Makalah Desain dan Pengembangan Kurikulu

DESAIN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengembangan Kurikulum
yang Dibina Oleh Bapak Dr.Mahfud Effendi

oleh :
Afrilia Cinthya Agusta
Mardijah

201210060311006
201210060311016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN KOMPUTASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tak lupa pula shalawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih kepada Pak Mahfud

Effendi, selaku dosen pembimbing Matakuliah Pengembangan Kurikulum yang berkenan
membimbing kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu.
Makalah ini mengupas “Desain Dan Pengembangan Kurikulum 2013”, melalui makalah ini
kami mencoba memaparkan bagaimana kaitan desain, pengembangan kurikulum terhadap kurikulum
terbaru yakni kurikulum 2013.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi, bentuk, maupun pemaparannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik konstruktif dari
pembaca untuk penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya terutama bagi
mahasiswa dan calon pendidik khususnya.

Malang, 13 April 2014
Tim Penyusun

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A.

Latar Belakang...........................................................................................................................1

B.

Rumusan Masalah......................................................................................................................1

C.

Tujuan Penulisan........................................................................................................................1

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................................2
A.

KURIKULUM...........................................................................................................................2

B.


DESAIN KURIKULUM...........................................................................................................3

C.

PENGEMBANGAN KURIKULUM.........................................................................................4

D.

DESAIN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013.......................................................6

BAB III PENUTUP...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum


merupakan

suatu

proses

perencanaan

kurikulum

agar

menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Selanjutnya desain kurikulum merupakan
bagian dari proses pengembangan kurikulum. Keduanya sangat berkaitan erat dalam proses perubahan
dan pengembangan kurikulum.
Perubahan dan pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis.
Jika sistem pendidikan tidak ingin terjebak dalam stagnasi, semangat perubahan perlu terus dilakukan
dan merupakan suatu keniscayaan. Kita berharap perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 tak
hanya perampingan semata, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan perubahan dan
perkembangan zaman.

Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian
pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya: lama siswa bersekolah; lama
siswa tinggal disekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan; dan peranan
guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.

B.
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan kurikulum ?
Apa yang dimaksud dengan desain kurikulum ?
Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?
bagaimana desain dan pengembangan kurikulum 2013 ?

C.
1.
2.

3.
4.

Tujuan Penulisan
Untuk Memahami apa yang dimaksud dengan kurikulum.
Untuk Memahami apa yang dimaksud dengan desain kurikulum.
Untuk Memahami apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum
Untuk Memahami bagaimana desain dan pengembangan kurikulum 2013.

1

5. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6.
A. KURIKULUM
1. Definisi Kurikulum
7.
Kurikulum secara etimologi, berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
berarti berlari dan curere yang artinya tempat berpacu. Dengan demikian, istilah kurikulum
berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung

pengertian jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
Selanjutnya, istilah kurikulum ini digunakan dalam dunia pendidikan dan mengalami
perubahan makna sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang ada pada dunia
pendidikan.
8.

Sedangkan dalam bahasa Prancis, kurikulum dikaitkan dengan kata courier

yang artinya to run, berlari. Kemudian, istilah itu digunakan untuk sejumlah courses atau
mata pelajaran yang harus ditempuh guna mencapai suatu gelar atau ijazah. Secara garis
besar, kurikulum dapat diartikan sebagai semua kegiatan atau semua pengalaman belajar
yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan yang hendak dicapai.
9.

Konsep ini mengandung makna, bahwa isi kurikulum bukan hanya sejumlah

mata pelajaran, tetapi juga semua kegiatan siswa dan semua pengalaman belajar siswa di
sekolah, yang mempengaruhi pribadi siswa sepanjang menjadi tanggung jawab sekolah.
Itulah sebabnya tidak ada pemisahan antara kegiatan intrakurikuler dengan kegiatan

ekstrakurikuler. Keduanya termasuk kurikulum.
10.

Allan A. Glatthorn menjelaskan bahwa kurikulum tidak hanya sebatas hal-hal

yang tampak atau kurikulum tertulis (written curriculum). Ada hal lain yang disebut
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) yang memberikan peran signifikan bagi proses
pendidikan peserta didik. Dengan kata lain, unsur-unsur tersebut mencakup lingkungan kultur,
kebijakan sekolah, sistem sosial, organisasi, dan lain sebagainya.
11.

Pengertian kurikulum diatas menunjukkan pengertian yang lebih luas, sebab

kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi semua aspek yang
mempengaruhi peserta didik. Dalam pengertian ini, menunjukkan adanya fungsi kurikulum
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Peranan Kurikulum

2


12.

Sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, kurikulum

mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa. Apabila dianalisis sifat dari
masyarakat dan kebudayaan, dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksanakan operasinya,
maka dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni peranan
konservatif, peranan kritis (evaluatif) dan peranan kreatif. Ketiga peranan ini sama pentingnya dan
perlu dilaksanakan secara seimbang.
13.
3. Fungsi Kurikulum
14.
Disamping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban berbagai fungsi tertentu.
Alexander Inglish, dalam bukunya Principle of Secondary Education (1918), mengatakan bahwa
kurikulum memiliki fungsi sebagai: fungsi penyesuaian, fungsi penintegrasian, fungsi dirensiasi,
fungsi persiapan, fungsi pemilihan dan fungsi diagnostik.
1) Fungsi Penyesuaian (The Adjustive of Adaptive Function)
15. Setiap Individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara
menyeluruh.
2) Fungsi Integrasi (The Integrating Function)

16. Individu merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi itu akan
memberikan sumbangan dalam pembentukan dan pengintegrasian masyarakat.
3) Fungsi Diferensiasi (The Diferentiating Function)
17. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong orang berpikir kritis dan kreatif,
sehingga akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat.
4) Fungsi Persiapan (The Propaeductif Function)
18. Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih
lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh
5) Fungsi Pemilihan (The Selective Function)
19. Pengakuan atas perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk
memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya.
6) Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function)
20. Membantu dan mengarahkan siswea untuk mampu memahami dan menerima dirinya,
sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.
21.
B. DESAIN KURIKULUM
22.
Fred Percival dan Henry Ellington (1984) mengemukakan bahwa desain kurikulum
adalah pengembangan proses perencanaan, validasi, implementasi, dan evaluasi kurikulum. Desain
kurikulum dapat didefinisikan sebagai rencana atau susunan dari unsur-unsur kurikulum yang terdiri

atas tujuan, isi, pengalaman belajar, dan evaluasi.
23.
Para pemgembang kurikulum telah mengkontruksi kurikulum menurut dasar-dasar
pengkategorian berikut:
a. Subject-centered design, yaitu desain yang berpusat pada mata pelajaran;
b. Learner-centered design, yaitu desain yang berpusat pada pembelajar;
c. Problem-centered design, yaitu desain yang berpusat pada permasalahan;
24.
25.
26.

Adapun jenis-jenis kurikulum, antara lain :

3

1) Separated Subject Curriculum
Kurikulum ini dipahami sebagai kurikulum mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya.
Ini berarti kurikulumnya kurang mempunyai keterkaitan dengan mata pelajaran lainnya.
2) Correlated Curriculum
Dalam kurikulum ini, sejumlah mata pelajaran dihubungkan antara yang satu dengan yang
lainnya. Sehingga ruang lingkup bahan yang tercakup semakin luas.
3) Broad Fields Curriculum
Adalah usaha meningkatkan kurikulum dengan mengombinasikan beberapa mata pelajaran.
4) Integrated Curriculum
Kurikulum jenis ini membuka kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan kerja
kelompok bersama masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar.
27.
C. PENGEMBANGAN KURIKULUM
28.
Pengembangan kurikulum

adalah proses perencanaan kurikulum agar

menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini berhubungan dengan
seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar-mengajar, antara lain
penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan yang disarankan, mata
pelajaran, kegiatan, sumber dan alat pengukur pengembangan kurikulum yang mengacu pada
kreasi sumber-sumber unit, rencana unit, dan garis pelajaran kurikulum ganda lainnya, untuk
memudahkan proses belajar-mengajar.
29.
30.
Seperti yang dikemukakan oleh Beauchamp bahwa terdapat lima prinsip
dalam pengembangan teori kurikulum, yaitu (Ibrahim, 2006) :
1) Setiap teori kurikulum harus dimulai dengan perumusan (definisi) tentang rangkaian
kejadian yang dicakupnya.
2) Setiap teori kurikulum harus mempunyai kejelasan tentang nilai-nilai dan sumber-sumber
yang menjadi titik tolaknya.
3) Setiap teori kurikulum perlu menjelaskan karakteristik desain kurikulumnya.
4) Setiap teori kurikulum harus menggambarkan proses-proses penentuan kurikulum serta
interaksi diantara proses tersebut.
5) Setiap teori kurikulum hendaknya mempersiapkan ruang untuk dilakukannya proses
penyempurnaaan.
31.

Pada akhirnya, berbagai faktor diatas mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap pembuatan keputusan kurikulum.
32.

Pengembangan kurikulum harus mengacu pada sebuah kerangka umum, yang

berisikan hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan keputusan. Diantaranya ;
a. Asumsi
33. Asumsi yang digunakan dalam pengembangan kurikulum ini menekankan pada
keharusan pengembangan kurikulum yang telah terkonsep dan terinterpretasikan dengan
cermat, sehingga upaya-upaya yang terbatas dalam reformasi pendidikan, kurikulum yang

