BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Eksekusi Jaminan Fidusia Atas Kendaraan Bermotor oleh Lembaga Pembiayaan (Finansial) (studi kasus pada kantor PT. U Finance)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecenderungan kondisi masyarakat dewasa ini membeli suatu benda

  bergerak maupun yang tidak berwujud. Pesatnya perkembangan masyarakat dewasa ini, kebutuhan akan sarana transportasi juga semakin pesat. Masyarakat sekarang ini cenderung mempunyai kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan umum. Walapun ada banyak masyarakat yang tidak mempunyai cukup dana untuk membeli kendaraan bermotor, namun dengan perkembangan dewasa ini masalah dana bukan lagi merupakan penghalang yang besar. Bantuan dana pada umumnya dapat diperoleh melalui lembaga pembiayaan konsumen di mana perjanjian jual beli yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau berkala tersebut berupa kredit. Oey Hoey Tiong menyatakan :

  Terlepas dari segala bentuk pemberian kredit akan sedapat mungkin mengusahakan adanya jaminan, bahwa kreditor akan memperoleh kembali uangnya, dengan asumsi uang tersebut kembali tepat pada waktunya. Jika pembayaran tidak terjadi maka ia akan mencoba memperoleh pelunasan dari kekayaan si debitur yang lalai. Penyelenggaraan pemberiaan kredit itu direalisasi oleh Lembaga Keuangan seperti bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Dalam hubungan kredit ini bank sebagai pihak pemberi kredit (kreditor) memberikan pinjaman kepada penerima kredit (debitor) dengan harapan bahwa pinjaman itu dapat dipergunakan sebaik- baiknya untuk kemajuan usaha debitor dan pada saat yang ditentukan pinjaman itu harus dikembalikan kepada kreditor . Lembaga Pembiayaan adalah salah satu bentuk usaha dibidang lembaga keuangan bukan bank yang dilakukan dalam bentuk penyediaan dana atau barang 1 Oey Hoey Tiong, Fidusia Sebagai Jaminan Unsur-Unsur Perikatan, Ghalia Indonesia, modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan surat sanggup bayar. Melihat lingkup bidang usaha perusahaan pembiayaan yang jenisnya beragam tersebut, perusahaan pembiayaan yang melakukan lebih dari satu kegiatan sering pula disebut multi finance .

  company

  Dalam melakukan pembiayaan untuk kredit pembelian kendaraan bermotor, lembaga pembiayaan mensyaratkan adanya suatu jaminan yaitu kendaraan bermotor itu sendiri sebagai jaminan dari kredit yang diberikan. Dengan kata lain lembaga pembiayaan sebagai kreditur mensyaratkan adanya suatu jaminan dari debitur.

  Sehubungan dengan penjaminan ini, apa yang harus dilakukan oleh penerima fidusia apabila pemberi fidusia melalaikan kewajibannya atau cidera janji yang berupa lalainya pemberi fidusia memenuhi kewajibannya pada saat pelunasan utangnya sudah matang untuk ditagih, maka dalam peristiwa seperti itu,

   penerima fidusia bisa melaksanakan eksekusinya atas benda jaminan fidusia.

  Secara umum eksekusi merupakan pelaksanaan atau keputusan pengadilan atau akta, maka pengambilan pelunasan kewajiban kreditor melalui hasil penjualan benda-benda tertentu milik debitur. Perlu disepakati terlebih dahulu bahwa yang dinamakan eksekusi adalah pelaksanaan keputusan pengadilan atau akta. Tujuan dari pada eksekusi adalah pengambilan pelunasan kewajiban debitur melalui hasil penjualan benda-benda tertentu milik debitur atau pihak ketiga

   pemberi jaminan. 2 3 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan,Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm 6.

