Hasrul Metode Pengukuran dan Pengujian S

Hasrul, Metode Pengukuran dan Pengujian Sistem Pembumian I nstalasi Listrik

METODE PENGUKURAN DAN PENGUJIAN SISTEM PEMBUMIAN
INSTALASI LISTRIK
Hasrul
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Abstrak
PUIL 2000 mensyaratkan bahwa setiap instalasi yang baru atau mengalami perubahan harus
diperiksa dan diuji terlebih dahulu sesuai ketentuan mengenai pengujian sistem pembumian. Hal ini
dilakukan untuk menjamin sistem proteksi instalasi listrik berfungsi dengan baik sesuai dengan maksud
penggunaannya. Terdapat tiga tindakan pengukuran sistem pembumian instalasi listrik, yaitu 1) Pengukuran
resistansi pembumian dan resistansi lingkar pada sistem pembumian proteksi; 2) Pengujian dan pengukuran
pada GPAS; 3) Pengukuran arus sisa dan tegangan BKT perlengkapan yang diproteksi; dan 4) Pengukuran
resistansi isolasi lantai dan dinding berkaitan dengan proteksi dengan lokasi tidak konduktif. Ketentuan
mengenai sistem pembumian tergantung dari jenis sistem pembumian yang digunakan, yaitu sistem TN, TT
atau IT. Terdapat dua metode yang digunakan dalam pengukuran dan pengujian, yaitu 1) Metode voltmeter
dan amperemeter dan 2) Menggunakan alat ukur resistansi pembumian (eart tester).
Kata kunci: Pengukuran dan pengujian, Sistem pembumian, Instalasi Listrik

Pembumian yang sering juga disebut

pentanahan adalah penghubungan suatu titik sirkit
listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian
dari sirkit listrik, dengan bumi menurut cara
tertentu. Istilah lain untuk pembumian adalah
grounding dan earthing.
Terdapat dua jenis pembumian pada sistem
tenaga listrik, yaitu:
1. Pembumian sistem
2. Pembumian peralatan
Pembumian sistem adalah pembumian pada
sistem tenaga listrik ke bumi dengan cara tertentu.
Pembumian sistem
ini
dilakukan pada
transformator pada gardu induk (GI) dan
transformator pada gardu distribusi (GD) pada
pada saluran distribusi. Umumnya pengetanahan
sistem dilakukan pada titik netral sistem tenaga.
Adapun Tujuan dari pengetanahan sistem adalah:
1. Pada sistem yang besar yang tidak dibumikan

arus gangguan relatif besar (> 5A) sehingga
busur listrik yang timbul tidak dapat padam
sendiri yang akan menimbulkan busur tanah
(arching grounds). Gejala busur tanah
merupakan gejala pemutusan (clearing) dan
pukul ulang (restriking) dari busur listrik
secara berulang-ulang. Gejala ini sangat
berbahaya
karena
dapat menimbulkan
tegangan lebih transien yang tinggi yang dapat

merusak peralatan. Pada sistem yang
dibumikan gejala tersebut hampir tidak ada.
2. Untuk membatasi tegangan-tegangan pada
fase-fase yang tidak terganggu (sehat).
L

L
L

N

L
L

L
Pembumian titik netral
t ransformator

Gambar 1. Contoh sistem pembumian
titik netral transformator
Pembumian peralatan berbeda dengan
pembumian sistem. Pembumian peralatan adalah
pembumian bagian konduktif terbuka (BKT)
peralatan yang pada waktu normal tidak
bertegangan. Secara umum tujuan pembumian
peralatan adalah:
1. Untuk membatasi tegangan antara bagianbagian yang tidak dilalui arus dan antara
bagian-bagian ini dengan tanah sampai pada
suatu harga yang aman (tidak membahayakan)


MEDI A ELEKTRI K, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

untuk semua kondisi operasi normal atau tidak
normal.
Untuk mencapai tujuan ini, suatu sistem
pembumian peralatan atau instalasi harus
dilaksanakan. Sistem pembumian ini gunanya
untuk memperoleh beda potensial yang merata
(uniform) pada semua bagian peralatan. Selain
itu juga untuk menjaga agar operator atau
manusia yang berada di area tersebut berada
pada beda potensial yang sama dan tidak
berbahaya pada setiap waktu. Dengan
dicapainya beda potensial yang merata pada
semua titik dalam daerah sistem pembumian
ini, kemungkinan timbulnya perbedaan beda
potensial yang besar pada jarak yang dapat
dicapai oleh manusia sewaktu terjadi hubung
singkat kawat ke tanah menjadi sangat kecil.

2. Untuk
memperoleh
impedansi
yang
rendah/kecil dari jalan balik arus hubung
singkat ke tanah. Kecelakaan pada manusia
terjadi pada saat hubung singkat ke tanah
terjadi. Jadi bila arus hubung singkat ke tanah
dipaksakan mengalir melalui impedansi tanah
yang tinggi, ini akan menimbulkan perbedaan
potensial yang sangat besar dan berbahaya.
Selain itu impedansi yang besar pada
sambungan-sambungan
pada
instalasi
pembumian dapat menimbulkan busur listrik
dan pemanasan yang dapat menyebabkan
material mudah terbakar.
Sedangkan secara khusus pembumian
sistem bertujuan untuk:

1. Mencegah terjadinya kejut listrik pada
sentuhan tak langsung pada BKT peralatan
akibat bekerjanya GPAL (gawai pemutus arus
lebih) pada instalasi listrik.
2. Memungkinkan timbulnya arus tertentu baik
besarnya maupun lamanya dalam keadaan
gangguan tanah tanpa menimbulkan kebakaran
atau ledakan pada bangunan beserta isinya.
3. Memperbaiki penampilan (performance) dari
sistem.
Pembumian merupakan salah satu cara
konvensional untuk mengatasi bahaya tegangan
sentuh tidak langsung yang dimungkinkan terjadi
pada bagian peralatan yang terbuat dari logam.
Untuk peralatan yang mempunyai selungkup/
rumah tidak terbuat dari logam tidak memerlukan
sistem ini. Agar sistem ini dapat bekerja secara
efektif maka baik dalam pembuatannya maupun
hasil yang dicapai harus sesuai dengan standard.
Ada 2 hal yang dilakukan oleh sistem

pembumian, yaitu (1) menyalurkan arus dari
bagian-bagian logam peralatan yang teraliri arus

listrik liar ke tanah melalui saluran pentanahan,
dan (2) menghilangkan beda potensial antara
bagian logam peralatan dan tanah sehingga tidak
membahayakan bagi yang menyentuhnya. Berikut
ini contoh potensi bahaya tegangan sentuh tidak
langsung dan pengamanannya.
International Electrotechnical Commision

(IEC) merekomendasikan tegangan sentuh
yang diizinkan sebagai fungsi dari lama
gangguan seperti ditunjukkan pada tabel 1 di
bawah ini. Tabel 1 umumnya digunakan
untuk
sistem
tegangan
pemanfaatan
(instalasi tegangan rendah)

Tabel 1. Besar dan lama tegangan sentuh
Tegangan Sentuh
(Volt)