7| Parameter GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA YAYASAN TRI PRAJA KARYA UTAMA

GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA YAYASAN TRI PRAJA KARYA UTAMA

  Sardi Efendi STIE Tribuana Bekasi

   Abstract: This study has a purpose to know the influence of leadership style and organizational culture to employee performance at Yayasan Tri Praja Karya Utama. The type of this research used quantitative research method. And the samples used in this study were 55 employees. Based on the results of multiple regression analysis change in the most dominant factor factor on employee performance is the organizational culture this is proved by the value of the largest standard coefficient. Social organization significant and significant to employee performance. The better the organizational culture, the performance of employees will increase. Leadership style positively affect the performance of work, then employee performance will increase.

  Keywords: Organizational Culture, Leadership Style, Employee Performance. Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama.

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 55 karyawan. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda di peroleh bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah budaya organisasi hal ini di buktikan dengan nilai standardized coefficient yang terbesar. Budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin baik budaya organisasi, maka kinerja karyawan akan meningkat. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan artinya apabila gaya kepemimpinan semakin baik, maka kinerja karyawan akan meningkat.

  Kata Kunci : Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan

PENDAHULUAN lingkup perguruan tinggi tersebut harus di

  Pada Era globalisasi, persaingan perhatikan agar sumber daya manusia yang pada Perguruan tinggi semakin tinggi dan ada dalam lembaga senantiasa terjaga, baik semakin kompleks sehingga setiap kesehatan, kompensasi ataupun kinerja lembaga di tuntut untuk memperbaiki sumber daya yang ada dalam perusahaan segala hal yang berkaitan dengan lembaga tersebut. dan lebih responsive agar tetap bertahan Kinerja sumber daya manusia dan berkembang. Hal yang perlu di dalam perguruan tinggi yang merujuk pada perbaiki adalah semua aspek khusunya karyawan dan dosen dapat di pengaruhi pada sumber daya manusia. Oleh karena oleh berbagai faktor yang di antaranya itu sumber daya manusia yang ada dalam gaya kepemimpinan dan budaya organisasi. Dimana gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku-perilaku karyawan dalam suatu perusahaan

  Kinerja merupakan suatu fungsi kemampuan pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan. Tingkat pencapaian tujuan dan interaksi antara tujuan dan kemampuan pekerja menurut Gorden dalam Nawawi (2006:63). Dapat dijelaskan bahwa setiap karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya agar dapat tumbuh dan berkembang mempertahankan kelangsungan hidup tempatnya bekerja.

  Seorang pemimpin yang ideal harus memiliki gaya kepemimpinan yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan Seorang pemimpin sangat perlu memperhatikan gaya kepemimpinan dalam proses mempengaruhi, mengarahkan kegiatan anggota kelompoknya serta mengordinasikan tujuan anggota dan tujuan organisasi agar keduanya dapat tercapai Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang mampu memberikan motivasi kerja pada bawahannya. Widyatmini dan Hakim (2008:169) mengatakan seorang pemimpin harus melalukan berbagai keahlian, pengalaman, kepribadian dan motivasi setiap individu yang di pimpinya. Gaya kepemimpinan yang efektif di butuhkan dalam suatu perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja semua karyawan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan perusahaan.

  Bukan hanya pada gaya kepemimpinan, suatu keberhasilan pada organisasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya dapat di pengaruhi juga oleh Budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan pola, norma, keyakinan, dan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu lembaga. Pola, norma, keyakinan dan nilai tersebut dapat mempengaruhi perilaku pada sumber daya manusia yang berada dalam suatu lembaga sehingga berimplikasi terhadap kinarja karyawan yang ada dalam suatu organisasi atau perushaan.

  Moeljono (2006: 15) memaparkan budaya organisasi merupakan sistem nilai- nilai yang diyakini semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berprilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

  Karyawan dan dosen di ruang lingkup perguruan tinggi yang telah memahami nilai-nilai dalam suatu organisasi akan menjadikan nilai tersebut sebagai kepribadian organisasi. Nilai dan keyakinan tersebut akan di wujudkan menjadi perilaku keseharian mereka dalam bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individu dan masing-masing kinerja individu yang baik akan menimbulkan kinerja organisasi atau karyawan yang baik pula.

  Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi Timur.

   Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni explanatory survey.

  Explainatory survey merupakan metode dalam desain penelitian kuantitatif yang menjelaskan sebab akibat yang terjadi (causality research). Menurut Kadji (2016: 38) metode explanatory survey merupakan metode yang menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa atau keadaan sekarang, maupun menjelaskan peristiwa atau keadaan yang akan datang.

  Metode explanatory survey digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya. Metode ini mengemukakan fakta-fakta yang didukung oleh penyebaran kuisioner kepada responden serta pemahaman literatur. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga metode yang digunakan adalah cross sectional method.

