BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Peranan Koordinasi Kerja Dan Komunikasi Serta Semangat Kerja Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Kerja Pada Unit PT. PLN (PERSERO) Area Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Manajemen menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan zaman, begitu juga organisasi tanpa manajemen akan menjadi sulit. Organisasi diselenggarakan karena adanya kepentingan atau tujuan yang hendak dicapai. Setiap organisasi mempunyai keterbatasan akan sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan tergantung pada pemilihan tujuan yang akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan apa yang diharapkan, maka salah satu aspek yang diperhatikan adalah faktor manusia. Tanpa adanya kerjasama sulit bagi organisasi untuk mencapai sukses dan adapun kiranya untuk mencapai tujuan tersebut organisasi atau perusahaan seharusnya turut membantu menciptakan prestasi kerja karyawan. Dalam upaya mencapai prestasi kerja karyawan yang tinggi, sangat diperlukan terjalinnya komunikasi yang baik antar unit yang ada dalam perusahaan tersebut, baik komunikasi antara pimpinan dan bawahan secara timbal balik yang dapat terlihat dalam penilaian prestasi kerja karyawan, maupun komunikasi antara karyawan yang dapat terlihat dari koordinasi yang dilakukan dalam melaksanakan tugas sehari-hari (Purwanto, 2011:47).

  Menurut Byars dan Rue dalam Sutrisno (2009:164) prestasi kerja merupakan tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas yang mencakup pada pekerjaannya. Artinya beban kerja yang ditetapkan tercapai atau realisasi hasil lebih tinggi daripada yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektif, seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin termasuk sumber daya manusia sebagai alat utamanya Sehingga suatu organisasi dituntut mampu menyediakan sejumlah karyawan yang sesuai dengan jenis dan beban kerja yang ada.

  Akan tetapi karyawan yang ada belumlah cukup sehingga perlu adanya koordinasi kerja untuk menciptakan terjadinya keselarasan antara tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau bagian yang satu dengan bagian yang lain, koordinasi sangat diperlukan. Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2006:85) Dengan adanya koordinasi akan tercipta keselarasan kerja antara anggota organisasi sehingga tidak terjadi kesimpang siuran dan tumpang tindih pekerjaan. Dalam koordinasi dimana suatu organisasi bekerja sama dengan baik dalam mekanisme kerja, sangat tergantung pada hubungan timbal balik antar

  .

  pimpinan dengan para staf maupun sesama karyawan Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara karyawan yang terlibat dalam suatu perusahaan dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Komunikasi akan memungkinkan setiap karyawan yang berada di perusahaan untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. Komunikasi akan berhasil apabila pengirim pesan dan penerima pesan sama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan, tentang apa yang sebenarnya di sampaikan.

  Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto(2011:4) komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Tujuan dari komunikasi adalah menciptakan dan saling memberikan pengertian (understanding) antara sesama komunikator (pengirim) dan komunikan (penerima), mengandung kebenaran, lengkap, mencakup keseluruhan hal. Apabila cara menyampaikan pesan tidak terdapat masalah dan si penerima pesan juga dapat menerima serta menafsirkan pesan tersebut maka dapat dikatakan komunikasi berjalan dengan efektif hal ini akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan karena telah mengerti pesan yang disampaikan kepadanya.

  Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai kecakapan yang maksimal. Semangat kerja ini akan merangsang seseorang untuk berkarya dan berkreativitas dalam pekerjaannya (Hasibuan, 2003:94). Semangat kerja atau gairah melakukan pekerjaan dengan lebih giat maka pekerjaan akan dapat diharapkan lebih baik. Karyawan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi akan dampak terhadap sikap yang mau sepenuhnya memanfaatkan keterampilan, konsentrasi pekerja serta kemapuan-kemampuan lain yang dimilikinya untuk dapat melakukan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja.

  PT. PLN (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, yang salah satu sub unit usahanya adalah PT. PLN

  5 hari 5 hari 8 hari* 5 hari 5 hari 53%

  53% 15% 53% 53%

  Peneliti melakukan penelitian pada bagian pelayanan pelanggan,

loket penerimaan pemasangan baru, bagian tekhnik dan bagian transaksi energi

listrik.

