TINJAUAN DISKRIPTIF DAN ANALITIK FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODI KOMPUTERISASI AKUNTANSI DI POLINES (Suatu Kajian Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan) Sarana

  

TINJAUAN DISKRIPTIF DAN ANALITIK

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN

PRODI KOMPUTERISASI AKUNTANSI DI POLINES

(Suatu Kajian Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan)

  1

  2

  3

  3

  4 Sarana , Sugiarti , Boediono , Afiat Sadida , Agus Suwondo 1,2,3,4

  Jurusan Akuntansi, Polines, Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang,50275 Sarpolines@mail.com

Abstract

  Selection of the field of study in college resume is an important consideration, especially after graduation easier to get a job. The aim of research to determine the effect of prestige, and personal remuneration to the election Studies Program Computerized Accounting Accounting Department State Polytechnic of Semarang where the selection of this course is because of the desire itself, along with friends and last choice. Data obtained through questionnaires of 100 respondents, further processed by descriptive and analytic studies continue to find reasons based on three factors: the prestige, and personal remuneration. Results showed that the descriptive reasons for choosing college in Computerized Accounting Program is influenced by the prestige factor, factor remuneration and personal factors, and all three willingly. This is understandable in view of computer science and the science of accounting is the provision of science that is very useful in entering the workforce later. But the results of the analysis using multinomial logistic regression of the three variables only the variable remuneration that affects the probability of the reason students continue their studies on Prodi Compact because along with friends is higher than reason students continue their studies on Prodi Compact as a last resort by the coefficient of 0.379 and significant at p <0 , 05 and the value Odd Ratio 1,461.

  Keywords: Computerized Accounting Program, Prestige, Reply and Personal Services.

Abstrak

  Pemilihan bidang studi dalam melanjutkan kuliah menjadi pertimbangan penting terutama setelah lulus nanti mudah mendapatkan pekerjaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh prestise, balas jasa dan pribadi terhadap pemilihan Program Studi Komputerisasi Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang dimana pemilihan program studi ini apakah karena keinginan sendiri, ikutan teman dan pilihan terakhir. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 100 responden, selanjutnya diolah secara deskriptif dan analytic untuk mengetahui alasan melanjutkan studi berdasar tiga factor yaitu prestise, balas jasa dan pribadi. Hasil menunjukkan bahwa secara deskriptif alasan memilih kuliah pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi dipengaruhi oleh faktor prestise, factor balas jasa dan factor pribadi, dan ketiganya karena keinginan sendiri.

  Hal ini dapat dimengerti mengingat ilmu computer dan ilmu akuntansi merupakan bekal ilmu yang sangat bermanfaat dalam memasuki dunia kerja nanti. Namun hasil analisis menggunakan multinomial logistic regression dari ke tiga variable hanya variable balas jasa yang mempengaruhi probabilitas alasan mahasiswa melanjutkan studi pada Prodi Kompak karena ikutan teman lebih tinggi dibanding alasan mahasiswa melanjutkan studi pada Prodi Kompak karena pilihan terakhir dengan koefisien 0,379 dan signifikan pada p< 0,05 dan nilai Odd Ratio 1.461.

  

Kata Kunci: Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Prestise, Balas Jasa

dan Pribadi.

PENDAHULUAN

  Pendidikan Tinggi sebagai jenjang pendidikan dari sistem pendidikan Nasional sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yang kernudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999, merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan perserta didik menjadi anggota. masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang. dapat menerapkan, rnengembangkan, atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. teknologi dan kesenian.

  Prodi Komputerisasi Akuntansi adalah salah satu prodi dari Jurusan Akuntansi

Polines yang masih relatif baru, namun lulusannya bisa memasuki pasar kerja terutama

di bidang industri. Sesuai dengan namanya, komputer adalah peralatan mutakhir sebagai

hasil teknologi tinggi yang selalu mengalami perkembangan seiring dengan

perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Sedangkan akuntansi merupakan salah

  satu jurusan di bidang ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki (1999) dalam Ariani (2004) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional. Selain itu termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan di Indonesia.

