View of STRATEGI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA STMIK MITRA KARYA BEKASI

  

STRATEGI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA STMIK MITRA KARYA BEKASI

  Anita Novialumi STIE Tribuana Bekasi

  

Abstract: This study describes on research results aimed at determine the strategies used by

universities in improving the entrepreneurial spirit of students and to know obstacles faced by

universities in improving the entrepreneurial spirit. In data collection, the researcher used the

interviews and documentations where the method is done to obtain the data clearly and in

detail. The findings indicate that the strategy undertaken by STIMIK Mitra Karya Bekasi in

improving entrepreneurship spirit of the students. These strategies include: Entrepreneurship

courses, The Student Study Service of Enterpreneurship, entrepreneur internships, and

student creative programs. In implementing the strategy is certainly there are some obstacles

in the process. These obstacles are a weak entrepreneurial spirit, lack of responsibility for

students in tasks assigned, lack of monitoring, and most importantly the problem of funds.

  Keywords: Higher Education Strategy, Entrepreneurship, Enterpreneur Soul

Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

strategi apa yang digunakan perguruan tinggi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan

mahasiswa dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi perguruan tinggi dalam

peningkatan jiwa kewiraushaan. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode

wawancara, dan dokumentasi yang dimana metode tersebut dilakukan untuk memperoleh

data secara jelas dan rinci. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada beberapa strategi yang

digunakan oleh STIMIK Mitra Karya Bekasi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan

mahasiswa. Strategi tersebut meliputi: kuliah kewirausaan, KKN-usaha, magang

kewirausahaan, dan program kreatif mahasiswa. Dalam melaksanakan strategi tersebut

pastinya di dalamnya terdapat beberapa kendala dalam prosesnya. Kendala-kendala tersebut

adalah jiwa kewirausahaan yang lemah, kurangnya tanggung jawab para mahasiswa dalam

tugas yang diberikan, kurang pemantauan, dan yang paling utama adalah masalah dana.

  Kata kunci: Strategi Perguruan Tinggi, Kewirausahaan, Jiwa Kewirausahaan

  kerja merupakan jawaban mengapa kita

  PENDAHULUAN Di era zaman saat ini, Indonesia memerlukan adanya wirausaha baru.

  amat sangat membutuhkan banyak Dengan demikian, menjadi wirausaha pada wirausaha baru terutama para generasi saat ini sangatlah diperlukan, bukan hanya muda yang berwirausaha. Tingkat untuk kepentingan diri sendiri, tetapi yang pengangguran, baik yang tidak paling utama adalah sebagai pengabdian berpendidikan maupun yang kita kepada bangsa dan negara dengan berpendidikan, serta sedikitnya lapangan menciptakan lapangan kerja untuk orang banyak. Menurut William Danko: “Seorang wirausahawan (entreprenuer) mempunyai kesempatan 4 kali lebih besar untuk menjadi milyuner”. Menurut majalah FORBES: “75% dari 400 orang terkaya di Amerika berprofesi sebagai

  enter-prenuer

  ”. Fakta membuktikan bahwa banyak entre-prenuer sukses yang berawal usaha kecil (Siswoyo, 2006).

  Entrepreneur adalah mereka yang

  berani mewujudkan ide menjadi kenyataan. Menurut Joseph Schumpeter,

  Entrepeneur is a person who perceives an oppotunity and creates an organization to pur-sue it (Bygrave, 1994:2). Wirausaha

  adalah orang yang melihat adanya peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

  Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2016 mencapai 7,02 persen. Dari banyaknya jumlah pengangguran yang ada di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan bahwa mencari pekerjaan sangatlah sulit. Angka pengangguran tersebut haruslah diturunkan. Bukan rahasia umum lagi jika Indonesia sebagai salah satu peta perekonomian dunia dalam pertemuan

  World Economic Forum on East Asia,

  seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk mencetak pengusaha sebanyak-banyaknya. Tapi pada kenyataannya, rasio pengusaha di

  Indonesia masih sangatlah minim dibandingkan negara-negara tetangga.

  Melihat fenomena diatas maka pendidikan wirausaha sangatlah dibutuhkan untuk menumbuh kembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan masyarakat khususnya generasi muda (Kourilsky dan Walstad, 2013). Berhubungan dengan pengaruh pendidikan kewirausahaan tersebut, dibutuhkan adanya pemahaman tentang cara mengembangkan dan mendorong lahirnya para wirausaha muda yang memiiki potensi sejak mereka berada di bangku sekolah.

