bendahara) dan istrinya Puti (putri) Gadih Ombai,
sudah lama mereka menikah tetapi belum juga mendapatkan keturunan, mereka tidak
berputus asa, mereka selalu berusaha, berobat dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa. Tidak lama berapa lama istrinya puti Gadih Ombai mengandung, sesampai

masa kandunganya Sembilan bulan istrinya melahirkan seorang anak laki-laki,
anaknya berparas sangat tampan. Sungguh sangat bahagialah hati puti Gadih Ombai
semenjak melahirkan anaknya, rezekinya pun bertambah-tambah dan tidak ada
merasa kekurangan. Datuk Banduawo (bendahara) dan istrinya merupakan orang
yang dituakan, tempat orang meminta pertolongan, tempat mengadukan nasib
peruntungan. Pada saat gadih ombai menimang anaknya ia berkata “ kok paik (pahit)
darah anak sampai besar, jadi panutan didalam kampong, jadi benteng orang yang
banyak, jadi pagar didalam kampong, menjadi payung panji ketanah suci, itulah
terniat didalam hati dan didismpan didalam dada”.
Pada suatu hari puti gadih ombai hendak pergi mandi belimau dan bekasai,
pada saat itu kondisi kampung sedang lengang dan sedang ramai di balai. Maka putri
gadih ombai dan membawa anaknya pergi mandi ketepian sungai rokan yang terdapat
tepian berpasir putih. Sesampai putri gadih ombai ketepian, putri gadih ombai
mengganti pakaian basahan lalu dibawa anaknya segera mandi dengan limau kasai.
Setelah itu gadih ombai mendudukan anaknya dipasir putih, lalu gadih ombai
berenang dari hulu kehilir sambil menyelam. Tetapi, apa hendak dikata malang tidak
dapat ditolak,senang sepanjang hari, malang sekejap mata. Setelah gadih ombai puas
mandi berenang,teringatlah gadih ombai dengan anaknya,ketika melihat kearah tepian
pasir putih tadi tidak kelihatan anaknya tersebut, dipandanglah dari hulu ke hilir, dari
tengah ke tepi sungai tetapi tidak kelihatan anaknya itu. Puti gadih ombai merasa
panik dan khawatir ketika anaknya hilang. Gadih ombai berkata didalam hati “nak
kemano anak nan dicari,berlari kaulak kemudik tapian anak nan tampak lai”.
Menangislah gadih ombai.
Ketika malas pergi mandi kata gadih ombai “ tasirok darah didado tagamang
dalam hati, raso-rasonyo pai baduo babaliek surang, apo kauntung badan ooo nak
malang bundo”. Sudah puas menangis gadih ombai itu makan datanglah Datuk
Bandauwo yang pulang dari hutan selepas menangkap ayam hutan, terkejutlah Datuk
melihat dari kejauhan orang sedang mandi,mendengar orang sedang menangis dan

meratap, turunlah Datuk ketepian sungai nampaklah rupanya istri nya yang sedang
mencari anak nya yang hanyut atau dilarikan buaya atau di ambil setan. Mendekatlah
Datuk lalu gadih ombai berkata kepada Datuk “ anak kita lah hilang ontah anyuk
ontah dilarikan buayo ontah diambil setan”. Mendengar kata dari gadih ombai lalu
Datuk memberitahukan kepada orang banyak. Bersahut sahutanlah tabuh larangan
selepas jum’at, berkumpul lah orang orang baik laki-laki, perempuan, besar , kecil,
tua dan muda, datuk dukun serta piyawang ayi untuk mencari anak Datuk Banduawo
yang hilang. setengah mencari ke hilir setengah lagi mencari ke mudik. Tiga hari
lamanya mencari tetapi tidak juga ditemukan anak Datuk Banduawo tersebut. Pada
malam hari ke empat mimpilah datuk dukun dan piawang ayi, datang seseorang
kedalam mimpi mereka lalu berkata “kalau kalian hendak mengambil anak kalian,
carilah darah kerbau bala (kerbau putih) sembelihlah kerbau itu, ambil darah dan
buatkan beras kunyit, di waktu tengah hari serakkan lah beras kunyit dan darah itu”.
Maka mufakatlah orang untuk mencari darah kerbau bala (kerbau putih) itu namun
tidak kunjung dapat dicari.
Dukun, datu dan bamou (orang pintar) memerintahkan orang mencari kulit
kayu ubar ke dalam hutan setelah dapat kulit kayu ubar tersebut kulit kayu ubar itu
ditumbuk dan diambil airnya mirip seperti darah kerbau bala (kerbau putih). Lalu pas
pada tengah hari diserakkan lah darah kerbau bala tersebut yang diganti dengan air
kayu ubar serta beras kunyit oleh orang pintar tersebut. Tidak bebrapa lama makan
tampaklah taka yang berkilauan timbul dan bercahaya lalu orang pintar tersebut turun
ke sungai sambil berdoa kepada Allah SWT. Lalu mengambil taka tersebut. Setalah
taka emas tersebut dibawa ke darat maka mufakatlah orang dengan Datuk banduawo
yang mana taka emas itu diserahkan kepada raja oleh Datuk banduawo dan raja lah
yang menyimpan taka emas tersebut dan diletakkan taka itu dianjung dan dirantai.
Pada suatu hari pembantu raja sedang menumbuk padi terdengarlah oleh
pembantu raja kalau taka tersebut merentak-rentak lalu pembantu raja mengatakan
“kamu sudah ditipu, itu bukan darah kerbau bala (kerbau putih), tetapi getah kayu

ubar yang ditumbuk dan diganti sebagai darah kerbau bala”. Maka taka tersebut
merentak-rentak dan lama-lama putuslah rantai tersebut lalu taka emas turun sampai
kebawah terguling kedekat orang yang menumbuk padi yaitu pembtu raja, kemudian
pembantu raja memukul taka emas itu maka umbinglah bibir taka tersebut. Kemudian
taka tersebut masih tetap terguking sampai didalam air kembali ke lubuk yang
dalamnya sampai sekarang kira-kira 220 tahun. Karena asal usul kampung lubuk
bendahara, yang didalamnya ada benda dan kejadian huru hara itu, maka dari itu
dinamakan kampung LUBUK BENDAHARA dan kenyataaan ini disertai dengan
adanya orang Amerika yang melakukan survey berkemah dipinggir sungai lalu
menyelam kedalam lubuk, yang dalam nya itu tampaklah seorang laki-laki tua
janggutnya sudah kuning dan panjang duduk didekat taka emas tersebut yang
dikelilingi oleh ular bidai katanya yang umur nya kira-kira sudah mencapai ratusan
tahun yang sekarang tempat itu bernama pasir loeh.