  Mendapatkan pekerjaan yang layak merupakan salah satu tujuan belajar di Perguruan Tinggi, hal ini sepertinya telah mengakar pada masyarakat kita. Kuliah di universitas ataupun perguruan tinggi bukan lagi dengan tujuan utama mencari ilmu, tapi ada motif lain yaitu kelak setelah lulus berharap mendapatkan pekerjaan layak. Pekerjaan dapat menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang dari hasil belajar di Perguruan Tinggi. Memang tak bisa kita pungkiri, meski tidak mutlak pekerjaan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang. Dunia kerjapun tak kalah kompetitifnya. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin tingginya syarat yang diminta oleh banyak perusahaan bagi calon karyawannya. Disamping jenjang pendidikan, bidang keahlian juga memerlukan dukungan pengetahuan lain seperti komputer. Hal ini bisa dimengerti mengingat komputer saat ini merupakan sarana yang sangat vital bagi suatu industri.

  Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang memilih bidang studi dari pendidikan tinggi yang ditempuh terutama berkaitan dengan cepatnya mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan studi dengan harapan memiliki masa depan yang baik. Pekerjaan di bidang akuntansi merupakan pekerjaan professional yang memberikan balas jasa tertentu, memiliki prestise serta pengembangan pribadi dalam meniti karir. Seperti dalam penelitian Mustafa Fevzi Dikici, dkk yang dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran di Turki bahwa prestise, uang, dan pengembangan pribadi merupakan faktor penting dalam karir. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Martini terhadap mahasiswa yang memilih Jurusan Akuntansi menunjukkan bahwa hasil uji secara parsial budaya, pribadi dan psikologis tidak berpengaruh terhadap pemilihan Jurusan Akuntansi, namun sosial berpengaruh terhadap pemilihan Jurusan Akuntansi. Sedangkan hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap pemilihan Jurusan Akuntansi.

  Menurut Undang-undang Pendidikan nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat. bangsa dan negara. Kemudian dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 tahun 1990. pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa tujuan Pendidikan Tinggi adalah:

  1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, tcknologi dan kesenian.

  2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan. teknologi dan kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional (Semiawan, 1998).

  Préstise biasa disebut juga dengan wibawa (perbawa) yaitu yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang. Pengertian prestise pada ilmu pengetahuan social dan sosiologi diartikan sebagai peranan social terhadap kedudukan tertentu, tingkatan tertentu pada posisi-posisi yang dihormati.(WordPress.com, 2014) Selanjutnya berdasarkan Visual Artikata, prestise sinonim dengan gengsi, harga diri, kedudukan, kehormatan, kredit, martabat, nama, otoritas, pamor, pengaruh, posisi, reputasi, status. Seperti pada skema berikut ini:

  Gambar 1. Visual Arti kata Prestise bisa juga dikaitkan dengan prestasi terutama menyangkut kegiatan akademik. Semakin tinggi prestasi akademik yang diperoleh maka akan memiliki nilai prestise tersendiri. Jadi prestise tidak didapat dengan mudah. Namun belum cukup apabila prestasi akademik belum diterapkan dalam kehidupan di masyarakat, dengan menerapkan ilmu yang diperoleh akan diperoleh prestise sesuai dengan kecakapannya.

  Disisi lain menurut Drs. Robert M.Z. Lawang, Soscial Stratification adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise. Dengan demikian seseorang yang masuk pada posisi atau klas social tinggi akan dihormati dan memiliki prestise di masyarakat.

  Balas jasa adalah imbalan yang diberikan kepada seseorang atas jerih payah yang telah disumbangkannya. Balas jasa akan memuaskan, dalam arti imbalan yang diberikan itu dapat mencukupi kebutuhan hidup, baik untuk kebutuhan diri sendiri maupun keluarganya. Balas jasa dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk, misalnya dalam bentuk pemberian gaji atau upah, uang kelebihan jam kerja (lembur), uang makan, uang transport, uang pengganti sewa rumah, pakaian dinas, rumah dinas dan dalam bentuk lain yang dapat dinikmati oleh pegawai maupun keluarganya. (Tris Susanti Dewi) Sedangkan menurut Corbis/William balas jasa adalah pengganti atas segenap jasa yang diserahkan karyawan kepada pihak perusahaan dalam bentuk ketrampilan, kemahiran dan kerja nyata. Untuk memberikan balas jasa yang memuaskan, dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan gaji yang menarik dan dengan pemberian jaminan sosial.