  Pemahaman tentang kewirausahaan haruslah dimiliki oleh setiap mahasiswa. Karena para mahasiswa sebagai penerus bangsa yang diharapkan akan melanjutkan cita-cita negara yaitu memajukan negara Republik Indonesia. Sehingga dengan hasil dari pendidikan yang dikuasainya mampu menciptakan lapangan kerja. Selain itu, para mahasiswa diharapkan mampu bekerja dengan baik, dilihat dari segi ilmu maupun teknis lapangan. Jadi, sebisa mungkin seorang mahasiswa dituntut untuk berpikir secara kreatif terhadap peluang bisnis yang ada di masyarakat dan berani mencoba untuk memulai usaha.

  Demikian pula pada STMIK Mitra Karya (MIKAR) merupakan salah satu Perguruan Tinggi swasta di Kota Bekasi, Jawa Barat, tentu memiliki tujuan agar para lulusan perguruan tinggi tidak mengalami kesulitan untuk dapat menembus pasar dunia kerja. Untuk itu, kepada para mahasiswa dipandang perlu diberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kewirausahaan agar mereka memiliki pengalaman berwirausaha dan meningkatkan daya saing yang kuat di dunia kerja. Hal ini yang mendasari pentingnya upaya untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

  Upaya STMIK Mitra Karya Bekasi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa merupakan hal terpenting bagi perguruan tinggi agar dapat mencetak para lulusan agar bisa mandiri dan mampu berkompetisi. Untuk itu, perguruan tinggi memiliki strategi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan dalam mewujudkan harapan untuk para lulusan STMIK Mitra Karya Bekasi.

  Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang diarahkan pada penggunaan metode studi deskriptif di STMIK Mitra Karya Bekasi. Menurut Yusuf (2016:62) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif kualitatif mencoba memberikan gambaran keadaan masa sekarang secara mendalam.

  Penelitian ini merupakan usaha sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena. Metode ini digunakan untuk mendiskripsikan dan mengeksplorasi fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok secara menyeluruh, luas dan mendalam tentang strategi perguruan tinggi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa STMIK Mitra Karya Bekasi. Terdapat beberapa informan yakni meliputi: Ketua STMIK Mitra Karya, para ketua prodi, kepala bagian kemahasiswaan, dan para dosen bidang studi Kewirausahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN

  Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan dokumentasi mengenai strategi perguruan tinggi yang digunakan dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa di STMIK mitra Karya Bekasi pengembangan kualitas kinerja pegawai, peneliti mendapatkan beberapa data tentang strategi apa saja yang digunakan untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa dan mengenai kendala apa saja yang dihadapi lembaga dalam pelaksanaan

METODE PENELITIAN

  setiap strategi perguruan tinggi dalam yang dilakukan oleh peneliti meningkatkan jiwa kewirausahaan pada terhadap data yang diperoleh mahasiswa. Hal ini juga disajikan dalam selama wawancara dan bentuk teks prosedural. dokumentasi maka diperoleh data bahwa perkuliahan kewirausahaan 1. ini berkontribusi dalam

   Strategi Pengembangan Kualitas

  menumbuhkan jiwa

  Pegawai

  Berdasarkan hasil penelitian, entrepreneurship mahasiswa, peneliti beberapa memperoleh data antara lain: Menumbuhkan dari para informan yang sudah peneliti wawasan berwirausaha, pilih mengenai tujuan yang pertama menumbuhkan mental dan yaitu tentang strategi perguruan tinggi semangat wirausaha, dalam meningkatkan jiwa menumbuhkan semangat kewirausahaan pada mahasiswa membangun bisnis yang beretika, STMIK Mitra Karya Bekasi . dan meningkatkan motivasi Perguruan tinggi menggunakan mahasiswa dalam berwirausaha. beberapa strategi untuk meningkatkan 2)

  KKN Usaha jiwa kewirausahaan mahasiswa yaitu Strategi yang kedua kuliah kewirausaan, KKN-usaha, yaitu dengan mengadakan magang kewirausahaan, dan program Program KKN Usaha. Program kreatif mahasiswa. KKN ini perlu dilaksanakan 1) dengan tujuan memberikan

  Kuliah Kewirausahaan Strategi yang pertama pemahaman kepada mahasiswa dilakukan oleh perguruan tinggi secara langsung mengenai praktek yaitu dengan mengadakan mata kewirausahaan. Informasi didapat kuliah kewirausahaan secara dari wawancara ketua perguruan terstruktur. Mata kuliah tinggi bahwa kegiatan KKN- kewirausahaan di perguruan tinggi Usaha ini sangat bermanfaat dan ini tidak hanya mempelajari mampu meningkatkan jiwa landasan-landasan teori saja. kewirausahaan para mahasiswa.