4

tidak berimbang, dan inovasi jangka pendek dapat dihindarkan.
b. Tujuan pengembangan kurikulum
34. Tujuan berfungsi untuk menentukan arah seluruh upaya kependidikan sekolah atau
unit organisasi lainnya, sekaligus menstimulasi kualitas yang diharapkan. Berbagai kegiatan
lain dalam pengembangan kurikulum, seperti penentuan ruang lingkup, sekuensi dan kriteria
seleksi dan konten, tidak akan efektif jika tidak berdasarkan tujuan yang signifikan. Tujuan
pendidikan pada umumnya berdasarkan pada filsafat yang dianut atau yang mendasari
pendidikan tersebut.
c. Penilaian kebutuhan
35. Penilaian kebutuhan adalah prosedur, baik secara terstruktur maupun informal, untuk
mengidentifikasi kesenjangan antara situasi “disini dan sekarang” (here and now situation)
dan tujuan yang diharapkan. Penilaian kebutuhan dapat mendahului maupun mengikuti
penentuan tujuan. Kebutuhan juga dapat dimanfaatkan oleh pengembang kurikulum untuk
melakukan revisi dan modifikasi kurikulum.
d. Konten kurikulum
36. Konten kurikulum dipandang sebagai informasi yang terkandung dalam bahan-bahan
yang dicetak, rekaman audio dan visual, komputer dan alat elektronik lainnya, atau yang
ditransmisikan secara lisan. Informasi bisa menjadi konten bagi siswa jika dapat memberi
pengertian terhadap aktivitas yang berguna.
e. Sumber materi kurikulum
37. Materi kurikulum yang diperlukan oleh pengembang kurikulum dapat diperoleh di
buku-buku teks dan petunjuk bagi guru. Materi tersebut juga dapat diperoleh di beberapa
tempat seperti perpustakaan kurikulum diberbagai universitas, khususnya pada bagian
pendidikan.
f. Implementasi kurikulum
38. Berbagai dimensi kurikulum yang penting dicermati adalah materi kurikulum,
struktur organisasi kurikulum, peranan atau perilaku, pengetahuan dan internalisasi nilai.
Keberhasilan implementasi terutama ditentukan oleh aspek perencanaan dan strategi
implementasinya. Pada prinsipnya, implementasi ini mengintegrasikan aspek-aspek filosofis,
tujuan, subject matter, strategi mengajar dan kegiatan belajar, serta evaluasi dan feedback.
g. Evaluasi Kurikulum
39. Evaluasi kurikulum adalah suatu proses interaksi, deskripsi, dan pertimbangan
(judgement) untuk merumuskan hakikat dan nilai dari suatu hal yang dievaluasi, dalam hal ini
kurikulum. Evaluasi kurikulum sebenarnya dimaksudkan untuk memperbaiki subtansi
kurikulum, prosedur implementasi, metode intruksional, serta pengaruhnya pada belajar dan
perilaku siswa.
h. Keadaan di masa mendatang
40. Dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, pandangan dan kecenderungan
pada kehidupan masa datang sudah menjadi kepentingan pokok. Pesatnya perubahan dalam
kehidupan sosial, ekonomi, teknologi, serta berbagai peristiwa dunia, memaksa setiap warga
masyarakat berpikir dan merespon setiap perubahan yang dihadapi. Oleh karenanya, harus

5

dipikirkan solusi alternatif dalam menghadapi situasi masa yang akan datang tersebut.
41.
D. DESAIN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

6

42. BAB III
PENUTUP
A. Komentar
43.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa perubahan dan

pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis. Jika sistem
pendidikan tidak ingin terjebak dalam stagnasi, semangat perubahan perlu terus dilakukan dan
merupakan suatu keniscayaan. Kita berharap perubahan dan pengembangan kurikulum 2013
tak hanya perampingan semata, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan perubahan dan
perkembangan zaman.
44.

Pada dasarnya pengembangan kurikulum 2013, selain untuk memberi

jawaban terhadap beberapa permasalahan yang melekat pada kurikulum 2006, bertujuan juga
untuk mendorong siswa mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar
dan mengomunikasikan (mempresentasikan), apa yang diperoleh atau diketahui setelah
menerima materi pelajaran.
B. Saran
45.
Sebagai generasi penerus dan calon pendidik, tentunya kita harus memahami apa,
bagaimana dan mengapa pengembangan kurikulum harus dilakukan. Setidaknya, kita turut andil dan
berpartsipasi mensukseskan program pemerintah demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang lebih
baik lagi.

7

46. DAFTAR PUSTAKA
47.
48.Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya, 2009) cet. Ketiga, hal 183 – 192
49.
50.Prof.DR.Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek
(Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2013) hal 158
51.
52.Dr.Tedjo Narsoyo Reksoatmojo, ST., M.Pd. Pengembangan Kurikulum Pendidikan :
Teknologi dan Kejuruan (Bandung : PT.Refika Aditama, 2010) hal 227
53.
54.Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikukulum : Teori dan Praktik/Abdullah Idi-Jogjakarta :
Ar-Ruzz Media, 2011. Hal 93
55.
56.Makalah Desain Kurikulum, Uas Mata Kuliah : Implementasi Kurikulum.

57.
58.

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/194610211978032SOFI_SUFIARTI_AMIRSYAH/DATA_MAKALAH_DAN_LAPORAN/MAKALAH_D
ESAIN__KURIKULUM.pdf diakses tanggal 14 maret 2014

59.
60.Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2013
61.
62.
Makalah “Arti Penting Kurikulum Bagi Satuan Pendidikan” oleh Mohammad
Khotibul Umam, sumber : http://umamkhotibul400.blogspot.com/2012/05/kurikulumbagi-satuan-pendidikan.html diakses tanggal 29 Maret 2014
63.

64.

8