  Gaji sangat penting bagi pegawai karena berbagai hal sebagai berikut :

  1. Dengan gaji seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisiknya atau kebutuhan materi lainnya

  2. Gaji dapat dipergunakan sebagai ukuran status sosial dan sebagai sumber kehormatan dan penghormatan.

  3. Gaji juga dapat menempatkan seseorang pegawai pada kedudukan yang tinggi dalam kedudukan sosial (social standing) dan prestise sosial (social prestige).

  4. Gaji dapat memberikan perangsang kerja kepada para pegawai.

  5. Gaji yang menarik dapat mengurangi perputaran (turnover), yaitu perpindahan pegawai dari suatu instansi ke instansi yang lain. Faktor pribadi menyangkut beberapa hal sebagai berikut:

  a. Umur dan tahap siklus hidup Seseorang mengubah barang dan jasa yang dibeli selama hidup orang tersebut. Selera t erhadap makanan pakaian meubel dan rekreasi seringkali berhubungan dengan usia. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga tahap–tahap yang mungkin dilalui keluarga sesuai dengan kedewasaan anggotanya.

  b. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Seorang pemasar mencoba mengidentifikasi kelompok–kelompok pekerja yang memiliki minat yang rata– rata lebih tinggi pada barang dan jasa yang dihasilkan. Bahkan dapat berspesialisasi menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan satu kelompok pekerjaan tertentu.

  c. Situasi ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produknya. Pemasar mengamati tren pendapatan, tabungan pribadi, dan tingkat bunga. Jika indikator– indikator ekonomi menunjukkan datangnya resesi, orang pemasaran dapat mengambil langkah–langkah untuk merancang ulang, mereposisi, dan menetapkan kembali harga produk dengan cepat. d. Gaya hidup Orang-orang yang berasal dari sub kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan dapat memiliki gaya hidup yang cukup berbeda. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang. Pemahaman kekuatan-kekuatan ini dengan mengukur dimensi–dimensi AIO utama konsumen – activities (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan sosial), interest (makanan, mode, keluarga, rekreasi), dan opinions (mengenai diri suatu individu, masalah– masalah sosial, bisnis, produk). Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial ataupun kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan pola perilaku seseorang dan interaksinya di dunia.

  e. Kepribadian dan konsep diri Kepribadian tiap orang yang berbeda mempengaruhi perilaku. Kepribadian (personality) adalah karakteristik psikologis yang unik, yang menghasilkan tanggapan yang relative konsisten dan menetap (lasting) terhadap lingkungan seseorang. Kepribadian biasanya diuraikan berdasarkan sifat–sifat seseorang seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi, dan agresivitas. Kepribadian dapat berguna untuk menganalisis perilaku konsumen atas suatu produk maupun pilihan merek.

  Terdapat beberapa alasan atau faktor yang mempengaruhi seseorang memilih bidang studi dalam melanjutkan pendidikan terutama di bangku kuliah. Tentu saja mengingat masa belajar di pendidikan tinggi memakan waktu lama, dengan biaya tinggi serta mendalami suatu bidang ilmu tertentu yang menyangkut minat dan bakat. Dengan memperhatikan beberapa factor diatas yang menjadi permasalahan dari penelitian ini adalah bahwa apakah faktor prestise, balas jasa (uang) dan pengembangan pribadi menjadi faktor penentu bagi mahasiswa dalam memilih Program Studi Komputerisasi Akuntansi, baik karena keinginan sendiri, ikutan teman dan pilihan terakhir. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor prestise, faktor balas jasa (uang) dan pengembangan pribadi mempunyai pengaruh dalam memilih Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Politeknik Negeri Semarang.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan metode survey dengan cara memberikan kuesioner secara langsung kepada responden. Objek penelitian ini adalah mahasiswa yang kuliah pada Prodi Kompak Jurusan Akuntansi Polines. Sampel dipilih sebanyak 100 responden dari berbagai angkatan. Sebelum penyebaran kuesioner terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas hasil menunjukkan bahwa kuesioner tersebut valid dan reliable.

  Pemilihan Prodi Komputerisasi Akuntansi (Y) diukur dengan keinginan sendiri, ikutan teman dan pilihan terakhir merupakan variable dependen data nominal. Variabel independen terdiri dari tiga variabel yaitu prestise (X1), balas jasa (uang) (X2), dan pribadi (X3). Menggunakan 5 skala likert: 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = kurang setuju; 4 = setuju; 5 = sangat setuju.