  Melainkan juga memasukkan Kegiatan ini mahasiswa diberi unsur-unsur pendidikan karakater penyuluhan dari industri-industri di dalamnya. Berdasarkan analisis kreatif yang bekerja sama dengan perguruan tinggi tersebut. Selain itu mahasiswa dilatih untuk membuat produk dan dipasarkan secara kelompok. 3)

  Magang Kewirausahaan Selanjutnya strategi yang dilakukan adalah dengan mengadakan program magang Kewirausahaan. Program ini dilakukan dengan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk berlatih secara langsung kepada pengusaha-pengusaha di lingkungan sekitar. Program ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam pemahaman resiko-resiko yang akan dihadapi dan cara pemecahannya. Dengan strategi magang kewirausahaan ini mahasiswa benar-benar memperoleh pengalaman melakukan usaha. 4)

  Program Kreatif Mahasiswa

  (PKM) Strategi yang terakhir adalah dengan membentuk

  Program Kreatif Mahasiswa (PKM) di STMIK Mitra Karya Bekasi. PKM dikembangkan untuk membawa mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berdasarkan penguasaan sains dan teknologi. Para mahasiswa yang telah mempelajari ilmu pengetahuan dasar kewirausahaan didorong untuk memiliki ide baru sehingga mampu menciptakan produk-produk baru yang layak saing dan inovatif. Minat berwirausaha tidak harus sesuatu yang tidak pernah dibuat orang, tetapi lebih mengembangkan ke hal yang sudah ada. Pemakaian konsep pakai teknik amati tiru dan modifikasi bisa menjadi pilihan.

  Ide kreatif mahasiswa dapat dikembangkan melalui dorongan dari dosen-dosen pada program studi. Bimbingan yang bersifat

  sharing akan menjadi wadah

  diskusi efektif untuk mencari minat mahasiswa.

  2. Kendala-kendala Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa

  Meningkatkan jiwa kewirausaha mahasiswa dengan strategi-strategi yang telah dijelaskan oleh para informan tidaklah mudah. Semua strategi ini menjuruskan kepada keminatan mahasiswa dalam berwirausaha. Secara faktual pastinya di dalamnya terdapat beberapa hambatan dalam prosesnya. Faktor mahasiswa STMIK Mitra Karya Bekasi yang menghambat pogram ini antara diperoleh data dari para informan ada lain karena jiwa kewirausahaan beberapa strategi yang digunakan. Strategi mahasiswa yang masih kurang dalam tersebut meliputi: kuliah kewirausaan, melakukan usahanya sehingga di KKN-usaha, magang kewirausahaan, dan tengah jalan usahanya berhenti. program kreatif mahasiswa. Dalam Kemudian terlambatnya mahasiswa melaksanakan strategi tersebut pastinya di dalam menyerahkan laporan usahanya dalamnya terdapat beberapa kendala dalam kepada panitia atau ketua PKM. Serta prosesnya. Kendala-kendala tersebut dari panitia atau ketua yang kurangnya adalah jiwa kewirausahaan yang lemah, pemantauan dengan cara melihat kurangnya tanggung jawab para secara langsung usaha yang sedang mahasiswa dalam tugas yang diberikan, dilakukan oleh para mahasiswa. kurang pemantauan, dan yang paling Penghambat selanjutnya juga utama adalah masalah dana. dikarenakan masalah dana, dana juga

DAFTAR PUSTAKA

  bisa menjadi faktor pendukung namun di sisi lain juga bisa menjadi Bygrave, dan William, D. 1994. The penghambat karena menurut Portable MBA in En-trepreneurship .

  New York: John Willey & Sons, Inc. mahasiswa dana yang diperoleh masih minim, mahasiswa banyak mengeluh Kourilsky, dan Walstad. 2013.

  Entrepreneurship and Femele Youth tidak mempunyai tempat usaha. Knowladege, Atitudes, Gender

  Kemudian yang dapat menjadi Differences and Educational

  Practices. Journal of Business

  penghambat adalah karena sanksi Venturing, 13(1):77-88 yang kurang tegas untuk diberikan

  Siswoyo, B.B. 2006. Strategi kepada mahasiswa yang kurang Pengembangan Usaha Kecil. Seminar mematuhi peraturan. Ekonomi Indonesia 2006 Di Blitar 8 Maret 2006.

  PENUTUP

  Berdasarkan hasil penelitian Siswoyo, B.B. 2009. Kewirausahaan dalam Kajian Dunia Akademik. FE tentang strategi perguruan tinggi dalam UM. meningkatkan jiwa kewirausahaan pada