  J. Satrio, Hukum Jaminan, Hak-hak Kebendaan,, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991), hlm 319 4 Salah satu ciri dari jaminan utang kebendaan yang baik adalah apabila dapat eksekusinya secara cepat dengan proses sederhana, efisien dan mengandung kepastian hukum. Tentu saja fidusia sebagai salah satu jenis jaminan utang juga harus memiliki unsur-unsur cepat, murah, dan pasti tersebut. Sebab selama ini (sebelum keluarnya Undang-undang Fidusia Nomor 42 Tahun 1999) tidak ada kejelasan bagaimana caranya mengeksekusi fidusia, sehingga tidak ada ketentuan yang mengaturnya, banyak yang menafsirkannya bahwa eksekusi fidusia adalah memakai prosedur gugatan biasa(lewat pengadilan dengan prosedur biasa) yang panjang, mahal dan melelahkan itu.

  

Menurut Undang-Undang No.42 Tahun 1999 Pasal 29, pengeksekusian

  dapat dilakukan dengan cara antara lain:

  1. Melalui Titel Eksekutorial Pelaksanaan title eksekutorial dalam mengeksekusi objek jaminan Fidusia, yaitu didasarkan adanya irah-irah “demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa” pada sertifikat jaminan fidusia. Adanya irah-irah tersebut berarti sertifikat jaminan fidusia memiliki kekuatan eksekutorial, ini berarti memberikan kedudukan yang kuat kepada kreditur penerima fidusia untuk melakukan eksekusi benda jaminan fidusia yang dijadikan jaminan hutang oleh debitur pemberi jaminan fidusia. Berdasarkan irah-irah itulah yang kemudian mensejajarkan kekuatan akta tersebut dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Karena akta tersebut mempunyai kekuatan eksekutorial sama dengan putusan pengadilan, maka pelaksanaannya atau eksekusi jaminan fidusia dilakukan secara fiat eksekusi yaitu lewat suatu penetapan pengadilan. Kreditur mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan agar dilaksanakan eksekusi atas benda jaminan fidusia berdasarkan title eksekutorial sertifikat jaminan fidusia. 5 Frieda Husni Hasbullah, 2002, Hukum Kebendaan : Hak-Hak Yang Memberi Jaminan,

  Eksekusi obyek Jaminan Fidusia di PT. U Finance Medan dilakukan terhadap customer yang melakukan wanprestasi dengan pengambilan kembali barang jaminan dari tangan customer maupun di tangan pihak ketiga penerima fasilitas, yang merupakan upaya terakhir PT. U Finance Medan untuk penyelamatan asset dalam upaya meminimalisasi kerugian, apabila customer tidak sanggup lagi melakukan pembayaran angsuran dengan melakukan penjualan barang jaminan, hasil dari penjualan tersebut untuk melunasi sisa hutang penerima fasilitas pembiayaan dalam hal ini PT. U Finance Medan, sebagai penyedia dana diserahkan hak miliknya secara kepercayaaan kepada perusahaan tersebut, dengan cara fidusia. Barang bergerak seperti mobil, sepeda motor dan sebagainya langsung diserahkan oleh kreditur kepada debitur beserta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Sedangkan bukti hak kepemilikannya yaitu berupa Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) ada yang sudah dibaliknamakan langsung atas nama penerima fasilitas, ada juga yang belum dibaliknamakan.

  Bukti kepemilikan atau BPKB tersebut ditahan oleh kreditur dipakai untuk jaminan pelunasan atas hutang dari debitur.

  Dengan demikian lembaga jaminan perlu mendapat perhatian serius sehubungan dengan pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia dalam praktik kehidupan masyarakat dalam rangka pembangunan Indonesia khususnya dibidang hukum, karena perkembangan ekonomi dan khususnya dibidang hukum, karena perkembangan ekonomi akan selalu diikuti oleh perkembangan kebutuhan akan kredit. eksekusi jaminan fidusia pada PT. U Finance Medan sering terjadi kesulitan dalam hal barang jaminan berupa kendaraan bermotor roda dua sudah dipindahtangankan, identitas barang jaminan diubah, debitor pindah alamat dan bahkan ada perlawanan dari debitor maupun sekelompok orang yang tidak menerima kenyataan bahwa barang jaminan tersebut akan diambil kembali oleh kreditur guna penyelesaiaan utang-utang debitur.