  Data yang terkumpul dari kuesioner diolah dengan ditabulasi baik tabulasi tunggal maupun tabulasi silang, selanjutnya dianalisis menggunakan multinomial logistic

  regression

  untuk mengetahui bagaimana pengaruh prestise, balas jasa (uang), dan pribadi terhadap Pemilihan Prodi Kompak.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasar Faktor Prestise

  Prestise apabila dipandang dalam kehidupan di masyarakat biasa disebut juga dengan wibawa (perbawa) yaitu yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang dalam menempati kedudukan tertentu atau posisi yang dihormati.

  Bidang Akuntansi dan Bidang Komputer adalah bidang yang sangat strategis memiliki kedudukan tertentu pada suatu organisasi. Peranan teknologi komputer pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Komputer telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan di semua sektor kehidupan. Semua organisasi baik yang berorientasi profit maupun non profit memerlukan Akuntansi agar organisasi tersebut dapat menjalankan aktifitasnya sesuai tujuan yang telah ditentukan.

  Bekerja pada bidang akuntansi dan komputer memiliki prestise tersendiri, hal ini menjadi salah satu alasan dari mahasiswa Prodi Kompak yang melanjutkan studi pada POLINES di prodi tersebut. Dalam penelitian ini faktor prestise diukur dengan menggunakan 5 (lima) item pertanyaan diantaranya:

  Kebutuhan hidup baik diri sendiri maupun keluarga.

  1. Balas jasa yang diterima dalam bekerja tidak hanya berupa uang tapi juga tunjangan yang lain seperti tunjangan kesehatan, keluarga, kelebihan lembur, dll.

  2. Besarnya balas jasa yang diterima akan menunjukkan ukuran status social dan kehormatan di masyarakat.

  3. Dengan balas jasa yang memuaskan akan mendorong semangat dalam bekerja 4. Dengan balas jasa yang memuaskan tidak ingin pindah bekerja di lain tempat.

  Dari ke lima item pertanyaan tersebut dinilai dengan menggunakan skala likert mulai dari Sangat Setuju (5), Setuju (4), Kurang Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

  Melanjutkan studi pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi nantinya akan  mendapatkan pekerjaan di Bidang Akuntansi atau Komputer dengan penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan keluarga. Hal ini nampak dari seluruh jawaban responden (100 %) yang menyetujui pernyataan tersebut. Setelah lulus nanti, bekerja di Bidang Akuntansi atau Komputer dengan berbekal

   ilmu yang telah diperoleh dari studi pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi merupakan prestise tersendiri dengan mendapatkan balas jasa yang diterima berupa uang dan tunjangan yaitu: tunjangan kesehatan, keluarga, kelebihan lembur, dll. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden bahwa 95,9 % menyetujui pernyataan tersebut, hanya 4,2 % yang kurang menyetujui.

   pekerjaan dengan mendapatkan imbalan besarnya balas jasa yang diterima sebagai prestise menunjukkan ukuran status social dan kehormatan di masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada jawaban responden yaitu 99 % menyetujui pernyataan tersebut, hanya 1 % yang kurang setuju.

  Dengan belajar pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi akan mendapatkan

  Mahasiswa yang belajar pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi akan  mendapatkan pekerjaan dengan imbalan balas jasa yang memuaskan sebagai prestise dan akan mendorong semangat dalam bekerja. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden bahwa 86,5 % menyetujui pernyataan tersebut, hanya 13,5 % yang kurang menyetujui. Belajar pada Prodi Komputerisasi Akuntansi akan mendapatkan pekerjaan dengan

   balas jasa yang memuaskan dan tidak ingin pindah bekerja di lain tempat. Hal ini nampak dari jawaban responden yang menyetujui pernyataan tersebut sebesar 89,6 % sedangkan yang kurang menyetujui hanya sebesar 10,4 %.

Karakteristik Responden Berdasar Faktor Balas Jasa

  Salah satu alasan mahasiswa melanjutkan studi adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Dari pekerjaan yang didapat akan mendapatkan imbalan yang berupa balas jasa. Dalam penelitian ini faktor balas jasa diukur dengan menggunakan 7 (tujuh) item pertanyaan diantaranya:

  1. Memilih Kuliah di Polines pada Prodi Kompak dengan harapan memiliki masa depan yang lebih baik.

  2. Komputerisasi Akuntansi merupakan bidang yang saat ini sedang banyak diminati karena banyak dibutuhkan di dunia industri.