  Bersarkan judul yaitu gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama, maka penelitian dilaksanakan di Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi dengan jumlah sampel yaitu 55 karyawan.

  Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disebarkan secara kepada para karyawan karyawan di Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi. Pengukuran variabel-variabel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert , yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

METODOLOGI PENELITIAN

  Pengukuran jawaban responden menggunakan kriteria pembobotan dengan tingkatan skala likert sebagai berikut :

  SS (Sangat Setuju) Diberi bobot 5 S ( Setuju) Diberi bobot 4 RR (Ragu-Ragu) Diberi bobot 3 TS (Tidak Setuju) Diberi bobot 2 STS (Sangat Tidak Setuju)

  Diberi bobot 1 Untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi berganda. Analisis linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

  Likert

  2. Integrasi 3.

  3. Jangka waktu output 4. Kerjasa ma

  2. Kuantita s kerja

  Kualitas kerja

  Kinerja karyawan (prestasi kerja)adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang karyawan dalam melaksanaka n tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya 1.

  4. Adaptasi Likert Kinerja Karyawan (Y1)

  Jarak dan menejem en

  Percaya pada rekan kerja

  Variable yang di gunakan dalam penelitia terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat dimana variabel bebas adalah gaya kepemimpinan, variabel bebas adalah budaya organisasi dan variabel terikat adalah kinerja karyawan. Dan adapun Definisi variabel oparasional dari penelitian ini sebagai berikut :

  Budaya Organisasi (X2) Budaya Organisasi didefinisikan sebagai suatu kerangka kerja kognitif yang memuat sikap-sikap, nilai-nilai, norma- norma dan pengharapan

  • pengharapan bersama yang dimiliki oleh anggota- anggota organisasi 1.

  3. Para anggota bebas bekerja dengan siapa yang mereka pilih Likert

  Pemimpi n yang memberi kebebasa n kepada bawahan untuk melakuk an kebaikan apabila bawahan melakuk an kesalaha n.

  1. Pemimpi n yang senang meneima kritikan, saran, dan pendapat dari bawahan

  Kepemimpinan (Xi) Gaya kepemimpin an yang menempatka n manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam an yang dilakukan berdasarkan dan mengutamak an orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.

  Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Gaya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Untuk mendapatkan hasil dari metode perhitungan analisis ini maka digunakan bantuan komputer dengan program “SPSS For Windows Release 21.

  Deskripsi mengenai karakteristik responden yang meliputi: jenis kelamin, usia dan lama karyawan bekerja di Yayasan Tri Praja Karya Utama akan dijelaskan sebagai berikut:

  .504 .749 3.148 4.107

  Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dengan kinerja karyawan maka dilakukan uji korelasi. Dari hasil uji korelasi yang dilakukan didapat nilai korelasi (R) sebesar 0,845 yang signifikan pada α = 0,05. Hal ini

  Analisis Korelasi

  = 0,532, artinya apabila variabel budaya organisasi (X2) meningkat 1 satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,532 satua

  2

  1 satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,410 satuan. b

  kepemimpinan (X1) meningkat

  1 = 0,410, artinya apabila variabel gaya

  Dari persamaan yang terbentuk di atas dapat dijelaskan interpretasinya sebagai berikut: a (konstanta) = 0,254 artinya apabila variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) dalam keadaan konstan, maka kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,254 satuan. b

  Dari hasil uji regresi berganda yang dilakukan pada tabel di atas, dapat dibuat persamaan sebagai berikut: Y = 0,254 + 0,410X1 + 0,532X2

  a. Dependent Variable: Y Sumber: data primer diolah, SPSS 2013

  .457 .003 .000

  .339 .130 .130 .386

  Usia (Tahun) Frekuensi Presentase 21-35 menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dengan kinerja karyawan.

  X1 X2 .254 .410 .532

  1. Constant

  Error Beta t Sig.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Coefficients B Std.

  Coefficience Model Unstandardized Coefficients Standardized

  Hasil Uji Regresi Linier Berganda

  Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Yayasan Tri Praja Karana Bekasi, maka digunakan analisis regresi linier berganda, dimana variabel bebasnya adalah gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2), serta variabel terikatnya adalah kinerja karyawan (Y). Berikut hasil uji regresi yang dilakukan.

  55 100% Analisis Regresi Linier Berganda

  5 9,0% 85,5% Jumlah

  47

  35-50

  Koefisien Determinasi

  Koefisien determinasi (R

  2

  ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Dari tabel di atas diperoleh koefisien determinasi (R

  2

  ) sebesar 0,714 (71,4%). Ini berarti bahwa variasi variabel terikat kinerja karyawan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) sebesar 71,4%, sedangkan sisanya 28,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti.