  Perkembangan usaha saat ini semakin pesat di Indonesia. Khususnya di kota Medan, Tabel 1. 1 menunjukkan permintaan tenaga listrik baru di PT PLN (Persero) Area Medan untuk jenis Rumah Tangga (RT3/7700) pada bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. PT PLN (Persero) Area Medan menetapkan 5 hari kerja pelayanan pemasangan listrik baru dengan hari kerja yang dimulai dari Senin sampai Jum’at

  

Tabel 1. 1

Hari Pelayanan Pemasangan Listrik Baru Sebesar RT3/7700 Pada

PT. PLN (Persero) Area Medan

Tahun 2013

  

No Bulan Tanggal Pelayanan Standart Realisasi Persentase

  1 Januari 15/01/2013 s/d 20/01/2013 17/01/2013 s/d 26/01/2013 26/01/2013 s/d 29/01/2013

  5 hari 5 hari 5 hari 5 hari

  9 hari* 3 hari 53 % 9 % 9 %

  2 Februari 13/02/2013 s/d 18/02/2013 18/02/2013 s/d 23/02/2013 5 hari 5 hari

  5 hari 5 hari 53% 53%

  3 Maret 10/03/2013 s/d 15/03/2013 19/03/2013 s/d 24/03/2013 20/03/2013 s/d 28/03/2013 21/03/2013 s/d 26/03/2013 25/03/2013 s/d 30/03/2013 5 hari

  5 hari 5 hari 5 hari 5 hari

  (Persero) Area Medan yang bergerak pada bidang pendistribusian tenaga listrik kepada masyarakat.

4 April - 5 hari

  5 Mei 03/05/2013 s/d 11/05/2013 21/05/2013 s/d 25/05/2013 5 hari 5 hari

  8 hari* 4 hari 15% 3 %

  6 Juni 17/06/2013 s/d 22/06/2013 25/06/2013 s/d 03/07/2013 25/06/2013 s/d 03/07/2013 26/06/2013 s/d 01/07/2013

  5 hari 5 hari 5 hari 5 hari

  5 hari 8 hari* 8 hari* 5 hari

  53% 15 % 15 % 53 %

  7 Juli 12/07/2013 s/d 17/07/2013 18/07/2013 s/d 27/07/2013 24/07/2013 s/d 29/07/2013 25/07/2013 s/d 02/08/2013

  5 hari 5 hari 5 hari 5 hari

  5 hari 9 hari* 5 hari 8 hari*

  53% 9% 53% 15%

  

Tabel 1. 1

Hari Pelayanan Pemasangan Listrik Baru Sebesar RT3/7700 Pada

PT. PLN (Persero) Area Medan

Tahun 2013

  Lanjutan

No Bulan Tanggal Pelayanan Standart Realisasi Persentase

  8 Agustus 17/08/2013 s/d 26/08/2013 5 hari 9 hari* 9% 27/08/2013 s/d 01/09/2013 5 hari 5 hari 53%

  9 September 01/09/2013 s/d 04/09/2013 5 hari 3 hari 9% 01/09/2013 s/d 04/09/2013 5 hari 3 hari 9%

  10 Oktober 13/10/2013 s/d 30/10/2013 5 hari 17 hari* 3%

  11 November 07/11/2013 s/d 12/11/2013 5 hari 5 hari 53% 13/11/2013 s/d 18/11/2013 5 hari 5 hari 53% 26/11/2013 s/d 07/12/2013 5 hari 11 hari* 6% 26/11/2013 s/d 07/12/2013 5 hari 11 hari* 6%

  12 Desember 11/12/2013 s/d 16/12/2013 5 hari 5 hari 53% 18/12/2013 s/d 23/12/2013 5 hari 5 hari 53% 21/12/2013 s/d 26/12/2013 5 hari 5 hari 53%

  Sumber : PT. PLN (Persero) Area Medan 2013 (data diolah) Keterangan* : Hari pelayanan melebihi 5 hari kerja

  Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa selama tahun 2013 terdapat sebelas pemasangan listrik baru yang tidak mencapai target karena hari pelayanan yang dilakukan lebih dari 5 hari kerja. Pemasangan listrik baru yang tidak mencapai targetsebanyak 11 pelanggan (34%) dari jumlah permohonan sebanyak 32 pelanggan, dimana terjadi pada bulan Januari, bulan Juli dan bulan Agustus yang mencapai 9 hari dengan jumlah pelanggan 3 (9%), dan bulan Maret, bulan Mei, bulan Juni, bulan Juli yang mencapai 8 hari dengan jumlah pelanggan 5 (15%), dan bulan Oktober mencapai 17 hari dengan jumlah pelanggan 1 (3%), dan pada bulan November mencapai 11 hari pelayanan dengan jumlah pelanggan 2 (6%).