  3. Dengan pengetahuan komputer dan akuntansi merupakan kompetensi yang handal untuk bekerja.

  4. Pekerjaan di bidang computer dan akuntansi memiliki kedudukan tertentu pada posisi yang dihormati.

  5. Dengan posisi yang mapan pada pekerjaan yang sedang dijalani maka di masyarakatpun akan dihormati.

  6. Bekerja pada bidang komputer atau akuntansi akan mendapatkan balas jasa/imbalan yang lebih baik dibanding bidang lainnya.

  7. Dengan balas jasa yang lebih baik tersebut diharapkan akan mencukupi kebutuhan hidup Dari ke tujuh item pertanyaan tersebut dinilai dengan menggunakan skala likert mulai dari Sangat Setuju (5), Setuju (4), Kurang Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat

  Tidak Setuju (1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

   Menurut responden kuliah di Prodi Kompak akan memiliki masa depan yang baik, hal ini dapat dilihat dari jawaban mereka bahwa 69,8 persen sangat setuju dan setuju atas pernyataan tersebut, hanya sepertiga yang kurang setuju.

   Memilih kuliah pada Prodi Kompak karena bidang komputerisasi akuntansi di butuhkan di dunia industri, hal ini bisa dilihat pada kriteria penilaian mahasiswa atas pernyataan tersebut bahwa 89,6 persen mahasiswa sangat setuju dan setuju, hanya 9,4 persen yang kurang setuju dan 1 persen yang tidak setuju.

  Kuliah pada program studi komputerisasi akuntansi sangatlah tepat karena  pengetahuan computer dan akuntansi merupakan bekal pengetahuan yang handal dalam bekerja. Hal ini terlihat dari jawaban responden bahwa 95,9 % jawaban responden menyetujui pernyataan tersebut, hanya 3,1 % yang kurang setuju dan 1% yang tidak setuju. Dengan kuliah pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi dan bekerja pada

   bidang komputer dan akuntansi akan memiliki kedudukan tertentu dan posisi terhormat. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden bahwa 95,8 % setuju dengan pernyataan tersebut, dan hanya 4,2 % yang kurang setuju.

   pekerjaan dengan posisi yang mapan dan akan dihormati di masyarakat. Hal ini nampak dari jawaban responden bahwa lebih dari 50 % atau 64,6 % setuju atas pernyataan tersebut meskipun 33,3 % kurang setuju dan 2,1 % tidak setuju.

  Dengan kuliah di program studi komputerisasi akuntansi akan mendapatkan

  Kuliah pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi yang selanjutnya  mendapatkan pekerjaan di bidang komputer atau akuntansi akan mendapatkan balas jasa atau imbalan yang lebih baik dibandingkan bidang yang lain. Hal ini dapat diketahui dari jawaban responden bahwa 95,8 % menyetujui pernyataan tersebut, dan hanya 4,2 % yang kurang setuju.

   Dengan melanjutkan studi pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi akan mendapatkan pekerjaan dengan imbalan balas jasa yang baik dapat mencukupi kebutuhan hidup. Hal ini terlihat dari jawaban responden yaitu 65,7 % menyetujui pernyataan tersebut, meskipun terdapat 33,3 % yang kurang setuju dan 1 % yang tidak setuju.

Karakteristik Responden Berdasar Faktor Pribadi

  Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang memilih bidang studi dari pendidikan tinggi yang ditempuh terutama berkaitan dengan cepatnya mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan studi dengan harapan memiliki masa depan yang baik. Pekerjaan di bidang akuntansi merupakan pekerjaan professional yang memberikan balas jasa tertentu, memiliki prestise serta pengembangan pribadi dalam meniti karir.