  Uji T (Uji Parsial)

  Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan secara parsial (sendiri-sendiri). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau melihat nilai signifikansinya. Apabila t hitung > t tabel dan nilai signifikansi < α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila t hitung < t tabel dan nilai signifikansi

  α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan. Dari tabel di atas diperoleh t hitung untuk variabel gaya kepemimpinan (X1) lebih besar dari t tabel, yakni 3,148 > 2,007 dan nilai signifikansi 0,003 < α 0,05. Jadi, variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) secara parsial. T hitung untuk variabel budaya organisasi (X2) lebih besar dari t tabel, yakni 4,107 > 2,007 dan nilai signifikansi 0,000 < α 0,05.

  Jadi, variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) secara parsial.

  Dari hasil uji t tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada PT. Dwimitra Multiguna Sejahtera di Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara adalah variabel budaya organisasi dengan nilai t htiung terbesar (4,107) dan nilai signifikansi terkecil (0,000).

  Uji F (Uji Simultan)

  Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan secara simultan (bersama-sama). Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Apabila F hitung F tabel, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila F hitung < F tabel, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan. Dari tabel di atas diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel, yakni 64,967 > 3,175. Jadi, variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) secara simultan.

  PEMBAHASAN Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

  Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara parsial diperoleh bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) diperoleh koefisien sebesar 0,410, t-hitung 3,148 dan nilai signifikansi 0,003 yang berarti jika variabel gaya kepemimpinan 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi sebesar 0,410 satuan. Dengan kata lain kinerja karyawan akan meningkat sejalan dengan perbaikan gaya kepemimpinan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi.

  Kepemimpinan berarti kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk tujuan tertentu. Dalam upaya mempengaruhi tersebut seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda-beda dalam setiap situasi. Kepemimpinan yang dlakukan dengan baik oleh seorang pemimpin dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat karyawan lebih hati-hati dalam berusaha mencapai target yang diharapkan perusahaan, hal tersebut berdampak pada kinerjanya.

  Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

  Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X2) diperoleh koefisien sebesar 0,532, t-hitung 4,107 dan nilai signifikansi 0,000 yang berarti jika variabel budaya organisasi meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi sebesar 0,532 satuan. Dengan kata lain kinerja karyawan akan meningkat sejalan dengan perbaikan budaya organisasi pada Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi.

  Budaya organisasi merupakan nilai keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan dan suatu kesepakatan bersama para anggota dalam organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnya kesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan. Budaya organisasi menjadi pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi.

  3. Budaya organisasi Terdapat pengaruh positif dan mempengaruhi produktivitas, kinerja, signifikan variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi komitmen, kepercayaan diri, dan perilaku terhadap kinerja karyawan pada etis.

  

Pengaruh gaya kepemimpinan dan Yayasan Tri Praja Karya Utama

Bekasi secara simultan.

  Budaya Organisasi terhadap kinerja karyawan

  Berdasarkan hasil perhitungan DAFTAR PUSTAKA analisis regresi linear berganda dengan Nawawi, Hadari. 2006. Kepemimpinan pengujian secara simultan diketahui bahwa

  yang Efektif , Gajah Mada Unisity

  variabel gaya kepemimpinan (X1) dan Press, Yogyakarta. budaya organisasi (X2) diperoleh nilai F-

  Moejiono, Imam. 2002. Kepemimpinan hitung 64,967 dan nilai signifikansi 0,000

  dan Keorganisasian . Jogakarta: UII

  yang berarti variabel gaya kepemimpinan Press dan budaya organisasi berpengaruh secara

  Widyatmini dan luqman Hakim (2008). simultan terhadap kinerja karyawan pada

  Hubungan Kepemimpinan, Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi. Kompensasi, dan Kompotensi terhadap Kinerja. Jurnal ekonomi

  bisnis

  KESIMPULAN

  Yulianto Kadji, 2016. Metode Berdasarkan hasil penelitian dan

  Penelitian Ilmu Administrasi

  pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi secara parsial.

  2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi secara parsial.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN FLORES TIMUR

0 1 13

KONTRIBUSI TAMAN WISATA ALAM BANTIMURUNG TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN MAROS

0 0 10

PENGARUH PENDIDIKAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE CABANG MAKASSAR

0 1 14

132 PELAYANAN PENDIDIKAN DASAR PADA SDLB NEGERI SUNGAI MALANG KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Rabiatul Adawiyah, Akhmad Riduan

1 4 18

View of PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM TANJUNG KABUPATEN TABALONG

0 1 14

View of EFEKTIVITAS SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (SIMRENDA) (STUDI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN)

0 1 15

354 PENGARUH REKRUTMEN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Mohammad Noor Program Studi Ilmu Administrasi Publik Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong Jl. Komplek Stadion Olah Raga Se

0 0 25

View of PENGARUH KEPEMIMPINAN PELAYANAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TABALONG

0 0 15

325 PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN MURUNG PUDAK KABUPATEN TABALONG (Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah) Nurmalasyiah, Lilis Suryani Sekol

0 0 14

View of HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN KAWALUKOTA TASIKMALAYA

0 0 15