  Melalui wawancara pra surveyyang dilakukan peneliti, diperoleh informasibahwa tidak tercapainya target pemasangan listrik baru tersebut disebabkan kurangnya koordinasi yang baik antara karyawan pada bagian pelayanan pelanggan, loket penerimaan pemasangan baru, bagian teknik, bagian transaksi energisampai ke pihak ketiga yang mengerjakan pemasangan listrik, hal ini didukung dengan tidak didapati adanya jadwal tentative untuk rapat koordinasi baik secara mingguan, bulanan maupun triwulanan. Selain itu lemahnya komunikasi yang dilakukan karyawan antar unit. Hal ini terlihat dari ketidaktanggapan dalam menerima informasi yang diberikan secara tiba-tiba oleh bagian loket penerimaan pemasangan baru ke bagian teknik dan pemahaman yang kurang atas informasi yang diterima karyawan bagian teknik menyebabkan target pemasangan listrik baru tidak tercapai 5 hari kerja.

  Melalui wawancara dengan bagian pelayanan dan administrasi sub bagian pelayanan pelanggan, adapun yang dikeluhkan oleh para karyawan adalah terdapat banyak karyawan yang sudah lama bekerja tetapi belum pernah dirotasi, sehingga hal ini menimbulkan kebosanan dan kejenuhan karyawan. Bekerja pada bidang tugas yang sama untuk waktu yang panjang akan mudah membuat karyawan merasa bosan atau tidak semangat.

  Menurut data karyawan yang penulis dapat di bagian pelayanan dan administrasi sub bagian pelayanan pelanggan jumlah pegawai yang menangani permintaan sambungan baru sebanyak 10 karyawan, yang menduduki posisi lebih dari 5 tahun sebanyak 6 orang (60%) sedangkan yang menduduki posisi dibawah 5 tahun sebanyak 4 orang (40%). Rutinitas kerja yang monoton setiap harinya, pada suatu waktu pasti akan sampai pada titik jenuh, yang dapat mengakibatkan karyawan tidak dapat dengan maksimal mengeluarkan kemampuan yang dimiliki untuk kemajuan perusahaan.

  Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. PLN (Persero) Area Medan dengan judul “Peranan Koordinasi Kerja dan Komunikasi Serta Semangat Kerja dalam rangka meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan PT. PLN (Persero) Area Medan”.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh Koordinasi Kerja dan Komunikasi Serta Semangat Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. PLN (Persero) Area Medan.

  1.3 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan koordinasi dan komunikasi serta semangat kerja pada PT. PLN (Persero) Area Medan dapat meningkatkan prestasi kerja.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi PT. PLN (Persero) Area Medan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dan saran yang bermanfaat.

  2. Bagi penulis, yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti secara teoritis maupun aplikasi.

  3. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

Peranan Koordinasi Kerja Dan Komunikasi Serta Semangat Kerja Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Kerja Pada Unit PT. PLN (PERSERO) Area Medan

5 64 134

Peranan Komunikasi Dalam Usaha Meningkatkan Prestasi Kerja Pada PT. TELKOM KANDATEL Medan

0 44 40

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Ptpln (Persero) Area Binjai

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kompensasi Finansial, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.Ii Medan

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Peranan Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia Medan

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Serta Impliksinya pada Prestasi Kerja Karyawan pada PT. XL Axiata Medan

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Pemberdayaan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Medan

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir

0 0 10

Peranan Koordinasi Kerja Dan Komunikasi Serta Semangat Kerja Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Kerja Pada Unit PT. PLN (PERSERO) Area Medan

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Koordinasi 2. 1. 1 Pengertian Koordinasi - Peranan Koordinasi Kerja Dan Komunikasi Serta Semangat Kerja Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Kerja Pada Unit PT. PLN (PERSERO) Area Medan

0 0 24