  Kepribadian dan konsep diri Kepribadian tiap orang berbeda akan mempengaruhi perilaku dalam mengambil keputusan. Kepribadian biasanya diuraikan berdasarkan sifat–sifat seseorang seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi, dan agresivitas. Dalam penelitian ini faktor pribadi diukur dengan menggunakan 4 (empat) item pertanyaan diantaranya:

  1. Dalam memenuhi kebutuhan hidup, saya ingin memenuhinya dengan kualitas yang paling baik.

  2. Dengan pekerjaan yang mapan, saya akan merubah gaya hidup.

  3. Saya lebih condong dengan gaya hidup pada kegiatan sosial dari pada konsumtif

  4. Dengan kondisi ekonomi yang mapan, saya akan lebih percaya diri dan mudah beradaptasi. Dari ke empat item pertanyaan tersebut dinilai dengan menggunakan skala likert mulai dari Sangat Setuju (5), Setuju (4), Kurang Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat

  Tidak Setuju (1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Responden setelah bekerja nanti dalam memenuhi kebutuhan hidup ingin

   dipenuhi dengan kualitas yang paling baik. Hal ini nampak dari jawaban responden yang menyetujui pernyataan tersebut sebesar 89,6 %, sedangkan yang kurang setuju sebesar 10,4 %.

  Faktor pribadi yang berkaitan dengan perubahan gaya hidup meskipun pekerjaan  sudah mapan, responden sebagian besar kurang setuju yaitu sebesar 50 %, tidak setuju 7,3 %, sedangkan yang menyetujui lebih sedikit yaitu sebesar 42,7 %. Dari jawaban responden tersebut antara setuju dan kurang setuju mengenai perubahan gaya hidup apabila sudah mapan dalam bekerja nanti hampir menyamai, hal ini memperlihatkan bahwa gaya hidup menjadi hak pribadi yang sudah menjadi pilihan mereka. Responden lebih condong dengan gaya hidup pada kegiatan sosial dari pada  konsumtif. Hal ini dapat dilihat dari jawaban mereka yaitu 80,2 % setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan yang kurang setuju sebanyak 16,7 % dan tidak setuju sebesar 3,1 %. Jawaban responden tersebut memperkuat pendapat responden yang kurang setuju dengan perubahan gaya hidup meskipun kondisi ekonomi sudah mapan. Responden apabila sudah bekerja nanti dan kondisi ekonomi sudah mapan, akan  lebih percaya diri dan mudah beradaptasi. Hal ini merupakan faktor pribadi bagi responden dalam menjalani kehidupan di masyarakat nanti terlihat dari jawaban mereka 83,4 % menyetujui pernyataan tersebut, dan hanya 15,6 % kurang setuju, 1 % sangat tidak setuju.

  Hasil analisis regresi menggunakan multinomial logistic regression dari ke tiga variable hanya variable balas jasa yang mempengaruhi probabilitas alasan mahasiswa melanjutkan studi pada Prodi Kompak karena ikutan teman lebih tinggi dibanding alasan mahasiswa melanjutkan studi pada Prodi Kompak karena pilihan terakhir dengan koefisien 0,379 dan signifikan pada p< 0,05 dan nilai Odd Ratio 1.461.

KESIMPULAN

  Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan data secara diskriptif menunjukkan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa studi lanjut pada Prodi Kompak yaitu faktor prestise, factor balas jasa dan factor pribadi sangat mempengaruhi alasan dalam memilih Prodi Kompak tersebut dan sebagian besar karena keinginan sendiri. Sedangkan hasil analisis menggunakan multinomial logistic regression dari ke tiga variable hanya variable balas jasa yang mempengaruhi probabilitas alasan mahasiswa melanjutkan studi pada Prodi Kompak karena ikutan teman lebih tinggi dibanding alasan mahasiswa melanjutkan studi pada Prodi Kompak karena pilihan terakhir dengan koefisien 0,379 dan signifikan pada p< 0,05 dan nilai Odd Ratio 1.461.

DAFTAR PUSTAKA

  http://WordPress.com, 2014 http://

Peranan Komputer Dalam Dunia Kerja_Arif Komputer Dumai.htm

  Martini, (2010), Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pemilihan Jurusan

  Akuntansi Sebagai Tempat Kuliah Di Perguruan Tinggi, Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur

  , Jakarta. Maria Gunarti, Faktor Pendorong Mahasiswa Masuk Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

  Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas .

  Mustafa Fevci Dikici et all, (2007), Factors Affecting Choice of Specialty Among First-

  Year Medical Student Four Universities In Different Regions Of Turkey Tris Susanti Dewi, (2012), Prinsip Balas Jasa Yang Memuaskan.