  Dengan uraian di atas, maka tertarik untuk membuat karya tulis dalam bentuk skripsi dengan judul “Eksekusi Jaminan Fidusia Atas Kendaraan

  Bermotor oleh Lembaga Pembiayaan (Finansial) (studi kasus pada kantor PT. U Finance).” B.

   Perumusan Masalah

  Permasalahan adalah merupakan kenyataan yang dihadapi dan harus diselesaikan oleh peneliti dalam penelitian. Dengan adanya rumusan masalah maka akan dapat ditelaah secara maksimal ruang lingkup penelitian sehingga tidak mengarah pada hal-hal diluar permasalahan.

  Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana prosedur pendaftaran fidusia?

  2. jaminan fidusia yang tidak didaftarkan ? Bagaimana 3.

  Bagaimana eksekusi jaminan fidusia oleh lembaga pembiayaan (finansial)? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian skripsi yang akan penulis lakukan adalah: a. Untuk mengetahui prosedur pendaftaran fidusia.

  b. jaminan fidusia yang tidak didaftarkan .

  Untuk mengetahui c. Untuk mengetahui eksekusi jaminan fidusia oleh lembaga pembiayaan (finansial).

D. Manfaat penelitian

  Adapun manfaat penelitian skripsi yang akan penulis lakukan adalah: a. Sebagai bahan masukan teoritis bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan pemahaman hukum eksekusi jaminan fidusia.

  b.

  Untuk menerapkan pengetahuan penulis secara praktis agar masyarakat mengetahui eksekusi jaminan fidusia oleh lembaga pembiayaan.

  E. Keaslian Penulisan

  Berdasarkan pemeriksaan judul skripsi pada Perpustakaan Pusat USU dan Perpustakaan Fakultas Hukum USU dan tidak ditemukan adanya judul penelitian yang sama. Adapun judul tulisan ini adalah Eksekusi Jaminan Fidusia Atas Kendaraan Bermotor oleh Lembaga Pembiayaan (Finansial) (studi kasus pada kantor PT.U Finance). Judul skripsi ini belum pernah ditulis dan diteliti dalam bentuk yang sama, sehingga tulisan ini asli, atau dengan kata lain tidak ada judul yang sama dengan judul skripsi mahasiswa Fakultas Hukum USU. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

  F. Metode Penelitian

  1. Jenis dan Sifat Penelitian

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian normatif yang bersifat kualitatif yaitu metode penelitian yang mengacu pada norma-

  

norma hukum yang terdapat dalam perundang-undangan. Dalam penelitian ini

dipergunakan adalah merujuk pada sumber hukum yakni penelitian yang mengacu

6 Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Raja Grafindo

  

norma-norma hukum terdapat dalam perangkat hukum. Tujuan pendaftaran dilakukan

untuk mendapatkan kepastian hukum.

  Penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif analitis yaitu suatu penelitian

yang bertujuan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) tentang kondisi atau gejala

yang menjadi objek penelitian. Setelah itu diadakan suatu telaah secara kritis, dalam

arti memberikan penjelasan-penjelasan atas fakta atau gejala tersebut, baik dalam

kerangka sistematisasi, maupun sinkronisasi, dengan berdasarkan pada aspek yuridis.

Dengan demikian akan menjawab permasalahan yang menjadi objek penelitian.

  2. Pendekatan Penelitian Penelitian hukum terhadap beberapa pendekatan, dengan pendekatan

tersebut peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu

hukum yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Penelitian ini sendiri akan

menggunakan metode pendekatan Normatif atau Undang-Undang. Pendekatan ini

dilakukan dengan menelaah semua Undang-Undang dan regulasi yang

bersangkutpaut dengan isu hukum yang menjadi objek penelitian ini.

  Pendekatan Normatif yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan

yang merupakan isu hukum yang diangkat dalam penelitian ini yaitu untuk meninjau

pelaksanaan peraturan perundang-undangan mengenai Jaminan Fidusia secara

langsung dalam masyarakat sudah sinkron atau sesuai dengan perintah Undang- Undang atau belum.

3. Sumber Data

  Bahan atau data yang dicari berupa data sekunder yang terdiri dari: a.

  Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang isinya mempunyai kekuatan mengikat kepada masyarakat. Dalam penelitian ini antara lain, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-undang Nomor 42

  Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan Keputusan Presiden Nomor

  61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan; b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang isinya menjelaskan mengenai bahan hukum primer. Dalam penelitian ini adalah buku-buku, makalah, artikel dari surat kabar dan majalah, dan internet.

  4. Alat Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data dalam penelitian ini adapun tehnik yang digunakan sebagai berikut: a. Studi Keperpustakan Studi Keperpustakan dilakukan dengan menelaah semua literatur pusaka yang berhubungan dengan topik penelitian baik yang bersifat normatif maupun yang berupa hasil penelitian kalangan hukum;

b. Studi dokumen yaitu membaca, mempelajari, meneliti literatur, dokumen-

dokumen tertulis serta dokumen-dokumen lainnya yang relevan dengan kerangka dasar penelitian.

  5. Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian dikemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas dan hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi.

  Metode kualitatif dilakukan guna mendapatkan data yang bersifat deskriptif analistis, yaitu data-data yang akan diteliti dan dipelajari sesuatu

   yang utuh.

G. Sistematika penulisan

  Untuk memudahkan pemahaman terhadap materi dari skripsi ini dan agar tidak terjadinya kesimpangsiuran dalam penulisan skripsi ini, maka penulis membaginya dalam beberapa bab dan tiap bab dibagi lagi ke dalam beberapa sub- sub bab.

  Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN TERHADAP FIDUSIA SECARA UMUM Bab ini berisikan tentang pengertian fidusia dan jaminan fidusia, subjek dan objek aasas hukum jaminan fidusia, tahapan proses terjadinya jaminan fidusia dan berakhirnya jaminan fidusia.

  BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA Bab ini berisikan tentang pengertian dan sumber eksekusi, asas eksekusi, jenis-jenis eksekusi, eksekusi jaminana fidusia menurut UU No 42 tahun 1999, peraturan Kapolri No.8 tahun 2011, hukum acara, eksekusi menurut HIR/RBG, eksekusi menurut KUH Perdata dan 7 Eksekusi atas benda bergerak.

  Soemitro, Ronny Hanitijo, Hukum dan Penelitian Hukum, (Bandung : PT. Citra Aditya BAB IV KEKUATAN HUKUM EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA OLEH LEMBAGA PEMBIAYAAN (FINANCIAL) Bab ini berisikan tentang prosedur pendaftaran fidusia, jaminan fidusia yang tidak di daftar, Eksekusi jaminan fidusia oleh lembaga pembiayaan (finansial).

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini adalah merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, dimana dalam bab V ini berisikan kesimpulan dan saran-saran dari penulis.

Dokumen yang terkait

Eksekusi Jaminan Fidusia Atas Kendaraan Bermotor oleh Lembaga Pembiayaan (Finansial) (studi kasus pada kantor PT. U Finance)

4 144 97

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekuensi Jaminan Kredit Untuk Perlindungan Hukum Bagi Kepentingan Kreditur Di Medan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Yuridis Faktor Penghambat Eksekusi Jaminan Fidusia Dalam Melindungi Kreditur (Studi Pada Pt. Bank Mandiri (Persero), Tbk Balai Kota Medan)

0 0 32

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Eksekusi Terhadap Gadai Deposito Berjangka Pada PT. Bank Yudha Bhakti Cabang Medan

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang - Tinjauan Tentang Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor (Studi Pada PT. Federal Internasional Finance)

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Yuridis Kekuatan Eksekutorial Jaminan Fidusia Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Yang Telah Didaftarkan (Studi Pada Kantor Wilayah Kementrian Hukum Dan HAM Sumatera Utara)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Tanggung Jawab Debitur Terhadap Musnahnya Benda Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Kredit Bank

0 1 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kedudukan Benda Jaminan Yang Di Bebani Jaminan Fidusia Jika Terdapat Eksekusi Dalam Hal Debitur Pailit (Studi Bank CIMB Niaga Cabang Ir. H. Juanda Medan)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekuensi Jaminan Kredit Untuk Perlindungan Hukum Bagi Kepentingan Kreditur Di Medan

0 0 12